Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


SMA NEGERI 13 BANJARMASIN
Jalan Setia RT.10 No. 243/B . (0511) 3262382 Pemurus Dalam Banjarmasin

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING


(RPP)

Sekolah : SMA Negeri 13 Banjarmasin


Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Materi Pokok : Perkembangan Kolonialisme dan Imperialisme Eropa
Sub Materi : Perlawanan Rakyat di berbagai daerah dan niai-nilai
kejuangannya
Alokasi Waktu : 2 x 30 Menit

Kompentensi Inti (KI)

KI-1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya


KI-2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara,
kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI-3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
3.2 Menganalisis strategi perlawanan 3.2.1 Menganalisis perjuangan bangsa Indonesia di berbagai daerah
bangsa Indonesia terhadap dalam melawan kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia
penjajahan bangsa Eropa 3.2.2 Menganalisis Mengenai Perjuangan Rakyat kalimanatan Selatan
(Portugis, Spanyol, Belanda, terhadap Kolonilisme dan Imperialisme Barat di Indonesia
Inggris) sampai dengan abad ke- 3.2.3 Menjelaskan perbedaan perjuangan bangsa Indonesia pada abad
20 XX dan sebelum abad XX
4.2 Mengolah informasi tentang 4.2.1 Membuat review perjuangan bangsa Indonesia di berbagai daerah
strategi perlawanan bangsa dalam melawan kolonialisme dan imperialisme Barat di Indonesia
indonesia terhadap penjajahan 4.2.2 Membuat review Mengenai Perjuangan Rakyat kalimanatan
bangsa Eropa (Portugis, Spanyol, Selatan terhadap Kolonilisme dan Imperialisme Barat di Indonesia
Belanda, Inggris) sampai dengan 4.2.3 Membuat review tentang strategi perlawanan bangsa indonesia
abad ke-20 dan menyajikannya terhadap penjajahan bangsa Eropa sampai dengan abad ke-20
dalam bentuk cerita sejarah

TUJUAN PEMBELAJARAN :
Melalui model pembelajaran Discovery Learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber belajar (power
point dan video pembelajaran) yang telah diupload ke dalam google classroom, dan mengolah informasi, diharapkan
peserta didik terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam
melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi
saran dan kritik, dapat menjelaskan hasil analisis tentang Perlawanan Rakyat di berbagai daerah dan niai-nilai
kejuangannya, serta dapat mempresentasikan dan mengkomunikasikan data hasil penelusuran informasi
menjelaskan hasil analisis tentang Perlawanan Rakyat di berbagai daerah di indonesia diantaranya Daerah
Kalimantan Selatan dan niai-nilai kejuangannya, dengan mengembangkan nilai karakter berpikir kritis, kreatif
(kemandirian), kerjasama (gotongroyong) dan kejujuran (integritas) .
PERTEMUAN 1 (1 x 60
menit)
LANGKAH LANGKAH MODEL DISCOVERY LEARNING
PEMBELAJARAN
Pendahuluan  Menyiapkan materi, memposting tentang Perlawanan Rakyat di berbagai daerah dan niai-nilai
(10 Menit) kejuangannya di google classroom sehari sebelum pembelajaran.
 Persiapan  Menginfokan link google meet / zoom 1 hari sebelum KBM online berlangsung melalui whatsapp
 Appersepsi group.
 Motivasi  Melakukan pembukaan dengan salam dan doa (Budaya Sekolah Religius)
 Memberikan apersepsi dan motivasi serta pesan agar selalu menjaga kesehatan dan tetap
melaksanakan protokol kesehatan
 Memposting link google form untuk presensi
 Menjelaskan tujuan pembelajaran, cakupan materi, dan manfaat tentang materi yang akan
diajarkan

