TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian Kehamilan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari
bertemunya sel telur dan sperma di dalam atau diluar Rahim dan berakhir
dengan keluarnya bayi dan plasenta melalui jalan lahir . (Fatimah &
Nuryaningsih, 2017)
janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7
hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. (Tyastuti Siti & Heni, 2016)
yang mudah dikenali dan dapat menjadi petunjuk bagi diagnosis dan
seperti rongga.
2011)
12 minggu.
b) Melihat, meraba, atau mendengar pergerakan anak saat
melakukan pemeriksaan.
ultrasonografi.
hari ke-20 dan hari berikutnya muncul sel darah merah yang
jantung janin (DJJ) dapat didengar dengan doppler, berat janin 0,2
kg.
kalsium dan fosfor, bayi sudah tumbuh 38–43 cm, janin usia 36
minggu, seluruh uterus terisi oleh bayi, sehingga ia tidak dapat lagi
1) Oksigen
masa jaringan pada payudara, hasil konsepsi dan masa uterus dan
lain-lain.
2) Nutrisi
4) Pakaian
cedera.
5) Eliminasi
6) Seksual
7) Istirahat
Ibu hamil jangan bekerja terlalu banyak dan capek. Ibu hamil
kehamilannya.
a) Ibu sudah merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar
dari dirinya.
orang lain.
h) Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasa beban oleh
ibu.
waktu.
c) Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada
1) Sistem Reproduksi
a) Uterus
fundus uteri turun kembali dan. Hal ini disebabkan oleh kepala
b) Serviks
c) Ovarium
e) Payudara
3) Sistem Pernapasan
4) Sistem Pencernaan
striae gravidarum livide atau alba, aerola papilla mamae, pada pipi
1) Faktor Fisik
a) Status Kesehatan
b) Gaya Hidup
2) Faktor Psikologis
a) Stressor Internal & Eksternal
b) Dukungan Keluarga
c) Dukungan Suami
b) Fasilitas Kesehatan
c) Sosial Ekonomi
1) Mual Muntah
2) Hipersalivasi
mengandung mint.
3) Pusing
Pusing bisanya terjadi pada awal kehamilan. Penyebab pasti belum
4) Mudah Lelah
menyebabkan tidur.
5) Heartburn
Wanita hamil berkemih lebih dari 10 kali perhari pada siang hari
dan diikuti pula pada malam hari sebesar 72% dengan frekuensi
7) Konstipasi
1) Pusing
2) Sering Berkemih
Nyeri perut bagian bawah dikeluhkan ibu hamil pada akhir trismeter I
atau ketika memasuki trimester II. Keluhan ini biasanya biasa terasa
tusukan yang akan lebih terasa akibat gerakan tiba-tiba di bagian perut
bawah.
4) Nyeri Punggung
persalinan. Hal ini diakibatkan oleh pengaruh aliran darah vena ke arah
lumbal sebagai peralihan cairan dari intraseluler ke arah ekstaseluler
1) Sering berkemih
a) Varises
jantung melemah dan vena dipaksa bekerja lebih keras untuk dapat
atau rektum.
b) Wasir
usus besar.
c) Sesak Nafas
Hal ini disebabkan peningkatan ventilasi menit pernafasan dan beban
pernapasan.
Sakit kepala hebat dan tidak hilang dengan istirahat adalah gejala
pre eklampsia.
eklampsia.
tidak normal. Nyeri yang tidak normal apabila nyeri yang hebat,
yang biasanya muncul pada sore hari dan biasanya hilang setelah
tanda bahaya apabila muncul pada muka dan tangan dan tidak
hilang setelah beristirahat dan disertai keluhan fisik lain. Hal ini
sebagian ibu merasakan gerakan janin lebih awal. Jika bayi tidur
gerakannya akan melemah. Bayi harus bergerak paling sedikit 3 x
dalam periode 3 jam. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa jika
ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum
dengan baik.
