PENDAHULUAN
I. Nama Kegiatan
1. Tujuan Kegiatan
2. Sasaran Kegiatan
1
III. Pelaksanaan Kegiatan
Rincian :
2
7. Hari/Tanggal : Senin, 22 April 2019
Waktu : 07.00-08.30 WIB
Kegiatan : Wisata di Candi Prambanan
3
14. Hari/Tanggal : Senin, 22 April 2019
Waktu : 16.00-18.30 WIB
Kegiatan : Check in Service, Mandi dan Makan Malam
4
21. Hari/Tanggal : Selasa, 23 April 2019
Waktu : 08.00-10.30 WIB
Kegiatan : Kunjungan Kampus
5
28. Hari/Tanggal : Selasa, 23 April 2019
Waktu : 17.30-18.30 WIB
Kegiatan : Perjalanan Pulang
6
BAB II
PEMBAHASAN
I. Hasil Kegiatan
a. Sejarah Berdiri
7
Pada awal pendiriannya, UGM memiliki 6 (enam) fakultas, yaitu Fakultas
Kedokteran, Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Sastra dan Filsafat,
Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran Hewan. Kegiatan perkuliahan masa itu
dilakukan di Sitinggil dan Pagelaran dengan memanfaatkan ruangan-ruangan
kamar dan fasilitas di lingkungan Keraton Yogyakarta.
8
Perjalanan sejarah menunjukkan bahwa beberapa fakultas yang ada di
Universitas Gadjah Mada saat ini, seperti Bagian Ilmu Bumi yang menjadi
Fakultas Geografi, Bagian Filsafat yang menjadi Fakultas Filsafat, dan Bagian
Pedagogik yang menjadi Fakultas Psikologi, semula merupakan bagian dari
Fakultas Ilmu Budaya. Bahkan, Fakultas Ilmu Budaya merupakan cikal bakal
lembaga pendidikan yang kemudian berkembang menjadi IKIP Yogyakarta atau
sekarang Universitas Negeri Yogyakarta.
8. Sastra Inggris
9. Sastra Jepang
9
10. Sastra Nusantara
a. Sejarah Berdiri
10
Pelataran ini terdiri atas empat teras berundak, makin ke dalam makin tinggi. Di
teras pertama, yaitu teras yang terbawah, terdapat 68 candi kecil yang berderet
berkeliling, terbagi dalam empat baris oleh jalan penghubung antarpintu pelataran.
Di teras kedua terdapat 60 candi, di teras ketiga terdapat 52 candi, dan di teras
keempat, atau teras teratas, terdapat 44 candi. Seluruh candi di pelataran tengah
ini mempunyai bentuk dan ukuran yang sama, yaitu luas denah dasar 6m 2 dan
tinggi 14m. Hampir semua candi di pelataran tengah tersebut saat ini dalam
keadaan hancur. Yang tersisa hanya reruntuhannya saja.
Pelataran dalam merupakan pelataran yang paling tinggi letaknya dan yang
dianggap sebagai tempat yang paling suci. Pelataran ini berdenah persegi empat
seluas 110m2, dengan tinggi sekitar 1,5m dari permukaan teras teratas pelataran
tengah. Pelataran ini dikelilingi oleh turap dan pagar batu. Di keempat sisinya
terdapat gerbang berbentuk gapura paduraksa. Saat ini hanya gapura di sisi selatan
yang masih utuh. Di depan masing-masing gerbang pelataran teratas terdapat
sepasang candi kecil, berdenah dasar bujur sangkar seluas 1,5m2 dengan tinggi
4m.
Candi yang berhadapan dengan Candi Wisnu adalah Candi Garuda yang
berhadapan dengan Candi Syiwa adalah Candi Nandi (lembu) dan yang
berhadapan dengan Candi Brahma adalah Candi Angsa. Dengan demikian,
keenam candi ini saling berhadapan membentuk lorong. Candi Wisnu, Brahma,
11
Angsa, Garuda dan Nandi mempunyai bentuk dan ukuran yang sama, yaitu
berdenah dasar bujur sangkar seluas 15m 2 dengan tinggi 25m. Di ujung utara dan
selatan lorong masing-masing terdapat sebuah candi kecil yang saling berhadapan,
yang disebut Candi Apit.
