PETUNJUK PENGISIAN:
Kolom [1] berisi nomor sebagai identitas standar/indikator/sub indikator dalam penjaminan mutu pendidikan. Kolom
[2] berisi standar/indikator/sub indikator dalam penjaminan mutu pendidikan.
Kolom [3] berisi rubrik penjelasan penilaian sub indikator untuk supervisi dalam penjaminan mutu pendidikan.
Kolom [4] berisi penilaian terhadap sub indikator yang dinyatakan dalam skala angka 0 -100.
Kolom [5] berisi penjelasan/alasan pemberian skala angka pada kolom sebelumnya.
Kolom [6] berisi rekomendasi yang perlu disampaikan kepada sekolah bedasarkan catatan supervisi.
1.1.3. Memiliki perilaku yang Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) 95 Kediplinan siswa disekolah selalu
mencerminkan sikap disiplin tidak membolos, (2) mematuhi peraturan sekolah, dijalankan dengan mematuhi aturan
sekolah,namun masih terdapat 1
siswa rata-rata tiap kelas yang tidak
mematuhi aturan sekolah membolos
Tidak masuk sekolah
-2-
Nomor Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
[1] Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) [6]
(3) disiplin waktu dan (4) menerapkan budaya
antri
1.1.4. Memiliki perilaku yang Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) 80 Pembiasaan yang dilakukan siswa 4. Guru memberikan teguran pada
mencerminkan sikap santun tidak meludah di sembarang tempat, (2) tidak setiap hari disekolah selalu berpakaian Siswa serta pembinanan.
menyela pembicaraan, (3) berpakaian sopan, (4) sopan dan tidak meludah di sembarang
menghormati orang tua, guru, dan teman dan (5) tempat serta patuh terhadap
tidak berkata kasar Guru,orang Tua,teman namun terdapat
beberapa siswa yang perkataanya
selalu kasar
1.1.5. Memiliki perilaku yang Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) 90 Pembiasaan siswa di sekolah yang 5. Guru memberikan arahan dan
mencerminkan sikap jujur tidak mencontek, (2) melaksana-kan tugas individu diharapkan tidak mencontek,mengakui Bimbingan
dengan baik, (3) mengaku atas kesalahan yang atas perbuatan yang dilakukan,namun
dilakukan dan (4) mengatakan yang sebenarnya. masih ada sebagian siswa yang tidak
mau melaksanakan tugas individu
dengan baik
1.1.6. Memiliki perilaku yang Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) 90 Kegiatan yang dilakukan siswa selaku
mencerminkan sikap peduli membantu orang lain, (2) menjenguk orang sakit, peduli membantu orang 6. Memberikan teguran pada siswa
(3) merawat fasilitas umum, (4) membuang sampah lain,menjenguk orang sakit,merawat
pada tempatnya, (5) menggunakan listrik dan air fasilitas umum namun ada sebagian
siswa yang tidak peduli membuang
dengan hemat dan (6) merawat tanaman dan
sampah disembarang tempat
menjaga lingkungan
1.1.7. Memiliki perilaku yang Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) 90 Perilaku siswa selalu menunjukan
mencerminkan sikap percaya diri aktif dalam kegiatan kesiswaan, (2) percaya diri sikap percaya diri dalam kegiatan 7. Guru memberikan pembinaan
tampil di depan umum, (3) berani berpendapat kesiswaan,berani berpendapat tapi ada mental
dan (4) tidak mudah putus asa salah satu siswa yang tidak mau tampil
dihadapan umum
1.1.8. Memiliki perilaku yang Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) 80 Kegiatan pembiasaan siswa yang
mencerminkan sikap tidak menyalahkan orang lain, (2) bersedia dilakukan selalu meminta maaf bila 8. Diberikan teguran serta bimbingan
bertanggungjawab meminta maaf, (3) tidak merusak barang milik bersalah,tidak merusak hak milik
orang lain, (4) melaksanakan tugas individu dan orang lain tapi ada sebagian siswa
kelompok dengan baik, (5) menerima resiko dan yang tidak mau menyelesaikan tugas
tindakan yang dilakukan dan (6) menepati janji kelompoknya dengan baik
1.1.9. Memiliki perilaku pembelajar sejati Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) 90 Kegiatan siswa gemar menulis
sepanjang hayat mengenali potensi diri, (2) gemar menulis (buku, puisi,artikel,mampu berinisiatif,selalu 9. Guru memberikan doronga siswa
puisi, artikel, dan lainnya), (3) gemar membaca, (4) mempunyai sikap ingin tahu namun untuk gemar membaca
mampu berinisiatif dan (5) memiliki sikap ingin ada beberapa siswa yang tidak gemar
tahu dengan membaca
1.1.10. Memiliki perilaku sehat jasmani dan Siswa terbiasa mengamalkan perilaku berikut (1) 90 Kebiasaan siswa setiap hari yang
rohani gemar berolahraga, (2) menjaga kebersihan diri, dilakukan selalu berolah raga,menjaga
(3) mengonsumsi makanan sehat, (4) tidak kebersihan namun ada sebagian siswa 10. Diberikan penyuluhan terkait
menggunakan narkoba, (5) tidak mengonsumsi yang masih mengonsumsi makanan dengan makanan bergizi
minuman keras, (6) tidak merokok, (7) tidak tidak sehat atau kurang bergisi
terlibat tindak pornografi/pornoaksi dan (8)
berpikir positif
1.3. Lulusan memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan Guru mengajak pada siswa untuk
menggunakan TIK dalam
berkomunikasi supaya lancar
1.3.3. Memiliki keterampilan berpikir dan Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak 90 Berdasarkan pengamatan kegiatan
bertindak kritis melalui pengalaman pembelajaran dan kegiatan siswa mempunyai ketrampilan berpikir
meliputi (1) bertanya dengan kritis (2) melakukan kritis,melakukan telaah secara
telaah secara kritis terhadap teks atau kritis,selalu menjaga kebersihan
buku (3) menjaga kebersihan sekolah sekolah
Nomor Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
[1] Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) [6]
1.3.4. Memiliki keterampilan berpikir dan Siswa memiliki keterampilan berpikir dan 80 Kegiatan yang dilakukan siswa dalam
bertindak mandiri bertindak melalui pengalaman pembelajaran dan pembejaran :
kegiatan meliputi (1) dengan menggunakan sumber - Menggunakan buku Teks
buku teks (2) dengan menggunakan sumber buku - Sumber buku lain
selain buku teks (3) dengan menggunakan sumber - Sumber media cetak dan
media massa cetak (4) selalu menyelesaikan tugas
Penyelesaian tugas akademik akademik
1.3.5. Memiliki keterampilan berpikir dan Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak 80 Kegiatan pembejaran siswa selalu
bertindak kolaboratif melalui pendekatan ilmiah meliputi (1) mengamati, menggunakan pendekatan ilmiah yang Guru mengarahkan pada siswa untuk
(2) menanya,(3) mengumpulkan informasi dari meliputi : mengamati,menanya dan melakukan analisis
berbagai sumber,(4) melakukan analisis,(5) mengulkan informasi namun ada
mengkomunikasikan hasil analisis yang telah sebagian siswa yang tidak melakukan
dilakukan (6) menyelenggarakan perlombaan dan kegiatan analisis
kegiatan di luar kelas (7) pengembangan organisasi
kesiswaan dan-atau
kepanitiaan
1.3.6. Memiliki keterampilan berpikir dan Siswa memiliki keterampilan berpikir dan bertindak 80 Kegiatan siswa selalu menggunakan Mengarahkan siswa untuk
bertindak komunikatif melalui pendekatan ilmiah meliputi (1) pendekatan ilmiah meliputi : menyampaikan gagasan secara tertulis
menyampaikan pendapat secara santun dan mudah menyampaikan pendapat dengan baik,
dipahami (2) menyimak informasi dan Menyimak informasi namun ada
menyampaikan kembali dengan kalimat sendiri (3) beberapa siswa yang tidak mau
menyampaikan gagasan/ide dalam bentuk tulisan menyampaikan gagasan dalam bentuk
tulisan
2 Standar Isi
2.1. Perangkat pembelajaran sesuai Perangkat pembelajaran meliputi program tahunan, 80 Perangkat pembelajaran yang Kepala Sekolah untuk memberikan
rumusan kompetensi lulusan program semester, silabus, RPP, buku yang digunakan guru meliputi: bimbingan terhadap guru
digunakan guru dan siswa dalam pembelajaran, Prota,promes,Silabus dan RPP namun
lembar tugas terstruktur dan kegiatan mandiri, ada sebagian guru yang perangkat
handout, alat evaluasi dan buku pembelajaranya kurang lengkap
nilai
2.1.1. Memuat karakteristik kompetensi Seluruh guru menyusun perangkat pembelajaran 90 Perangkat pembelajaran guru selalu
sikap untuk menghayati dan mengamalkan: (1) ajaran memuat karakteristik yang meliputi
agama yang dianutnya, (2) perilaku jujur, (3) Ajaran agamayang dianut,perilaku
perilaku disiplin, (3) perilaku santun, (4) perilaku jujur,disiplin,santun,peduli,tanggung
peduli, (5) perilaku bertanggung jawab, (6) perilaku jawab,percaya diri,sehat jasmani dan
percaya diri, (7) perilaku sehat jasmani dan rohani, rohani,dan perilaku pembelajar
(8) perilaku pembelajar sepanjang sepanjang hayat
hayat.
