Anda di halaman 1dari 203

BUKU LOG

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SUBSPESIALIS


FERTILITAS DAN ENDOKRINOLOGI REPRODUKSI
FKUP – RSHS

DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
RSUP. DR. HASAN SADIKIN BANDUNG
DATA PRIBADI

Nama Kandidat : …………………………………………………………………………………….……………………………………………………………….…………………

NPM : …………………………………………………………………………………….……………………………………………………………….…………………

Mulai Masuk Pendidikan : …………………………………………………………………………………….……………………………………………………………….…………………

Alamat Rumah : …………………………………………………………………………………….……………………………………………………………….

…………………

Telepon Rumah : …………………………………………………………………………………….……………………………………………………………….…………………

Handphone : …………………………………………………………………………………….……………………………………………………………….…………………

E – mail : …………………………………………………………………………………….……………………………………………………………….…………………

Alamat Instansi Asal : …………………………………………………………………………………….……………………………………………………………….…………………

Alamat Asala : …………………………………………………………………………………….……………………………………………………………….…………………

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 2


DAFTAR ISI

MODUL DASAR

1. Anatomi dan Fisiologi Organ Reproduksi 1

2. Etika dan Aspek Legal 1

3. Embriologi 1

4. Imunologi 2

5. Genetika 3

6. Patologi 4

7. Metoda Penelitian dan Statistik 5

8. Biologi Molekuler Reproduksi 5

9. Evidence – Based Medicine 6

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 3


DAFTAR ISI

MODUL FER

1. Endokrinologi Reproduksi 8

2. Ovarium dan Sindroma Ovarium Polikistik (SOPK) 20

3. Ginekologi Remaja dan Pediatrik 22

4. Kontrasepsi Hormonal 24

5. Menopause dan Premature Ovarian Failure (POF) 24

6. Endometriosis 26

7. Bedah Reproduksi dan Endoskopi 27

8. Infertilitas 30

9. Kegagalan pada Kehamilan Awal 31

10. Andrologi 33

11. Teknologi Reproduksi Bantuan 33

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 4


12. Modul Genetik 35

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 5


BUKU LOG PROGRAM PENDIDIKAN SUB SPESIALIS FER BANDUNG

MODUL DASAR

PENCAPAIAN KOMPETENSI
NO MODUL PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI
OBSERVASI SUPERVISI MANDIRI
1. Anatomi dan Memahami dan mendiskusikan: Mampu menunjukkan anatomi fungsi
Fisiologi 1. Organ genitalia eksterna dan organ reproduksi saat praktek klinik
Organ genitalia pria terutama saat praktek pembedahan.
Reproduksi 2. Organ genitalia interna: Ovarium,
Uterus, Tuba Falopii.
3. Organ system neuroendokrin:
Badan Pineal, Hipotalamus,
Hipofisis.
4. Organ Sistem Endokrin: Kelenjar
Tiroid, Kelenjar Adrenal, Kelenjar
Pankreas.
5. Payudara
2. Etik dan Memahami dan Mendiskusikan Etika Mempraktekkan etika saat praktek
Aspek Legal dan Aspek Legal di bidang Obstetri klinik.
dan Ginekologi pada umumnya dan
bidang FER pada khususnya.
3. Embriologi 1. Embriologi traktur genital, system Mampu bekerja observasi di
urogenital. laboratorium embriologi.
2. Embriologi: Hipotalamus /
hipofisis, ovarium – adrenal –
tiroid

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 6


PENCAPAIAN KOMPETENSI
NO MODUL 3.PENGETAHUAN
Maturase dan transport
YANG HARUS DIKUASAI KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI
gamet,fertilisasi dan implantasi.
4. Kelainan sistem dan fungsi
reproduksi dan urogenital
termasuk kelainan anatomi sistem
endokrinologi
4. Imunologi 1. Dasar – dasar imunologi mencakup Bekerja observasi di laboratorium
imunitas seluler dan humoral, imunologi reproduksi
sitokin dan sinyal imunologi
2. Sistem imun dan perannya dalam
kegagalan reproduksi pria dan
wanita, abortus berulang,
infertilitas dan kontrasepsi.
3. Autosperm antibody
4. Aglutinasi spermatozoa
5. Penanganan “immunologic
infertility” (misal, kondom, washed
spermatozoa, cervical mucus
donor)
6. Infeksi menular seksual dan
dampakmya terhadap infertilitas
7. Mekanisme respon antibody
termasuk pembentukan dan fungsi
IgA, IgM, IgG, dan IgE.
8. Pembentukan dan fungsi sel “T”,

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 7


PENCAPAIAN KOMPETENSI
NO MODUL PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI
“B”, “helper”, “suppressor”, dan
“natural killer”.
9. Efek imunisasi aktif dan pasif pada
jaringan target hormone spesifik.
10. Pengetahuan penyakit auto –
immune yang mempengaruhi
reproduksi
11. Peran prosedur diagnostic
imunologis yang berkaitan dengan
infertilitas, fertilitas, kegagalan,
gonad dan disfungsi endokrin.
5. Genetika 1. Genetika normal struktur dan Bekerja observasi pada laboratorium
regulasi gen, struktur kromosom genetika
dan nomenklatur sitogenetika
standar dan diagnosis DNA yang
terkait endokrinologi reproduksi.
2. Prinsip analisis pewarisan Mendel,
pedigree, dan linkage analysis.
3. Basis genetic sindroma klinik
termasuk abnormalitas
kromosomal terutama sindroma
yang mempengaruhi
perkembangan seksual dan fungsi
reproduksi pada pria atau wanita
4. Relevansi genetika bagi infertilitas

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 8


PENCAPAIAN KOMPETENSI
NO MODUL PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI
pria dan wanita, inseminasi
buatan, dan early pregnancy loss.
5. Teknik Karyotyping kromosom
deteksi DNA – RNA (misal.
Southern Blotting, Northern
Blotting). Teknik Amplicikasi gena
(misal PCR) dan sistem assay
lainnya (FISH, dll)
6. Genetika abnormal gametogenic
errors, kelainan gen sitogenetika
dan mutase yang berkaitan
dengan kelainan endokrinologi
reproduksi (misal, disgenesis
gonad, sindroma Klinefelter,
hyperplasia adrenal kongenital,
defisiensi growth hormone Type A,
sindroma kallmann, dsb)
7. Infertilitan dan abortus berulang peran
meiotic error, kelainan sitogenetik dan
embryonic lethal mutations
8. Skrining mutu prakonsepsi untuk
kelainan genetic pada pasangan
dengan problem reproduksi
6. Patologi 1. Histologi dan patologi organ reproduksi Mampu bekerja observasi di Laboratorium
yang berkaitan dengan gangguan patologi anatomi
endokrinologi reproduksi dan infetilitas,

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 9


PENCAPAIAN KOMPETENSI
mencakup vagina, serviks,
endometrium, myometrium, tuba,
NO MODUL PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI
ovarium, hipothalammus – hipofisis,
testis, tiroid, adrenal, plasenta dan
peritoneum.
2. Teknik imunohistokimiawi, hibridasi
DNA-RNA untuk medeteksi kelainan
endokrin, parakrin dan autokrin spesifik
yang berkaitan dengan fungsi
reproduksi.
7. Metoda 1. Metode penelitian kualitatif dengan Pembuatan prosposal penelitian,
Penelitian & rich picture analysis atau triangle penulisan tesis, dan publikasi
Statistik analysis.
2. Metode penelitian kuantitatif
mencakup penelitian observasiona.,
explorative, experimental, non
randomized clinical trial dan
randomized clinical trial
3. Proporsi, Rate, dan Ration
4. Deskrite, Continue, Nominal, Ordinal,
Interval untul Dependent, Independent
dan Counfounding Variables
5. Coefficinet Varitaion, Convidence
Interval, Tipe I dan Type II Error
6. Univariate, Bivariate, Statifikasi, dan
Multivariate Analysis
8. Biologi 1. Struktur, organisasi dan fungsi sel Bekerja observasi pada laboratorium

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 10


PENCAPAIAN KOMPETENSI
NO Molekuler
MODUL serta organ sel
PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI biologi molekuler YANG HARUS DIKUASAI
KETERAMPILAN
Reproduksi 2. Biologi molekuler dasar
3. Asam nukleat dan DNA
4. RNA dan fungsinya dalam ekspresi
gen.
5. Tahapan dalam sintesa protein
6. Mekanisme molekuler aktivitas
hormone
7. Apresiasi umum teknologi rekombinan
dan dampak potensialnya dalam
kedokteran melalu ketesediaan protein
yang dimurnikan dan teknik diagnostik
yang lebih baik.
8. Pemahaman umum teknik dasar
manipulasi gen termasuk penggunaan
restriction endonuclease dan probe
hibridasi spesifik untuk mengisolasi
gen, penggunaan vektor cloning pada
propagasi gena, teknik DNA
sequencing dan sintesis DNA.
9. Apresiasi aplikasi potensi teknologi
rDNA dalam biologi dan kedokteran
terutama pengguanaan probe rDNA
untuk diagnosis penyakit genetik pada
adult and fetal medicine.
10. Rekayasa organisme transgenic dan
penggunaannya sebagai sumber

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 11


PENCAPAIAN KOMPETENSI
NO MODUL protein manusia
PENGETAHUAN YANGdanHARUS
reagenDIKUASAI
lainnya KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI
untuk obat-obatan
9. Evidence- 1. Memahami metodoogi penelitian 1. Mampu mengkritisi / menelaah jurnal
based termasuk didalamnya: berdasrakan EBM
Medicine  Uji Diagnostik 2. Menerapkan hasil kritisi pada
 Uji Klinik penatalaksanaan secara paripurna
2. Memahami cara melakukan telaah
pustaka

MODUL FER

PENCAPAIAN KOMPETENSI
NO
MODUL PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI OBSERVA SUPERVI MANDI
.
SI SI RI
1. Endokrinolo 1. Pengukuran hormone pada berbagai 1. Mampu melakukan anamnesis
gi cairan tubuh untuk evaluasi berbagai dengan baik mengenai data-data yang
Reproduksi gangguan sistemn endokrin diperlukan dalam mengevaluasi
berbagai gangguan sistem endokrin
2. Mampu menentukan jenis
pemerikasaan hormone yang diperlukan
dalam menegakkan diagnosis suatu
gangguan system endokrin.
3. Mampu menjelaskan dan memberikan
konsultasi yang baik kepada pasien
mengenai proses perjalanan penyakit
endokrin yang dialami.

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 12


NO MODUL PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI PENCAPAIAN KOMPETENSI
. 4. Mampu memformulasikan suatu
rencana penatalaksaan penyakit yang
didasrakan pada temuan pemeriksaan
hormone endokrin.
5. Mampu berdiskusi dan
mengembangkan kerjasama dengan
sejawat dari disiplin ilmu yang lain yang
terkait dalam rangka menyusun suatu
rencasa penatalaksanaan gangguan
system endokrin
6. Mampu menerapkan rencana
penatalaksanaan dalam praktek klinis
dan melakukan modifikasi yang
diperlukan
7. Mampu menjelaskan alternative dan
pilihan terapi dalam penatalaksanaan
gangguan endokrin yang dimaksud
8. Mampu menjelaskan dengan jelas
komplikasi dan efek samping dari terapi
yang diberikan
. Fungsi neuroendorkin, sistem saraf pusat 2.1. Mampu menjelaskan anatomi, fisiologi
dan sistem hipofisis – hipotalamus dan fungsi dari hipotalamus,
neurovaskuler yang terlibat, system
portal, dan target sel untuk hormone
hipofisis.
2.2. Mampu menjelaskan struktur
suprahipotalamus dan struktur neuron
yang terlibat dengan proses reproduksi
2.3. Mampu menjelaskan tempat produksi,
bagaimana mekanisme aksi biologis,

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 13


NO PENCAPAIAN KOMPETENSI
MODUL PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI
. pengontrolan produksi oksitosin,
vasopressin dan neurophysin
2.4. Mampu menjelaskan dasar-dasar aksi
biokimia dari hormon-hormon
neuroendokrin yang bersifat agonis dan
antagonis
2.5. Menjelaskan fungsi dan aksi kerja
hypofisis
2.6. Menjelaskan mekanisme kerja blood-
brain barrier dalam kaitannya dengan
produksi hormon-hormon neuroendokrin
2.7. Mampu menjelaskan neuron-neuron
yang memproduksi hormone steroid sex
2.8. Mampu menjelaskan distribusi dan
karakteristik seluler dari sel-sel hipofisis
yang memproduksi hormone dengan
perhatian khusus pada gonadothrophe
dan lactotrophe
2.9. Mampu menjelaskan aspek anatomis
dan fungsional dari sistem peptidergic
dan cathecolaminergic dan pengaruh
kontrolnya terhadap sekresi hormon
hipofisis
2.10. Mampu menjelaskan struktur dan fungsi
hormon hipofisis dan neuropeptide yang
dihasilkan
2.11. Mampu menjelaskan pengontrolan
aktifitas sekresi hormon hipofisis,
termasuk menjelaskan ritem long-term
dan short-term yang terjadi dan

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 14


NO PENCAPAIAN KOMPETENSI
MODUL PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI
. pengaruhnya terhadap organ target.
Serta mampu menjelaskan sistim feed
back dari hipofisis dan organ target
2.12. Mampu menjelaskan regulasi
neuroendokrin dari siklus menstruasi
2.13. Mampu menjelaskan fungsi
neuroendokrin dari fetus dan plasenta
2.14. Mampu menjelaskan gangguan
hipotalamus dan hipofisis dalam bentuk
gangguan hipopituarism atau
oversekresi dari hormon tersebut
2.15. Mampu menjelaskan gangguan organik
berupa lesi dan gangguan fungsi yang
terjadi pada sistem hypothalamus –
hipofis
3. Fungsi tiroid dan tahapan perkembangan 3.1. Mampu menjelaskan berbagai
penyakit tiroid gangguan tiroid
3.2. Mampu menjelaskan produksi dan
fungsi tyrotropin releasing hormone,
thyroida stimulating hormone dan
fisiolofi hormon tiroid
3.3. Mampu menginterpretasikan nilai-nilai
diagnostik untuk thyroid stimulating
hormone, total dan free thyroid, thyroid-
stimutalitng immunoglobulin dan
interpretasi tes-tes diagnostik lain yang
berkaitan
4.4. Mampu menjeaslakan biosintesis,
mekanisme kontrol dan metabolisme
dari hormon tiorid

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 15


NO MODUL PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI PENCAPAIAN KOMPETENSI
. 3.5. Mampu menjelaskan tampakan klinis
dan menjelaskan patofisiolofi yang
berkaitan dengan kondisi hiper dan
hipotiroidism khususnya yang berkaitan
dengan gangguan menstruasi dan
fertilitas
3.6. Mampu menjelaskan pengaruh
kehamilan dan perubahan-perubahan
yang terjadi akibat gangguan fungsi
hormon tiroid pada ibu dan efek dari
fungsi tiroid maternal yang abnormal
pada fetus
3.7. Mampu menjelaskan fisiologi hormon
tiroid pada bayi baru lahir dan mampu
mengidentifikasi kasus risiko tinggi
neonatal thyrotoxicosis
3.8. Mampu menjelaskan dmapak
pengangkatan tiroid dan terapi obat anti
tiroid pada fetus
3.9. Mampu menjelaskan patofisiologi dari
thyroiditis
.10. Mampu menjelaskan fungsi tiroid pada
stroma ovarium, kehamilan mola dan
choriocarcinoma
.11. Mampu menjelaskan penatalaksanaan
medical dan surgical pad anon-toxic
goiter, hypo- dan hyperthyroidism
6. Fungsi adrenal dan tahapan perkembangan 4.1. Mampu menjelaskan regulasi dan
penyakit adrenal produksi dari hormon adrenocortical
4.2. Mampu menjelaskan assessment klinis

