Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ILMU BIOMEDIK DASAR

“ANDROLOGI DASAR”

DISUSUN OLEH:
CHAIRANI (233311300)

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH:


Ns.Murniati M,S.Kep,SKM,M.biomed

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES PADANG
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Allah
SWT. Karena berkat & rahmat serta hidayah-nyalah akhirnya saya dapat
menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.Tidak lupa juga saya ucapkan
banyak terimakasih kepada dosen pengajar mata kuliah “Ilmu Biomedik
Dasar” .

Makalah ini semata-mata disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Ilmu
Biomedik dasar”. Di dalam makalah ini membahas tentang Andrologi
Dasar.Saya menyadari bahwa makalah ini masi memiliki kekurangan.Oleh
karena itu saya mengharapakan kritik & saran yang sifatnya menyempurnakan
dari penyimak ataupun makalah ini.

Semoga makalah ini dapat menambah wawasan pengetahuan & memberi


manfaat bagi banyak pihak khususnya bagi kami sendiri para mahasiswa
Poltekkes kemenkes padang.Terima kasih

ii
DAFTAR ISI

BAB 1...................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................................1
BAB 2...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Pengertian Andrologi Dasar.......................................................................................................2
B. Ruang Lingkup Andrologi.........................................................................................................2
C. Organ Reproduksi Pada Pria......................................................................................................4
D. Masalah yang Menyangkut Andrologi.......................................................................................5
BAB 3...................................................................................................................................................8
PENUTUP.............................................................................................................................................8
A. Kesimpulan................................................................................................................................8
B. SARAN.....................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................................9

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Andrologi dipelajari sejak akhir tahun 1960-an. Jurnal yang membahas andrologi
pertama kali ialah jurnal berbahasa Jerman Andrologie ( sekarang Andrologia).Yang
dipublikasikan pertama kali tahun 1969. Kemajuan ilmu kedokteran yang pesat juga
berimbas pada perkembangan ilmu yang mempelajari masalah kesehatan reproduksi pria
ini. Walaupun ilmu ini termasuk cabang dari ilmu kedokteran dan menangani masalah
kesehatan, akan tetapi ditunjang oleh bidang keilmuan biologi,pertenakan,farmasi dan
lain-lain seperti ilmu kedokteran lainnya.

Kasus-kasus yang di tangani Andrologi (WHO, 1997) dibagi dalam 5 kelompok


besar, yaitu: Infertilitas Pria, Disfungsi Ereksi, Hipogonadotropik – Hipogonadism, KB
Pria dan Male Aging.Pelayanan yang diberikan oleh Dokter spesialis Andrologi, meliputi:
Klinis, Laboratorium Andrologi, Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB).
Dengan demikian Andrologi membutuhkan kemitraan dengan bidang-bidang ilmu
lain yang sudah lebih dahulu berkembang untuk hal tersebut, walaupun tidak fokus dan
spesifik, antara lain Ilmu Kebidanan dan Kandungan, Ilmu Kesehatan Anak, Ilmu Bedah
Urologi, Ilmu Psikiatri, Neorologi dll. Dari 5 materi pokok yang disebutkan diatas, dapat
dikembangkan lagi pada masing-masing materi seperti, mikropenis, hiper dan hipo
gonadotrophin, ejakulasi dini, disfungsi ereksi, hipoandrogen, hipospermatogenesis,
imunologi sperma, antibodi antisperma, andropause, dll. Kesemuanya itu adalah
permasalahan pada pria yang wadahnya ada pada Andrologi.
Perkembangan ilmu kedokteran termasuk sangat cepat dibandingkan dengan ilmu
pengetahuan lainnya, salah satu penyebabnya adalah tuntutan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan dan keilmuan itu sendiri terutama yang menyangkut fungsi-fungsi
dalam kehidupan dan hajat hidup orang banyak. Demikian pula kebutuhan masyarakat
terhadap pelayanan di bidang Andrologi terutama untuk masalah infertilitas
dan seksualitas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian andrologi?
2. Apa saja ruang lingkup andrologi?
3. Apa saja organ reproduksi pada pria?
4. Apa saja masalah yang menyangkut andrologi?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian andrologi.
2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk ke dalam ruang lingkup andrologi.
3. Untuk mengetahui dan memahami organ yang berperan dalam reproduksi pada pria.
4. Untuk mengetahui masalah yang menyangkut dengan andrologi.

