Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT

TIDAK MENULAR

JUDUL:

PENYAKIT KANKER

OLEH

1. RIO A. LIUTANI 6. VILYA


2.SIMPLISIA YEREMIANTI 7. MARIA KOMEP
3. TESSA M. BOBOY 8.NURUL AMUNTODA
4. DOMINIKA PRISKA TSU 9. TASYA PATI
5. FANI KAPITAN

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2020

Kata Pengantar

1
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas segala
rahmat yang diberikan-Nya sehingga tugas makalah yang berjudul “Penyakit
Kanker” ini dapat diselesaikan. Makalah ini di buat sebagai kewajiban untuk
memenuhi tugas mata kuliah Epidemiologi Penyakit Tidak Menular.

Makalah ini disusun dan dibuat berdasarkan materi–materi yang ada. Materi-
materi tersebut bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam
belajar.

Kami mengucapakan terima kasih yang berlimpah kepada semua pihak yang
telah menyumbang ide dan pikiran mereka dalam menyusun makalah ini. kami
menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
membutuhkan kritik dan saran yang membangun guna untuk kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Kupang, 9 Februari 2020

Penyusun

Daftar Isi

2
Kata Pengantar..................................................................................................... i

Daftar Isi...............................................................................................................ii

Bab I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2

1.3 Tujuan.............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penyakit Kanker .........................................................................3

2.2 jenis-jenis kanker...........................................................................................3

2.3 gambaran umum masalah penyakit kanker………………………………….4

2.4 epidemiologi penyakit kanker ……………………………………………....6

2.5 faktor resiko penyakit kanker ………………………………………………..7

2.6 patofisiologi penyakit kanker ……………………………………………….10

2.7 pencegahan penyakit kanker ………………………………………………...11

2.8 penanggulangan masalah penyakit kanker ………………………………….13

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan....................................................................................................14

3.2 Saran...............................................................................................................14

Daftar pustaka

ii

BAB I

3
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penyakit kanker menjadi salah satu penyakit kronis yang peningkatannya


cukup tinggi saat ini. Menurut World Health Organization atau WHO (2014)
kanker merupakan suatu istilah umum yang menggambarkan penyakit pada
manusia berupa munculnya sel-sel abnormal dalam tubuh yang melampaui batas.
Sel-sel tersebut dapat menyerang bagian tubuh lain.

Kanker merupakan salah satu penyakit kronis yang paling mematikan di


dunia. Menurut statistik Amerika Serikat, kanker menyumbang sekitar 23% dari
total jumlah kematian di negara tersebut dan menjadi penyakit kedua paling
mematikan setelah penyakit jantung (Anand, Kunnumakara, Sundaram,
Harikumar, Tharakan, Lai, dan Aggarwal, 2008). Setiap 11 menit ada satu orang
penduduk dunia yang meninggal karena kanker dan setiap tiga menit ada satu
penderita kanker baru. Fakta lain menunjukkan bahwa lima besar kanker yang
diderita adalah kanker leher rahim, kanker payudara, kanker ovarium, kanker
kulit, dan kanker rektum (Rasjidi, 2009).

Selain itu, Serikat Pengendalian Kanker Internasional (UICC) mempredikasi


akan terjadi peningkatan jumlah penderita kanker sebesar 300% di seluruh dunia
pada tahun 2030. Jumlah tersebut 70% berada di negara berkembang seperti
Indonesia (Kartika, 2013). Purwadianto (dalam Robby, 2014) menyampaikan
bahwa prevalensi kanker di Indonesia adalah 1,4 setiap 1.000 penduduk atau
sekitar 330 orang. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada setiap 1.000 penduduk
ada 330 orang yang berisiko mengidap kanker. Angka ini membuktikan bahwa
masyarakat Indonesia sangat rentan terhadap kanker dan kanker payudara menjadi
jenis penyakit kanker nomor satu dengan penderita terbanyak di Indonesia
menurut catatan Kementerian Kesehatan (Basuki, dalam Widiyani 2011).

1.2 Rumusan Masalah

4
1. Apa yang dimaksudkan dengan penyakit kanker?
2. Apa saja jenis-jenis penyakit kanker?
3. Bagaimana gambaran umum masalah penyakit kanker?
4. Bagaimana epidemiologi dari penyakit kanker?
5. Bagaimana faktor resiko penyakit kanker?
6. Bagiamana patofisiologi dari penyakit kanker?
7. Bagiamana pencegahan dari penyakit kanker?
8. Bagiamana penanggulangan masalah dari penyakit kanker?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui yang dimaksudkan dengan penyakit kanker.


