I. Pengkajian :
Identitas :
Nama (inisial)/ Umur : Ny. DS / 43 Tahun
Tempat/tgl.Lahir (Umur): 43 th
Status Perkawinan : Kawin
Agama/Suku : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat Rumah : Jakarta barat
Diagnosa Masuk : DM tipe II
b. Sejak sakit
Pasien mengatakan sejak sakit tidak ada nafsu makan masih kurang, makan
habis ¼ porsi bubur, minum 500 cc/ 24 jam. pasien mengatakan berat badan
sebelum sakit 70 kg, saat ini 65 kg
3. Kajian Eliminasi
a. Sebelum Sakit
Sebelum sakit berapa kali sehari ibu BAK ?
Untuk BAK warnanya seperti apa dan volumenya berapa banyak dalam sekali
BAK ?
Apakah ibu ada riwayat minum obat sebelumnya?
b. Sejak sakit
Pasien mengatakan sering buang air kecil, warna urine kuning keruh dan tidak
ada nyeri saat BAK, sehari BAK 7-8 x/hari, saat ini sedang terpasang kateter
no. 16 urine 700cc/24 jam, urine warna kuning keruh tidak ada endapan.
b. Sejak sakit
Apakah keluhan ibu sekarang ?
Apakah ibu cepat merasa lelah/lemas setalah melakukan aktivitas ?
Untuk kegiatan seperti mandi, ganti baju, berjalan dibantu sepenuhnya atau
sebagian dibantu keluarga?
5. Kajian persepsi kognitif
a. Sebelum Sakit
Kapan terakhir ibu kontrol kesehatan ?
Apakah ada gangguan untuk penglihatan dan pendengaran?
b. Sejak sakit
Apakah ibu merasa pusing?
b. Sejak sakit
Semenjak sakit bagaimana dengan tidur ibu ?
Dalam sehari berapa jam ibu bisa tidur?
C. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium
Darah rutin : Hb. 9,4 g/dl, Hmt: 27 %, Leu: 18.390, Trombo: 464.000/µl
GDS : 461 mg/dl
Kreatinin : 0,4 mg/dl, eGFR :127,57 ml/min /1,73 m²
Elektrolit : Na. 126 mmol/L, K. 4,7 mmol/L, Cl. 97mmol/L
Urine Lengkap : Warna; kuning keruh, PH: 6,5, berat jenis: 1.010, darah: negatif,
Protein : positif/+, Urobilinogen: positif 1/+, Keton positif 3/ +++,
Glukosa : posiif 2/++, Eritrosit: 0-3, leukosit: 1-3, Epitel : 10-15
Rongent thorax : tidak tampak cardiomegali dan tidak tampak infiltrat paru
D. Obat-obatan (jenis dan dosis)
IVFD Nacl 0,9% 500 cc/ 8 jam
Actrapid drip 5 unit/jam + sliding scale/4 jam dengan actrapid subcutan
Jika GDS :< 200 actrapid tidak diberikan
200 - 250 Actraipid 5 unit
251 - 300 Actrapid 10 unit
301 – 350 Actrapid 15 unit
>350 Actrapid 20 unit
Ranitidin 3 x 1 amp
Meropenem 3 x 1 gr
Ondancentron 3 x 1 am
Paracetamol 3 x 1 gr
ANALISA DATA
2. DS : Ketidakseimbangan Risiko
pasien mengatakan badan lemas, cairan ketidakseimbangan
DO: elektrolit
Pasien tampak lemas
Pasien BAK 7-8 kali dalam sehari,
terpasang kateter no. 16 urine
700cc/24 jam
Natrium : 126 mmol/L
Balance Cairan : (+) 418,6 cc
3. Ketidakstabilan
DS : Hiperglikemia
kadar glukosa darah
Pasien mengatakan badan lemas, (resistensi Insulin)
sering merasa haus,
DO :
pasien tampak lemas
GDS 461 mg/dl
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Ny. DS
Unit/Kamar :
Tanggal Diagnosa Keperawatan Hasil Yang diharapkan Rencana Tindakan Alasan Tindakan
6/01/21 Diagnosa 1 : Setelah dilakukan asuhan Observasi : 1. mengetahui kondisi umum pasien