Menurut (Tyastuti Siti & Heni, 2016), tujuan kunjungan ANC adalah:
untuk:
b) Perencanaan persalinan.
untuk:
saluran perkemihan.
dilakukan untuk:
a. Pengertian Persalinan
pengeluaran bayi yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul
dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu melalui
jalan lahir atau melalui jalan lain, serta berlangsung dengan bantuan
1) Abortus
atau bayi dengan berat badan antara 500 gram dan 999 gram.
3) Partus prematurus
atau bayi dengan berat badan antara 1000 gram dan 2499 gram.
2) Teori Oxitosin
3) Keregangan
2016)
4) Pengaruh Janin
5) Teori Prostaglandin
tahapan yang harus dilalui oleh ibu, tahapan tersebut dikenal dengan
empat kala,yaitu:
kala satu, his yang timbul tidak begitu kuat sehingga ibu masih
dibagi menjadi dua fase, yaitu fase laten dan fase aktif.
cm.
8 jam.
cm hingga 2 cm (multipara).
6 jam.
jam.
lengkap (10 cm) dan berakhir dengan kelahiran bayi. Kala dua
disebut juga dengan kala pengeluaran bayi. Tanda dan gejala kala
dua adalah:
kontraksi.
dan/atau vagina.
c) Perineum menonjol.
pada multipara.
merasa seperti mau buang air besar yang ditandai dengan anus
Kala tiga persalinan disebut juga dengan kala uri atau kala
4) Kala IV (Pemantauan)
empat dimulai dari setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam
setelah itu. Pada kala paling empat paling sering terjadi perdarahan
jalan lahir dan sisa plasenta. Oleh karena itu harus dilakukan
pemantauan, yaitu pemantauan kontraksi dan mencegah
e. Mendiagnosis Persalinan
Sangat sulit membedakan antara persalinan sesungguhnya dan
koma, tekanan darah tinggi, persalinan yang lama, gawat janin dalam
meningkatkan risiko kematian dan kesakitan ibu dan bayi baru lahir.
1) Passage Way
Jalan lahir terdiri dari pelvis dan jaringan lunak serviks, dasar
vagina).
spina ischiadica
d) Bidang Hodge IV, yaitu sejajar dengan Hodge I, II, dan III
2) Passanger
karena plasenta dan air ketuban juga harus melewati jalan lahir,
bersilang di dada.
janin sejajar dengan sumbu panjang ibu. Ini bisa letak kepala
3) Power
rotundum.
b) Tenaga mengejan
(a) His pendahuluan, yaitu his tidak kuat, his tidak teratur,
menyebabkan show
(b) His pembukaan (kala satu), his pembukaan serviks sampai terjadi
(d) His pelepasan uri (kala tiga), untuk melepaskan dan melahirkan
plasenta.
4) Position
5) Psychology
massase punggung.
dilalui bayi.
b) Perubahan Serviks
2) Kardiovaskuler
persalinan.
3) Metabolisme
Peningkatan suhu tubuh tidak boleh melebihi 0,5 sampai 1°C dari
4) Pernapasan
5) Ginjal
6) Gastrointestinal
lambung dalam tempo yang biasa. Rasa mual dan muntah biasa
7) Hematologi
8) Endokrin
9) Integument
mungkin terjadi.
10) Muskuluskeletal
pada kaki.
yaitu : segmen atas rahim (SAR) yang dibentuk oleh corpus uteri dan
SBR makin diregang dan makin tipis dan isi rahim pindah ke
belakang berkurang.
3) Ligamentum rotundum
Mengandung otot-otot polos dan kalau uterus berkontraksi, otot-
pendek.
Agar anak dapat keluar dari rahim maka perlu terjadi pembukaan
serviks.
menjadi terbuka.
8) Station
berlangsung tidak lebih dari 30 menit. Setelah bayi lahir uterus teraba
implantasinya.
diantaranya:
intake cairan baik maka suhu tubuh dapat kembali normal dalam
dua hari.
4) Sistem gastrointestinal
parah.
positif ini berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah terjadi
daerah kemaluan)
e) Mengajurkan ibu untuk buang air kecil atau buang air besar
sopan.
dilakukan
keinginan.
sebagai berikut :
11) Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin
baik, meminta ibu untuk meneran saat ada his apabila ibu sudah
12) Bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa
nyaman).
jika kepala bayi telah membuka vulva dengan diameter 5–6 cm.
16) Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu.
19) Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5–6 cm,
ibu.
23) Setelah bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu untuk
sebelah atas.
24) Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung
bawah (selipkan jari telunjuk tangan kiri diantara kedua lutut janin)
26) Mengeringkan tubuh bayi mulai dari muka, kepala dan bagian
27) Memeriksa kembali uterus untuk memastikan t idak ada lagi bayi
dalam uterus
berkontraksi baik
30) Setelah 2 menit pascapersalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-
kira 3 cm dari pusat bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal
(ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2 cm distal dari klem
pertama
31) Dengan satu tangan, pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi
klem tersebut
32) Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi
33) Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi
di kepala bayi.
34) Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari
vulva
35) Meletakkan satu tangan di atas kain pada perut ibu, di tepi
40) Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan
perdarahan pervaginam
43) Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu
pervaginam
menilai kontraksi
49) Memeriksa nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit
dengan baik
setelah didekontaminasi
sesuai
53) Membersihkan ibu dengan menggunakan air DTT. Membersihkan
sisa cairan ketuban, lendir dan darah. Bantu ibu memakai pakaian
putar paksi dalam, ekstensi, putar paksi luar dan akhirnya kelahiran
melalui ekspulsi.
1) Engagement
Kepala dikatakan telah menancap (engaged) pada pintu atas
2) Descent (penurunan)
parietal belakang.
3) Fleksi
Dengan majunya kepala biasanya juga fleksi bertambah hingga
antero posterior
5) Ekstensi
jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah kedepan dan atas
Luh18 \l 1033 ].
7) Ekspulsi
baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37
sebagai berikut:
turun sampai 140 – 120 kali/menit pda saat bayi berumur 30 menit
10) Genetalia testis sudah turun (pada bayi laki-laki) dan labia mayor
lengket
(PUS)
menyusui)
4) Telinga : Pemeriksaan terhadap Preaurical tog,
sternocleidomastoideus, ductus
jantung
fistula)
atau di selakangan
bayi perempuan)
saluran kemih
ekstrauterin
ekstrauterin
1) Periode ini merupakan fase tidak stabil selama 6-8 jam pertama
3) Setelah respon awal, bayi baru lahir ini akan menjadi tenang,
relaks, dan jatuh tertidur. Tidur pertama (fase tidur) terjadi dalam
beberapa jam
cepat
yaitu :
selama kelahiran
kali/menit
tertutup.
pada lingkungan.
evaporasi
ekstremitas
berkembang
perkembangan normal
38 minggu
pemberian makanan
glomerulus
terhadap stressor
pertama setelah lahir dan 2-6 kali sehari pada 1-2 hari
24 jam
(e) Urin dapat keruh karena lendir dan garam asam urat,
besi
merah
kurang.
(10) Adaptasi Imun
lahir
maupun kuantitatif
- Fagositosis lambat
minggu
e. Kunjungan Neonatal
yang dilaksanakan oleh bidan minimal 3 kali selama periode 0-28 hari
setelah lahir, baik di fasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan
f. Pencegahan Infeksi
dengan bayi
belum dimandikan
benang tali pusat telah didesinfeksi tingkat tinggi (DTT) atau steril.
baru.
digunakan)
7) Membersihkan muka, pantat, dan tali pusat bayi baru lahir dengan
sebelumnya
1) Labioschisis
2) Labiopalatoschizis
pada langit-langit.
3) Atreksia Esofagus
4) Atresia Duodenum
5) Atresia Ani
seharusnya
yaitu ektourinaria
6) Hisprung
Hisprung disebut juha hischprung’s disease atau megacolon
7) Obstruksi Biliaris
8) Omfalocel
9) Hernia Diafragmatika
10) Encephalocel
tengkorak.
11) Hydrosefalus
Hidrosefalus (kepala-air, istilah yang berasal dari bahasa Yunani:
12) Fimosis
13) Hypospadia
seluruh alat genital baru pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil
suhu.
