Anda di halaman 1dari 39

1

Elektronlka
PEMBINA PRAKTIKUM
ELEKTRONIKA DASAR II

1. Drs. Goesni Agoes DTB, M.Pd.


2. Andy Noorjahja M.T.
3. Drs. Imam Sucahyo, M.Si.
4. Abd. Kholiq, S.Pd.
Proyek Semi-Que V 2003

P~RCOBAAN

T-t
L.....-_ _ _ _ _- T Penguat Emitor Ditanahkan

Daftar Alat dan Bahan


1. Papan rangkaian 5. Resistor
2. Power Supply 6. Transistor
3. Ampere meter 7. Volt meter
4. Osiloskop 8. Condensator

Tujuan Percobaan
1. Dapat menghitung h'e dari lengkung cirri keluaran transistor
2. ,Merangkaia penguat emitor ditanahkan
3. Mengukur hambatan masukan dan keluaran penguat
4. mengukur tanggapan amplituda

Dasar Teori
1.' Rangkaian CE dan Rangkaian Ekivalen
Penguat emotor ditanahkan (common emitor), sesuai dngan kaki emitor
trhubung ke ground (tanah). Base emitor berada dalam bias maju. Terhubungnya
ernitor ke ground ada dua macam, yaitu secara langsung dan secara tak langsung
at au kapasitor (ground ac). Common emitor sering digunakan penguat sebagai
driver (penguat tegangan), dengan perumusan yang dapat dianalisis
menggunakan rangkaian ekivalen.
.... Vee
i
>
<'?>R
"
<-
<>RS1 .~Rc
/-' »
'.
:~> B1
c c

G .,.,I
-
If c II
(I
!I'·'
t
_<I
If
i
'.I'
Co
"'. I' ."
)
I 0
i
<:
< >R
-:R S2 i ::'> E
I "

+ I J ;.
Gambar I
(a) Emitor ke ground langslIng.
(b) EmilOr-groundlewat CE kapasitor by-pass
t'
Penguat Emitor Ditanahkan T 1_ I
Pada gambar 2 = RB1IIR m hambatan tidak dilukiskan karena
ada kapasitor by-pass CEo Harga-harga parameter h diperoleh dari :

=(I+P IE(mA») (I)

hie = Pdapat diukur dari peru nut lengkung


I ::::: dapat diukur dari peru nut lengkung
hk == 0
Rangkaian ekivalennya adalah •

<

Gambar 2 RangkaiaR ekivalen common emitor.

2. Besaran-besaran penting penguat


lmpedansi masukan penguat Ri (2)
lmpedansi keluaran penguat Ro (3)

Penguat tegangan terhadap isyarat input Vi


I
hit =1(. JI
hill'
KVI v:) I V, (4)
hie
Penguat tegangan terhadap isyarat sumber Vs
I
=Ro II
hoe
Kvs (5)
h,~

Penguat
Untuk menentukan parameter h, kita mengamati cirri
keluaran transistor dengan menggunakan peru nut lengkung. Lengkung cirri
keluaran transistor 108 adalah seperti pada ¥ambar 3.

1£;4

.---- 181

VeE. (volt)

Gambar 3 (a) Lengkung ciri ke!uaran Be I


(b) cirri keluaran bila skala arus diperbesar.
Penguat Emitor Ditanahkan TI
Dari gambar 3(a) dapat ditentukan :
H !.£ == == --'--";;";;"
I B I B.~
.Iq 184 -

dan dari gambar 9.3(b) diperoleh:


hoe = ( Ie/Vcd
Dalam merancang bias penguat, kita harus menentukan dahulu titik
operasi yang akan digunakan. Bila dikehendaki titik di tengah garis beban,
dari gambar 3 (a) kita dapatkan :
I
ICE (q);:::: -Vee
2
Besarnya arus kolektor :
'c(q):::: I" (6)

Dari persamaan (I), dan (6) dapat ditentukan besarnya hi.,:. Harga
kompnen-komponen yang akan dipakai dapat ditentukan sebagai berikut :
Pertama kita pilih nilai harnbatan karena RC rnenentukan harga
impedansi keluaran penguat. Misalnyadipilih Rc : : : 2k7 n dan RE :::: 115 Rc dan
kita gunakan Vee"" 12 volt. Maka melalui persamaan (5) dan (6) akan diperoleh
'harga h:.
Sekarang kita merancang untai pcrnberi bias basis dengan rneJlggunakan
nilai RBI dan RIl2. Perhatikan gambar I, terlihat bahwa :
~.
lilJ
;::::
-R-+":::'::"'- ~''ce (7)
HI
Bila untai masuk basis kita ganti dengan setara Thevenin seperti berikut :

Garnbar 4 Untai setara untuk bias basis dengan RH RBIII RB2


Maka berlaku hubungan :
VIIB IIlRB + VHf: + LERE (8)
Jadi faktor kepekaan arus :
Is RB/Rr: 20 (9)
Kita akan dapat rnenentukan RH dan selanjutnya dengan menggunakan
persamaan (7) dan (8), RBI dan RH2 dapat dihitung asalkan IB(q) dan VBE
diketahui.
Biasanya tidak mudah untuk mencari harnbatan yang nilainya tepat sarna
seperti hasil perhitungan. Oleh karenanya, untuk memperoleh titik -q yang
diinginkan Rill diganti dengan potensiometer 100 KO, dapat diatur

Penguat Emitor Ditanahkan Ti


harg'Mya sesuai dengan hasil perhitungan. Dengan demikian didapat titik
sep~.rti yang dik~hendaki.

4. K'apasitor Penyambung
. Kapasitor penyambung masukan dan keluaran yakni C1 dan C2, harus kita
pilih sedemikian rupa sehingga tidak menyebabkan hilangnya tegangan karen a
reaktansi Xc ::: 11 (00 gada frekuensi rendah.
Demikian juga kapasitor by-pass harus dipilih sehingga arus isyarat
tidak melalui RE. Untuk kapasitor-kapasitor di atas bila digunakan syarat berikut:

Maka sudah cukup bagus bila dipilih

Cl == == 10 p.F

;:: 100 ~F

Untuk isyarat frekuensi rendah, sekitar 100 Hz.

