Anda di halaman 1dari 12

1

ola

Dinding abdomen anterior →


• Melindungi organ dalam abdomen
• Meregang untuk melindungi uterus yang membesar selama masa kehamilan
• Memberikan akses bedah ke organ reproduksi internal

Secara berurutan dari lapisan terluar, terdiri dari : kulit → lapisan subkutan → lapisan otot → organ
viscera
• Langer line → serat dermis kulit. Pada abdomen tersusun secara horizontal → prosedur incisi
yang mengikuti arah langer line (pfannenstiel) memberikan hasil yang lebih baik secara
kosmetik
• Fascia camper → superfisial, terutama lapisan lemak
• Fascia scarpa → terletak lebih dalam, lebih banyak lapisan membranosa → meluas ke perineum
sebagai fascia colles
• Lapisan otot

m. oblikus externa + m. oblikus interna + m. transversus abdominis →


• memiliki aponeurosis yang bergabung pada bagian tengah abdomen 10-15 mm di bawah
umbilikus berupa jaringan fibrosa berwarna putih, yaitu linea alba. Pada bagian bawah line ini
melekat sepasang otot berbentuk segitiga yaitu m. pyramidalis
• Aponeurosis dari ketiga otot ini melekat pada m. rectus abdominis di bagian tengah, dikenal
sebagai rectus seath

Terdapat perbedaan struktur anatomi pada rectus sheath yang dipisahkan oleh linea arcuata
• Pada bagian atas linea arcuata, aponeurosis m. oblikus externa + m. oblikus interna + m.
transversus abdominis melekat pada permukaan anterior dan posterior m. rectus abdominis
• Bagian bawah linea arcuata, aponeurosis tersebut hanya melekat pada permukaan anterior m.
rectus abdominis sedangkan pada permukaan posteriornya terdapat lapisan peritoneum tipis
VASKULARISASI DINDING ABDOMEN
2
ola

• Arteri femoralis dan percabangannya (arteri epigastrika superfisialis, arteri sirkumfleksia ilium
superfisialis dan arteri pudenda eksterna) → memperdarahi kulit dan lapisan subkutan dinding
abdomen anterior dan mons pubis

• Arteri iliaka eksterna dan percabangannya (arteri epigastrika profunda inferior dan arteri
sirkumfleksia profunda) → memperdarahi otot dan fascia dinding abdomen anterior

• Arteri epigastrika superfisialis berjalan secara diagonal menuju umbilicus

• Arteri epigastrika profunda inferior berjalan posterior dari muskulus rectus dan
beranastomose dengan arteri epigastrika superior di dekat umbilikus → percabangan arteri ini
dapat saja terputus saat melakukan incisi maylard untuk prosedur sectio caesarea
3
ola

INERVASI DINDING ABDOMEN

• Nervus illiohipogastrikus dan illioinguinal berasal dari nervus spinalis L1. Kedua nervus ini
menginervasi kulit, mons pubis, labia mayor dan paha atas bagian lateral → percabangan
nervus ini dapat saja terputus saat melakukan prosedur incisi pfannenstiel atau tidak sengaja
terikat saat proses penutupan dalam tindakan operatif, terutama pada incisi yang meluas
pada bagian lateral m. rectus abdomen → nervus ini hanya membawa informasi sensoris
sehingga injury pada kedua nervus ini mengakibatkan hilangnya sensasi pada daerah yang
dipersarafi, namun pada beberapa kasus juga dapat menyebabkan chronic pain.

• Nervus interkostalis dan Nervus Subkostalis berjalan dari lateral ke anterior dinding abdomen
diantara m. transversus abdominis dan m. oblikus interna → percabangan nervus ini juga
dapat terputus saat melakukan prosedur incisi pfannenstiel

• Adapun nervus spinalis yang bertanggung jawab menginervasi dinding abdomen adalah nervus
spinalis dari T10. Regional anestesia untuk melakukan tindakan operatif pada umumnya
dilakukan setinggi level T10-L1
4
ola