2. Untuk mengetahui jenis-jenis penyakit kanker.
3. Untuk mengetahui gambaran umum masalah penyakit kanker.
4. Untuk mengetahui epidemiologi dari penyakit kanker.
5. Untuk mengetahui faktor resiko penyakit kanker.
6. Untuk mengetahui patofisiologi dari penyakit kanker.
7. Untuk mengetahui pencegahan dari penyakit kanker.
8. Untuk mengetahui penanggulangan masalah dari penyakit kanker.

BAB II

5
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penyakit Kanker

Penyakit kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan pertumbuhan sel-


sel jaringan tubuh tidak normal (tumbuh sangat cepat dan tidak terkendali),
menginfiltrasi/ merembes, dan menekan jaringan tubuh sehingga mempengaruhi
organ tubuh (Akmal, dkk., 2010: 187).

Penyakit kanker menurut Sunaryati merupakan penyakit yang ditandai


pembelahan sel tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut menyerang
jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang
bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis)
(Sunaryati, 2011: 12).

2.2 Jenis-jenis Penyakit Kanker

Jenis-jenis kanker yaitu; karsioma, limfoma, sarkoma, glioma, karsinoma in


situ. Karsinoma merupakan jenis kanker berasal dari sel yang melapisi permukaan
tubuh atau permukaan saluran tubuh, misalnya jaringan seperti sel kulit, testis,
ovarium, kelenjar mucus, sel melanin, payudara, leher rahim, kolon, rektum,
lambung, pankreas (Akmal, dkk., 2010: 188). Limfoma termasuk jenis kanker
berasal dari jaringan yang membentuk darah, misalnya sumsum tulang, lueukimia,
limfoma merupakan jenis kanker yang tidak membentuk masa tumor, tetapi
memenuhi pembuluh darah dan mengganggu fungsi sel darah normal (Akmal,
dkk., 2010: 80).

Sarkoma adalah jenis kanker akibat kerusakan jaringan penujang di permukaan


tubuh seperti jaringan ikat, sel-sel otot dan tulang. Glioma adalah kanker susunan
saraf, misalnya sel-sel glia (jaringan panjang) di susunan saraf pusat. Karsinoma
in situ adalah istilah untuk menjelaskan sel epitel abnormal yang masih terbatas di
daerah tertentu sehingga dianggap lesi prainvasif (kelainan/ luka yang belum
menyebar) (Akmal, dkk., 2010: 81).

6
2.3 Gambaran Umum Masalah Penyakit Kanker

Saat ini prevalensi kanker payudara dan kanker leher rahim merupakan jenis
kanker yang tertinggi pada perempuan di Indonesia. Kedua kanker ini seharusnya
dapat ditemukan pada tahap yang lebih dini, akan tetapi kanker ini lebih sering
diketahui pada stadium lanjut (70%) yang menyebabkan tingginya angka
kematian. Kanker leher rahim dapat ditemukan pada tahap sebelum kanker (lesi
rakanker) dengan metoda IVA dan papsmear. Jika ditemukan pada tahap lebih
dini dapat menurunkan angka kematian dan menghemat pembiayaan kesehatan
yang sangat tinggi.

a. Persentase pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim dan


payudara pada perempuan usia 30-50 tahun menurut provinsi s.d.
tahun 2018

7
b. Jumlah Kasus Kanker Di NTT Pada Tahun 2015-2017

1000
910
900 860
800
700
600
500
400
300 240
200
100
0
2015 2016 2017

jumlah orang

8
2.4 Epidemiologi Penyakit Kanker

Kanker payudara merupakan masalah besar di Indonesia maupun di negara


lain. Jumlah kasus baru di Amerika Serikat pada tahun 2003 mencapai 211.300
orang dan 39.800 pasien meninggal akibat kanker payudara pada tahun yang
sama. Kanker payudara di Indonesia berada di urutan kedua sebagai kanker yang
paling sering ditemukan pada perempuan, setelah kanker mulut rahim. Penelitian
di Jakarta Breast Cancer pada April 2001 sampai April 2003 menunjukan bahwa
dari 2.834 orang memeriksakan benjolan di payudaranya, 2.229 diantaranya
(78%) merupakan tumor jinak, 368 orang (13%) terdiagnosis kanker payudara dan
sisanya merupakan infeksi dan kelainan bawaan payudara (Djoerban, 2003).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2004, menyatakan bahwa 5 besar