Ketiga kapasitor tersebut mempengaruhi nilai frekuensi potong bawah


pad a tanggapan amplitudo penguat.

5. Tanggapan Amplitudo
Penguat tegangan penguat tergantung pada' frekuensi, hubungan Inl
dinyatakan dalam tanggapan litudo sebagai berikut:
Ky (dB)
-+---~

i
It.
Log r

Gambar 5. Tanggapan amplitudo penguat


Daerah frekuensi dimana penguat Kv tidak berubah terhadap frekuensi
(datar) disebut frekuensi tengah.
Frekuensi di mana penguatan turun 3 terhadap frekuensi tengah
terjadi pad a dua harga yaitu fl dan f2, yang masing-masing. disebut frekuensi
potong bawah dan frekuensi atas.

6. Pengukuran Hambatan Masukan dan Keluaran


a. Mengukur hambatan masukan Rin
LJntuk mengukur Rin kita gunakan gambar 6.

Penguat Emitor Ditanahkan T 1-4


Gambar ,6. Untai pengukur Rin.
Langkah-Iangkah mengukur Rin:
(i) Ukur R.~ pembangkit isyarat. caranya seperti gambar 7,
• Atur harga R hingga Vah (R):::: 'YzVab (open)
• Ukur R dengan multimeter
• ' Rs=R

Gambar 7. Mengukur R.~ pembangkit isyarat


Oi) Gunakan untai pada gambar 6, ubah R hingga Vh.; ( R):::: Vb..: (open)
(iii) Ukur nilai R dengan multimeter maka Rin :::: Rs + R
b. Mengukur hambatan keluaran
Impedansi keluaran penguat dapat diukur dengan cara sarna seperti mengukur impedansi
keluRl'an pembangkil isyarat. .

Langkah Percobaan
1. Rangkailah gambar 1b dan pasang RL sebesar 1 Kohm
2. Tanpa ada isyarat (terminal input digoundkan) atur Rb1 agar VeE =1/2 Vee
Pada keadaan hitung Ie dengan jalan mengukur bedapotensial kedua
ujujng Re dan hasilnya di bagidengan Reo Ukur pula VeE dan Ie
Hubungkan terminal input deng~n AFG yang telah'diset pad a frekwensi
1KHz dan alur (egangan masukan sampai siyal keluaran yang terlihat di
osiloskop tidak cacat.
4. ukur tengan masukan dan tegangan keluaran
Ukurlah hambatan masukan dan keluaran dari rangkaian saudara dan
tentukan pula hambatan keluaran dan AFG yang saudara gunakan.

Penguat Ditanahkan T 1-5


6. Ukur pula tegangan masukan dan keluaran dari rangkaian yang saudara
buat untuk frekwensi yang lainnya (dari kegiatan ini saudara akan
mendapatkan grafik tanggapan frekwensi)

Data Percobaan

Evaluasi dan Pertanyaan


1. Tentukan penguatan secara teori dan praktek dari rangkaian yang saudara buat
oelaskan mengapa ada perbedaan)
Gambarkan grafik lyyc::n.lCl frekwensi dari rangkaian yang saudara buat.
3. Diskusikan kesimpulan apa yang saudara dapatkan dari percobaan ini

Penguat Emitor Ditanahkan T 1-6


Proyek semi·QUE V 2003

PERCOBAAN

Penguat Oaya Kelas A

Alat Dan Bahan:


1. Papan rangkaian 5. Kabel Konektor
2. Resistor 6. Power Suply simetri
3. 7: Multitester digital
4. Osiloskop

Tujuan:
1. Memahami prinsip kerja penguat daya kelas A
Menentllkan Penguat tegangan (Av) pada penguat daya kelas A
3. Menentukan impedansi masukan dan impedansi keluaran (lout)

I..IQ.;;:>CJlI T eori

Apabila sebuah transistor mempunyai titik kerja Q di dekat tengah·tengah garis


beban suatu AC yang kecll mengakibatkan transistor bekerja di yang
aktif dalam seluruh siklusnya. Apabila sinyal membesar, transistor terus di
aktif selama waktu mencapai puncak-puncaknya sepanjang beban titik
jenuh dantitik pancung (cut off) tidak terpotong. Untuk membedakan cara operasi ini
dari jenis-jenis lainnya, operasi tersebut disebut dari kelas A. Dalam gam bar 1, titik Q
diambil ditengah atau di pusat beban AC, dari sini kita mendapatkan silus output
yang tak tergunting dengan kemungknan yang terbesar.

Gambar 1. Garis beban kelas A

Penguat Daya Kelas A T2 I-I


Proyek $emi-QUE V 2003

Dalam merancang penguat daya A titik kerja Q harus berada di tengah.tengah


beban, maka dapat diperoleh dengan langkah-Iangkah berikut. Untuk garis beban
DC

VCE(cutolf) ::: Vcc

ICQ = (VI1 - VB/! )


RE
V cEa ::: V cc - Ie. (Rc +
Untuk menggambar garis beban AC dapat dilakukan dengan cara berikut .

Vm

Rangkaian ekivalen AC
Dengan:
RL ==
6 VeE == 6 . Ie . + R E)
ICE(cutolf) ::: +
Pada penguat A dikenal adanya PP atau kepatuhan AC (PP)
adalah tegangan keluaran maksimum penguat dari puncak ke puncak (tanpa
pemotongan). Kepatuhan AC (PP) dapat dirumuskan berikut:
PP == 2 . rL
Secara merancang suatu penguat A dengan cara menentukan
terlebih dahulu, setelah 5elesa; akan diperoleh nilai-nilai untuk
resistor digunakan. Sebelum menentukan tersebut terlebih dahulu dipilih
jenis yang digunakan, kemudian baru menentukan bias DC-nya.
Penguat yang dibahas pada percobaan ini sam a penguat Common Emitter
pada satu tingkat, hanya input yang diberikan jauh lebih
amplitudonya. Penganalisaan impedansi input dan impedansi output serta penguatan
sama penguat satu tingkat.