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 16


NO PENCAPAIAN KOMPETENSI
MODUL PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI
. dan laboratorium terhadap fungsi
adrenocortical hormon
.3. Mampu menjelaskan farmakologi dan
pengaruh glukokortikoid dan
mineralokortokoid alami maupun sintetik
4.4.4. Mampu menjelaskan gangguan yang
diakibatkan oleh hipo atau hiperaktivitas
kelenjar adrenal (seperti Cushing
hyperplasia, adenoma, carcinoma)
4.5.4. Mampu menjelaskan apa yang
dimaksud dengan congenital adreal
hyperplasia
4.6. Mampu menjelaskan efek dari aberasi
fungsi kelenjar adrenal pada fungsi
hipotalamus-hipofisis-ovarium termasuk
syndrome Nelson
4.7.7. Mampu menjelaskan gangguan
aldosterone dan gangguan sistem renin
dan angiotensin
4.8. Mampu menjelaskan gangguan sistem
katekolamin
6.9. Mampu menjelaskan berbagai
gangguan kelenjar adrenal seperti
Cushing syndrome, Nelson syndrome,
Addison’s disease dan adrenal
hyperplasia
7. Anatomi dan fisiologi neuroendokrin .1. Mampu menjelaskan dan memberikan
konsulatasi yang baik kepada pasien
mengenai proses perjalanan penyakit
yang diakibatkan gangguan

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 17


NO MODUL PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI PENCAPAIAN KOMPETENSI
. .1. Mampu memformulasikan suatu
rencana penatalaksanaan penyakit
yang didasarakan pada temuan
pemeriksaan hormon neuroendokrin
5.3. Mampu berdiskusi dan
mengembangkan kerjasama dengan
sejawat dari disiplin ilmu yang lain yang
terkait dalam rangka menyusun suatu
rencana penatalaksanaan gangguan
sistem neuroendoktrin (contohnya :
Diabetes Mellitus)
5.4. Mampu menerapkan rencana
penatalaksanaan dalam praktek klinis
dan melakukan modifikasi yang
diperlukan dalam menangani gangguan
neuroendokrin
5.5. Mampu menjelaskan alternative dan
pilihan terapi dalam penatalaksanaan
gangguan neuroendokrin yang
dimaksud
5.6. Mampu menjelaskan dengan jelas
komplikasi dan efek samping dari terapi
yang diberikan
6. Disfungsi poros hipotalamus-hipofisis .1. Mampu menjelaskan gambaran klinis,
patofisiologis dan penatalaksanaan
hypogonadotropic hypogonadism
.1. Mampu menjelaskan gambaran klinis,
patofisiologis dan penatalaksanaan
Kalman syndrome
6.3.3. Mampu menjelaskan gambaran klinis,

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 18


NO PENCAPAIAN KOMPETENSI
MODUL PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI
. patofisiologis dan penatalaksanaan
Pituatary adenoma
.4. Mampu menjelaskan gambaran klinis,
patofisiologis dan penatalaksanaan
hyperprolactinemia
6.5. Mampu menjelaskan gambaran klinis,
patofisiologis dan penatalaksanaan
gangguan growth hormone
7. Gangguan sekresi hormon androgen 7.1.3. Mampu menjelaskan produksi fisiologi
dan metabolism androgen pada wanita
normal
7.2.2. Mampu menejlaskan mekanisme aksi
dari androgen
7.3.2. Mampu menjelaskan sign dan
symptoms yang terjadi akibat androgen
yang berlebihan
7.4.2. Mampu menjelaskan fisiolofi
pertumbuhan rambut yang normal dan
abnormal
7.5. Mampu menjelaskan tumor ovarium
baik yang jinak maupun yang ganas
yang mensekresi hormone androgen
7.6. Mampu menjelaskan perubahan stroma
yang jinak pada ovarium yang
menyebabkan meningkatnya produksi
androgen
7.7. Mampu menjelaskan kondisi PCOS
terhadap produksi hormone yang
abdnormal
7.8. Mampu menjelaskan apa yang

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 19


NO MODUL PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI PENCAPAIAN KOMPETENSI
. dimaksud kondisi androgen-resistant
7.9. Mampu menjelaskan hyperplasia
adrenal kongenital maupun dapatan,
termausk didalamnya menjeleaskan
etiologic, morfologi genital, efek
metabolic menyeluruh dan berbagai
alternatif aksi dan pengobatan
7.10. Mampu menjelaskan penatalaksanaan
kelebihan hormone androgen dan
hirsutism
7.11. Mampu menjelaskan farmakologi
antiandrogen
8. Endokrinologi dalam kehamilan .1. Mampu menjelaskan apa yang
dimaksud dengan unit fetoplasental.
Termasuk didalamnya fisiologi dan
patofisiologi hormon steroid (yaitu
estrogen, progesterone, kortikosteroid)
.1. Mampu menjelaskan fisiologi dari
hormone peptide yang terdapat dalam
sistim deidua-chorionic-plasental (yaitu
gonadotropin, somatomammotropin,
thyrotropin, adrenocortocotropic
hormone, opioid peptides dan prolactin)
8.3. Mampu menjelaskan inisiasi persalinan,
termasuk fisiologi dan patofisiologi dan
farmakologi dari prostaglandin
.4. Mampu menjelaskan fungsi kelenjar
adrenal fetus
8.5. Mampu menjelaskan patofisiologi
endokrin dan sitokin yang terjadi pada

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 20


PENCAPAIAN KOMPETENSI
NO pre-eklampsia dan eclampsia
MODUL PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI
. 8.6. Mampu menjelaskan patofisiologi dari
perubahan kadar hormon tiroid
maternal dan status pancreas selama
kehamilan
9. Pemeriksaan radiologi sebagai penunjang 9.1. Mampu menjelaskan CT/MRI pada
pemeriksaan endokrinologi hipofisif
9.2. Mampu menjelaskan CT/MRI pada
pelvis
9.3. Mampu menjelaskan CT abdomen
termasuk kelenjar adrenal
2. Ovarium dan 1. Mengenal dan memahami anatomi, fisiologi, .1. Menjelaskan anatomi ovarium
Sindorma fungsi endokrin dan patologi ovarium 1.2. Menjelaskan fisiologi ovarium
Ovarium 1.3. Menjelaskan fungsi endokron ovarium
Polikistik .4. Menjelaskan patologi ovarium secara
(SOPK) makroskopis maupun mikrokopis
. Menjelaskan patofisiologi, menegakkan .1. Menjelaskan patofisiologi SOPK
diagnose dan tatalaksana Sindroma .1. Melakukan anamnesa dan pemeriksaan
Ovarium Polikistik (SOPK) klinis kasus SOPK
2.3. Melakukan pemeriksaan imaging dan
menginterpretasikan hasilnya pada
kasus SOPK
2.4. Melakukan interpretasi hasil investigasi
endokrin pada kasus SOPK
2.5.5. Melakukan interpretasi hasil investigasi
gangguan toleransi glukosa pada kauss
SOPK
6.6. Melakukan analisis dan
memformulasikan semua hasil
pemeriksaan untuk menegakkan

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 21


NO PENCAPAIAN KOMPETENSI
MODUL PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI
. diagnosis SOPK
.4. Melakukan tatalaksana SOPK antara
lain:
a.Penatalaksanaan obesitas
b.Kosultasi diet
c. Penatalaksanaan anovulasi /
oligoovulasi
d.Induksi ovulasi pada SPO
- Antiesterogen
- Metformin / insulin
- Terapi gonadotropin
- Diatermi ovarium
- Aromatase inhibitor
e. Penatalaksanaan hyperandrogenism
(hirsutism/acne/alopecia)
3. Ginekologi 1. Skrining dan diagnosis .1. MRI/CT scan pelvis dan abdomen
Remaja dan 2. Permasalahan yang dihadapi pada hymen 2.1.2. Gejala klinis dan pemeriksaan hymen
Pediatrik imperforata imperforata
2.2.2. Penangan / insisi hymen imperforata
6. Mengetahui patofisiologi, klasifikasi, manfaat .1. Membuat anamnesa, pemeriksaan fisik
pemeriksaan sitogenetik pada kasus yang lengkap dan diagnosis untuk
ambigua genitalia penglolaan Ambigous genitalia.
.1. Pengobatan dan pilihan terapi serta
pembedahan pada pasien dengan
Ambigous genitalia
3. Patofisiologi, kriteria dan permasalahan PUD .1. Melakukan enamnesis, pemeriksaan
pada pediatri fisik dan mengetahui pemeriksaan
penunjang yang diperlukan

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 22


NO PENCAPAIAN KOMPETENSI
MODUL PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI
. 4.2.2. Mengetahui diagnosis banding PUD
pediatri
3.3. Menegakkan diagnosis klinis PUD
pediatri
5.4.4. Melakukan penatalaksanaan dan
pengobatan PUD pediatri
4.5. Melakukan konseling pilihan
pengobatan pada PUD pediatri
5. Patogenesis dan permasalahn yang 5.1. Pemeriksaan dasar dan pemeriksaan
dihadapi pada hirsutisme pediatrik tambahan yang berhubungan dengan
hirsutisme pediatrik
5.2. Pengobatan / penatalaksanaan
hirsutisme pediatrik
6. Memahami pubertas prekok dan 6.1. Pemeriksaan klinis dan laboratorium
penyebabnya pada pubertas prekok
6.2. Menegakkan diagnose pubertas prekok
8.3.3. Penatalaksanaan pubertas prekok yang
sesuai
.4. Hiperplasia adrenal onset lambat
.5. Amenore primer
6.6. Penatalaksanaan pada anak dengan
kanker
7. Keterlambatan Pubertas .1. Pemeriksaan klinis dan laboratorium
8.2.2. Menegakkan diagnosis
7.2.3. Penatalaksanaan
4. Kontrasepsi 1. Pemilihan kontrasepsi hormonal 1.1. Melakukan Anamnesis dan
Hormonal Pemeriksaan Klinis Teknik Kontrasepsi
1.2. Konseling:
 Kontrasepsi

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 23


NO PENCAPAIAN KOMPETENSI
MODUL PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI
.  Sterilisasi
1.3. Melakukan :
 Insersi Alat Kontrasepsi dalam
Rahim
 Insersi Sistem Intrauterin (LNG-
IUS)
2. Melakukan konsultasi pada pasien berkaitan 2.1. Manajemen Emergensi Kontrasepsi
dengan efek samping kontrasepsi hormanal 2.3.2. Konseling dan penatalaksanaan Efek
dan manajemen kontrasepsi emergensi Samping dan Komplikasi Kontrasepsi
Hormonal
5. Menopause 1. Menejelaskan definisi dan patofisiologi, .1. Menegakkan diagnosis menopause dan
dan menegakkan diagnosis dan POF
Prematur menatalaksa menopause dan 1.2. Melakukan perencanaan dan analisis
Ovarian premature ovarian failure (POF) pemeriksaan pada pasien pre-
Failure termasuk menentukan tatalaksana menopause peri-menopause,
(POF) pemberian HRT menopause dan post-menopause
1.3. Menentukan pemberian terapi
hormonal, efek samping dan risiko
terapi hormonal
.4. Melakukan penatalaksanaan pada
postmenopausal bleeding
. Konseling pada pasien menopause dan .1. Melakukan konseling pada kasus
POF serta mengadakan kerjasama dengan menopause dan POF
bidang disiplin lain secara klinis dan non 2. Melakukan konseling pada pre terapi
klinis dalam penanganan menopause dan hormonal dan post terapi hormonal
premature ovarian failure 2.3. Mampu melakukan pengamatan lanjut
post konseling
2.4. Mampu menentukan bidang kerjasama
yang terkait dengan menopause dan

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 24


NO PENCAPAIAN KOMPETENSI
MODUL PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI
. POF
3.5.5. Mampu menetukan waktu yang tepat
untuk merujuk ke bidang lain
6.6. Mampu melakukan kolaborasi dengan
bidang lain.
. Melakukan investigasi imunologi pada POF .1. Mampu memahami definisi dan
patofisiologi premature ovarian failure
(POF)
3.2. Mampu memahami hubungan antara
autoimmune dan POF
3.3. Mampu melakukan investigasi
imunologi pada POF
4.4. Mampu menetukan manajemen POF,
termasuk penatalaksanaan fertilitas
. Menginterpretasikan hasi DEXA bone scan .1. Memberikan rekomendasi DEXA scans
pada pasien dengan factor pasien tinggi
5.2.2. Melakukan interpretasi hasil DEXA
bona scans
3.3. Melakukan kerjasama dengan bisang
radiologi dalam pelaksanaan DEXA
bone scans
.1. Melakukan konseling pada pasien
6. Endometrios 1. Patogenesis dan etiologic endometriosis 1. Mampu melakukan anamnesis,
is 2. Mekanisme pengaruh endometriosis pemeriksaan fisik, pemeriksaan genitalia
terhadap infertilitas, diantaranya defek serta pemeriksaan penunjang yang ada
folikulogenesis, gangguan ovulasi, hubungannya dengan endometriosis
hiperprolaktinemia, penyakit autoimun, 2. Terapi pembedahan endometriosis
perubahan pada zalir peritoneum, distorsi  Diatermi/Koagulasi endometriosis
anatomi organ reproduksi dll permukaan

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 25


PENCAPAIAN KOMPETENSI
3. Diganosis, stadium serta prognosis  Eksis endometriosis
endometriosis  Kistektomi endometrioma
4. Manajemen endometriosis, medikamentosa  Pembedahan endometriosis
NO dan terapi pembedahan peran serta rektovaginalYANG HARUS DIKUASAI
MODUL PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI KETERAMPILAN
. farmakodinamik serta farmakokinetik 3. Terapi medikamentosa endometriosis :
pengguanan obat-obat untuk  Pil kontrasepsi oral
endometriosis, diantaranya : pil  Terapi progestogen
kontrasepsis oral, progestin, danazol,
 GnRh analog
gestrinone, gonadotrophin-releasing
 Danazol
hormone (GnRH) analog dan aromatase
 Aromatase inhibitor
inhibitor
. Konseling
5. Peran Tehnik Reproduksi Berbantu pada
endometriosis
6. Tanda dan gejala
 Metode pemeriksaan
 Penasahan laboratorium (patologi
klinik-patologi anatomi-biomolekuler)
 Imaging pada endometriosis :
Ultrasonografi / CT scan / MRI
 Endoskopi pada endometriosis
7. Endometriosis dan nyeri :
 Manajemen nyeri
 CT scan / MRI pelvis
 Neurektomi dan neurolisis
8. Evidence based study pada endometrosis
13. Bedah 1. Mengetahui peralatan utama dan tambahan 1. Mengenali peralatan utama dan

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 26


PENCAPAIAN KOMPETENSI
NO
MODUL
Reproduksi PENGETAHUAN
untuk laparoskopiYANG HARUS
termasuk DIKUASAI
media distensi KETERAMPILAN
tambahan untuk YANG HARUSdan
laparoskopi DIKUASAI
serta
.
dan yang digunakan kegunaanya masing-masing
Endoskopi 2. Safety entry dan pneumoperitoneum 2. Melakukan safety entry dan pneumo
3. Prinsip dasar sistim energi electro surgery peritoneum pada trocar utama dan
monopolar dan bipolar pneumoperitoneum saat melakukan
4. Maksud dan tujuan dalam melakukan laparoskopi : (Dibawah supervise (5x),
dintakan laparoskopi dan histeroskopi Solo (5x)
diagnostik a. Pada model pelvic (pelvic trainer)
5. Mengetahui bagaimana melakukan b. Pada hewan : dibawah supervise
tindakan laparoskopi operatif, berupa : (minimal 5x)
a. Berlatih praktek keterampilan dasar, c. Pada manusia (minimal 5x)
yaitu : 3. Menyiapkan dan menggunakan peratalan
- One hand transfer, two hands electro surgery dalam melakukan
transfer, one hand straw placement tindakan laparoskopi dan histeroskopi
over nail dan two hands transfer of 4. Melakukan tindakan laparoskopi dan
sutures histeroskopi diagnostik dengan benar
- Disesksi, pemotongan dan bedah 5. Melakukan tindakan laparoskopi operatif
elektro yaitu : menggunting pada berupa :
garis lurus, diseksi, memotong a. Adhesiolysis pada perlekatan ringan
menggunakan electrode bipolar b. Salpingektomi partial maupun total
- Prinsip penjahitan dalam laparaskopi c. Oklusi tuba baik menggunakan
yaitu : memasukkan jarum dan maupun tanpa menggunakan elektro
benang ke dalam rongga abdomen, kauter
handling jarum dalam rongga d. Punksi kista ovarium atau kistektomi
abdomen, menjahit secara ovariektomi
laparaskopi, dan membuat simpul 6. Melakukan prinsip dasar bedah mikro
intracorporeal baik pada laparoskopi maupun laparotomi

