Anda di halaman 1dari 5

PANDUAN RAPAT ANGGOTA

PIMPINAN ANAK CABANG


IKATAN PELAJAR NAHDLATUL ULAMA IKATAN PELAJAR
PUTRI NAHDLATUL ULAMA MASA BHAKTI 2018-2020
A. PENGERTIAN RAPAT ANGGOTA DAN KONFERENSI RANTING
Rapat anggota adalah forum permusyawaratan yang mempunyai pemegang
kekuasaan tertinggi organisasi IPNU di tingkat desa atau keluarahan maupun Pimpinan
Komisariat di tingkat SLTP, SLTA dan pondok pesantren. Sedangkan Konferensi Ranting
adalah forum permusyawaratan yang mempunyai pemegang kekuasaan tertinggi
organisasi IPPNU di tingkat desa atau keluarahan maupun pimpinan komisariat di tingkat
SLTP, SLTA dan pondok pesantren (sesuai Hasil Kongres IPPNU Ke-18 di Cirebon).

Rapat anggota Pimpinan Ranting diadakan 2 (dua) tahun sekali, sedangkan


Pimpinan Komisariat diadakan 1 (satu) tahun sekali, dan dihadiri oleh: (1) Pimpinan
Ranting/Komisariat; (2) Anggota; (3) Undangan yang ditetapkan oleh panitia.

Rapat anggota diselenggarakan untuk:


1. Menilai dan menerima/menolak pertanggung jawaban PR/PK.
2. Menetapkan program umum organisasi di tingkat desa/kelurahan maupun pimpinan
komisariat tingkat SLTP/SLTA dan pondok pesantren.
3. Merumuskan kebijakan organisasi berkaitan dengan kehidupan
kebangsaan, kemasyarakatan dan keagamaan.
4. Memilih dan menetapkan ketua PR/PK.
5. Menetapkan keputusan-keputusan lainnya.

B. TATA CARA RAPAT ANGGOTA DAN KONFERENSI RANTING (RE-


ORGANISASI KEPENGURUSAN)

1. LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN (LPJ)


1. Laporan Pertanggungjawaban Pimpinan Ranting IPNU - IPPNU disampaikan oleh
Ketua Ranting.
2. Penilaian disampaikan melalui Pandangan Umum dalam Sidang Pleno oleh
Pimpinan Wilayah sah yang juga mewakili Pimpinan Cabang yang sah.
3. Pimpinan Pusat IPPNU Masa Bakti 2015-2018 memiliki hak jawab atas
Pandangan Umum.
2. Demisioner (Kekosongan Kepengurusan)

Kekosongan kepengurusan terjadi karena sebab-sebab berikut:


a. Demisioner resmi;

b. Demisioner otomatis;

c. Pembekuan kepengurusan.

PR maupun PK di PAC IPNU IPPNU Boyolangu pada umumnya yang terjadi


adalah demisioner resmi. Demisioner resmi ini dilakukan di hadapan rapat anggota
oleh ketua didampingi semua pengurus yang bersangkutan. Reorganisasi
kepengurusan akibat demisioner resmi ditempuh melalui prosedur umum berupa
rapat anggot itu
sendiri. Demisioner dilakukan sesaat sebelum pemilihan ketua dan pengurusn yang
baru.

3. ORASI SINGKAT CALON KETUA

Tahap ini bertujuan supaya para anggota lebih mengenal siapa saja calon ketua baru
yang akan mempimpin kepengurusan selama satu periode melalui perkenalan
singkat maupun menyampaikan visi misinya.
Kriteria Ketua IPNU IPPNU :
1. Usia setinggi-tingginya 19 tahun.
2. Pendidikan serendah-rendahnya SLTP atau yang sederajat.
3. Pengalaman organisasi:
a. Sekurang-kurangnya 1 tahun aktif sebagai anggota dan berprestasi;
b. Pernah mengikuti masa kesetiaan anggota;
c. Berakhlak baik, berdedikasi tinggi dan loyal pada organisasi.
4. Khusus ketua disyaratkan pernah menjadi pengurus Pimpinan Ranting.
5. Status bebas.
6. Pengurus harian tidak boleh rangkap jabatan dengan pengurus parpol atau
organisasi yang berafiliasi pada parpol manapun.
7. Pengurus harian tidak boleh rangkap jabatan dengan OKP yang tidak sehaluan
dengan PD-PRT dan Citra Diri IPPNU.
8. Pengurus harian tidak boleh rangkap jabatan strategis dengan banom NU.
9. Apabila terdapat perngurus yang tidak bisa menjalakan fungsi organisasi secara
maksimal maka atas dasar kesadaran diri mengajukan surat pengunduran dir

4. PEMBACAAN TATA TERTIB PEMILIHAN KETUA

Tata terbib pemilihan ketua dibuat oleh Pimpinan Ranting atau Pimpinan
Komisariat yang bersangkutan. Pembacaan tata tertib ini sesaat sebelum proses
pemilihan ketua berlangsung.

5. PROSES PEMILIHAN KETUA

Pemilihan ketua baru bisa ditempuh melalui dua cara, yaitu (1) Aklamasi atau
menunjuk langsung dan (2) Voting atau mengambil suara terbanyak. Masing-
masing anggota hanya memiliki 1 (satu) suara saja.

6. PEMBENTUAN TIM FORMATUR


1. Formatur ditetapkan sebanyak 5 (lima) orang terdiri dari:
a. Ketua terpilih IPNU dan IPPNU;
b. Ketua demisioner IPNU dan IPPNU;
c. 3 anggota IPNU dan IPPNU;
2.Formatur diberi wewenang penuh menyusun kepengurusan Masa Bakti Pimpinan
Ranting IPNU dan IPPNU yang telah ditetapkan.
3.Pembentukan kelengkapan Pengurus Pimpinan Ranting IPNU dan IPPNU
maksimal 14x24 jam sejak terpilih.

Anda mungkin juga menyukai