Anda di halaman 1dari 22

MODUL 1

FISIKA DAN BIOLOGI


Konsep Biologi
SEMESTER 1

KEGIATAN BELAJAR 3
ANDRAGOGI DASAR
H. Washudi
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan


Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

Kegiatan Andragogi Dasar


Belajar 3

Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar


3, diharapkan Anda dapat: memahami
Andrologi dasar dalam penerapan praktek
keperawatan.

Gambar : Laki-laki berkeluarga

Tujuan Pembelajaran Khusus


Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1, diharapkan Anda dapat :
1. Menjelaskan pengertian Andrologi Dasar.
2. Menjelaskan lingkup Andrologi.
3. Menjelaskan sistem reproduksi pria, tahapan spermatogenesis, dan proses jalannya
sperma menuju ovum
4. Menjelaskan penyakit reproduksi pada pria dan faktor penyebab infertilitas
5. Menjelaskan kelainan sex pada pria

Pokok-Pokok Materi

Pada kegiatan belajar 3 ini akan dibahas tentang Andrologi Dasar dan hal yang terkait
didalamnya mencakup Pengertian Andrologi. lingkup Andrologi,sistem reproduksi pria,
tahapan spermatogenesis, dan proses jalannya sperma menuju ovum,Apa saja penyakit
reproduksi pada pria dan faktor penyebab infertilitas, Apa saja kelainan-kelainan sex
pada pria.

2
3
Uraian
Materi
1. Pengertian
Andrologi (dari bahasa Yunani andros yang berari laki-laki) adalah spesialisasi medis
yang berhubungan dengan kesehatan pria, secara khusus kepada masalah-masalah yang
berhubungan dengan sistem reproduksi dan sistem urine pria. Andrologi merupakan
lawan dari ginekologi yang menangani masalah kesehatan wanita. Andrologi dipelajari
sejak akhir 1960-an. Jurnal yang membahas andrologi pertama kali adalah jurnal
berbahasa Jerman Andrologie (sekarang Andrologia), yang dipublikasikan sejak 1969.
Seperti halnya pada bidang ilmu Kebidanan dan Kandungan yang khusus menangani
permasalahan pada wanita, spesialisasi kedokteran yang menangani hal tersebut adalah
Dokter spesialis Kebidanan dan Kandungan, demikian juga dengan permasalahan pria
yang ditangani oleh Dokter spesialis Andrologi.

2. Ruang Lingkup Andrologi


a. Laki-laki pada usia balita dan anak-anak.
Perhatian orang tua terhadap anak laki-laki pada awal masa perkembangan organ
reproduksi sangat diperlukan. Kepedulian orang tua terhadap gangguan perkembangan
organ reproduksi dan seksual anaknya akan
membantu dokter untuk mendiagnosis lebih dini
setiap kelainan dan tentu akan memberikan terapi
dan solusi lebih tepat pula sebelum fungsi-fungsi
organ tersebut diperlukan.
Masalah hipogonadisme saja atau disertai
dengan masalah mikropenis, merupakan kelainan
yang dapat dipantau pada usia anak-anak dan
dapat mengantisipasi gangguan fungsi seksual dan
reproduksi di kemudian hari. Perhatian terhadap
perkembangan gonad setiap anak laki-laki apakah
sudah turun sempurna pada waktu yang tepat
dan apakah ukuran testis sesuai dengan umur,
Gambar 3.1 : Laki-laki pada usia balita dan memerlukan konsultasi pada Dokter spesialis
anak-anak Andrologi untuk mendianosis dan melakukan terapi.
Seyogyanya setiap anak mulai dari balita sampai usia dewasa muda mendapatkan
pelayanan dan kontrol secara rutin terhadap perkembangan gonad dan organ
reproduksi oleh Dokter spesialis Andrologi.
Jumlah kelahiran anak laki-laki dari kelahiran pertahun di Indonesia sangat tinggi
dibandingkan dengan negara maju lain. Setiap anak laki-laki memerlukan pelayanan
yang memadai terhadap perkembangan organ seks dan reproduksinya, sedangkan
jumlah Dokter spesialis Andrologii saat ini masih sangat terbatas.

b. Laki-laki pada usia Remaja dan Dewasa muda.


Laki-laki usia remaja atau setelah masuk usia pubertas merupakan usia anak yang
mulai perhatian terhadap diri sendiri dan sering membandingkan apa yang ada pada
dirinya dengan teman-teman sebayanya, alat kemaluannya, rambut alat kemaluannya,
kumis, jenggot, bentuk tubuh dan jalannya apakah seperti pria umumnya dan cukup

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan


Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

untuk dikatakan jantan. Hal seperti ini akan menjadi pemikiran terus dan keraguan bagi
si anak terhadap fungsinya sebagai laki-laki di kemudian hari. Keadaan ini akan menjadi
lebih mudah apabila remaja tersebut lebih terbuka dan terus terang mengemukakan
kekhawatirannya tersebut kepada orang tuanya, sehingga orang tua akan cepat mencari
solusi kepada Dokter spesialis Andrologi.
Setelah usia dewasa muda, anak laki-laki mulai mencari jalan untuk mengetahui,
apakah alat kejantannya termasuk katagori normal atau tidak. Apabila ada hal yang
kurang pada dirinya dan tidak sama dibandingkan temannya dari tanda-tanda dan sifat-
sifat kejantannya, ilmu pengetahuan kedokteran harus dapat menjelaskan dan memberi
solusi yang tepat. Sangat banyak pria remaja dan dewasa muda yang membutuhkan
penjelasan yang tepat tentang kekhawatiran akan dirinya dimasa depan. Dalam hal ini
peran Dokter spesialis Andrologi sangat dibutuhkan.

