Adapun jangka waktu jenis kegiatan yang ada pada Seksi Infrastrktur
Pertanahan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Ketapang antara lain:
a. Pengukuran dan Pemetaan Kadastral, 12 (dua belas) hari kerja.
b. Pendaftaran Tanah Pertamakali Pengakuan/ Penegasan Hak, 38 (tiga puluh
delapan) hari kerja.
c. Pemecahan, Penggabungan dan Pemisahan Bidang, 15 (lima belas) hari kerja.
d. Informasi Pertanahan (Informasi Titik Koordinat), 3 (tiga) hari kerja.
e. Sertipikat pengganti hak atas tanah (karena blanko lama, hilang, dan rusak),
19 (sembilan belas) hari kerja.
f. Pengukuran Bidang Tanah untuk Keperluan Pengembalian Batas
1) 12 (dua belas) hari kerja untuk luasan tidak lebih dari 40 Ha
2) 30 (tiga puluh) hari untuk luasan lebih dari 40 Ha
Cek kesesuaian sertipikat Cek Bidang Tanah sudah Bila tidak ada di belum
dengan Buku Tanah pada dipetakan, cek pada peta manual
dipetakan di Peta
KKPWeb atau diposisikan dari informasi
Pendaftaran
pada SU
Catat Nomor Lembar Peta Booking NIB pada Jika informasi lokasi masih
KKPWeb bila belum ada diragukan dilakukan ploting ke
Pendaftaran
NIB lapangan/lokasi
Entry data SU/GU pada Pemetaan Persil dan Penulisan NIB dan No.Peta
aplikasi KKPweb penambahan SU spasial Pendafatran pada SU &
Arsip
Persetujuan Kasubsi
Diserahkan ke loket Pengukuran dan Pemetaan
Dasar dan Tematik
No Pengukuran Pengukuran
Desa/Kelurahan K4
. K1 K3
1 TENGAH 88 62 809
2 KANTOR 95 22 0
3 MULIA BARU 74 14 0
6 SUKABANGUN 113 6 0
1
Penggunaan aplikasi Smart PTSL ini memudahkan dalam pengukuran
hingga pengolahannya, hal ini dikarenakangambar hasil pengukuran hanya
diperlu dieksport dan sudah terdapat informasi yang dibutuhkan jika pada
saat pengukuran pengisian atribut pada bidang lengkap.
Selain untuk pengukuran bidang tanah yang belum bersertipikat, juga
dilakukan ploting untuk bidang tanah yang sudah bersetipikat namun belum
dipetakan pada peta pendaftaran (K4).
No Dalam Persentase
Jenis Permohonan Jumlah Selesai
. Proses Penyelesaian
1 Pemecahan Bidang 683 518 165 76
Pengukuran Dan Pemetaan
2 103 62 41 60
Kadastral
3 Pengukuran Ulang Dan 10 6 4 60
Pemetaan Kadastral
4 Penggabungan Bidang 5 3 2 60
Pendaftaran Tanah Pertama Kali
5 4 4 0 100
Pemberian Hak
6 Pelepasan Sebagian Hak 3 0 3 0
7 Pengembalian Batas 1 0 1 0
Pengukuran Untuk Mengetahui
8 1 1 0 100
Luas
TOTAL 810 594 216 73
Sumber : Laporan Pekerjaan Pengukuran dan Pemetaan
Seksi Infrastruktur Pertanahan, 2020
No Dalam Persentase
Jenis Permohonan Jumlah Selesai
. Proses Penyelesaian
1 Ploting 683 518 165 76
2 Validasi bidang tanah 103 62 41 60
Pengukuran Ulang Dan
3 10 6 4 60
Pemetaan Kadastral
4 Penggabungan Bidang 5 3 2 60
Pendaftaran Tanah Pertama Kali
5 4 4 0 100
Pemberian Hak
6 Pelepasan Sebagian Hak 3 0 3 0
7 Pengembalian Batas 1 0 1 0
Pengukuran Untuk Mengetahui
8 1 1 0 100
Luas
TOTAL 810 594 216 73
Sumber : Laporan Pekerjaan Pengukuran dan Pemetaan
Seksi Infrastruktur Pertanahan, 2020
2 KANTOR 95 22 0 117 95
3 MULIA BARU 74 14 0 88 74
13 SUKA MULYA 50 50
4. Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi dalam penyelesaian pekerjaan adalah:
a. Saat melakukan plotting dan validasi bidang tanah K4, terdapat bidang tanah
yang berada diluar batas desa.
b. Adanya sertipikat lama yang belum terpetakan.