Pundendum atau lebih sering disebut sebagai vulva mencakup semua struktur yang terlihat secara
eksternal dari pubis ke perineum, termasuk
• Mons pubis → bantalan berisi lemak, setelah pubertas ditutupi rambut keriting membentuk
perisai (escutacheon)
• Labium majus pudendi / labia mayor → homolog dengan skrotum pada pria, dengan panjang 7-8
cm, di posterior meruncing dan menyatu di daerah perineum membentuk komisura posterior.
Terdapat banyak kelenjar apokrin, sebassea dan pleksus vena → pada masa kehamilan dapat
terjadi varikositis atau bendungan vena akibat bertambah beratnya uterus sehingga terjadi
peningkatan tekanan vena
• Labium minus pudendi/ labia minora → homolog dengan bagian ventral penis. Struktur ini
meluas pada bagian superior membentuk 2 lamela. Kedua bagian yang di bawah membentuk
frenulum klitoridis dan pada bagian atas membentuk preputium klitoridis. Bagian permukaan
luar dan bagian lateral permukaan dalam masing2 labium ditutupi oleh epitel berlapis gepeng
sampai garis hart. Medial terhadap garis ini ditutupi oleh epitel gepeng tidak berkeratin
• Klitoris → homolog erektil penis, kaya akan persarafan. Dengan panjang <2cm, terdiri dari glans,
korpus (corpora cavernosa homolog dengan corposa spongiosa pada pria) dan 2 krura
• Vestibulum → daerah berbentuk almond dengan 6 ostium, yaitu ostium uretra, vagina, dua
duktus kelenjar bartholoni dan dua duktus kelenjar paraurethral terbesar (kelenjar skene). Pada
nullipara bagian posterior vestibulum dapat ditemukan struktur berupa fossa navikularis
• Kelenjar vestibular mayor atau bartholini → terletak pada kedua sisi ostium vaginae → karena
trauma atau infeksi, kedua duktus ini dapat membengkak dan tersumbat membentuk kista
atau abses
• Kelenjar paraurethra → secara kolektif merupakan percabangan kelenjar yang duktusnya
membuka terutama di sepanjang aspek inferior uretra → yang terbesar = kelenjar skene →
inflamasi dan obstruksi pada kelenjar ini dapat menyebabkan vertikulum uretra
• Himen → membran berupa jaringan ikat kolagen dan elastik yang mengelilingi ostium vaginae
berdiameter antara pin poiny sampai seukuran 1 atau 2 ujung jari → robek pada beberapa
tempat sewaktu koitus pertama
5
ola

Pada bagian proksimal dari himen, terdapat vagina, yaitu struktur muskulomembranosa yang
memanjang dari vulva ke uterus, terletak diantara kandung kemih dan rektum. Panjang dinding vagina
anterior berkisar 6-8 cm sedangkan panjang dinding posteriornya 7-10 cm. Di sepanjang dinding anterior
dan posterior vagina terdapat banyak krista transversal tipis, disebut juga rugae dilapisi epitel gepeng
berlapis tidak berkeratin
• Di anterior, vagina dipisahkan dari uretra dan kandung kehim oleh jaringan ikat septum
vesikovaginal
• Di posterior, dinatara bagian bawah vagina dan rektum terdapat jaringan serupa membentuk
septum rektovaginal
• Seperempat atas vagina dipisahkan dari rektum oleh kantong rekto-uterus, juga disebut cul-de-
sac douglas / cavum douglasi
• Ujung atas kubah vagina dibagi oleh serviks menjadi anterior, posterior dan 2 forniks lateral →
organ2 dalam pelvis dapat dipalpasi melalui dinding bagian ini karena strukturnya yang tipis,
terlebih forniks posterior memberikan akses bedah ke rongga peritoneum
6
ola

PERINEUM

Perineum → struktur yang terletak di antara kedua paha dengan batas sama seperti batas apertura
pelvis anterior
Garis khayal yang menghubungkan kedua tuberositas isiadikum mebagi perineum menjadi,
• Trigonum anterius, juga disebut trigonum urogenitalis
• Trigonum posterior, disebut juga trigonum analis
Trigonum anterius selanjutnya dibagi menjadi ruang superfisial dan dalam oleh membrana perinei
Bagian superfisial ini merupakan kompartemen tertutup yang dibatasi oleh membrana perinei dan fascia
colles.

Struktur penting yang terdapat dalam kompartemen ini antara lain,


• m. iskiokavernosus → membantu mempertahankan ereksi klitoris
• M. bulbokavernosis → membantu mengeluarkan sekresi kelenjar bartholini dan
mempertahankan ereksi klitoris
• M. transversus perinei superfisialis
• Kelenjar bartholini
• Bulbus vertibuli → homolog dengan corposa spongiosa pada pria. pada saat persalinan, vena
pada bulbus vestibuli dapat terjadi laserasi bahkan ruptur mengakibatkan hematoma vulvar
• Korpus klitoridis dan krura, serta
• Cabang pembuluh darah, dan
• Nervus pudenda
7
ola

PERINEUM

Bagian dalam pada trigonum anterius meluas berhubungan dengan rongga pelvis di superior. Struktur
ini mengandung:
• M. kompresor uretra
• M. sfingter uretrovaginale
• M. sfingter uretra externus
• Bagian uretra dan vagina
• Cabang arteri pudenda interna, serta
• Saraf dan vena dorsal

Pada bagian profunda kedua trigonum, dapat ditemui struktur diafragrma pelvis. Struktur ini
merupakan otot berukuran besar yang menopang organ2 viscera dalam pelvis. Diafgrama pelvis terdiri
dari m. levator ani dan m. koksigeus

m. Levator ani terdiri atas


• M. iliokoksigeus
• M. puborectalis
• M. pubokoksigeus atau pubovisceralis dikelompokkan berdasarkan fungsi dan lokasi insersinya
menjadi: m. m. pubovaginalis, m. puboperinealis dan m. puboanalis.