Penguat Daya Kelas A


semi-QUE V 2003

Langkah Percobaan :.

1, Rangkailah komponen-komponen yang ada sepertl pada gambar 3 pada papan


rangkaian
r---.,--------evcc

2. Hubungkan dengan power supply


3. Ukur titik kerja DC-nya Va,Ve, Ve, Ie dan Is
Dalam keadaan tanpa beban, ukur kepatuhan AC:
a. sinyal sinusoida dengan fin = 1 KHz
b. Atur sinyal masukan hingga didapatkari sinyal keluaran maksimum tanpa
terpotong
c. Catat data yang didapat tabel
d. Ulangi untuk frekwensi yang lain sesuai tabel berikut :
Frekwensi
(Hz)
Vin (Vpp) Vout (Vpp) Av
50
100
500
1K
10K
20K
50K
5. Ukur impedansi masukan
a. Pasang resistor variable dengan dengan resistansi awal = nol
b. Tentukan tegangan keluaran (maksimum tanpa cacal) pada frekwensi 1

c. Ukur tegangan inputnya mempertahankan berharga konstan selama


pengukuran/percobaan

Penguat Daya Kelas A T21


Proyek semi-QUE V 2003

d. Naikkt:m harga variable tersebut sampai tegangan keluaran berharga %


tegangan keluaran mula-mula. Selama pengukuran Vin dijaga konstan.
Lepaskan variable resistor dan ukur <::> .. ,,:>lCiI dengan menggunakan
muitimeter.
e. Ulangi untuk frekwensi yang lain sesuai dengan tabel berikut :
Frekwensi
Vin (Vpp) Vout (Vpp)
i
(rl)
(Hz)
50
100
1K
10K
50K
70K .
100K

6. ,Ukur impedansi keluaran


a. Tentukan tegangan keluaran tanpa beban (maksimum tanpa cacat)
b. Ukur tegangan inputnya dan mempertahankan berharga konstan selama
pengukuran/percobaan
c. resistor variable seri dengan dengan resistansi maksimal
d. Turunkan tersebut tegangan keluaran
berharga tegangan keluaran mula-mula. Selama pengukuran Vin
dijaga konstan, Lepaskan variable resistor dan ukur resistansinya
dengan menggunakan multimeter.
e. Ulangi untuk frekwensi yang lain sesuai dengan label berikut :
Frekwensi !
Vin (Vpp) Vout (Vpp) lin
(Hz)
50
100
1K
10K
50K
70K
100K

Penguat Daya Kelas A 1_


Proyek semi-QUE V 2003

Tugas
1. Bagaimanakah hubungan antara frekwensi dan penguatan ?
2. Bagaimanakah hubungan antara frekwensi dan Impedansi masukan dan'
keluaran ?
3. Dari percobaan diatas apa yang dapat anda simpulkan ?

Penguat Ke/as A 1-
Proyek semi-QUE V 2003

PERCOBAAN

Pen uat Dengan Umpan Balik

Alat Dan Bahan :


1. Papan rangkaian 5. Kabel Konektor
2. Resistor 6. Power Suply simetri
3. AFG 7. Multitester digital
4. Osiloskop

Tujuan:
1. Memahami prinsip kerja feedback
2. Memahami penguat transistor dengan feedback negatif
3. Menentukan karakteristik penguat tanpa dengan feedback

OaS81\ Teori
Aplikasi dari rangkaian penguat sangatlah luas. dapat digunakan sebagai
penguat atau peliguat dengan feedback. Struktur dasar setiap amplifier dengan
"''''''''''''''''J'' adalah:
1 forward amplifier (dengan penguatan > 1),
2. rangkaian yang mensample sinyal output,
3. rangkaian feedback,
4. rangkaian pembanding.
Bila effek dari perbandingan sinyal memperbesarsinyal masukan disebut
feedback positip, sedangkan bila sinyal masukan mengecil disebut feedback negatip .
. Feedback positip banyak digunakan sebagai osilator maupun filter aktif. Feedback
negatip banyak digunakan untuk amplifier dengan bandwidth lebar, penguatan yang
konstan, menaikkan input dan menurunkan resistansi output.
Forward Amplilicr
Forw:ml Amplifier ..._._..-,_... I··...~-..r--..--;-.I-II/l---t-.

H~
11<)·' AHi

I'.:.:dhm:k n~lwork

(;0)

. Gambar 1 a. Diagram blok untuk feedback negatif dimana H bisa berupa arus atau

b. Rangkaian forward dan feedback untuk persamaan.


Penguat Dengan Umpan Balik
Prayek semi-QUE V 2003

Gambar 1 a menunjukkan diagram umum dimana H bisa berupa arus atau


tegangan. forward pengatan A per-sample, rangkaian
feedback penguatan ~ dan rangkaian pembanding (komparator). + dan
- pada komparator menunjukkan hubungan antara sinyal input dan sinyal A
dan ~. adalah penguatan tegangan, penguatan arus, transadmitasi, atau
transimpedansi, tergantung dari tipe rangkaian penguat rangkaian yang
digunakan.
Gambar 1 b menunjukkan rangkaian yang lebih dan rangkaian forward
adalah penguat tegangan ideal dengan penguatan A, ran~kaian sampling yang
memberikan semua output input dari rangkaian feedback yang mempunyai
penguatan ~ (biasanya kurang dari 1), dan komparator yang memberikan antara
sinyal input dan tegangan feedback, ValVs yang selanjutnya kita sebut K.
::AV j
V; ;;:: Vs - ~ Va
sehingga Va:: A (Vs - ~ Vo)
dan K :: VolVs :: A/(1 + A ~)
Pada rangkaian penguat dengan feedback maka penguatan tegangan (Av
lebih kecl! dibandingkan dengan Av rangkaian penguat Hal ini
dikarenakan feedback yang digunakan adalah rangkaian feedback dimana
output dari penguat dicuplik (sampled) dan diumpan balik .(di-feedback)
melalui rangkaian feedback rangkaian pembagi
percobaan ini, rangkaian penguat yang digunakan
pada rangkaian ini output yang dihasilkan mempunyai harga yang
cukup besar tapi dengan fasa yang terbalik. Sehingga output dari rangkaian penguat
yang dicuplik dan di-feedback-kan juga mempunyai yang Output dari
rangkaian feedback, dengan yang juga terbalik, selanjtnya dibandingkan dengan
tegangan/sinyal input (fasa input tidak terbalikltetap), dimana dari
perbandingan ini besarnya lebih kuat dari input dibandingkan
dengan feedback

c,

Diagram rangkaian penguat dengan umpan balik.


