Anda di halaman 1dari 5

Plagiarism Checker X Originality Report

Similarity Found: 1%

Date: Tuesday, June 30, 2020


Statistics: 9 words Plagiarized / 1538 Total words
Remarks: Low Plagiarism Detected - Your Document needs Optional Improvement.
-------------------------------------------------------------------------------------------

Pengaruh kelebihan beban terhadap umur rencana bangunan gedung Abstrak


Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya masalah yang terjadi pada gedung atau
bangunan karena adanya kelebihan beban. Selain karena adanya kelebihan beban,
akhir-akhir ini banyak sekali bangunan yang di alih fungsikan. Untuk merencanakan
suatu bangunan gedung, banyak sekali faktor pembebanan yang dapat mempengaruhi
kekuatan gedung. Beban-beban yang dapat mempengaruhi kuatnya suatu bangunanan
gedung adalah beban vertikal dan beban horizontal. beban vertikal ini beban yang
berhubungan dengan gaya garvitasi, sedangkan beban horizontal ini berhubungan
dengan gaya lateral.

Beban horizontal ini meliputi beban gempa, beban angin, tekanan tanah dan air tanah.
(PBI, 1983) Agar tidak terjadi adanya kelebihan beban pada sebuah bangunan gedung
hal yang dapat dilakukan adalah mengevaluasi perhitungan perencanaan awal sebelum
membangun sebuah gedung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pengumulan data gedung (Shop Drawing )terlebih dahulu. Pengumpulan data ini
dilakukan secara langsung di lapangan dengan alat-alat yang telah disiapkan untuk
mengumpulakn data yang diinginkan.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi beban gempa suatu bangunan gedung
sesuai dengan ketentuan. Dengan adanya penelitian ini dapat diketahui bahwa
pentingnya ketentuan-ketentuan yang sudah ada. Dari data gedung yang sudah di
dapatkan, langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan berdasarkan data
tersebut dan mengasumsikan beban yang diinginkan. Hasil perhitungan akan
menunjukan bagaimana reaksi bangunan dan pengaruh pada umur rencana bangunan
Gedung. Dengan adanya perhitungan diawal rencana sebelum pelaksanakan diharapkan
dapt mengurangi adanya resiko dalam pelaksanaan.
Kata kunci : beban gempa, bangunan gedung, kelebihan beban. PENDAHULUAN Desain
atau perencanaan suatu bangunan sangat penting dilakukan karena harus
mempertimbangkan banyak faktor. Pada umumnya bangunan direncanakan sehingga
dapat digunakan dan berfungsi hingga umur yang telah direncanakan. Namun selama
masa penggunaan, bangunan dapat mengalami kerusakan sehingga berpengaruh
terhadap umur rencana. Kerusakan tersebut adalah pengaruh dari tidak berfungsinya
komponen bangunan secara maksimal, faktor alam, faktor manusia dan beban yang
bekerja pada bangunan tersebut.

Dari beberapa faktor tersebut yang menjadi pertimbangan utama dalam merencanakan
suatu bangunan adalah rencana pembebanan sebagai informasi perencanaan struktural,
seperti beban mati, beban hidup, beban angin, dan beban gempa. Selain dari faktor
pemilihan bahan dan mutu bahan, beban sangat berpengaruh terhadap ketahanan
suatu konstruksi bangunan. Pada umumnya umur maksimum bangunan adalah 30
tahun, namun sebuah bangunan dapat berdiri 50 tahun sampai 100 tahun, akan tetapi
jika beban yang terdapat pada bangunan itu melebihi batas yang telah direncanakan
overload maka tingkat ketahanan bangunan semakin cepat berkurang. Tujuan penelitian
ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kelebihan beban dan bagaimana
cara untuk mempertahankan agar bangunan tidak cepat mengalami kerusakan sehingga
umur bangunan dapat diperpanjang.

KAJIAN TEORI Evaluasi Kinerja Struktur Gedung yang di dasarkan pada SNI
03-1726-2002 1. Kinerja batas layan Kinerja batas layan struktur gedung di dasari oleh
simpangan antara tingkat yang di akibatkan pengaruh gempa rencana. Dalam hal ini
simpangan antar tingkat yang di hitung dari simpangan struktur gedung tidak lebih
0,03/R kali tinggi tingkat yang bersangkutan atau 30 mm, bergantung yang mana yang
nilainya kecil. Hal ini untuk membatasi terjadinya pelelehan baja dan peretakan beton
yang berlebihan serta mencegah kerusakan non struktur dan ketidaknyamanan
penghuni gedung. 2.

