Anda di halaman 1dari 14

STUDI KASUS

FARMASI KLINIK

Disusun Oleh :

ARDIANA YANTI (21802005)


DEVY YULIA VERONIKA (21802009)
DEWI PUSPITA SARI (21802010)

POLITEKNIK KALTARA
TARAKAN
2020
Kasus :
Ny. WTS (75 th), pasien rawat inap
Keluhan utama MRS : anoreksia, muntah, lemah dan sakit kepala
Riwayat penyakit sekarang : beberapa hari yang lalu, pasien mengekuh mual,
muntah, tidak mau makan dan sakit kepala
Riwayat penyakit dahulu : gagal jantung kongestif sudah 2 tahun, gagal ginjal
kronis
Riwayat keluarga/social : tinggal bersama anak bungsunya, suami sudah
meninggal

Riwayat pengobatan : digoksin 250 g sekali sehari dan furosemide 80 mg 2 kali


sehari
Umum : perkembangan fisik baik, cukup gizi
Tanda vital : BP 140/100; HR 80, RR 20, T 37 C, BB 50 kg, TB 155
HEENT (Head, eyes, ear, nose, throat) : normal
Pembuluh darah : normal
Dada : auskultasi dan perkusi jernih

Genitourinaria : normal
Rektal : normal
Anggota badan : normal
Syaraf : normal, syaraf cranial utuh, reflex tendon normal

Hasil pemeriksaan biokimia darahnya menunjukkan

Potassium 2,5 mmol/L (3,5 – 5 )


Urea 40 mmol/L (3,0 – 6,5)
Kreatinin serum 3,4 mg/dL (0,6 – 1,3)
Digoksin 3,5 g /L (1 – 2)
METODE SOAP

1. Subjektif :

 Mual

 Muntah

 Anoreksia

 Sakit kepala

2. Objektif :

Tanda vital : BP 140/100; HR 80, RR 20, T 37 C, BB 50 kg, TB 155

HEENT (Head, eyes, ear, nose, throat) : normal

Pembuluh darah : normal

Dada : auskultasi dan perkusi jernih

3. Assessment

 Terjadi interaksi antara digoksin dengan furosemide yang dapat

meningkatkan ekskresi kalium atau hipokalemiadan magnesium

sehingga meningkatkan toksisitas digoksin

 Terjadi peningkatan kadar digoksin pada darah diakibatkan oleh

gejala-gejala yang terjadi pada subjektif


4. Plan

 Hipokalemia dapat dicegah dengan pemberian suplemen kalium

dan magnesium dan dengan mengonsumsi makanan dengan kalium

tinggi seperti pisang atau alpukat. Dan harus direkomendasikan

kepada dokter untuk selalu melakukan pemeriksaan pemantauan

kadar kalium dalam sarah secara rutin.

 Sebaiknya direkomendasikan kepada dokter untuk segera

menghentikan penggunaan digoksin, sampai gejala intoksikasi

menghilang dan kadar digoksin darah mencapai kadar normal atau

dapat mendiskusikan dengan dokter untuk penyesuaian dosis

digoksin jika terapi digoksin akan dilanjutkan berdasarkan kondisi

ginjalnya. Dan sebaiknya dilakukan pemeriksaan kadar digoksin

secara rutin.

 gejala-gejala umum intoksikasi digoksin, meliputi anoreksia,

perasaan mual dan muntah serta diare tidaklah spesifik.

Manifestasi gastrointestinal sangat umum dialami oleh pasien usia

lanjut, pasien dengan gastritis, chronic heart failure atau chronic

kidney disease.

Anda mungkin juga menyukai