Menurut Sari dan Siti (2018), peran dan tanggung jawab bidan dalam
rasa nyaman.
administrasi.
4) Memberikan informasi dan konseling untuk ibu dan keluarganya
yang aman.
Menurut Sari dan Siti (2018), perubahan fisik pada masa nifas adalah
sebagai berikut:
1) Rasa kram dan mules dibagian bawah perut akibat penciutan rahim
lendir.
dan terinfeksi.
10.
3) Fase Letting Go. Ibu merasa percaya diri untuk merawat diri dan
sedikitnya 3 liter/ hari, pil zat besi (Fe) diminum untuk menambah
2) Mobilisasi
Segera mungkin membimbing klien keluar dan turun dari tempat
sehat dan kuat, Faal usus dan kandung kemih lebih baik, Ibu juga
3) Eliminasi (BAK/BAB)
4) Kebersihan Diri/Perineum
sabun setiap kali habis BAK/ BAB yang dimulai dengan mencuci
5) Istirahat
dibutuhkan ibu nifas sekitar 8 jam pada malam hari dan 1 jam pada
tidur siang maupun tidur malam hari. Jika ibu mengalami kesulitan
tidur di malam hari dan dia nampak gelisah maka perlu diwaspadai
6) Seksual
akan terasa nyeri dan tidak jarang akan ada luka lecet baik pada
g. Postpartum Blues
rumah sakit.
mudah tersinggung.
berikut:
2018)
2018).
Kunjungan nifas dilakukan minimal 4 kali untuk menilai status ibu dan
perdarahan berlanjut
berhasil dilakukan
e) Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir, menjaga
bertujuan untuk:
tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-
hari.
bertujuan untuk:
kelahiran.
atas :
1) Kontrasepsi sederhana
Spermisid
untuk bayinya
2015).
suburnya dengan :
(1) Mengurangi 18 hari dari siklus haid terpendek untuk
(1) Ukur suhu ibu pada waktu yang hampir sama setiap pagi
(sebelum bangkit dari tempat tidur) dan catat suhu ibu pada
(2) Pakai catatan suhu pada kartu tersebut untuk 10 hari pertama
dari siklus haid ibu untuk menentukan suhu tertinggi dari suhu
(3) Tarik garis 0,05°C - 0,1°C di atas suhu tertinggi dari suhu 10
garis suhu.
(4) Masa tak subur mulai pada sore setelah hari ketiga berturut-
perubahan suhu).
wanita setiap harinya, pada saat setelah menstuasi lender serviks itu
adalah lender masa tak subur. Kadang tampak sedikit lender yang
sangat lengket dan bila di rentangkan dua jari akan putus (Putri,
2017).
(1) Fase I
Haid hari 1-5 lendir dapat ada atau tidak, dan tertutup oleh
(2) Fase 2
Post-haid hari 6-10 tidak ada lendir atau hanya sedikit sekali.
(3) Fase 3
(4) Fase 4
Segera sebelum, pada saat dan sesudah ovulasi hari ke 14-17
konsistensi seperti putih telur hari terakhir dari fase ini dikenal
(5) Fase 5
lembab.
(6) Fase 6
tidak ada pertemuan antara sperma dan ovum, dan kehamilan dapat
1) Metode barier
a) Kondom
seksual.
Kontrasepsi :
Kondom
Tidak sesuai untuk pria yang
Sesuai untuk pria yang :
:
Mempunyai pasangan yang
Ingin berpartisipasi dalam
berisiko tinggi apabila
program KB
terjadi kehamilan
Ingin segera mendapatkan alat Alergi terhadap bahan dasar
kontrasepsi kondom
Menginginkan kontrasepsi
Ingin kontrasepsi sementara jangka panjang
Ingin kontrasepsi tambahan Tidak mau terganggu
dengan berbagai persiapan
Hanya ingin menggunakan alat untuk melakukan hubungan
kontrasepsi jika berhubungan seksual.
Berisiko tinggi Tidak peduli berbagai
tertular/menularkan IMS persyaratan kontrasepsi.
b) Diafragma
saluran alat reproduksi bagian atas (uterus dan tuba fallopi) dan
antara lain :
Gambar 13 spermisida
Kontrasepsi :
khusus.