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 27


PENCAPAIAN KOMPETENSI
NO - Abdominal safe entry 7. Mengenal dan dapat mengatasi
MODUL PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI
. - Laparoskopi diagnostik dan sterilisasi komplikasi dini maupun lanjut pada saat
laparoskopi dan setelah tindakan laparoskopi
b. Berlatih praktek keterampilan lanjut, 8. Mengenali peralatan utama dan
yaitu : tambahan untuk histeroskopi serta
- Memasukan jarum ke dalam rongga kegunaannya masing-masing
abdomen 9. Mengenal dan dapa mengatasi komplikasi
- Manipulasi jarum dini maupun lanjut pada saat dan setelah
- Aproksimasi jaringan tingakan histeroskopi
- Membuat simpul ekstrakorporeal, 10. Berlatih keterampilan histereskopi melalui
intracorporeal, jahitan kontinyu alat simulasi (minimal 5X)
Mengeluarkan jarum dari rongga 11. Berlatih keterampilan histeroskopi pada
abdomen manusi dalam supervisi (minimal 5x)
- Insisi menggunakan alat bedah
eletkro
- Diseksu mioma
- Hemostasis
- Penjahitan defek myometrium
- Evakuasi jaringan mioma
- Adhesiolysis pada perlekatan ringan
- Insisi menggunakan alat bedah
elektro
- Diseksi kista
- Hemostasis
- Evakuasi jaringan
- Salpingektomi partial dan total

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 28


PENCAPAIAN KOMPETENSI
NO
MODUL - Oklusi tuba
PENGETAHUAN baik menggunakan
YANG HARUS DIKUASAI KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI
.
maupun tanpa menggunakan energi
elektro kauter
- Punksi kista ovarium atau kistektomi
atau ovariektomi (kista ovarium jinak)
6. Mengetahui prinsip dasar bedah mikro
utnuk mengurangi perlekatan
7. Mengetahui komplikasi yang dapat terjadi
pada bedah laparoskopi dan histeroskopi
8. Mengetahui peralatan utama dan
tambahan untuk histeroskopi termasuk
media distensi yang di gunakan
9. Mengenal kelainan endometrium melalui
pemeriksaan histeroskopi
10. Melakukan penilaian endometrium melalui
histeroskopi
8. Infertilitas 1. Faktor penyebab terjadinya infertilitas 1. Mampu untuk :
a. Faktor wanita : a. Anamnesis yang tepat pada
 Ovarium pasangan infertile (minimal 5x)
 Faktor tuba b. Melaksanakan investigasi infertilitas
 Faktor peritoneum c. Interpretasi hasil sperma Analisa
b. Faktor pria : d. Interpretasi hasil profil hormon wanita
 Sperma e. Interpretasi hasil hormon pria
 Kelainan ejakulasi 2. Mampu berkomunikasi dan konsultasi
2. Investigasi infertilitas : dengan sejawat lain dalam
a. Uterus : penatalaksanaan infertilitas
3. Mampu melakukan organisasi dan

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 29


PENCAPAIAN KOMPETENSI
NO
MODUL  Penilaian
PENGETAHUAN YANGUSGHARUS DIKUASAI
(kelainan konseling untukYANG
KETERAMPILAN penatalaksanaan
HARUS DIKUASAI
.
endometrium dan myometrium) infertilitasn berupa :
 Histeroskopi : kelainan a. Induksi ovulasi
endometrium b. Inseminasi intra uteri
b. Pemantauan folikel dan penilaian c. Fertilisasi in vitro
ovarium 4. Merencanakan dan melakukan
c. Sperma analisis pencitraan pada uterus and tuba
d. Profil hormon wanita 5. Melakukan inseminasi intra uterin pada
e. Profil hormon pria model (minimal 3x)
f. Evaluasi uterus dan tuba 6. Melakukan inseminasi intra uterin pada
 Histerosalpingografi manusia (minimal 5x untuk siklus natural
 Histerosalpingo-contrast- dan artifisial)
sonografi 7. Melakukan IVF dalam supervisi (minimal
 Saline Sonohisterografi 1x)
 Computed tomography (CT) /
Magnetic resonance imaging
(MRI)
 Laparoskopi
g. Faktor peritoneum :
 Infeksi
 Endometriosis
3. Mengetahui cara kerja obat induksi ovulasi
:
a. Anti-esterogen
b. Gonadotropin
c. Agen induksi ovulasi lainnya

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 30


NO PENCAPAIAN KOMPETENSI
MODUL PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI
. 4. Memahami proses inseminasi intra uterine
a. Siklus natural
b. Inseminasi artifisal
c. Sex selection
5. Memahami proses fertilisasi in vitro
a. Long protocol
b. Short protocol
c. ICSI
d. Tese
e. Thawing, dll
9. Kegagalan 1. Etiopatogenesis Kehamilan Ektopik 1. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan
pada Memahami prognosis pasien yang fisik pada kehamilan ektopik
Kehamilan mengalami keguguran berulang 2. Memformulasikan rencana tata laksana
Awal
2. Memahami penyebab euploidik dan kehamilan ektopik
eneuploidic abortion (sporadic atau 3. Bekerjasama dengan disiplin lain dalam
berulang), termasuk insiden relatifnya tata laksana kehamilan ektopik (bila
3. Memahami penyebab genetik dan dibutuhkan)
mekanisme kelainan sitogenik dalam 4. Melakukan konseling terhadap kasus
kematian embrionik kehamilan ektopik dan
4. Memahami kontribusi Mullerian dan penatalaksanaannya
kelainan anatomis lainnya, kongenital 5. Melakukan tindakan medis yang
atau didapat, pada keguguran berulang dibutuhkan dalma penatalaksanaan
5. Memahami kontribusi factor endokrin, kehamilan ektopik
termasuk gangguan hipotalamus, pituitary 6. Melakukan tindakan transvaginal
thyroif, adrenal dan defek korpus luteum Sonografi (TVS), Laparaskopi Diagnostik
pada keguguran berulang. Mengerti garis dan Operatif.
besar alasan dari setiap factor tersebut 7. Mengidentifikasi dan melakukan tata

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 31


NO PENCAPAIAN KOMPETENSI
MODUL PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI
. sebagai penyebab infertilitas atau laksana gawat darurat dalam kehamilan
keguguran berulang ektopik ternganggu (KET)
6. Memahami kontribusi faktor imunologis, 8. Merencanakan tindak lanjut pasca
termasuk tipe HLAs, Lupus Anticoagulant tindakan operatic pada kehamilan ektopik
dan anticardiolopin antibody pada (infertilitas)
keguguran berulang (anti phospolopid
antobody syndrome)
7. Memahami kontribusi gangguan sistemik
termasuk diabetes dan gangguan
autoimun, pada keguguran berulang
8. Memahami kontribusi paparan lingkungan
termasuk radiasi dari paparan teratogenic
pada keguguran berulang
10. Andrologi 1. Memahami cara investigasi : 1. Mampu melakukan anamnesis dan
 Analsia sperma pemeriksaan pada pria subfertil :
 Profil hormon pria  Examinasi pria subfertil
2. Anatomi dan fisiologi testis  Melakukan investigasi
3. Investigasi azoospermia  Interpretasi Analisa sperma
4. Memahami fungsi Aksis hipotalamo-pituitari-  Interpretasi profil hormon pria
tiroid  Investigasi zoospermia
5. Memahami impotensi 2. Membuat perencanaan penatalaksanaan
6. Mengetahui terapi : yang tepat
 Endokrin
 Gonadotropin
11. Teknologi 1. Konsep dasar folikulogenesis dan 1. Melakukan pemeriksaan dan
Reprduksi pematangan oosit keputusan klinis pada pasangan
Bantuan 2. Prinsip dasar cadangan ovarium (ovarian infertilitas

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 32


PENCAPAIAN KOMPETENSI
NO
MODUL reserved)
PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI a. Pemeriksaan
KETERAMPILAN pada wanita
YANG HARUS dan
DIKUASAI
.
3. Prosedur fertilisasi in vitro (FIV) pria
1. Hiperstimulasi ovarium terkendali b. Merencanakan pemeriksaan
2. Siklus alamiah penjunjang
3. Stimulasi ovarium minimal c. Menginterpretasikan hasil
4. Maturasi oosit in vitro pemeriksaan
5. Pemantauan perkembangan folikel I. Analisis semen
dengan USG II. Profil hormon wanita dan
6. Petik oosit pria
7. Transfer embrio III. Pemeriksaan
8. Penunjang fase luteal azzospermia
4. Konsep dasar hiperstimulasi ovarium 2. Menyusun dan melakukan
terkendali penanganan infertilitas yang tepat
5. Protokol hiperstimulasi ovarium terkendali 3. Melakukan prosedur fertilisasi in vitro
a. Protokol Panjang dengan agonis GnRH a. Protokol Panjang
b. Protokol pendek dengan agonis GnRH b. Protokol pendek
c. Protokol pendek dengan antagonis c. Protokol antagonis
GnRH d. Transfer embrio pasca simpan
6. Siklus alamiah dalam FIV beku
7. Maturasi oosin in vitro e. Siklus alamiah
8. Prinsip dasar insufisionsi fase luteal dalam f. Petik oosit
FIV g. Transfer embrio
9. Prinsip dasar kriopreservasi / simpan beku 4. Melakukakn pemeriksaan
a. Simpan beku embrio unltrasonografi
b. Simpan beku oosit a. Melakukan pemeriksaan folikel
c. Simpan beku sperma antral basal
10. Transfer embrio pasca simpan beku b. Pemantauan perkembangan

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 33


PENCAPAIAN KOMPETENSI
NO
MODUL 11.PENGETAHUAN
Dasar-dasar pemeriksaan
YANG HARUSultrasonografi
DIKUASAI folikel YANG HARUS DIKUASAI
KETERAMPILAN
.
dalam fertilisasi in vitro c. Melakukan pemeriksaan dopller
a. Pemantauan perkembangan folikel velocytometri pada ovarium dan
b. pemantauan endometrium endometrium
c. Doppler velocytometri d. Melakukan penilaian kehamilan
d. Pemantauan tanda kehamilan awal awal pasca fertilisasi in vitro
atau kehamilan ektopik pasca FIV 5. Melakukan konseling dalam fertilisasi
12. Farmakokinetik dan farmakodinamik obat in vitro
yang digunakan dalam hiperstimulasi
ovarium terkendali
13. Konseling dalam prosedur fertilisasi in vitro
14. Masalah etik dalam prosedur fertilisasi in
vitro
a. Jumlah embrio yang ditransfer
b. Simpan beku sperma oosit dan embri
c. Surrogacy
d. kloning dan sel punca
15. Dasar penyakit terkait genetik dan transmisi
penyakit genetik
a. Penyakit karena kelaninan tunggal gen
(single gene disorders)
b. Penyakit terkait kromosom seks
c. Aneuploidy
16. Genetik
a. Konseling genetik
b. Siklus sel
c. Pendekatan analisis kromosom

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 34


NO PENCAPAIAN KOMPETENSI
MODUL PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI
. d. Diagnosis prenatal
e. Pre implantation genetic diagnosis
17. Teknik laboratorium
a. Kultur sel
b. Kultur embri
c. Assisted hatching
d. Polymerase chain reaction
12. Modul 1. Komunikasi, kerjasama tim, dan keahlian 1. Mampu berkomunikasi secara verbal
Generik kepemimpinan dan tulisan dengan pasien dan keluarga
termasuk :
 Pemecahan kabar / masalah buruk
 Kesesuaian dan penafsiran
2. Mampu berkomunikasi secara verbal
dan tulisan dengan sejawat
2. Praktik Kedokteran Terpuji dan .1. Mampu mengenali dan memanfaatkan
mempertahankan kepercayaan kesempatan untuk belajar
.1. Mampu meningkatkan informed consent
terhadap :
 Perawatan pasien
 Prosedur penelitian
3. Pengajaran III.1. Mempersiapkan dan menyampaikan
suatu bagian pengajaran
- Kelompok kecil (<10)
- Kelompok besar (>10)
- disamping pasien
III.2. Prosedur mengajar praktek (termasuk
ultrasound)

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 35


NO PENCAPAIAN KOMPETENSI
MODUL PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI
. 4. Penelitian .1. Melakukan penelitian ilmiah
- Menunjukan evidence
- Membuat hipotesa dna gambaran
penelitian untuk menguji hipotesa
- Menentukan sample
- Melakukan percobaan
- Melakukan analisis data statistic
- Menggambarkan kesimpulan yang
sesuai dengan hasil
5. Kebijakan klinik dan manajemen risiko 5.1. Kompetensi klinik
 Menentukan standar berdasar
evidence
 Menyiapkan proyek dan
mengumpulkan data
 Audit ulang dan menutup audit
 Formulasi kebijakan
5.2. Membuat dan melaksanakan penuntun
klinik
 Tujuan dan ruang lingkup
 Indentifikasi dan klarifikasi
evidence
 Formulasi rekomendasi
 Indentifikasi standar audit
5.3. Partisipasi dalam manajemen risiko
 Investigasi
 Persiapan proyek dan

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 36


NO PENCAPAIAN KOMPETENSI
MODUL PENGETAHUAN YANG HARUS DIKUASAI KETERAMPILAN YANG HARUS DIKUASAI
. mengumpulkan data
 Audit ulang dan menutup audit loop
 Formasi kebijakan
5.4. Melakukan penilaian
6. Administrasi dan manajemen pelayanan 6.1. Pengembangan dan pelaksanaan
perubahan organisasi :
 Pengenbangan strategi
 Formulasikan rencana bisnis
 Mengatur proyek
6.2. Dapat berpartisipasi dalam
pengrekrutan :
 Spesifikasi pekerjaan
 Wawancara dan seleksi
7. Pengguna Informasi dan pelayanan 7.1 Dapat menggunakan yang relevan :
 Software
 Databases
 Websites

Buku Log Program Pendidikan Subspesialis Fer Bandung 37


LAMPIRAN LOG BOOK PENDIDIKAN
SUBSPESIALIS
ONKOLOGI DAN GINEKOLOGI
BIODATA

NAMA TRAINEE :
NIP :
TAHUN MASUK :
JUDUL PENELITIAN :
DOSEN WALI / PEMBIMBING 1 :
DOSEN PEMBIMBING 2 :
DOSEN WALI PROGRAM PENDIDIKAN KONSULTAN ONKOLOGI GINEKOLOGI
FK UNPAD / RSUP DR. HASAN SADIKIN BANDUNG

KETUA PROGRAM SP-2 : Prof. Herman Susanto, dr., SpOG (K)


SEKRETARIS : Gatot Nyarumenteng A. Winarno, dr.,SpOG(K), MKes
DOSENWALI & PENDIDIK : 1. Prof. Herman Susanto, dr.,SpOG(K)
2. Dr. Supriadi Gandamihardja,dr.,SpOG(K), Mkes
3. Dr. Maringan Diapari L.T,dr.,SpOG(K), Mkes
4. Dr.Yudi Mulyana Hidayat, dr.,SpOG(K)
5. Ali Budi Harsono, dr.,SpOG(K)
6. Gatot Nyarumenteng A.Winarno, dr., SpOG(K), MKes
7. Dodi Suardi, dr., SpOG(K)
DAFTAR ISI

