Anda di halaman 1dari 1

1.

Seperti yang bisa kita ketahui dalam pandangan masyarakat pada umumnya mereka
memiliki sebuah paradigma tentang kehidupan setelah kematian antara dua alam yaitu surga
dan neraka, sedangkan pandangan umat buddha sangat berbeda karena memiliki keyakinan
bahwa dimensi kehidupan berjumlah 31. apa yang dapat dilakukan umat buddha tentang hal
tersebut? serta bagaimana memberikan sebuah pemahaman agar hal tersebut bisa di logika?

Dengan mempunyai pemahaman bahwa kita bisa saja terlahir di salah satu dari 31 alam
kehidupan, maka kita akan mempunyai pemikiran bahwa sudah selayaknya kita berbuat
kebajikan sebanyak-banyaknya agak kita tidak terlahir di alam menderita. Karena secara
naluri kita pasti menginginkan terlahir menjadi manusia kembali atau terlahir di alam bahagia.
Tidak ada satupun orang yang mau terlahir menderita. Mengingat betapa susahnya terlahir
menjadi manusia, pastinya sekarang ini kita diliputi pikiran bersyukur dilahirkan menjadi
manusia dan mendorong kita untuk membuat kebajikan agar kembali terlahir di alam
manusia / agar tidak terlahir di alam menderita dibawah alam manusia. Jika dilogikan, ini
tentu masuk akal. Mengenal ajaran kental mengenai adanya hukum karma atau hukum sebab-
akibat, maka hal ini masuk akal dimana jika kita melakukan banyak kebajikan maka tentu kita
akan terlahir di alam bahagia, namun jika kita melakukan banyak kejahatan atau membawa
penderitaan bagi sesama manusia ataupun kepada mahluk lain tentu kita akan memetik karma
kita terlahir di alam menderita. Dan masuk akal jika setelah kematian bukan surga atau neraka
yang kita temui melainkan alam kehidupan lain karena memang adanya kelahiran berulang
dalam roda kehidupan ini sampai kita terlepas dari kotoran batin kita.

Anda mungkin juga menyukai