Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan merupakan hal yang tidak asing lagi bagi suatu Negara. Tujuan
pembangunan sendiri adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan
begitu, pembangunan dilaksanakan secara terus-menerus sebagai suatu proses agar mampu
tercapai keadaan masyarakat yang semakin baik. Pembangunan pedesaan merupakan
bagian yang penting dari pembangunan Nasional. Selama ini banyak program
pembangunan yang dilakukan di Desa dirancang oleh Pemerintah.
Pembangunan nasional merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan
masyarakat yakni kesejahteraan yang adil dan makmur. Sejalan dengan tujuan tersebut
berbagai kegiatan pembangunan nasional diarahkan kepada pembangunan yang merata ke
setiap daerah khususnya daerah yang cenderung masih memiliki kelemahan dalam
penerimaan pendapatannya
Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan
pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan pendudukdan
disertai dengan perubahan fundamental dalam struktur ekonomi suatu negara.
Pembangunan ekonomi tak dapat lepas dari pertumbuhan ekonomi. Pembangunan
ekonomi mendorong pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi memperlancar
proses pembangunan ekonomi.
B. Rumusan Masalah
1. Bahagaimana Pembuatan Kebijakan Pembangunan dan Peran Pasar, Negara, dan
Masyarakat Sipil?
2. Bahagaimana Perencanaan Pembangunan : Konsep dan Alasan?
3. Bahagaimana Proses Perencanaan Pembangunan : Beberapa Model Pasar?
4. Bahagaimana Kegagalan dan Preferensi Pemerintah untuk Pasar selama Perencanaan?
5. Bahagaimana Pasar Ekonomi?
6. Bahagaimana Perkembangan Ekonomi Politik : Teori Rumusan Kebijakan dan
Pembaruan?
7. Bahagaimana Tren dalam Pemerintah dan Pembaruan?
8. Bahagaimana ZISWAF : Kebijakan Perekonomian menurut Pandangan Islam?
9. Bahagaimana Studi Kasus The Role of Development NGO’s : BRAC and The
Grameen Bank?

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERAN PASAR, NEGARA DAN MASYARAKAT 1


C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pembuatan Kebijakan Pembangunan dan Peran Pasar, Negara, dan
Masyarakat Sipil.
2. Untuk Mengetahui Perencanaan Pembangunan : Konsep dan Alasan.
3. Untuk Mengetahui Proses Perencanaan Pembangunan : Beberapa Model Pasar.
4. Untuk Mengetahui Kegagalan dan Preferensi Pemerintah untuk Pasar selama
Perencanaan.
5. Untuk Mengetahui Pasar Ekonomi.
6. Untuk Mengetahui Perkembangan Ekonomi Politik : Teori Rumusan Kebijakan dan
Pembaruan.
7. Untuk Mengetahui Tren dalam Pemerintah dan Pembaruan.
8. Untuk Mengetahui ZISWAF : Kebijakan Perekonomian menurut Pandangan Islam.
9. Untuk Mengetahui Studi Kasus The Role of Development NGO’s : BRAC and The
Grameen Bank.

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERAN PASAR, NEGARA DAN MASYARAKAT 2


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembuatan Kebijakan Pembangunan dan Peran Pasar, Negara, dan Masyarakat


Sipil
Pembangunan adalah perubahan social secara kualitatif, pendekatan kelembagaan,
yang menekankan peran negara dalam pembangunan. pendekatan institusional, yang juga
menawarkan pandangan yang berbeda mengenai peran institusi dalam pembangunan.
Pertama, pandangan yang menganggap pembangunan sebagai perubahan
kelembagaan memajukan pertumbuhan ekonomi. faktor-faktor kelembagaan pada
pembangunan pasar. Memahami kemunculan dan fungsi pasar adalah masalah penting;
'non-pasar perangkat sosial mungkin lebih efisien daripada kepercayaan
pada kekuatan pasar.
Pasar modal Indonesia berisikan investor yang beragam, keberagaman tersebut
disebabkan oleh aspek-aspek tertentu diantaranya adalah motivasi investasi, daya beli
terhadap sekuritas, tingkat pengetahuan dan pengalaman investasi, serta perilaku
investasi. Keberagaman tersebut mengakibatkan timbulnya perbedaan tingkat keyakinan
dan harapan atas return dan resiko dari kegiatan investasi. Adanya keberagaman inilah
yang sesungguhnya mendorong terjadinya transaksi.1
Kedua, seperti institusionalis, teori statis (atau 'revisionis') menyarankan
ketergantungan berkelanjutan pada negara. Namun, revisionis memahami lebih jauh dari
hal para institutionalis. Organisasi birokrasi khusus, manajemen efektif perencanaan
pembangunan dan pelaksanaan kebijakan melalui negara yang koheren dan otonom
sebagai hal penting untuk pembangunan.
Partisipasi masyarakat merupakan salah satu prasyarat penerapan konsep good
governance (tata pemerintahan yang baik). Saat ini telah terjadi pergeseran dari
paradigma goverment menjadi governance. Governance mulai dikenal di Indonesia
kurang lebih pada tahun 1990. Sejak adanya krisis moneter pada tahun 1998, Indonesia
memulai berbagai inisiatif yang dirancang untuk mengarah kepada good governance,
akuntabilitas dan partisipasi yang lebih luas. Governance difokuskan pada kualitas

1
Citra Puspa Permata dan Muhammad Abdul Ghoni, Peranan Pasar Modal dalam Perekonomian Negara
Indonesia, Jurnal AkunSite Vol.5 No.2 2019, Hal.52
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERAN PASAR, NEGARA DAN MASYARAKAT 3
hubungan antara pemerintah dan masyarakat. Governance meliputi tiga sektor penting
yaitu sektor negara, sektor swasta dan masyarakat.2
Ketiga, beberapa teori mengalihkan perhatian dari negara dan pasar untuk masyarakat
sipil serta jaringan interpersonal. Keberhasilan kelembagaan makro tergantung pada
dasar kelembagaan mikro. Hubungan negara untuk masyarakat sipil dan stok modal
sosial menghasilkan 'sinergi' yang sangat penting bagi pencapaian tujuan-tujuan
pembangunan. Sinergi menyiratkan bahwa keterlibatan sipil memperkuat lembaga-
lembaga negara dan lembaga negara yang efektif menciptakan suatu lingkungan di mana
keterlibatan masyarakat lebih mungkin untuk berkembang.
Permasalahan dalam pembangunan nasional adalah keterbatasan dana APBN dalam
membiayai pembangunan sebagai akibat adanya alokasi mandatory dengan persentase
tetap setiap tahunnya sehingga bidang-bidang yang akan menjadi prioritas pembangunan
praktis tidak mendapatkan alokasi dana yang memadai dari sumber APBN.3
Pandangan keempat mengakui hubungan 'zero-sum', yang muncul karena koneksi
negara untuk jaringan informal yang mengarah pada berkurangnya modal sosial dan
membuat masyarakat semakin terpuruk. Pengalaman dan strategi pembangunan baru
dikembangkan dan masyarakat berkembang menunjukkan keanekaragaman mengenai
jalan perkembangan dan strategi, yang menimbulkan keraguan tentang peran negara serta
pasar, keterlibatan negara menciptakan elit negara istimewa. Pasar juga menunjukkan
kapasitas kecil untuk meningkatkan tujuan pembangunan.
Perbedaan antara sistem sosial pemerintah (government), pasar (market), dan
komunitas (community) sudah menjadi pengetahuan umum. Bahwa sebuah negara, atau
bahkan lebih sempit pada sebuah masyarakat di tingkat desa sekalipun, terdiri dari ketiga
komponen tersebut, juga sudah disadari semua orang. Integrasi dari ketiga sistem sosial
tersebut melahirkan masyarakat (society), yang pada level tertentu diformalkan menjadi
negara (state). Namun demikian, perbedaan secara fundamental dan apa implikasinya
dalam pembangunan belum menjadi alat analisis yang implementatif.4
Timbulnya kebijakan, biasanya akan memancing reaksi dari masyarakat, dalam arti
bahwa tindakan publik terpacu, terdorong, dan terkondisikan oleh aksi kebijakan
pemerintah. Artinya, bahwa dalam kenyataan masalahmasalah kebijakan tidaklah

