Anda di halaman 1dari 5

Tanda bahaya trimester 1

1. perdarahan

Sedikit bercak darah masih tergolong normal. "Namun, pendarahan beratbisa menjadi tanda
keguguran atau ektopik," jelas Natali Aziz, MD, spesialis kehamilan dan janin di Lucile Packard
Children's Hospital, Palo Alto, California. 
 
Manju Monga, MD, spesialis dan janin dari Baylor College of Medicine di Houston
membenarkan hal tersebut. Apalagi, jika pendarahan yang terjadi disertai kram yang cukup
hebat. Segera periksakan diri ke dokter. Nantinya, dokter akan melakukan serangkaian
pemeriksaan seperti USG, dan tes darah.
 
2. Mual parah
Mual dan muntah adalah masalah yang paling umum diderita ibu hamil. Namun, jangan
disepelakan jika Anda mengalami keadaan yang parah hingga membuat Anda dehidrasi.
Periksakan ke dokter jika kondisi tidak pulih selama 12 jam.
 
3. Panas tinggi
Panas tinggi pada ibu hamil adalah kondisi yang cukup serius. Periksakan diri ke dokter jika
panas mencapai 38 derajat celcius. Dijelaskan Aziz, demam yang disertai ruam dan nyeri sendi
pada ibu hamil bisa menjadi indikasi infeksi seperti toksoplasma dan cytomegalovirus (CMV).
CMV merupakan penyebab paling umum dari tuli bawaan. 
 
4. Keputihan
Keputihan dalam jumlah normal masih tergolong wajar. Namun, bisa menjadi indikasi adanya
penyakit jika keluar dalam jumlah yang sangat berlebihan. Keputihan yang tak wajar bisa
berdampak pada kesehatan bayi. 
 
5. Rasa terbakar saat buang air kecil
Ini merupakan tanda umum dari infeksi saluran kemih. "Jika tidak ditangani dengan cepat, dapat
meningkatkan risiko kelahiran prematur," jelas Aziz.
 
6. Diebetes
Ibu hamil yang mengalami masalah kesehatan, seperti diabetes, penyakit tiroid, tekanan darah
tinggi, dan asma harus mencatat perubahan kondisi mereka selama kehamilan.
Sebab, masalah serius bisa menghampiri jika penyakit tersebut ada pada status tidak terkontrol.

Tanda bahaya trimester 2

1. Sembelit

Susah buang air besar menjadi gangguan kehamilan yang akan sering ibu rasakan. Kondisi ini
terjadi karena produksi hormon kehamilan yang meningkat dan memengaruhi kinerja proses
pencernaan. Agar tidak semakin parah, ibu bisa mengatasinya dengan memperbanyak minum air
putih dan mengonsumsi makanan berserat.

2. Munculnya Stretch Mark di Beberapa Bagian Tubuh

Seiring dengan perut ibu yang semakin membesar, kulit dan otot di beberapa bagian tubuh pun
akan mengalami peregangan berlebihan. Akibatnya, ibu akan rentan mengalami stretch
mark atau linea nigra, umumnya pada bagian perut, betis, hingga vagina. Namun, ibu tidak perlu
khawatir, karena gangguan kehamilan ini biasanya akan menghilang setelah Si Kecil dilahirkan.

3. Tubuh Mudah Lelah dan Pegal

pada usia kehamilan trimester kedua, kelelahan dan tubuh pegal menjadi masalah yang tak bisa
dihindari. Jadi, jangan heran ketika ibu akan merasa tubuh pegal di bagian punggung, pinggul,
hingga panggul. Kondisi ini bisa disebabkan karena banyak hal, mulai dari kurang aktivitas,
terlalu lama duduk atau berdiri, otot tegang, hingga kekurangan asupan kalsium.

4. Sering Buang Air Kecil

Janin yang semakin besar dalam kandungan akan menekan kandung kemih ibu, sehingga ibu
akan sering merasa ingin buang air kecil. Ibu tidak perlu khawatir, cukup penuhi asupan cairan
tubuh supaya ibu tidak dehidrasi karena frekuensi buang air kecil yang semakin sering terjadi
selama kehamilan trimester kedua ini.