Kegiatan Inti  Stimulasi


(40 Menit) Peserta didik menyimak powerpoint dan video pembelajaran yang ditampilkan melalui google
Sintak Sintak meet / zoom tentang pertempuatran Perang Banjar sehingga muncul rasa ingin tahu
Pembelajaran (Critical thinking, literasi)
 Problem Statement
Guru memberikan kesempatan untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin hal yang belum
dipahami, siswa kemudian diarahkan untuk membuat pertanyaan yang berkaitan dengan
Perlawanan Rakyat di berbagai daerah dan niai-nilai kejuangannya.
Guru bersama siswa menyepakati hal-hal yang akan dibahas dari pertanyaan-pertanyaan siswa
(Latar belakang, proses, Perlawanan Rakyat di berbagai daerah dan niai-nilai kejuangannya)
(Critical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, HOTs)
 Mengumpulkan informasi :
Peserta didik mengumpulkan informasi tentang Perlawanan Rakyat di berbagai daerah dan niai-
nilai kejuangannya melalui berbagai sumber seperti buku paket Sejarah Indonesia Atau sumber
lain dari internet (Cirtical thinking, kolaborasi, komunikasi, literasi, kreatif, HOTs)
 Pengolahan Data
Peserta didik dibagi ke dalam 4 kelompok membahas latar belakang, proses, dan dampak
Perlawanan Rakyat di berbagai daerah dan niai-nilai kejuangannya kemudian berdiskusi di WA
Grup atau Google Classroom.
Peserta didik menyimpulkan tentang latar belakang, proses, dan dampak Perlawanan Rakyat di
berbagai daerah dan niai-nilai kejuangannya (Critical thinking, kolaborasi, komunikasi,
literasi, kreatif, HOTs)
 Komunikasi :
Peserta didik mengkomunikasikan hasil diskusi terkait Perlawanan Rakyat di berbagai daerah
dan niai-nilai kejuangannya dengan rekaman video atau suara perwakilan kelompok dan
menguploadnya ke WA grup. (Critical thinking, kolaborasi, komunikasi)
 Generalisasi
Peserta didik menyimpulkan dampak Perlawanan Rakyat di berbagai daerah dan niai-nilai
kejuangannya bangi bangsa Indonesia
Penutup (10  Guru meminta peserta didik menyimpulkan pelajaran dan menuliskannya di link google
Menit) form atau melalui chad Google Classroom yang dibagikan
 Guru memberi kesimpulan final dari pembelajaran hari ini
 Guru menyampaikan informasi untuk daring selanjutnya.
 Memberikan refleksi tentang pertemuan on line
 Guru menutup dengan memberikan pesan moral dan berdoa.
 Berdoa dan memberi salam
Penilaian  Sikap : Disiplin masuk google meet dan goole form, Google Classroom, santun dalam
berkata baik lisan / tulisan
 Pengetahuan : Google Classroom
 Ketrampilan : rekaman percakapan dan catatan hasil diskusi kelompok melalui whatshapp
group / Google Classroom kelompok atau video call whatsapp/ Google Meet/
zoom.
 Remedial dan : Trlampir
Pengayaan

Banjarmasin,..... September 2020

Mengetahui
Kepala SMAN 13 Banjarmasin Guru Mata Pelajaran

Hj. Noor Baytie, SH,.M.Pd Helmi Hakim,S.Pd


NIP. 19680525 200604 2 016 NIP. 19871212 201903 1 006
LAMPIRAN

LAMPIRAN 1

PENILAIAN SIKAP
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Kompetensi Dasar : 3.2 Menganalisis strategi perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa
Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, Inggris) sampai dengan abad ke-20
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku disiplin, santun, dan rasa ingin tahu dalam
mempelajari Perlawanan Rakyat di berbagai daerah dan niai-nilai kejuangannya

Rasa Ingin
No Nama Disiplin Santun Skor Ket
Tahu
1
2
Dst.