Penguat Dengan Umpan Balik
Proyek semi-QUE V 2003

Output dari rangkaian comparator yang lebih kecil dibandingkan sinyal


input ini selanjutnya diinputkan pada amplifier, besar
output forward amplifier ini akan lebih kedl dibandingkan dengan rangkaian
amplifier feedback. Sehingga penguatan tegangan pada amplifier
akan lebih kedl dibandingkan penguatan tegangan pada
amplifier tanpa feedback.
Besar impedansi input pada rangkaian penguat dengan feedback adalah
besar dibandingkan impedansi input pada rangkaian penguat ta'npa feedback.
impedansi output rangkaian penguat adalah lebih
kecil dibandingkan dengan rangkaian tanpa Hal in; ebrarti bahwa
penggunaan rangkaian penguat dengan feedback akan lebih balk dan mendekati
penguat (pada penguat ideal impedansi input =tak terhingga; sedangkan
impedansi output
Bandwidth pada rangkaian penguat dengan feedback adalah lebih besar/lebih
lebar dibandingkan bandwidth pada rangkaian penguat tanpa feedback. Hal ini berarti
daerah kerja pad a penguat feedback adalah lebih
rangakain dengan feedback negatif, penguatan tegangan (Av) adalah konstan
terhadap perubahan parameter transistor dan tegangan sumber serta perubahan suhu.
Hal dikarenakan tegangan output dicuplik oleh rangkaian pembagi tegangan.
Rangkaian pembagi tegangan tersebut berperan sebagai rangkaian feedback negatif.
Dengan demikian tegangan umpan balik tersebut adalah sebanding dengan tegangan
keluaran atau tegangan output dari amplifier.
Misal bila A naik (iihat gambar maka tegangan keluarannya juga naik .
. Artinya, makin banyak tegangan yang diumpankan kembali menyebabkan VA turun(V 2
naik, maka VA turun). Hal ini dapat mengurangi usaha kenaikan pada tegangan keluat,
sehingga Av akan konstan.
Pada dasarnya. bila tegangan masuk tetap, perubahan pad a tegangan
keluar akan kembali ke masukan, munculnya VA, yang !?ecara langsung
mengkompensasi perubahan itu, sehingga AV konstan.

Penguat Dengan Umpan Balik T22-


V 2003

langkah Percobaan :

1. Rangkailah komponen-komponen yang ada seperti pada gam bar 3 (rangkaian


penguat dengan umpan balik) pada papan rangkaian
,--.,...------vcc

Gambar 3
2. Hubungkan dengan power supply
. 3. Hubungkan dengan AFG frekwensi 1 KHz
4. Ukurlah penguatan tegangan
Vin:;:: ... : ........... Vp-p
Frekwensi .
Vout (Vpp) Av
(Hz)
50
100
500
1K
10K
20K
50K

Ukur impedansi masukan


a. Pasang resistor variable dengan dengan resistansi awal :;:: nol
b. Tentukan tegangan keluaran (maksimum tanpa cacat) pada frekwensi 1
KHz
c. Ukur tegangan inputnya dan mempertahankan berharga konstan selama
pengukuran/percoba<;tn .

Penguat Umpan Balik


Proyek semi-QUE V 2003

d. Naikkan harga variable tersebut sampai tegangan keluaran berharga %


tegangan keluaran mula-mula. 8elama pengukuran Vin dijaga konstan.
Lepaskan variable resistor ukur dengan menggunakan
muftimeter.

6. Ukur impedansi keluaran


a. Tentukan tegangan keluaran tanpa beban (maksimum tanpa eaeat)
b. Ukur tegangan inputnya dan mempertahankan b~rharga konstan selama
pengukuran/pereobaan
e. Pasang resistor variable seri dengan C2 dengan resistansi maksimal
d. Turunkan harga resistansi variable tersebu.t sampai tegangan keluaran
berharga % tegangan keluaran mula-mula. 5elama pengukuran Vin
Lepaskan ukur resistansinya
dengan menggunakan multimeter.
7. Ulangi langkah diatas dengan mengubah Vee

1. Bagaimanakah hubungan antara frekwensi penguatan ?


Dari pereobaan diatas apa yang dapat anda simpulkan ?
3. Untuk maksud apakah rangkaian umpan balik dipasang pada penguat?

Penguat Dengan Umpan Balik


PERCOBAAN

J-l Karakteristik JF

Daftar Alat dan Bahan


1. Papan rangkaian 4. """"";O>IIU

2. Power Supply Simetri 5. JFET MPF 102


Ampere meter 6. Volt meter

Tujuan Percobaan
Setelah melaksanakan percobaan ini, saudara diharapkan telah memilikt
kemampuan-kemampuan berikut :
a. M~ngukur pine-off Vp suatu JFET.
b. Membaca tegangan pine-off Vp transkonduktansi dari
karakteristik keluaran layar kurve tracer.

Dasar Teori
Sekarang marilah kita tinjau dahulu latar belakang pereobaan ini, sekaligus
meninjau pengertian-pengertian dasar secara sepintas lalu .. Bila mendapat
. kesukaran untuk memahami pengertian-pengertian dasar yang dibahas disini, bacalah
kembali diktat atau tanyakan asisten atau dosen.