5. Perdarahan

Perdarahan menjadi gangguan kehamilan yang disinyalir paling berbahaya selama kehamilan
trimester kedua. Pasalnya, terjadinya masalah ini bisa mengakibatkan keguguran jika tidak
segera ditangani. Kondisi ini sering kali disebabkan karena masalah plasenta, seperti solusio
plasenta, gejala persalinan prematur, plasenta previa, dan ruptur uteri. Jika ibu mengalaminya,
segera periksakan kandungan ke dokter agar mendapatkan penanganan segera.

6. Sulit Tidur

Tak semua ibu bisa menjalani kehamilan dengan baik. Ini ditandai dengan beberapa ibu yang
cenderung mengalami sulit tidur di masa kehamilan trimester kedua ini. Sulit tidur ini bisa jadi
disebabkan karena perubahan hormon yang menyebabkan ibu menjadi mudah cemas, khawatir,
hingga perubahan metabolisme. Tidak jarang ibu juga akan mengalami mimpi buruk ketika
terlelap yang membuat ibu menjadi panik dan trauma.

Tanda bahaya trimester 3

1. Berat dan lingkar perut tidak berubah

Secara umum, Mom akan mendapat kenaikan berat badan semakin beranjaknya
usia kehamilan. Namun jika berat tidak bertambah dan lingkar perut tetap sama,
Mom harus curiga. Ini bisa jadi tanda bahwa pertumbuhan bayi tidak berkembang
atau terancam kondisi bahaya.

2. Tanda bahaya kehamilan: pendarahan vagina

Kram perut hebat, mual, perdarahan vagina yang cukup banyak dan sering harus
diwaspadai Mom! Ini bisa menjadi tanda kehamilan ektopik atau hamil di luar
kandungan, atau terjadi masalah pada rahim, kandungan, atau infeksi kronis yang
mengancam keselamatan bayi. Segera konsultasi ke dokter untuk pemeriksaan
lanjutan.

3. Gerakan bayi berkurang

Wajarnya, pada trimester ini bayi semakin aktif dan intens bergerak Mom. Dalam
dua jam, gerakan dan tendangan bayi bisa lebih dari 10 kali. Nah, jika Mom
merasakan gerakan bayi berkurang, atau bahkan tidak bergerak sama sekali, segera
periksa ke dokter karena ini bisa jadi kondisi gawat janin. Hal ini bisa disebabkan
karena bayi kekurangan oksigen atau terlilit tali pusat.

4. Kontraksi dalam tanda bahaya kehamilan trimester 3

Kontraksi memasuki trimester ini memang akan lebih sering terjadi, umum dikenal
dengan kontraksi palsu. Biasanya berlangsung singkat dan segera hilang. Tapi, jika
dalam satu jam terjadi lebih dari 5 kali dan terus berulang, Mom harus
memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebabnya.

5. Gatal seluruh tubuh

Mom mendadak merasakan gatal di seluruh tubuh? Bisa jadi ini adalah tanda Mom
mengalami kolestasis obstetri. Kondisi kolestasis obstetri artinya terjadi
kebocoran cairan empedu dari hati yang mengalir ke dalam aliran darah.
Kebocoran tersebut dapat menimbulkan gangguan pernapasan pada janin sehingga
memicu terjadinya gawat janin.

6. Sakit saat buang air kecil

Wajar jika trimester ini Mom sering buang air kecil, ini disebabkan pertumbuhan
bayi semakin besar di dalam rahim sehingga menekan kandung kemih. Namun, jika
saat buang air kecil merasakan sakit, bisa jadi tanda adanya infeksi saluran kemih.
Jangan dianggap sepele Mom, segera ke dokter karena infeksi dapat
membahayakan bayi.
7. pusing dan pingsan

Jika pada trimester ini Mom sering alami pusing atau pingsan, ini bisa jadi
menandakan tekanan darah yang rendah. Sakit kepala hebat dan gangguan
penglihatan juga bisa menjadi tanda dari preeklampsia, kondisi ini bisa
berkembang menjadi ancaman bagi keselamatan Mom dan bayi.

Sering pingsan dapat menyebabkan Mom berisiko jatuh, shock, bahkan sampai
merusak organ dan membahayakan kehamilan. Segera hubungi dokter ya Mom
untuk mendapat penanangan lebih lanjut.

8. Serangan flu

Jangan anggap remeh penyakit ini Mom. Gangguan flu pada trimester ketiga bisa
sebabkan infeksi serius pada bayi di dalam kandungan. Flu juga dapat berkembang
menjadi komplikasi seperti bronchitis dan pneumonia.

Anda mungkin juga menyukai