Kolom aspek perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria sebagai berikut:
4 : Sangat baik
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
Skor Penilaian:
8 : Sangat baik 3-4 : Cukup
5-7 : Baik 2 : Kurang

PENILAIAN PENGETAHUAN
(Penilaian beupa soal Uraian yang dilakukan pada aplikasi Google Class pada bagian tugas kelas )

No. Indikator Soal Soal Kunci Jawaban


1 Menganalisis alasan Berikan pendapat kalian - Belum adanya rasa persatuan dan
mengapa perjuangan berdasarkan materi yang sudah kesatuan antar daerah
bersipat kedaerahan selalu dipejari alasan mengapa - Masih mudahnya golongan masyarakat
mngalami kegagalan pejunagan bersifat kedaerahan di adu domba
selalu mengalami kekalahan? - Minimnya persenjataan
- Perjuangan digerkan oleh seorang
pemimpin yang bersipat sentralistik
2 Menganalisis Nilai-nilai Berikan Pendapat kalian Kata Kunci Jawaban
perlawanan rakyat mengenai nilai-nilai jung apa
kalimantan selatan yang dapat kita ambil dari - Nilai Nasionalisme
terhadapa Kolonialisme perlawanan rakyat kalimantan - Nilai Patriotisme
Barat selatan terhadapa Kolonialisme - Nilai Solidaritas
Barat terutama pada peristiwa - Nilai Religius
Perang Banjar?Jelaskan!
3 Menkomparasikan Analisis dari pembelajaran yang Perjuanagan Sebelum Abad 20
mengenai perjuangan sudah kalian pelajari mengenai - Belum kuatnya persatuan dan kesatuan
sebelum dan ketika abad perbedaan perjunagan sebelum antar daerah
ke 20. abad 20 dan ketika abad 20? - Pemimpin Perjuanagan digerakan oleh
keturan bangsawan dan ulama
- Strategi perlaman bersifat tradisonal
dan kedaerahan Perjuangan abad 20
- Sudah muncul semangat Nasionalisme/
persatuan dan kesatuan antar daerah
- Tokoh perjunagan digerakan oleh para
golongan cdendekiawan atau orang-
orang terpelajar
- Strategi dan lingkup perjuangan bersifat
nasional
Pedoman Penskoran :
No. Skor ( max)
1 30
2 30
3 40
JUMLAH 100
PENILAIAN KETERAMPLAN
a. Insrumen Penilaian kegiatan diskusi kelompok
Nama Mengomunikasikan Mendengarkan Berargumentasi Berkontribusi Jumlah
No
1
2
dst.

Keterangan:
1. Mengkomunikasikan: adalah kemampuan peserta didik untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan
dengan bahasa lisan yang efektif.
2. Keterampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan peserta didik untuk tidak menyela, memotong, atau
menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan gagasannya.
3. Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan peserta didik dalam mengemukakan argumentasi logis
ketika ada pihak yang bertanya atau mempertanyakan gagasannya.
4. Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan peserta didik memberikan gagasan-gagasan yang
mendukung atau mengarah ke penarikan kesimpulan termasuk di dalamnya menghargai perbedaan pendapat.

Ranah Penilaian Indikator


Mengkomunikasikan - Mengungkapkan ide yang sesuai dengan permasalahan.
- Mengungkapkan ide dengan jelas sehingga mudah dipahami.
- Memberi kesempatan teman sekelas untuk mengkritik ide yang
dimiliki.
- Menghargai perbedaan ide dari teman sekelas.
Keterampilan - Mencari jawaban dari permasalahan yang dibahas
- Tidak nyontek jawaban dari kelompok lain
- Menulis jawaban yang benar sesuai kesepakatan kelompok
- Meneliti kembali jawaban dari permasalahan yang dibahas
Kemampuan - Mencari sumber jawaban yang tepat
berargumentasi - Mampu mempertanggung jawabkan jawabannya
- Sanggup membedakan jawaban yang tepat dan kurang tepat
- Kritis terhadap jawaban dari temen sekelas
Kemampuan berkontribusi - Bekerjasama mengerjakan permasalahan yang didapatkan
- Menghargai jawaban teman lain
- Bisa bekerjasama dengan peserta didik yang berpendapat lain
- Memberi kesempatan orang lain untuk menjalankan menyampaikan
pendapatnya