c. Laki-laki pada masa Perkawinan dan Reproduksi


Pasangan suami istri yang baru menikah tentu mengharapkan pernikahannya dapat
dijalankan dengan penuh kebahagiaan dan menghasilkan keturunan sesuai dengan
salah satu tujuan pernikahan itu sendiri. Salah satu
fungsi utama dan penting dalam pernikahan adalah
kemampuan melakukan hubungan seksual secara
benar dan menyenangkan. Hal ini merupakan
kebutuhan setiap pasangan suami istri dalam
menjalani masa pernikahannya. Gangguan pada
hubungan seksual, disebut disfungsi seksual yang
dapat dibagi menjadi penurunan libido, ejakulasi dini,
gangguan ereksi, tidak ejakulasi, frekuensi melakukan
hubungan seksual sangat jarang dan lain-lain, adalah
masalah yang harus dicari solusinya melalui konsultasi
dan pengobatan oleh Dokter spesialis Andrologi.
Selama masa pernikahan, salah satu harapan
pasangan adalah mendapatkan keturunan. Diketahui
bahwa 15% dari pasangan suami istri mempunyai Gambar 3.2 : Pasangan pengantin laki-laki
kesulitan untuk mendapatkan keturunan. Sebagai dan wanita
penyebab dari pasangan infertilitas tersebut adalah
35% dari pihak pria, 40% dari pihak wanita dan 25% termasuk dalam unexplained
Infertility. Dalam hal ini suatu tuntutan terhadap Dokter spesialis Andrologi untuk
menjawab masalah tersebut, terutama masalah pada pria dan yang termasuk
unexplained infertility.
Secara umum dapat dikatakan bahwa pasangan suami istri akan memerlukan
keahlian Dokter spesialis Andrologi di dalam hidupnya, baik dalam masa berproduksi
maupun diluar masa berproduksi karena berada diruang lingkup Andrologi.

d. Laki-laki pada Usia Tua


Setelah masa bereproduksi, kehidupan dan aktifitas sebagai suami istri harus
dipertahankan sebagaimana mestinya, hubungan seksual harus bisa dinikmati oleh
pasangan, fisik harus dapat dijaga dan dirawat supaya tetap sehat dan segar, penampilan
harus tetap berwibawa, makanan harus dijaga, proses menjadi tua diperlambat, kontrol
kesehatan secara rutin, waktu untuk keluarga harus lebih banyak, aktifitas seksual tak
boleh berhenti selama salah satu pasangan masih menginginkannya. Kesemuanya
itu memerlukan Dokter spesialis Andrologi sebagai solusi dari permasalahan masing-
masing pasangan.

4
5
e. Keluarga Berencana Pria
Selama ini pengaturan kehamilan, umumnya melalui pihak wanita (istri). Dengan
tingginya kesadaran akan pentingnya Keluarga Berencana bagi keluarga di Indonesia,
pihak pria (suami) perlu berpartisipasi dalam masalah ini. Sekarang ini sedang
dikembangkan KB hormonal dengan target
adalah pihak pria (suami), dengan demikian
KB dalam keluarga bisa dilakukan secara
bergantian antara suami dan istri. Setiap
pasangan yang menjadi akseptor KB selama
ini, tentu ingin mendapatkan keterangan dan
penjelasan yang memadai mengenai KB pria.
Disini peran Dokter spesialis Andrologi harus
bisa sebagai solusi bagi masyarakat.

3. Sistem Reproduksi Pria


a. Definisi
Struktur luar dari sistem reproduksi pria Gambar 3.3 : Sistem Reproduksi Pria
terdiri dari penis, skrotum (kantung zakar) dan
testis (buah zakar). Struktur dalamnya terdiri
dari vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.
Sperma (pembawa gen pria) dibuat di testis dan disimpan di dalam vesikula seminalis.
Ketika melakukan hubungan seksual,
sperma yang terdapat di dalam cairan
yang disebut semen dikeluarkan melalui
vas deferens dan penis yang mengalami
ereksi.
b. Struktur
Penis terdiri dari:
- Akar (menempel pada didnding perut)
- Badan (merupakan bagian tengah dari
penis)
- Glans penis (ujung penis yang
berbentuk seperti kerucut).
Lubang uretra (saluran tempat
keluarnya semen dan air kemih) terdapat
di umung glans penis. Dasar glans penis
Gambar 3.4 : Sistem Reproduksi Pria

disebut korona. Pada pria yang tidak disunat


(sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang
mulai dari korona menutupi glans penis.
Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus)
jaringan erektil:
- 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut
korpus kavernosus, terletak bersebelahan
- Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum,
mengelilingi uretra.
Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis
menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami
Gambar 3.5 : Sistem Reproduksi Pria
ereksi).Skrotum merupakan kantung berkulit

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan


Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

tipis yang mengelilingi dan melindungi testis.


Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol
suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk
secara normal, testis harus memiliki suhu yang
sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu
tubuh. Otot kremaster pada dinding skrotum akan
mengendur atau mengencang sehinnga testis
menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya
menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan
suhunya menjadi lebih hangat). Testis berbentuk
lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan
terletak di dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak
lebih rendah dari testis kanan. Testis memiliki 2 Gambar 3.6: Sistem Reproduksi Pria
fungsi, yaitu menghasilkan sperma dan membuat
testosteron (hormon seks pria yang utama).
Epididimis terletak di atas testis dan merupakan saluran sepanjang 6 meter. Epididimis
mengumpulkan sperma dari testis dan menyediakan ruang serta lingkungan untuk
proses pematangan sperma. Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma
dari epididimis. Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam
uretra dan membentuk duktus ejakulatorius. Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah
dan saraf) berjalan bersama-sama vas deferens dan membentuk korda spermatika.
# Uretra memiliki dua fungsi: Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih
dari kandung kemih
# Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi
bagian tengah dari uretra. Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar
sejalan dengan pertambahan usia. Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan
yang merupakan sumber makanan bagi sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar
dari semen. Cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari vas deferens dan dari
kelenjar lendir di dalam kepala penis.