2
Husnul Imtihan, dkk, Peran Pemerintas dan Partisipasi Masyarakat dalam Perencanaan Pembangunan
Daerah, Jurnal Neo Bis Vol.11 No.1 2017, Hal.4
3
https://bphn.go.id/data/documents/na_ruu_lembaga_pembiayaan_pembangunan_indonesia.pdf
4
Syahyuti, Pemerintah, Pasar, dan Komunitas : Faktor Utama dalam Pengembangan Agribisnis di Pedesaan,
Jurnal Forum Penelitian Agro Ekonomi Vol.22 No.1 2004, Hal.55
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERAN PASAR, NEGARA DAN MASYARAKAT 4
merupakan suatu unit (kesatuan) yang berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian dari
seluruh sistem masalah, yaitu sistem kondisi eksternal yang menghasilkanmasyarakat
yang berbeda. Ini berarti, bahwa sebenarnya setiap masalah dalam kehidupan sosial-
budaya, ekonomi dan politik dapat didefinisikan dan dipecahkan secara sendiri-sendiri,
tetapi masalah tersebut saling tergantung satu sama lain.5
Pasar juga berperan bagi pemerintah. Peran pasar bagi pemerintah sebagai:
1. Sumber pendapatan bagi negara/pemerintah
2. Penunjang bagi kelancaran pembangunan nasional, karena terdapat bahan bangunan
sebagai penunjang pembangunan dan di pasar pemerintah memperoleh pendapatan
yang kemudian pendapatan itu dipakai untuk pembangunan.

B. Perencanaan Pembangunan : Konsep dan Alasan


Perencanaan dan pembangunan merupakan suatu kesatuan yang memiliki kaitan erat
antara satu dengan yang lainnya. Perencanaan pembangunan merupakan tahapan awal
dari suatu proses pembangunan, perencanaan pembangunan dijadikan sebagai bahan,
pedoman, atau acuan dasar bagi pelaksanaan kegiatan perencanaan atau action plan.
Kegiatan perencanaan pembangunan pada dasarnya bersifat penelitian atau riset karena
didalam proses pelaksanaannya lebih banyak menggunakan metode-metode riset yakni
mulai dari teknik pengumpulan data, analisis data, hingga studi pada lapangan untuk
memperoleh data-data yang akurat, baik data-data yang bersifat konseptual maupun data-
data bersifat eksperimental yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dalam kegiatan
perencanaan pembangunan itu sendiri. Perencanaan pembangunan sebagai suatu proses
perumusan alternatif-alternatif atau keputusan-keputusan yang didasarkan pada data-data
dan fakta-fakta yang akan digunakan sebagai bahan untuk melaksanakan suatu rangkaian
kegiatan atau aktivitas kemasyarakatan, baik yang bersifat fisik (material) maupun non
fisik (mental dan spiritual), dalam rangka mencapai tujuan yang lebih baik.
Peranan pemerintah daerah sebagai entrepreneur yaitu, pemerintah daerah dapat
mendorong tumbuhnya entrepreneur melalui kebijakan kecil atau industry kecil.
Kebujakan bagi usaha kecil yaitu melalui pemberian bantuan dan pelatihan kepada usaha
perorangan untuk meningkatkan usahanya. Jika ada pengusaha yang kekurangan modal

5
Dadi Junaedi Iskandar, Pentingnya Partisipasi dan Peranan Kelembagaan Politik dalam Proses Pembuatan
Kebijakan Publik, Jurnal Ilmu Administrasi Vol.14 No.1 2017, Hal.19
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERAN PASAR, NEGARA DAN MASYARAKAT 5
maka pemerintah bisa membantu dengan memberi kredit dan subsidi kepada pengusaha
daerah.6
Beberapa penjelasan mengenai pengertian dari perencanaan pembangunan tersebut,
maka dapat disimpulkan perencanaan pembangunan merupakan suatu kegiatan yang
menyangkut usaha-usaha dengan memanfaatkan sumber-sumber pembangunan yang
tersedia dengan cara mengupayakan berbagai alternatif-alternatif pilihan yang terbaik
dalam pencapaian tujuan ke arah yang lebih baik di masa mendatang. Jika membicarakan
perencanaan pembangunan maka didalamnya terdapat keterlibatan antar stakeholder
secara interdisipliner untuk melakukan pengkajian dan analisis dalam merumuskan suatu
perencanaan pembangunan, aspek yang perlu diperhatikan dalam perencanaan
pembangunan adalah
a. Aspek Lingkungan
Aspek lingkungan berdasarkan ruang lingkupnya dibagi menjadi dua, pertama,
lingkungan internal, yang dimaksud adalah “populasi” yang mempunyai pengaruh
kuat terhadap keberhasilan suatu program pembangunan. Aspek-aspek lingkungan
ini meliputi bidang sosial, ekonomi, budaya, dan politik.
b. Aspek Potensi dan Masalah
Potensi dan masalah merupakan hal yang sangat penting diketahui oleh setiap
perencana untuk menyusun perencanaan pembangunan. Potensi dan masalah
adalah fakta yang ada di lapangan dan sangat berpengaruh didalam proses
pembangunan. Hal ini merupakan pijakan awal dalam proses penyusunan
perencanaan yang dapat menjadi dasar analisis selanjutnya.
c. Aspek Institusi Perencana
Institusi perencana merupakan organisasi pemerintah yang bertanggung jawab
dalam melakukan perencanaan pembangunan daerah. Institusi perencana berperan
sebagai pelaksana fungsi manajemen dalam bidang perencanaan dan bertanggung
jawab secara penuh. Institusi perencanaan tidak hanya menampung berbagai
usulan/rencana tapi mampu bertindak sebagai “motor” penggerak yang dapat
mengakomodir, menganalisis, menjabarkan berbagai permasalahan dan
kepentingan yang berbeda dalam bentuk kesepakatan sebagai rumusan
perencanaan pembangunan daerah.