Pedoman Penskoran
Nilai Jawaban Kriteria Indikator
100 Baik Sekali 4 indikator terpenuhi
76-99 Baik 3 indikator terpenuhi
51-75 Cukup 2 indikator terpenuhi
50 Kurang 1 indikator terpenuhi

b. Insrumen Penilaian presentasi


Jumlah
No Nama Menjelaskan Memvisualisasikan Merespon Konverensi
Skor

Keterangan:
a. Keterampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara meyakinkan.
b. Keterampilan memvisualisasikan berkaitan dengan kemampuan siswa ntuk membuat atau mengemas informasi
seunik mungkin, semenarik mungkin, atau sekreatif mungkin.
c. Keterampilan merespon adalah kemampuan siswa menyampaikan tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan
dari pihak lain secara empatik.

Ranah Penilaian Indikator


Menjelaskan - Menerangkan sesuai dengan jawaban kelompok
- Menggamblangkan jawaban dengan percaya diri
- Menguraikan keterangan lebih rinci mengenai jawaban yang dibahas
- Menyusun kata-kata yang dipergunakan dengan tepat
Memvisualisasikan - Memperjelas presentasi dengan penekanan pembacaan jawaban
- Menerangkan menggunakan gerakan badan
- Mengungkapkan jawaban dengan meniru tokoh atau binatang yang terdapat dalam
jawaban
- Menggunakan bentuk gambar atau tulisan untuk memperjelas jawaban
Merespon - Memperhatikan presentasi seluruh kelompok
- Percaya pada jawaban kelompoknya
- Menanggapi presentasi kelompok lain
- Menghargai perbedaan jawaban dengan kelompok lain

Pedoman Penskoran
Nilai Jawaban Kriteria Indikator
100 Baik Sekali 4 indikator terpenuhi
76-99 Baik 3 indikator terpenuhi
51-75 Cukup 2 indikator terpenuhi
50 Kurang 1 indikator terpenuhi

REMEDIAL DAN PENGAYAAN

Remedial

Bagi Peserta didik yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal dalam evaluai kegiatan pembelajaran maka peserta
didik di minta untuk memperbaiki nilai dengan menjawab soal pertanyaan pada tugas kelas di Google Classrom. Namun
sebelum peserta didik mealkukankegitan itu peserta didik diminta untuk mempelajari materi kembali yang sudah di
unggah guru di Google Class dan melakukan tanya jawab pada chad di google class dengan guru pengajar mengenai
materi yang belum difahami oleh peserta didik.
No. Indikator Soal Soal Kunci Jawaban
1 Menganalisis Berikan pendapat kalian - Karena sudah adanya rasa persatuan
keberhasilan perjuangan berdasarkan materi yang sudah dan kesatuan antar daerah
pada abad ke 20 dipejari alasan mengapa - Semangat Nasinonalisme yang sudah
pejunagan abad ke 20 dianggap tertanam
lebih efektif. - Strategi perjunagan yang lebih baik
- Perjuangan digerkan oleh golongan
terpelajar

Pedoman Penilaian

Jika peserta didik dpat menjawab soal dengan baik maka peserta didik akan mendapatkan nilai ketuntasn pada kompetensi
dasar yang di ajarkan.
Kriteria Jawaban Nilai dan Kriteria ketuntasan
Jawaban lengkap dan jelas 100 (tutas)
Jawaban lenkap 75 (tuntas)
Jawaban tidak lengkap 10 - 74 (melakukan perbaikan atau remedial ulang)