2.1.2. Memuat karakteristik kompetensi Seluruh guru menyusun perangkat pembelajaran 80 90 % guru menyusun perangkat Diberikan arahan terkait dengan
pengetahuan untuk memahami, menerapkan, menganalisis dan pembelajaran baik secara perangkat pembelajaran secara
mengevaluasi: (1) pengetahuan ndicat, (2) faktual,konseptual,dan prosedural metakognitif
pengetahuan konseptual, (3) pengetahuan namun ada 10 % guru tidak menyusun
ndicator , (4) pengetahuan metakognitif, perangkat secara metakognitif
Nomor Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
[1] Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap ndicator) [6]
2.1.3. Memuat karakteristik kompetensi Seluruh guru menyusun perangkat pembelajaran 80 Seluruh perangkat pembelajaran yang
keterampilan untuk menunjukkan keterampilan berfikir dan digunakan guru selalu mengarah pada
bertindak: (1) kreatif, (2) produktif, (3) kritis, (4) tindakan kreatif,produktif dan
mandiri, (5) kolaboratif, (6) komunikatif. krits,mandiri,kolaboratif dan
komunikatif
2.1.4. Menyesuaikan tingkat kompetensi Menyesuaikan (1) karakteristik mata pelajaran, (2) 80 Perangkat yang dibuat guru dalam
siswa tingkat keingintahuan siswa baik itu pada tingkat pembelajaran telah disesuaikan dengan
dasar, teknis, spesifik, detil, dan/atau kompleks, (3) tingkat kompetensi siswa
bidang kajian pembelajaran bedasarkan bakat dan
minat siswa untuk memecahkan masalah meliputi
bidang: ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan/atau humaniora.
2.1.5. Menyesuaikan ruang lingkup materi Menyesuaikan dengan perkembangan siswa pada 80 Ruang lingkup pembelajaran guru
pembelajaran jenjang SD/MI yaitu pada konteks diri sendiri, selalu menyesuaikan dengan
keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan perkembangan siswa baik lingkup
alam seki-tar, bangsa, dan egara. keluarga,sekolah dan masyarakat.
Menyesuaikan dengan perkembangan siswa pada
jenjang SMP/MTs yaitu pada konteks diri
sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, egara, dan
kawasan regional.
Menyesuaikan dengan perkembangan siswa pada
jenjang SMA /SMK yaitu pada konteks diri
sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, egara,
kawasan regional, dan internasional.
2.2.2. Mengacu pada kerangka dasar Sekolah mengacu pada (1) visi, misi, dan tujuan 90 KTSP Sekolah sesuai dengan kerangka
penyusunan sekolah, (2) organisasi muatan kurikuler sekolah, Dasar yang terdiri dari :
(3) aturan beban belajar siswa dan beban kerja guru - Visi,Misi Tujuan
pada tingkat kelas, (4) kalender pendidikan - Organisasi muatan
sekolah, (5) silabus muatan atau mata pelajaran - Beban belajar
muatan lokal dan (6) rencana pelaksanaan - Kalender pendidikan
pembelajaran setiap muatan pembela-jaran. - Silabus
- RPP
Nomor Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
[1] Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) [6]
2.2.3. Melewati tahapan operasional Sekolah melewati (1) tahapan analisis ketentuan 80 Sekolah dalam kegiatanya
pengembangan peraturan perundang-undangan mengenai kurikulum; menggunakan tahapan-tahapan dalam
analisis konteks untuk kebutuhan siswa, sekolah, dan pengembanganya: Dari tahapan
lingkungan serta analisis ketersediaan sumber daya Analisis sampai dengan tahapan
pendidikan, (2) tahapan Penyusunan kerangka dasar, pengesahan
(3) tahapan penetapan yang dilakukan kepala sekolah
berdasarkan hasil rapat dewan pendidik sekolah
dengan melibatkan komite sekolah serta (4) tahapan
pengesahan yang dilakukan oleh
pemerintah daerah sesuai dengan
kewenangannya.
2.2.4. Memiliki perangkat kurikulum Sekolah memiliki perangkat (1) Pedoman kurikulum; 80 Sekolah memiliki perangkat KTSP
tingkat satuan pendidikan yang (2) Pedoman muatan lokal; (3) Pedoman kegiatan secara lengkap dan dikembangkan
dikembangkan ektrakurikuler; (4) Pedoman pembelajaran; (5) sesuai dengan pedoman
Pedoman penilaian hasil belajar oleh pendidik; (6)
Pedoman sistem kredit semester; (7) Pedoman
bimbingan dan konseling;
(8) Pedoman evaluasi kurikulum; (9) Pedoman
pendampingan pelaksanaan kurikulum; (10)
Pedoman pendidikan kepramukaan yang dapat
diakses oleh warga sekolah.
2.3.2. Mengatur beban belajar Bentuk pendalaman materi yang diatur berupa 80 Sekolah telah mengatur beban belajar
bedasarkan bentuk pendalaman kegiatan pengarahan materi, penugasan terstruktur berdasarkan bentuk pendalaman materi
materi dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. yang meliputi: pengarahan,penugasan
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan tersrtuktur dan tidak terstruktuk
mandiri untuk SD, paling banyak 40% dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangku-tan.
Beban belajar penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri untuk SMP, paling banyak
50% dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran yang bersangku-tan.
Beban belajar penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri untuk SMA/SMK, maksimal
60% dari waktu kegiatan tatap muka mata
pelajaran.
2.3.3. Menyelenggarakan aspek Menyelenggarakan minimal 2 dari 4 aspek yang 80 Sekolah melaksanakan 4 aspek
kurikulum pada muatan lokal disediakan untuk mata pela-jaran seni budaya, kurikulum muatan lokal
prakarya, dan kewirausahaan.