6
Armando Soares, dkk, Peranan Pemerintah Daerah dalam Perencanaan Pembangunan Daerah, Jurnal Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Vol.4 No.2 2015, Hal.233
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERAN PASAR, NEGARA DAN MASYARAKAT 6
d. Aspek Ruang dan Waktu
Pembatasan ruang dan waktu dalam hal ini bukan sebagai batasan yang
bersifat mutlak, melainkan merupakan suatu kenyataan yang dipahami oleh setiap
perencana bahwa hasil-hasil rumusan kegiatan untuk waktu tertentu dan wilayah
tertentu. Melihat pembagian jangka waktu yang di Indonesia dibagi dalam tiga
bagian, yakni jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
e. Aspek Legalisasi Kebijakan
Aspek legalisasi kebijakan merupakan suatu keputusan dari suatu kebijakan
yang harus dilaksanakan atas hasil perencanaan yang telah disepakati. Dengan
adanya legalisasi kebijakan terhadap suatu hasil perencanaan pembangunan daerah,
maka implementasinya harus sesuai dengan batasan yang telah ditetapkan dalam
perencanaan tersendiri.
Melihat berbagai aspek pembangunan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
didalam suatu perencanaan pembangunan, adanya aspek-aspek perencanaan
pembangunan perlu diperhatikan untuk menghindari persoalan dalam proses
perencanaan pembangunan agar dapat menghasilkan rencana pembangunan yang baik
serta dapat diimplementasikan di lapangan.
Mengingat berbagai definisi dari suatu perencanaan pembangunan, dimana terdapat
banyak perbedaan perspektif, kajian ilmu, dan juga beberapa faktor yang diartikan
secara luas. Setiap kegiatan perencanaan belum tentu merupakan perencanaan
pembangunan karena ruang lingkup dari perencanaan pembangunan itu sendiri
sangatlah luas. Agar dapat mempermudah pemahaman apakah suatu perencanaan yang
ada termasuk dalam lingkup perencanaan pembangunan, maka perlu diperhatikan
karakteristik dari perencanaan pembangunan.
Perencanaan pembangunan dilakukan guna mencapai suatu perubahan pada aspek
perekonomian melalui berbagai aspek lainnya seperti peningkatan perekonoian
nasional, pendapatan perkapita, perubahan struktur ekonomi, perluasan kesempatan
kerja, pemerataan pembangunan. Proses perencanaan memiliki tiga komponen yang
dapat diidentifikasi, antara lain: analisa dan pengumpulan data, perumusan kebijakan,
serta persiapan pelaksanaan program dan proyek tertentu. Masing-masing komponen
tersebut diuraikan sebagai berikut:
a. Analisa dan Pengumpulan Data
Analisa dan pengumpulan data merupakan hal yang penting dalam proses
perencanaan. Hal ini berlaku untuk hampir semua bentuk perencanaan yang
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERAN PASAR, NEGARA DAN MASYARAKAT 7
diperlukan dua macam data utama yaitu: 1) data mengenai kelengkapan pelayanan
dan 2) data mengenai kebutuhan bagi pelayanan di masa akan datang.
b. Perumusan Kebijakan
Proses perencanaan dan pembuatan kebijakan saling berkaitan. Mereka yang
terlibat dalam proses perencanaan harus mengetahui isu kebijakan yang ada
relevansinya, mempunyai informasi mengenai dasar pembuatan kebijakan, dan
memberikan tanggapan dalam kebijakan serta mencari cara untuk implementasikan
keputusan kebijakan.
c. Penyiapan Program
Proses perencanaan ini adalah menyiapkan usulan-usulan rinci bagi masa yang
akan datang. Usulan ini mencakup perkiraan kegiatan serta jumlah anggaran yang
diperlukan untuk mengimplementasikan.
Tahapaan dalam suatu proses perencanaan pembangunan sebagai berikut:
a. Penyusunan Rencana, harus terdapat unsur:
1) Tinjauan keadaan. Tinjauan keadaan sebelum memulai sesuatu rencana atau
tinjauan tentang pelaksanaan rencana sebelumnya. Kegiatan ini diusahakan
dapat dilakukan dan diidentifikasi masalah-masalah pokok yang dihadapi dan
prospek yang masih bisa dikembangkan.
2) Perkiraan keadaan (forecasting). Pada unsur ini diperlukan adanya data-data
statistik, berbagai hasil penelitian dan teknik-teknik proyeksi. Mekanisme
informasi untuk mengetahui kecenderungan-kecenderungan perspektif masa
depan.
3) Penetapan tujuan rencana (plan objectivies) dan cara-cara pencapaian tujuan
rencana tersebut. Sering kali nilai-nilai politik, sosial masyarakat, memainkan
peranan yang cukup penting. Secara teknis didasari kepada tinjauan keadaan
dan perkiraan tentang masa depan yang akan dilalui rencana. Dilihat dalam
suatu kerangka yang lebih luas berdasarkan asas konsistensi dan prioritas.
4) Identifikasi kebijakan/kegiatan usaha yang perlu dilakukan dalam rencana.
Suatu kebijakan mungkin perlu didukung dengan program-program
pembangunan. Secara operasional, rencana kegiatan ini perlu dilakukan
berdasarkan pemilihan alternatif dan skala prioritas.
5) Persetujuan rencana. Proses pengambilan keputusan disini mungkin bertingkat-
tingkat, dari keputusan bidang teknis kemudian memasuki wilayah proses
politik.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERAN PASAR, NEGARA DAN MASYARAKAT 8
b. Penyusunan Program Rencana
Penyusunan program rencana lebih terperinci mengenai tujuan dari sasaran
dalam jangka waktu tertentu, yaitu perincian jadwal kegiatan, jumlah dan jadwal
pembiayaan dan menetapkan lembaga/instansi yang akan melakukan program-
program pembangunan (proyek). Keberadaan rencana mempunyai kedudukan yang
legal dalam pelaksanaannya.
c. Pelaksanaan Rencana
Sering kali perlu dibedakan antara tahap konstruktif dan tahap operasi. Hal ini
perlu dipertimbangkan karena sifat kegiatan usahanya berbeda. Tahap pelaksanaan
operasi perlu mempertimbangkan kegiatan pemeliharaan, kebijaksanaan perlu
diikuti implikasi pelaksanaannya dan secara terus menerus memerlukan
penyesuaian-penyesuaian.
d. Pengawasan atas Pelaksanaan Rencana
1) Mengusahakan agar pelaksanaannya sesuai dengan rancangan.
2) Jika ada penyimpangan, perlu diketahui seberapa jauh dan apa penyebabnya.
3) Dilakukan tindakan korektif terhadap penyimpangan-penyimpangan.
e. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan secara terus menerusyang fungsinya untuk membantu
proses perencanaan pembangunan agar kelemahan-kelemahan, kekurangan-
kekurangannya dapat diidentifikasi yang akhirnya untuk perbaikan rencana atau
program.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perencanaan pembangunan antara lain
meliputi:
a. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan baik eksternal maupun internal, yang dapat mencakup
bidang sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Faktor eksternal biasanya datang dari
pengaruh global yang berkembang dalam lingkup nasional maupun internasional.
Sedangkan faktor internal, merupakan pengaruh yang datang dari wilayah
perencanaan itu sendiri.
b. Faktor Sumber Daya Manusia Perencana
Seperti halnya setiap kegiatan, baik yang dilaksanakan oleh individu maupun
organisasi/kelompok. Sumber daya manusia selalu menjadi faktor utama sebagai
“motor” penggerak. Kualitas perencanaan yang baik lebih mungkin tercipta oleh
sumber daya manusia yang tepat dan berkualitas. Sementara itu perencanaan yang
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERAN PASAR, NEGARA DAN MASYARAKAT 9
baik juga memungkinkan untuk dapat diimplementasikan dalam program
pembangunan. Kualitas perencanaan yang baik tergantung pada kemampuan,
keahlian, dan keluwesan dari para perencananya disamping teknik dan metode
yang digunakan.
c. Faktor Sistem yang Digunakan
Sistem perencanaan yang dimaksud disini adalaha aturan-aturan atau
kebijakan-kebijakan yang digunakan oleh suatu daerah/wilayah tertentu sebagai
dasar pelaksanaan perencanaan pembangunan. Hal tersebut biasanya menyangkut
pada prosedur, mekanisme, pelaksanaan, pengambilan keputusan, pengesahan dan
sebagainya.
d. Faktor Perkembangan Ilmu dan Teknologi
Ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi faktor penting dan berperan sangat
besar bagi upaya mencapai suatu perencanaan. Perkembangan yang pesat
berakibat antara lain pada lahirnya berbagai ilmu dan beraneka ragam temuan
yang terjadi dalam bidang teknologi, terutama teknologi informasi dan
komunikasi.
e. Faktor Pendanaan
Faktor pendanaan pada dasarnya merupakan faktor yang sudah given. Artinya,
hal itu memang harus ada untuk melakukan suatu kegiatan atau aktivitas.
Pelaksanaan perencanaan harus benar-benar serius, dalam arti pihak-pihak yang
berkaitan termasuk para perencananya harus fokus terhadap tugasnya. Selain itu
dalam perencanaan pembangunan daerah harus sudah dapat diperhitungkan atau
dipertimbangkan masalah-masalah pendanaan. Mulai dari berapa jumlah yang
dibutuhkan (anggaran), dari mana sumber pendanaannya dan bagaimana sistem
pengelolaannya.
Tahapan perencanaan pembangunan merupakan suatu siklus yang memiliki
keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Sementara itu proses perencanaan
pembangunan mempertimbangkan adanya berbagai aspek yang ada didalamnya
dimana dengan adanya aspek tersebut dapat mempengaruhi pelaksanaan suatu
rencana. Terdapat berbagai faktor penghambat dan pendukung berjalannya tahapan
suatu perencanaan pembangunan yakni faktor lingkungan, faktor sumber daya
manusia perencana, faktor sistem yang digunakan, faktor perkembangan ilmu dan
teknologi, dan faktor pendanaan.