Pengayaan

Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru
memberikan soal pengayaan sebagai berikut :
1. Membaca buku-buku tentang Perlawanan Rakyat di berbagai daerah dan niai-nilai kejuangannya yang relevan.
2. Mencari informasi secara online tentang Perlawanan Rakyat di berbagai daerah dan niai-nilai kejuangannya
3. Meminta peserta didik Aktif mengunjugi LMS Google Classroom yang didalammnya terdapat materi materi
pengayaan yang di ungguh oleh guru
4. Mengamati langsung tentang Perlawan rakyat masa kolonial yang bersifat kedarahan berdasrkan pengamatan
dilingkungan mereka tinggal.
LAMPIRAN 2

MATERI PEMBELAJARAN

PERLAWANAN RAKYAT DI BERBAGAI DAERAH


DAN NIAI-NILAI KEJUANGANNYA SAMPAI AWAL ABAD 20

Pasti kamu sudah tahu 'kan kalau negara kita tercinta ini pernah dijajah oleh bangsa Belanda begitu lama? Pasti
kamu bertanya-tanya, apakah bangsa kita tidak pernah melakukan perlawanan untuk bisa merdeka hingga bisa
dijajah begitu lamanya. Tapi jangan salah, ternyata masyarakat Indonesia pada saat itu sudah melakukan
berbagai perlawanan yang dipelopori oleh beberapa pahlawan hebat. Apa saja ya perang yang telah terjadi demi
membebaskan Indonesia dari pemerintah Belanda?

Perang Padri

Tuanku Imam Bonjol (Sumber: pinterest.com)

Perang Padri diawali dengan konflik antara Kaum Padri dengan Kaum Adat terkait pemurnian agama Islam di
Sumatera Barat. Kaum Adat masih sering melakukan kebiasaan yang bertentangan dengan Islam, seperti
berjudi dan mabuk-mabukan. Kaum Padri yang terdiri dari para ulama menasihati Kaum Adat untuk
menghentikan kebiasaan tersebut, Kaum Adat menolaknya, sehingga terjadi perang yang berlangsung tahun
1803 – 1821. Perang diakhiri dengan kekalahan Kaum Adat

Kondisi tersebut lalu dimanfaatkan Belanda untuk bekerja sama dengan Kaum Adat guna melawan Kaum
Padri. Belanda memang bertujuan untuk menguasai wilayah Sumatera Barat. Salah satu tokoh pemimpin Kaum
Padri adalah Tuanku Imam Bonjol. Fase perang ini berlangsung tahun 1821 – 1838. Tuanku Imam Bonjol lalu
mengajak Kaum Adat agar menyadari tipuan Belanda dan akhirnya bersatu melawan Belanda. Perang diakhiri
dengan kekalahan di pihak Padri dan Adat karena militer Belanda yang cukup kuat.
Perang Pattimura

Kapten Pattimura (Sumber: blogspot.co.id)

Pada 1817, Belanda juga berusaha menguasai Maluku dengan monopoli perdagangan. Rakyat Maluku yang
dipimpin Thomas Matulessy (Pattimura) menolaknya dan melakukan perlawanan terhadap Belanda.
Pertempuran sengit terjadi di benteng Duurstede, Saparua. Belanda mengerahkan pasukan secara besar-besaran,
rakyat Maluku terdesak. Perlawanan rakyat Maluku melemah akibat tertangkapnya Pattimura dan Martha
Christina Tiahahu.

Perang Diponegoro

Pangeran Diponegoro (Sumber: pinterest.com)