iv
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Andrologi Dasar


Andrologi (dari Bahasa Yunani andros yang berarti laki-laki dan logia )adalah
spesialisasi medis yang berhubungan dengan kesehatan pria, secara khusus kepada
masalah-masalah yang berhubungan dengan sistem reproduksi dan sistem urin
pria.Andrologi merupakan lawan dari ginekologi yang menangani masalah kesehatan
wanita.Andrologi dipelajari sejak akhir 1960-an. Jurnal yang membahas andrologi
pertama kali adalah jurnal berbahasa Jerman Andrologie (sekarang Andrologia), yang
dipublikasikan sejak 1969.Andrologi sebagai cabang ilmu dalam bidang Kedokteran,
belum banyak diketahui orang tentang apa saja yang termasuk dalam keilmuan ini,
baik bagi kalangan sejawat dokter, apalagi bagi kalangan awam. Andrologi dikenal
sebagai ilmu yang menangani permasalahan pria karena berasal dari kata "Andro"
(salah satu hormon penting bagi pria).
Andrologi adalah ilmu yang khusus mempelajari tentang struktur dan fungsi
system reproduksi pria. Penelitian andrologi termasuk penyakit alat vital pria,
gangguan fungsi seksual pria, penyakit kelamin serta penyakit yang berkaitan dengan
kesehatan reproduksi pria. Organ genitalia pria, tidak seperti pada wanita, terhubung
dengan organ urinaria, sehingga lazim disebut sebagai organ atau system
genitourinaria. Meskipun jalur yang ditempuh sel sperma tidak seluruhnya terhubung
dengan jalur produksi urin, bahkan sesungguhnya jalur hanya dibagian 1n1 Menyatu
Kasus-kasus yang di tangani Andrologi (WHO, 1997) dibagi dalam 5 kelompok
besar, yaitu: Infertilitas Pria, Disfungsi Ereksi, Hipogonadotropik - Hipogonadism,
KB Pria dan Male Aging. Pelayanan yang diberikan oleh Dokter spesialis Andrologi,
meliputi: Klinis, Laboratorium Andrologi,
Teknologi Reproduksi Berbantu (TRB). Dengan demikian Andrologi
membutuhkan kemitraan dengan bidang-bidang ilmu lain yang sudah lebih dahulu
berkembang untuk hal tersebut, walaupun tidak fokus dan spesifik, antara lain IImu
Kebidanan dan Kandungan, IImu Kesehatan Anak, IImu Bedah Urologi, IImu
Psikiatri, Neorologi dll. Dari 5 materi pokok yang disebutkan diatas, dapat
dikembangkan lagi pada masing-masing materi seperti,mikropenis, hiper dan hipo
gonadotrophin, ejakulasi dini,disfungsi ereksi, hipoandrogen, hipospermatogenesis,
imunologi sperma, antibodi antisperma,andropause, dll. Kesemuanya itu adalah
permasalahan pada pria yang wadahnya ada pada Andrologi.

B. Ruang Lingkup Andrologi


Dalam mempelajari permasalahan kesehatan reproduksi pria, tentu saja perlu
dipahami organ dan mekanisme reproduksi dari laki-laki normal. Ruang lingkup
andrologi mencakupi beberapa hal yakni:
 Laki-laki pada usia balita dan anak-anak.
Perhatian orang tua terhadap anak laki-laki pada awal masa perkembangan
organreproduksi sangat diperlukan. Kepedulian orang tua terhadap gangguan