c. Fungsi
Selama melakukan hubungan seksual, penis menjadi kaku dan tegak sehingga
memungkinkan terjadinya penetrasi (masuknya penis ke dalam vagina). Ereksi terjadi
akibat interaksi yang rumit dari sitem saraf, pembuluh darah, hormon dan psikis.
Rangsang yang menyenangkan menyebabkan suatu reaksi di otak, yang kemudian
mengirimkan sinyalnya melalui korda spinalis ke penis. Arteri yang membawa darah
ke korpus kavernosus dan korpus spongiosum memberikan respon, yaitu berdilatasi
(melebar). Arteri yang melebar menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah
erektil ini, sehingga daerah erektil terisi darah dan melebar. Otot-otot di sekitar vena
yang dalam keadaan normal mengalirkan darah dari penis, akan memperlambat aliran
darahnya. Tekanan darah yang meningkat di dalam penis menyebabkan panjang dan
diameter penis bertambah. Ejakulasi terjadi pada saat mencapai klimaks, yaitu ketika
gesekan pada glans penis dan rangsangan lainnya mengirimkan sinyal ke otak dan
korda spinalis. Saraf merangsang kontraksi otot di sepanjang saluran epididimis dan
vas deferens, vesikula seminalis dan prostat. Kontraksi ini mendorong semen ke dalam
uretra. Selanjutnya kontraksi otot di sekeliling urretra akan mendorong semen keluar
dari penis. Leher kandung kemih juga berkonstriksi agar semen tidak mengalir kembali

6
7
ke dalam kandung kemih.Setelah terjadi ejakulasi (atau setelah rangsangan berhenti),
arteri mengencang dan vena mengendur. Akibatnya aliran darah yang masuk ke arteri
berkurang dan aliran darah yang keluar dari vena bertambah, sehingga penis menjadi
lunak.

4. Spermatogenesis dan Tahapannya


Spermatogenesis yang sempurna dicapai pada sebagian besar laki-laki pada umur
16 tahun, dan kemudian berlangsung
terus selama hidup. Spermatogenesis
tidak terjadi secara serentak pada
semua tubulisemiferi atau bahkan
tidak serentak pada bagian tubulus
yang sama. Daur ini mulai pada lamina
basalis epitelum germinativum dalam
jawabannya terhadap hormone
pemacu folikel (FSH). Pada saat
spermatozoa berkembang , maka
spermatozoa ini akan mendekati lumen
tubulus. Pemasakan spermatozoa
memerlukan waktu kira-kira 10 hari.
Spermatogonium: merupakan
tahap pertama pada
spermatogenesis yang dihasilkan
oleh testis. Spermatogoium
terbentuk dari 46 kromosom dan
2N kromatid. Setelah reproduksi,
spermatogonium ini diberi makan
(nutrien) oleh sel-sel Sertoli dan
berkembang menjadi spermatosit
primer.
Spermatosit primer: merupakan
mitosis dari spermatogonium. Pada
tahap ini tidak terjadi pembelahan. Gambar 3.7 : Proses Pembentukan Sperma
Spermatosit primer terbentuk dari
46 kromosom dan 4N kromatid.
Spermatosit sekunder: merupakan meiosis dari spermatosit primer. Pada tahap
ini terjadi pembelahan secara meiosis. Spermatosit sekunder terbentuk dari 23
kromosom dan 2N kromatid.
Spermatid: merupakan meiosis dari spermatosit sekunder. Pada tahap ini terjadi
pembelahan secara meiosis yang kedua. Spermatid terbentuk dari 23 kromosom dan
1N kromatid.
Sperma: merupakan diferensiasi atau pematangan dari spermatid. Pada tahap
ini terjadi diferensiasi. Sperma terbentuk dari 23 kromosom dan 1N kromatid dan
merupakan tahap sperma yang telah matang dan siap dikeluarkan.

5. Analisis Sperma Normal


a. Jumlah rata-rata
Ejakulasi sebanyak 3,5 ml, tetapi kisaran normalnya adalah antara 2 sampai 6 ml.

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan


Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

b. Kepadatan rata-rata
60-150.000.000 spermatozoa per milliliter cairan seminal. Dari jumlah ini 75% dapat
bergerak dan 20-25% sedikit banyak mengalami kecacatan (malformasi).
c. Kecepatan gerak
Berfariasi pada pH cairan lingkungan. Rata-rata kecepatan geraknya adalah 2-3 mm
per menit, tetapi dapat sampai selambat 0,5 mm per menit pada sekresi vagina yang
asam.
d. Kandungan
Cairan seminal terutama tersusun atas sekresi prostate, tetapi sekresi dari vesika
seminalis dan glandula Cowperi membantu untuk memberi makan (nutrien) atau
bertindak sebagai alat transport untuk spermatozoa.
6. Proses Jalannya Sperma Menuju Ovum
Mula-mula spermatozoa mem-punyai gerakan (motilitas) yang kecil dari
kemampuannya sendiri, dan memerlukan sekresi cairan untuk dapat bergerak. Dari
tubulus seminiferus, spermatozoa menuju epididimis, disini spermatozoa berada untuk
beberapa saat. Gerakan spermatozoa dibantu oleh sel-sel epital yang mempunyai silia
yang melapisi saluran tersebut, dan spermatozoa mencapai vas deferens. Sekresi vesicula
seminalis ditambahkan kedalam
vas deferens yang membantu
motilasi spermatozoa lebih
lanjut, dan spermatozoa
berjalan melalui ductus
ejaculatoris dan prostat,
disini ditambahkan sekresi
prostat. Sekarang spermatozoa
mempunyai gerakan lebih
besar dan mencapai urethra
tempat sekresi glandula
bulbourethralis dicampur
dengan cairan seminal. Sperma
akhirnya diejakulasikan selama
rangsangan seksual dan hanya
sebagian yang dapat bergerak Gambar 3.8 : Proses Masuknya Sperma Kedalam Ovum
bebas apabila diseposisikan
didalam vagina. Jalannya sperma sekarang melewati cervix dan uterus ke tuba fallopi.