BAB I. Regulasi Program Peserta Didik Divisi Onkologi Ginekologi Departmen Obsetetri dan Ginekologi
FKUP / RSHS 5
Kehadiran........................................................................................................5
Performasi.......................................................................................................5
Akademik.........................................................................................................5
Lainnya............................................................................................................6

BAB II. Pedoman untuk pembelajaran...................................................................................7


Teknik-teknik dan penunjukan diagnosis........................................................7
Pembedahan...................................................................................................9
Terapi radiasi.................................................................................................11
Chemoterapi tumor manusia.........................................................................13
Perawatan paliatif..........................................................................................14
Patologi..........................................................................................................15
Fisiologi dan Patofisiologi..............................................................................17
Carcinogenesis..............................................................................................18
Statistik dan metode riset..............................................................................19
Immunologi tumor..........................................................................................20
Farmakologi imun..........................................................................................20
Pengajaran....................................................................................................21
Pengalaman Administrasi.............................................................................21
Aspek-aspek etika dan hukum......................................................................21
Persetujuan riset dalam pelatihan subspesialis............................................22

BAB III Sinopsis....................................................................................................................24


Formulir evaluasi...........................................................................................24

BAB IV Sirkulasi Poliklinik Onkologi dan ginekologi.............................................................29


Daftar pasien Poliklinik Onkologi Ginekologi................................................30

BAB V Sirkulasi Ruangan Onkologi Ginekologi...................................................................50


Daftar pasien ruangan Onkologi Ginekologi.................................................51

BAB VI Sirkulasi USG Onkologi Ginekologi.........................................................................71


Daftar pasien USG Onkologi Ginekologi.......................................................72

BAB VII Sirkulasi Pelayanan Deteksi Dini Kanker Ginekologi.............................................82


Daftar pasien pelayanan deteksi dini kanker ginekologi...............................83

BAB VIII Sirkulasi pelayanan paliatif.....................................................................................88


Daftar pasien pelayanan paliatif....................................................................89
BAB IX Sirkulasi Ruangan operasi.......................................................................................94
Kanker Serviks..............................................................................................95
Kanker Ovarium..........................................................................................109
Kanker Endometrium...................................................................................121
Kanker vulva................................................................................................123
Esentrasi......................................................................................................133
LTH (Laparascopic Total Histerectomy).....................................................135
Laparascopic Salpingoovarektomy.............................................................142

BAB X Sirkulasi Non Ginekologi.........................................................................................144


Patologi Anatomi.........................................................................................144
Radioterapi..................................................................................................146
Nuklir..............................................................................................................17
Bedah Vaskuler...........................................................................................148
Bedah Urologi..............................................................................................149
Bedah Onkologi...........................................................................................150
Bedah Digestif.............................................................................................151
Hemato Onkologi.........................................................................................152

BAB XI Lembar Penelitian..................................................................................................153


Lembaran Mentoring...................................................................................153
Lembaran Sari Pustaka...............................................................................154
Lembaran Usulan Penelitian.......................................................................155
Lembaran Tesis...........................................................................................156

BAB XII Kegiatan (Workshop, Simposium, Bakti Sosial, Dll).............................................157


BAB XIII Nilai Ujian.............................................................................................................158
BAB I. REGULASI PROGRAM PESERTA DIDIK DIVISI ONKOLOGI GINEKOLOGI
DEPARTMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI FKUP / RSHS

¨ KEHADIRAN
Pada hari kerja dimulai pukul 07.30 WIB – 15.40 WIB, kecuali pada konferensi klinik Divisi
Onkologi Ginekologi pada hari Selasa, Kegiatan dimulai pukul 07.00 WIB.

¨ PERFORMASI
- Hadir di Poliklinik, OPD, Ruang Operasi
- Peserta didik harus mengisi buku log sampai peserta didik tersebut dinyatakan layak
untuk melakukan tindakan operasi oleh tim kosultan.
- Laporan operasi haruslah disusun oleh peserta didik dan ditanda tangani oleh kosultan.
- Kasus pada tindakan operasi harus dialporkan pada konferensi onkologi pada hari
selasa.
- Bila ada kasus yang menarik atau jarang dapat disertakan dua orang peserta didik
dalam tindakan operasi.
- Mengatur jadwal operasi (pasien & operator)
- Membuat daftar jaga.

¨ AKADEMIK
- Jika kasus belum terselesaikan pada hari selasa, maka kasus tersebut akan dibahas
pada konferensi klinik di Divisi Onkologi Ginekologi pada hari kamis.
- Substansi kasus (status dan lain sebagainya) untuk ditayangkan pada konferensi harus
dipersiapakan dengan baik.
- Konferensi klinik Divisi Onkologi Ginekologi dilaksanakan setiap hari selasa dan kamis.
- Untuk pembacaan jurnal dan synopsis disesuaikan dengan jadwal.
- Melakukan penelitian sebagai tugas akhir.
¨ LAINNYA
- Peserta didik diperbolehkan untuk tampil diluar RSUP Dr. Hasan Sadikin setelah satu
tahun pendidikan dengan bimbingan konsultan.
- Peserta didik diperbolehkan untul tampil dalam praktik kesehatan berdasarkan Surat Ijin
Praktik untuk kasus-kasus Obstetri dan Ginekologi kecuali untuk kasus-kasus Onkologi.
- Menyusun jadwal kehadiran sebagai kegiatan ilmiah.
- Peserta didik diperbolehkan mengikuti kegiatan Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) /
KOGI.
BAB II. PEDOMAN UNTUK PEMBELAJARAN

1. Teknik-teknik dan penunjukan diagnosis


Sasaran :
1.1. Peserta didik harus mampu untuk :
1.1.1. Mengidentifikasi teknik-teknik diagnosis yang tepat yang diperlukan untuk :
 Menetapkan diagnosis;
 Menetapkan tingkat penyakit;
 Mengevaluasi penyakit yang berbarengan yang mungkin mempunyai hubungan
penting pada pemilihan dan respon pada perlakuan;
 Mengevaluasi respon kanker pada perlakuan;
1.1.2. Menunjukkan kanker menurut klasifikasi F.I.G.O sekarang untuk kanker gynaekologis
dan klasifikasi TNM yang sesuai;
1.1.3. Mempunyai akreditasi BSCCP/RCOG dalam kolposkopi dan mempunyai pengetahuan
ahli mengenai evaluasi colposcopic terhadap sitologi serviks atau vagina abnormal dan
neoplasia vulva dan mengidentifikasi pola-pola epithelium dan vascular abdnormal
yang melibatkan serviks, vagina, dan vulva dengan colposcope;
1.1.4. Melakukan sitoskopi;
1.1.5. Melakukan proktosigmoidoskopi;
1.1.6. Melakukan histeroskopi;
1.1.7. Memahami indikasi untuk endoskopi gastrointestinal;
1.1.8. Ahli dalam biopsi serviks terarah, biopsi kerucut serviks, kuretase endocervical, biopsi
dan kuertase endometrial, biopsi vulva dan node pelviks, situs abdominal dan node
lain;
1.1.9. Memahami indikasi dan teknik-teknik utuk biopsi terbuka dan perkutaneus situs-situs
metastasis yang mungkin seperti paru, liver, dan spine;
1.1.10. Memahami indikasi untuk dan mampu melakukan biopsi jarum transvaginal dan
transabdominal untuk diagnosis atau evaluasi tingkat kanker pelviks;
1.1.11. Memahami penggunaan dan keterbatasan sitologi dalam pendeteksian kanker, dan
mengetahui bagaimana memperoleh sampel yang perlu;
1.1.12. Peserta didik harus mengetahui indikasi untuk nilai dan keterbatasan relatif dari teknik-
teknik berikut;
1.1.13. Diagnosis radiografik
 Evaluasi plain film standar sistem skeleton, jantung, perut;
 CT dan MRI (ditambah peran PET scanning yang sedang berkembang)
 Lymphangigraphy;
 Angiography – paru-paru, ginjalm pelvis;
 Urographyintravena dan retrograde;
 Radiografi gastrointestinal dan colonic;
1.1.14. Radioisotope scanning
 Liver-limpa;
 Tulang
 otak
 ginjal;
 Paru-Paru;
 Sistem vaskularperiperal;
1.1.15. Ultrasonography
 Liver;
 Ginjal;
 Massa intraperitoneal;
 Massa retroperitoneal;
 Trombosis vascular peripheral;
1.1.16. Ukuran marker tumor dan marker humoral lain kanker dan tumor jinak
 HCG dan beta-HCG;
 Alphafetoprotein;
 Antigen carcino embrionik;
 CA 125;
 Produksi hormon ektopik (misalnya – hormon pertumbuhan, HCG,
parathormone);
 Hormon steroid (estrogen/androgens/corticosteroids)
1.1.17. Biokimia
 Tes fungsi liver;
 Tes fungsi ginjal – mencakup pembersihan creatine, GFR, elektrolit urine,
omolality, elektrolit serum, osmolality, dan pH;
 Tes toleransi karbohidrat;
 ADH yang tidak tepat

1.1.18. Koagulasi darah


 Tes untuk coagulopathy;
 Pemonitoran terapi antikoagulan;
 Penggunaan prophylaktik dan terapi antikoagulan
1.1.19. Tes fungsi paru-paru (pulmonary function tests – PFT)
1.1.20. Pemonitoran perioperative
 Tkanan vena sentral dan garis CVP;
 Tekanan wedge paru-paru dan keteter Swann Ganz;
 Garis arteri
 ECG
 Peran HDU/ITU

2. Pembedahan
Sasaran :
2.1. Peserta didik harus memperoleh keahlian dalam :
2.1.1. Evaluasi preoperative termasuk pertimbangan co-morbidity;
2.1.2. Persiapan pra-operasi :
 Bowel;
 Posisi situs ostomy;
 Fluida;
 Paru-paru – bila diindikasikan;
 Thromboprophylaxis;
 Prophylaxis antibiotic;
 Memberi konseling pada pasien dan keluarga;
2.1.3. Pemilihan perlakuan – alternatif bedah non-bedah;
2.1.4. Anatomi bedah yang terdiri dari pengetahuan rinci mengenai anatomi pelviks perut,
termasuk saluran-saluran genital, uriner dan G.I dan bagian-bagian lain yang relevan,
misalnya, paha dan leher;
2.1.5. Manajemen komplikasi :
(Diapresiasi bahwa semua komplikasi tidak akan ditemukan selama pelatihan, tetapi
peserta didik harus terbisasa dengan manajemen komplikasi-komplikasi itu)
2.1.5.1. Intraoperatif :
 Reaksi transfuse;
 Serangan jantung;
 Cedera pada kandung kemih, bowe, ureter, pembuluh darah major;
2.1.5.2. Pasca-operasi:
 Atelectasis
 Pendarahan intra-abdominal;
 Embolus paru-paru dan DVT;
 Fistula vesicovaginal;
 Fistula rektovaginal;
 Gagal ginjal;
 Gagal jantung kongestif;
 Penyakit kuning;
 Pyrexia dan sepsis;
 Ketidakmemadaian pernafasan;
 Masalah luka – infeksi, dehiscene, eviserasi;
 Paralytic ileus;
 Gangguan bowel
2.2. Peserta didik harus mempunyai pelatihan dan pengalaman yang memadai sehingga prosedur-
prosedur berikut bisa secara independent dan secara kompeten dilakukan dan pasca-
perawatan mereka dikelola pada saat penyelesaian periode pelatihan.
2.2.1. Prosedur primer :
 Histerektomi
 radikal, (b) total abdominal, (c) vaginal;
 Lymphadenektomi pelvis
 Para-aortic lymphadenectomy;
 Vulvektomi radikal;
 Lymphadenektomi inguinal dan femoral;
 Bedah debulking untuk kanker ovarian stage 3/4
2.2.2. Prosedur gastrointestinal yang terkait dengan penyakit berbahaya gynaekologis
bekerja sama dengan ahlo bedah colorectal bila perlu :
- Usus kecil :
a) reseksi dan reanastomosis,
b) prosedur bypass,
c) ileostomy
- Usus besar :
a) reseksi,
b) coloctomies
2.2.3. Prosedur saluran uriner yang terkait dengan penyakit berbahaya gynaekologis berkerja
sama dengan ahli bedah urologis bila perlu :
- Kandung kemih
a) cystektomi parsial,
b) cystotomi
- Ureter
a) ureteroneocystotomy
b) reanastomosis ureteral ujung keujung
c) ileal conduit
2.2.4. Prosedur evaluasi:
 cytoskopi
 laparoskopi
 colposkopi
 segmoidoskopi
2.2.5. Peserta didik harus setidaknya memahami dan mempunyai pengalaman mengenai :
2.2.6. Eksenterasi pelvis;
2.2.7. Anastamosis kolonik primer
2.2.8. Conduit uriner kontingen
2.2.9. rekonstruksi vagina
2.2.10. Rekonstruksi plastic vulva
2.2.11. Diseksi lymphnode laparoskopik
2.2.12. Salpingo-oophorectomy prophylaktik laparaskopik
2.2.13. Bedah vagina radikal untuk kanker serviks
2.2.14. Pemasukan aplikator radiasi intracavitary;
2.2.15. Feeding jejunostomy / gastrostomy;
2.2.16. Perbaikan vesico-vagina fistulae
 Closure primer;
 interposisi bulbocavernosus;
 myocutunaneous flap;
2.3. Untuk melatih sesorang, center harus mempunyai beban kerja yang memadai untuk menjamin
bahwa peserta didik akan melakukan setidaknya 60 sebagai ahli bedah primer. Jumlah
minimum tugas yang harus diselesaikan dalam 2 tahun adalah :
2.3.1. 20 diseksi node pelvik lengkap
2.3.2. 20 diseksi ureteric lengkap
2.3.3. 20 eksisi serviks radikal
2.3.4. 15 diseksi node groin
2.3.5. 15 eksisi radikal kanker vulva
2.3.6. 40 laparotomi untuk kanker ovarian stage 3/4
2.4. Untuk memungkinkan penilaian pelatihan, peserta didik harus membuat logbook pribadi
kasus-kasus untuk pembahasan pada penilaian. Data minimum yang diusulkan terdiri dari :
 Id pasien (TANPA NAMA)
 Tanggal
 Surgeon utama, CO-SURGEON, atau asisten surgeon
 Tumor dan stage
 Prodsedur
 Komplikasi
 Ciri-ciri khusus

3. Terapi radiasi
Sasaran :
Peserta didik harus cukup terbiasa dnegan prinsip-prinsip dan praktek Oncologist Radiasi dalam
perencanaan perlakuan , dalam pelaksanaan aplikasi intracavitary, dan dalam manajemen
komplikasi yang ditimbulkan irradiasi.
3.1. Radiobiologi :
 Kinetika siklus sel;
 Efek radiasi;
 Pemulihan dan perbaikan;
 Potensiasi;
 Perlindungan;
 Radiosensitivitas relatif berbagai sistem organ;
3.2. Fisika
 Perbedaan mendasar antara radiasi partikel, alpha, beta, gamma,
 Hukum pangkat terbalik;
 Dosis kedalaman sumbu sentral, kurva-kurva isodose dan titik AI dan titik BI;
 Hubungan waktu-dosis;
 Unit-unit radiasi abu-abu, rads, rontgen, dan jam milligram;
 Konsep paruh hidup dan nilai-nilai isotop yang umum digunakan;
 Ionisasi dan faktor-faktor yang memodifikasinya;
3.3. Sumber
- Karakteristik caesium, radium, dan cobalt yang digunakan dalam aplikasi
vagina;
- Prinsip-prinsip protraksi dan fraksionasi dalam aplikasi vagina;
- Orthovoltage x-ray dan pembatasannya;
- Supervoltage x-ray yang mencakup
a) akselerator linier;
b) betatrom, cobalt teletherapy, cyclotron;
- Penggunaan dari :
a) multi field
b) terapi rotasional
c) split fields
d) terapi abdominal moving strip
- Pengguanaan plotting computer dosimetry radiasi;
3.4. Metode-Metode terapi:
- Perencanaan CT
- Peran terapi intersitial, intracavity, dan ekstern dalam penyakit berbahaya
tertentu
3.5. Komplikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keruksakan radiasi pada sistem organ tertentu
dan manjemennya :
- Saluran GI
- Saluran uriner
- Kulit
- Sumsum tulang
- Ginjal
- Liver
- Sistem saraf pusat
- Penyakit berbahaya yang ditimbulkan radiasi belakangan
3.6. Untuk memungkinkan penilaian pelatihan, peserta didik harus membuat logbook pribadi
kasus-kasus untuk pembahasan pada penilaian. Data minimum yang diusulkan terdiri dari :
 Id pasien (TANPA NAMA)
 Tanggal
 Tumor dan stage
 Prosedur (misalnya insertion atau perencanaan radioterapi)
 Komplikasi
 Ciri-ciri khusus