Evaluasi Kekuatan Struktur bangunan yang di dasarkan pada SNI 03-2487-2002 Dalam
melakukan evaluasi kekuatan struktur di lakukan dengan cara analitis yaitu : a.
Pengumpulan data b. Penilaian Kekuatan Penampang Komponen Struktur c. Kapasitas
Kelompok dan Efisiensi Tiang di tanah Kohesif Klasifikasi Pembebanan Dalam proses
pembangunan suatu Bangunan Gedung juga harus memperhatikan pembebanan sesuai
dengan jenis bangunan yang telah di rencanakan. Jenis pembebanan dalam strukur
gedung antara lain : Beban Mati (dead loads) Beban mati adalah sesuatu beban yang
membebani suatu struktur bangunan yang bersifat tetap / tidak berpindah - pindah,
misalnya berat dari struktur bangunan itu sendiri. a.
Beban Hidup (live loads) Beban hidup, adalah segala sesuatu yang membebani suatu
struktur yang bersifat tidak tetap / berpindah - pindah. Misalnya : Manusia , kendaraan,
air, dan lain sebagainya. b. Beban Angin Beban angin adalah beban yang bekerja pada
gedung yang di akibatkan oleh angin pada ketinggian tertentu pada suatu bangunan
tinggi. c. Beban Gempa Beban gempa adalah beban yang di sebabkan oleh bergeraknya
tanah (gempa bumi) akibat pergeseran lapisan tanah. Untuk bangunan tinggi harus di
terapkan sedemikian rupa sehingga bangunan mampu menahan gempa ulang 50 tahun.

METODE PENELITIAN Data Gedung Pada penelitian ini akan dilakukan pada beberapa
bangunan Gedung bertingkat yang berlokasi disekitar Surabaya. Karena bangunan
Gedung yang ditinjau tidak hanya satu maka Gedung-gedung yang ditinjau akan
memiliki beberapa fungsi seperti, fungsi hotel, fungsi apartemen, fungsi rumah sakit,
dan lain lain. Dalam penelitian ini, alat yang digunakan meliputi Rebar Locator, Schmidt
Rebound Hammer Test dan Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) Test.

Penelitian diawali dengan persiapan/setting alat di laboratorium dengan melakukan


kalibrasi, untuk memastikan alat berfungsi dengan baik dan akurat. Tahapan Penelitian
1. Study Literatur Study literatur berasal dari buku dan jurnal yang terkait dalam
Pengaruh Kelebihan Beban Terhadap Umut Rencana Bangunan Gedung. Semua yang
berhubungan dengan pengaruh kelebihan beban terhadap umur rencana bangunan
Gedung akan dipelajari. Buku atau jurnal yang dipakai antara lain dari SNI 1727 2013
atau yang terbaru, perancangan struktur beton bertulang dan buku dan/atau jurnal lain
yang berhubungan dengan pengaruh kelebihan beban terhadap umur rencana
bangunan Gedung. 2.

Pengumpulan data Pengumpulan data dan informasi dari beberapa Gedung yang akan
diteliti, baik data primer dan data sekunder. Data yang akan diteliti berupa Shop
Drawing. Data ini akan digunakan untuk permodelan 3D yang selanjutnya dianalisa
dengan bantuan CAL - SAP Perencanaan menggunakan Shop Drawing untuk tahap
pemodelan yang sesuai gambar yang ada. Semua pemodelan struktur yang
direncanakan harus sesuai dengan Shop Drawing, untuk non strukutural tidak perlu
karena tidak memiliki banyak pengaruh dalam pemodelan 3D. 3.

Perhitungan Perhitungan beban-beban pada struktur berupa beban mati dan beban
hidup, yang dihitung berdasarkan data pemodelan yang ada. Lalu menganalis data
tersebut dengan data bangunan Gedung seperti, perhitungan tulangan, mutu beton ,
kondisi tanah, dan lain lain. dan mencoba dengan data asumsi bila beban diubah atau
merubah perancangan komponennya (pelat, balok kolom). Dengan data yang telah
diubah tersebut maka akan diketahui reaksi bangunan dan pengaruh pada umur
rencana bangunan Gedung. 4.

Penyajian Laporan Laporan ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas besar mata kuliah
Metodel Penelitian Ilmiah Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perecanaan
Institut Teknolog Adhi Tama Surabaya, termasuk juga didalamnya penggunaan bahasa
dengan baik dan benar. ANALISIS DAN PEMBAHASAN Evaluasi kekuatan struktur
bangunan eksisting dengan cara analitis (mengacu sesuai dengan SNI 03-2487-2002).
Dalam proses evaluasi struktur eksisting di lakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut : a. Pengumpulan data Pengumpulan data merupakan langkah awal yang
dilakukan untuk melakukan evaluasi .

