Anda di halaman 1dari 3

Rasio Aktivitas

Analisis rasio aktivitas diperlukan suatu perusahaan barang ataupun jasa untuk menilai
efisiensi suatu perusahaan dalam memanfaatkan aset yang dimiliki. Rasio aktivitas adalah
salah satu rasio yang membandingkan antara tingkat penjualan dan investasi pada semua
aktiva yang dimiliki perusahaan. Dalam sebuah perusahaan atau usaha penjualan dan
beragam unsur aktiva haruslah seimbang. Misalnya saja contoh persediaan aktiva tetap dan
aktiva lainnya. Aset atau aktiva yang tidak dimanfaatkan secara maksimal pada tingkat
penjualan tertentu berakibat pada dana terhenti pada aktiva tersebut semakin besar. Padahal
dana tersebut akan lebih bermanfaat atau bisa digunakan pada aktiva lain yang lebih
produktif.

1. Sales to Receivable
Sales to Receivable menunjukkan seberapa cepat perusahaan mengumpulkan piutang
usaha dari pelanggan. Piutang usaha muncul ketika perusahaan menjual barang secara
kredit. Jadi, dengan kata lain, rasio ini menunjukan efektifitas perusahaan dalam
mengelola penjualan secara kredit.

Tahun PT. Indofood CBP Sukses Makmur


Tbk. (%)
2014 10,34
2015 9,44
2016 8,85
2017 8,63
2018 5,85

Berdasarkan tabel diatas maka dapat diperoleh analisis bahwa dari tahun 2014 hinggal
2018 Sales to Receivable pada PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk mengalami
penurunan. Penurunan pada rasio ini menggambarkan bahwa PT indofood masih kurang baik
dalam mengelola piutang usahanya atau terlalu longgar dalam penarikan piutang. Hal ini
dikarenakan oleh jenis sektor dari perusahaan itu sendiri yang tidak terfokus pada
pengkreditan hasil produksinya.

2. Sales to Current Asset


Sales to Current Asset adalah rasio aktivitas yang mengukur kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan penjualan dari asetnya dengan membandingkan penjualan bersih
dengan aset rata-rata. Sedangkan pengertian Perputaran Aset menurut Kamus Bank
Indonesia adalah rasio untuk mengukur kemampuan aset perusahaan untuk memperoleh
pendapatan, makin cepat aset perusahaan berputar makin besar pendapatan perusahaan
tersebut. Dengan kata lain, rasio ini menunjukkan seberapa efisien perusahaan dapat
menggunakan asetnya untuk menghasilkan penjualan.

Tahun PT. Indofood CBP Sukses Makmur


Tbk. (%)
2014 2,21
2015 2,27
2016 2,21
2017 2,15
2018 1,97
Berdasarkan data di atas, dapat dianalisis bahwa sejak tahun 2014 hingga 2018 Sales
to Current Asset pada PT Indofood Sukses Makmur mengalami fluktuasi sebelum
akhirnya mengalami penurunan. Dalam arti lain PT. Indofood masih kurang efisien
dalam menggunakan asetnya.

3. Sales to Fixed Asset


Sales to Fixed Asset adalah rasio keuangan yang mengukur produktivitas dan efisiensi
aset tetap dalam menghasilkan pendapatan. rasio ini dapat dihitung dengan membagi
pendapatan dengan rata-rata aset tetap. Contoh aset tetap adalah mesin produksi,
peralatan, kendaraan bermotor, bangunan, dan lain sebagainya.

Tahun PT. Indofood CBP Sukses Makmur


Tbk. (%)
2014 5,14
2015 4,84
2016 4,84
2017 4,38
2018 2,88

Berdasarkan data di atas, dapat dianalisis bahwa sejak tahun 2014 hingga 2018 Sales to
Fixed Asset pada PT. Indofood Sukses Makmut mengalami penurunan. Meskipun rasio yang
lebih tinggi umumnya lebih diinginkan, tapi jika nilainya terlalu tinggi, maka perusahaan
dapat beroperasi di luar kapasitasnya. Perusahaan perlu berinvestasi dalam aset modal
(pabrik, properti, peralatan) untuk mendukung penjualannya. Di sisi lain, rasio yang rendah
tidak selalu berarti inefisiensi. Itu mungkin karena perusahaan beroperasi di industri padat
modal, yang mana memiliki proporsi aset tetap yang signifikan. Sehingga, industri padat
modal seringkali memiliki perputaran aset tetap yang rendah karena memiliki persentase aset
tetap yang tinggi.

4. Sales to Total Asset


Sales to Total Asset adalah rasio aktivitas yang mengukur kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan penjualan dari total asetnya dengan membandingkan penjualan
bersih dengan total aset rata-rata. Sedangkan pengertian menurut Kamus Bank Indonesia
adalah rasio untuk mengukur kemampuan aset perusahaan untuk memperoleh
pendapatan, makin cepat aset perusahaan berputar makin besar pendapatan perusahaan
tersebut. Dengan kata lain, rasio ini menunjukkan seberapa efisien perusahaan dapat
menggunakan asetnya untuk menghasilkan penjualan.

Tahun PT. Indofood CBP Sukses Makmur


Tbk. (%)
2014 1,21
2015 1,19
2016 1,19
2017 1,13
2018 0,87
Berdasarkan data di atas, dapat dianalisis bahwa sejak tahun 2014 hingga 2018 Sales to
Total Asset pada PT. Indofood Sukses Makmur mengalami penurunan. Rasio yang rendah
menandakan kurang efisiennya manajemen dalam menggunakan asetnya dan kemungkinan
besar adanya masalah manajemen ataupun produksinya. Nilai 1 pada Rasio ini berarti
penjualan bersihnya sama dengan rata-rata total aset pada tahun tersebut, Dengan kata lain,
perusahaan telah menghasilkan 1 rupiah penjualan pada setiap rupiah yang diinvestasikan
dalam asetnya. Perlu diketahui bahwa, sama seperti rasio-rasio analisis keuangan lainnya,
Rasio Perputaran Aset ini juga berbeda-beda pada setiap industri. Ada Industri yang dapat
mengelola dan menggunakan asetnya dengan sangat efisien, ada juga industri tertentu yang
tidak dapat menggunakannya dengan efisien. Oleh karena itu, Rasio perputaran aset ini
sebaiknya digunakan untuk membandingkan pada industri yang bergerak di bidang yang
sama.

Anda mungkin juga menyukai