c. Penggantian nomor hak, NIB, nomor SU sehingga terdapat banyak bidang yang
terploting 2 kali karena penomoran yang berbeda pada obyek yang sama
d. Bidang tanah yang sudah dipetakan pada peta pendaftaran tidak pada posisinya
e. Kegiatan pra pengukuran untuk permohonan pemecahan terdapat beberapa
ketidaksesuain mengenai pembagian bidangnya
B. Tata Laksana Infrastruktur Pertanahan
1. Permasalahan
Permasalahan yang terjadi di Seksi Infrastuktruk Pertanahan yaitu :
a. Saat melakukan plotting dan validasi bidang tanah K4, terdapat bidang tanah
yang berada diluar batas desa.
b. Adanya sertipikat lama yang belum terpetakan.
c. Penggantian nomor hak, NIB, nomor SU sehingga terdapat banyak bidang
yang terploting 2 kali karena penomoran yang berbeda pada obyek yang sama
d. Bidang tanah yang sudah dipetakan pada peta pendaftaran tidak pada posisinya
e. Kegiatan pra pengukuran untuk permohonan pemecahan terdapat beberapa
ketidaksesuain mengenai pembagian bidangnya
2. Analisis Masalah
Permasalahan yang terjadi di Seksi Infrastuktruk Pertanahan yaitu :
a. Saat melakukan plotting dan validasi bidang tanah K4, terdapat bidang tanah
yang berada diluar batas desa.
Pekerjaan ploting bidang tanah dilakukan dengan pengecekan lokasi bidang
tanah dilapangan kemudian dipetakan pada peta pendaftaran. Terdapat beberapa
desa yang batas administrasi desanya pada peta pendaftaran tidak sesuai dengan
yang dilapangan. Akibatnya pada saat dilakukan ploting dan pemetaan bidang
tanah tersebut tidak terbaca dan tidak dapat dilanjutkan karena berada diluar
batas desa.
5. Solusi
Solusi yang dilakukan dalam penyelesaian pekerjaan adalah:
a. Saat melakukan plotting dan validasi bidang tanah K4, terdapat bidang tanah
yang berada diluar batas desa.
Ploting bidang tanah dilakukan dengan pengecekan posisi pada lokasi bidang
tanah sekaligus memastikan telak administrasinya. Ketika bidang tanah
tersebut terdaftar pada desa A dan lokasi tanah tersebut pada desa B yang
merupakan desa pemekaran, maka dilakukan proses ganti desa ke desa B
kemudian baru dapat dipetakan. Adapun jika bidang tanah terdaftar dan berada
pada batas administrasi desa yang sama, namun batas desa pada peta
pendaftaran tidak sesuai maka dilakukan penyesuaian batas desa sesuai dengan
informasi yang diperoleh pada saat pengecekan lokasi di lapangan.
b. Adanya sertipikat lama yang belum terpetakan.
Sertipikat lama yang belum dipetakan, harus dilakukan pemetaan, baik
dengan cara kerja studio , maupun dengan cara pengecekan ke lapangan. Kerja
studio dilakukan jika bidang tanah tersebut dari KW 4 yang sudah mempunyai
surat ukur spasial, sehingga tidak perlu melihat surat ukurnya. Jika belum ada
surat ukur spasial maka diperlukan scan surat ukur ataupun dapat dilihat pada
scan peta lama yang sebelumnya sudah dilakukan digitasi. Tahap terakhir jika
sudah tidak dapat memposisikan bidang tanah tersebut dilakukan dengan
pengecekan ke lapangan.
c. Penggantian nomor hak, NIB, nomor SU sehingga terdapat banyak bidang yang
terploting 2 kali karena penomoran yang berbeda pada obyek yang sama.
Penggantian nomor pada sertipikat ditemukan pada beberapa sertipikat di
Kelurahan Tengah pada Kantor Pertanahan Kabupaten Ketapang, salah satu
alasannya karena terdapat doubel nomor hak, NIB, ataupun nomor SU yang
mana sertipikat tersebut terbit belum terdaftar dengan sistem seperti sekarang
ini. Penomorannya masih secara manual sehingga riskan terjadi hal tersebut.
Untuk itu nomor hak/NIB/nomor SU yang lama dihapus dari sistem
begitupun bidang tanah yang sudah di petakan dengan nomor tersebut.
Selajutnya dipetakan kembali dengan atribut yang baru.
d. Bidang tanah yang sudah dipetakan pada peta pendaftaran tidak pada posisinya.
Posisi bidang tanah yang tersebut dilakukan reposisi atau pemetaan persil
kembali pada posisinya.