Ringkasan jalannya sperma yaitu:


tubulus seminiferus; --epididymisc;--uterus;--vasa deferens;--ductus ejakulotorius;--
prostata;--urethra dan ejakulasi;--vagina;--cervix;--uters;--tuba fallopii dan fertilisasi

8
9
7. Kandungan Sperma
Komposisi kimia sperma adalah sebagai Magnesium ...........................14
berikut : Nitrogen, nonprotein (total) ...................913
Komposisi kimia ..( Dalam mg/100 ml ) Phosphorus,acid-soluble ........................57
Ammonia ............................................2 Inorganic .........................11
Ascoric Acid ......................................12,8 Lipid .........................................6
Ash .............................9,9 % Total (lipid) ..............................112
Calcium .................................25 Phosphorylcholine .................250-380
Carbon Dioxide ...................54 ml/100 ml Potassium .........................89
Chloride .................................155 Pyruvic Acid .........................29
Cholesterol .......................................80 Sodium ............................281
Citric Acid .................................376 Sorbitol ..................................10
Creatine .............................20 Vitamin B 12 ...................300-600 ppg
Ergothioneine...........................Trace Sulfur ........................3 % (of ash)
Fructose .............................224 Urea ...............................72
Glutathione .............................30 Uric Acid ........................................6
Glycerylphorylcholine.....................54-90 Zinc ...................................14
Inositol .......................50,57 Copper...........................0,006-0,024
Lactic Acid ............................35
a. Komposisi yang bermanfaat bagi tubuh diantaranya adalah :
1) Calcium obat kemoterapi.
Komposisi ini sangat berguna untuk 7) Inositol
tulang dan gigi bahkan untuk menjaga Berfungsi mencegah kerontokan
fungsi otot pada rambut
dan syaraf. 8) Lactic Acid
2) Citric Acid Berfungsi sebagai bahan untuk luka
Berguna untuk mencegah bakar dan luka pembedahan
penggumpalan darah dalam tubuh 9) Lipid
3) Creatine Berfungsi sebagai pembakar lemak
Berguna untuk menambah tenaga 10) Pyruvic Acid
dan pembentukan otot dan juga dapat Berfungsi sebagai penyubur
berfungsi sebagai pembakar lemak 11) Sorbitol
dalam tubuh Dipergunakan oleh ahli farmasi
4) Ergothioneine sebagai bahan untuk mengatasi sembelit
Berfungsi sebagai pelindungan kulit 12) Urea
dari kerusakan DNA Berfungsi untuk mengeluarkan
5) Fructose nitrogen yang berlebih dalam tubuh
Dapat berfungsi sebagai pencerna 13) Uric Acid
gula dalam tubuh yang sangat Berguna sebagai pencegah penyakit
bermanfaat sebagai pencegah penyakit diabetes tetapi kebanyakan Uric Acid
diabetes. Kebanyakan Fructose juga akan menyebakan penyakit encok, dll
berbahaya karena bisa menyebabkan 14) Sulfur
penyakit asam urat. Berguna untuk menghaluskan kulit.
6) Glutathione 15) Vitamin B12
Komposisi kimia ini sangat berguna Sebagai penambah stamina
sebagai obat pencegah kanker, 16) Zinc
mencegah penggumpalan darah selama Berguna sebagai obat jerawat
operasi dan menambah kemanjuran

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan


Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

8. Analisa Sperma
Volume : Umumnya 2 4 ml.
Warna : Lazimnya putih keabuan agak keruh, atau sedikit kekuningan.
Bau : Khas spesifik sperma, atau langu
pH : 7.2 7.7
metabolisme sel
Kreatin (substansi nitrogen yang terdapat didalam otot)
Asam deoksiribonukleat (DNA)
Fruktosa (gula untuk menghasilkan energi)
Glutathione (asam amino peptida)
Hyaluronidase (enzim)
Inositol (gula yang terdapat didalam otot)
Asam laktat (produk sampingan dari penggunaan otot)
Magnesium (mineral)
Nitrogen (gas yang terdapat didalam jaringan semua makhluk hidup)
Fosfor (mineral)
Potassium (mineral)
Purin (kumpulan asam urik)
Pirimidin (bahan dasar organik)
Asam piruvik (terbentuk dari glukosa dan glikogen).
Sodium (garam)
Sorbitol (alkohol tubuh)
Spermidin (enzim katalis)
Spermin (kumpulan amonia yang terdapat pada sperma)
Urea (dari urin)
Asam urik (dari urin)
Vitamin B12 (untuk menjaga keseimbangan susunan saraf dan metabolisme)
Seng (mineral)

9. Siklus Respons Seksual pada Pria


Meskipun siklus respons seksual pada laki-laki dan perempuan tidak dapat dibedakan
secara jelas karena terdapat perbedaan antara satu orang dengan lainnya, berdasarkan
perubahan anatomi dan faali pada saat terjadinya hubungan seks, siklus respons
seksual pada pria dan wanita dapat dibagi menjadi 4 fase.Fase tersebut adalah fase
perangsangan, fase plateau, fase orgasmik, dan fase resolusi (Kolodny, Master, Johnson,
1979).
Fase Perangsangan (Excitement phase)
Perangsangan terjadi sebagai hasil dari pacuan yang dapat berbentuk fisik atau
psikis. Pacuan yang berasal dari situasi tanpa hubungan fisik langsung, yang bukan
biasanya dan diinginkan, karena aktivitas proses faali tubuh terjadi sebagai akibat
pikiran atau emosi. Contoh, keluarnya liur dan asam lambung dapat disebabkan oleh
pikiran akan makanan, berkeringat, dan takikardia; palpitasi dapat disebabkan oleb
rasa takut atau adanya bahaya. Kadang-kadang, fase perangsangan ini berlangsung
singkat dan segara masuk ke fase plateau. Pada saat yang lain dapat terjadi secara
lambat dan berlangsung secara bertahap serta memerlukan waktu yang lebih lama.
Pada pria, fase ini berupa ereksi penis. Ereksi adalah proses perubahan penis yang
lemas menjadi organ yang kaku.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses ereksi ialah sistem syaraf pusat, otonom,

