Anda di halaman 1dari 6

Nama : Windi Cantika

Putri NIM : 19650252

Kelas : Farmasi

3A SOAL:

1. Jelaskan anatomi dan fisiologi dari ginjal!

2. Bagaimana kerja system ginjal pada manusia!

3. Sebutkan gangguan pada ginjal

4. Jelaskan mekanisme Patofisiologi pada ginjal! Minimal 3 gangguan ginjal!

JAWAB:

1. Anatomi dan fisiologi ginjal

Ginjal terletak dibagian belakang abdomen atas, dibelakang peritonium


(retroperitoneal), didepan dua kosta terakhir dan tiga otot-otot besar
(transversus abdominis, kuadratus lumborum dan psoas mayor) di bawah
hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjaradrenal
(juga disebut kelenjar suprarenal). Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra
T12 hingga L3. Ginjal pada orang dewasa berukuran panjang 11-12 cm,
lebar 5-7 cm, tebal 2,3-3 cm, kira-kira sebesar kepalan tangan manusia
dewasa. Berat kedua ginjal kurang dari 1% berat seluruh tubuh atau kurang
lebih beratnya antara 120-150 gram. Ginjal Bentuknya seperti biji kacang,
dengan lekukan yang menghadap ke dalam. Jumlahnya ada 2 buah yaitu kiri
dan kanan, ginjal kiri lebih besar dari ginjal kanan dan pada umumnya ginjal
laki-laki lebih panjang dari pada ginjal wanita. Ginjal kanan biasanya
terletak sedikit ke bawah dibandingkan ginjal kiri untuk memberi tempat
lobus hepatis dexter yang besar.

Ginjal dipertahankan dalam posisi tersebut oleh bantalan lemak yang


tebal.
Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak
pararenal) yang membantu meredam guncangan. Setiap ginjal terbungkus
oleh selaput tipis yang disebut kapsula fibrosa, terdapat cortex renalis di
bagian luar, yang berwarna coklat gelap, dan medulla renalis di bagian
dalam yang berwarna coklat lebih terang
dibandingkan cortex. Bagian medulla berbentuk kerucut yang disebut
pyramides renalis, puncak kerucut tadi menghadap kaliks yang terdiri dari
lubang-lubang kecil disebut papilla renalis. Hilum adalah pinggir medial
ginjal berbentuk konkaf sebagai pintu masuknya pembuluh darah, pembuluh
limfe, ureter dan nervus. Pelvis renalis berbentuk corong yang menerima
urin yang diproduksi ginjal. Terbagi menjadi dua atau tiga kaliks renalis
majores yang masing-masing akan bercabang menjadi dua atau tiga kaliks
renalis minores. Medulla terbagi menjadi bagian segitiga yang disebut
piramid. Piramid-piramid tersebut dikelilingi oleh bagian korteks dan
tersusun dari segmen-segmen tubulus dan duktus pengumpul nefron. Papila
atau apeks dari tiap piramid membentuk duktus papilaris bellini yang
terbentuk dari kesatuan bagian terminal dari banyak duktus pengumpul.

Ginjal terbentuk oleh unit yang disebut nephron yang berjumlah 1-1,2 juta
buah pada tiap ginjal. Nefron adalah unit fungsional ginjal. Setiap nefron
terdiri dari kapsula bowman, tumbai kapiler glomerulus, tubulus kontortus
proksimal, lengkung henle dan tubulus kontortus distal, yang mengosongkan
diri keduktus pengumpul. (Price, 1995) Unit nephron dimulai dari pembuluh
darah halus / kapiler, bersifat sebagai saringan disebut Glomerulus, darah
melewati glomerulus/ kapiler tersebut dan disaring sehingga terbentuk filtrat
(urin yang masih encer) yang berjumlah kira- kira 170 liter per hari,
kemudian dialirkan melalui pipa/saluran yang disebut Tubulus. Urin ini
dialirkan keluar ke saluran Ureter, kandung kencing, kemudian ke luar
melalui Uretra. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut
(terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian
mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan
sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan
menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir
yang kemudian diekskresikan disebut urin.