4. Chemoterapi tumor manusia


Sasaran :
Peserta didik haru memahami farmakologi obat-obat utama yang digunakan dalam chemoterapi
tumor manusis dan mampu menggunakannya
4.1. Biologi yang mencakup:
 Kinetika siklus sel;
 Hipotesis log krill;
 Spesifisitas siklus dan phase;
4.2. Kelas-kelas agen chemotherapeutic
 Taxanes
 Agen-agen alkylating
 Antemetabolit
 Antibiotik;
 Hormon;
 Agen lain-lain;
4.3. Mekanisme aksi;
4.4. Farmakologi agen-agen spesifik :
 Alur administrasi dan absorpsi
 Distribusi
 Biotransformasi;
 Eksresi
 Interaksi obat;
 Farmakokinetika;
4.5. Manfaat dan keterbatasan chemoterapi kombinasi;
4.6. Pedoman umum untuk evaluasi klinis termasuk defines respon-respon lengkap atau parsial,
konsep percobaan-percobaan obat fase I, II, dan II dan terapi adjuvant.
4.7. Toksisitas yang mencakup:
 Efekumum pada epithelium yang menjalar cepat seperti sumsum tulang, saluran GI,
dan folikel rambut;
 Epesifik obat, misalnya Adriamycin dan cardiotoxicity;
 Manajemen
4.8. Penyakit trophoplastik : kehadiran pada symposium satu hari penuh yang diorganisir oleh
salah satu center Kawasan supra
4.9. Untuk memungkinkan penilaian pelatihan, peserta didik harus membuat logbook pribadi
kasus-kasus untuk pembahasan pada penilaian. Data minimum yang diusulkan terdiri dari :
 Id pasien (TANPA NAMA)
 Tanggal
 Tumor dan stage
 Prosedur (misalkan preskripsi atau perencanaan chemoterapi atau)
 Komplikasi
 Ciri-ciri khusus

5. Perawatan paliatif
Sasaran :
Peserta didik harus mampu meberi kontribusi pada perawatan palliative yang mencakup:
5.1. Peredaan perih (rasa sakit)
 Analgesik non-narkotik
 Analgesik narkotik
 co=analgesics
 Memahami peranan aesthetist
 klinik perih, b) blok netral
5.2. Peredaan kecemasan
 sedative dan zat penyenang;
 konseling (pasien dan keluarga)
5.3. Peredaan mual dan muntah
 antiemetics
 langkah-langkah dietary
5.4. Peran dukungan komunitas
 Praktisis umum
 perawat distrik
 pengasuhan Macmillan dan Marie Curie
 keluarga
 agama
 Layanan komunitas, misalnya landry, layanan social
 Kelompok-kelompok bantuan kanker, misalnya BACUP, Ovacome
5.5. Peserta didik akan diharapkan telah mempunyai pemaparan praktis pada perawatan hospice.
5.6. Peserta didik harus mempunyai pengajaran dalam dan pengalaman mengenai penyampaian
berita buruk kepada pasien dan keluarga

6. Patologi
Sasaran:
6.1. Peserta didik harus mampu mengidentifikasi, atas dasar evaluasi visual langsung dan
mikroskopik, lesi yang pra-malignant atau malignant (ganas) dan membedakan mereka dari
gangguan jinal. Dia harus mengetahui ciri-ciri histopatologis apa yang penting dalam
kemajuan penyakit, yakni marjin tumor, kedalaman invasi, keterlibatan ruang lymphovascular,
grade, node metastases
6.1.1. Vulva yang melibatkan :
 Gangguan neoplastic dan non-neoplastik
 Kutil;
 Intraepithelial neoplasia;
 Karsinoma;
 Sarkom
6.1.2. Vagina yang mencakup :
 Adenosis;
 Kutil;
 Intraepithelial neoplasia;
 Karsinoma;
 Sarkoma
6.1.3. Serviks yang mencakup :
 Intraepthelial neoplasia;
 Mikroinvasi;
 Karsinoma;
 Sarkoma;
 Tumor neuroendoktrin
6.1.4. Bodi uterin yang mencakup:
 Hiperplasia kista;
 Hiperplasia adenomatous;
 Karsinoma;
 Sarkoma;
 Penyakit trophoblastic;
 Karsinosarkoma
6.1.5. Fallopian tube :
 Karsinoma
6.1.6. Ovari yang mencakup :
 Kista fungsional;
 Serous cystadenoma dan karsinoma;
 Mucinous cystadenoma dan karsinoma;
 Tumor Brenner;
 Tumor selgranulosa-thca;
 Tumor sel Sertoli-Leydig;
 Gynandroblastoma
 Cystic teratoma;
 Tumor stroma gonad dan tumor sel germ campuran;
 Karsinoma embryonal;
 Choriocarcinoma;
 Karsinoma endometrioid;
 Karsinoma metastasis;
 Gonadoblastoma;
 Mesonephroma.

7. Fisiologi dan Patofisiologi


Sasaran :
Peserta didik harus mempunyai pengetahuan yang memadai mengenai fisiologi normal dan
patofisiologi untuk mengelola pasien pengidap kanker gynaekologis :
7.1. Keseimbangan fluida dan eletrolit dengan penekanan tertentu pada manajemen fluida peri-
operatif pada tingkat HDU dan ITU:
7.1.1. Distirubusi normal komponen-komponen body dasar
 Volume dan distribusi :
- Total air tubuh,
- air intracellular ekstracellular dan pertukaran;
 Determinan tekanan osmosa:
- Konsentrasi osmolar,
- komposisi ionic normal dari dan pertukaran dalam kompartemen-
kompartemen fluida;
- mekanisme regulatori
i. buffer,
ii. respiratori
iii. ginjal
7.1.2. Diagnosis dan manajemen:
 Defisit dan kelebihan volume;
 Perubahan komposisi;
 Derangement asam-basa;
7.2. Nutrisi
7.2.1. Keperluan harian orang dewasa normal untuk air, elektrolit, kalori, vitamin esensil,
protein spesifik, karbohidrat, dan lemak.
7.2.2. Kemampuan untuk menghitung hasil deprivasi air, elektrolit, kalori dan / atau vitamin
esensil
7.2.3. Memahami indikasi untuk penggunaan dan keterbatasan untuk keseluruhan darah dan
komponen-komponennya;
7.2.4. Haemostasis dan thrombosis;
7.2.5. Fungsi paru-paru termasuk ventilasi mekanik;
7.2.6. Shock, aetiologi, manifestasi klinis dan perlakuan terhadap :
- Shock hipovolaemik
- Shock kardiogenik
- Shock septik
7.2.7. Fungsi dan kontrol saluran uriner wanita yang mencakup
- Fisiologi normal dan kontrol neurologis
- Mekanisme kontinensi dan untuk memahami bagaimana kanker saluran
genital dan berbagai efek perlakuannya mempengaruhi saluran uriner bawah,
termasuk berbagai investigasi dan perlakuan yang tersedia untuk menangani
masalah-masalah saluran uriner pada wanita yang ditangani untuk pernyakit
berbahaya gynaekologis.
7.2.8. Fungsi ginjal yang mencakupi kegagalan;
7.2.9. Fungsi gastrointestinal, termasuk perubahan yang disebabkan oleh irradiasi,
chemotherapy, reseksi besar-besaran serta diagnosis dan manajemen sindroma loop
buta, sindrom bowel pendek dan formulasi fistula

8. Carcinogenesis
Sasaran :
Peserta didik harus menunjukkan pemahaman mengenai pengentahuan sekarang di bidang agen-
agen kimia, radiasi, dan agen-agen infeksi termasuk hubungan antara :
8.1. Pemaparan hormon antenatal dan perkembangan penyakit berbahaya dalam vagina dan
serviks;
8.2. Estrogen dan perkembangan karsinoma endometrial dan payudara;
8.3. Radiasi dan agen-agen alkylating dan perkembangan penyakit berbahay berikutnya.
8.4. Papiloma virus manusia dan karsinoma serviks; Virus dan penyakit berbahaya lain;
8.5. Merokok dan kanker gynaekologik

9. Genetika
Sasaran :
Peserta didik harus mampu merekam riwayat keluarga. Dia harus menunjukkan pemahaman
mengenai pengetahuan sekarang tentang faktor-faktor yang dapat diwarisi yang terkait dengan
kanker ovarian dan bagaimana menentukan risiko terwarisi signifikan menurut silsilah dan. utasi
genetik.

10. Statistik dan metode riset


Sasaran :
10.1. Peserta didik harus mampu mendesain dan menginterpretasikan risetnya sendiri dan
mengevaluasi literatur secara kritis dan mempunyai pemahaman mengenai :
10.1.1. Probabilitas
10.1.2. Distribusi normal
10.1.3. Randomisasi
10.1.4. Kebutaan
10.1.5. Placebo kontrol
10.1.6. Teknik-teknik epidemiologis seperti studi cohort, studi kontrol kasus, kalkulasi angka
kumulatif, penilaian bias;
10.1.7. Analisis life table
10.2. Peserta didik harus mampu untuk :
10.2.1. Menganalisa sebuah eksperimen yang disajikan dan mengkonstruksi eksperimen
hipotesis berkenaan dengan berikut ini :
10.2.2. Menerapkan uji statistik berikut :
10.2.3. Mendefinisikan istilah-signifikasi, -interval kepercayaan, -error Type II, dan -error
Type III.
10.2.4. Melakukan analisis statistik terhadap data essay dan evaluasi kendali mutu;
10.2.5. Memahami nilai pembahasan dan kolaborasi dengan biostatistician;
10.3. Peserta didik harus terbiasa dengan :
10.3.1. Desain eksperimental (misalnya, laboratorium, epidemiologi);
10.3.2. Perolehan data, penyimpanan dan interpretasi dan Analisa statistik;
10.3.3. Penulisan ilmiah.

11. Immunologi Tumor


Sasaran :
11.1. Peserta didik harus memahami bagaimana sistem kekebalan berfungsi dan relevansinya
dalam etiologic dan terapi potensil kanker ginekologi.
11.2. Peserta didik harus memahami mekanisme kekebalan yang mencakup;
11.2.1. Produksi antibody menyusul pemaparan pada antigen;
11.2.2. Produksi lymphocytes yan tersensitisasi;
11.2.3. Fungsi lymphokinesis sebagai mekanisme efektor;
11.2.4. Mekanisme hipersensitivitas langsusng atau tertunda;
11.2.5. HLA/MHC;
11.2.6. Adjuvant;
11.2.7. Respon termediasi sel atau humoral;
11.2.8. Immunosuppressi, peningkatan dan toleransi;
11.2.9. Kejadian neoplasma dalam individu-individu immunodeficient dan immunesuppressed
termasuk pasien transplant dan wanita pengidap HIV;
11.2.10. Mekanisme vaksin.

12. Farmakologi Umum


Sasaran :
Peserta didik harus memahami :
12.1. Total nutrisi parental yang mencakup :
- Indikasi;
- Alur administrasi;
- Komposisi larutan-larutan yang akan digunakan;
- Suplemen vitamin dan mineral;
- Komplikasi
12.2. Alimentasi gastrointestinal yang mencakup :
- Indikasi
- Komposisi
- Komplikasi
12.3. Haematinics
12.4. Antibiotika – prophylaxis dan perlakuan;
12.5. Analgesic dan hypnotics yang mencakup:
 risiko kecanduan;
 manajemen overdosis
12.6. Antikoagulan – prophylaxis dan perlakuan;
12.7. Obat kardiovaskular

13. Pengajaran
Sasaran :
Peserta didik akan diharapkan mendapatkan pengalaman dalam pengajaran pasca-sarjana.

14. Pengalaman administrasi


Sasaran:
Peserta didik akan diberi sejumlah tanggungjawab administrative yang akan memungkinkan
pengembangan keahlian yang relevan pada penyediaan dan organisasi layanan klinis di masa
mendatang.

15. Aspek-aspek etika dan hukum


Sasaran :
Peserta didik harus mampu membahas aspek-aspek etika dan hukum dari praktek klinis Onkologis
Ginekologi.
Persetujuan riset dalam Pelatihan Subspesialis
sejak Januari 2005

Tujuan
Tujuan dari komponen riset program pelatihan subspesialis adalah untuk memberi pelatihan dalam
metodologi riset. Ini harus mencakup kemampuan untuk menilai secara kritis paper riset, mendesain
dan menjalankan program riset, memahami metode statistik dan sadar akan isu-isu etika yang
dilibatkan dalam riset. Persetujuan riset bergantung pada pekerjaan yang sedang disajikan dan
dipublikasikan.
Pekerjaan tersebut (termasuk pokok bahasan MD atau PhB) harus relevan pada peserta didik.

Kriteria minimum untuk riset


Berikut ini akan memenuhi yang diatas :
Dalam sebuah program tiga tahunan
1. Program riset atau akademik yang menghasilkan pemberian tesis MD atau PhD
2. Setidaknya satu tahun program riset atau akademik atau setara yang menghasilkan dua
pertama paper penulis dalam refereed journals yang dapat dikutip.
3. Riset yang dilaksanakan harus dipertimbangkan untuk pengecualian jika :
 Ia menghasilkan pemberian thesis MD atau PhD;
 Atau setidaknya dua pertama paper penulis di reffered journals
Catatan
 Laporan dan tinjauan kasus biasanya tidak akan dipertimbangkan.
 Paper_inpress yakni diterima tetapi tidak dipublikasikan akan dipertimbangkan.
 Diharapkan bahwa peserta didik yang telah memenuhi kriteria riset sebelum entry akan
melakukan riset selama program.
 Jika komponen riset hendak merupakan bagian dari sebuah program peltihan tiga tahunan, ia
harus direncanakan pada permulaan program dan diatur waktunya dan dimonitor secara tepat.
Tahun riset tidak boleh tahun ketiga dari program.
 Bila seseorang peserta didik telah menyelesaikan setidaknya satu tahun riset sebelum entry
tetapi belum memenuhi kriteria, kebutuhan untuk program tiga tahunan harus dinilai secara
kritis pada tinjauan pertama.
Kegagalan untuk mencapai kriteria riset minimum
Jika peserta didik mencapai akhir pelatihan subspecialty dan tidak memenuhi kriteria riset, merekan
akan ditawari perpanjangan hingga enam bulan untuk melakukan demikian. Selama waktu ini merekan
aka perlu menahan NTN mereka tetapi dapat mengajukan permohonan kepada Deanery Specialist
Training Committee untuk RITA G mereka dalam tiga bulan. Jika riset tidak diselesaikan akhir periode
enam bulan ini maka Subspecialty Committee tidak akan memberi akreditasi subspecialty kalua tidak
ada keadaan yang meringankan. Jika kriteria riset tidak dipenuhi, CCST umum akan direkomendasikan
yang serupa dengan peserta didik lain dalam program pelatihan tipe 1, merekan akan dibolehkan
melamar pos konsultan dalan tiga bulan dari akhir perpanjangan.
BAB III. SINOPSIS