2.3.4. Melaksanakan kegiatan Sekolah (1) menyediakan layanan ekstrakurikuler 80 Sekolah melaksanakan kegiatan
pengembangan diri siswa wajb yaitu Pendidikan Kepramukaan; (2) terdapat pengembangan diri meliputi :
program kegiatan ekstrakurikuler berupa kegiatan Penyediaan layanan Ektrakurikuler
kagamaan, kegiatan krida, latihan olahbakat dan sampai dengan kegiatan bimbingan
latihan olah-minat; (3) terdapat program kegiatan karier siswa
ekstrakurikuler berupa Kegiatan Ilmiah Remaja
(KIR), kegiatan penguasaan keilmuan dan
kemampuan akademik, penelitian, kelompok
pencinta teknologi informasi dan komunikasi,
rekayasa, dan lainnya (4) terdapat pengalaman
pembelajaran dalam bentuk praktik di laboratorium.
penelitian sederhana, studi wisata,
seminar atau workshop, peragaan atau pameran,
Nomor Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
[1] Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) [6]
pementasan karya seni dan lainnya dan (4)
menyediakan bimbingan karier
3 Standar Proses
3.1. Sekolah merencanakan proses pembelajaran sesuai ketentuan
3.1.1. Mengacu pada silabus yang telah Silabus dikembangkan dengan memuat komponen 90 Berdasarkan hasil pengamatanSilabus Guru disarankan untuk
dikembangkan yang meliputi: (1) identitas mata pelajaran, (2) yang digunakan dalam kegiatan mengembangkan RPP
identitas sekolah, (2) kompetensi pembelajaran sudah memuat 9
inti, (3) kompetensi dasar, (4) materi pokok, (5) komponen yang meliputi : Identitas
kegiatan pembelajaran, (6) penilaian, (7) alokasi Mapel,Identitas sekolah,materi pokok
waktu, (8) sumber belajar dan (9) menjadi dasar kegiatan
pengembangan Rencana Pelaksanaan pembelajaran,Penilaian,alokasi
Pembelajaran. waktu,sumber belajar namun ada
sebagian guru yang belum
mengembangkan RPP
3.1.2. Mengarah pada pencapaian Silabus dikembangkan (1) berdasarkan Standar 80 Silabus sudah mengarah pada
kompetensi Kompetensi Lulusan dan Standar Isi untuk satuan pencapaian Kompetensi
pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola
pembelajaran pada setiap tahun ajaran dan
(2) memuat (a) Tujuan pembelajaran yang
dirumuskan berdasarkan kompetensi dasar, dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diamati dan diukur, yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan; (b) Kompetensi Dasar
sesuai dengan silabus. (c) Indikator pencapaian
kompetensi mencakup pengetahuan, sikap ndicat-
rampilan. (d) Materi dan metode pembelajaran yang
menyesuaikan rumusan
ndicator pencapaian kompetensi
3.1.3. Menyusun dokumen rencana Seluruh guru menyusun silabus (1) setiap mata 90 Berdasarkan hasil pengamatan semua
dengan lengkap dan sistematis pelajaran yang diampunya, (2) bekerjasama dengan guru telah menyusun Silabus setiap
Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru mata pelajaran dengan lengkap dan
Mata Pelajaran (MGMP), Lembaga Penjamin Mutu sistimatis
Pendidikan (LPMP), atau Perguruan Tinggi
(3) menyusun RPP yang terdiri atas komponen
Identitas sekolah, Identitas mata pelajaran,
Kelas/semester, Materi pokok, Alokasi waktu,
Tujuan pembelajaran, Kompetensi dasar dan
indikator pencapaian kompetensi, Materi
pembelajaran, Metode pembelajaran, Media
pembelajaran, Sumber belajar, Langkah-langkah
pembelajaran dan Penilaian hasil pembelajaran;
(4) disusun berdasarkan KD atau subtema yang
dilaksanakan kali per-temuan atau lebih; (5)
memperhatikan prinsip penyusunan RPP.
Nomor Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
[1] Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) [6]
3.1.4. Mendapatkan evaluasi dari kepala Dievaluasi oleh kepala sekolah dan pengawas dan 90 Evaluasi perangkat pembelajaran
sekolah dan pengawas sekolah memiliki dokumen evaluasi/telaah RPP. dilakukan oleh Kepala sekolah dan
Pengawas sekolah pada awal semester
I dan II
3.2. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan tepat
3.2.1. Membentuk rombongan belajar Rasio siswa per rombel maksimum 28 siswa per 90 Rata-rata rasio rombel dari 14 SD K B berhasil berdampak pada PPDB
dengan jumlah siswa sesuai rombel untuk SD, 32 siswa per rombel untuk SMP binaan setiap rombelnya kurang dari
ketentuan dan 36 siswa per rombel untuk SMA/SMK. 28 siswa
3.2.2. Mengelola kelas sebelum memulai Seluruh guru (1) menjelaskan kepada siswa silabus 90 Seluruh guru telah melaksanakan
pembelajaran mata pelajaran tiap awal semester; (2) memulai kegiatan dalam pengelolaan kelas
sesuai dengan waktu yang dijadwalkan; (3) sebelum pembelajaran dimulai
menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran; (4) memotivasi
siswa belajar sesuai manfaat dan aplikasi materi ajar
dalam kehidupan sehari-hari; (5) mengajukan
pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
(6) menjelaskan tujuan pembelajaran atau
kompetensi dasar yang akan dicapai; dan (7)
menyampaikan cakupan materi dan penjelasan
uraian kegiatan sesuai silabus.
3.2.3. Mendorong siswa mencari tahu Seluruh guru (1) berpusat pada siswa; (2) 80 Dalam kegiatan guru telah
mengembangkan rasa keingintahuan dan memberikan dorongan pada siswa
pemahaman baru bedasarkan pertanyaan siswa untuk mencari tahu
sendiri; (3) menerapkan modus belajar berbasis
penyingkapan/penelitian.
3.2.4. Mengarahkan pada penggunaan Seluruh guru mendorong siswa untuk (1) melakukan 90 Guru dalam kegiatanya mengarahkan
pendekatan ilmiah pengamatan; (2) mengajukan pertanyaan yang dapat pada siswa untuk menggunakan
dija-wab dengan pendekatan ilmiah; (3) pendekatan ilmiah yang terdiri dari :
mengumpulkan informasi untuk menjawab per- melakukan pengamatan sampai pada
tanyaan yang dikemukakan; menyampaikan hasil pada siswa
(4) menggunakan alat dan perlengkapan yang sesuai;
(5) untuk mengolah dan menganalisa data dan
informasi yang telah dikumpulkan; (6) menarik
kesimpulan; (7) memikirkan dengan kritis dan masuk
akal untuk membuat penjelasan bedasarkan bukti
yang ditemukan (8) menyampaikan dan
mempertahankan hasil
mereka kepada sesama siswa.
3.2.5. Melakukan pembelajaran berbasis Seluruh guru (1) berfokus pada hasil pembelajaran 80 Seluruh Guru dalam kegiatan
kompetensi yang mampu ditunjukkan oleh siswa; (2) pembelajaran selalu berfokuspada
memfasilitasi siswa yang mampu menunjukkan hasil pembelajaran,memberikan
penguasaan hasil pembelajaran terkait KD yang fasilitas pembelajaran pada siswa dan
diharapkan untuk mencapai KD selanjutnya; (3) mengadakan penilaian bersifat
fleksibel
Nomor Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
[1] Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap ndicator) [6]
menyediakan akses materi pembelajaran kepada
siswa untuk dapat mengembangkan kompetensi
mereka secara mandiri; (4) melakukan penilaian
sumatif secara berkala untuk mengidentifikasi hasil
pembelajaran siswa (5) fleksibel dalam lama
ketuntasan pembelajaran setiap siswa dalam
menguasai KD yang diharapkan.
3.2.6. Memberikan pembelajaran terpadu Pembelajaran tematik terpadu di SD 90 Kegiatan yang dilakukan guru adalah
disesuaikan dengan tingkat perkem-bangan pembelajaran Tematik terpadu kecuali
siswa. Mapel matematika pada kelas atas
Proses pembelajaran di SMP disesuaikan 4,5,6 dan PAI dan PJOK
dengan karakteristik kompetensi yang mulai
memperkenalkan mata pelajaran dengan
mempertahankan te-matik terpadu pada IPA
dan IPS.