Kota terdekat dari Prambanan adalah Yogyakarta (17 km barat daya) dan
Klaten (3 km utara). Candi Prambanan mudah diakses karena berada di jalan raya
Solo - Yogya. Dari kota Yogyakarta Anda dapat menggunakan transportasi umum
Transjogja yang berhenti di halte pasar Prambanan. Semua bus antar kota jurusan
Solo juga bisa mengantar Anda sampai depan candi Prambanan.
c. Informasi Tiket
TWC Prambanan
USIA TARIF
3 s/d 10 tahun Rp 20.000,-
10 tahun ke atas Rp 40.000,-
USIA TARIF
3 s/d 10 tahun Rp 35.000,-
10 tahun ke atas Rp 75.000,-
USIA TARIF
3 s/d 10 tahun Rp 35.000,-
10 tahun ke atas Rp 75.000,-
12
Paket Terusan : Prambanan-Borobudur
USIA TARIF
3 s/d 10 tahun Rp 35.000,-
10 tahun ke atas Rp 75.000,-
a. Sejarah Berdiri
Uniknya lagi, pada saat dilakukan penelitian, ternyata bebatuan kapur yang
ada di kawasan ini hampir sama dengan bebatuan yang ditemukan di daerah
pantai Parangtritis hingga Wonogiri dengan kualitas batu terbaik berada di Desa
Semilir, memiliki ketebalan antara 300
meter hingga 600 meter.
13
tidak digunakan lagi, kawasan ini pun disulap menjadi sebuah kawasan
pariwisata. Sebenarnya pada saat penambangan, kawasan ini sering dikunjungi
oleh wisatawan. Meskipun baru wisatawan
dari Yogyakarta saja.
Ikuti jalan hingga menemui papan petunjuk menuju ke Candi Ratu Boko.
Kurang lebih 100 meter setelah belok ke kiri akan bertemu dengan perempatan.
Belok ke kanan kearah Candi Ijo. Ikuti saja jalan dan papan petunjuk. Tujuan ada
di kiri jalan.
Bagi yang ingin naik transportasi umum, titik awal pemberangkatan bisa
dari Germinal giwangan atau yang berasal dari luar kota bisa turun di Stasiun
Tugu Yogyakarta, kemudian naik bus Trans Jogja dengan jurusan Pasar
Prambanan. Harganya pun cukup terjangkau yaitu Rp 5.000,- saja.
14
Setelah sampai di halte Pasar Prambanan bisa melanjutkannya dengan
menggunakan ojek yang tersedia di pasar. Untuk harga bisa menawar sendiri.
Semakin pintar menawar, maka akan semakin mendapatkan harga murah.
Untuk harga tiket masuk Tebing Breksi saat ini masih digratiskan atau
lebih tepatnya seikhlasnya memberi. Ditambah dengan harga parkir untuk mobil
sebesar Rp 5.000,- dan untuk motor sebesar Rp 3.000,-.
a. Informasi
15
Untuk pemandangan alam di Hutan Pinus Pengger ini cukup bagus.
Lanscape bukit, alam dan hiruk pikuk kota Yogyakarta akan terpapang di depan
mata. Lokasi Hutan Pinus Pengger ini
berada di Jl. Dlingo-Patuk, Pantirejo,
Terong, Dlingo, Bantul, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Dari pusat kota
Yogyakarta sendiri dapat ditempuh
dengan jarak 21 km dan waktu tempuh
sekitar 45 menit. Kondisi jalan lumayan
baik, dapat dilalui oleh berbagai macam kendaraan. Namun tetap berhati hati
karena kondisi jalan naik dan banyak kelokannya. Jam operasional kunjungan ke
Hutan Pinus Pengger dimulai pukul 06.00-00.00 WIB,
b. Rute Perjalanan
Wisata Hutan Pinus Pengger dapat ditempuh melalui Jl. Wonosari, Jl.
