METODE PENELITIAN
Alat :
Test Kit (Boraks test kit, Formatest, dan pH Stick)
Plat tetes
C. Metode Penelitian
1. Organoleptik
Organoleptik yaitu penilaian dan mengamati tekstur, warna, bentuk,
aroma, rasa dari suatu makanan, minuman, maupun obat-obatan (Nasiru,
2014).
Penilaian organoleptik digunakan untuk menilai mutu suatu
makanan. Dalam penilaian organoleptik memerlukan panel, baik
perorangan maupun kelompok, untuk menilai mutu maupun sifat benda
dari kesan subjektif. Orang yang menjadi anggota panel dinamakan
panelis. Terdapat beberapa macam panel, seperti;
a. Panel pencicip perorangan
b. Panel pencicip terbatas
c. Panel terlatih
d. Panel tidak terlatih
e. Panel agak terlatih
f. Panel konsumen
(Soekarto, 2012)
Organoleptik merupakan pengujian berdasarkan pada proses
pengindraan. Pengindraan artinya suatu proses fisio psikologis, yaitu
kesadaran pengenalan alat indra terhadap sifat benda karena adanya
rangsangan terhadap alat indra dari benda itu. Kesadaran kesan dan sikap
kepada rangsangan adalah reaksi dari psikologis atau reaksi subjektif.
Disebut penilaian subjektif karena hasil penilaian ditentukan oleh pelaku
yang melakukan penilaian (Agusman, 2013).
Uji organoleptik yang dilakukan dalam penelitian ini ada 3 cara
yaitu:
a. Uji warna : dengan mengamati penampakan warna pada
sampel
b. Uji tekstur : dengan cara ditekan dan dengan perabaan
menggunakan jari
c. Uji aroma : dilakukan dengan cara mencium aroma sampel
dengan bantuan hidung.
2. Uji Boraks
Boraks test kit digunakan untuk mendeteksi adanya senyawa boraks
dan asam borat dalam sampel pangan segar dan olahan. Boraks adalah
senyawa kimia yang digunakan untuk mematri logam, pembuatan gelas
dan enamel, anti jamur kayu, pembasmi kecoa, antiseptic, obat untuk
kulit dalam bentuk salep, campuran pembersih. Boraks banyak disalah
gunakan untuk dijadikan bahan tambahan pangan (BTP) pada bakso,
tahu, mie, bihun, kerupuk, lontong dan lain sebagainya. Keberadaan
borax pada makanan tidak ditoleransi/tidak boleh ada dalam kadar
berapapun.
3. Forma Test
Formalin test kit adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi
senyawa formalin dalam sampel. Senyawa kimia formaldehida (juga
disebut metanal atau formalin), merupakan aldehida dengan rumus kimia
H2CO, yang berbentuk gas, atau cair yang dikenal dengan formalin, atau
padatan yang dikenal dengan paraformaldehide atau trioxane.
4. pH Stick
pH stick ini berupa kertas yang agak tebal dengan ukuran yang kecil
dan memiliki empat warna yang hampir mirip. Cara penggunaan nya
sangat sederhana yaitu mencelup kertas indikator pada bagian berwarna
ke dalam sampel, kemudian sakan terlihat perubahan warna, perubahan
warna ini dibandingkan dengan warna pada kotak pH stick tersebut. Jadi
dalam kotak tersebut dicocokkan warna mana yang paling sesuai. Setelah
dirasa cocok dan sesuai, lihat angka berapa yang tertera pada ujung
warna tersebut.
D. Cara Kerja
1. Bakso, tahu, daging ayam, rolade, dan tahu pong dihaluskan.
2. Kemudian teteskan 1-2 tetes larutan boraks dan formalin.
3. Tunggu 1-2 menit.
4. Amati perubahan warna yang terjadi pada sampel. Jika terjadi perubahan
warna menjadi merah muda, menandakan adanya kandungan formalin.
5. Untuk pH stick, daging ayam ditempelkan pada kertas pH kemudian
ditekan, lalu tunggu 1 menit. Amati lalu cocokan warna yang sesuai pada
indikator.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
a. Uji Organoleptik
Aroma Tekstur Warna
N Bahan Standart Instalasi Standart Instalas Standart Instalasi
o Gizi i Gizi Gizi
1. Bakso Bau sapi Bau sapi Lembut Lembut Warna yang Abu-abu
dan tidak lebih gelap, muda
kenyal biasanya
berwarna abu-
abu. Warna yang
gelap
mengindikasikan
bahwa bakso
tersebut
menggunakan
lebih banyak
daging
ketimbang bahan
lain yang dapat
membahayakan
tubuh.
2. Tahu Bau khas Bau khas Lembut Lembut Putih bersih Putih
kedelai, kedelai dan tidak
tidak dan tidak kenyal
berbau berbau Bebas dari
asam dan asam lendir
c. Formatest
No Nama Bahan Hasil Uji Formalin
1. Bakso Negatif tidak mengandung formalin
2. Tahu Negatif tidak mengandung formalin
3. Daging ayam Negatif tidak mengandung formalin
4. Rolade Negatif tidak mengandung formalin
5. Tahu Pong Negatif tidak mengandung formalin
Pada semua hasil percobaan, didapatkan hasil negatif tidak
mengandung formalin. Dimana larutan formalin tidak mengalami
perubahan menjadi warna merah muda keunguan. Warna merah muda
keunguan pada formatest terjadi akibat interaksi dengan senyawa
formalin dari reaksi antara formaldehyde dan 4-amino-3-hidrazino-5-
mercapto-1,2.4-Triazole. Tidak adanya perubahan warna menjadi merah
muda keunguan menandakan tidak adanya kandungan formalin pada
bakso, tahu, daging ayam, rolade, dan tahu pong di instalasi gizi RSPAU
dr. S. Hardjolukito Yogyakarta.
d. pH Stick
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
UJI BORAKS
UJI FORMALIN
UJI pH