Karakteristik proses pembelajaran di SMASMK
berbasis mata pelajaran
3.2.7. Melaksanakan pembelajaran Seluruh guru (1) berfokus pada siswa; (2) berperan 90 Berdasarkan hasil pengamatan
dengan jawaban yang sebagai fasilitator; (2) bekerjasama dalam kelompok; pembelajaran yang dilaksanakan guru
kebenarannya multi dimensi; (2)memulai dengan memberikan permasalahan selalu menggunakan jawaban
kepada siswa untuk dipecahkan atau dipelajari lebih multidimensi
lanjut dalam bentuk skenario atau studi kasus yang
menyerupai kehidupan nyata; (3) mengajak siswa
melakukan penelitian yang diperlukan dan berdiskusi
untuk berbagi dan meringkas hasil temuan mereka
dan menyajikan hasil kesimpulan yang berisikan satu
atau lebih solusi/jawaban atas hasil temuan atau
bahkan
tidak ada solusi/jawaban yang ditemukan.
3.2.8. Melaksanakan pembelajaran menuju Seluruh guru (1) berfokus pada siswa dan 80 Kegiatan yang dilakukan oleh guru
pada keterampilan aplikatif karya/produk akhir yang dihasilkan; (2) berperan adalah menuju pada ketrampilan
sebagai fasilitator; (3) mengajak siswa bekerjasama aplikasi yang meliputi produk hasil
dalam kelompok; (4) memulai dengan menentukan akhir,sampai dengan evaluasi
tujuan menciptakan karya/produk akhir dan men- penggunaanya
gidentifikasi penggunanya; (5) mengajak siswa
menyelesaikan karya/produk akhir, dan menunjukkan
karya mereka dan
mengevaluasi penggunaannya.
3.2.9. Mengutamakan pemberdayaan Seluruh guru (1) mengajarkan pada siswa untuk lebih 80 Kegiatan yang dilakukan
siswa sebagai pembelajar sepanjang menyadari dan menghargai proses yang mereka lalui; mengutamakan pembelajaran
hayat sepanjang hayat namun ada sebagian
(2) menunjukkan bagaimana mengelola proses yang
guru yang belum melaksanakan
dilalui sebagai pembelaja- sepenuhnya
Nomor Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
[1] Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) [6]
ran yang lebih efektif untuk hidup mereka; (3)
membantu siswa untuk menyiapkan diri dalam
menyusun strategi bagi diri mereka sendiri untuk
sukses mencapai tujuan mereka; (4) Mengenalkan
dalam merumuskan strategi, memonitor dan
mengevaluasi atas pembelajaran yang dilalui oleh
siswa.
3.2.10. Menerapkan prinsip bahwa siapa Seluruh guru (1) mengajak siswa berpastisipasi 80 Seluruh Guru dalam kegiatanya selalu
saja adalah guru, siapa saja adalah secara aktif; (2) mengajak siswa belajar dalam menerapkan prinsip kelas untuk
siswa, dan di mana saja adalah kelas. kelompok-kelompok kecil; (3) memberi kesempatan mengajak siswanya berpartisipasi
untuk berbagi pengala-man dan pengetahuan yang aktif,belajar kelompok,memberikan
mereka miliki; (4) memberikan pekerjaan rumah pekerjaan rumah
yang menuntut siswa untuk berkolaborasi dengan
lingkungan keluarga dan
masyarakat.
3.2.11. Mengakui atas perbedaan Seluruh guru (1) memberikan penguatan dan 80 Berdasarkan hasil pengamatan
individual dan latar belakang umpan balik terhadap respon dan hasil belajar kegiatan Guru tidak membedakan latar
budaya siswa. siswa selama proses pembelajaran berlangsung; belakang budaya siswa
(2) menyesuaikan pengaturan tempat duduk siswa
dan sumber daya lain sesuai dengan karakteristik;
(3) menyesuaikan materi pelajaran dengan
kecepatan dan kemampuan belajar siswa.
3.2.12. Menerapkan metode pembelajaran Seluruh guru menerapkan metode pembelajaran 80 Dalam kegiatan pembelajaran selalu
sesuai karakteristik siswa antara lain: (1) ceramah, (2) demonstrasi, (3) menerapkan metode yang sesuai
diskusi, (4) belajar mandiri, (5) simulasi, (6) curah dengan karakteristik siswa yang
pendapat, (7) studi kasus, (8) seminar, (9) tutorial, meliputi :ceramah,demontrasi ,belajar
(10) deduktif, dan (11) induktif. mandiri,simulasi namun ada sebagian
guru yang tidak mengunakan metode
tersebut seperti deduktif dan induktif
3.2.13. Memanfaatkan media pembelajaran Seluruh guru memanfaatkan media pembelajaran 90 Kegiatan pembelajaran selalu
dalam meningkatkan berupa alat bantu proses pembelajaran berupa memanfaatkan media pembejaran yang
efisiensi dan efektivitas hasil karya inovasi guru maupun yang sudah sudah tersedia
pembelajaran tersedia.
3.2.14. Menggunakan aneka sumber Sumber belajar dapat berupa: (1) buku, (2) media 80 Bersasarkan hasil pengamatan
belajar cetak dan elektronik, (3) alam sekitar, atau (4) kegiatanseluruh guru dalam
sumber belajar lain yang relevan. pembelajaran selalu menggunakan
sumber belajar
3.2.15. Mengelola kelas saat menutup Seluruh guru (1) mengevaluasi seluruh rangkaian 90 Pada akhir kegiatan pembejaran guru
pembelajaran aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang selalu mengevaluasi seluruh rangkaian
diperoleh untuk selanjutnya secara bersama kegiatan,memberikan umpan balik dan
menemukan manfaat langsung maupun tidak melakukan tindak lanjut dan mengakiri
langsung dari hasil pembelajaran yang telah pembejaran sesuai dengan jadual
berlangsung; (2) Memberikan umpan balik terhadap
proses dan hasil pembelajaran. (3)
Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
Uai dengan jadwal
Nomor Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
[1] Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap ndicator) [6]
pemberian tugas, baik tugas individual maupun
kelompok. (4) Menginformasikan rencana
kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya dan (5) mengakhiri pembelajaran
sesuai jadwal yang ditetapkan.
3.3. Pengawasan dan penilaian otentik dilakukan dalam proses pembelajaran
3.3.1. Melakukan penilaian otentik secara Seluruh guru menilai (1) kesiapan siswa, proses, 80 Penilaian yang digunakan guru dalam Disarankan kepada guru agar
komprehensif dan hasil belajar secara utuh; (2) otentik secara pembelajaran otentik komprehensif menggunakan penilaian angket dan
komprehensif, baik di kelas, bengkel kerja, meliputi Kesiapan siswa,dan otentik observasi
laboratorium, maupun tempat praktik kerja, komprehensif namun ada sebagian
dengan (3) menggunakan: angket, observasi, guru belum sepenuhnya menggunakan
catatan anekdot, dan refleksi. angket dan observasi dalam penilaian
3.3.2. Memanfaatkan hasil penilaian Guru memanfaatkan hasil penilaian otentik untuk 80 Dalam kegiatan pembelajaran guru
otentik (1) merencanakan program remedial, pengayaan, atau memanfaatkan hasil penilaian otentik
untuk merencanakan program remidial
pelayanan konseling; (2) sebagai bahan untuk
dan sebagai bahan untuk memperbaiki
memperbaiki proses pembelajaran sesuai Standar proses pembelajaran
Penilaian Pendidikan.
3.3.3. Melakukan pemantauan proses Dilakukan (1) oleh kepala satuan pendidikan dan 90 Kegiatan yang dilakukan oleh kepala
pembelajaran pengawas secara berkala dan berkelanjutan; (2) Sekolah dan Pengawas selalu
pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan memantau mulai dari perencanaan
penilaian hasil pembelajaran serta (3) melalui sampai penilaian yang dilakukan
diskusi kelompok terfokus, pengamatan, secara berkala
pencatatan, perekaman, wawancara, dan
dokumentasi.
3.3.4. Melakukan upervise proses Kepala sekolah/guru senior yangdiberi wewenang 80 Supervisi dalam proses pembelajaran
pembelajaran kepada guru oleh kepla sekolah melakukan pengawasan dalam guru selalu dilakukan oleh Kepala
bentuk upervise proses pembelajaran terhadap guru sekolah yang menugaskan kepada guru
(1) setiap tahun; (2) dibuktikan dengan memeriksa senior diawal tahun pelajaran dan hasil
dokumen bukti pelaksanaan upervise proses temuan-temuan ditindak lanjuti dan di
pembelajaran; (3) dilakukan pada tahap perencanaan, diskusikan
pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran yang
(4) ditindaklanjuti dengan cara: pemberian contoh,
diskusi, konsultasi, atau
pelatihan.
