Anda di halaman 1dari 20

10.

Transformator Daya

Eko Kustiawan ST, MT


10. Transformator Daya (Eko Kustiawan)

1. Pengertian Transformator
 Trafo atau Transformator merupakan peralatan statis dimana rangkaian
magnetik dan belitan yang terdiri dari 2 atau lebih belitan, secara induksi
elektromagnetik, mentransformasikan daya (arus dan tegangan) sistem AC
ke sistem arus dan tegangan lain pada frekuensi yang sama (IEC 60076 -1
tahun 2011).
 Trafo menggunakan prinsip elektromagnetik yaitu hukum hukum
ampere dan induksi faraday, dimana perubahan arus atau medan listrik
dapat membangkitkan medan magnet dan perubahan medan magnet /
fluks medan magnet dapat membangkitkan tegangan induksi.
 Arus AC yang mengalir pada belitan primer membangkitkan flux magnet
yang mengalir melalui inti besi yang terdapat diantara dua belitan, flux
magnet tersebut menginduksi belitan sekunder sehingga pada ujung
belitan sekunder akan terdapat beda potensial / tegangan induksi
(Gambar 10.1)
10. Transformator Daya (Eko Kustiawan)

1. Pengertian Transformator (Cont.)

Gambar 10.1. Prinsip Hukum Elektromagnetik Gambar 10.2. Elektromagnetik Pada Trafo
10. Transformator Daya (Eko Kustiawan)

2. Jenis Transformator
 Berdasarkan fungsinya trafo tenaga / trafo daya dapat dibedakan menjadi:
 Trafo pembangkit
 Trafo gardu induk / penyaluran
 Trafo distribusi
 Dalam penyaluran daya listrik banyak digunakan transformator berkapasitas
besar dan juga bertegangan tinggi.
 Dengan transformator tegangan tinggi ini penyaluran daya listrik dapat
dilakukan dalam jarak jauh dan susut daya pada jaringan dapat ditekan.
 Di jaringan distribusi listrik banyak digunakan transformator penurun
tegangan, dari tegangan menengah 20 kV menjadi 380 V untuk distribusi ke
rumah-rumah dan kantor-kantor pada tegangan 220 V.
 Transformator daya tersebut pada umumnya merupakan transformator
tiga fasa.
10. Transformator Daya (Eko Kustiawan)

3. Prinsip Kerja Transformator


 Transformator terdiri dari sebuah inti terbuat dari laminasi-laminasi besi
yang terisolasi dan kumparan dengan Np lilitan yang membungkus inti.
 Kumparan ini disupply tegangan AC vp yang menghasilkan arus ip.
 Akibat arus ini fluks Φ dihasilkan sesuai persamaan :
……. (10.1)
10. Transformator Daya (Eko Kustiawan)

3. Prinsip Kerja Transformator (Cont.)


 Karena arus berubah waktu, Φ juga berubah dengan waktu. Gaya gerak
listrik (ggl) lawan akan dibangkitkan sesuai persamaan :

……. (10.2)

Dengan mensubstitusi persamaan (10.1) ke persamaan (10.2) didapatkan


persamaan :

……. (10.3)

Jika i sinusoidal fluks yang dihasilkan juga sinusoidal yaitu :

……. (10.4)
10. Transformator Daya (Eko Kustiawan)

3. Prinsip Kerja Transformator (Cont.)


 Sehingga :

……. (10.5)

Nilai tegangan puncak : ……. (10.6)

dan ep mendahului fluks sebesar π/2

Nilai tegangan rms :

……. (10.7)
10. Transformator Daya (Eko Kustiawan)

3. Prinsip Kerja Transformator (Cont.)


 Jika sebuah kumparan lain dililitkan disisi lain inti dengan jumlah lilitan Ns,
maka fluks yang mengalir pada inti akan menginduksikan ggl es yang
diberikan oleh :

……. (10.8)
10. Transformator Daya (Eko Kustiawan)

3. Prinsip Kerja Transformator (Cont.)


 Dari persamaan (10.2) dan (10.8) diperoleh :

……. (10.9)

atau dalam nilai rms nya : ……. (10.10)

 Jika dihubungkan dengan beban, is akan mengalir pada beban, ggl pada
beban akan sama dengan ggl pada input, sehingga diperoleh
(dalam nilai rms) :
……. (10.11)

