Model Quantum Teaching sama dengan sebuah simfoni, yang terdidi dari
dua unsur, yaitu: konteks dan isi.
Isi anggaplah lembaran music itu sendiri sebagai isi not-not nyata pada
sebuah halaman. Salah satu unsur isi adalah bagaimana tiap frase music dimainkan
(penyaji). Isi juga meliputi fasilitas ahli sang maestro terhadap orchestra,
memanfaatkan bakat setiap pemain music dan potensi setiap instrument.
Sepuluh hal yang harus diperhatikan untuk menerapkan Quantum Teaching, yaitu :
1. Mengorkestrasikan Kesuksesan Melalui Konteks ( Menata Panggung)
Kelas harus dapat menjadi “ rumah” tempat siswa terbuka terhadap umpan
balik dan mempercayainya, tempat mereka belajar mengakui dan mendukung
orang lain, tempat mereka mengalami kegembiraan dan kepuasan, memberi dan
menerima, belajar dan tumbuh.
Untuk itulah kita sebagai guru harus melakukan hal-hal di bawah ini
a. Suasana
Menciptakan suasana yang menggembirakan, karena suasana yang
gembira akan membawa kegembiraan pula dalam belajar.
b. Landasan
Yang dimaksud landasan di sini adalah kerangka kerja, meliputi tujuan,
keyakinan, kesepakatan kebijakan, dan aturan-aturan yang memberi guru
dan siswa sebuah pedoman untuk belajar dalam komunitas belajar.
c. Lingkungan
Semua hal yang mendukung proses belajar. Misalnya: Pencahayaan, cat
kelas, pengaturan meja, tanaman, music yang mendukung suasana dll
d. Rancangan
Penciptaan terarah unsur-unsur penting yang bias menumbuhkan mnat
siswa, mendalami makna, dan memperbaiki proses tukar- menukar
informasi.
a. Tujuan
Tujuan yang kita tetapkan harus sama untuk semua siswa
b. Prinsip-prinsip
Prinsip-prinsip ini mirip dengan kesadaran bersama yang akan menuntun
perilaku dan membantu tumbuhnya lingkungan yang saling mempercayai
dan mendukung prinsip-prinsip ini agar melekat, semua orang harus setuju
dan menjunjung tinggi prinsip tersebut. Contoh prinsip sebagai kunci
keberhasilan meliputi: Kejujuran, kegagalan adalah awal dari kesuksesan,
berbicara dengan niat baik, hidup di saat ini, komitmen, tanggung jawab,
sikap luwes, kesinambungan.
c. Kesepakatan, kebijakan, prosedur, dan peraturan.
- Kesepakatan merupakan daftar cara sederhana dan konkret untuk
melancarkan jalannya pelajaran.
- Kebijakan, mendukung tujuan komunitas belajar.
- Peraturan, lebih ketat daripada kesepakatan atau kebijakan. Melanggar
peraturan harus menimbulkan konsekuensi yang jelas.
b. Alat bantu
c. Pengaturan bangku
e. Musik
Musik dalam pendidikan dapat menata suasana hati, meningkatkan
hasil belajar, dan menyoroti hal-hal penting (De Porter, 2005:75). Musik
menciptakan kondisi santai dan menciptakan lingkungan mendukung yang
berkesinambungan. Menurut Brown (De Porter, 2005:75) musik membantu
siswa lebih mudah menyimpan informasi dan memperoleh nilai tes lebih
tinggi. Jadi, penggunaan musik dalam proses pembelajaran dapat
membantu menciptakan pembelajaran yang efektif.
Berkaitan dengan permasalahan yang ditemukan, yakni rendahnya
motivasi dan hasil belajar, maka musik akan dihadirkan dalam proses
pembelajaran. Hal ini mengacu pada pendapat De Porter (2005:75) bahwa
musik dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar yang diinginkan,
selain dapat digunakan untuk menata suasana hati.