1. JF E T
Dari kuliah kita telah tahu bahwa struktur di channel adalah seperti pada
gambar 1.1.

Drain (D)

.----_f_ Channel

(S)

Gambar 1 1 Struktur JFET n - channel

Karakteristik JFET ] J -I
Tampak bahwa antara drain dan source hanya ada tipe n Ini berarti bahwa
hambatan antara drain dan source ohmic atau resistif. Artinya bita polaritas
kabel ohmmeter dibalik hambatan antara drain akan sama. Lain ha!nya
dengan hubungan antara dan source atau yang berupa sambungan pn. Bila
hambatan antara source atau dan drain diukur akan terbaca suatu
harga hambatan. Bila kabel pengukurannya dibalaik atau dipertukarkan antara
'dengan maka didapat harga lain. Dikatakan hubungan antara gate dan source
atau gate dan drain bersifat tak ohmik. Bila berhubungan dengan kabel negatif dan
hambatan terbaca kecil, berarti terjadi maju, mestilah tipe yang no,''''''''''
channel adalah tipe -no inl terjadi oleh karena kabel yang negatif berhubungan dengan
kutub positif dari baterai di dalam ohmmeter.
Mana yang source dan mana yang drain tak menjadi masalah oleh karena J
bersifat simetrik b yaitu drain dan source dapat dipertukarkan.
Jadi dengan menggunakan ohmmeter dapat kita ketahui mana apakah
JFET J(ang digunakan -n channel atau -p channel, dan apakah J masih baik. Bila
antara gate dan sourceatau gate dan drain didapatkan hambatan ohmik berarti J
. sudah rusak.

Karakteristik JFET
Seperti kita ketahui karakteristik keluaran JFET adalah seperti dilukiskan pad a
gambar 1.2. 10
.. .... " .....""."".....------------
""".""."" "" =0

::: V
~.;.--------- VGs:::: -1,0 V
::: -1,5 V
.--+---'------- VGS = ·2,0 V
-+---,..,..,..-__________ VGs:::: - Vp:::: V

1.2 Karakteristik keluaran JFET

arus antara. drain dan source dengan kaki ketiga, yakni


keadaan terhubung singkat (short) source. I<ita lihat bahwa dalam keadaan ;:: 0
(gate terhubung singkat dengan source). bila Vos diperbesar maka mula-mula arus naik
dengan capat, lama-kelamaan tak bertambah lagl walaupun Vos dViperbesar.
Kurva karakteristik di dengan mudah diperoleh dengan curva
curva tracer dlgunakan VI GS :: 0 maka akan diperoleh gambar seperti 1

Karakteristik JFET J1
IDSS ......................./

a b
Gambar 1.3 Karakteristik bila :::: 0
(b) Bila VGs:::: maka 10 =0 lIntuk semua VOS

gambar 1.3 (b) ditunjukkan yang terjadi bila dipasang VGS ::::

pada JFET sudah terjepit, sehingga arus tak dapat lalu :::: 0
diubah.
Kita tahu bahwa loss dan V p ada!ah parameter amat .
untukdiketahui. Dengan mengetahui kedua parameter ini, kita dapat perkirakan
karakteristik transfer dari hubungan :

.............. :..................... (1 \)

dan

::::- -;;' J . . . . . . . . . . . (1-

dapat mengukur loss dan tegangan pine-off


menggunakan curve tracer? Ingat bahwa IDs adalah harga arus los bila VGs:::: 0 dan Vos
dinaikkan hingga tak berubah lagi. Kita buat rangkaian seperti pad a gambar

1.4 (a) Rangkaian untuk


--------------------------------
Gambar 1 (b) Bentuk garis beban untuk berbagai harga Voo

Bila Voo kita ubah, maka kita dapatkan berbagai beban unutk tiap harga Voo.
Oleh karena Ro tetap, maka garis-garis be ban ini sejajar. Garis beban untuk
memotong kurva karakteristik pada titik ql yang berarti arus los::: (q1) akan tercatat
pada parameter I dan VDS (q1)akan tereatat pada multimeter.
Bila
\
Voo diperbesar terus, maka arus yang terbaca pada mini amperemeter I
mula-mula bertambah, lama-kelamaan menunjukkan harga yang tetap, walaupun
Voo terus diperbesar. Inilah kira-kira arus loss.
Harga Ro diperoleh dengan eoba-eoba. BUa Ro terlalu maka garis beban
terlalu eondong, hingga diperlukan VOD yang amat besar untuk sampai pad a loss ..
Dengan mengamati 10 dan Vos untuk berbagai Voo kita dapat peroleh titik-titik q1,
Q2, dan seterusnya bila dihubungkan akan memberikan kurva karakteristik untuk VGS
::: O.
Sekarang kita ukur tegangan pine-off Vp ? Kita ingat kurva
karakteristik transver, yaitu yang memberi hubungan antara 10 dan adalah
gambar 1
10 -15..V_--,

s
o
a b
Gambar 1.5 (a) Kurva karakteristik transver
(b) Rangkaian untuk mengukuf Vp

Karakteristik JFET J1-4


Pada gambar 1.5 (b) pengisap (wiper) potensio Rv ada di b maka VGS ::: 0 qan
miniamperemeterl menunjukkan bahwa loss. Bila wiper kita naikkan (digerakkan
arah a), maka pad a suatu harga Vas arus 10:::: O. harga dimana 10 mulai menjadi
nol adalah. tegangan pinc~off Vp .

Langkah Percobaan
1. Misalkan kaki-kaki JFET pada gambar 3.10 dengan
ohmmeter ukur hambatan antara ab, ba, ac, ca, bc, cd.

Gambar 1.6
Pada pengukuran diatas, Rab diukurdengan kabel + dan a dan kabel-kabel b.
pengukuran Rab kabel dibalik. Jangan lupa nolkan ohmmeter dan catat hasil
pengukuran. Simpulkan mana yang gate, source, dan drain, apa pula macam
channel ?
2. Mintalah bantuan asisten untuk mengamat karakteristik pada curve
. Gunakan plastik bening dan spidol untuk melukiskan kurva karakteristik keluaran.
Dari kurva karakteristik tentukan loss dan Vp .
3. Pasang rangkaian seperti pad a gambar 1.4 a
Ubah Voo dari 0 - 15 V, catat· arus lodengan milliampere dan Vo dengan
.menggunakan osciloskop. Ambil data yang cukup untuk melukiskan
karakteristik untuk Vas::: O. berapa harga arus ?
4. Pasang rangkaian seperti pada gam bar 1.5 b
Ubah dan buat agar 10 (dibaca oleh rnA) menjadi not Ukur VG pada saat ini
mula! terjadi dengan menggunakan osciloskop. Ambil yang cukup untuk
melukiskan karakteristik transfer dinamik.