Ketidakstabilan kadar glukosa keperawatan selama 2 x 24 jam 1. Monitor ttv pasien 2. untuk mengetahui tanda dan gejala ketidakstabilan glukosa
darah b/d hiperglikemia diharapkan kadar glukosa dalam 2. Kaji keluhan dan faktor yang 3. upaya untuk mengontrol kadar glukosa dalam darah
DS : darah stabil kriteria hasil : menjadi penyebab ketidakstabilan 4. merencanakan, melakukan program penyuluhan, pasien
Pasien mengatakan badan lemas, -Kadar glukosa dalam darah normal glukosa melaksanakan program diet
sering merasa haus, 80-100mg/dL 3. Cek GDS rutin, pantau tanda, gejala 5. menurunkan kadar gula darah
DO : -Pasien tidak mengeluh lemas, terjadinya hiperglikemi
pasien tampak lemas - td systole 110-130 mmhg, diastole Terapeutik:
GDS 461 mg/dl 70-90mmhg, nadi 60-100 x/menit, 4. Berikan edukasi mengenai penyakit
suhu 36,5-37 , diit, dan program pengobatan
1.
Kolaborasi :
5. lanjutkan pemberian actravid
Diagnosa 3:
Setelah dilakukan tindakan Edukasi :
1.Memiliki pemahaman yang baik mengenai masalah kesehatan akan
Pemeliharaan kesehatan tidak keperawatan selama 2 x 30 menit , 1. Informasikan kembali
mempermudah proses pengobatan
efektif berhubungan dengan pengetahuan pasien dalam terkait kondisi penyakit pasien,
2. keluarga yang akan merawat pasien dirumah
Ketidakmampuan mengatasi memelihara kesehatan meningkat penyebab, cara mengobati, dan
3. obat dm dapat mngurangi kenaikan gula darah pasien yang terlalu
masalah individu, hambatan dengan kriteria hasil : pemeliharaan setelah pulang
tinggi
kognitif dibuktikan dengan - Pasien mampu melakukan diit yang 2. Libatkan keluarga dalam
4. membantu memperlancar peredaran darah
DS: tidak dianjurkan proses penyampaian informasi
Pasien mengatakan punya sakit gula -Pasien mampu minum obat secara 3. Motivasi pasien untuk
sudah 1 tahun kontrol tidak teratur teratur rutin minum obat, dan control sebelum
dan pasien tidak tahu nama obat -Pasien mau control rutin ke pusat obat habis
yang pernah di minum pelayanan kesehatan setempat 4. Ajarkan pasien untuk
DO: -Hasil pemeriksaan GDS menurun melakukan senam diabetes militus
-Memberikan pengetahuan kepada klien tentang penyakit DM meliputi tanda dan gejala seperti
sering merasa haus, sering lapar, sering berkemih. Menjelaskan tentang tanda- tanda terjadi
hiperglikemia dan hipoglikemia
-Memberikan motivasi kepada pasien untuk selalu mematuhi diet yang diberikan yaitu diet
rendah glukosa, rendah lemak dan tinggi serat sebagai cara yang efektif untuk mengendalikan
lemak darah, gula darah dan kolesterol
-Mengedukasikan pasien untuk tetap beraktivitas ringan dan olah raga secara teratur untuk
menurunkan kadar gula darah dan mengurangi faktor resiko kardiovaskuler
-Mengedukasikan pasien untuk mempertahankan Berat Badan klien
-Menganjurkan kepada klien untuk rutin control hasil gula darah dan tekanan darah.
-Pelajari mencegah infeksi : kebersihan kulit, hindari perlukaan
-Perbanyak konsumsi makanan yang banyak mengandung serat,seperti sayuran dan sereal
-Hindari minum yang beralkohol dan kurangi konsumsi garam.