10
11
dan somatik; sistem pembuluh darah vena dan arteri organ seks; kontraksi otot-otot
sekitar organ seks; serta poros hipothalamus-hipofise-testis. Pemacu ereksi dapat
berasal dari rangsangan erotik dan non-erotik. Rangsangan erotik dapat berasal dari
dari rangsangan fisik yang mengenai glans penis.
Rangsangan erotik psikogenik dapat berasal dari pandangan, suara, bau, lamunan,
pikiran, dan mimpi. Pemacu non-erotik biasanya karena adanya rangsangan pada alat
kelamin bagian dalam, vesika seminalis, prostat, epididimis, atau kandung kemih yang
penuh, serta konstipasi usus besar bagian bawah. Rangsangan ini akan diteruskan ke
jalur refleks ereksi. Refleks ereksi membutuhkan reseptor mekanik, serat motorik dan
sensorik, baik otonom maupun somatik yang utuh. Kerusakan atau gangguan pada
jalur refleks ereksi tersebut akan mengganggu mekanisme ereksi (Soehadi, 1989).
Fase Plateau
Pada fase ini, bangkitan seksual mencapai denyut tertinggi, yaitu sebelum mencapai
ambang batas yang diperlukan untuk terjadinya orgasme. Pada fase ini, terjadi
pembesaran pada bagian proksimal
glans penis. Dapat juga disertai
pengeluaran cairan dari kelenjar
bulbourethralis, yang kadang-kadang
mengandung spermatozoa yang hidup.
Fase Orgasme (Orgasmic Phase)
Orgasme adalah perasaan kepuasan
seks yang bersifat fisik dan psikologik
dalam aktivitas seks sebagai akibat
pelepasan memuncaknya ketegangan
seksual (sexual tension) setelah terjadi
fase rangsangan yang memuncak
Gambar 3.9 : Siklus Respon pada Pria dan Wanita
pada fase plateau. Pada laki-laki,
pelepasan ketegangan seks yang optimal ini disertai --meskipun tidak selalu-- dengan
proses ejakulasi, yaitu terpancarnya air mani akibat kontraksi urethra dengan penis
bergabung dengan kontraksi kelenjar prostat. Menurut Rivard (1982), kepuasan seks
tersebut berhubungan dengan volume ejakulat, pusat orgasme, dan intensitas serta
lamanya fase rangsangan.
Fase Resolusi (Resolution phase)
Segera setelah mencapai orgasme dan ejakulasi, laki-laki memasuki periode yang
menetap. Pada periode ini, ejakulasi tidak mungkin terjadi walaupun kadang-kadang
dapat terjadi ereksi. Pada fase ini, perubahan anatomik dan faali alat kelamin serta
luar alat kelamin yang telah terjadi, akan kembali ke keadaan asal.
10. Penyakit Reproduksi Secara Umum
Penyakit pada sistem reproduksi manusia dapat disebabkan oleh virus ataupun
bakteri. Penyakit yang menyerang sistem reproduksi manusia dinamakan juga penyakit
kelamin. Pada umumnya, penyakit kelamin ditularkan melalui hubungan seksual.
Penyakit tersebut dapat menyerang pria maupun wanita.

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan


Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

Sifilis
Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Tanda-tanda sifilis,
antara lain terjadinya luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir; pembengkakan
getah bening pada bagian paha; bercak-bercak di seluruh tubuh; tulang dan sendi
terasa nyeri ruam pada tubuh, khususnya tangan dan telapak kaki.Tanda-tanda
penyakit ini dapat hilang, namun
bakteri penyebab penyakit tetap masih
di dalam tubuh, setelah beberapa
tahun dapat menyerang otak sehingga
bisa mengakibatkan kebutaan dan
gila. Penyakit ini dapat disembuhkan
jika dilakukan pengobatan dengan
penggunaan antibiotik secara cepat.
Gambar 3.10 :Penyakit Reproduksi Sifilis

Gonore (kencing nanah)


Gonore (kencing nanah) disebabkan oleh bakteri. Gejala dari gonore, antara lain
keluarnya cairan seperti nanah dari saluran kelamin;
rasa panas dan sering kencing. Bakteri penyebab
penyakit ini dapat menyebar ke seluruh tubuh
sehingga menyebabkan rasa nyeri pada persendian
dan dapat mengakibatkan kemandulan.Penyakit
ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan
dengan penggunaan antibiotik secara cepat.

Gambar 3.11 :Penyakit Reproduksi Gonore

Herpes Genitalis
Herpes genitalis disebabkan oleh virus. Virus
penyebab penyakit herpes genetalis adalah Herpes
simpleks. Gejala penyakit herpes genetalis, antara lain
timbulnya rasa gatal atau sakit pada daerah kelamin
dan adanya luka yang terbuka atau lepuhan berair.

Gambar 3.12 :Penyakit Reproduksi Herpes Genital

11. Gangguan reproduksi pada pria


Sejalan dengan banyak hal, seks juga mengalami perubahan sesuai dengan usia. Pada
lansia pria yang sehat waktu untuk dapat ereksi dan waktu yang diperlukan sebelum
mengalami ereksi berikutnya lebih panjang dibandingkan dengan tahun-tahun yang
telah berlalu dan hal ini bersifat fisiologis. Pria mulai usia 40 tahun mengalami kesulitan
untuk mendapatkan ereksi dari waktu ke waktu.
Beberapa studi menyatakan bahwa penurunan yang berkaitan dengan usia lebih
dirasakan efeknya pada potensi seksual dibandingkan dengan libido. Fenomena inilah
yang bertanggung jawab pada libido-potency gap yang sering kali menjadi pangkal
permasalahan pada lansia pria.