Perang Diponegoro adalah perang terbesar yang dialami Belanda. Perlawanan ini dipimpin Pangeran
Diponegoro yang didukung pihak istana, kaum ulama, dan rakyat Yogyakarta. Perang ini terjadi karena
Belanda memasang patok-patok jalan yang melalui makam leluhur Pangeran Diponegoro. Perang ini terjadi
tahun 1825 – 1830. Pada tahun 1827, Belanda memakai siasat perang bernama Benteng Stelsel, yaitu setiap
daerah yang dikuasai didirikan benteng untuk mengawasi daerah sekitarnya. Antara satu benteng dan benteng
lainnya dihubungkan pasukan gerak cepat, sehingga ruang gerak pasukan Diponegoro dipersempit.
Benteng Stelsel belum mampu mematahkan serangan pasukan Diponegoro. Belanda akhirnya menggunakan
tipu muslihat dengan cara mengajak berunding Pangeran Diponegoro, padahal sebenarnya itu berupa
penangkapan. Setelah penangkapan, gerak pasukan Diponegoro mulai melemah. Belanda dapat memenangkan
perang tersebut, namun dengan kerugian yang besar karena perang tersebut menguras biaya dan tenaga yang
banyak.

Perang Jagaraga Bali

I Gusti Ketut Jelantik (Sumber: pahlawanindonesia.com)

Perang ini terjadi akibat protes Belanda terhadap Hak Tawan Karang, yaitu aturan yang memberik hak kepada
kerajaan-kerajaan Bali untuk merampas kapal asing beserta muatannya yang terdampar di Bali. Protes ini tidak
membuat Bali menghapuskan Hak Tawan Karang, sehingga perang puputan (habis-habisan) antara kerajaan-
kerajaan Bali yang dipimpin I Gusti Ketut Jelantik dengan Belanda terjadi. Belanda berhasil menguasai Bali
karena kekuatan militer yang lebih unggul.
Perang Banjar

Pangeran Antasari (Sumber: infobiografi.com)

Perang ini dilatarbelakangi oleh Belanda yang ingin menguasai kekayaan alam Banjar, serta keikut-campuran
Belanda dalam urusan kesultanan. Akibatnya, rakyat yang dipimpin Pangeran Hidayatullah dan Pangeran
Antasari melakukan perlawanan terhadap Belanda sekitar tahun 1859. Serangkaian pertempuran terus terjadi
hingga Belanda menambahkan kekuatan militernya. Pasukan Pangeran Hidayatullah kalah, karena pasukan
Belanda lebih unggul dari segi jumlah pasukan, keterampilan perang pasukannya, dan peralatan perangnya.
Perlawanan rakyat Banjar mulai melemah ketika Pangeran Hidayatullah tertangkap dan dibuang ke Pulau Jawa,
sementara itu Pangeran Antasari masih melakukan perlawanan secara gerilya hingga ia wafat.

Perang Aceh

Cut Nyak Dien (Sumber: merdeka.com)

Perang Aceh dilatarbelakangi Traktat Sumatra (1871) yang menyebutkan bahwa Belanda bebas meluaskan
wilayah di Sumatera termasuk Aceh. Hal ini ditentang Teuku Cik Ditiro, Cut Mutia, Teuku Umar, Cut Nyak
Dien, dan Panglima Polim. Belanda mendapatkan perlawanan sengit dari rakyat Aceh. Rakyat Aceh berperang
dengan jihad, sehingga semangatnya untuk melawan Belanda sangat kuat.
Untuk menghadapinya, Belanda mengutus Snouck Hurgronje untuk meneliti budaya dan karakter rakyat Aceh.
Ia menyarankan agar pemerintah Belanda menggempur pertahanan Aceh bertubi-tubi agar mental rakyat
semakin terkikis, dan memecahbelah rakyat Aceh menjadi beberapa kelompok.

Perlawanan Rakyat Batak

Sisingamangaraja XII (Sumber: wordpress.com)

Perlawanan rakyat Batak dipimpin Sisingamangaraja XII. Latar belakang perlawanan ini adalah bangsa
Belanda berusaha menguasai seluruh tanah Batak dan disertai dengan penyebaran agama Kristen.
Sisingamangaraja XII masih melawan Belanda sampai akhir abad ke-19. Namun, gerak pasukan
Sisingamangaraja XII semakin menyempit. Pada akhirnya, Sisingamangaraja XII wafat ditembak serdadu
Marsose, dan Belanda menguasai tanah Batak.

Anda mungkin juga menyukai