Anda di halaman 1dari 2

1.

Perbedaan pemerintahan Hindia Belanda dengan pemerintahan pendudukan Jepang di


Indonesia terletak pada sistem pemerintahannya. Pada masa kependudukan Hindia Belanda,
hanya terdapat satu pemerintahan sipil, sedangan pada masa kependudukan Jepang memiliki
tiga pemerintahan militer kependudukan, yaitu

1.      Pemerintahan militer Angkatan Darat di bawah pemerintahan tentara ke-25.


Pemerintahan ini mencakup Sumatra dengan pusatnya di Bukit Tinggi.
2.      Pemerintahan militer Angkatan Darat di bawah pemerintahan tentara ke-16.
Pemerintahan ini mencakup Jawa dan Madura dengan pusatnya di Jakarta
3.      Pemerintahan militer Angkatan laut di bawah pemerintahan armada selatan ke-2.
Pemerintahan ini mencakup wilayah Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku dengan pusatnya di
Makassar.
Selain perbedaan pemerintahan, pada masa Hindia Belanda peran serta warga pribumi sangat
minim meskipun sejak awal abad kedua puluh telah berdiri pemerintahan Hindia Belanda.
Sedangkan, dalam pemerintahan Jepang banyak warga pribumi yang terlibat dalam jalannya
pemerintahan, misalnya keterlibatan Ir. Soekarno, Moh. Hatta, serta badan-badan yang dibuat
oleh Jepang, meskipun badan-badan tersebut merupakan strategi Jepang untuk mendukung
kampanye perang pasifik mereka.

2. Bentuk-bentuk organisasi perjuangan pada masa pendudukan Jepang terbagi menjadi dua,
yaitu organisasi militer dan organisasi militer. Pada masa kependudukan Jepang Indonesia
dilarang untuk membuat organisasi. Berikut adalah organisasi buatan Jepang.

1. Gerakan 3A (Nippon Cahaya Asia, Nippon Pelindung Asia, dan Nippon Pemimpin Asia).

2. Putera (Pusat Tenaga Rakyat).

3. Jawa Hokokai (Perhimpunan Kebaktian Rakyat Jawa.

4. Chuo Sangi In.

5. Seinendan (Barisan Pemuda).

6. Keibodan (Barisan Pembantu Polisi).

7. Syuisyintai (Barisan Pelopor).

8. Fujinkai (Barisan Wanita).

9. Hizbullah.

10. Heiho.

11. PETA (Pembela Tanah Air).


3. Fujinkai adalah barisan wanita yang berusia 15 tahun keatas yang dibentuk oleh Jepang pada
Agustus 1943. Organisasi ini bertugas mengerahkan wanita untuk membantu Jepang dalam
perang dan turut serta dalam memperkuat pertahanan dengan cara mengumpulkan dana
wajib. Dana wajib tersebut dapat berupa perhiasan, bahan makanan, hewan ternak, maupun
keperluan lainnya yang digunakan untuk perang.

Heiho atau Barisan Cadangan Prajurit, merupakan barisan cadangan prajurit yang dibentuk
pada 22 April 1943. Pada awalnya, hanyalah organisasi yang membantu pekerjaan prajurit di
lapangan, seperti membangun jalan dan benteng. Akan tetapi, ketika Jepang sudah semakin
terdesak dalam perang, pasukan Heiho pun diturunkan hingga ke Myanmar.

4. Tujuan Jepang memberikan janji kemerdekaan Indonesia di kelak kemudian hari adalah
untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari rakyat dan pemimpin Indonesia, karena pada
saat itu, Jepang sudah terdesak oleh pasukan sekutu dan kalah dalam Perang Dunia II.

5. BPUPKI digantikan dengan PPKI, karena BPUPKI dianggap telah menyelesaikan tugasnya
dengan baik, yaitu menyusun rancangan Undang-Undang Dasar bagi negara Indonesia
Merdeka, dan digantikan dengan dibentuknya PPKI.

Anda mungkin juga menyukai