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERAN PASAR, NEGARA DAN MASYARAKAT 10


C. Proses Perencanaan Pembangunan : Beberapa Model Pasar
Jenis model perencanaan pasar :
a. Model Agregat
Tipe model perencanaan yang paling sederhana adalah model agregat yang
berhubungan dengan perekonomian secara keseluruhan dan menyangkut komponen-
komponen agregat seperti konsumsi, produksi, investasi, tabungan , ekspor, impor,
dan lain lain. Model ini biasanya digunakan untuk menentukan laju pertumbuhan
PDB dengan asumsi yang disederhanakan. Model perencanaan pertama dan pemula
yang digunakan hampir semua oleh negara berkembang adalah model pertumbuhan
agregat. (aggregate growth model). Model ini mengulas perekonomian secara
keseluruhan dengan menggunakan variabel-veriabel makroekonomi yang dinilai
paling mempengaruh tingkatan dan laju pertumbuhan output nasional, yaitu
tabungan, investasi, cadangan modal, nilai ekspor, impor, bantuan luar negeri, dan
sebagainya. Model pertumbuhan agregat ini merupakan model yang cocok untuk
meramalkan pertumbuhan output (dan mungkin juga ketenagakerjaan) dalam kurun
waktu antara tiga sampai dengan lima tahun.
b. Model Input-Output dan Proyeksi Sektoral: Gagasan Dasar
Pendekatan lain yang jauh lebih canggih terhadap perencanaan pembangunan
menggunaka beberapa varian model-antar industri (inter-industry model) atau model
input-output (input-output model). Pendekatan ini memperhitungkan kenyataan
bahwa kegiatan ekonomi dalam sektor-sektor industri yang utama senantiasa saling
berhubungan satu sama lain dalam suatu bentuk himpunan persamaan aljabar yang
simultan yang pada akhirnya akan menunjukan proses produksi atau teknologi yang
digunakan dalam masing-masing sektor industri. Semua industri selain dianggap
selain sebagai produsen output tertentu juga sebagai konsumen atau pihak yang
menggunakan output dari industri yang lain sebagai input-inputnya. Sebagai contoh
adalah sektor pertanian. Selain sebagai produsen output tertentu (misalnya gandum)
sektor ini juga menggunakan input-input yang merupakan output-output , katakalah
sektor industri mesin dan sektor industri pupuk.
c. Penilaian Proyek dan Analisis Manfaat Biaya Sosial
Meskipun lembaga perencanaan di negara-negara berkembang pada umumnya
menggunakan output-input sektoral yang telah disederhanakan, namun dalam
kegiatan operasional sehari-harinya mereka lebih memperhatikan alokasi dana
investasi pemerintah yang selalu terbatas berdasarkan teknik analisis makroekonomi
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERAN PASAR, NEGARA DAN MASYARAKAT 11
yang dikenal dengan nama penilaian proyek (project appraisal). Namun hendaknya
hubungan intelektual dan operasional antara tiga teknik perencanaa yang penting
tersebut tidak diabaikan. Model pertumbuhan makro menyusun strategi yang luas,
yang bila disertai dengan analisis output-input, akan pelaksanaan upaya pemenuhan
target sektoral domestik secara konsisten, sedangkan penilaian proyek khusus
dirancang untuk mennjamin terciptanya perencanaan proyek yang efisien unutk
masing-masing sektor. Hubungan timbal balik antara ketiga tahap perencanaan
tersebut akan sangat banyak menentukan keberhasilan pelaksanaan perencanaan
pembangunan tersebut.7

D. Kegagalan dan Preferensi Pemerintah untuk Pasar selama Perencanaan


Perencanaan merupakan langkah awal untuk memulai suatu kegiatan. Perencanaan
akan berpengaruh pada langkah –langkah yang akan dilakukan berikutnya. Jika suatu
kegiatan memiliki perencanaan yang baik dan matang maka kegiatan tersebut juga akan
terlaksana dengan baik, begitu juga sebaliknya. Salah satu bentuk perencanaan yaitu
perencanaan dalam tata ruang pasar. Tata ruang tradisional yang ada umumnya sudah
memadai dan sudah memenuhi standar kenyamanan dan kebersihan.
Perencanaan yang baik juga harus diikuti dengan implementasi yang optimal.
Kehadiran Peraturan Menteri Perdagangan RI No. 53/M-DAG/12/2008 diharapkan dapat
menutupi kekurangan dari perpres No. 112 tahun 2007 dimana dalam implementasinya
lebih diperketat untuk melindungi pasar tradisional. Dalam implementasi kebijakan baik
dengan cara mengawasi dan memeberi sanksi apabila ada pihak yang melanggarnya.
Dalam pengendalian dan pengawasan terhadap perencanaan dan kebijakan yang
sedang berlangsung peran dan peerhatian, baik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah sangatlah penting. Karena semua pengawasan dipegang dan dikendalikan
pemerintah.
Pemberi izin oleh pemerintah daerah merupakan titik awal untuk melakukan suatu
kegiatan bagi investor, misalnya memulai mendirikan bangunan. Jika suatu izin telah
dikeluarkan hendaknya pemerintah tetap menngontrol segala aktivitas yang ada di
dalamnya, jangan sampai memebri izin tersebut dan disalahgunakan oleh pihak – pihak
tertentu untuk memperoleh keuntungan yang besar.

7
https://www.coursehero.com/u/file/41537395/PEP-BAB-10docx/?justUnlocked=1#question

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERAN PASAR, NEGARA DAN MASYARAKAT 12


Lemahnya pengendalian pemerintah terdahulu hendaknya dijadikan bahan
pembelajaran bagi pemerintah saat ini, agar tidak ada lagi penyimpangan –
penyimpangan yang terjadi. Hal yang perlu dilakukan pemerintah adalah menindak
siapapun yang telah melakukan penyimpangan, misalnya pusat –pusat grosir yang sudah
tidak susuai dengan tujuannya, hendaknya diterbitkan, diperingatkan dan ditindak sesuai
dengan hukum yang berlaku. Apabila penataan pasar tradisional dapat memperhatikan
hal –hal tersebut, besar kemungkinan pasar tradisioal dapat bertahan dalam menghadapi
pasar modren.8

E. Pasar Ekonomi
Peran dan fungsi pasar dalam perekonomian keberadaan pasar mempunyai peran yang
sangat penting. Peran pasar dalam perekonomian adalah sebagai berikut:
1 Peran Pasar Bagi Produsen
Pasar mempunyai peranan yang sangat penting bagi produsen yaitu membantu
memperlancar penjualan hasil produksi dan dapat pula digunakan sebagai tempat
untuk mempromosikan atau memperkenalkan barang dan jasa hasil produksi. Selain
itu produsen juga dapat memperoleh barang atau jasa yang akan digunakan untuk
keperluan proses produksi.
2 Peran Pasar Bagi Konsumen
Pasar bagi konsumen mempunyai peranan yang sangat penting karena dapat
memenuhi kebutuhan konsumen. Apabila pasar semakin luas maka konsumen akan
semakin mudah memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.
3 Peran Pasar Bagi Pembangunan
Peranan bagi pembangunan adalah menunjang kelancaran pembangunan yang
sedang berlangsung. Upaya dalam meningkatkan pembangunan, pasar berperan
membantu menyediakan segala macam barang dan jasa yang bermanfaat bagi
pembangunan. Pasar juga dapat dijadikan sumber pendapatan pemerintah untuk
membiayai pembangunan melalui pajak dan retribusi.
4 Peran Pasar Bagi Sumber Daya Manusia
Kegiatan perdagangan disuatu pasar membutuhkan tenaga kerja yang tidak
sedikit. Semakin luas pasar maka semakin banyak tenaga kerja yang dibutuhkan.
Dengan banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan maka semakin mengurangi