Tugas
1. Dari percobaan diatas apa yang dapat anda simpulkan 7.
Perbedaan apa yang saudara dapatkanantara Transistor Bipolar dan .J
. 3. Kesimpulan apa yang saudara dapatkan dari percobaan ini?

Karakteristik JFET JI
PERCOBAAN

IIIIIIIIIII

L........_ _ _ _ _..r Penguat JF

Daftar Alat dan Bahan


1, Papan rangkaian JFET 5.
2. Power Supply Simetri 6. MPF 102
3. Ampere meter 7. Volt meter
4. Osiloskop

Tujuan Percobaan
Setelah melaksanakan percobaan ini, saudara diharapkan telah~ merniliki
kemampuan
, .. kemampuan berikut :
a. Memasang rangkaian suatu penguat JFET, melakukan pengukuran-
pengukuran titik pengukuran penguat.
b. Mengukur respon frekuensi dan berbuat sesuatu untuk mengubah respon frekuensi
dan berbuat sesuatu untuk mengubah bentuk respon frekuensi tersebut.

Dasar Teori
Penguat JFET
Rangkaian penguat yang digunakan adalah seperti tampak pada gam bar
1.
Voo::: 15 V

VOU!
AFG

Gambar 2.1 Rangkaian penguat JFET


Penguat JFET
J yang digunakan adalah 102, yaitu J dengan arus :::::
10 rnA dan Vp ::::: V. Harga ini berbeda untuk tiap MPF 1 sehingga tiap transistor
harus diukur dan Vp~nya.
transistor tidak bocor (IGS ~ 0), maka VG ~ 0, sehingga VGS - Vs , Rs
diubah Vos::::: t Vee::::: 8 V. dapat kita hubungkan generator

pada masukan dan diamati keluarannya. Informasi yang dari suatu


adalah besar penguatnya frekuensi (co.1 KHz),

dankeluarannya dan bagaimana bentuk respon frekuensinya,
frekuensi potong dan bawahnya.

Impedansi Keluaran
Impedansi keluaran diukurdengan penguat. suatu
resistor Rl kira-kira sarna RD. ukur keluaran dalam keadaan dan
keluaran dalam keadaan (lihat gam bar 2

Va

I L I =~
R,

Gambar 2.2 Mengukur Ro

Jadi dengan mengukur V01 , R1• dan Vo.o kita menghitung

Impedansi Masukan
Impedansi masukan penguat kita ukur dengan membuat agar
membebani sumber isyarat. Oleh karena R1 penguat kira-kira sarna dengan RG =1 m
kita harus menyumbang sumber hambatan keluaran Rs yang besar. Untuk ini
Penguaf JFET
kita pasang suatu resistor Rl sen dengan isyarat dan klta anggap
Rs :::: Rs ... Rl hambatan ( lihat gambar 23)

Rs R,

R,t!

Generator Isyarat Penguat JFET

Gambar 2.3 Mengukur RI!' penguat

Bila penguat dilepas dar! sumber, maka V~b :::: Vs dan bila dipasang :::: VI. jad; :

Sehingga

Dengan mengetahui Rs. . VI. dan R in dapat diketahui.

Respon Frekuensi
BHa penguatan. yaitu Va/IV; diukur untuk berbagai harga frekuensi. maka kita akan
memperoleh grafik pada gambar 24.

Kv:::: Vu/V OU1 I..•.••......... ·.........."'~_ _ _ _ _ _--....

Gambar 2.4 Respon frekuensi penguat

Frekuensi f, disebut potong bawah. dan ft disebut frekuensi


atas. Penurunan penguatan pada frekuensi bawah kapasitor-kapasitor C 1 •
Cs . dan membuat penguat filter 10105 tinggi Penurunan
pada frekuensi tinggi disebabkan oleh antara gate dan drain dan ke
sQurce dan drain ke source membuat penguat berlaku sebagai filter 10105 rendah
Penguat JFET
langkah Percobaan
1. Pasang rangkaian seperti pada gambar 2 1 tanpa ubah Rs agar x7
V
. Lepaskan Rs dan ukur hambatannya, gantikan dengan karbon
nilai hambatan yang sama. Ukur lagi V DS , dan dari harga
dan maka hitung ID . BHa isyarat keluaran tidak sinusoida kecilkan isyarat
masukan hingga isyarat keluaran berbentukbagus. Pertukarkan drain dan
source dan catat apa yang terjadL Tentukan penguatan padaharga frekuensi
ini dengan mengukur Vin Vout menggunakan osiloskop. Jangan
lupa mencatat Rs dari isyarat. Turunkan frekuensi catat pada
grafik dan isyarat keluaran menjadi + kali isyarat keluaran

frekuensi 1 KHz. Ini adalah frekuensi potong bawah. Tinggikan frekuensi

catat pada harga frekuensi mana menjadl ,/ pada


frekuensi 1 KHz. Ini adafah frekuensi potong atas.
2. Pasang kapasitor 1nF antara gate dan drain, ukur frekuensi potong dan
frekuensi potong bawah.
3. Ganti kapasitor dengan 20 lepaskan kapasitor antara dan drain.
Ukur frekuensi potong bawah.
4. Ukur hambatan keluaran penguat dengan mengukur Vo.o dan dibebani 4,7 k.
Tugas
1 Dari percobaan yang dapat and a simpulkan ?
2. Perbedaan yang saudara antara penguat dengan transistor
Bipolar dengan penguat yang menggunakan JFET

