A. DEFINISI
Efusi pleura adalah penumpukan cairan pada rongga pleura (Hokanson Hawks
J.B, 2014).
Efusi pleura pengumpulan cairan dalam ruang pleura yang terletak diantara
permukaan visceral & parietal, proses penyakit primer jarang terjadi tetapi biasanya
merupakan penyakit sekunder terhadap penyakit lain (Huda & Kusuma, 2015).
B. ANATOMI FISIOLOGI
C. PATHOFLOWDIAGRAM
Terlampir
D. PENATALAKSANAAN
1. Tirah baring
Tirah baring bertujuan untuk menurunkan kebutuhan oksigen karena peningkatan
aktifitas akan meningkatkan kebutuhan oksigen sehingga dispneu akan semakin
meningkat pula
2. Water Seal Drainage (Tube Thoracostomy)
Modalitas terapi yang bekerja dengan menghubungkan cavum pleura berisi cairan
abnormal dengan botol sebagai perangkat WSD yang nantinya akan menarik
keluar isi cairan abnormal yang ada di dalam cavum pleura dan mengembalikan
cavum pleura seperti semula, menyebabkan berkurangnya kompresi terhadap paru
yang tertekan dan paru akan kembali mengembang.
3. Thoracocentesis
Modalitas terapi yang bekerja dengan cara melakukan aspirasi menggunakan
jarum yang ditusukkan biasanya pada linea axillaris media spatium intercostalis 6.
Aspirasi dilakukan dengan menggunakan jarum dan spuit, atau dapat juga
menggunakan kateter. Aspirasi dilakukan dengan batas maksinal 1000 – 1500cc
untuk menghindari komplikasi reekspansi edema pulmonum dan pneumothoraks
akibat terapi.
4. Pleurodesis
Modalitas terapi yang bekerja dengan cara memasukkan substansi kimiawi pada
dinding bagian dalam pleura parietal, dengan tujuan merekatkan hubungan antara
pleura visceral dan pleura parietal. Dengan harapan celah pada cavum pleura akan
sangat sempit dan tidak bisa terisi oleh substansi abnormal. Dan dengan harapan
supaya paru yang kolaps bisa segera mengembang dengan mengikuti gerakan
dinding dada.
E. DISCHARGE PLANNING
1. Pre Op
a) Anjurkan jika mengalami gejala – gejala seperti sesak nafas, nyeri dada
segera lapor ke perawat
b) Jelaskan prosedur sebelum pembedahan
2. Post Op
a) Anjurkan untuk mobilisasi bertahap
b) Anjurkan untuk meniup balon untuk mengetahui ekspansi paru maksimal
atau tidak
c) Menjaga kebersihan daerah luka post WSD
d) Anjurkan posisi semifowler
e) Anjurkan diit TKTP
f) Anjurkan untuk tidak merokok dan minum minuman beralkohol
g) Minum obat sesuai dosis yang diberikan
h) Kontrol sesuai jadwal
DAFTAR PUSTAKA
Huda Nurarif, A., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & Nanda NIC - NOC. Jogjakarta: Mediaction Publishing Jogjakarta.
Hokanson Hawks, J. B. (2014). Keperawatan Medikal Bedah Manajemen Klinis untuk Hasil
yang Diharapkan, Edisi Bahasa Indonesia Edisi 8, Hal 319 - 324. Singapore: Elsevier.