Pleret – Pathuk dan Jl. Dlingo-Patuk/Jl. Pleret-Patuk. Agar Anda tidak bingung
tentang rute ini, Anda bisa membuka Google Maps dari lokasi anda berada.
Karena tempat wisata ini sudah terdaftar di Google Maps, dimana akan
memudahkan Anda memilih jalur.
16
5. Wisata di Malioboro
a. Sejarah Berdiri
b. Tentang Malioboro
17
oleh pedagang kaki lima yang berjajar di sepanjang trotoar jalan Malioboro.
Berbagai macam cederamata dan kerajinan dapat Anda dapatkan di sini seperti
kerajinan dari perak, kulit, kayu, kain batik, gerabah dan sebagainya.
Anda jangan heran melihat harga barang ditempat ini, misalnya penjual
souvenir menawarkan barang tersebut seharga Rp 50.000,-. Jika Anda tertarik
barang tersebut, maka harus segera disusul dengan proses tawar menawar dari
wisatawan. Dari proses tersebut harga menjadi turun drastis, misalnya pedagang
tersebut akhirnya rela melepas barang tersebut dengan harga Rp 20.000,-. Hal ini
juga berlaku bila wisatawan
berkunjung dan belanja di pasar
tradisional Beringharjo yang letaknya
tak jauh dari Malioboro. Begitulah
keunikan tradisi dari wisata belanja di
Malioboro, pembeli harus bisa tawar
menawar.
18
Wisatawan juga dapat menyaksikan kekhasan lain dari Malioboro seperti
puluhan andong dan becak yang parkir berderet di sebelah kanan jalan pada jalur
lambat Malioboro. Sedangkan pada sebelah kiri jalan wisatawan dapat melihat
ratusan kendaraan bermotor yang diparkir berjajar yang menjadi tanda bahwa
Malioboro merupakan kawasan yang banyak menyedot para pengunjung.
Aktivitas wisatawan di Malioboro tidak hanya pada siang hari saja, akan
tetapi di kawasan Malioboro ini aktivitas wisata akan terus berlanjut dengan
adanya nuansa makan malam yang disediakan warung-warung yang bermunculan
pada malam hari, terutama setelah pukul 21.00 WIB. Sambil menyantap hidangan
di warung lesehan Malioboro, wisatawan akan dihibur oleh musisi jalanan yang
mengunjungi lesehan tersebut sambil mengalunkan lagu-lagu tertentu.
c. Akses
19
aliran berhulu di Gunung Merbabu. Aliran airnya sendiri melewati beberapa
wilayah seperti Kec. Sawangan dan Kec. Mungkid serta berakhir menyatu dengan
aliran K ali Elo. Mata airnya sendiri cukup terjaga belum tercemar dengan limbah
- limbah pabrik karena sumber mata air nya berasal dari aliran - aliran sungai kecil
maupun mata air murni yang muncul di sepanjang tebing kali Mangu.
Mangu River Tubing sendiri dikelola secara mandiri oleh para pemuda
dari Dusun Kempulan - Bangsan, Desa Senden. Lokasi start tempat memulai
petualangan jeram ini berada di Dusun Sembungan, Desa Gondang sedangkan
Finishnya berada di bawah Jembatan perbatasan desa Jetis dan Desa Senden.
b. Sensasi Tubing
20
c. Tarif Masuk dan Lokasi
21
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
II. Saran
Dari kegiatan Study Campus dan Study Tour ini membuat siswa-siswi
MAN 2 Tulungagung mengenal dan menambah semangat untuk bisa melanjutkan
belajar di UGM. Penulis menyarankan supaya siswa-siswi MAN 2 Tulungagung
dapa belajar dengan tekun supaya dapat meraih cita-cita.
22
DAFTAR PUSTAKA
https://borobudurpark.com/temple/prambanan
https://camerawisata.com
https://fatahilahuda.blogspot
https://garasijogja.com
https://id.m.wikipedia.org
https://ugm.ac.id
www.palingmales.com
23