8
Repository.ipb.ac.id
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERAN PASAR, NEGARA DAN MASYARAKAT 13
pengangguran, memanfaatkan sumber daya manusia, serta membuka lapangan
pekerjaan.
Secara umum, pasar mempunyai tiga fungsi utama yaitu sebagai sarana distribusi,
pembentukan harga, dan sebagai tempat promosi.
1. Pasar sebagai sarana distribusi
Pasar sebagai sarana distribusi, berfungsi memperlancar proses penyaluran
barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Dengan adanya pasar, produsen dapat
berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menawarkan hasil
produksinya kepada konsumen. Pasar dikatakan berfungsi baik jika kegiatan distribusi
barang dan jasa dari produsen ke konsumen berjalan lancar. Sebaliknya, pasar
dikatakan tidak berfungsi baik jika kegiatan distribusi seringkali macet.
2. Pasar sebagai pemebentukan harga
Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli. Dipasar tersebut
penjual menawarkan harga barang atau jasa kepada pembeli. Pembeli yang
membtuhkan barang atau jasa berusaha menawar harga dari barang atau jasa tersebut,
sehingga terjadilah tawar menawar antara kedua belah pihak.
3. Pasar sebagai sarana promosi
Pasar sebagai sarana promosi artinya pasar menjadi tempat memperkenalkan
dan menginformasikan suatu barang atau jasa tentang manfaat dan keunggulan pada
konsumen. Promosi dilakukan untuk menarik minat pembeli terhadap barang atau jasa
yang diperkenalkan. Promosi dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain,
memasang spanduk, menyebarkan brosur, pameran dan sebagainya.9

F. Perkembangan Ekonomi Politik : Teori Rumusan Kebijakan dan Pembaruan


Ekonomi politik adalah suatu gugusan teori yang di dasarkan pada pemaahaman
mengenai saling ketergantungan antara ekonomi dan politik. Ekonomi dan politik
berinteraksi dengan banyak cara dalam rangka alokasi sumber daya, distribusi
pendapatan, stabilisasi. Ekonomi dan politk tidak dapat dipisahkan. Para pengambilan
keputusan bidang ekonomi dan bidang poilitik tergantung satu sama lain dan keduanya
adalah aktor utama sistem ekonomi politik. Keputusan yang diambil oleh aktor, dan
karena itu perkembangan dan hasil seluruh sistem, tergantung pada aturan dan institusi
yang membentuk kerangka dasarnya.

9
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERAN PASAR, NEGARA DAN MASYARAKAT 14
Politik ekonomi merupakan suatu unsur atau elemen yang menjadi alat dari ekonomi
dan rasionalisasikekuatan politik dalam melaksanakan rencana rencana untuk mencapai
sasaran yang dikehendaki. Dalam pendekatan ekonomi poolitik, masalah yang dihadapi
antara lain mencakup variabel –variabel politik, variabel ekonomi, variabel sosial
budaya, sedangkan faktor yang memepengaruhi meliputi :
1. Intervensi pemerintah, perubahan kebijakan, tindakan politik ekonomi
2. Kenaikan harga di pasar
3. Kemerosotan daya beli di masyarakat
4. Kelangkaan sumber daya
5. Revolusi sosial, transformasi industrial
6. Revolusi dan kemajuan ilmu, pengetahuan, teknologi, komunikasi, dan informasi.
Secara teoritik kajian ekonomi poilitik pembangunan berguna:
1. Untuk mengetahui mengapa dan dengan cara bagaimana kebijakan pembangunan
(termasuk kebijakan ekonomi dan politik) dirumuskan dan diimplementasikan dalam
suatu negara dan siapa saja yang terlibata dalam pengambilan keputusan dan
kebijakan.
2. Untuk memahami kebijakan pembangunan dan dampaknya dengan benar pada kurun
waktu tertentu dengan menelusuri secara cermar perilaku, motivasi dan preferensi
para aktornya. Sehingga diperoleh jawaban siapa, memperoleh apa, berapa banyak,
mengapa dan dengan cara bagaimana.
3. Sebagai alat analisa untul mengkaji berbagai isu social yang menyangkut persoalan
proses kebijakan dan pembangunan pada umumnya.10

G. Tren dalam Pemerintah dan Pembaruan


Dengan adanya pembaharuan peraturan tentang Pemerintah Daerah yang sebelumnya
diatur dalam undang-undang (UU) No. 22 Tahun 1999 menjadi undang-undang (UU)
No. 32 Tahun 2004 dan yang mengatur tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang sebelumnya diatur undang-undang (UU)
No. 25 Tahun 1999 menjadi undang-undang (UU) No. 33 Tahun 2004, memberikan
peluang lebih besar kepada pemerintah daerah untuk mengoptimalkan potensi yang ada,
baik menyangkut sumber daya manusia, sumber daya alam, dana maupun sumber daya
lain yang merupakan kekayaan daerah. Perubahan tersebut diimplementasikan dengan

10
https://www.academia.edu/37927585/Ekonomi_Politik_Dalam_Pembangunan
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERAN PASAR, NEGARA DAN MASYARAKAT 15
memberikan otonomi kepada pemerintah daerah yakni pemberian wewenang yanglebih
luas kepada pemerintah daerah untuk mengatur dan mengelolapembangunan dan
keuangan di daerah masing-masing. Namun dipihak lainotonomi daerah menghadirkan
kekhawatiran munculnya “desentralisasi masalah” dan “desentralisasi kemiskinan”.
Artinya pelimpahan masalah dan kemiskinan yang selama ini tidak mampu ditangani dan
diselesaikan oleh pemerintah pusat.
Salah satu aspek penting dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi
adalah masalah keuangan daerah dan anggaran daerah. Untuk mewujudkan otonomi
daerah dan desentralisasi yang luas, nyata, dan bertanggung jawab diperlukan
manajemen keuangan daerah yang mampu mengontrol kebijakan keuangan daerah secara
ekonomis, efisien, efektif,transparan dan akuntabel. Akuntabilitas publik adalah
kewajiban pihak pemegangamanah (agent) untuk memberikan pertanggung jawaban,
menyajikan, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang
menjadi tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki
hak dan kewenangan untuk meminta pertanggung jawaban tersebut.
Dengan adanya otonomi daerah maka pemerintah daerah dituntut untuk mengelola
rumah tangganya sendiri, hal ini mengimplikasikan setiap daerah harus mampu
mengelola dana dari masyarakat semaksimal mungkin dalam upaya meningkatkan
pendapatan daerah karena sumber utama Anggaran Pendapatan danBelanja
Daerah(APBD) adalah Pendapatan Asli Daerah(PAD)itu sendiri. Sesuai undang-undang
(UU) No. 33 tahun 2004bab VIpasal 10 bahwa yang menjadi sumber-sumber
pembiayaan pembangunan daerah (capital investment), antara lainberasal dari Dana
Perimbangan yang terdiri dari Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum(DAU), dan Dana
Alokasi Kusus(DAK). Disamping dana perimbanganyang berasal dari pemerintah pusat,
pemerintah daerah juga dapat membiayai pelaksanaan pembangunan daerah melalui
Pendapatan Asli Daerah(PAD). Pendapatan Asli Daerah(PAD)sendiri berasal dari pajak
daerah, retribusi daerah,Badan Usaha Milik Daerah(BUMD), dan pendapatan lain asli
daerah yang sah.