3.1 FORMULIR EVALUASI

Tanggal Tanda Tangan Penguji


Pengetahuan akan biologi sel dan biologi sel
molekuler
1. Biologi sel secara umum
 Stuktur ultra dan fungsi sel
 Kinetik proliferasi sel
 Bab 6 - Devita
2. Biologi sel kanker
 Sifat dasar sel kanker (histology,
diferensiasi, regulasi, kinetic)
 Apoptosis
 Transformasi
 Bab 7- Devita
 Bab 4 - Devita
3. Proliferasi tumor
 Mekanisme invasi tumor
 Pola proliferasi tumor
 Bab 9 – Devita
 Bab 8 - Devita
Biokimia sel kanker
4. Prinsip, faktor pertumbuhan, reseptor,
dan transduksi sinyal
 Cytokine dan reseptor
 Tyrosine kinase dan reseptor
 Protein serine kinase dan regulator
cytoplasmic
 Berbagai mekanisme transduksi
sinyal
 Disgulasi tranduksi sinyal pada
kanker, komponen transkripsi
sebagai oksigen
 Bab 5 - Devita
5. Hormon dan enxim pada kanker
 Hormone sebagai pembawa inter
ataupun intra sel
 Interaksi hormone dan faktor
pertumbuhan
 Produksi hormone oleh sel kanker
 Enzim sebagai regulator mekanisme
 Terapi hormonal pada kanker
Onkologi Molekuler
6. Sel dan molekul genetik pada umumnya
 gen pada manusia (pesan genetik,
kode genetik)
 Regulasi gen dan ekspresi
 Replikasi DNA
 Kerusakan DNA
 Manipulasi DNA
 Perbaikan DNA
 Bab 3 – Devita

7. Konsep dasar genetik pada kanker
 Proto-oncogene, oncogene, tumor
repressor gene, metastasis gen,
multi-drug resistance (MDR)
 Mekanisme mutagenesis molekuler
(sifat mutase, ukuran gen, aberasi
kromosom, penyusunan kembali gen
dengan translokasi, insersi, delesi)

8. Mekanisme molekuler pada kejadian
kanker
 Carcinogenesis pada berbagai
tingkatan
 Viral carcinogenesis (virus RNA dan
DNA)

Carcinogenesis kimia
 Karakteristik
 Inisiasi, promosi dan proses
carcinogenesis

Radiasi carcinogenesis
 Kegagalan radiasi oleh bahan-bahan
biologis
 Radiasi carcinogenesis
 Bab 1- Devita
 Bab 2- Devita
Imunilogi tumor konsep dasar imunologi
9. Imunologi tumor
 Imunitas sel pada kanker
 Mekanisme imunologi pada kanker
dan pencegahan metastasis
10. Stem cell (biomulekuler) :
 Bab 10 -Devita
 Bab 6 - Devita
11. Mesin imunologis pada kanker
 Lymphokine activated effector cells
 Tumor infiltrasi lymphocyte
 Monoclonal antibody
Ilmu pengetahuan klinis
Epidemiologi kanker
12. Metode untuk menetukan epidemiologi
kanker

Epidemiologi deskriptif
 Distribusi geografik
 Distribusi usia
 Predops is familial

Epidemiologi anatilik
 Lingkuangan sebagai fator resiko
 Perilaku seksual
 Lingkungan pekerjaan, rokok, alcohol,
diet)

Biostatistik
13. Anatomi
 Topografi abdomen
 Topografi pelvis dan genitalia
 Sistem pendarahn pelvis dan
genitalia
 Sistem perserikatan pelvis dan
genitalia

Prinsip dasar diagnosis klinis


14. Klinik
 Klasifikasi dan tingkatan
berdasarkan WHO dan FIGO
 Faktor resiko dan faktor
predisposisi
 Diagnosis klinis pada tumor
Laboratorium
15. Pengambilan gambar / radiologi
 Peranan USG dalam mendiagnosis
kanker
 Peranan radiologi konvensional
dalam mendiagnosis kanker
 Peranan CT-scan dalam
mendiagnosis kanker
 Peranan MRI dalam mendiagnosis
kanker
 Peranan immunoscintigraphy dalam
mendiagnosis kanker
 Peranan lumphography dalam
mendiagnosis kanker

16. Laboratorium / tumor marker


 Peranan tumor marker pada kanker

17. Histopatologi
 Peranan citologi dalam
mendiagnosis kanker
 Peranan histopatologi dalam
mendiagnosis kanker
 Peranan imunohistokimia dalam
mendiagnosis kanker
 Peranan pemeriksaan DNA dalam
mendiagnosis kanker

Prinsip dasar pengetahuan dan terapi


18. Prinsip dasar electrosurgery
19. Prinsip dasar terapi pembedahan
onkologi
20. Prinsip dasar terapi radiasi
 Radiobiologi sel knaker
 Jenis radiasi pada terapi kanker
21. Prinsip dasar terapi sistemik
 Prinsip dasar terapi antibiotik
 Prinsip dasar kemoterapi
22. Prinsip dasar terapi imunologi
23. Prinsip dasar terapi gen
24. Penentuan terapi berdasarkan faktor
prognosis
 Klinis, histopatologis, dan lain-lain
Prinsip dasar diagnosis dan manajemen
komplikasi
25. Komplikasi penyakit dan biologis
26. Prinsip dasar perawatam paliatif
27. Prinsip dasar rehabilitasi
28. Euthanasia pada pasien kanker
Terapi nutrisi pada keganasan

Identitas Peserta Didik


No
1 Nama
2 Tempat dan Tanggal lahir
3 Alamt
Kantor/Institusi
4 Alamat Kantor
Telp. / Fax.
5 Tanggal Perkuliahan
6 Lama Pendidikan
BAB. IV SIRKULASI POLIKLINIK ONKOLOGI GINEKOLOGI

4.1 Waktu ………………………….….. ……………………………….


…………………………..….. ……………………………….
…………………………..….. ……………………………….
…………………………..….. ……………………………….
…………………………..….. ……………………………….

No Bahan Penilaian Nilai Catatan


1 Pengetahuan
2 Keahlian
3 Prilaku

Kesimpulan : Penguji :
( ) Lulus (Prof.Dr.dr. )
( ) Tunfa
( ) Mengulang
Catatan

Ttd Dosen wali,


4.2 DAFTAR PASIEN POLIKLINIK ONKOLOGI GINEKOLOGI

No. Paraf Konsultan


No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab
No. Paraf Konsultan
No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab
No. Paraf Konsultan
No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
BAB. V SIRKULASI RUANGAN ONKOLOGI GINEKOLOGI

4.1 Waktu ………………………….….. ……………………………….


…………………………..….. ……………………………….
…………………………..….. ……………………………….
…………………………..….. ……………………………….
…………………………..….. ……………………………….

No Bahan Penilaian Nilai Catatan


1 Pengetahuan
2 Keahlian
3 Prilaku

Kesimpulan : Penguji :
( ) Lulus (Prof.Dr.dr. )
( ) Tunfa
( ) Mengulang
Catatan

Ttd Dosen wali,


5.2 DAFTAR PASIEN RUANGAN ONKOLOGI GINEKOLOGI

No. Paraf Konsultan


No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab
No. Paraf Konsultan
No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab
No. Paraf Konsultan
No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab

No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan


Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
BAB. VI SIRKULASI USG ONKOLOGI GINEKOLOGI

4.1 Waktu ………………………….….. ……………………………….


…………………………..….. ……………………………….
…………………………..….. ……………………………….
…………………………..….. ……………………………….
…………………………..….. ……………………………….

No Bahan Penilaian Nilai Catatan


1 Pengetahuan
2 Keahlian
3 Prilaku

Kesimpulan : Penguji :
( ) Lulus (Prof.Dr.dr. )
( ) Tunfa
( ) Mengulang
Catatan

Ttd Dosen wali,


6.2 DAFTAR PASIEN USG ONKOLOGI GINEKOLOGI

No. Paraf Konsultan


No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab
No. Paraf Konsultan
No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab
No. Paraf Konsultan
No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab

No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan


Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
BAB. VII SIRKULASI PELAYANAN DETEKSI DINI KANKER ONKOLOGI GINEKOLOGI

4.1 Waktu ………………………….….. ……………………………….


…………………………..….. ……………………………….
…………………………..….. ……………………………….
…………………………..….. ……………………………….
…………………………..….. ……………………………….

No Bahan Penilaian Nilai Catatan


1 Pengetahuan
2 Keahlian
3 Prilaku

Kesimpulan : Penguji :
( ) Lulus (Prof.Dr.dr. )
( ) Tunfa
( ) Mengulang
Catatan

Ttd Dosen wali,


7.2 DAFTAR PASIEN PELAYANAN DETEKSI DINI KANKER ONKOLOGI GINEKOLOGI

No. Paraf Konsultan


No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab
No. Paraf Konsultan
No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab
No. Paraf Konsultan
No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab

No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan


Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
BAB. VIII SIRKULASI PELAYANAN PALIATIF

4.1 Waktu ………………………….….. ……………………………….


…………………………..….. ……………………………….
…………………………..….. ……………………………….
…………………………..….. ……………………………….
…………………………..….. ……………………………….

No Bahan Penilaian Nilai Catatan


1 Pengetahuan
2 Keahlian
3 Prilaku

Kesimpulan : Penguji :
( ) Lulus (Prof.Dr.dr. )
( ) Tunfa
( ) Mengulang
Catatan

Ttd Dosen wali,


8.2 DAFTAR PASIEN PELAYANAN PALIATIF

No. Paraf Konsultan


No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab
No. Paraf Konsultan
No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab
No. Paraf Konsultan
No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab

No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan


Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
No Tanggal Nama Pasien No. Diagnosa Paraf Konsultan
Medrek Penanggungjawab
BAB. XI SIRKULASI RUANGAN OPERASI

4.1 Waktu ………………………….….. ……………………………….


…………………………..….. ……………………………….
…………………………..….. ……………………………….
…………………………..….. ……………………………….
…………………………..….. ……………………………….

No Bahan Penilaian Nilai Catatan


1 Pengetahuan
2 Keahlian
3 Prilaku

Kesimpulan : Penguji :
( ) Lulus (Prof.Dr.dr. )
( ) Tunfa
( ) Mengulang
Catatan

Ttd Dosen wali,


9.1 KANKER SERVIKS

9.1.1 SUPERVISI HISTEREKTOMI RADIKAL

Tgl No Nama No. Diagnosa Tindakan Diagnosa SPV SPV SPV Konsultan
Pasien Medrek Pra Pasca 1 2 3 (Nama
Operasi Operasi &
Paraf)

5
9.1.2 DAFTAR PASIEN HISTEREKTOMI RADIKAL

No. Paraf Konsultan


No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab
9.1.3 DAFTAR TILIK UNTUK KETERAMPILAN

Histerektomi Radikal

Nama supervisor Nilai TTD

1. …………………………………. …………………… …………………..

2. …………………………………. …………………… …………………..

3. …………………………………. …………………… …………………..

Beri nilai - ✓ di list pengecekan, 0 tidak dilakukan, 1 dilakukan tidak sempurna dan 2
dilakukan sempurna

Sempurna : Langkah atau tugas dilakukan sesuai dengan prosedur atau panduan
standar
Tidak sempurna : Langkah atau tugas tidak dilakukan sesuai prosedur atau panduan
standar
Tidak dilakukan : Langkah, tugas atau keterampilan tidak dilakukan oleh pesert pada saat
dievaluasi oleh pelatih

Penilaian
No. Langkah
0 1 2
Melakukan evaluasi / periksa dalam setelah pasien di narkose. Pada
kasus stadium IIa memberi marker batas distal vagina, dengan membuat
1.
sayatan.

2. Sayatan dinding abdomen boleh transversa atau mediana, kecuali untuk


lesi besar dan stadium IIa sayatan harus mediana.
Setelah peritoneum dibuka melakukan evaluasi ulang besar lesi dengan
cara meraba lesi, palpasi parametrium, palpasi KGB pelvis dan para-
3.
aorta. Explorasi usus, limpa, hati dan ginjal.

Memasang rol kasa dengan terlebih dahulu usus telah digapai dengan
4. omentum (bila ada perlekatan kolon, dibebaskan dan dimobilisasi).

Memasang retraktor abdomen dan membuat traksi dengan jahitan pada


fundus atau melakukan klem dengan klem Ochsner pada pangkal tuba,
5.
liamentum ovarii propium dan rotundum.

Melakukan insisi rotundum, melebarkan peritoneum (ligamentum latum)


6. cephalad ke para-kolika.

Melakukan identifikasi vasa iliaka eksterna, arterium bilikal dan membuka


7. ke arah dorsal dan mendapatkan ruang para vesika.

Melakukan indentifikasi iliaka komunis, ureter dan vasa iliaka lalu


8. membukanya dan mendapatkan ruang para-rektal.

Mengidentifikasi bidang yang memisahkan ruang para-vesika dan ruang


9. para-rektal yang disebut parametrium lateral.

Melakukan insisi peritoneum dari ligamentum rotundum ke medial sampai


10. ligamentum rotundum kontra lateral.

Melakukan diseksi vesika dengan serviks dan vagina kea rah distal
11. sampai 3cm dari serviks.

Melakukan diseksi parametrium dengan cara mengidentifikasi, ligase dan


insisi srteri uterina. Melakukan diseksi jaringan fibrosa ke dorsal sampai
bertemu vena uterina superfisial, dan ligase dan insisi. Diseksi terus ke
12. dorsal sampai vena uterina dalam (deep uterine vein) ligase dan insisi,
vena dibebaskan dari jaringan di dorsalnya ke medial sehingga nervus
splangnikus bisa diidentifikasi.
Melakukan diseksi ureter dari peritoneum visceral ke distal sampai
terowongan ureter. Arteri uterine ramus ureter di ligase dan insisi. Arteri
uterina dibebaskan dari jaringan sekitar sampai bisa dielevasi pada
anterior uterer.
13.

Melakukan diseksi ligamentum vesiko-uterina bagian anterior (jaringan


penjunjang dan vasa vesiko-uterina).

Melakukan diseksi nervus hipogastrikus dari sakrouterina sampai nervus


tersebut bertemu dengan nervus splangnikus. Ramus uterina pleksus
14.
pelvik dipotong.

Melakukan eksisi peritoneum yang menyeliputi rectum 3cm dari plika


rekto-uterina, diseksi ke kaudal sampai ruang rekto-vaginal dan ke lateral
sampai sakrouterina.

15. Melakukan insisi ligamentum sakro uterina (mekanik atau electric source)

Melakukan insisi ligamentum rekto-vaginal (mekanik atau electric source)

Melakukan reseksi ligamentum vesiko uterina anterior sampai reseksi


16. vasa vesiko uterina.

Melakukan reseksi ligamentum vesiko uterina pars posterior, di dalam


ligamentum ini terdapat vena vesikalis media yang bermuara pada vena
17. uterina dalam. Saat melakukan transeksi ligament yakinkan untuk melihat
bladder branch dari pleksus sehingga tidak terpotong.

Melakukan eksisi para kolpium.


18.

19. Melakukan kolpotomi 2-3 cm dari serviks pada stadium I atau 2-3 cm dari
tepi lesi di vagina pada stagium IIa. (Cocokan batas sayatan distal sesuai
dengan marker sayatan yang telah dibut).

Melakukan penjahitan vagina.


Melakukan insersi kateter suprapubik.
20.

Melakukan pencucian rongga abdomen dengan H 2O sekaligus


21. melakukan control hemostasis.

Menutup dinding abdomen, fascia dengan polidioksanon.


22.

Total Skor

PESERTA  LULUS  TIDAK LULUS DALAM MELAKUKAN HISTEREKTOMI RADIKAL


9.1.2. SUPERVISI LIMFADENEKTOMI PELVIS

Tgl No Nama No. Diagnosa Tindakan Diagnosa SPV SPV SPV Konsultan
Pasien Medrek Pra Pasca 1 2 3 (Nama
Operasi Operasi &
Paraf)

5
9.1.3 DAFTAR PASIEN LIMFADENEKTOMI PELVIS

No. Paraf Konsultan


No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab
9.1.4 DAFTAR TILIK UNTUK KETERAMPILAN

Limfadenektomi pelvis

Nama supervisor Nilai TTD

1. …………………………………. …………………… …………………..