Isi berkaitan dengan penyajian yang prima fsilitas yang luwes, ketrampilan
belajar, Dan ketrampilan hidup.
Bagaimana caranya agar tetap pada jalur dan menjaga minat para siswa?
Gunakan :
a. Pinsip KEG
Know it (ketahui hasilnya), Explain it (Jelaskan hasilnya), Get it and give
feedback (dapatkan hasil dan berikan umpan balik)
b. Modal kesuksesan dari sudut pandang fasilitator.
c. Memengaruhi perilaku dengan tindakan.
d. Menciptakan strategi.
e. Tanya jawab belajar.
Marilah kita mempraktikkan apa yang kita ketahui tentang segala sesuatu
pengetahuan yang sudah kita terima dengan cara: meringkas bab, lakukan beberapa
langkah dalam belajar, raih kesempatan dan persahabatan
2. Alam
Guru memanfaatkan pengetahuan dan keingintahuan siswa berdasarkan
pengalaman siswa dan mampu mengasah otak siswa agar dapat menyelesaikan
masalah. Siswa dapat memahami informasi ataupun kegiatan serta memanfaatkan
fasilitas yang ada sesuai dengan kebutuhan siswa.
3. Namai
Pemberian nama (simbol-simbol) ataupun identitas dan mendefinisikan
suatu pertanyaan. Guru mengajarkan konsep, keterampilan berpikir, dan strategi
belajar dengan menggunakan gambar, warna, alat bantu, kertas atau alat yang
lainnya. Siswa dapat mengetahui informasi, fakta, rumus, pemikiran, tempat dan
sebagainya berdasarkan pengalaman agar pengetahuan tersebut berarti.
4. Demonstrasikan
Guru memberi peluang untuk menerjemahkan dan menerapkan
pengetahuan siswa ke dalam pembelajaran yang lain dan ke dalam kehidupannya.
Siswa dapat memperagakan atau mengaplikasikan tingkat kecakapannya dengan
pelajaran.
5. Ulangi
Guru mengulangi hal-hal yang kurang jelas bagi siswa. Siswa dapat dengan
mudah memahami dan mengetahui pelajaran tersebut. Guru memberikan
kesempatan bagi siswa untuk mengajarkan pengetahuan kepada siswa yang lain.
6. Rayakan
Mengadakan perayaan bagi siswa akan mendorong siswa memperkuat rasa
tanggung jawab dan mengamati proses belajar sendiri. Perayaan tersebut akan
mengajarkan siswa mengenai motivasi belajar, kesuksesan, langkah menuju
kemenangan. Pujian yang didapatkan akan mendorong siswa agar tetap dalam
keadaan bersemangat dalam proses belajar mengajar.
Biasanya pada saat siswa mencapai sesuatu, siswa hanya melanjutkan
kegiatan selanjutnya, tanpa menciptakan daya pendorong untuk mengulangi
keberhasilan itu. Sebagai guru, kiranya menanamkan bibit kesuksesan, dan selalu
menghubungkan belajar dengan perayaan. Perayaan tersebut dapat dilakukan
dengan tepuk tangan, pujian dan memberi penilaian.
Kerangka rancangan belajar TANDUR dalam model pembelajaran
quantum teaching digunakan sebagai cara yang efektif dalam menciptakan
lingkungan belajar yang efektif, membantu merancang dan menyampaikan
pengajaran, dan memudahkan proses belajar.
Source: http://www.eurekapendidikan.com/2015/02/prinsip-model-
pembelajaran-quantum.html
Disalin dan Dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan
Daftar Pustaka
Deporter, Bobbi dkk. 2000. Quantum Teaching : Mempraktekkan Quantum
Learning di Ruang-Ruang Kelas. Bandung : Kaifa.
Source: http://www.eurekapendidikan.com/2015/02/prinsip-model-pembelajaran-
quantum.html
Disalin dan Dipublikasikan melalui Eureka Pendidikan