H. ZISWAF : Kebijakan Perekonomian menurut Pandangan Islam


Urgensi zakat dalam kesejahteraan masyarakat antara lain sebagai berikut:
a) Pelembagaan Zakat
Pelembagaan zakat merupakan bentuk upaya perhatian pemerintah terhadap
zakat. Misalnya pendirian Badan Amil Zakat Nasional. Selain itu masih ada beberapa
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERAN PASAR, NEGARA DAN MASYARAKAT 16
lembaga zakat swasta yang lain. Penulis lebih menyukai adanya sentralisasi lembaga
yang mengurus zakat, sebab dengan sentralisasi lembaga zakat, potensi zakat di
Indonesia dapat terkumpul dalam satu wadah yaitu Badan Amil Zakat Nasional.
Selain itu didukung dengan kesadaran masyarakat untuk membayar zakat ke
BAZNAS dan pemerintah sebagai pemegang wewenang pemerintahan. Sehingga
pengumpulan, pengelolaan dan distribusi zakat akan maksimal.
b) Peraturan Perundang-undangan
Pelaksanaan zakat yang berjalan dalam masyarakat berdasarkan kesadaran
tanpa aturan yang memaksa. Akan berbeda hasilnya jika pemerintah, yang
mempunyai wewenang, mengeluarkan aturan perundang-undangan yang sedikit lebih
memaksa kepada masyarakat untuk memenuhi kewajiban untuk memenuhi
kewajiban zakatnya. Akibatnya potensi yang seharusnya menjadi solusi alternative
untuk menunjang kesejahteraan masyarakat di Indonesia tersebut belum
dimanfaatkan secara maksimal. Oleh sebab itu, perlu adanya kebijakan ekonomi dari
pemerintah untuk membuat aturan tersebut. Jika melihat sejarah kepemerintahan
Umar ibn Khattab, zakat diwajibkan kepada masyarakat yang telah memenuhi syarat
wajib zakat, dan memberi hukuman kepada mereka yang tidak mau membayar zakat.
Pemerintahan era Umar ibn Khattab sangatlah tegas dan jelas mengatur tentang
zakat.32
c) Sumber Devisa Negara
Secara makro, bahwa zakat dapat dijadikan sebagai sumber devisa Negara.
Dalam sejarah Islam, sumber devisa Negara dalam pemerintahan Umar ibn Khattab
selain pajak adalah zakat. Zakat mendapat perhatian lebih dalam pemerintahan
tersebut. Sedangkan zakat di Indonesia, menurut penulis perhatian pemerintah masih
patut disayangkan, sebab perhatian pemerintah belum optimal. Seperti belum ada
aturan yang memaksa bagi umat muslim untuk menunaikan zakat bagi yang mampu.
Sehingga zakat belum dapat menjadi sumber devisa Negara, dan belum dapat
dimanfaatkan sebagai anggaran belanja Negara.
d) Ketiadaan Jaminan dalam Bertransaksi
Zakat dikonsepsi oleh syariat Islam untuk membantu orang-orang yang
kekurangan dalam kehidupan ekonominya sehingga tidak memerlukan jaminan
dalam bertransaksi. Ketiadaan jaminan itu berarti membuka peluang bagi masyarakat
miskin untuk berusaha mengubah kehidupannya menjadi sejahtera, sehingga pada
masa mendatang mereka menjadi muzakki dan tidak lagi menjadi mustahiq.
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERAN PASAR, NEGARA DAN MASYARAKAT 17
e) Sarana penerapan produk ekonomi Islam secara murni
Zakat dapat menjadi sarana untuk menerapkan produk ekonomi Islam secara
murni. Karena produk ekonomi Islam belum secara murni diterapkan oleh perbankan
syariah. Mengingat bahwa keberadaan bank syariah di Indonesia masih relative muda
dalam dunia perbankan.
f) Penyaluran Modal
Penyaluran modal dari dana zakat yang terkumpul dapat diberikan kepada
perorangan maupun kelompok, penyaluran modal bisa dalam bentuk untuk modal
kerja atau investasi. Dalam hal ini, lembaga zakat dapat mengajukan syarat, bisakah
usaha tersebut dapat merekrut tenaga kerja yang lain. Bila sudah berkembang kelak,
usaha ini harus tetap mampu memberi kontribusi untuk tetangga-tetangga lain yang
juga miskin. Dengan cara ini, lembaga zakat tengah mendorong agar kegiatan
ekonomi bisa multiplier effect.
g) Pembentukan lembaga keuangan
Dalam penyaluran bantuan untuk pengusaha super mikro lembaga zakat dapat
mengembangkan lembaga keuangan mikro syariah (LKMS). Sebagai mediator,
LKMS mempunyai kedudukan yang strategis. Melalui LKMS, lembaga zakat tidak
perlu terjun mengurus langsung pengusaha. Dengan LKMS, lembaga zakat malah
dapat mengontrol pemberdayaan lebih seksama. Ada target yang bisa diprediksi, ada
laporan yang bisa distandarisasi, serta ada data yang bisa dijadikan pola untuk
program pemberdayaan. Dengan sinergisitas antara lembaga zakat dan LKMS, maka
LKMS akan menjadi gerakan pemberdayaan yang memiliki sifat dan karakteristik
khusus. Melalui sejumlah LKMS, lembaga zaat sungguh-sungguh dapat berperan
menjadi agent of development.
h) Pembangunan Industri Penyaluran dana untuk modal usaha dan investasi seperti took
swalayan, Baitul Maal Wa Tamwil dan sebagainya merupakan industry dan kegiatan
pemberdayaan ekonomi yang dikembangkan oleh lembaga zakat. Hal tersebut
merupakan langkah konkret pemberdayaan yang ditujukann untuk para mustahiq.
Sehingga, ada beberapa tujuan dari pengembangan ekonomi, yaitu:
1. Penciptaan lapangan kerja
Dengan modal yang diberikan, diharapkan sector usaha yang dibantu tetap
dapat mempertahankan tenaga kerja yang sudah ada dan mampu menambah
tenaga kerja yang baru yang berasal dari kalangan mustahiq.

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERAN PASAR, NEGARA DAN MASYARAKAT 18


2. Peningkatan usaha
Modal yang diberikan setidakya dapat menyelamatkan usaha yang telah
berjalan. Dengan modal tersebut usaha dapat dikembangkan dengan baik. Dengan
peningkatan usaha, aktifitas ekonomi di masyarakat pun bergerak. Ekonomi
masyarakat bergerak mengidikasikan adanya geliat tumbuhnya kegiatan-kegiatan
ekonomi yang baru.
3. Pelatihan
Tanpa disadari bahwa pemgembangan usaha ternyata memberikan kesempatan
kepada masyarakat untuk berlatih. Seiring dengan berjalannya waktu, tiba-tiba
saja ada daerah yang telah menjadi sentra industry. Tenaga kerja pun terbina,
menjadi ciri khas dari daerah tersebut, dengan ketrampilan yang dimiliki
warganya, itu menjadi bekal kemanapun mereka pergi.
4. Pembentukan
Organisasi Yang penting bagi lembaga zakat, membuat organisasi di antara
mustahiqyang menerima bantuan modal. Pembentukan organisasi amat penting.
Tujuan pembentukan organisasi untuk kepentingan mustahiq sendiri.
Dengan organisasi mereka dapat memperkuat posisi, mengatasi persoalan
keuangan, menyatakan pendapat dan kesulitan, serta menyelesaikan persoalan
yang tumbuh di kalangan anggota. Sehingga kehidupan ekonomi mereka akan
sejahtera, dan selanjuatnya akan menjadi muzakki.11

