Anda di halaman 1dari 5

STANDAR SARANA DAN PRASARANA PKM

UNIVERSITASWISNUWARDHANA MALANG
No.Dokumen No.Revisi TanggalBerlak Halama
StdA3. 0 u 17-07-2019 nn
-
1- 0

STANDAR
PELAKSANAAN PKM

Dokumen ini adalah milik UniversitasWisnuwardhanadan tidak boleh digandakan


atau digunakan untuk keperluan komersial atau tujuan lain baik seluruhnya atau
sebagian tanpa ijin dari Rektor.

Disiapkan oleh: Diperiksa dan disetujui oleh: Disahkan oleh:

Kepala Lembaga Penjaminan Wakil Rektor Bidang Akademik Rektor


Mutu
A STANDAR SPMI
1 Definisi Istilah:
1. Pengabdian kepada Masyarakat dibedakan atas Pengabdian kepada Masyarakat yang
dilaksanakan oleh dosen (disebut Pengabdian Kepada Masyarakat atau PKM) dan
Pengabdian kepada Masyarakat yang dilaksanakan oleh Mahasiswa (disebut Kuliah
Kerja Nyata atau KKN). Dalam uraian ini yang dibahas hanya yang berkaitan dengan
PKM saja. Standar yang berkaitan dengan KKN tidak diuraikan dalam pembahasan
ini.
2. PKM adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan
bangsa.
3. Pelaksana pengabdian kepada masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat diatas
wajib memiliki penguasaan metodologi penerapan keilmuan yang sesuai dengan
bidang keahlian, jenis kegiatan, serta tingkat kerumitan dan kedalaman
sasaran kegiatan.
4. Kemampuan pelaksana pengabdian kepada masyarakat ditentukan berdasarkan : a.
kualifikasi akademik dan b. hasil pengabdian kepada masyarakat
5. LPPM mengelola semua hibah pengabdian kepada masyarakat yang terdiri atas tujuh
skema, yaitu: a. Ipteks bagi Masyarakat (IbM); b. Ipteks bagi Kewirausahaan (IbK);
c. Ipteks bagi Produk Ekspor (IbPE); d. Ipteks bagi Inovasi Kreativitas Kampus
(IbIKK); e. Ipteks bagi Wilayah (IbW); f. Ipteks bagi Wilayah antara PT-CSR atau
PT-PemdaCSR (IbWPT)
2 Rasional Standar SPMI

Kemajuan sebuah perguruan tinggi sangat ditentukan oleh berlangsungnya berbagai


kegiatan akademik, baik pada tingkat universitas, fakultas, maupun program studi.
Kegiatan akademik yang dapat diwujudkan dengan pelaksanaan pengabdian yang
dapat menciptakan suasana akademik budaya ilmiah yang mampu mendorong
kemajuan dan perkembangan perguruan tinggi maka harus memiliki komitmen yang
kuat untuk melaksanakan berbagai proses akademik tersebut secara baik dalam
bidang pengabdian. Sistem Pendidikan Nasional Pasal 20 UU dengan tegas
menyatakan bahwa perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat, disamping melaksanakan pendidikan. Hal
tersebut juga didukung dalam Peraturan menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia No 44 tahun 2015 tersebut dijelaskan tentang Standar
Nasional Pengabdian kepada Masyarakat. Guna melaksanakan peraturan tersebut
dan merealisasikan Visi dan Misi Universitas Wisnuwardhana khususnya
pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat agar dapat terlaksana secara efektif,
maka diperlukan dokumen pendukung kegiatan yang salah satunya adalah Standar
Pelaksana Pengabdian Kepada Masyarakat.
3 Pernyataan Isi Standar SPMI
A. Tahapan Perencanaan
1. Pelaksana pengabdian kepada masyarakat wajib memiliki penguasaan metodologi
penerapan keilmuan yang sesuai dengan bidang keahlian, jenis kegiatan, serta tingkat
kerumitan dan kedalaman sasaran kegiatan.
2. Kemampuan pelaksana pengabdian kepada masyarakat ditentukan berdasarkan: a.
kualifikasi akademik; dan b. hasil pengabdian kepada masyarakat.
3. Kemampuan pelaksana pengabdian kepada masyarakat menentukan kewenangan
melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.
4. Pedoman mengenai kewenangan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat
ditetapkan oleh Ka LPPM.
5. Prasyarat pelaksana diatur berdasarkan Pedoman Pengabdian kepada Masyarakat
B. Tahap Pelaksanaan
1. Pelaksana kegiatan PKM adalah dosen tetap Universitas Wisnuwardhana yang
memiliki NIDN dan kemampuan penguasaan lapangan, mitra yang menjadi tempat
pengabdian dan kebutuhan mitra serta sesuai dengan bidang keilmuan
2. Dosen yang mengajukan proposal PKM adalah dosen tetap Universitas
Wisnuwardhana dapat secara perseorangan atau berkelompok.
3. Dosen karena satu dan lain hal berhenti sebagai dosen tetap di Universitas
Wisnuwardhana, hasil PKM yang dibiayai oleh Universitas Wisnuwardhana tidak
diperkenankan digunakan pada perguruan tinggi lain
4. Reviewer : a. Memiliki salah satu persyaratan sebagai berikut : 1) Dosen atau pakar
yang memiliki reputasi di PKM yang ditandai dengan jumlah PKM minimal 3 (tiga)
dalam tiga tahun terakhir di tingkat lokal, 2 (dua) dalam tiga tahun terakhir di tingkat
nasional. 2) Dosen atau pakar yang pernah menjadi nara sumber dalam seminar,
konggres, atau kolokium, tentang PKM minimal 1 kali setiap tahun. 3) Dosen yang
pernah menulis buku ilmiah yang sesuai dengan bidang ilmunya. b. Bergelar S2 dan
memiliki kepangkatan akademik Lektor / S3 memiliki gelar akademik Asisten Ahli.
c. Mengikuti pelatihan Reviewer baik di tingkat lokal maupun nasional d. Mendapat
SK dari Rektor Universitas Wisnuwardhana /Kepala LPPM
C. Tahap Monitoring dan Evaluasi
1. Kesesuaian isu dan fokus pengabdian memiliki daya tarik, bermanfaat bagi
komunitas dampingan, dan prospektif dari sisi keberlanjutan (sustainability)
pelaksanaan program
2. Kesesuaian metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat serta strategi yang
dilakukan untuk mencapai kondisi harapan
3. Kesesuaian alokasi waktu dan tempat pelaksanaan PKM
4. Kesesuaian Bidang Ilmu dengan topik yang dilakukan
5. Kesesuaian Dana Pembiayaan
6. Kesesuaian Pelaksanaan Kegiatan PKM dengan Usulan Proposal
7. Dampak Hasil Kegiatan PKM terhadap subyek dampingan
8. Potensi Publikasi dan atau HAKI
D. Tahap Pelaporan
1. LPPM memiliki dokumen mekanisme pelaksanaan PKM sesuai dengan yang
diajukan pelaksana di dalam proposal kegiatan.
2. LPPM menyediakan dokumen teknis kegiatan pelaksanaan PKM.