kanker di dunia adalah kanker paru-paru, kanker payudara, kanker usus besar,
kanker lambung, dan kanker hati. WHO mengestimasikan bahwa 84 juta orang
meninggal akibat kanker dalam rentang waktu 2005-2015. Survei yang dilakukan
WHO menyatakan 8-9 persen wanita mengalami kanker payudara. Hal itu
membuat kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak ditemui pada
wanita setelah kanker leher rahim.
Berdasarkan Profil Kesehatan Republik Indonesia tahun 2008, 10 peringkat
utama penyakit neoplasma ganas atau kanker pasien rawat inap di rumah sakit
sejak tahun 2004- 2008 tidak banyak berubah. Tiga peringkat utama adalah
neoplasma ganas payudara disusul neoplasma ganas serviks uterus dan neoplasma
ganas hati dan saluran intra hepatik. Kanker payudara terus meningkat selama 4
tahun tersebut dengan kejadian 5.297 kasus di tahun 2004, 7.850 kasus di tahun
2005, 8.328 kasus di tahun 2006, dan 8.277 kasus di tahun 2007 (Depkes RI,
2008).

9
2.5 Faktor Resiko Penyakit Kanker

Kanker Payudara Kanker Leher Rahim(Serviks)

1.Usia haid pertama di 1.Menikah atau memulai aktifitas seksual


bawah 12 tahun. pada usia muda (kurang dari 18 tahun).

2.Wanita tidak menikah. 2. Berganti-ganti pasangan seks.

3.Wanita menikah tidak 3.Sering menderita infeksi di daerah


mempunyai anak. kelamin.

4.Melahirkan anak
pertama pada usia di atas 4.Wanita yang melahirkan banyak anak.
30 tahun.

5. Tidak menyusui. 5. Wanita yang merokok.

6.Menggunakan
kontrasepsi hormonal dan
atau mendapat terapi
hormonal dalam waktu
yang cukup lama.

7.Usia menopause lebih


dari 55 tahun.

8.Pernah operasi tumor


jinak payudara.

9.Riwayat kanker dalam


keluarga.

10.Wanitayang mengalami
stres berat.

11.Konsumsilemak
berlebihan,konsumsi
alkohol ber lebihan.

10
12. Perokok aktif & pasif.

Kanker Usus Kanker Prostat

1.Umur ; meningkat di usia lebih dari 50


1.Usia 50 tahun ke atas.
tahun.

2. Riwayat menderita
polip di usus.
2.Faktor keturunan : Pria dengan riwayat
3. riwayat menderita kanker prostat dalam keluarga berisiko 2-3 kali
infeksi usus besar lebih besar.
(colitis ulcera tive
atau penyakit 3. Kebiasaan makan : Diet tinggi lemak telah
Chron). dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker
prostat.
4. Riwayat polip
ataupun usus 4. Agen kimia; Paparan terhadap bahan kimia
kanker
besar dalam keluarga. seperti cadmium telah terlibat dalam
perkembangan kanker prostat.
5. Konsumsi berlebih
daging merah dan
daging olahan

6. Obesitas

Kanker Hati Kanker Paru

1. Riwayat Infeksi virus 1. Usia 50 tahun ke atas.

11
hepatitis B dan hepatitis
C.

2. Usia 20 tahun ke atas dengan riwayat


2. Konsumsi alkohol
merokok
yang berlebihan.
atau perokok pasif.

3.Penggunaan jarum
suntik bergantian pada
pengguna narkoba dapat
meningkatkan risi 3. Berhenti merokok setelah ≤ 15 tahun.
ko paparan infeksi virus
hepatitis B dan hepatitis
C.

4. Paparan racun jamur


(aflatoksin) yaitu jamur
4. Riwayat kanker paru dalam keluarga
yang ditemukan dalam
kacang tanah.

5. Penyakit perlemakan
hati non-alkoholik.

6. Obesitas.

7. Penggunaan steroid
anabolic dalam jangka
waktu
yang lama.

8.Riwayat kanker hati


dalam keluarga.