2) Kontrasepsi hormon kombinasi
a) Mencegah ovolasi
b) Mencegah implantasi
tergangggu
a) Pil kombinasi
Keuntungan:
b) Injeksi/suntikan
Jenis
persalinan
keguguran
Efek samping
(2) Mual, sakit kepala, nyeri payudara dan keluhan akan hilang
a) Pil progestin
Jenis
Keuntungan
Efek samping
spotting, amenorrhea)
1033 ]
jerawat
pasca persalinan
b) Injeksi/ suntikan
Suntikan Progestin merupakan jenis kontrasepsi yang paling
Jenis:
Keuntungan
primenopause
(5) Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan
ektopik
Efek samping
panjang
c) Implan
Implan adalah alat kontrasepsi bawah kulit yang mengandung
Jenis
(2) Implanon, terdiri dari satu batang putih lentur dengan panjang
Keuntungan
paling ideal untuk ibu pasca persalinan dan menyusui adalah yang
alat kontrasepsi IUD adalah alat kontrasepsi yang non hormonal dan
yang praktis dan tidak perlu untuk periksa secara berkala atau tidak
(Schering)
uterus.
5) Kontrasepsi mantap
a) Tubektomi
saluran telur kanan dan kiri, yang menyebabkan sel telur tidak
tubektomi.:
pascapersalinan.
Kapan Dilakukan
poliferensi ).
(3) Pascapersalinan.
(4) Pascakeguguran
b) Vasektomi
Gambar 21 Vasektomi
6) Kontarasepsi pascakeguguran
keguguran/abortus.
Suntikan
kombinasi
Implant
7) Kontrasepsi darurat
Indikasi
tidak dikehendaki.
b) Pemerkosaan
payudara.
seksual.
1. Asuhan Kehamilan
dan ruang lingkup praktik berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan. Mulai
1) Standar I: Pengkajian
a) Pernyataan standar:
b) Kriteria pengkajian:
pemeriksaan penunjang ).
a) Pernyataan standar:
a) Pernyataan standar:
b) Kriteria perencanaan:
klien,
untuk klien.
a) Pernyataan standar:
dan rujukan.
b) Kriteria:
sosial-spritual-kultural,
based,
berkesinambungan,
dan sesuai,
5) Standar V: Evaluasi
a) Pernyataan standar:
b) Kriteria evaluasi:
klien/keluarga,
klien/pasien.
a) Pernyataan standar:
Bidan melakukan pencatat secara lengkap, akurat, singkat dan
perkembangan SOAP.
kebidanan.
pengukuran tinggi badan cukup satu kali, bila tinggi badan < 145
cm, maka faktor risiko panggul sempit, kemungkinan sulit untuk
periksa.
Bila tekanan darah lebih besar atau sama sengan 140/90 mmHg,
kehamilan
Umur Kehamilan
No Tinggi Fundus Uteri
dalam Minggu
1 12 cm 12
2 16 cm 16
3 20 cm 20
4 24 cm 24
5 28 cm 28
6 32 cm 32
7 36 cm 36
8 40 cm 40
% Masa
Imunisasi Interval
Perlindungan Perlindungan
TT 1 Pada kunjungan ANC 0% Tidak ada
pertama
TT 2 4 minggu setelah TT 1 80% 3 tahun
TT 3 6 bulan setelah TT 2 95% 5 tahun
TT 4 1 tahun setelah TT 3 99% 10 tahun
TT 5 1 tahun setelah TT 4 99% 25 tahun /
seumur hidup
Sumber : Walyani, 2015.
pada bayi.
10) Tata laksana atau mendapatkan pengobatan jika ibu mempunyai
sebelum minggu ke 8.
dilakukan lebih dari 4 kali sesuai kebutuhan dan jika ada keluhan,
K4.
1) Asuhan trimester I
temuan
cepat
ibu
minggu
selama kehamilan
pada trimester II
(m) Deteksi dini komplikasi yang terjadi pada trimester II dan
ibu
selama kehamilan
(i) Deteksi dini komplikasi yang terjadi pada trimester III dan
trimester III
kebidanan karena:
penolong persalinan.
persalinan.
a) Dukungan emosional.
b) Mengatur posisi.
c) Pemberian cairan dan nutrisi.
e) Pencegahan infeksi.