Data-data yang di perlukan adalah dimensi dari struktur serta kualitas bahan yang di
dapatkan dari shopdrawing maupun data pendukung bangunan tersebut yang meliputi :
1. Baja tulangan Mutu baja tulangan di gunakan untuk menentukan nilai leleh tulangan
yang di dapatkan data dari perencanaan maupun dari as build drawing. 2. Kuat tekan
beton Kuat tekan beton ini menentukan kualitas beton yang di gunakan sebagai
masukan data dalam analisis struktur. Data kuat tekan beton dapat di dapatkan dengan
uji pengambilan sampel bor inti pada bagian struktur yang di ragukan kekuatannya.

b. Penilaian Kekuatan Penampang Komponen Struktur Setelah melakukan pengumpulan


data, dapat dilakukan penilain kekuatan struktur meliputi analisis momen, gaya geser,
dan aksial. Gaya-gaya tersebut merupakan beberpa jenis gaya yang dapat
mempengaruhi kuat tidaknya suatu struktur. PEMBAHASAN Analisis struktur plat, balok
dan kolom di lakukan pada seluruh elemen bangunan, sedanngkan dalam pembahasan
ini hanya beberapa bagian yang di tinjau. a.

Evaluasi Struktur Pondasi Strutur pondasi ini sangat lah penting, dikarenakan pondasi
adalah strutur awal dari sebuah bangunan. Apabia pondasi tersebut tidak bisa menahan
beban yang ada, maka bisa terjadi kecelakan pada bangunan tersebut seperti, roboh,
kerusakan, dan lain sebagainya. Evaluasi pada bagian pondasi sesuai dengan as build
drawing menggunakan pondasi tiang pancang bore pile Ø50 dengan footplat 3.00 x
3.00 m. b. Evaluasi Struktur Kolom.

Evaluasi struktur kolom berarti mengkaji ulang strukktur tersebut dengan


mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi kolom. Pada beberapa posisi
kolom memerlukan perkuatan tambahan. Dengan adanya penambahan perkuatana
tersebut diharapkan dapat menahan adanya kelebihan beban sehingga dapat
menambah umur rencana suatu bangunan tersebut. c. Evaluasi Struktur Balok Struktur
balok ini adlaah salah satu struktur bangunan yang menyalurkan beban dari pelat ke
kolom bangunan.
Evaluasi yang dapat dilakukan untuk struktur balok ini adalah adanya perkuatan lentur
dan geser tambahan pada beberapa balok untuk memperkuat balok akibat menerima
beban baru. d. Evaluasi Struktur Pelat. Evaluasi struktur plat ini sangatlah penting,
dikarenakan struktur plat merupakan salah satu struktur yang pertama kali menerima
beban secara langsung. Pada struktur pelat tidak di perlukan perkuatan baru, namun
untuk perencanaan struktur plat ini juga harus sesuai dengan persyaratan atau
ketentuan yang telah ditentukan.

KESIMPULAN Secara umum dari hasil analisis yang telah di lakukan berdasarkan data
yang telah di dapatkan pada kondisi bangunan membuktikan bahwa ada pengaruh
antara beban terhadap umur dari sebuah gedung yang telah direncanakan. 1. Dari segi
kebutuhan ruang perlu adanya perubahan, karena perbedaan fungsi dari gedung lama
dengan fungsi gedung baru. Hal ini bisa di atasi dengan penggunaan partisi antar ruang
seperti Alumunium Composite Panel (ACP) dan bahan yang ringan lainnya untuk
mengrangi dampak terhadap beban yang di timbulkan terhadap gedung. 2.

Dari segi perkuatan gedung pada pelat bisa menambahkan metode external
reinforcement dengan Fiber Reinforced Polymer (FRP) untuk menambah kapasitas lentur
pelat. 3. Dari segi perkuatan gedung pada balok bisa menambahkan metode external
reinforcement dengan Fiber Reinforced Polymer (FRP) untuk menambah kapasitas lentur
dan geser balok. 4. Dari segi perkuatan gedung pada Kolom dilakukan dengan
penambahan tulangan. Tulangan ini di rangakaikan pada kolom dengan di isi beton
menggunakan epoxy mortar.

INTERNET SOURCES:
-------------------------------------------------------------------------------------------
1% -
https://www.yumpu.com/id/document/view/13981513/bab-iii-universitas-gunadarma
<1% -
http://repository.umpwr.ac.id:8080/bitstream/handle/123456789/1447/112510006-Anna
s%20Sungging%20Wahyu%20Adi.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Anda mungkin juga menyukai