v
perkembangan organ reproduksi dan seksual anaknya akan membantu dokter untuk
mendiagnosis lebih dini setiap kelainan dan tentu akan memberikan terapi dan solusi
lebih tepat pula sebelum fungsi-fungsi organ tersebut diperlukan. Masalah
hipogonadisme saja atau disertai dengan masalah mikropenis, merupakan kelainan
yang dapat dipantau pada usia anak-anak dan dapat mengantisipasi gangguan fungsi
seksual dan reproduksi di kemudian hari. Perhatian terhadap perkembangan gonad
setiap anak laki-laki apakah sudah turun sempurna pada waktu yang tepat dan apakah
ukuran testis sesuai dengan umur, memerlukan konsultasi pada Dokter spesialis
Andrologi untuk mendianosis dan melakukan terapi. Seyogyanya setiap anak mulai
dari balita sampai usia dewasa muda mendapatkan pelayanan dan kontrol secara rutin
terhadap perkembangan gonad dan organ reproduksi oleh Dokter spesialis Andrologi.
Jumlah kelahiran anak laki-laki dari kelahiran pertahun di Indonesia sangat tinggi
dibandingkan dengan negara maju lain. Setiap anak laki-laki memerlukan pelayanan
yang memadai terhadap perkembangan orga seks dan reproduksinya, sedangkan
jumlah Dokter spesialis Andrologi saat ini masih sangat terbatas.
 Laki-laki pada usia Remaja dan Dewasa muda
Laki-laki usia remaja atau setelah masuk usia pubertas merupakan usia anak
yang mulai perhatian terhadap diri sendiri dan sering membandingkan apa yang ada
pada dirinya dengan teman-teman sebayanya, alat kemaluannya, rambut alat
kemaluannya, kumis, jenggot, bentuk tubuh dan jalannya apakah seperti pria
umumnya dan cukup untuk dikatakan jantan. Hal-hal eperti ini akan menjadi
pemikiran terus dan keraguan bagi si anak terhadap fungsinya sebagai laki-laki di
kemudian hari. Keadaan ini akan menjadi lebih mudah apabila remaja tersebut lebih
terbuka dan terus terang mengemukakan kekhawatirannya tersebut kepada orang
tuanya, sehingga orang tua akan cepat mencari solusi kepada Dokter spesialis
Andrologi. Setelah usia dewasa muda, anak laki-laki mulai mencari jalan untuk
mengetahui, apakah alat kejantannya termasuk katagori normal atau tidak. Apabila
ada hal yang kurang pada dirinya dan tidak sama dibandingkan temannya dari tanda-
tanda dan sifat-sifat kejantannya, ilmu pengetahuan kedokteran harus dapat
menjelaskan dan memberi solusi yang tepat. Sangat banyak pria remaja dan dewasa
muda yang membutuhkan penjelasan yang tepat tentang kekhawatiran akan dirinya
dimasa depan. Dalam hal ini peran Dokter spesialis
Andrologi sangat dibutuhkan.
 Laki-laki pada masa Perkawinan dan Reproduksi
Pasangan suami istri yang baru menikah tentu mengharapkan pernikahannya
dapat dijalankan dengan penuh kebahagiaan dan menghasilkan keturunan sesuai
dengan salah satu tujuan pernikahan itu sendiri. Salah satu fungsi utama dan penting
dalam pernikahan adalah kemampuan melakukan hubungan seksual secara benar dan
menyenangkan. Hal ini merupakan kebutuhan setiap pasangan suami istri dalam
menjalani masa pernikahanya.Selama masa pernikahan, salah satu harapan pasangan
adalah mendapatkan keturunan. Diketahui bahwa 15% dari pasangan suami istri
mempunyai kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Sebagai penyebab dari pasangan
infertilitas tersebut adalah 35% dari pihak pria, 40% dari pihak wanita dan 25%
termasuk dalam "unexplained Infertility". Dalam hal ini suatu tuntutan terhadap
Dokter spesialis Andrologi untuk menjawab masalah tersebut, terutama masalah pada

