Anda di halaman 1dari 1

SYALOM SELAMAT MALAM BAGI KITA SEMUANYA

Pada kesempatan ini saya rindu ingin membagikan kasih yesus menuntun saya untuk bergabung
bersama dengan pergerakan 1000 missionary kampus medan. Pada tahun 2016 saya menyelesaikan
Pendidikan saya tingkat SMA, dan saat itu saya mendengar kesaksian missionaris keluarga dari
kampus manado, kemudian mereka mengajak saya untuk join di pergerakan ini. Namun saya tidak
ada keinginan untuk bergabung. Saya mau kuliah seperti teman2 saya yang lainnya. Keluarga
memutuskan untuk saya berkuliah di unai. Saya masih ingat pada saat itu saya berangkat ke UNAI
pada tgl 26 juni 2016. Tapi hati saya tergerak ingin bergabung dengan pelatihan ini. Saat itu saya
tidak tau apa2 tentang missionaris, bagaimana mereka dilatih dan apay g mereka lakukan. Tapi hati
saya sangat rindu untuk bergabung dan akhirnya saya berdoa dan berpuasa setiap sabat. Dan puji
Tuhan seetelah saya menemukan jawaban doa saya saya memutuskan untuk mengikuti pelatihan ini
tgl 20 juni 2016. Ketika saya dilatih ada begitu banyak pertanyaan yg timbul dalam pikiran saya, ada
banyak hal yg tidak saya mengerti. Singkat cerita saya di kirim keladang penginjilan di tolitan
Sulawesi tengah. Awalnya saya dengan partner bingung harus berbuat apa. Kami merasa bahwa
kami tidak mampu dan ingin menyerah. Tapi kami bertelut, menangis, mengadu kepada dan dengan
pertolongan Tuhan kami di sanggupkan untuk membuat KPA dan pelayanan Kesehatan dengan
seadanya. Puji Tuhan setelah 2 bulan kmi membentuk kelompok KPA ada 2 org muda yg rindu
dibaptiskan. Setelah ke 2 org mud aini dibaptis kami keluarga dan masyaarakat sangat marah dan
akhirnya kami diusir dari tempat itu. Singkat cerita kami di pindahkan ke pulau sebrang yaitu desa
buko. Di sisa waktu pelayanan ini kami ingin melakukan yg terbaik yg Tuhan ingin untuk kami
lakukan. Kebenaran harus disampaikan. Saat itulah kami membuat KKR dengan banyak kesulitan yg
harus kami hadapi. Setelah malam ke 4 KKR selesai ternyata ada begitu banyak masyarakat yg
berbondong2 ingin menghentikan KKR tersebut mereka tidak setuju dengan kebenaran yg
disampaikan. Dan esokan harinya kami di sidang di rumah kepala desa dan memaksa untuk
menghentikan KKR itu padahal hanya tinggal satu malam lagi yaitu malam panggilan. Dan setelah itu
kami juga di siding di kantor desa bersama masyarakat dan juga majelis. Tapi kami percaya bahwa ini
adalah pekerjaan Tuhan dan kami katakana “ siapakah yg bertanggungjawab kepada Tuhan ketika
KKR ini di hentikan ? tidaak ada yg menjawab. Mereka tetap ngotot akan membongkar paksa tenda
KKR tersebut. Tapi malam KKR ke lima terus berjalan tidak ada sesuatu pun yg terjadi waalaupun
malam itu tdk ada panggilan dan tidak ada baptisan. Sejak saat itu masyarakat sangat membenci
kami tetapi dengan pertolongan Tuhan kmi tetap melawaat dan puji tuhan 2 minggu kemudian ada 1
keluarga yg rindu untuk menerima yesus sebagai juruslamat mereka. Saudara” ku kini saya mengerti
apa tujuan hidup saya yaitu melayani seperti YESUS. Saya mengerti rencana Tuhan dalam hidup saya.

Anda mungkin juga menyukai