……. (10.12)
10. Transformator Daya (Eko Kustiawan)

3. Prinsip Kerja Transformator (Cont.)


 Pada trafo ideal, energi yang ditransfer akan sama dengan input. Jadi, daya
pada primer sama dengan daya sekunder

Pp = Ps atau IpVp = IsVs


10. Transformator Daya (Eko Kustiawan)

3. Prinsip Kerja Transformator (Cont.)


CONTOH 1
Sebuah trafo satu fasa 250 kVA, 11000 V / 400 V, 50 Hz mempunyai 80 lilitan
sekunder. Hitung :
(a) Harga arus yang sesuai pada sisi primer dan sekunder
(b) Perkiraan jumlah lilitan primer;
(c) Nilai fluks maksimum.

PENYELESAIAN :
(a) Arus beban penuh primer :

Arus beban penuh sekunder :


10. Transformator Daya (Eko Kustiawan)

3. Prinsip Kerja Transformator (Cont.)


PENYELESAIAN :
(b) Jumlah kumparan primer :

(c) Fluks maksimum :


10. Transformator Daya (Eko Kustiawan)

4. Transformator Ideal Tanpa Beban


 I0 adalah arus tanpa beban yang mengalir pada rangkaian primer ketika
rangkaian sekunder terbuka.
 Arus ini terdiri atas IM yang diperlukan untuk menghasilkan fluks pada ini
(sefasa dengan fluks) dan IC yang mengkompensasi rugi-rugi histerisis dan
arus pusar.
10. Transformator Daya (Eko Kustiawan)

4. Transformator Ideal Tanpa Beban (Cont.)


V = Tegangan supply kepada kumparan primer, mendahului fluks 90O.
EP = ggl yang terinduksi pada kumparan primer dan sefasa VP.
VS = ggl induksi pada kumparan sekunder, tertinggal 90O dari flux.
IM = arus magnetisasi untuk menghasilkan fluks, sefasa dengan fluks.
IC = arus untuk mengkompensasi rugi-rugi histerisis dan arus pusar.
Io = arus tanpa beban, diberikan oleh :
10. Transformator Daya (Eko Kustiawan)

5. Aplikasi Transformator
 Transformator mengkonversi energi menjadi tegangan tinggi dan
mengirimkannya melalui saluran tegangan tinggi.
 Pada beban, energi dalam tegangan tinggi dikonversi menjadi tegangan
rendah.
 Dengan cara ini akan menurunkan rugi-rugi selama transfer energi.
10. Transformator Daya (Eko Kustiawan)

5. Aplikasi Transformator (Cont.)


CONTOH 2 :
Sebuah transformator satu fasa mempunyai 480 lilitan primer dan 90 lilitan
sekunder. Panjang jalur fluks rata-rata pada inti 1,8 m dan sambungannya
ekivalen dengan celah udara 0,1 mm. Kuat medan magnet untuk rapat fluks
1,1 T adalah 400 A/m. Rugi-rugi inti pada frekuensi 50 Hz adalah 1,7 W/kg dan
massa jenis inti 7800 kg/m3.
Jika harga fluks maksimum 1,1 T ketika tegangan 2200 V, 50 Hz diberikan
kepada kumparan primer, hitunglah:
(a) Luas penampang inti
(b) Tegangan sekunder tanpa beban
(c) Arus primer dan faktor daya beban nol
10. Transformator Daya (Eko Kustiawan)

5. Aplikasi Transformator (Cont.)


PENYELESAIAN 2 :
(a) Luas penampang inti :

(b) Tegangan Sekunder tanpa beban :


10. Transformator Daya (Eko Kustiawan)

5. Aplikasi Transformator (Cont.)


PENYELESAIAN 2 :
(c) Arus primer dan faktor daya beban nol :
10. Transformator Daya (Eko Kustiawan)

5. Aplikasi Transformator (Cont.)


PENYELESAIAN 2 :
(c) Arus primer dan faktor daya beban nol :
Referensi :
• Hamzah Berahim, “Pengantar Teknik Tenaga Listrik”
• Sudaryatno Sudirham, “Analisa Tenaga Listrik”
• Artono Aris Munandar, “Buku Pegangan Teknik Tenaga Listrik”
• Sumber dari Internet

Anda mungkin juga menyukai