3.3.5. Mengevaluasi proses pembelajaran Evaluasi hasil pembelajaran (1) dilakukan saat proses 80 Evaluasi hasil pembelajaran selalu
pembelajaran dan di akhir satuan pelajaran dilakukan pada saat proses dan di
dengan (2) menggunakan metode dan alat: tes akhir pembelajaran dengan alat tes
lisan/perbuatan, dan tes tulis. lessan dan tulisan
3.3.6. Menindaklanjuti hasil pengawasan Hasil kegiatan pemantauan, upervise, dan evaluasi 90 Kegiatan proses pembelajaran guru
proses pembelajaran proses pembelajaran (1) disusun dalam selalu ditindak lanjuti melalui
bentuk laporan untuk kepentingan tindak lanjut pemantaun dan supervisi disusun
pengembangan keprofesian pendidik secara dalam bentuk laporan pada akhir tahun
pelajaran guna memberikan
kesempatan guru dalam kegiatan PKB
Nomor Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
[1] Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap tandard ) [6]
berkelanjutan; (2) dilakukan dalam bentuk:
Penguatan dan penghargaan kepada guru yang
menunjukkan kinerja yang memenuhi atau
melampaui tandard an (3) pemberian kesempatan
kepada guru untuk mengikuti program
Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB).
4.1.2. Memiliki bentuk pelaporan sesuai Hasil penilaian (1) pencapaian pengetahuan dan 80 Berdasarkan hasil pengamatan
dengan ranah keterampilan siswa disampaikan dalam bentuk pembelajaran Guru memiliki hasil
angka dan/atau deskripsi; (2) aspek sikap dilakukan penilaian sesuai ranah dalam bentuk
dengan mendeskripsikan perilaku siswa. laporan
5.1.2. Rasio guru kelas terhadap Guru pada SD terdiri atas guru kelas dan guru
rombongan belajar seimbang mata pelajaran yang penu-gasannya ditetapkan
oleh masing-masing satuan Pendidikan sesuai
dengan keperluan serta rasio minimal jumlah
siswa adalah 20:1.
Guru pada SMP dan SMA mengajar dengan
rasio minimal jumlah siswa adalah 20:1.
Guru pada SMK mengajar dengan rasio
minimal jumlah siswa adalah 15:1.
5.1.3. Tersedia untuk tiap mata pelajaran Guru mata pelajaran pada SD mencakup guru
mata pelajaran agama dan akhlak mulia serta
guru mata pelajaran pendidikan jasmani, olah
raga, dan kesehatan.
Guru pada SMP dan SMA terdiri atas guru
mata pelajaran yang penu-gasannya
Nomor Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
[1] Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) [6]
ditetapkan oleh masing-masing satuan
pendidikan sesuai dengan keperluan.
Guru pada SMK terdiri atas guru mata pelajaran
dan instruktur bidang kejuruan yang
penugasannya ditetapkan oleh masing-masing
satuan pendidi-kan sesuai dengan keperluan.
5.1.4. Bersertifikat pendidik Guru memiliki sertifikat profesi guru sesuai jenjang
pendidikannya
5.1.5. Berkompetensi pedagogik minimal Guru memiliki nilai UKG baik yang mampu: (1)
baik mengintegrasikan karakteristik siswa dari aspek fisik,
agama dan moral, sosial, kultural, emosional, dan
intelektual dalam pembelajaran; (2) Memilih teori
belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang sesuai
dengan karakteristik siswa; (3) merancang kegiatan
pembelajaran siswa berdasarkan kurikulum; (4)
menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik; (5)
menggunakan teknologi informasi dan komunikasi
serta bahan ajar untuk kepentingan penyelenggaraan
kegiatan pengembangan yang mendidik dan (6)
kompetensi pedagogik lainnya.
5.1.6. Berkompetensi kepribadian minimal Guru memiliki nilai UKG baik yang mampu: (1)
baik bertindak sesuai dengan norma agama, hukum,
sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia; (2)
menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur,
berakhlak mulia, dan teladan bagi siswa dan
masyarakat; (3) menampilkan diri sebagai pribadi
yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa;
(4) menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang
tinggi, rasa bangga men-jadi guru, dan rasa percaya
diri; (5) menjunjung tinggi kode etik
profesi guru.
5.1.7. Berkompetensi profesional minimal Guru memiliki nilai UKG baik yang mampu: (1)
baik menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir
keilmuan yang men-dukung mata pelajaran yang
diampu; (2) menguasai kompetensi inti dan
kompetensi dasar mata pelajaran yang di-ampu;
(3) mengembangkan materi pembelajaran yang
diampu secara kreatif; (4) mengembangkan
keprofesionalan secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan reflektif; (5) memanfaatkan
Nomor Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
[1] Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) [6]
teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri.
5.1.8. Berkompetensi sosial minimal baik Guru memiliki nilai UKG baik yang mampu: (1)
komunikasi sesama guru dibuktikan melalui
pengamatan asesor selama visitasi (2) Komunikasi
guru dengan tenaga kependidikan dibuktikan melalui
pengamatan asesor selama visitasi. (3) Komunikasi
guru dengan siswa dibuktikan melalui wawancara,
observasi kelas, dan melihat hasil supervisi kepala
sekolah. (4) Komunikasi guru dengan orangtua
dibuktikan melalui dokumen pertemuan berkala guru
dengan orangtua dan catatan guru BK. (5)
Komunikasi guru dengan masyarakat dibuktikan
melalui dokumen per-
temuan guru dengan masyarakat.
5.2.9. Berkompetensi kewirausahaan Hasil UKKS baik yang mampu (1) menciptakan
minimal baik inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah;
(2) bkerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah
sebagai organisasi pembelajar yang efektif; (3)
memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai
pemimpin sekolah;
(4) pantang menyerah dan selalu mencari solusi
terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi
sekolah; (5) memiliki naluri kewirausahaan dalam
mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah sebagai
sumber belajar siswa.
5.2.10. Berkompetensi supervisi minimal Hasil UKKS baik yang mampu (1) merencanakan
baik program supervisi akademik dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru; (2)
melaksanakan supervisi akademik terhadap guru
dengan menggunakan pendekatan dan teknik
supervisi yang tepat; (3) menindaklanjuti hasil
supervisi akademik terhadap guru dalam rangka
peningkatan profesionalisme guru.
5.2.11. Berkompetensi sosial minimal baik Hasil UKKS baik yang mampu (1) bekerja sama
dengan pihak lain untuk kepentingan sekolah; (2)
berpartisipasi dalam kegiatan sosial
Nomor Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
[1] Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) [6]
kemasyarakatan dan (3) memiliki kepekaan sosial
terhadap orang atau kelompok lain.
5.3. Ketersediaan dan kompetensi tenaga administrasi sesuai ketentuan
5.3.1. Tersedia Kepala Tenaga Memiliki kepala TAS (Tenaga Administrasi
Administrasi Sekolah).
5.3.2. Memiliki Kepala Tenaga Kepala TAS SD berpendidikan minimal lulusan
Administrasi berkualifikasi minimal SMK atau yang sederajat, program studi yang
SMK/sederajat relevan dengan pengalaman kerja sebagai tenaga
admin-istrasi sekolah minimal 4 (empat) tahun.