12
13
Proses penuaan biasanya menimbulkan hormon pertumbuhan GRF (Growth
efek pada potensi baik ereksi maupun Releasing Hormone) dan isyarat negatif
ejakulasi, biarpun perubahan ereksi sendiri daripada hipotalamus. Apabila pituitari
secara klinis merupakan kata-kata keluhan melepaskan hormon tersebut, HGH
yang sangat penting. Respon ereksi pada bergerak dari pituitari ke dalam aliran
pria usia 48-65 tahun enam kali lebih darah dan ia menduduki ruang penerima
rendah dibandingkan pada pria usia 19-30 didalam setiap sel, khususnya sel hati,
tahun, hal ini diperoleh dari suatu penelitian yang sebenarnya akan menggunakan
laboratorium yang menggunakan monitor kimia ini.
untuk menilai perubahan bentuk penis. Apabila HGH mengaktifkan ruang
Somatopause penerima di dalam hati, kimia yang dikenali
Somatopause adalah defisiensi Human IGF-1 dikeluarkan. HGH memperkuatkan
Growth Hormone (HGH) dan Insuline Like kesan anabolik diseluruh tubuh melalui
Growth Hormone (IGF-1). Somatopause penghantar bersama IGF-1, membantu
adalah fase kemerosotan usia pertumbuhan jaringan, tulang rawan,
pertengahan di dalam hidup manusia dan otot-otot. Justru dengan menentukan
dimana terjadi pengurangan HGH, kepekatan IGF-1 di dalam darah, kita
menyebabkan penurunan fungsi fisiologi boleh mengukur kadar rembesan HGH
yang jelas termasuk peningkatan lemak di dalam tubuh kita.
badan, kemerosotan daya tahan, warna Gejala-gejala
kulit yang berbeda daripada sebelumnya, Gejala-gejala lain yang dapat dijumpai
kemerosotan keinginan seksual, dan pada somatopause yaitu :
simptom-simptom lain yang lazim Tampak menua dan kulit keriput
dikaitkan dengan usia lanjut. Menjelang Pikun
usia 70 hingga 80 tahun, pada asasnya Gairah seksual menurun
seseorang itu akan kekurangan hormon Tekanan darah dan kadar kolesterol
pertumbuhan, mengakibatkannya meningkat
mengalami SDS (Sindrom Defisiensi Penyembuhan luka amat lambat
Somatotropin). Organ mengecil (hati, ginjal, limpa)
HGH biasanya dilepaskan semasa Tulang lemah
tidur dalam bentuk denyutan sebagai Berat badan naik
tindak balas terhadap isyarat positif, Sistem imunitas tubuh melemah
seperti tindakan faktor pelepasan
Pencegahan dan pengobatan Somatopause
Senam
Senam yang dilakukan secara rutin adalah
penting untuk melewatkan penuaan.
Untuk meningkatkan pelepasan HGH,
program latihan ketat seperti angkat berat
dan senam aerobik diperlukan.
Gambar 3.13 :Pencegahan somatopause dengan senam

Pil oral
Obat yang lazim digunakan adalah Levadopa, Hydergine, clonidine, dan dilantin
yang bekerja untuk merangsang pelepasan HGH dan meningkatkan feed back-
nya. Walaupun obat-obatan ini diluluskan oleh FDA yang mana keselamatan dan
kegunaannya telah disahkan, nama tidak ada satupun telah diluluskan untuk tujuan
meningkatkan kadar HGH.

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan


Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

Male Hypogonadism
Fungsi testis turun, baik produksi sel gamet (sperma) maupun hormone, atau
keduanya. Penyebab hypogonadism ini dibagi atas sejak lahir (congenital) dan didapat
(acquired). Hypogonadism pada laki-laki terdiri atas :
Hypogonadisme primer. Terjadi kerusakan pada sel leydig hingga produksi
androgen dan testoteron turun atau kerusakan pada duktus seminiferus, sehingga
jumlah sperma yang keluar berkurang atau tidak sama sekali. Untuk mengimbangi
penurunan hormon ini, otak meningkatkan pengeluaran hormon gonadotropin
Hypogonadisme sekunder. Terjadi kerusakan di hipotalamus hingga hormon
gonadotropin yang dikeluarkan berkurang dan mengakibatkan kemandulan atau
impotent.
Produksi hormon androgen yang kurang, menyebabkan kesediaan hayati testoteron
(bioavaibilitas testoteron /BT) berkurang yang dapat mengakibatkan hilangnya libido,
penurunan masa otot dan kekakuan otot serta perubahan energi dan kesehatan.

Gejala dan tanda


Tergantung pada beratnya kekurangan produksi hormon. Secara umum terlihat
perkembangan kurang baik, misalnya testis tidak turun, malahan kadang-kadang
bentuk alat kelaminnya
tidak khas. Bila
hypogonadisme terjadi
pada usia puber, akan
terjadi pembesaran
buah dada pada laki-
laki (gynecomastia),
dan rambut kemaluan
kurang lebat sampai
tidak tumbuh penis dan
testis kecil, otot-otot
kurang gempal. Bila
hypogonadisme terjadi
setelah usia dewasa,
akan mengakibatkan
kurangnya gairah seks,
terganggu ereksi penis,
otot-otot kendur tidak
bertenaga, rambut
rontok, merasa tertekan
dan berbagai gangguan
emosi lainnya. Gambar 3.14 : perbedaan alat reproduksi laki-laki normal dan hypogonadisme
Hypogonadisme pada
lansia umumnya hanya memiliki beberapa gejala yang non-spesifik atau tanda-
tanda fisik. Gejala yang paling umum adalah penurunan libido/gairah seksual yang
berhubungan langsung dengan penurunan kadar testoteron, gangguan libido yang
berat dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Hipogonadism pada pria juga dapat
menyebabkan rasa lelah, kehilangan energi, lemah otot dan menurunkan perasaan
sehat yang dapat mengarah pada depresi. Masa otot yang menurun sejalannya dengan
usia dapat berkaitan dengan kelemahan, imobilitas, gangguan cara berjalan dan
keseimbangan. Masa otot dan keseimbangan berkaitan erat dengan testoteron bebas

14
15
atau yang terikat.Hilangnya jaringan tulang sering dihubungkan dengan hipogonadisme.
Hal itu mungkin karena rendahnya substrat testoteron untuk aromatisasi estrogen
memegang peranan dalam osteoporosis.