I. Studi Kasus
The Role of development NGO’s : BRAC and The Grameen Bank 583
(Peran LSM pembangunan: BRAC dan The Grameen Bank 583).
Profile & Activities of Two Broad Ngos in Bangladesh (Profil & Aktivitas Dua LSM
Luas di Bangladesh)
a. Grameen Bank
Di antara organisasi keuangan mikro (LSM) di Bangladesh, bank Grameen
berada pada posisi terdepan yang mencoba mengembangkan orang miskin dan
terpandang yang memberikan pinjaman mikro tanpa memerlukan jaminan atau
hipotek. Tujuannya adalah untuk membuat museum kemiskinan di setiap area di

11
Ali Ridlo, Zakat dan Perspektif Ekonomi Islam, Jurnal Al-‘Adl Vol.7 No.1 2014, Hal.132

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERAN PASAR, NEGARA DAN MASYARAKAT 19


Bangladesh. Namun sekarang replikasi Grameen dilakukan di seluruh dunia dan
didedikasikan untuk menciptakan dunia yang bebas dari kemiskinan.
Dengan inisiasi ini, makalah ini memfokuskan bagaimana keuangan mikro
membantu mengentaskan kemiskinan di Bangladesh. Mengikuti pendekatan ini,
makalah ini telah disusun menjadi beberapa bagian. Disini membahas tentang
sistem kredit mikro, perbedaan antara Bank Grameen dan Bank Konvensional.
Bagian selanjutnya menyoroti struktur kredit mikro, kerangka kelembagaan dan
kemajuan lembaga keuangan mikro. Bagian tiga menggambarkan sistem
pinjaman grameen, prosedur investasi dan model replika dijelaskan. Bagian
keempat menjelaskan penyebab kemiskinan dan kerangka strategi
pengurangannya.
Implikasi terhadap pengentasan kemiskinan dijelaskan di bagian kelima dan
terakhir, dampak sosial dan ekonomi dari kredit mikro di Bangladesh telah
dianugerahkan. Semua bagian itu sangat terkait dengan pembangunan sosial-
ekonomi Bangladesh dengan beberapa situasi kegiatan korektif yang bijaksana.
Sudut pandang Bangladesh Kredit mikro adalah sejumlah kecil pinjaman yang
diberikan kepada orang miskin untuk mengembangkan standar hidup mereka.
Pinjaman dalam jumlah kecil ini dapat membantu orang keluar dari lingkaran
kemiskinan dengan menghasilkan pendapatan. Mendefinisikan kredit mikro, ini
adalah - “Layanan keuangan di mana sejumlah kecil uang (biasanya sekitar $ 50
$ 150) dipinjamkan kepada orang miskin untuk digunakan sebagai modal untuk
memulai atau mengembangkan usaha kecil” [2]. Sungguh menakjubkan
bagaimana sedikit uang memberi kekuatan kepada orang miskin untuk memulai
bisnis dan membantu memutus lingkaran setan kemiskinan.
Pinjaman atau dukungan keuangan dalam jumlah kecil ini kepada orang-orang
yang membutuhkan membantu mendorong pendirian bisnis bebas. Dengan kata
lain, merupakan sistem inovasi keuangan yang bersumber dari sistem atau
prosedur perbankan grameen yang didasarkan pada trust dan collateral free dan
berlawanan dengan sistem perbankan konvensional. Untuk mendapatkan
pinjaman, orang pergi ke bank konvensional tetapi Bank Grameen mendekati
tangga pintu orang yang tidak memiliki akar atau tidak memiliki tanah. Sungguh
luar biasa bahwa, tanpa jaminan, bank mana pun dapat mengalokasikan atau
memberikan sanksi pinjaman kepada orang-orang yang tidak menentu atau

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERAN PASAR, NEGARA DAN MASYARAKAT 20