Penguat JFET .12-4


Proyek semi-QUE V 2003

PERCOBAAN

·0-1 Inverting

Alat Dan Bahan:


1. Papan rangkaian 5. OPAMP LM 741 .
Resistor 6. Power Suply simetri
3. AFG 7. Multitester digital
4. Osiloskop

Tujuan:
1 Menggunakan OPAMP sebagai penguat inverting
2. Memahami karakteristik penguat inverting

Oasar Teori

Op-amp biasanya dilukiskan seperti pad a gambar di bawah ini :

+vcc

Non lnve:rtm1! 0--1


) Output

. -V~~

Gambar 1.
Simbol op-amp

Pad a gambar 1. terlihat adanya masukan, yaitu masukan ir)Vertin~ (INV) dan masukan
non ~inverting (NON-INV) yang berturut-turut diberi tanda H dan (+).
Bila isyarat masukan dihubungkan dengan masukan inverting, maka pada
daerah frekuensi tengah keluaran berlawanan fasa denga~ isyarat masukan ..
SebaHknya bila isyarat dihubungkan dengan masukan non-inverting maka isyarat
. keluaran sefasa dengan isyarat masukan.
Sebagai penguat, op~amp terdiri dari beberapa jenis, yakni op-amp Norton,
op-amp transkonduktasi (OTA). Dalam percobaan ini kita hanya menggunakan op-amp

Penguat Inverting 0 I -I
Proyek V 2003

biasa yaitu dimana tegangan keluarannya sebanding. beda tegangan antara


kedua isyarat
Untuk memahami op-amp diketahui op-amp. Adapun sifat-
sifat ideal op-amp adalah sebagai berikut :
1. loop terbuka (A o,ol) berhingga.
2. Hambatan loop terbuka (R o ,01) adalah no!.
Hambatan masukan loop terbuka(R i.o1 ) adalah tak berhingga.
4. Lebar pita (band width)tak berhingga.
5. Common mode rejection ratio (CMRR) tak berhingga
penguat inverting isyarat dihubungkan dengan masukan
inverting seperti gam bar
+Vcc

. Gambar
Penguat inverting

gambar 2 diperoieh hubungan berikut:


V" : :; Av.clV: (1)

Di mana
II<., penguatan loop tertutup.

Langkah Percobaan :
1. Rangkailah komponen-komponen yang di gam bar 2 papan rangkaian
Sambungkan input rangkaian dengan dan outputnya dengan eRO
3. Ukurlah tegangan sebagai fungsi frekuensi dan gambar pula bentuk
gelombang masukan dan keluaran
4. Ukurlah hambatan masukan dan keluaran penguat yang saudara bust

Penguat Ihverting 0 I
Proyek semi-QUE V 2003

Data Percobaan :

Frekuensi Vi Vo
No Bentuk gel om bang Vi Bentuk gel om bang Vo
(Hz) (Volt) (Volt)
1 20
2 100
3 200
3 800
4 2000
5 4000
6 8000
7 10000 .
8 12000
9 15000
10 20000

Evaluasi dan Pertanyaan


1. Dari data yang saudara dapatkan, berapakah penguatan rangkaian yang
buat (bandingkan dengan teori ). Apa kesimpulan saudara
2. Dari gambar bentuk gelombang input output, kesimpulan yang
saudara dapatan .
3. Berapakah hambatan masukan dan keluaran yang saudara dapatkan
(bandingkan dengan teori)

Penguat Inverting 01.3


Proyek semi-QUE V 2003

PERCOBAAN

0-2
I..-_ _ _ _ _.r Penguat Non Inverting

Alat Can Bahan:


1. Papan rangkaian 5. OPAMP LM 741
2. 6. Power Suply Simetri
3. AFG Multitester digital
4. Osiloskop

Tujuan:
1. Menggunakan OPAMP sebagai penguat non inverting
,
2. Memahami karakteristik penguat non inverting

Casar T.eori

Sebagai penguat non-inverting sumber isyarat dihubungkan dengan masukan


non-inverting seperti gam bar 1

+vcc

. Gambar 1
Penguat non-nverting

Dari gambar 1 diperoleh tegangan keluaran:

V" == Av .... V. (1)

Penguat Non Inverling 02-1


Proyek SHllrll-l.'UE. V 2003

Langkah Percobaan :
1. Rangkailah komponen-komponen yang ada di gambar 2 pad a papan rangkaian
Sambungkan input rangkaian dengan AFG dan outputnya dengan eRO
3. Ukurlah tegangan keluaran sebagai fungsi frekuensi dan gambar pula bentuk
gelombang masu.kan dan keluaran
4. Ukurlah hambatan masukan dan keluaran penguat yang saudara buat

Data Percobaan :

N
0,
I Frekuensi
(Hz)
Vi
(Volt) cJ~t) I Sentuk gelombang Vi Sentuk gelombang Vo I
1 20
1
-
2 I 100

3 200
3 800
4 ,2000
5 4000
6 8000
7 10000
B 12000
9 15000
10 20000

Evaluasi dan Pertanyaan


1. data yang saudara dapatkan, berapakah penguatan rangkaian yang
saudara buat (bandingkan dengan teori ). Apa kesimpulan saudara
Dari data gam bar bentuk gelombang input dan output, kesimpulan apa yang
saudara dapatkan
Serapakah hambatan masukan dan keluaran yang saudara dapatkan
(bandingkan dengan

Penguat Non Inverting 02.2


Proyek semi·QUE V 2003

PERCOBAAN

0-3 Osilator

Alai Dan Bahan :


1. Papan rangkaian 5. OP·AMP LM 741'
Resistor 6 .. Power Suply'simetri
3. AFG 7. Multitester digital
4. Osiloskop

Tujuan:
Memahami penggunaan OP·AMP sebagai osilator

Dasar Teori

Inti dari osilator adalah bahwa sebagian dari out-put difeedback-kan kepada input
sedemikian rupa membantu input yang Ini berarti sinyal
output yang difeedback-kan harus mempunyai frekwensi yang sarna dan yang lebih
tinggi lagi fase yang sarna input
Biasanya yang difeedback-kan cukup lemah, balk dalam besaSr maupun daya.
Ada macam-macam osilator getaran sinus, umpamanya yang berdasarkan phase shiff,
resonansi dan rangkaian jembatan. Yang diambil disini sebagai contoh adalah Wiem
Bridge Oscillator.