12. Faktor Penyebab Infertilitas atau Ketidaksuburan


Pasangan suami istri yang telah melakukan hubungan seksual secara teratur tanpa
kontrasepsi selama satu tahun tetapi belum mampu hamil dan melahirkan anak hidup
disebut pasangan infertil atau pasangan tidak subur.
Berarti pasangan tersebut mengalami masalah infertilitas. Banyak faktor yang
menjadi penyebab infertilitas (ketidaksuburan) sehingga pasangan suami istri tidak
mempunyai anak, antara lain:
1. Faktor hubungan seksual, yaitu frekuensi yang tidak teratur (mungkin terlalu sering
atau terlalu jarang), gangguan fungsi seksual pria yaitu disfungsi ereksi, ejakulasi
dini yang berat, ejakulasi terhambat, ejakulasi retrograde (ejakulasi ke arah kandung
kencing), dan gangguan fungsi seksual wanita yaitu dispareunia (sakit saat hubungan
seksual) dan vaginismus.
2. Faktor infeksi, berupa infeksi pada sistem seksual dan reproduksi pria maupun
wanita, misalnva infeksi pada buah pelir dan infeksi pada rahim.
3. Faktor hormon, berupa gangguan fungsi hormon pada pria maupun wanita sehingga
pembentukan sel spermatozoa dan sel telur terganggu.
4. Faktor fisik, berupa benturan atau temperatur atau tekanan pada buah pelir
sehingga proses produksi spermatozoa terganggu.
5. Fakror psikis, misalnya stress yang berat sehingga mengganggu pembentukan set
spermatozoa dan sel telur.
Untuk menghindari terjadinya gangguan kesuburan pada pria maupun wanita,
maka faktor-faktor penyebab tersebut tersebut harus dihindari. Tetapi kalau gangguan
kesuburan telah terjadi, diperlukan pemeriksaan yang baik sebelum dapat ditentukan
langkah pengobatannya.

13. Kelainan-kelainan Sex


1. Scoptophilia: Senang melihat orang lain bersetubuh.
2. Voyeurisme: Senang mengintip wanita telanjang mandi.
3. Pedophilia: Senang melakukan hubungan sex dengan anak kecil. (di bawah umur)
4. Bestially: Senang melakukan hubungan seks dengan binatang peliharaan (ayam,
sapi, kambing, anjing, kuda dll)
5. Fetishisme: Suka menyimpan barang barang wanita (BH, celana dalam, rambut,
dll)
6. Nymphomania: Wanita yang kuat nafsu seksnya, tak puas dengan satu lelaki,
melakukan sex dengan banyak lelaki tetapi bukan pelacur.
7. Satyriasis: Lelaki yang kuat nafsu sexnya dan senang melakukan dengan banyak
wanita.
8. Necrophilia: Senang melakukan hubungan seks dengan mayat.
9. Incest: Senang melakukan hubungan seks dengan keluarga sedarah (adik, kakak,
ibu, bapak)
10. Zoophilia: Senang melihat hewan melakukan hubungan seks.
11. Molested: Senang mencari kesempatan untuk dapat melakukan hubungan seks
paksa dgn terlebih dahulu meraba punggung atau buah dada . misalnya dokter
/dukun yang pura pura mau priksa kesehatan.

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan


Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

12. Trollisme: Lelaki yang suka pacar atau istrinya disetubuhi orang lain, setelah itu dia
akan terangsang.
13. Wifeswapping: Senang mengganggu istri orang lain dan melakukan hubungan seks
dengan istri orang lain juga senang saling tukar istri buat melakukan hubungan
seks.
14. Exhibitionisme: Senang memperlihatkan bagian2 tubuh sehingga menimbulkan
kegairahan seks
15. Sado-Masokisme: Sado = Senang memukul objek seksualnya sehingga mendapet
kepuasan. Masokisme = Yang senangnya dipukul.
16. Protterisme: Senang menggosok gosokkan alat kelamin ke orang lain, ditengah
keramaian

16
17
Rangkuman

Andrologi merupakan spesialisasi medis yang berhubungan dengan kesehatan pria,


secara khusus kepada masalah-masalah yang berhubungan dengan sistem reproduksi
dan sistem urine pria. Struktur luarnya terdiri dari penis, skrotum (kantung zakar) dan
testis (buah zakar). Sedangakan struktur dalamnya terdiri dari vas deferens, uretra,
kelenjar prostat dan vesikula seminalis.
1. Sejalan dengan banyak hal, seks juga mengalami perubahan sesuai dengan usia.
Pada lansia pria yang sehat waktu untuk mendapatkan ereksi dan waktu yang
diperlukan sebelum mengalami ereksi berikutnya lebih panjang dibandingkan
dengan tahun-tahun yang telah berlalu dan hal ini bersifat fisiologis. Pria mulai usia
40 tahun mengalami kesulitan untuk mendapatkan ereksi dari waktu ke waktu.
2. Penyakit pada sistem reproduksi manusia dapat disebabkan oleh virus ataupun
bakteri. Penyakit yang menyerang sistem reproduksi manusia dinamakan juga
penyakit kelamin. Pada umumnya, penyakit kelamin ditularkan melalui hubungan
seksual. Pencegahan penyakit itu kita harus rajin-rajin membersihkan alat reproduksi
kita agar terhindar dari penyakit kelamin.

Evaluasi
Formatif
1. Spesialisasi medis yang berhubungan d.
Kelenjar yang berfungsi
dengan kesehatan pria, secara khusus menyekresikan prostaglandin
kepada masalah-masalah yang e.
Bagian testis yang merupakan
berhubungan dengan sistem reproduksi tempat penghasil sperma dan
dan sistem urine pria disebut hormon testosterone
a. Andrologi d. Sosiologi 4. Hasil produksi dari alat kelamin jantan
b. Biologi e. Psikologi yang terdiri atas sperma bersama-sama
c. Ginekologi dengan cairan hasil sekresi kelenjar-
2. Struktur luar alat kelamin pria yang kelenjarnya disebut
berfungsi untuk menyalurkan sperma a. Kopulasi d. Epididimis
disebut b. Fertilisasi e. V e s i k a
a. Skrotum d. Uretra seminalis
b. Penis c. Semen
e. Kelenjar prostat c. Vas deferens 5. Proses spermatogenesis yang benar
3. Tubulus seminiferus adalah adalah?
a. Kelenjar yang menghasilkan lendir a. Spermatogonium - spermatosit
yang alkalis primer - spermatosit sekunder -
b. Peleburan antara sel telur dan spermatozoa - spermatid
sperma b. Spermatid - spermatosit primer
c. Tempat pematangan dan tempat - spermatosit sekunder -
penyimpanan sementara sperma spermatogonium - spermatozoa