rentan. Pendekatan pemberian pinjaman ini menempatkan Bank Grameen pada
posisi unik dalam keuangan mikro dan pendekatan yang melampaui batas.
b. BRAC
BRAC awalnya dikenal sebagai Komite Bantuan Rehabilitasi Bangladesh. Itu
dibuat pada tahun 1972 oleh Sir Fazlé Hasan Abed di sebuah distrik kecil di
Bangladesh.7 Itu adalah proyek bantuan dan rehabilitasi skala kecil untuk
membantu pengungsi perang yang kembali setelah Perang Pembebasan
Bangladesh tahun 1971. 9 bulan setelah BRAC dimulai, 14000 rumah dan
beberapa ratus perahu dibangun dan / atau dibangun kembali untuk bantuan. Ini
termasuk pusat kesehatan dan layanan penting lainnya (seperti air).
Setelah pekerjaan pertolongan awal selesai, BRAC mengalihkan perhatiannya
ke pembangunan jangka panjang karena mereka menyadari masalahnya kronis
dan struktural, sehingga mereka mengatur ulang diri mereka sendiri dengan
mengubah nama mereka menjadi Komite Kemajuan Pedesaan Bangladesh. Misi
baru mereka mulai fokus pada peningkatan kualitas hidup yang melemparkan
kemiskinan, buta huruf, dan masalah lainnya.
Pada tahun 1975 dibentuk Research and Evaluation Division (RED) untuk
menganalisa dan mengevaluasi tugas dan pembinaan untuk pengembangan
organisasinya, divisi ini juga membantu memberikan informasi bagi peneliti dan
LSM lain yang sejak awal telah membuat 1.398 laporan penelitian dan 372 artikel
jurnal .
Prioritas utama BRAC mencakup fokus pada perempuan, pemberdayaan akar
rumput, kesehatan dan pendidikan, pemberdayaan petani, layanan keuangan
inklusif, dan solusi mandiri.
Melalui pendidikan mereka, BRAC telah mendaftarkan 3 juta anak, 65% di
antaranya adalah perempuan dan membantu membangun hampir 1000
perpustakaan dan 38.000 sekolah di seluruh dunia. Pada 1999, BRAC memulai
Institut Teknologi Informasi dan universitas 2 tahun kemudian. Universitas
BRAC ini dimaksudkan untuk menciptakan pemimpin di negara mereka dan
membantu Bangladesh.
Tujuan edukatif lain dari BRAC adalah menurunkan angka kematian anak
menjadi setengahnya, yang sebagian besar berfokus pada penyebab utama diare
melakukan hal tersebut. Lebih dari 25% dari semua bayi meninggal sebelum usia
5 tahun. Untuk mengatasi hal ini, BRAC memulai Program Ekstensi Terapi
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERAN PASAR, NEGARA DAN MASYARAKAT 21
Mulut (OTEP) pada tahun 1979. Bekerja sama dengan sekolah-sekolah agama
dan ibu-ibu yang mendidik dari rumah ke rumah, BRAC mencakup lebih dari 14
juta rumah tangga yang membuatnya. penggunaan rehidrasi oral tertinggi di
antara semua negara berkembang, sekarang angka kematian bayi kurang dari 8%.
Mereka mampu menghasilkan hasil ini dari 97.000 petugas kesehatan.
Untuk pekerjaan, pendapatan dan layanan kredit pada tahun 1974, BRAC
mulai memberikan kredit mikro (uang dalam jumlah kecil, bunga rendah,
biasanya untuk bisnis baru) dan menilai kegunaan kredit bagi orang miskin. Saat
ini memberikan pinjaman mikro $ 10 miliar setiap tahun. 90% dari pinjaman
mikro BRACs diberikan kepada wanita dengan tingkat pengembalian 98%.
Sebuah bank BRAC didirikan dengan tujuan membantu mendanai usaha kecil
dan menengah.
BRAC kemudian pada tahun 1977, mereka membantu mengorganisir anggota
desa untuk mengembangkan komunitas mereka sendiri melalui program yang
disebut Village Organizations (VO). BRAC juga mendirikan percetakan dan
rantai ritel kerajinan tangan yang disebut Aarong (yang mempekerjakan 65.000
seniman) dan kemudian proyek Produk Susu dan Makanan. Mereka terus
memberikan pelatihan perusahaan dan sekarang memiliki program seperti: bull
station, feed mill dan produksi broiler. Melalui proyek-proyek ini, BRAC
sekarang mendanai sendiri 70-80% organisasinya. Mereka juga mempekerjakan
lebih dari 100.000 karyawan dimana 70% adalah perempuan. Mereka telah
berkembang ke 10 negara lain dan 3 benua. Dan membantu lebih dari 120 juta
orang dan dinilai sebagai salah satu LSM terbaik di dunia.
Keberhasilan lain dari BRAC dapat mencakup tanggapan yang besar terhadap
Topan SIDR yang melanda Bangladesh pada tahun 2007 yang membantu
mengirimkan bantuan darurat kepada lebih dari 300.000 penduduk dari sekitar
60.000 rumah. BRAC juga mencatat bahwa masalah pemanasan global di
Bangladesh akan menyebabkan masalah memulai program penanaman pohon
yang memiliki 15 pembibitan pohon besar saja.
Meskipun BRAC bukan satu-satunya LSM yang memiliki kehadiran yang
kuat di Bangladesh, LSM lain bernama Bank Grameen. Awalnya mereka juga
memulai sebagai perusahaan kredit mikro, tetapi mereka mulai melakukan
diversifikasi. Beberapa pencapaian penting mereka misalnya telah menciptakan
sistem kredit mikro, usaha bisnis yang luas dari pakaian rajut hingga perangkat
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERAN PASAR, NEGARA DAN MASYARAKAT 22
lunak, dan peningkatan infrastruktur komunikasi. Untuk semua kepositifan yang
dilakukan BRAC ini juga ada kritik. Satu masalah besar yang membayangi yang
dikritik sebagian orang adalah prestasi yang mereka promosikan, BRAC
dipandang sebagai orang Bangladesh saya sebagai pemerintah kedua. Beberapa
mengkritik bahwa mereka memiliki terlalu banyak kekuasaan dan bahwa
pencarian mereka untuk perbaikan ekonomi menyebabkan masalah inflasi dan
lingkungan (seperti penggurunan, pengeringan air dan peningkatan arsenik dalam
air minum). BRAC dalam pertahanan mengatakan peningkatan ekonomi harus
dibayar mahal.
Kemiskinan dan situasi pengangguran telah terjadi di pedesaan Bangladesh
selama beberapa dekade. Belum ada perbaikan besar-besaran pada derajat dan situasi
keseluruhan dari masalah ini yang mengarah pada pembangunan berkelanjutan.
Namun, keterlibatan LSM seperti GB & BRAC telah membuat inisiatif untuk
memperbaiki situasi umum setidaknya sampai batas tertentu. Skenario pedesaan
Bangladesh dalam hal kemiskinan dan pengangguran telah sangat dipengaruhi dengan
keterlibatan LSM seperti GB & BRAC. Salah satu temuan penting dari studi ini
adalah tren kemiskinan dan pengangguran, fasilitas pendidikan, kesehatan & lain-lain
situasi di pedesaan Bangladesh saat ini.
Dinamika penghalang yang sebenarnya di pedesaan Bangladesh tidak pernah
dipahami dalam pola akademik serupa di desa studi kasus. Jenis dan pandangan yang
berbeda telah mempengaruhi situasi penghalang tersebut. Tenaga kerja selama ini
dianggap sebagian besar bekerja di sektor pertanian, sedangkan sektor jasa menempati
posisi kedua. Namun, tren terkini menunjukkan bahwa mayoritas tenaga kerja di
lokasi studi kasus secara bertahap mulai menarik tenaga kerja harian. Temuan lainnya
adalah sikap masyarakat terhadap kegiatan pembangunan dan penciptaan lapangan
kerja yang dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat tersebut.
Bencana alam bersama dengan jenis bencana lainnya telah meningkatkan
kemiskinan dan tingkat dan status pengangguran sampai batas tertentu. Namun,
kegiatan pembangunan tersebut kurang diterima oleh masyarakat pedesaan, karena
sikap dan pengalaman yang kurang menyenangkan dengan karyawan Grameen Bank
& BRAC LSM terpilih ini. Studi ini telah dirancang dengan tujuan dasar untuk
mengeksplorasi kontribusi yang dimiliki organisasi non-pemerintah di pedesaan
Bangladesh. Inilah penyebab Pembangunan secara riil melalui langkah-langkah Bisnis
Sosial mereka seperti; pinjaman, asuransi, pinjaman perumahan untuk orang miskin &
KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERAN PASAR, NEGARA DAN MASYARAKAT 23
aktivitas lainnya. Selain itu, studi ini mencoba untuk memahami derajat dan volume
situasi kemiskinan yang sedang berlangsung serta status pengangguran di Bangladesh.
Studi ini juga mencoba menguraikan dampak kegiatan dan inisiatif yang
dilakukan oleh organisasi non-pemerintah. Temuan telah mampu mengeksplorasi
status kemiskinan dan pengangguran saat ini di pedesaan Bangladesh melalui studi
kasus. Ini sekali lagi membantu untuk menawarkan pemahaman tentang program
yang dijalankan dan dianggap berhasil di pedesaan Bangladesh. Kegiatan dan inisiatif
yang dilakukan oleh organisasi nonpemerintah dianggap positif dan negatif dalam hal
membangun Bangladesh yang lebih baik dan berkembang secara berkelanjutan. Studi
ini menghadapi dua keterbatasan dasar. Pertama, keterbatasan waktu yang membatasi
peneliti untuk melakukan lebih banyak wawancara yang mungkin dapat mewakili
lebih banyak jenis populasi. Batasan kedua adalah keengganan penduduk pedesaan
untuk berbagi pandangan dan ide mereka tentang Grameen Bank & BRAC dan
kegiatannya yang dikhawatirkan dapat berdampak negatif pada hubungan mereka
dengan GB & BRAC. Namun, peneliti telah berusaha untuk mengatasi keterbatasan
tersebut dan memperkaya penelitian melalui observasi pribadi. Dinamika dan tingkat
kemiskinan pedesaan secara tradisional mencakup wilayah yang sangat luas dan ada
peluang yang jelas untuk melakukan studi lebih lanjut tentang berbagai aspek di masa
depan.

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERAN PASAR, NEGARA DAN MASYARAKAT 24


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pembangunan adalah perubahan social secara kualitatif, pendekatan kelembagaan,
yang menekankan peran negara dalam pembangunan. pendekatan institusional, yang juga
menawarkan pandangan yang berbeda mengenai peran institusi dalam pembangunan.
Perencanaan dan pembangunan merupakan suatu kesatuan yang memiliki kaitan erat
antara satu dengan yang lainnya. Perencanaan pembangunan merupakan tahapan awal
dari suatu proses pembangunan, perencanaan pembangunan dijadikan sebagai bahan,
pedoman, atau acuan dasar bagi pelaksanaan kegiatan perencanaan atau action plan.
Kegiatan perencanaan pembangunan pada dasarnya bersifat penelitian atau riset karena
didalam proses pelaksanaannya lebih banyak menggunakan metode-metode riset yakni
mulai dari teknik pengumpulan data, analisis data, hingga studi pada lapangan untuk
memperoleh data-data yang akurat, baik data-data yang bersifat konseptual maupun data-
data bersifat eksperimental yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dalam kegiatan
perencanaan pembangunan itu sendiri. Perencanaan pembangunan sebagai suatu proses
perumusan alternatif-alternatif atau keputusan-keputusan yang didasarkan pada data-data
dan fakta-fakta yang akan digunakan sebagai bahan untuk melaksanakan suatu rangkaian
kegiatan atau aktivitas kemasyarakatan, baik yang bersifat fisik (material) maupun non
fisik (mental dan spiritual), dalam rangka mencapai tujuan yang lebih baik.

B. Saran
Kami selaku pemakalah mohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam
makalah ini, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman semua
agar makalah ini dapat dibuat dengan lebih baik lagi.

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAN PERAN PASAR, NEGARA DAN MASYARAKAT 25

Anda mungkin juga menyukai