Anda di halaman 1dari 2

Nama : Irva Nurfadila

Nim : AK118083

Kelas : 3C

Dosen : Ibu Raden Siti Jundiah, S.Kep., M.Kep

1. Jelaskan fisiologi nyeri ( resepsi-persepsi-reaksi)


Jawab :
a. Resepsi (proses perjalanan nyeri) stimulus yang menyebabkan nyeri bias stimulus
mekanik, termal, kimiawi, atau stimulus listrik dan terjadi kerusakan
jaringan.pemaparan stimulus bias menyebabkan pelepasan substansi seperti histamin,
bradikinin, kalium di nosiseptor, impuls saraf yang dihasilkan oleh stimulus nyeri
tersebar disepanjang serabut saraf perifer afferent, dua tipe serabut saraf perifer yang
mengkonduksi stimulusnyeri adalah serabut saraf A-delta yang bermeilinasi dan
serabut C yang tidak bermeilinasi.
b. Persepsi (kesadaran seseorang terhadap nyeri) Stimulus nyeri ditransmisikan ke
medulla
spinalis, talamus, & otak tengah. Dari thalamus naik ke bbg area otak, termasuk
korteks sensori & korteks asosiasi (di kedua lobus parietalis), lobus frontalis, dan
sistem limbik (Paice, 1991). Saat individu sadar akan nyeri : terjadi reaksi kompleks.
c. Reaksi (respon fisiologis dan perilaku setelah mempersepsikan nyeri)
2. Jelaskan klasifikasi nyeri
Jawab :
a. Secara umum nyeri dibagi menjadi dua :
- Akut : Terlokalisasi, tajam : seperti ditusuk, disayat, di cubit, dll, respon saraf
simpatis, penampilan gelisah, cemas, pola serangan jelas.
- Kronis : Menyebar, tumpul : ngilu, linu, kemeng, nyeri, dsb, respon saraf
parasimpatis, penampilannya depresi, menarik diri, pola serangannya tidak jelas.
b. Berdsarkan sifat dibagi menjadi dua :
- Tertusuk
- Dan terbakar
c. Secara spesifik dibagi menjadi 5
- Somatic dan visceral
- Menjalar
- Psikogenik
- Phantom
- Neurologis
3. Sebutkan 4 komponen dalam mengkaji nyeri pada askep paliatif!
Jawab :
- Rangsangan yang menyebabkannya
- Persepsi pikiran tentang rangsangan tersebut
- Interpretasi orang tersebut tentang sensasi yang tidak menyenangkan ini, dan,
- Gangguan yang mereka hasilkan
4. Bagaimanakah strategi untuk memanage nyeri agar kualitas hidup klien baik?(sebutkan5
poin)
Jawab :
- Pemberian analgesik reguler sesuai dengan tangga analgesik WHO
- Penggunaan terapi adjuvant farmakologis dan non-farmakologis yang sesuai
- Berbagai strategi untuk meningkatkan suasana hati, moral, kesehatan umum dan
ketahanan
- Diskusi terbuka yang timbul dari hubungan terapeutik yang kuat untuk membantu
rasa sakit yang tepat interpretasi
- Intervensi multi-faceted untuk mengatasi gangguan hubungan, aktivitas normal
sehari-hari kehidupan, rasa kemampuan diri dan fisik.
5. Sebutkan tahapan pemberian analgetik pada setting paliatif!
Jawab :
a. Langkah 1 Non-opioid (misalnya parasetamol)
- +/- adjuvant (misalnya nortriptyline untuk nyeri neuropati)
b. Langkah 2 opioid lemah (misalnya codeine)
- + langkah satu analgesic
- +/- ajudan
c. Langkah 3: kuat-opioid (misalnya morfin)
- + non-opioid
- +/- ajudan
6. Sebutkan dan jelaskan satu efek samping pemberian terapi opioids pada pasien paliatif!
Jawab :
a. Mual dan muntah biasanya diatasi dalam beberapa hari
- Hingga dua pertiga pasien mengalami mual dan/atau muntah pada awal perawatan
dengan morfin. Ini biasanya menyelesaikan dalam beberapa hari dan dapat
ditutupi oleh anti-emetik untuk minggu pertama perawatan. Jika berlanjut
mungkin karena campuran obat yang diinduksi dan penyebab patologis.

Anda mungkin juga menyukai