2. …………………………………. …………………… …………………..

3. …………………………………. …………………… …………………..

Beri nilai - ✓ di list pengecekan, 0 tidak dilakukan, 1 dilakukan tidak sempurna dan 2
dilakukan sempurna

Sempurna : Langkah atau tugas dilakukan sesuai dengan prosedur atau panduan
standar
Tidak sempurna : Langkah atau tugas tidak dilakukan sesuai prosedur atau panduan
standar
Tidak dilakukan : Langkah, tugas atau keterampilan tidak dilakukan oleh pesert pada saat
dievaluasi oleh pelatih

Penilaian
No. Langkah
0 1 2
Membuat akses retroperitoneal dengan membuka ligamentum latum kea rah
1. parakolika.

2. Mengidentifikasi vasa iliaka di lateral dan arteri / ligamentum umbilikalis di


medial membuka diantaranya, mendapatkan ruang para vesika.

Mengidentifikasi ureter medial dan vasa iliaka di lateral, membuka diantaranya


3. akan mendapatkan ruang para-rektal.

Membebaskan batas lateral kelenjar getah bening dengan nervus genito


femoralis mulai dari vassa iliaka komunis sampai batas regio inguinalis (sampai
4.
v. circumflexa)

Ligasi tunggul KGB iliaka komunis (ikat, kauter, klip).


5.

Diseksi vasa iliaka, setelah melepaskan KGB arteri iliaka, KGB iliaka
dibebaskan dari M psoas ke dorsal dampai mencapai ruang obturator. KGB
6. dibebaskan dari nervus obturator mulai dari batas kranial yang berbatasan
dengan KGB gluteus terus ke distal sampai fossa obturator.

7. Melepaskan KGB dari vena iliaka externa.


Melepaskan KGB pelvis mulai distal ke cephalad sampai bifurkatio iliaka interna.
8.
KGB dibebaskan ke medial menyusuri arteri uterina.
9. Melepaskan KGB presacral.
Total Skor

PESERTA  LULUS  TIDAK LULUS DALAM MELAKUKAN LIMFADENEKTOMI


9.1.4 SUPERVISI TRACHELECTOMY RADIKAL

Tgl No Nama No. Diagnosa Tindakan Diagnosa SPV SPV SPV Konsultan
Pasien Medrek Pra Pasca 1 2 3 (Nama
Operasi Operasi &
Paraf)

5
9.1.5 DAFTAR PASIEN TRACHELECTOMY RADIKAL

No. Paraf Konsultan


No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab

DAFTAR TILIK UNTUK KETERAMPILAN


Trachelectomy Radikal perabdominam

Nama supervisor Nilai TTD

1. …………………………………. …………………… …………………..

2. …………………………………. …………………… …………………..

3. …………………………………. …………………… …………………..

Beri nilai - ✓ di list pengecekan, 0 tidak dilakukan, 1 dilakukan tidak sempurna dan 2
dilakukan sempurna

Sempurna : Langkah atau tugas dilakukan sesuai dengan prosedur atau panduan
standar
Tidak sempurna : Langkah atau tugas tidak dilakukan sesuai prosedur atau panduan
standar
Tidak dilakukan : Langkah, tugas atau keterampilan tidak dilakukan oleh pesert pada saat
dievaluasi oleh pelatih

Penilaian
No. Langkah 0 1 2

Melakukan periksa dalam setelah pasien di narkosa


1.

Insisi transversa atau mediana.

2. Setelah peritoneum di tembus dilakukan palpasi serviks, parametrium, KGB


pelvik dan para aorta.

3. Limpadenektomi pelvis, bila ada yang membesar dilakukan pemeriksaan


potong beku. Ceklist sesuai prosedur limpadenektomi.

Melakukan diseksi blader dari serviks dan vagina.


4.

Melakukan diseksi parametrium sampai vena uterina dalam.


5.

Melakukan diseksi sakrouterina.


6.

7. Melakukan diseksi ligament vesiko uterina anterior dan posterior.


8. Melakukan diseksi parakolpium.
9. Melakukan kolpotomi.
Melakukan insisi serviks setinggi isthmus, mengambil contoh specimen
10. batas sayatan kranial untuk pemeriksaan potong beku.

Melakukan jahitan cerclage serviks.


11.

Melakukan jahitan vagina ke serviks.


12.

Memasang kateter suprapubik.


13.

Melakukan penjahitan dinding abdomen.


14.

PESERTA  LULUS  TIDAK LULUS DALAM MELAKUKAN TRACHELEKTOMI RADIKAL


9.2 KANKER OVARIUM

9.2.1 SUPERVISI SURGICAL STAGING PADA KANKER OVARIUM

Tgl No Nama No. Diagnosa Tindakan Diagnosa SPV SPV SPV Konsultan
Pasien Medrek Pra Pasca 1 2 3 (Nama
Operasi Operasi &
Paraf)

5
9.2.2 DAFTAR PASIEN SURGICAL STAGING PADA KANKER OVARIUM

No. Paraf Konsultan


No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab

9.2.3 DAFTAR TILIK UNTUK KETERAMPILAN


Pembedahan staging kanker Ovarium

Nama supervisor Nilai TTD

1. …………………………………. …………………… …………………..

2. …………………………………. …………………… …………………..

3. …………………………………. …………………… …………………..

Beri nilai - ✓ di list pengecekan, 0 tidak dilakukan, 1 dilakukan tidak sempurna dan 2
dilakukan sempurna

Sempurna : Langkah atau tugas dilakukan sesuai dengan prosedur atau panduan
standar
Tidak sempurna : Langkah atau tugas tidak dilakukan sesuai prosedur atau panduan
standar
Tidak dilakukan : Langkah, tugas atau keterampilan tidak dilakukan oleh pesert pada saat
dievaluasi oleh pelatih

Penilaian
No. Langkah 0 1 2

Melakukan pemeriksaan dalam setelah pasien di narkose.


1.

Melakukan insisi mediana, bila tumor melewati umbilicus insisi melewati


umbilicus (ke sisi kanan atau ke kiri tergantung rencana pembuatan
2.
stoma)

Melakukan aspirasi asites atau bilasan peritoneum untuk pemeriksaan


3. sitologi.

4. Melakukan eksplorasi pelvis dan seluruh abdomen sampai diafragma.


Melakukan salpingo_ovarektomi dan pemeriksaan potong beku.
5.

Melakukan pembedahan staging bila hasil potong beku ganas.

6. Melakukan histerektomi dan salpingo_ovarektomi kontralateral pada pasien


yang tidak membutuhkan fungsi reproduksi.

Limfadenektomi pelvis dan para aorta sampai vena renalis. (Lihat ceklis
7. limfadenektomi)

Melakukan Omentektomi infra kolika / parsial.


8.

Melakukan biopsi peritoneum pada pre-vesika, kavum douglas, para kolika


9. kanan dan kiri, dan subdiafragma.

Pada jenis kasus musinous dilakukan apendektomi.


10.

Pencucian rongga abdomen dengan H2O.


11.

Penutupan dinding abdomen secara mass-closure dengan polidiokasnon.


12.

Jumlah skor

PESERTA  LULUS  TIDAK LULUS DALAM MELAKUKAN PEMBEDAHAN STAGING KANKER


OVARI
9.2.4 SUPERVISI DEBULKING PADA KANKER OVARIUM

Tgl No Nama No. Diagnosa Tindakan Diagnosa SPV SPV SPV Konsultan
Pasien Medrek Pra Pasca 1 2 3 (Nama
Operasi Operasi &
Paraf)

5
9.2.5 DAFTAR PASIEN DEBULKING PADA KANKER OVARIUM

No. Paraf Konsultan


No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab

9.2.6 DAFTAR TILIK UNTUK KETERAMPILAN


Debulking Kanker Ovarium

Nama supervisor Nilai TTD

1. …………………………………. …………………… …………………..

2. …………………………………. …………………… …………………..

3. …………………………………. …………………… …………………..

Beri nilai - ✓ di list pengecekan, 0 tidak dilakukan, 1 dilakukan tidak sempurna dan 2
dilakukan sempurna

Sempurna : Langkah atau tugas dilakukan sesuai dengan prosedur atau panduan
standar
Tidak sempurna : Langkah atau tugas tidak dilakukan sesuai prosedur atau panduan
standar
Tidak dilakukan : Langkah, tugas atau keterampilan tidak dilakukan oleh pesert pada saat
dievaluasi oleh pelatih

Penilaian
No. Langkah 0 1 2

Melakukan insisi mediana yang diperluas sesuai yang dibutuhkan, bila


perlu sampai prosesus xiphoideus.

1. Perlu diingat bahwa prinsop debulking adalah untuk mencapai komplit


debulking yang secara makoskopik tidak terlihat makroskopi tumor.

Untuk mencarai hal ini bila perlu melakukan reseksi multiple organ.
2. Setelah peritoneum dibuak melakukan eksplorasi secara menyeluruh
seluruh rongga abdomen, evaluasi terutama untuk eksplorasi menilai
resektabilitas.

Bila tumor telah menyebar ke peritoneum pelvis pendekatan


retroperitoneal. Histerektomi dan salpingo-ovarektomi disertai
3.
peritonektomi.

Eksplorasi adanya pembesaran kelenjar getah bening, semua kelenjar


4. getah bening yang membesar harus diangkat.

Omentektomi total, bila terdapat nodul di omentum lebih dari 2 cm,


omentum harus dibebaskan dari inserti di gaster, lien dan kolon
5.
transversum.

Reseksi implant tumor pada peritoneum, bila perlu peritonektomi.


6.

Reseksi tumor implant pada usus, bisa dilakukan reseksi tumor atau bila
tidak bisa di diseksi harus dilakukan reseksi untuk mencapai optimal
7.
debulking.

Reseksi implant tumor pada diaphragma, dilakukan reseksi dengan cara


8. striping diaphragma parsial atau komplit.

Melakukan pencucian rongga abdomen dan pengecekan hemostasis.


Pada pendarahan luas dari bed tumor yang tidak bisa dilakukan kontrol
9.
dengan elektrokauter dan ligase, kontrol pendarahan dengan memasang
abdominal packing dan memasang dren untuk waktu 24-72 jam.
Total Skor

PESERTA  LULUS  TIDAK LULUS DALAM MELAKUKAN


9.2.7 SUPERVISI LIMFADENEKTOMI PARA-AORTA

Tgl No Nama No. Diagnosa Tindakan Diagnosa SPV SPV SPV Konsultan
Pasien Medrek Pra Pasca 1 2 3 (Nama
Operasi Operasi &
Paraf)

5
9.2.8 DAFTAR PASIEN LIMFADENEKTOMI PARA-AORTA

No. Paraf Konsultan


No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab

9.2.9 DAFTAR TILIK UNTUK KETERAMPILAN


Limfadenektomi para-aorta

Nama supervisor Nilai TTD

1. …………………………………. …………………… …………………..

2. …………………………………. …………………… …………………..

3. …………………………………. …………………… …………………..

Beri nilai - ✓ di list pengecekan, 0 tidak dilakukan, 1 dilakukan tidak sempurna dan 2
dilakukan sempurna

Sempurna : Langkah atau tugas dilakukan sesuai dengan prosedur atau panduan
standar
Tidak sempurna : Langkah atau tugas tidak dilakukan sesuai prosedur atau panduan
standar
Tidak dilakukan : Langkah, tugas atau keterampilan tidak dilakukan oleh pesert pada saat
dievaluasi oleh pelatih

Penilaian
No. Langkah 0 1 2

Melakukan insisi peritoneum visceral setinggi bifurcatio aorta sehingga


aorta dan vena cava bisa ditampakkan, peritoneum dilebarkan kea rah
1. cephalad, duodenum dimobilisasi ke kranial sehingga vena renalis bisa
ditampakan. Identifikasi ureter dan vasa ovarika.

2. KGD setinggi vena renalis dilakukan ligase dan disksi pada tiga lini yaitu
sepanjang aorta (batas leteral ureter kiri) sampai bifurkatio aorta (pre-
sakral). Hati-hati untuk preservasi arteri mesenterika inferior.

KGB sepanjang vena cava (batas lateral ureter kanan) didiseksi sampai
3. presakralis.

KGB inter aorto-caval di diseksi sepanjang aorta / vena cava sampai


4.
presakralis. Hati-hati pada vena lumbalis.
Total Skor

PESERTA  LULUS  TIDAK LULUS DALAM MELAKUKAN LIMFADENEKTOMI


9.3 KANKER ENDOMETRIUM

9.3.1 SUPERVISI SURGICAL STAGING PADA KANKER ENDOMETRIUM

Tgl No Nama No. Diagnosa Tindakan Diagnosa SPV SPV SPV Konsultan
Pasien Medrek Pra Pasca 1 2 3 (Nama
Operasi Operasi &
Paraf)

5
9.3.2 DAFTAR PASIEN SURGICAL STAGING PADA KANKER ENDOMETRIUM

No. Paraf Konsultan


No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab

9.4 KANKER VULVA


9.4.1 SUPERVISI RADIKAL VULVEKTOMI PADA KANKER VULVA

Tgl No Nama No. Diagnosa Tindakan Diagnosa SPV SPV SPV Konsultan
Pasien Medrek Pra Pasca 1 2 3 (Nama
Operasi Operasi &
Paraf)

5
9.4.2 DAFTAR PASIEN RADIKAL VULVEKTOMI PADA KANKER VULVA

No. Paraf Konsultan


No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab

9.4.3 DAFTAR TILIK UNTUK KETERAMPILAN


Debulking Kanker Ovarium

Nama supervisor Nilai TTD

1. …………………………………. …………………… …………………..

2. …………………………………. …………………… …………………..

3. …………………………………. …………………… …………………..

Beri nilai - ✓ di list pengecekan, 0 tidak dilakukan, 1 dilakukan tidak sempurna dan 2
dilakukan sempurna

Sempurna : Langkah atau tugas dilakukan sesuai dengan prosedur atau panduan
standar
Tidak sempurna : Langkah atau tugas tidak dilakukan sesuai prosedur atau panduan
standar
Tidak dilakukan : Langkah, tugas atau keterampilan tidak dilakukan oleh pesert pada saat
dievaluasi oleh pelatih

Penilaian
No. Langkah 0 1 2

Melakukan eksplorasi tumor, bila tumor berjarak lebih dari 3 cm dari


1. klitoris hanya dilakukan vulvektomi radikal.

Melakukan insisi kulit vulva mulai dari simpisis sampai perineum secara
elips, pada daerah tumor harus lebih dari satu cm dari tepi tumor.
2. Kedalaman insisi sampai seluruh lapisan lemak dan periosteum dan
perifascial.
Insisi vulva bagian dalam sesuai dengan batas introitus vagina,
perhatikan pada daerah uretra, bila perlu bisa dilakukan resksi parsial
3.
uretra.

Seluruh vulva dibebaskan dari dasarnya dan dilakukan hemostasis


4. dengan eletrokoagulasi, atau ligase.

Rekonstruksi, penutupan luka pada prinsipnya tidak boleh ada regangan.


Dilakukan undermining jaringan untuk mencegah regangan, hindari dead
5. space. Jahitan terkuat adalah dermal stich. Bila pasca undermining masih
terdapat regangan, perlu dilakukan rekonstuksi dengan berbagai Teknik
transposisi.
6. Kulit dijahit satu-satu dengan prolene / premilene.
Total Skor

PESERTA  LULUS  TIDAK LULUS DALAM MELAKUKAN VULVEKTOMI RADIKAL


9.4.5 SUPERVISI LIMFADENEKTOMI INGUINAL

Tgl No Nama No. Diagnosa Tindakan Diagnosa SPV SPV SPV Konsultan
Pasien Medrek Pra Pasca 1 2 3 (Nama
Operasi Operasi &
Paraf)

5
9.4.6. DAFTAR PASIEN LIMFADENEKTOMI INGUINAL

No. Paraf Konsultan


No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab

9.4.7 DAFTAR TILIK UNTUK KETERAMPILAN


Limfadenektomi Inguinal

Nama supervisor Nilai TTD

1. …………………………………. …………………… …………………..