5) Partograf.
kondisi ibu.
dari suami, orang tua dan kerabat yang disukai ibu sangat
berlangsung.
2) Amniotomi
tetap baik.
menit atau jika ada indikasi, warna cairan ketuban jika selaputnya
tali pusat ke arah bawah, lakukan tekanan dorso cranial hingga tali
bisa mengisi dua botol, ibu telah kehilangan satu liter darah. Jika
perineum.
tempat tidur dan matras dengan larutan klorin 0,5% kemudian cuci
darah yang keluar setiap 15 menit selama satu jam pertama dan 30
c) Pantau suhu tubuh setiap jam selama dua jam pertama pasca
persalinan.
selama satu jam pertama dan 30 menit selama 1 jam kedua kala
empat.
dan jumlah darah yang keluar serta bagaimana cara masase uterus.
a. Pencegahan infeksi
berikut:
1) Cuci tangan dengan seksama sebelum dan setelah bersentuhan
dengan bayi.
belum dimandikan.
sterilisasi. Gunakan bola karet yang baru dan bersih jika akan
setelah digunakan.
rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi melalui
rendah dari suhu tubuh bayi. Bayi bisa kehilangan panas dengan
(Armini, 2017).
a) Klem dan potong tali pusat dua menit setelah bayi lahir.
dipotong.
d) Ikatkan tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu
potong dan ikat tali pusat dua menit pasca bayi lahir.
tali dipotong
pusat dengan dua jari kemudian doorng isi tali pusat kearah
f) Ikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi
Setelah bayi lahir, dengan segera bayi ditempatkan di atas perut ibu
lahir, lakukan IMD dan anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui
bayinya setelah tali pusat dipotong. Dengan IMD, bayi dapat segera
segera setelah IMD dan bayi selesai menyusu, sebaiknya satu jam
f. Pemberian vitamin K1
intramuskuler setelah satu jam kontak kulit ke ibu dan bayi selesai
g. Pemberian imunisasi
2012).
h. Kunjungan neonatal
setelah lahir, asuhan yang diberikan adalah timbang berat badan, ukur
panjang badan bayi, ukur lingkar kepala dan lingkar dada bayi,
Asuhan yang diberikan adalah tali pusat biasanya sudah lepas pada
ibu dan bayi baru lahir dan untuk mencegah, mendeteksi dan
perdarahan berlanjut
uteri
berhasil dilakukan
bertujuan untuk:
istirahat,
tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-
hari.
bertujuan untuk:
maupun penunjang.
3. Melakukan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan
2. Riwayat kesehatan
3. Pemeriksaan fisik
menyeluruh.
sebagaimana mestinya.
f) Bantu ibu makan dan minum Sebagian besar ibu mau makan
buahan.
h) Perhatikan gejala infeksi pada ibu Suhu tubuh ibu yang baru
2) Pendidikan Kesehatan
kali.
e. Pemberian asi
f. Perawatan Payudara
payudara
(3) Bila lecet sangat berat,dapat di istirahatkan selama 24
menggunakan sendok.
h. Keluarga Berencana
dalamsetengah jam )
demam
sendiri
pemberian kontrasepsi:
harus tersedia.
tentang:
tersedia.
2) Efek negatif kehamilan yang tidak diinginkan pada kesehatan
B. Kewenangan Bidan
1. Kewenangan normal :
dokter
a. Ruang lingkup
a) Pelayanan konseling pada masa pra hamil
b. Kewenangan :
a) Episiotomi
postpartum
a. Ruang lingkup
a) Pelayanan bayi baru lahir
b) Pelayanan bayi
b. Kewenangan
sekolah
dengan kewenangan :
a. Memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan reproduksi
yang meliputi :
ditetapkan
kesehatan ibu dan anak, anak usia sekolah dan remaja, dan
penyehatan lingkungan
pelayanan tersebut.