vi
pria dan yang termasuk "unexplained infertility". Secara umum dapat dikatakan
bahwa pasangan suami istri akan memerlukan keahlian Dokter spesialis Andrologi di
dalam hidupnya, baik dalam masa berproduksi maupun diluar masa berproduksi
karena berada diruang lingkup Andrologi.
 Laki-laki pada Usia Tua
Setelah masa bereproduksi, kehidupan dan aktivitas sebagai suami istri harus
dipertahankan sebagaimana mestinya, hubungan seksual harus bisa dinikmati oleh
pasangan,fisik harus dapat dijaga dan dirawat supaya tetap sehat dan segar,
penampilan harus tetap berwibawa, makanan harus dijaga, proses menjadi tua
diperlambat, kontrol kesehatan secara rutin, waktu untuk keluarga harus lebih banyak,
aktivitas seksual tak boleh berhenti selamasalah satu pasangan masih
menginginkannya. Kesemuanya itu memerlukan Dokter spesialis Andrologi sebagai
solusi dari permasalahan masing-masing pasangan.Keluarga Berencana Pria Selama
ini pengaturan kehamilan, umumnya melalui pihak wanita (istri). Dengan tingginya
kesadaran akan pentingnya Keluarga Berencana bagi keluarga di Indonesia, pihak pria
(suami) perlu berpartisipasi dalam masalah ini. Sekarang ini sedang dikembangkan
KB hormonal dengan target adalah pihak pria (suami), dengan demikian KB dalam
keluarga bisa dilakukan secara bergantian antara suami dan istri. Setiap pasangan
yang menjadi aseptor KB selama ini, tentu ingin mendapatkan keterangan dan
penjelasan yang memadai mengenai KB pria. Disini peran Dokter spesialis Andrologi
harus bisa sebagai solusi bagi masyarakat.

C. Organ Reproduksi Pada Pria


1. Testis
Jumlah satu pasang (jamak = testes). Testis merupakan gonade jantan
berbentuk oval terletak dalam skrotum atau kantung pelir yang merupakan lipatan
dinding tubuh. Suhu dalam skrotum 20C lebih rendah dari suhu dalam rongga perut.
Testis mengandung lipatan saluran-saluran tubulus seminiferus (saluran tempat
pembentukan sperma) dan sel-sel Leydig (sel penghasil hormone testosterone) yang
tersebar diantara tubulus seminiferus. Dinding tubulus seminiferus mengandung
jaringan ikat dan jaringan epithelium germinal atau jaringan epithelium benih yang
berfungsi dalam pembentukan sperma (spermatogenesis).
2. Epididimis
Jumlah satu pasang. Merupakan saluran yang keluar dari testis, berkelok-kelok
diluarpermukaan testis sepanjang kurang lebih 6m. Berperan sebagai tempat
pematangan sperma.Selama perjalanan ini sperma menjadi motil dan mendapatkan
kemampuan untuk membuahi.
3. Vas deferens
Jumlah sepasang. Saluran lurus mengarah keatas merupakan kelanjutan
epididimis dan ujung salurannya berada dalam kelenjar prostat. Berperan sebagai
saluran jalannya sperma dari epididimis menuju vesikula seminalis (kantung
semen/kantung mani).

vii
4. Vesikula seminalis
Jumlah sepasang. Kantung ini juga merupakan kelenjar yang berlekuk-lekuk.
Dindingnya mensekresikan cairan kental berwarna kekuning-kuningan dan bersifat
basa (alkalis). Menyumbangkan sekitar 60% total volume semen. Cairan tersebut
mengandung mukus (lendir), gula fruktosa (penyedia energi untuk pergerakan
sperma),enzim, vitamin dan hormon prostagladin.
5. Kelenjar prostat
Jumlah satu buah. Terdapat di bawah kandung kemih. Mensekresikan
getahnya secara langsung ke dalam uretra berupa cairan encer berwarna putih seperti
susu mengandung enzim antikoagulan dan asam sitrat (nutrisi bagi sperma).
6. Kelenjar Cowper atau kelenjar Bulbouretra
Jumlah satu pasang. Terletak di bawah kelenjar Prostat. Melalui saluran
mensekresikan getahnya kedalam uretra berupa mukus (lendir) jernih bersifat basa
yang dapat menetralisir urin asam yang tertinggal di sepanjang uretra.
7.Penis
Jumlah satu buah. Penis tersusun tiga silinder jaringan erektil mirip spons
berasal dari vena dan kapiler yang mengalami modifikasi. Dua terletak di atas disebut
korpus kavernosa,satu buah terletak di bawah dan membungkus uretra disebut korpus
spongiosum. Batang utama penis dilapisi kulit yang relatif lebih tebal. Kepala penis
(glands penis) ditutup oleh lipatan kulit yang jauh lebih tipis dan disebut preputium
(prepuce), kulit inilah yang dihilangkan pada saat dikhitan. Bila terjadi suatu
rangsangan jaringan erektil tersebut akan terisi penuh oleh darah dan penis akan
mengembang dan tegang disebut ereksi. Penis dapat berfungsi sebagai alat kopulasi
bila dalam keadaan ereksi.