2. Kerja sistem ginjal pada manusia

Cara kerja ginjal dalam tubuh manusia itu diawali dari proses penyaringan
darah yang akan dialirkan dari arteri ginjal menuju pada ginjal. Dalam arteri
ginjal air dan juga larutan yang ada akan di saring dan sebagian dari larutan
yang tidak dapat terfilter kemudian di alirkan lagi ke sebuah sistem sirkulasi dan
akan melewati sebuah vena
sehingga terjadi sebuah penyaringan. Darah yang ada di dalam tubuh akan
menuju sebuah kapiler glomerulus, dalam glomerulus air dan juga zat yang
sudah terlarut akan disaring sehingga akan menghasilkan cairan urin primer dan
kemudian akan masuk dalam kapsula bowman. Jadi dapat dikatakan jika hampir
setiap hari ginjal manusia di lewati darah hampir 350 kali.

Cara kerja ginjal yang ke dua adalah mengatur berjalannya proses


penyaringan glomerular yang sering digunakan untuk tes dalam diagnose pada
fungsi ginjal. Dalam sebuah filtrar glomeruli tersebut masih terdapat adanya
suatu zat yang dapat digunakan untuk dimanfaatkan bagi tubuh manusia. Zat zat
tersebut meliputi asam amino, glukosa, garam, air dan zat zat tersebut kemudian
akan melalui sebuah tubulus proksimal yang terdapat pada bagian korteks, pada
medulla atau lengkung henle sampai pada bagian tubulus distal. Sebetulnya
masih banyak lagi cara kerja ginjal yang lainnya, dan mungkin akan saya bahas
kembali pada kesempatan kesempatan yang akan dating. Semoga sedikit ilmu di
atas dapat bermanfaat bagi kita semua.

3 Gangguan pada
ginjal
+ Infeksi ginjal
+ Batu ginjal
+ Gagal ginjal akut
+ Gagal ginjal kronis
+ Nefropati diabetic
+ Sindrom nefritik
+ Sindrom nefrotik
+ Tumor ginjal

4. Mekanisme patofisiologi pada ginjal


√ PROTEINURIA

- Ekskresi protein normal dalam urine kurang dari 150 mg/hari → jika lebih
Patologis

- Proteinuria

- Aliran keluar (prarenal)


- Glomerulus

- Tubulus

Proteinuria fungsional (sementara) → terdapat pada kasus ginjal


normal, akibat ekskresi protein berlebihan pd kasus: demam, latihan
berat, akibat posisi berdiri (proteinuria ortostatik)

Proteinuria prarenal: akibat ekskresi protein BM rendah (produksi protein


berlebih) → pada kasus Multiple Mieloma → dimana jumlah protein yg
difiltrasi melebihi kemampuan reabsorbsi tubulus

Proteinuria menetap → terdapat pada penyakit sistemik dan ginjal

Proteinuria glomelural adalah peningkatan permeabilitas glomelural akibat


hilangnya jumlah atau ukuran sawar glomerulus (lapisan glomerulus: endotel,
membran basal dan epitel) → yang dapat lolos protein dgn BM rendah

Penyakit tubulointerstisial dapat mengganggu absorpsi protein tubular yang


mengakibatkan proteinuria (pielonefritis kronik, asidosis tubulus ginjal,
sindrom Fanconi, Nekrosis Tubulus Akut (ATN))

Sindrom neprotik → hilangnya protein sebanyak 3,5 g/hr atau lebih dalam urine

√ HEMATURIA

Hematuria → adanya darah dalam urine

Hematuria sering merupakan tanda adanya penyakit ginjal (glumerulonefritis)


atau penyakit saluran kemih bagian bawah (infeksi, batu, trauma dan neoplasma)

√ BATU GINJAL

Jenis batu ginjal tersering: kalsium oksalat, kalsium fosfat atau campuran
Yang merangsang pembentukan batu: statis urine, infeksi atau pemakaian kateter
menetap

Batu asam urat terbentuk dalam urine asam dan uropati obstruktif akibat
kristalisasi asam urat

Pencegahan pembentukan batu: minum air yang banyak

Anda mungkin juga menyukai