Kepala TAS SMP berpendidikan minimal lulusan
D3 atau yang sederajat, pro-gram studi yang
relevan, dengan pengalaman kerja sebagai tenaga
admin-istrasi sekolah minimal 4 (empat) tahun
Kepala TAS SMA/SMK berpendidikan S1
program studi yang relevan dengan pengalaman
kerja sebagai tenaga administrasi sekolah minimal
4 (empat) ta-hun, atau D3 dan yang sederajat,
program studi yang relevan,
dengan pen-galaman kerja sebagai tenaga
administrasi sekolah minimal 8 (delapan) tahun
5.3.8. Berkompetensi teknis minimal baik Kepala tenaga administrasi sekolah dan pelaksana
urusan memiliki kompetensi: (1) melaksanakan
administrasi kepegawaian, keuangan, sarana dan
prasarana, hubungan sekolah dengan masyarakat,
persuratan dan pengarsipan, kesiswaan, kurikulum,
layanan khusus; (2) menerapkan Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK).
Petugas layanan khusus memiliki kompetensi: (1)
Menguasai kondisi keamanan sekolah; (2) Menguasai
teknik pengamanan sekolah; (3) Menerapkan
prosedur operasi standar pengamanan sekolah; (4)
menguasai penggunaan peralatan pertanian dan atau
perkebunan, pemeliharaan tanaman, teknik-teknik
kebersihan, teknik mengemudi, teknik perawatan
kendaraan,
prosedur pengiriman dokumen dinas.
5.4.9. Berkompetensi kepribadian minimal Memiliki kompetesi: (1) menampilkan diri sebagai
baik pribadi yang dewasa, mantap, dan berakhlak mulia
dan (2) menunjukkan komitmen terhadap
tugas
5.4.10. Berkompetensi sosial minimal baik Memiliki kompetesi: (1) bekerja sama dalam
pelaksanaan tugas dan (2) berkomunikasi secara
lisan dan tulisan
5.4.11. Berkompetensi manajerial minimal Memiliki kompetesi: (1) merencanakan kegiatan
baik dan pengembangan laboratorium sekolah; (2)
mengelola kegiatan laboratorium sekolah; (3)
membagi tugas teknisi dan laboran laboratorium
sekolah; (4) memantau sarana dan prasarana
laboratorium sekolah; (5) mengevaluasi kinerja
teknisi dan laboran serta kegiatan laboratorium
sekolah
6.1.2. Rasio luas lahan sesuai dengan Luas lahan minimum (1) dapat menampung sarana
jumlah siswa dan prasarana untuk melayani jumlah rombongan
belajar minimum, (2) memenuhi ketentuan rasio
minimum luas lahan terhadap siswa, (3) adalah
seratus per tiga puluh dikalikan luas lantai dasar
bangunan ditambah infrastruktur, tempat
bermain/berolahraga/upacara, dan luas lahan
praktik.
6.1.3. Kondisi lahan sekolah memenuhi Lahan (1) terhindar dari potensi bahaya yang
persyaratan mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta
memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan
darurat, (2) Kemiringan rata-rata kurang dari 15%,
tidak berada di dalam garis sem-padan sungai dan
jalur kereta api, (3) terhindar dari gangguan-
gangguan pencemaran air, kebisingan
dan pencemaran udara, (4) memiliki status hak
atas tanah, dan/atau memiliki izin pemanfaatan
Nomor Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
[1] Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) [6]
dari pemegang hak atas tanah sesuai ketentuan
peraturan perundang-un-dangan yang berlaku
untuk jangka waktu minimum 20 tahun.
6.1.4. Rasio luas bangunan sesuai dengan Luas lantai bangunan (1) dihitung berdasarkan
jumlah siswa banyak dan jenis program keahlian, serta banyak
rombongan belajar di masing-masing program
keahlian dan (2) memenuhi ketentuan rasio
minimum luas lantai terhadap siswa.
6.1.5. Kondisi bangunan sekolah Tata bangunan (1) dengan koefisien dasar bangunan
memenuhi persyaratan tidak melebihi 30 %, koefisien lantai bangunan,
koefisien ketinggian maksimum dan jarak bebas
bangunan sesuai Peraturan Daerah,
(2) memenuhi persyaratan keselamatan memiliki
konstruksi yang stabil, kukuh, tahan gempa dan
kekuatan alam lainnya, (3) dilengkapi sistem proteksi
pasif dan/atau proteksi aktif untuk mencegah dan
menanggulangi bahaya kebakaran dan petir, (4)
memenuhi persyaratan kesehatan,
(5) memenuhi persyaratan kenyamanan, (6)
dilengkapi sistem keamanan (7) dilengkapi instalasi
listrik dengan daya minimum 900 watt untuk SD,
1300 watt untuk SMP dan SMA serta 2200 watt
untuk SMK. (8) dapat bertahan minimum 20 tahun
(9) dilengkapi izin mendirikan bangunan dan izin
penggunaan sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku (10) Pemeliharaan ringan dan
pemeliharaan berat
dilakukan berkala.
6.1.6. Memiliki ragam prasarana sesuai Ruang pembelajaran umum meliputi: (1) Memiliki
ketentuan ruang kelas; (2) Memiliki laboratorium IPA untuk
SD, SMP dan SMK; (3) Memiliki ruang
perpustakaan; (4) Memiliki tempat
bermain/lapangan; (5) Memiliki laboratorium
biologi untuk SMA dan SMK; (6) Memiliki
laboratorium fisika untuk SMA dan SMK (7)
Memiliki laboratorium kimia untuk SMA dan SMK
(8) Memiliki laboratorium komputer untuk SMA
dan SMK; (9) Memiliki laboratorium bahasa untuk
SMA dan SMK.
Ruang penunjang meliputi: (1) ruang pimpinan; (2)
ruang guru; (3) ruang UKS; (4) tempat ibadah; (5)
jamban; (6) gudang; (7) ruang sirkulasi; (8) ruang
Nomor Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
[1] Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) [6]
tata usaha untuk SMP, SMA dan SMK; (9) ruang
konseling untuk SMP, SMA dan SMK; (10) ruang
organisasi kesiswaan untuk SMP, SMA dan SMK;
(12) kantin; (13) tempat parkir; (14) unit
kewirausahaan dan bursa kerja untuk SMK
6.2. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pembelajaran yang lengkap dan layak
6.2.1. Memiliki ruang kelas sesuai standar (1) Jumlah minimum ruang kelas sama dengan
banyak rombongan belajar kecuali untuk SMK
adalah 60% dari jumlah rombongan belajar; (2)
rasio minimum luas ruang kelas adalah 2
m2/siswa.
6.2.2. Memiliki laboratorium IPA sesuai [Hanya untuk SD, SMP dan SMK]
standar Sekolah menyediakan laboratorium IPA yang (1)
dapat menampung minimum satu rombongan belajar,
kecuali SMK cukup menampung setengah
rombongan belajar; (2) rasio minimum luas ruang
laboratorium IPA untuk SMP adalah 2,4 m2/siswa
dan untuk SMK adalah 3 m2/siswa; (3) tersedia air
bersih.
6.2.3. Memiliki ruang perpustakaan sesuai Sekolah menyediakan ruang perpustakaan yang
standar (1) Luas minimum sama dengan luas uang kelas,
kecuali SMK minimum 96 m2; (2) terletak di
bagian sekolah yang mudah dicapai sekelompok
ruang kelas; (3) dilengkapi sarana terdiri dari:
buku, perabot, media pendidikan, perlengkapan
lainnya.
6.2.7. Memiliki laboratorium kimia sesuai [Hanya untuk SMA dan SMK]
standar (1) Dapat menampung minimum satu rombongan
belajar SMA dan minimum setengah rombongan
belajar SMK; (2) rasio minimum 2,4 m2/siswa SMA
dan 3 m2/siswa SMK; (3) dilengkapi sarana perabot;
peralatan pendidikan, media Pendidian; Bahan habis
pakai; dan perlengkapan lain minimal yang tersedia
dalam jumlah minimal sesuai
deskripsi kondisinya.