9.Pria mempunyai risiko


yang lebih tinggi untuk
terkena kanker hati.
Perbandingan pria :

12
wanita = 3 : 1.

2.6 Patofisiologi Penyakit Kanker

Proses pembentukan kanker berlangsung lama dan dibagi menjadi tiga tahap
yaitu inisiasi, promosi dan perkembangan.

a) Pada tahap inisiasi kondisi sel sudah mengalami perubahan permanen di


dalam genom akibat kerusakan DNA yang berakhir pada mutasi gen. Sel
yang telah berubah ini tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan sel
normal di sekitarnya. Tahap inisiasi memakan waktu satu sampai beberapa
hari.
b) Tahap yang kedua yaitu tahap promosi. Periode berlangsungnya tahap ini
memakan waktu hingga sepuluh tahun lebih karena pada tahap ini
merupakan proses panjang yang disebabkan oleh kerusakan yang melekat
dalam materi genetik sel. Diawali dengan mekanisme epigentic akan
terjadi ekspansi sel-sel rusak membentuk premalignasi (mengarah ke
kanker).
c) Tahapan yang terakhir yaitu tahap perkembangan (Progression). Pada
tahapan ini terjadi ketidakstabilan genetik yang menyebabkan perubahan-
perubahan mutagenik dan epigenetik. Hasil dari proses ini adalah klon
baru sel-sel tumor yang memiliki aktivitas pembelahan terus menerus,
bersifat ganas, berkembang biak, menyerbu jaringan sekitar, lalu menyebar
ke tempat lain.

Pertumbuhan sel kanker tidak terkendali disebabkan kerusakan deoxyribose


nucleic acid (DNA), sehingga menyebabkan mutasi gen vital yang mengontrol
pembelahan sel. Beberapa mutasi dapat mengubah sel normal menjadi sel
kanker. Mutasi-mutasi tersebut diakibatkan agen kimia maupun fisik yang
edisebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secara spontan maupun diwariskan
(Sunaryati, 2011: 12). Sel-sel kanker membentuk suatu masa dari jaringan
ganas yang kemudian menyusup ke jaringan di dekatnya dan menyebar ke seluruh

13
tubuh. Sel-sel kanker sebenarnya dibentuk dari sel normal melalui proses
transformasi terdiri dari dua tahap yaitu tahap iniasi dan promosi. Tahap inisiasi,
pada tahap ini perubahan bahan genetis sel yang memancing sel menjadi ganas.
Perubahan sel genetis disebabkan unsur pemicu kanker yang terkandung dalam
bahan kimia, virus, radiasi, atau sinar matahari (Sunaryati, 2011: 13). Pada tahap
promosi, sel menjadi ganas disebabkan gabungan antara sel yang peka dengan
karsinogen. Kondisi ini menyebabkan sistem kekebalan tubuh berusaha merusak
sebelum sel berlipat ganda dan berkembang menjadi kanker. Sistem kekebalan
tubuh yang tidak berfungsi normal

2.6 Pencegahan Penyakit Kanker

Untuk mencegahan penyakit kanker dapat dilakukan dengan cara sebagai


berikut:

1. Memeriksa resiko karena keturunan

Salah satu penyebab kanker berasal dari faktor keturunan. Jika ada orangtua
atau saudara yang menderita kanker, sangat mungkin kanker juga
menyerang anggota keluarga lainnya. Untuk itu mengetahui ada tidaknya
anggota keluarga yang pernah terkena kanker sangat penting sebagai upaya
mencegah kanker.

2. Hindari makanan yang dibakar atau diasap

Usahakan untuk menghindari makanan yang dibakar atau diasap, karena


makanan seperti itu beresiko terkena penyakit kanker. Contohnya seperti
ikan asap atau ayam bakar.

3. Menghindari kebiasaan merokok

Kebiasaan merokok juga sangat tidak baik pada kesehatan, tidak hanya
beresiko terkena kanker, akan tetapi banyak penyakit yang akan alami jika
merokok, seperti impotensi, penyakit jantung, bronkitis dan gangguan janin.
Jika anda mau mencegah kanker, menghindari kebiasaan merokok
merupakan langkah yang tepat.

4. Menghindari makanan berlemak

Lemak memang diperlukan oleh tubuh, akan tetapi jika anda berlebihan
dalam mengkonsumsinya lemak akan menumpuk dan memicu terjadinya

14
kanker pada tubuh anda. Lebih baik hindari makanan berlemak, apalagi
lemak tinggi.