D. Masalah yang Menyangkut Andrologi


1. Infertilitas Pria
Definisi infertilitas menurut WHO adalah tidak terjadinya kehamilan pada
pasangan yang telah berhubungan intim tanpa menggunakan kontrasepsi secara
teratur minimal 1-2 tahun. Menurut data demografis dunia, 12,5 % pasangan usia
subur mengalami kesulitan mendapatkan anak. Infertilitas terutama lebih banyak
terjadi di kota-kota besar karena gaya hidup yang penuh stres, emosional dan kerja
keras serta pola makan yang tidak seimbang. Infertilitas dapat terjadi dari sisi pria,
wanita, kedua-duanya, maupun pasangan. Disebut infertilitas pasangan bila terjadi
penolakan sperma suami oleh istri sehingga sperma tidak dapat bertemu dengan sel
telur. Hal ini biasanya discbabkan oleh ketidaksesuaianantigen/antibodi
pasangan tersebut.

Penyebab infertilitas yang paling umum terjadi diantaranya;

viii
 Bentuk dan Gerakan sperma yang tidak sempurna
 Konsentrasi sperma rendah
 Tidak ada semen
 Varikosel (varicocele)
 Testis tidak turun
 Kekurangan hormon testosterone
 Kelainan genetic
 Infeksi
 Masalah seksual
 Ejakulasi balik
 Sumbatan di epiddimis/saluran ejakulasi
 Lubang kecing yang salah tempat (hipoespadia)
 Antibody pembunuh sperma
 Pencemaran lingkungan
 Kanker testis

2. Disfungsi Ereksi
Disfungsi ereksi atau impotensi (Bahasa Inggris: erectile dysfunction) adalah
ketidakmampuan untuk memulai ereksi atau mempertahankan ereksi. Impotensi
biasanya merupakan akibat dari:
 Kelainan pembuluh darah
 Kelainan persyarafan
 Obat-obatan
 Kelainan pada penis
 Masalah psikis yang memengaruhi gairah seksual.
Penyebab yang bersifat fisik lebih banyak ditemukan pada pria lanjut usia, sedangkan
masalah psikis lebih sering terjadi pada pria yang lebih muda. Semakin bertambah
umur seorang pria, maka impotensi semakin sering terjadi, meskipun impotensi bukan
merupakan bagian dari proses penuaan tetapi merupakan akibat dari penyakit yang
sering ditemukanpada usia lanjut. Sekitar 50% pria berusia 65 tahun dan 75% pria
berusia 80 tahun mengalami impotensi. Agar bisa tegak, penis memerlukan aliran
darah yang cukup. Karena itu penyakit pembuluh darah (misalnya aterosklerosis) bisa
menyebabkan impotensi. Impotensi juga bisa terjadi akibat adanya bekuan darah atau
akibat pembedahan pembuluh darah yang menyebabkan terganggunya aliran darah
arteri ke penis. Kerusakan saraf yang menuju dan meninggalkan penis juga bisa
menyebabkan impotensi.

