Anda di halaman 1dari 2

PF JANTUNG

TTV
Nadi: cek reguler/irreguler, kalo irreguler langsung auskultasi jantung cari pulsus
defisit (atrial fibrilasi). Cek isi dan tegangan cukup, kurang, atau lebih.. Kalo mau
objektif caranya pake pulse pressure yaitu sistol - diastol = 40-60 normalnya. Pulse
pressure kurang kalo efusi pericard, dan tamponade jantung. Pulse pressure lebih pada
aortic regurgitation.

RR: cek dengan tangan pura2 periksa nadi. Nilai pernapasan dangkal atau dalam
(KAD)

Suhu: paling akurat itu rectal dimana suhu + 0,5-1 diatas oral. Oral +0,5 diatas axilla.
Suhu telinga paling mendekati suhu nasopharyngeal tube

Blood pressure: 30 mnt sebelumnya jgn jalan2, rokok, minum kopi. Trus masuk ke
ruangan didiemin 5 mnt, gk boleh diajak ngobrol karena bisa naik 5 - 10 mmHg.
Pastikan juga bladder kosong, bisa naik 10 - 15 mmHg. Kalo emosi bisa naik 30
mmHg. Pastikan ruangan gk terlalu dingin. Pasien obesitas bisa dicek TD di
pergelangan tangan menurut AHA 2019. Lebih baik ukur tensi posisi duduk biar
posisi jantung sejajar dengan lengan. Posisi tidur biasanya lengan dibawah jantung,
sistol naik 5 - 10, diastol naik 5 karena kalo tidur semua darah ngumpul ke jantung.
Pastikan kaki pasien datar di lantai, kalo kalo kaki disilangkan bisa naik 10 - 15
mmHg. Pasien baru pertama kali datang diukur pada lengan kanan dan kiri dan
diambil yang tertinggi, lengan tersebut akan menjadi patokan pengukuran seterusnya.
Ukur 3x, ambil rata2 dari pengukuran ke2 dan 3. Kalo TD < 130/80 cuma perlu 1x
aja.
Hipotensi ortostatik: posisi duduk/tidur kita ukur tensi, suruh berdiri tunggu 1 menit
trus ukur lagi tensinya sistol turun > 20 dan diastol turun> 10mmHg. Pasien DM dan
lansia lebih baik discreening hipotensi ortostatik.
Tensi >130/80 tapi <160/100 bisa aja whitecoat hypertension. Kita kontrol 3 bulan
kemudian. Suruh makan rendah garam, olahraga dll. Bisa pake ambulatory blood
pressure.

Mask hypertension: datang ke dokter normal padahal di rumah tensi tinggi. Pasien
DM, riwayat HT pada keluarga, tensi naik turun. 2-3 bulan kontrol lagi. Ambulatory
blood pressure/ home blood pressure. Home BP pagi setelah bangun ukur 2x, malam
sebelum tidur ukur 2x dilakukan selama 7 hari. Kalo >130/80 maka dia hipertensi.
*garam maksimal 2gr/hari atau 1/2 sendok teh

Pulsus paradoksus: saat inspirasi tensi turun lebih dari 10mmHg. Cairan perikard
jantung 30 - 50 cc, bisa mengkompensasi sampai 200cc pada kasus tamponade
jantung akut, atau bsia sampe 2 liter untuk yang progresif.

Saturasi: kalo sianosis kemungkinan <85%

BMI: kalo gk bisa ukur tinggi pake penghitungan rentang panjang 2 lengan. Kalo
berat badan bisa pake bed yg bisa ukur berat badan. Formula LILA dengan panjang
dari lutut keluar estimasi berat badan FORMULA ZUG. LILA LINGKAR
ABDOMEN PANJANG LUTUT formula demilion.
Face Examination

Conjungtiva: cek anemis gk, bisa bikin anemia hearth disease, ada murmur
Sianosis: kalo kulit hitam periksa scleranya.
Arcus senilis di mata tanda hipercholesterolemia
Xanthelasma
Cuping telinga: ada lipatan diagonal gk di cuping.

JVP
Pasien berbaring miring 30 - 45 derajat. Sebenarnya pingin ukur jugularis interna tapi
susah, externa gpp. Cari v jug ext di pertengahan m. sternocleidomastoideus. Cari titik
collaps dengan cara bendung dulu di bagian bawah v jug, jika sudah terbendung
pencet titik atas v. jug, lepaskan bendungan di bawah dan lihat titik collaps.
Normalnya 5+3 cm H2O. Hepatojugular reflux tekan abd kanan atas selama 30 detik
dan ada peningkatan JVP.

Auskultasi jtg
Splitting s2 normal pada inspirasi.
S3: dulu katanya karena pengisian cepat dari atrium ke ventricle. Skrg katanya karena
saat diastol dinding ventricle kiri bentur dinding dada.
S4: atrial kick. Pada kasus hipertensi tekanan di ventrikel kiri terlalu tinggi. Jadi
Atrium harus kontraksi kuat biar darah bisa masuk ventrikel.

S3 DAN S4 didengerin di apeks pake bell. Kalo masih gk denger miring ke kiri 30drjt
sambil pasiennya ekspirasi biar jantungnya dekat dinding dada.

Murmur:
1. Timing: S1 atau S2
2. Shape: cressendo pada mitral stenosis atau decressendo aorta regurgitasi. Cresendo
decresendo pada aorta stenosis. Pansistolik pada mitral regurgitasi
3. Lokasi: di apex
4. Penjalaran: mitral dari apex ke axilla, trikuspid ke apex. Aorta ke apex atau leher.
Pulmonal ke parasternal. Tricuspid lebih terdengar saat inspirasi disebut
CARVALLO SIGN
5. Grade sistolik: 1 gk jelas, 2 mulai dengar, 3 dengar jelas, 4 udah ada thrill, 5 angkat
45 derajat masih denger murmur 6. angkat semua masih denger
6. Kualitas: rumbling pada mitral stenosis, halus mitral regurgitasi.

Abdomen
Cek hepar pada gagal jantung kanan.
Pasien muda dengan hipertensi harus dicek bruit a. renalis. Ada di quadran atas
abdomen kanan dan kiri. Kalo curiga stenosis a renalis jgn kasih ACEi karena
memperparah.

Extremitas
Schamroth window test: kalo ada celah diamon (+), kalo gk ada celah (-) artinya
clubbing finger
Splinter haemorrhage: endokarditis
Edema: dekok >1 mnt kemungkinan karena kongesti. Kalo dekok balik < 40 dtk bisa
karena hipoalbumin. Dites di atas tulang.

Anda mungkin juga menyukai