+ I;; v

Vo

lK

Gambar 1

Osilator OJ-I
z z·

Gambar 2

Mahasiswa supaya mengamati gambar 1 dengan ~.:.rnCI'\t:::llr!::l C1


C2 dilupakan. maka R1 dan R2 merupakan rangkaian seperti digambar
R1 dengan Z, dua-duanya terhubung dengan I out-put input yang
inverting (1), R2 sesuai dengan Z', dua-duanya ditanahkan dan terhubungan dengan
input (1)
Pada permulaan pembicaraan osilator ada kata-kata
a. \ Outputnya di difeedback-kan
b. Output harus se-fase dengan input asli
Hal ini menimbulkan kesan bahwa semacam sumber input
pembantu yang membangkitkan osilator sumber ini tidak
ada, cara meiukis ini hanya untuk dan analisis
matematik. Sebut saja sumber input ini Vs kawat
output dipotong di P. (lihat gambar 1), Vs II sama dengan Vb.

Vs

Gambar 3

R\ R,

__ ._-_ v"

v,

Gambar 4

.Osilator 03-2
Proyek V 2003

Gambar 4 tampak bahwa input adalah non inverting, berarti dengan


Va. Tegangan yang dirasakan oleh input (2) ialah :

kalau V2 harus dengan Vs, maka bagian imajiner dari k harus nol

1
syarat untuk kini dipenuhi kalau frekwensinya;.;--

mahasiswa supaya membuktikan hal ini.


fa terse but Zl ;.; R (1- y), Z2;'; % R (1· y), berarti pada frekwensi
tersebut Z1 dan harga k adalah 1/3, kalau Vo sama besar V2 maka
menurut gambar2 dan 4 didapat :

dan Vs tak lain tak bukan indentik dengan Vo, maka :

berarti (R1 +R2)/Rz harus sarna dengan (1 +2)/2 ;.; 11k ;.; 3 pada frekwensi fa ..
teoritis syarat in; baik, tapi dalam praktek penguatan harus lebih besar
sedikit, jad; merancang : (R 1 +Rz)/R2>3, karena real ita selalu ada tenaga
yang hilang, dan k harganya kurang dari 1/3,

Osilator
1. Suatlah osilator jembatan wi en dengan frekwensi solution 15-20 kilo Hertz.
Serapa besar komponen yang saudara butuhkan?
2. Apa akibatnya kalau harga (R1+R2)/R2 terlalu tinggi atau rendah dari 3?
Periihatkan hasilnya di eRO dan terangkanlah,

Osilator 03-3
Proyek semi· QUE V 2003

PERCOBAAN

E-I ektronika Digital 1

Alat Dan Bahan.:


1. Papan rangkaian digital 3. Battery I catu daya 5 Volt DC
Multitester digital {DMM} 4. Kabelpengubung

Tujuan:
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk pengenalan gerbang-gerbang (gate) AND,
OR, NAND, NOR, NOT DAN EXOR

Langkah-Langkah :
1 Rangkailah masukan OR dengan saklar dan keluarannya dengan
(indikator) pada papan rangkaian digital dan tulislah hasilnya pada
tabel1.

Ulangi langkah 1 untuk gerbang AND, NAND, NOR ,NOT


EXOR ( khusu untuk not perhatikan gambar 2

Vt~~
-f2~~
Gambar 2

Elektronika Digital 1 E I - I
Proyek semi·QUE V 2003

3. Rangkailah gamb~u 3 pada papan rangkaian digital dan catatiah hasilnya

1
INPUT OUTPUT
A S LED SINER
0 0
I
0 1
1 0
II 1 1
i
CATATAN:
• hidup -7 biner::: 1
• padam biner::: 0

Diskusi
• Dari data yang saudara dapatkan
Adakah perpedaan antara teari dan data yang saudara dapa~kan ?
Jika mengapa ?
• Apakah ada perbedaan data dari rangkaian gambar 3 dengan data yang
. saudara dapat pada rangkaian NOT?
Jika tidak ada perbedaan jelaskan
• Buatlah rangkaian yang berfungsi sama dengan gerbang NOT dari gerbang-
gerbang yang papan rangkaian digital
.. Serikan kesimpulan dari percabaan saudara.

.Eleklronika Digital 1 E 1-2


Proyek semi-QUE V 2003

PERCOBAAN

... Elektronika Digital 2 (Digital

Alat Dan Bahan :


1. Papan rangkaian digital . 3. Battery I catu daya 5 Volt DC
multitester digital (DMM) 4. Kabelpengubung

Tujuan:
Tujuan dari praktikum ini adalah I.,mtuk pengenalan kombinasi gerbang-gerbang
(gate) AND. OR, NAND, NOR, NOT DAN EXOR

Langkah-Langkah :

1. R~ngkailah rangkaian gambar 1 (masukan A dan B dihubungkan dengan


. dan keluarannya dengan LED) pada papan rangkaian digital dan tulislah
hasilnya pada tabel 1.

Gambar 1

2. Ulangi langkah 1 untuk gambar 2

Gambar 2

Elektronika Digital 2 (Digital Kombinasl) E2-1


V 2003

3. Ulangi langkah 1 untuk 3 di bawah ini hasilnya saudara masukkan


2

81---1---1---4

Gambar 3

4. Ulangi langkah 1 untuk gambar 4 di bawah ini dan hasilnya masukkan


dalam tabel 3

C int--H----~

oul

Gambar 4

Tabel1
INPUT OUTPUT
KETERANGAN
A S LED SINER
0 0
0 1 LED hidup biner::: 1
1 0 LED padam biner ::: 0
I
1 1

2
OUTPUT
INPUT
c
LED SINER

Tabel3

Elektronika Digital 2 (Digital Kombinasi)

Anda mungkin juga menyukai