3.Andropause
Andropause adalah kondisi mental, fisik dan seksualitas pria yang
berhubungan dengan tingkat testosteron yang rendah. Semakin rendah tingkat
testosteron diyakini meningkatkan gejala adropause. Gejala andropause pada pria
terjadi secara rutin. Hal ini terjadi ketika ada perubahan dalam tubuh yang

ix
mempengaruhi kualitas hidup. Selain itu, tidak bisa disamakan antara efek dari terapi
penggantian hormon wanita saat menopause dengan efek penggantian testosteron
pada pria. Andropause pada pria sangat jelas berarti bahwa sel-sel kelenjar kelamin
sudah tidak lagi diproduksi. Pada kondisi penuaan adalah penurunan tingkat
testosteron atau bisa juga terjadi ejakulasi dini, tapi tidak nol. Selain itu,penurunan
produksi testosteron dengan usia tidak sama di semua orang, karena tidak semua
orang mengalami penurunan produksi testosteron. Kcadaan masing-masing orang
berbeda,dengan gejala yang berbeda juga.

4. Hipogonadisme
Para ahli menyebutnya dengan istilah SLOH atau gejala hipogonadisme, yang
berarti bahwa gejala defisiensi sistem reproduksi yang mengakibatkan penurunan
fungsi seks atau sel gonad (rahim atau testis). Setiap orang tahu bahwa kita sedang
mengalami penurunan sesuai dengan usia kita masing2. Sekitar 50% dari orang
mengalami gejala ini pada usia 55 tahun. Namun, hipogonadisme pada pria sering
tidak dilaporkan dan didiagnosa lebih lanjut.Yang pertama, yang dapat dilakukan oleh
orang-orang yang mulai bermasalah dengan stamina adalah dengan mengenali gejala
SLOH. Jadi, dengan memeriksa kadar testosterone.

5.Kontrasepsi Pria
vasektomi merupakan salah satu peran dari spesialis andrologi. Vasektomi adalah
prosedur bedah minor dimana deferentia vasa manusia terputus,dan kemudian
diikat/ditutup dengan cara seperti itu untuk mencegah sperma dari memasuki aliran
mani (ejakulasi) merupakan kebutuhan setiap pasangan suami istri dalam menjalani
masa pernikahannya.

x
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Andrologi merupakan ilmu yang khusus
mempelajari tentang struktur dan fungsi systemreproduksi pria.Spermatozoa adalah
sel gamet dari laki-laki.Untuk para pria jagalah organreproduksimu agar sperma yang
terdapat dalam organ reproduksimu tidak terkontaminasibakteri atau virus yang dapat
mengganggu fungsi sel sperma yang terdapat dalam organreproduksimu.
Ruang lingkup andrologi:
 Laki-laki pada usia balita dan anak-anak
 Laki-laki pada usia Remaja dan Dewasa muda
 Laki-laki pada masa Perkawinan dan Reproduksi
 Laki-laki pada Usia Tuan
 Keluarga Berencana Pria
Adapun organ yang berperan dalam reproduksi pria yaitu diantaranya
1.Testis
2.Epididimis
3.Vas deferns
4.Vesikula seminalis
5.Kelenjar prostat
6.Kelenjar Cowper atau kelenjar Bulbouretra
7.Penis
Tak luput juga masalah yang menyangkut Adrologi yaitu:
1.Infertilitas Pria
2.Disfungsi Ereksi
3.Andropause
4.Hipogonadisme
5.Kontrasepsi Pria
B. SARAN
Selalu menjaga organ reproduksi khususnya untuk pria agar sperma yang terdapat
dalamorgan reproduksi,tidak terkontaminasi oleh bakteri dan virus yang dapat
menggangu fungsisel sperma yang terdapat dalam organ reproduksi.

xi
xii
DAFTAR PUSTAKA

Jaya Antara,Ngurah.2011.Konsep Biofisika Andrologi Dasar.


http://ngurahjayaantara.blogspot.co.id/2013/12/konsep-biofisika-andrologi-
dasar.html.Diakses pada tanggal 15 September 2015
Blogdetik.2014.MasalahapaSajayangMenyangkutAdrologi.
http://andrologi.blogdetik.com/2014/03/16/masalah-apa-saja-yang-menyangkut-
anrologi/.Diakses pada tanggal 15 September 2015

xiii

Anda mungkin juga menyukai