6.2.10. Kondisi ruang kelas layak pakai Kondisi ruang kelas termasuk dalam kategori baik
dalam sistem Dapodik
6.2.11. Kondisi laboratorium IPA layak Kondisi laboratorium IPA termasuk dalam kategori
pakai baik dalam sistem Dapodik
6.2.12. Kondisi ruang perpustakaan layak Kondisi ruang perpustakaan termasuk dalam
pakai kategori baik dalam sistem Dapodik
6.2.13. Kondisi tempat bermain/lapangan Kondisi tempat bermain/lapangan termasuk
layak pakai dalam kategori baik dalam sistem Dapodik
6.2.14. Kondisi laboratorium biologi layak Kondisi laboratorium biologi termasuk dalam
pakai kategori baik dalam sistem Dapodik
6.2.15. Kondisi laboratorium fisika layak Kondisi laboratorium fisika termasuk dalam
pakai kategori baik dalam sistem Dapodik
6.2.16. Kondisi laboratorium kimia layak Kondisi laboratorium kimia termasuk dalam
pakai kategori baik dalam sistem Dapodik
6.2.17. Kondisi laboratorium komputer Kondisi laboratorium komputer termasuk dalam
layak pakai kategori baik dalam sistem Dapodik
6.2.18. Kondisi laboratorium bahasa layak Kondisi laboratorium bahasa termasuk dalam
pakai kategori baik dalam sistem Dapodik
6.3. Sekolah memiliki sarana dan prasarana pendukung yang lengkap dan layak
6.3.1. Memiliki ruang pimpinan sesuai Sekolah menyediakan ruang pimpinan dengan (1)
standar luas minimum 12 m2 kecuali untuk SMK adalah 18
m2; (2) lebar minimum 3 m; (3) mudah diakses oleh
guru dan tamu sekolah, dapat dikunci dengan baik;
Dilengkapi sarana perabot dan perlengkapan lain
minimal yang tersedia dalam
jumlah minimal sesuai deskripsi kondisinya.
6.3.2. Memiliki ruang guru sesuai standar Sekolah menyediakan ruang guru dengan (1) rasio
minimum luas ruang guru 4 m2/pendidik; (2) luas
minimum: Untuk SD 32 m2. Untuk SMP 48 m2.
Untuk SMA 72 m2. Untuk SMK 56 m2. (3) mudah
dicapai dari halaman sekolah ataupun dari luar
lingkungan sekolah, serta dekat dengan ruang
pimpinan; (4) dilengkapi sarana perabot dan
Nomor Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
[1] Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) [6]
perlengkapan lain minimal yang tersedia dalam
jumlah minimal sesuai deskripsi kondisinya.
6.3.3. Memiliki ruang UKS sesuai standar Sekolah menyediakan ruang UKS dengan (1) luas
minimum 12 m2; (2) dapat dimanfaatkan sebagai
ruang konseling untuk SD; (3) dilengkapi sarana
perabot dan perlengkapan lain minimal yang
tersedia dalam jumlah minimal sesuai deskripsi
kondisinya.
6.3.4. Memiliki tempat ibadah sesuai Sekolah menyediakan tempat ibadah dengan (1)
standar jumlah sesuai dengan kebutuhan; (2) luas minimum
12 m2 kecuali SMK luas minimum adalah 24 m2; (3)
dilengkapi sarana antara lain: lemari/rak
1 buah, Perlengkapan ibadah yang disesuaikan
dengan kebutuhan, Jam dinding 1 buah/tempat.
6.3.5. Memiliki jamban sesuai standar Sekolah menyediakan jamban (1) minimum 1 unit
untuk setiap 60 siswa pria SD dan 40 siswa pria
SMP, SMA dan SMK; (2) minimum 1 unit untuk
setiap 50 siswa wanita SD dan 30 siswa pria SMP,
SMA dan SMK; (3) minimum 1 unit untuk guru; (4)
Jumlah minimum setiap sekolah 3 unit; (5) luas
minimum 1 unit jamban 2 m2; (6) berdinding,
beratap, dapat dikunci, dan mudah dibersihkan;(7)
tersedia air bersih di setiap unit jamban.
6.3.6. Memiliki gudang sesuai standar Sekolah menyediakan gudang dengan (1) luas
minimum Gudang SD 18 m2, gudang SMP dan SMA
21 m2 dan gudang SMK adalah 24 m2; (2) dapat
dikunci; (3) dilengkapi sarana meliputi: lemari 1
buah berukuran memadai, rak 1 buah berukuran
memadai; meja kerja 1 buah yang kuat, stabil, dan
aman untuk gudang SMK, kursi kerja/stool 1 buah
yang kuat, stabil, dan aman
untuk gudang SMK.
6.3.7. Memiliki ruang sirkulasi sesuai Sekolah menyediakan ruang sirkulasi dengan (1) luas
standar minimum 30% dari luas total seluruh ruang pada
bangunan, (2) koridor tanpa dinding pada lantai atas
bangunan bertingkat dilengkapi pagar pengaman
dengan tinggi 90-110 cm; (3) bangunan bertingkat
dengan panjang lebih dari 30m dilengkapi minimum
dua buah tangga; (4) jarak tempuh terjauh untuk
mencapai tangga pada bangunan bertingkat tidak
lebih dari 25m; (5)
Tangga yang memiliki lebih dari 16 anak tangga
Nomor Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
[1] Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) [6]
harus dilengkapi bordes dengan lebar minimum
sama dengan lebar tangga.
6.3.8. Memiliki ruang tata usaha sesuai [Hanya untuk SMP, SMA dan SMK]
standar Sekolah menyediakan ruang tata usaha yang (1)
Rasio minimum luas ruang tata usaha 4 m2/petugas;
Luas minimum 16 m2 untuk SMP dan SMA, untuk
SMK adalah 32 m2; (2) mudah dicapai dari halaman
sekolah ataupun dari luar lingkungan sekolah serta
dekat dengan ruang pimpinan dan (3) dilengkapi
sarana terdiri dari perabot dan perlengkapan lain
minimal yang tersedia dalam jumlah minimal sesuai
deskripsi
kondisinya.
6.3.9. Memiliki ruang konseling sesuai Sekolah menyediakan ruang konseling yang (1)
standar dapat memanfaatkan ruang UKS untuk SD
Luas minimum 9 m2 untuk SMP dan SMA, untuk
SMK adalah 12 m2; (2) memberikan kenyamanan
suasana dan menjaminprivasi siswa, (3) dilengkapi
sarana terdiri dari perabot, peralatan konseling dan
perlengkapan lain minimal yang tersedia
dalam jumlah minimal sesuai deskripsi kondisinya.
6.3.10. Memiliki ruang organisasi [Hanya untuk SMP, SMA dan SMK]
kesiswaan sesuai standar Sekolah menyediakan ruang organisasi kesiswaan
yang (1) luas minimum ruang organisasi kesiswaan 9
m2 untuk SMP dan SMA, untuk SMK minimum
adalah 12 m2; (2) dilengkapi sarana terdiri meja 1
buah yang kuat, stabil, dan mudah dipindahkan, kursi
4 buah yang kuat, stabil, dan mudah dipindahkan,
papan tulis 1 buah, lemari 1 buah yang dapat dikunci,
kotak kontak 1 buah untuk mendukung operasioanal
peralatan yang memerlukan daya listrik, jam dinding
dan tempat
sampah
6.3.11. Menyediakan kantin yang layak Sekolah menyedikan kantin yang (1) menempati
area tersendiri; (2) luas total minimum 12 m2; (3)
memperhatikan aspek kebersihan, kesehatan,
keamanan; (4) memiliki sanitasi yang baik; (5)
menyediakan makanan dan minuman yang sehat
dan bergizi untuk warga sekolah.
6.3.12. Menyediakan tempat parkir yang Sekolah menyediakan tempat parkir yang (1)
memadai menempati area tersendiri, (2) mengikuti standar
yang ditetapkan dengan peraturan daerah atau
Nomor Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
[1] Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) [6]
peraturan nasional, (3) memiliki sistem
pengamanan, (4) dilengkapi dengan rambu-
rambu lalu lintas sesuai dengan keperluan, (5)
dijaga oleh petugas khusus parkir.
6.3.13. Menyediakan unit kewirausahaan [Khusus SMK]
dan bursa kerja Sekolah menyediakan (1) wahana kewirausahaan
yang memiliki: ruang produksi/jasa, sistem usaha
sendiri, pembukuan yang tertib dan transparan,
Sumber Daya Manusia, profit; serta (2)
Memiliki Bursa Kerja Khusus (BKK) dengan
kegiatan: kerjasama dengan DUDI, memasarkan
lulusan, melakukan seleksi, penyaluran lulusannya
ke dunia kerja yang relevan.
6.3.14. Kondisi ruang pimpinan layak pakai Kondisi ruang pimpinan termasuk dalam kategori
baik dalam sistem Dapodik
6.3.15. Kondisi ruang guru layak pakai Kondisi ruang guru termasuk dalam kategori baik
dalam sistem Dapodik
6.3.16. Kondisi ruang UKS layak pakai Kondisi ruang UKS termasuk dalam kategori baik
dalam sistem Dapodik
6.3.17. Kondisi tempat ibadah layak pakai Kondisi tempat ibadah termasuk dalam kategori
baik dalam sistem Dapodik
6.3.18. Kondisi jamban sesuai standar Kondisi jamban termasuk dalam kategori baik
dalam sistem Dapodik
6.3.19. Kondisi gudang layak pakai Kondisi gudang termasuk dalam kategori baik
dalam sistem Dapodik
6.3.20. Kondisi ruang sirkulasi layak pakai Kondisi ruang sirkulasi termasuk dalam kategori
baik dalam sistem Dapodik
6.3.21. Kondisi ruang tata usaha layak Kondisi ruang tata usaha termasuk dalam kategori
pakai baik dalam sistem Dapodik
6.3.22. Kondisi ruang konseling layak pakai Kondisi ruang konseling termasuk dalam kategori
baik dalam sistem Dapodik
6.3.23. Kondisi ruang organisasi kesiswaan Kondisi ruang organisasi kesiswaan termasuk
layak pakai dalam kategori baik dalam sistem Dapodik
7 Standar Pengelolaan Pendidikan
7.1. Sekolah melakukan perencanaan pengelolaan
7.1.1. Memiliki visi, misi, dan tujuan yang Sekolah (1) memiliki visi, misi, dan tujuan sekolah
jelas sesuai ketentuan (2) merumuskan berdasarkan masukan dari warga
sekolah, komite sekolah, dan pihak-pihak pemangku
kepentingan, serta selaras dengan tujuan pendidikan
nasional; (3) memutuskan
dalam rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh
Nomor Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
[1] Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) [6]
kepala sekolah; (4) menyosialisasikan kepada
semua warga sekolah dan pihak-pihak pemangku
kepentingan; (5) meninjau kembali secara berkala
sesuai dengan perkembangan pendidikan.
7.1.2. Mengembangkan rencana kerja Sekoah (1) membuat rencana kerja jangka menengah
sekolah ruang lingkup sesuai dan rencana kerja tahunan; (2) menyusun sesuai
ketentuan rekomendasi hasil evaluasi diri sekolah; (3)
memutuskan dalam rapat dewan pendidik dengan
memperhatikan masukan dari komite sekolah dan
ditetapkan oleh kepala sekolah; (4) menuangkan
dalam dokumen tertulis
yang mudah dibaca dan dipahami oleh pihak-
pihak yang terkait.
7.2.4. Melaksanakan kegiatan evaluasi diri Sekolah melakukan (1) evaluasi diri terhadap kinerja
sekolah; (2) evaluasi proses pembelajaran secara
periodik, sekurang-kurangnya dua kali dalam setahun,
pada akhir semester akademik; (3) evaluasi program
kerja tahunan secara periodik sekurang-kurangnya
satu kali dalam setahun,
pada akhir tahun anggaran sekolah berdasar pada data
dan infor-masi yang sahih.
7.2.5. Membangun kemitraan dan Sekolah (1) melibatkan warga sekolah dalam
melibatkan peran serta masyarakat pengelolaan akademik (2) melibatkan masyarakat
serta lembaga lain yang relevan pendukung sekolah dalam pengelolaan non- akade-
mik (3) menjalin kemitraan dengan lembaga lain
yang relevan, berkaitan dengan in- put, proses,
output, dan pemanfaatan lulusan baik itu dilakukan
dengan lem-baga pemerintah atau non-pemerintah;
(4) melibatkan peran serta masyarakat dan kemitraan
untuk men-dukung
program sekolah
7.3.3. Mengembangkan sekolah dengan Kepala sekolah yang memperoleh nilai UKKS baik
baik dengan mampu (1) mengembangkan motivasi
pendidik dalam mengembangkan kompetensi. (2)
membantu, membina, dan mempertahankan
lingkungan sekolah dan pro-gram pembelajaran yang
kondusif bagi proses belajar siswa dan per-
tumbuhan profesional para guru dan tenaga
kependidikan; (3) meningkatkan mutu pendidikan
dan (4) menciptakan lingkungan pembelajaran
yang efektif bagi siswa
7.3.4. Mengelola sumber daya dengan Kepala sekolah yang memperoleh nilai UKKS baik
baik dengan mampu (1) mengambil keputusan berbasis
data; (2) menjamin manajemen organisasi dan
pengoperasian sumber daya sekolah untuk
menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat,
efisien, dan efektif;
8 Standar Pembiayaan
8.1. Sekolah memberikan layanan subsidi silang
8.1.1. Membebaskan biaya bagi siswa Sekolah (1) memiliki biaya yang dialokasikan untuk
tidak mampu membantu siswa tidak mampu berupa: pengurangan
dan pembebasan biaya pendidikan, pemberian bea
siswa, dan bentuk biaya lainnya (2) meniadakan
pungutan biaya operasional lain (biaya yang
dikeluarkan oleh siswa selain uang sekolah yang
relevan) kepada siswa tidak mampu yang meliputi:
biaya ujian; biaya praktikum; biaya perpisahan; biaya
study tour; (3) menetapkan pendidikan gratis bagi
seluruh siswa sesuai
peraturan
8.1.2. Memiliki daftar siswa dengan latar (1) Terdapat data siswa tidak mampu, (2) terdapat
belakang ekonomi yang jelas data siswa penerima beasiswa, (3) Terdapat data
Nomor Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
[1] Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) [6]
riil pemasukan pembayaran dari orangtua siswa
yang ada pada buku kas/laporan keuangan.
8.1.3. Melaksanakan subsidi silang untuk (1) Menetapkan uang sekolah (iuran bulanan)
membantu siswa kurang mampu dengan mempertimbangkan kemampuan ekonomi
orangtua siswa. (2) melakukan bantuan subsidi
silang pengurangan dan pembebasan
biaya pendidi-kan (SPP) (3) pemberian beasiswa
8.3.2. Memiliki laporan pengelolaan dana Memiliki pembukuan biaya operasional berupa (1)
buku kas umum yang berisi-kan seluruh transaksi
dengan didukung catatan dari buku pembantu kas
yang mencatat tiap transaksi tunai; (2) Buku
pembantu bank yang mencatat tiap transaksi melalui
bank (baik cek, giro maupun tunai) serta(3) buku
pembantu pajak yang mencatat semua transaksi yang
harus dipun-gut pajak serta memonitor pungutan dan
penyetoran pajak yang dipungut selaku wajib pungut
pajak
ditandatangani oleh Bendahara dan Kepala
Sekolah.
Nomor Standar/Indikator/ Rubrik Penilaian Penilaian Catatan Rekomendasi
[1] Sub Indikator [2] [3] [4] [5] (untuk tiap indikator) [6]
8.3.3. Memiliki laporan yang dapat (1) Terdapat laporan pertanggungjawaban
diakses oleh pemangku pengelolaan keuangan, (2) berisi komponen-
kepentingan komponen biaya operasional yang telah dibelanjakan
selama satu tahun sesuai dengan disertai bukti
pelaporan, (3) dapat dipertanggungjawabkan dan
dilaporkan kepada orangtua siswa, masyarakat, dan
pemerintah atau yayasan, yang disertai dengan bukti-
bukti dan (4) dapat diakses oleh pemangku
kepentingan
tersebut.