Otot2 levator ani terutama m. pubovisceralis merupakan yang paling sering terkena cidera akibat
proses persalinan. Beberapa penelitian menunjukkan hal ini dapat menjadi faktor predisposisi prolaps
organ pelvis dan inkontinensia urin dikemudian hari

Nervus pudendus berasal dari nevus spinalis S2-S4 berjalan pada bagian belakang ligamentum
sacrospinosus, medial dari spina iliaka → sering dijadikan landmark untuk blok nervus pudendus
Percabangan nervus pudendus terdiri dari
• Nervus dorsalis clitoridis → menginervasi glands klitoris
• Nervus perinal → membrana perineal, bercabang lagi menjadi nervus labialis posterior dan
cabang muskularis
8
ola

ORGAN INTERNA
UTERUS

• Uterus pada wanita yang tidak hamil terletak pada rongga pelvis
• Dinding posteriornya ditutupi oleh serosa yang merupakan peritoneum viscerale
• Bagian bawah peritoneum ini membentuk batas anterior cul-de-sac rektouterina atau
cavum douglasi
• Peritoneum ini juga mengarah ke depan ke kandung kemih membentuk kavum
vesikouterina
• Bagian bawah dinding uterus anterior disatukan ke dinding posterior kandung kemih
oleh jaringan ikat longgar yang berbatas tegas, yaitu spatium vesikouterinum →
sewaktu persalinan caesar, peritoneum kavum vesikouterinum diinsisi secara tajam
dan spatium vesikouterinum dimasukkan. Diseksi secara kaudal di dalam ruang ini
mengangkat kandung kemih sehingga terlihat segmen bawah uterus untuk
histerektomi dan persalinan
• Vaskularisasi utama uterus berasal dari a. uterina dan a. ovarika
9
ola

LIGAMEN

LIGAMENTUM PADA UTERUS

• Lig. Teres uteri (round ligament) → secara embriologis sesuai dengan gubernakulum
testis pria, berjalan secara anterior dari tuba uterina bersama arteri samson →
membantu identifikasi tuba pada tindakan pembedahan
• Dasar tebal dari lig. Latum uteri berhubungan dengan jaringan ikat dasar pelvis
membentuk lig. Kardinale / lig. Transversum servisis / lig. Mackenrodt
• Posterolateral dari porsio supravaginalis servisis terdapat lig. uterosakralis
• Lig. Latum uteri (broad ligament) → merupakan struktur lipatan peritoneum
menyerupai sayap yang berjalan ke sebelah lateral dinding uterus membagi rongga
pelvis menjadi kompartemen anterior dan posterior. Peritoneum yang melapisi tuba
uterina disebut mesosalfing, yang mengelilingi ligamentum teres disebut mesoteres dan
yang melapisi uterovarian adalah mesovarium
• Peritoneum yang berjalan di bawah ujung fimbria tuba uterina ke dinding pelvis
membentuk lig. Infundibulopelvikum atau lig. Suspensorium ovarii terdapat pembuluh
darah dan saraf ovarium (pleksus ovarikum) di dalamnya
• Lig. Uteroovarian berjalan tepat di bawah insersi tuba

Ovarium sendiri terdiri dari korteks yang mengandung oosit dan folikel yang berkembang dan
medulla pada bagian tengah yang terdiri dari jaringan ikat jarang
10
ola

Arteri iliaka interna


• anterior division → memperdarahi organ pelvis dan perineum
• Posterior division → memperdarahi daerah bokong dan paha

INNERVASI PELVIS
•Simpatis → pleksus hipogastrika superior yang berasal dari neuron spinalis T10-L2,
setinggi promontorium, nervus ini bercabang menjadi nervus hipogastrika kiri dan
kanan
•Parasimpatis → nervus erigentes yang berasal dari neuron spinalis S2-S4
•Keduanya beranastomosis pada plexus hipogastrika inferior, salah satu percabangannya
adalah pleksus uterovaginal / frankenhauser
11
ola

TUBA FALLOPI

• Penonjolan berbentuk tubular dari uterus dengan panjang berkisar 8-14 cm.
• Masing2 terbagi menjadi bagian dengan ketebalan bervariasi, yaitu bagian interstitial,
isthmus (tersempit 2-3 mm), ampula (terlebar 5-8 mm) dan infundibulum yang
membuka ke rongga abdomen dengan ujung fimbria
• Otot polos tuba tersusun dalam lapisan sirkular dalam dan longitudinal luar yang
berkontraksi ritmis sesuai perubahan hormonal siklus ovarium
• Tuba uterina dilapisi oleh selapis sel kolumnar bersilia yang bergerak sedemikian rupa
sehingga arah alirannya menuju rongga uterus → penting dalam transpor ovum
12
ola

Pelvis terdiri dari 4 tulang


•Sakrum
•Koksigeus
•2 tulang inominata yang dibentuk oleh penyatuan ilium, ischium dan pubis.
Tulang2 ini disatukan ke sakrum pada sinkondroisis sakroiliaka dan ke satu sama lain
pada simfisis pubis.

•Pelvis palsu terletak di atas linea terminalis dan pelvis sejati di bawah struktur ini
•Pelvis sejati dibatasi oleh promontorium dan ala sakrum, linea terminalis dan batas atas
tulang pelvis serta di bawah oleh apertura pelvis inferior
•Diameter anteroposterior

Anda mungkin juga menyukai