2. …………………………………. …………………… …………………..

3. …………………………………. …………………… …………………..

Beri nilai - ✓ di list pengecekan, 0 tidak dilakukan, 1 dilakukan tidak sempurna dan 2
dilakukan sempurna

Sempurna : Langkah atau tugas dilakukan sesuai dengan prosedur atau panduan
standar
Tidak sempurna : Langkah atau tugas tidak dilakukan sesuai prosedur atau panduan
standar
Tidak dilakukan : Langkah, tugas atau keterampilan tidak dilakukan oleh pesert pada saat
dievaluasi oleh pelatih

Penilaian
No. Langkah 0 1 2

Bila tumor ipsi lateral dan berjarak 3 cm atau lebih dari klitoris,
limfadenektomi dilakukan hanya pada satu sisi.
1.
Dilakukan insisi kulit sepanjang 8-10 cm sejajar dengan ligament inguinal.

Diseksi kelenjar getah bening inguinal superfisial (diatas fascia lata)


2.

3. Fascia lata dibuka untuk melakukan KGB inguinal dalam. Identifikasi


batas disesksi.

M adductor longus di medial dan M sartorius di lateral.

Apponeurosis M Obligus externa di kranial.

Palpasi steri Femoral, buka fascia cribiformis, diperluas sampai mendapat


vena femoral. Kelenjar getah bening dibebaskan dari vasa femoral.
4.
(Paling banyak dari ventral V Femoralis).

Vena Sphena magna diligasi. Seluruh KGB inguinal dalam diekstraksi,


dasarnya akan tampak Arteri dan Vena femoral, pangkal V Saphena
5.
magna dan M Sartorius.

6. Pasang dren vakum 30 ml/NGT no.10, sebelum menutup kulit.

PESERTA  LULUS  TIDAK LULUS DALAM MELAKUKAN LIMFADENEKTOMI INGUINAL


9.4.8 SENTINEL NODE PADA KANKER VULVA

Tgl No Nama No. Diagnosa Tindakan Diagnosa SPV SPV SPV Konsultan
Pasien Medrek Pra Pasca 1 2 3 (Nama
Operasi Operasi &
Paraf)

5
9.4.9 DAFTAR PASIEN SENTINEL NODE PADA KANKER VULVA

No. Paraf Konsultan


No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab

9.5 ESENTRASI
9.5.1 SUPERVISI ESENTRASI

Tgl No Nama No. Diagnosa Tindakan Diagnosa SPV SPV SPV Konsultan
Pasien Medrek Pra Pasca 1 2 3 (Nama
Operasi Operasi &
Paraf)

5
9.5.2 DAFTAR PASIEN ESENTRASI

No. Paraf Konsultan


No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab
9.6.LTH (LAPARASCOPIC TOTAL HISTERECTOMY)

9.6.1 SUPERVISI LTH (LAPARASCOPIC TOTAL HISTERECTOMY)

Tgl No Nama No. Diagnosa Tindakan Diagnosa SPV SPV SPV Konsultan
Pasien Medrek Pra Pasca 1 2 3 (Nama
Operasi Operasi &
Paraf)

5
9.6.2 DAFTAR PASIEN LTH (LAPARASCOPIC TOTAL HISTERECTOMY)

No. Paraf Konsultan


No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab

9.6.3 DAFTAR TILIK UNTUK KETERAMPILAN


Debulking Kanker Ovarium

Nama supervisor Nilai TTD

1. …………………………………. …………………… …………………..

2. …………………………………. …………………… …………………..

3. …………………………………. …………………… …………………..

Beri nilai – 3| di kotak kasus jika langkah / tugas dilakukan dengan memuaskan, - 7 | jika tidak
dikerjakan dengan memuaskan atau T / D jika tidak dilakukan.

Memuaskan : Langkah atau tugas dilakukan sesuai dengan prosedur atau panduan
standar
Tidak memuaskan : Langkah atau tugas tidak dilakukan sesuai prosedur atau panduan
standar
Tidak dilakukan : Langkah, tugas atau keterampilan tidak dilakukan oleh pesert pada saat
dievaluasi oleh pelatih

Modul pada Box (sumber dari J & J booklet)


0 1 2

Box Jenis Latihan

Basic grasper excersis MAX 120|


1.

Two hands transfer

2. MAX 300|| for both hands

Placement of balls on tees


MAX 300|| for both hands
3.

Stackong Ring Thru Nails


MAX 300|| for both hands
4.

Single handed ring transfer


5.

Two handed ring transfer MAX 120|


6.

Scissor exercise MAX 120|


7.
Rope Thru Rings MAX. 300||
8.

Handling needle with needle holder, posisi forehand dan backhand


9.

Handling and stiches tissue, menusuk jaringan secara tegak lurus,


sementara jaringan di pegang dengan grasper (diperagakan dengan kain)
10.

Menjahit jelujur (diperagakan dengan kain atau lap kulit kanebo)


11.
Knot tying intracorporeal (satu simpul maksimal 20||)
- dengan sudut lebar
12.
- dengan sudut sempit
Knot tying extracorporeal

13.
dengan knot pusher

Membuat simpul Roeders


14.

Total Skor

PESERTA : LULUS / TIDAK LULUS


Modul pada babi atau cadaver

0 1 2
No Jenis tindakan & deskripsi

Pneumoperitoneum

- Peserta didik melakukan tindakan mulai dari menentukan posisi


1.
trocar, insersi trocar, pneumoperitoneum, menyetel camera,
melakukan pemasangan camera
-
Diseksi jaringan

- Peserta didik melakukan insisi peritoneum dan membuka ruanga


2. retroperitoneal, mencari ureter.

Mencari ureter dapat dimulai dari ginjal pada babi.

Hemostasis dengan electrokauter

3. - Peserta didik melukai pembuluh darah kecil pada babi dan


melakukan hemostasis dengan elektrokauter

Hemostasis dengan klips

4. - Peserta didik melukasi pembuluh besar pada babi dan


melakukan hemostasis dengan klip

Bisopsi jaringan
- Peserta didik melakukan biospsi dengan cara memegang dan
menarik jaringan yang akan dibiopsi dengan grasper dengan
5.
tangan nondominan dan memotong jaringan dengan gunting,
kemudian melakukan tindakan hemostasis.

6. Insisi jaringan

- Pada babi peserta didik dengan menggunakan gunting membuat


insisi transversal 4 cm pada kandung kemih atau pada usus,
kemudian insisi vertical 4 cm juga

Suturing & knot tying

7. - Peserta didik melakukan suturing & knot tying pada luka insisi
bladder atau usus.
Jahitan dilakukan jelujur dan satu2.
Total Skor

Nilai Batas Lulus 13

PESERTA : LULUS / TIDAK LULUS

Ttd dosen wali,

Catatan:
Modul pada box dan babi harus lulus sebelum melangkah pada pasien manusa, sebelum lulus modul
pada box dan babi, peserta didik hanya bisa menjadi asisten secara pasif pada setiap tindakan
laparaskopi tidak berperan aktif.
9.7 LAPARASCOPIC SALPINGOOVAREKTOMI

9.7.1. SUPERVISI LAPARASCOPIC SALPINGOOVAREKTOMY

Tgl No Nama No. Diagnosa Tindakan Diagnosa SPV SPV SPV Konsultan
Pasien Medrek Pra Pasca 1 2 3 (Nama
Operasi Operasi &
Paraf)

5
9.7.2 DAFTAR PASIEN LAPARASCOPIC SALPINGOOVAREKTOMY

No. Paraf Konsultan


No Tanggal Nama Pasien Diagnosa
Medrek Penanggungjawab

X. SIRKULASI NON GINEKKOLOGI


10.1 PATOLOGI ANATOMI
Waktu : 2 minggu (Tanggal ………………………………………………..)
Teknik : 1. Histopatologi
2. Sitologi

Minggu Ke I & II

Tujuan Tujuan Spesifik Metode Sumber Evaluasi


Mengetahui dasar- 1. Dapat memberikan Membaca / Text Book
dasar sitologi dan informasi klinis diskusi
histopatologi pada yang diperlukan
tumor ginekologi untuk pemeriksaan Pengetahuan,
patologianatomi keterampilan dan
2. Dapat mengetahui Membaca / Text Book perilaku
proses pembuatan diskusi
preparat sitologi
dan histopatologi
3. Dapat mengenal Praktek Sediaan
ketidaknormalan
makroskopi dan
mikroskopi
sediaan sitologi
dan histopatologi
tumor ginekologi
4. Dapat mengetahui Membaca / Sediaan
pemeriksaan praktek
sitologi dan
histopatologi
tambahan untuk
menegakkan
diagnosis tumor
ginekologi (IHK,
FISH dll)
10.2 RADIOLOGI DIAGNOSTIK
Waktu : 2 minggu (Tanggal ………………………………………………..)
Teknik : 1. Radiologi Konvensional
2. CT- Scan
3. MRI

Minggu Ke I & II

Tujuan Tujuan Spesifik Metode Sumber Evaluasi


Mengetahui dasar- 1. Dapat memahami Membaca / Text Book
radiodiagnostik prinsip-prinsip diskusi
radiodiagnostik
2. Dapat Membaca / Text Book Pengetahuan,
menjelaskan diskusi keterampilan dan
persiapan dan perilaku
persyaratan
pengujian Membaca / Text Book
3. Dapat diskusi
menjelaskan
indikasi setiap
pengujian Praktikum Pasien
radiodiagnostik
4. Dapat memahami
prosedur
pemeriksaan Praktikum Pasien
radiodiagnostik
5. Dapat
menginterpretasik
an hasil
pemerikasaan
10.3 RADIOTERAPI
Waktu : 2 minggu (Tanggal ………………………………………………..)

Minggu Ke I & II

Tujuan Tujuan Spesifik Metode Sumber Evaluasi


Mengetahui dasar- 1. Mengetahui dasar Membaca / Text Book /
dasar radioterapi terapi radiasi diskusi Pasien
2. Dapat Membaca /
menjelaskan diskusi Pengetahuan,
perlengkapan atau tingkah laku &
alat-alat yang keahlian
digunakan pada Pasien
terapi radiasi
3. Dapat Membaca /
menjelaskan efek diskusi
radiasi terhadap
sel kanker
4. Dapat Membaca / Pasien
menjelaskan efek diskusi
samping segera &
lambat dari radiasi
dan bagaimana
untuk
menanggulanginya
10.4 NUKLIR
Waktu : 2 minggu (Tanggal ………………………………………………..)

Minggu Ke I & II

Tujuan Tujuan Spesifik Metode Sumber Evaluasi


Mengetahui dasar- 1. Dapat menjelaskan Membaca / Text Book
dasar kedokteran persiapan pasien diskusi
nuklit dan perlengkapan
yang digunakan Pengetahuan,
pada diagnostik tingkah laku &
kedokteran nuklir keahlian
2. Dapat Membaca / Pasien
menjelaskan diskusi
penggunaan
diagnostic
kedokteran nuklir
untuk pengelolaan
kanker ginekologi Pasien
3. Dapat Membaca /
menjelaskan efek diskusi
samping, indikasi,
kontra indikasi,
komplikasi segera
& lambat pada
diagnostik
kedokteran nuklir
10.3 BEDAH VASKULER
Waktu : 2 minggu (Tanggal ………………………………………………..)

Minggu Ke I & II

Tujuan Tujuan Spesifik Metode Sumber Evaluasi


Mengetahui dasar 4. Menguasai Membaca / Text Book
Bedah vascular vaskularisasi pelvik diskusi
& abdomen
5. Menguasai Teknik Membaca / Text Book / Pengetahuan,
diseksi vaskular diskusi Pasien tingkah laku &
6. Dapat mencegah keahlian
dan mengatasi Diskusi Text Book /
cedera vascular Pasien
ringan pada bedah
ginekologi
7. Menindaklanjuti Text Book /
perawatan pasca Pasien
operasi
10.3 BEDAH UROLOGI
Waktu : 2 minggu (Tanggal ………………………………………………..)

Minggu Ke I & II

Tujuan Tujuan Spesifik Metode Sumber Evaluasi


Mengetahui dasar 1. Mengetahui Membaca / Text Book
Bedah urologi anatomi saluran diskusi
kemih
2. Mengetahui Operasi Text Book / Pengetahuan,
persiapan sebelum Pasien tingkah laku &
bedah keahlian
3. Dapat mencegah Operasi
dan menyadari
cedera saluran Text Book /
kemih pada bedah Pasien
ginekologi
4. Menindaklanjuti Diskusi
perawatan setelah
operasi
10.3 BEDAH ONKOLOGI
Waktu : 2 minggu (Tanggal ………………………………………………..)

Minggu Ke I & II

Tujuan Tujuan Spesifik Metode Sumber Evaluasi


Mengetahui dasar 1. Dapat Membaca / Text Book /
kanker yang membedakan diskusi Pasien
berkaitan dengan kanker primer dan
kanker ginekologi metastasis Pengetahuan,
tingkah laku &
2. Mengamati Prosedur Text Book / keahlian
prosedur diagnostik biospsi Pasien
biopsi (FNB and
eksisi)
10.5 BEDAH DIGESTIF
Waktu : 4 minggu (Tanggal ………………………………………………..)

Minggu Ke I - IV

Tujuan Tujuan Spesifik Metode Sumber Evaluasi


Mengetahui dasar 1. Memahami anatomi Membaca / Text Book /
Bedah digestif dan fisiologi diskusi Pasien
saluran cerna Text Book /
2. Memahami Diskusi Pasien Pengetahuan,
persiapan tingkah laku &
prabedah keahlian
3. Dapat melakukan Text Book /
diseksi organ Pasien
saluran cerna pada
operasi ginekologi
4. Dapat mencegah Text Book /
dan mengetahui Pasien
trauma organ
saluran cerna
5. Menindak lanjuti Text Book /
perawatan pasca Pasien
bedah
10.3 HEMATO ONKOLOGI
Waktu : 4 minggu (Tanggal ………………………………………………..)

Minggu Ke I - IV

Tujuan Tujuan Spesifik Metode Sumber Evaluasi


Mengetahui dasar 1. Mengetahui dasar Membaca / Text Book
kemoterapi kemoterapi diskusi Text Book
2. Dapat menjelaskan Membaca /
indikasi, cara kerja, diskusi Pengetahuan,
efek samping dan tingkah laku &
komplikasi keahlian
pengobatan
kemoterapi
3. Dapat menjelaskan Membaca / Pasien
cara pengolahan, diskusi
pemberian
kemoterapi
XI. LEMBAR PENELITIAN

12.1 LEMBARAN MENTORING PENELITIAN

TANGGAL JUDUL NILAI TTD

Bandung,
Tanda tangan dosen wali
12.2 LEMBARAN SARI PUSTAKA

TANGGAL JUDUL NILAI TTD

Bandung,
Tanda tangan dosen wali
12.3 LEMBARAN USULAN PENELITIAN

TANGGAL JUDUL NILAI TTD

Bandung,
Tanda tangan dosen wali
12.4 LEMBARAN TESIS

TANGGAL JUDUL NILAI TTD

Bandung,
Tanda tangan dosen wali
XII. KEGIATAN (WORKSHOP, SIMPOSIUM, BAKTI SOSIAL, DLL)

No. Tanggal Catatan


XIII. NILAI UJIAN

Ujian Tanggal NIlai


Biomolekuler
Klinis
Ujian Pasien
Ujian Operasi (ujian laparaskopi)
Sari Pustaka
UP (Usulan penelitian)
Tesis

Mengetahui,
Ketua Program Studi Dosen Wali

(……………………………………………) (………………………………………..)

Anda mungkin juga menyukai