4 Strategi Pencapaian Standar SPMI


1. Tersedia Prosedur Operasional Standar atau POS (Standard Operating Procedure
SOP)
dan Intruksi Kerja (IK) pelaksanaan PKM
2. Dibentuk tim reviewer internal dan eskternal untuk mengawal kesesuaian pelaksanaan
dengan panduan.
3. Ada mekanisme reward dan punishment yang diberlakukan pada Pengabdi.
5 Indikator Pencapaian Standar SPMI

Target
Indikator
2018/ 2019/ 2020/
No. Kinerja Base-line Metode Pengukuran
2019 2020 2021
Semua
pelaksana
1 PKM Ada Ada Ada Ada
memenuhi
kriteria
Semua
reviewer PKM
2 Ada Ada Ada Ada
memenuhi
kriteria
Semua
pelaksanaan
PPM
3 Ada Ada Ada Ada
memenuhi
kriteria
kesesuaian
Tercapainya
standar
Terlaksan
4 pelaksanaan Terlaksana Terlaksana Terlaksana
a
Sesuai SOP
PKM.

6 Pihak yang terlibat dalam pemenuhan Standar SPMI


1. LPPM
2. Dekan
3. Kaprodi
4. Ketua PJM Unidha

7 Referensi
Referensi Internal:
1. Peraturan Rektor Nomer 003/YYS/SKEP/P.Sta/VII/2010 tentang Buku
Panduan Penjaminan Mutu
2. Peraturan Rektor Nomer Mo 004/idem,071028/RTR/SkepRKPMLPPM/X/2016
tentang RENSTRA UNIDHA Pengabdian Kepada Masyarakat
3. Peraturan Rektor Nomer tentang STATUTA 001/YYS/SKEP/P.STA/2014
UNIDHA

Referensi Eksternal:
1. Undang -undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan.
2. Undang -undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen .
3. Undang -undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.
4. Peraturan Pemerintah RI No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
5. Peraturan Pemerintah RI No. 7 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan.
6. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2012 Tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI)
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 73 Tahun 2013 Tentang Panduan
Capaian Pembelajaran ( CP) lulusan program studi di perguruan tinggi.
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 50 Tahun 2014 Tentang Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi.
9. Peraturan Menteri Ristek Dikti No. 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
10. Buku Panduan Standar pendididkan Nasional Permenristekdikti No. 44 Tahun
2015 : SN-DIKTI
11. Permenristekdikti No 62 Tahun 2016 : Tentang Sistem Penjaminan Mutu
Pendididkan Tinggi
12.

Anda mungkin juga menyukai