5. Rutin olahraga

Berolahraga merupakan cara yang baik untuk mencegah kanker. Karena


lemak akan terbakar dalam proses olahraga, dan daya tahan tubuh anda
menjadi lebih kuat.

6. Konsumsi vitamin A, C, dan E

Dengan mengkonsumsi vitamin A,C, dan E sangat baik untuk mencegah


kanker. Selain fungsi sebagai vitamin untuk menambah daya tahan tubuh,
vitamin ini juga mengandung antioksidan yang sangat baik untuk mencegah
resiko terjadinya kanker.

7. Hindari minum alkohol

Mengurangi konsumsi alkohol bisa menurunkan tingkat risiko terserang


kanker di organ pencernaan, kanker tenggorokan, dan kanker payudara. Hal
ini karena alkohol mampu merusak jaringan tubuh dan organ hati.

8. Konsumsi sayur-mayur dan buah-buahan

Konsumsi sayur-mayur dan buah-buahan bisa menjadi cara mencegah


kanker dengan mencegah kerusakan sel yang dapat memicu timbulnya sel
kanker.

9. Melakukan vaksinasi

Vaksinasi adalah salah satu cara mencegah kanker hati, kanker serviks, dan
kanker alat kelamin.Vaksinasi yang perlu diikuti untuk menghindari
kemunculan kanker-kanker di atas adalah vaksinasi hepatitis B untuk
mencegah kanker hati serta vaksinasi HPV untuk menghindari kanker
serviks dan kanker alat kelamin

2.7 Penanggulangan Masalah Penyakit Kanker

Hingga kini pengobatan neoplastik atau kanker dapat dilakukan dengan 3 cara
yaitu pembedahan, radiasi, dan dengan pemberian obat antineoplastik atau
antikanker (Mulyadi, 1997). Selama ini cara yang banyak ditempuh oleh para
penderita adalah dengan pengobatan medis (melalui dokter). Pengobatan medis

15
tersebut antara lain dengan operasi, radioterapi, kemoterapi, hormonal terapi, dan
immunoterapi (Mardiana, 2004). Kemoterapi kanker berusaha memanfaatkan
sifat-sifat tertentu dari sel tumor. Dengan dasar tersebut, yang paling sering
diterapkan adalah pemakaian anti metabolik atau zat pengalkil untuk mengusik
program pembelahan sel.
Selain pengobatan secara medis, saat ini telah berkembang teknik pengobatan
dengan menggunakan tanaman obat. Terbukti tanaman obat mampu mengurangi
dan menghambat perkembangan sel kanker dalam tubuh. Bahkan, tidak sedikit
penderita kanker yang sembuh total setelah mengkonsumsi ramuan tanaman obat
dalam jangka waktu tertentu (Mardiana, 2004).

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari materi yang ada didalam makalah ini, dapat disimpulkan bahwa penyakit
kanker adalah salah satu penyakit menular yang memiliki pravalensi tertinggi dan
juga salah satu penyakit kronis yang paling mematikan didunia. Saat ini
prevalensi kanker payudara dan kanker leher rahim merupakan jenis kanker yang
tertinggi pada perempuan di Indonesia. Jenis-jenis kanker yaitu; karsioma,

16
limfoma, sarkoma, glioma, karsinoma in situ. Dari jenis-jenis kanker yang diatas
faktor risiko dari setiap jenis kanker itu perbeda-beda.

3.2 Saran

Dengan melihat kasus penyakit kanker yang cukup tinggi dan juga paling
mematikan maka dari itu, kita perlu menjaga kesehatan pada diri kita masing-
masing antara lain: menjaga pola makan dan gaya hidup yang sehat.

Daftar Pustaka

Departemen Kesehatan RI. 2009. Buku Saku Pencegahan Kanker Leher Rahim
dan Kanker Payudara. Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
Direktorat Jendral PP dan PL. Depkes. Jakarta.

Akmal, Mutaroh, dkk,. 2010. Ensiklopedi Kesehatan untuk Umum,. Jogjakarta:


Ar-Ruzz Media

Mardiana L, 2004. Kanker pada Wanita: Pencegahan dan Pengobatan dengan


Tanaman Obat. Depok: Penebar Swadaya.

17
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1133/4/4.20Chapter2.pdf

18

Anda mungkin juga menyukai