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan


Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

c. Spermatozoa - spermatogonium 8.
Penyakit yang ditularkan melalui
- spermatid - spermatosit primer - hubungan seksual , luka-luka kecil dan
spermatid sekunder transfusi darah dan disebabkan oleh
d. Spermatogonium - spermatosit bakteri Neisserea gonorhoeae disebut
primer - spermatosit sekunder -
spermatid - spermatozoa; a. Syphilis d. Herpes
e. Spermatosit primer - spermatosit genetalis
sekunder - spermatogonium - b. Gonorrhoea e. Infertilitas
spermatozoa - spermatid c. Vulvovaginitis
6. Jika korpus spongiosum, korpus yang 9.
Pematangan sperma yang dibentuk
mengelilingi uretra terisi darah, maka dalam testis terjadi pada
penis menjadi lebih besar, kaku dan a. Epididimis d. Vas aferens
tegak disebut? b. Vas deferens e. Kelenjar
a. Onani d. Ejakulasi prostat
b. Masturbasi e. Ereksi; c. Uretra
c. Kontraksi 10. Kontrasepsi dengan menggunakan
7.
Di bawah ini adalah salah satu kondom sewaktu hubungan kelamin
komponen yang terkandung dalam mencegah terjadinya
sperma yang dapat berfungsi sebagai a. Ovulasi d. Kopulasi
pencerna gula dalam tubuh yang sangat b. Ejakulasi e. Ensiminasi
bermanfaat sebagai pencegah penyakit c. Fertilisasi ;
diabetes. Disebut
a. Creatine d. Fructose;
b. Calcium e. Sorbitol
c. Lipid

Kunci test formatif .3.


1. A. 2. B. 3. A . 4. C. 5. D.
6. E. 7. D. 8. B. 9. A. 10.C.

18
19
Tugas
Mandiri
1. Apa yang disebut dengan Fertilitas; Infertilitas dan Pasangan infertil?
2. Coba Anda jelaskan proses pembentukan sperma dengan mengurutkan tahapan
spermatogenesis!
Jawaban Tugas 1:
Fertilitas: Kemampuan seorang istri untuk menjadi hamil oleh dan melahirkan bayi
hidup dari suami yang mampu menghamilinya.
Infertilitas: Kemampuan reproduksi terganggu, artinya meski pun dapat terjadi
pembuahan, tetapi kehamilan yang terjadi terganggu dalam perjalanannya dan
berakhir dengan keguguran atau lahirnya bayi yang mati.
Pasangan infertil: Pasangan suami-istri yang meski dengan sanggama teratur tanpa
pemakaian kontrasepsi, dalam masa 12 bulan berturut-turut tak menghasilkan
kehamilan dan/atau melahirkan bayi hidup
Jawaban Tugas 2:
Spermatogenesis.
Bagan /skema Spermatogenesis

Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma terjadi didalam testis, tepatnya


di tubulus seminiferus. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel germinal
dengan melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel. Pematangan sel terjadi di
tubulus seminiferus yang kemudian disimpan dalam epididimis. Tubulus seminiferus
terdiri dari sejumlah besar sel germinal yang disebut spermatogonia. Spermatogonia
terletak di dua sampai tiga lapis luar sel-sel epitel tubulus seminiferus. Spermatogonia
berdiferensiasi melalui tahap-tahap perkembangan tertentu untuk membentuk
sperma.
Proses pembentukan spermatozoa dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon,
diantaranya:
a. Kelenjer hipofisis menghasilkan hormon perangsang folikel (Folicle Stimulating
Hormon/FSH) dan hormon lutein (Luteinizing Hormon/LH).
b. LH meransang sel leydig untuk menghasilkan hormon testosteron.
c. FSH merangsang sel Sertoli untuk menhasilkan ABP (Androgen Binding Protein)
yang akan memacu spermatogonium untuk memulai spermatogenesis.
d. Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH.
e. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada
spermatogenesis.

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan


Modul Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan

Tugas
Mandiri
KEGIATAN
Alat dan Bahan
1. Awetan preparat irisan melintang tubulus seminiferus hewan mamalia
2. Mikroskop
3. Buku kerja
4. Alat tulis

Cara kerja
1. Gunakan mikroskop dengan lensa perbesaran lemah pada pengamatan awal.
Gerakkan cermin dibawah meja preparat kearah sumber cahaya. Aturlah diafragma
agar cahaya yang diperlukan untuk pengamatan cukup terang.
2. Letakkan preparat irisan melintang tubulus seminiferus hewan mamalia di meja
objek. Jepit preparat menggunakan penjepit objek agar tidak bergeser.
3. Putarlah tombol pengatur fokus kearah bawah hingga lensa objektif hampir
menyentuh preparat.
4. Putarlah tombol pengatur fokus ke atas secara perlahan-lahan sampai preparat
dapat terlihat dengan jelas.
5. Gambarlah penampakan tubulus seminiferus yang anda amati menggunakan
mikroskop. Selanjutnya, gantilah lensa dengan pembesaran kuat untuk mengamati
sel-sel tubulus seminiferus. Amatilah sel-sel yang ada dalam tubulus seminiferus
dari luar kearah dalam. Gambarlah sel-sel tersebut dalam buku kerja anda.

Pertanyaan
1. Sebutkan tahap-tahap yang terjadi dalam spermatogenesis!
2. Berilah keterangan untuk setiap tahap spermatogenesis dalam gambar yang anda
buat!

20
21
Daftar
Pustaka
1. Anggraeni,Dewi.2003.Intisari Biologi.Jakarta:Perpustakaan Nasional
2. Blogspot. Reproduksi pria. http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/05/penyakit-
sosial.html. Oktober 2013.
3. Hartono.1997.Anatomi & Fisiologi Terapan dalam Kebidanan.Jakarta:EGC
4. Verralls,Sylvia;alih bahasa, Hartono.1997.Anatomi & Fisiologi Terapan dalam Kebidanan.
Jakarta:EGC
5. Wordpress. Penyakit seksual. http://dahlanforum.wordpress.com/2009/04/20/
penyakit-menular-lewat-hubungan-seksual-pms/. 05 Juli 2013.

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan


22

Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan


Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015

Modul Pendidikan Jarak Jauh Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai