Anda di halaman 1dari 4

Nabi itu mendapat anugerah bertaqwa sebagai mana tujuan

pencerahan diri sekaligus pahala di berpuasa yang diperintahkan oleh


hadapan Ilahi Rabbi. Allah didalam firman-Nya

Kaum Muslimin Jama’ah idul fitri


Rahimakumullah.

Baru saja kita segenap kaum


muslimin telah selesai menunaikan
ibadah shaum atau puasa
Ramadhan disertai pula rangkaian
ibadah lainnya baik yang wajib Artinya: “Wahai orang-orang
maupun sunnah sebulan lamanya yang beriman, diwajibkan atas
dibulan Ramadhan yang penuh kalian berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang
Berkah dan Ampunan.
sebelum kalian, agar kalian
bertakwa.” (Qs Al-Baqarah: 183)

Beberapa Pertanyaan yang patut


Takwa bermakna takut namun
kita renungkan, Sudah berapa
penuh harap akan anugrah-Nya.
tahun kita rutin berpuasa
Takwa merupakan kualitas diri
Ramadhan? apa yang membekas yang lulus dari ujian kehidupan.
dalam diri dengan puasa dan Berhasil menunda kenikmatan
rangkaian ibadah lainnya selama sesaat demi kebahagiaan yang
satu bulan setiap tahun ini, Adakah abadi. Kata Jalaluddin Rumi,
dampak puasa dalam kehidupan “Jangan biarkan jiwa mengemis
kita sehari-hari? pada tubuh!” Artinya, jangan
biarkan diri kita dikendalikan oleh
Tentunya ini merupakan sebuah kesibukan memenuhi kebutuhan
pertanyaan yang memerlukan jasad belaka. Kenikmatan fisik
refleksi diri dari setiap muslim tidak membawa pada kebahagiaan
yang berpuasa, baik selaku hakiki. Kenikmatan jasad bersifat
Alhamdulillah segala puji bagi individu maupun kolektif. Terlebih
Allah, Tuhan Rabbul Izzati. Allah fana, seperti orang meminum air
setelah kita menjalani Puasa laut. Semakin diminum, semakin
yang melimpahkan nikmat dan ditahun yang tidak biasa ini,
karunia-Nya bagi segenap kaum bertambah haus, dan tidak
hendaknya ini bisa membawa menghilangkan dahaga.
muslimin hingga dapat dampak yang luar biasa. Tidak
menunaikan puasa dan ibadah hanya sebagai rutinitas tahunan
Ramadhan serta menjalankan yang hampa akan makna. Puasa bukan menghabisi semua
Sunnah Idul Fitri. Shalawat dan potensi diri yang dihadapi, namun
salam terlimpahkan bagi Nabi mengendalikannya. Manusia tidak
Muhammad, Rasul pembawa Shiyam atau shaum memiliki diperintahkan untuk selalu taat
Risalah Islam sebagai misi makna al–imsak atau menahan layaknya malaikat. Manusia
pencerahan bagi umat manusia di diri. Inilah hakikat puasa yang dikecam jika selalu mengikuti
seluruh persada bumi. sesungguhnya. Puasa merupakan nafsu rendah layaknya setan.
ajang riyadhah. Puasa sebagai Seluruh sifat dan hal yang baik
latihan atau olah jiwa untuk mesti dimiliki dan dilakukan oleh
Pagi hari ini kaum muslimin di menaklukkan hawa nafsu dan
segenap penjuru bumi hingga di mereka yang takwa sebagai buah
keinginan manusia yang tak berpuasa seperti jujur, amanah,
negeri ini menunaikan Idul Fitri. terbatas dan tak pernah puas. Puasa
Semua mengumandangkan takbir, adil, tolong menolong, bersikap
sebagai wujud kepatuhan dan baik dengan tetangga serta segala
tahlil, tasbih, tahmid, dan dzikir pelatihan jiwa raga. Kepatuhan
kepada Allah yang menggema ke kebaikan yang membawa
mendorong kita untuk kemaslahatan hidup.
seluruh penjuru negeri dan mempersembahkan hidup hanya
terhunjam dalam hati. Dengan kepada Tuhan semesta.
berdzikir dilanjutkan shalat Idul Dalam diri manusia terdapat dua
Fitri yang khusyuk hingga ke kecenderungan: fujur dan takwa.
relung hati itu dapat menjadi Puasa Ramadhan merupakan Potensi ini akan muncul ketika kita
energi ruhani yang menghidupkan gemblengan ruhani yang paling aktualkan dalam keseharian. Puasa
jiwa yang fithri untuk menjadi revolusioner, yakni melatih diri menahan diri kita dari berbagai
insan muttaqin nan sejati. Semoga menahan nafsu duniawi. Hasilnya keinginan mengaktualkan laku
kita yang menjalankan seluruh adalah kwalitas diri sebagai insan kejahatan. Terlalu banyak
prosesi ibadah yang dituntunkan muttaqin, yakni orang orang yang keinginan atau nafsu yang tidak
terkendali, mengantarkan manusia Allah sungguh memberikan merasakan suatu kenikmatan
jatuh ke level terendah. Manusia penghormatan tinggi kepada orang tersendiri ketika dirinya merasa
diciptakan oleh Tuhan dari unsur bertaqwa sebagaimana yang dekat dengan Allah. Kenikmatan
tanah dan ruh ilahi. Unsur tanah difirmankan Allah dalam QS Al – ruhani ini melebihi kelezatan
mendorong manusia ke tingkatan Hujarat 13 jasmani.
rendah sementara unsur ruh ilahi
akan membawa manusia untuk “ inna akramakum indalllahi Di sela ayat tentang puasa, Allah
naik kelas. atqakum” menyisipkan ayat 186 dari Surat
Al-Baqarah.
Manakala puasa tidak Orang yang paling mulia disisi
melahirkan ketaqwaan, maka ۖ ‫ك ِعبَا ِدي َعنِّي فَإِنِّي قَر‬
َ‫يبٌ أُ ِجيبُ د َۡع َوة‬
Allah ialah yang bertaqwa diantara ِ َ َ‫َوإِ َذا َسأَل‬
ibadah sebulan penuh itu tentu ۡ
ْ ُ‫ُوا لِي َولي ُۡؤ ِمن‬ ۡ
ْ ‫ت َِجيب‬qq‫ان فَليَ ۡس‬qqَ
berhenti di batas formalitas belaka.
kamu. ‫وا بِي‬qq ِ ۖ ‫اع إِ َذا َدع‬ ِ ‫ َّد‬qq‫ٱل‬
١٨٦ َ‫لَ َعلَّهُمۡ يَرش ُدون‬
ُ ۡ
Puasa yang sekedar lahiriah dan
tidak menimbulkan perubahan Karenanya jadikan taqwa sebagai
perilaku kea rah perangai taqwa, puncak tertinggi keutamaan 186. Dan apabila hamba-hamba-
maka puasanya seperti yang pribadi setiap muslim sebagi buah Ku bertanya kepadamu tentang
disebutkan nabi dalam salah satu dari berpuasa dan segenap ibadah Aku, maka (jawablah),
haditnya di bulan Ramadhan. Taqwa yang bahwasanya Aku adalah dekat.
sebenar – benarnya taqwa yaitu Aku mengabulkan permohonan
bertaqwa dalam jiwa, pikiran, dan orang yang berdoa apabila ia
Artinya: Banyak orang yang tindakan, bukan bertaqwa dalam memohon kepada-Ku, maka
berpuasa, tiada hasil puasanya batas kata – kata dan retorika. hendaklah mereka itu memenuhi
kecuali lapar dan dahaga (segala perintah-Ku) dan
Kaum Muslimin Jama’ah idul fitri hendaklah mereka beriman
Mnusia diberi kehendak bebas Rahimakumullah. kepada-Ku, agar mereka selalu
untuk memilih, dibekali akal dan berada dalam kebenaran.
wahyu untuk menimbang. Namun
ia dituntut bertanggung jawab atas Puasa menjadi sarana Taqarrub
ilallah mendekatkan diri kepada Kaum Muslimin Jama’ah idul fitri
apapun pilihan hidupnya. Rahimakumullah.
Allah. Kedekatan dengan-Nya
merupakan kualitas diri yang
Dengan kelengkapan potensi akal, didambakan semua hamba. Ketika Puasa melatih sikap ihsan, ihsan
derajat manusia berada di atas menemukan dan dekat dengan ialah kebajikan yang utama dan
hewan. Dan dengan adanya hawa Allah, kita tak lagi merasa butuh melampaui, sehingga derajatnya
nafsu, manusia juga berada di segala yang menyilaukan mata, tak sangatlah tinggi.
bawah derajat malaikat. Saat lagi punya keinginan pada semua
manusia terjerumus dengan hawa yang fana. Kita akan meniru sifat-
nafsunya, maka ia turun ke derajat Dalam hadits nabi disabdakan
sifat kesempurnaan-Nya, yang ihsan ialah “engkau menyembah
hewan yang tak berakal. Ketika ia penyayang, pemurah, pemaaf, adil,
mampu mengendalikan nafsunya, Allah seolah engkau melihat Dia,
melimpahkan rahmat, dan kalaupun engkau tak mampu
maka ia naik ke level malaikat. seterusnya. Kedekatan dengan melihat dia, sesungguhnya Allah
sumber cahaya, membuat kita melihatmu” (HR. Bukhari Muslim)
Kaum Muslimin Jama’ah idul fitri dilimpahi pantulan cahaya
Rahimakumullah. pengetahuan dan petunjuk
menjalani hidup. Rasulullah merasa seluruh hidup kita diawasi
bersabda,  oleh-Nya. Jiwa ihsan mendorong
Puasa adalah tangga menuju kita untuk menjalani hidup dengan
mi’raj ruhani, Puasa yang keluhuran moral, bersih lahir dan
sungguh-sungguh akan ْ ِ‫ فَرْ َحةٌ ِع ْن َد ف‬: ‫لِلصَّائِ ِم فَرْ َحتَا ِن‬
ٌ‫ َوفَرْ َحة‬، ‫ط ِر ِه‬
batin, disiplin, bertanggung jawab,
meningkatkan kualitas hidup, naik ‫ِع ْن َد لِقَا ِء َربِّ ِه‬ taat aturan, suka bekerja keras,
kepada tingkatan takwa. Seluruh berani dalam kebenaran, merasa
kebaikan tertampung dalam makna “Bagi orang yang berpuasa ada malu ketika salah, serta memiliki
takwa. Mi’raj ruhani dilakukan dua kegembiraan, yaitu kehormatan dan martabat diri yang
sebagaimana pengalaman spiritual kegembiraan ketika berbuka tinggi selaku manusia yang mulia
Nabi melakukan isra’ dan mi’raj. dan utama. menjalani kehidupan
puasa, dan kegembiraan ketika
Setelah naik dan bertemu dengan dengan benar, baik, dan patut
Allah, Nabi memilih kembali turun bertemu dengan Rabb-nya.”
sesuai tuntunan ajaran islam.
ke bumi. Puasa bukan berarti lari
Kegembiraan berbuka kerap
dari berbagai pergulatan hidup.
dipahami sebagai kegembiraan Jika setiap muslim mampu
Dimensi utama dari pribadi takwa
fisik, dan kegembiraan ketika menahan diri dari nafsu makan,
dipancarkan dalam kesabarannya
bertemu dengan Tuhan dipahami minum, dan pemenuhan biologis
menjalani hidup yang penuh
sebagai kegembiraan hati. Manusia saat puasa Ramadhan sebagai
dilema dan tak pernah sempurna.
representasi sangkar besi dunia, ujian dari Allah. Dengan paham dan vaksinnya. Pasti ada hikmah di
maka paska Ramadhan hendaknya tauhid yang lurus, kita harus bisa balik setiap ujian
dia mampu menjadi insan yang memaknai peristiwa ini dengan
ikhsan, yakni mampu berbuat bijak. Teologi kita harus Jamaah Kaum Muslimin
kebajikan utama karena dirinya melahirkan sikap positif dan Rahimakumullah.
terkendali dan memahami mana optimis.
yang luhur dalam kehidupannya.
Pondasi ihsan ialah keyakinan ۡ ۡ ِ ‫ ۡو‬qَ‫ ۡي ٖء ِّمنَ ۡٱلخ‬q‫ َونَّ ُكم بِ َش‬qُ‫َولَن َۡبل‬ Pelajaran yang sangat berharga
‫ص‬
ٖ ‫وع َونَق‬q ِ q‫ف َوٱل ُج‬
bahwa Allah menyaksikan dan ٰ dari ibadah puasa adalah
menyertai diri setiap muslim yang
َ‫بِ ِرين‬q ‫ٱلص‬ ِ ُ‫ِّمنَ ٱأۡل َمۡ ٰ َو ِل َوٱأۡل َنف‬
ِ ۗ ‫س َوٱلثَّ َم ٰ َر‬
َّ ‫ت َوبَ ِّش ِر‬
Bagaimana manusia memiliki
١٥٥
berbuat kebajikan, laksana ibadah rasa kebersamaan dalam
yang disaksikan Allah. Setiap masyarakat dan menghasilkan
ucapan dan tindakan kita “Dan sungguh akan Kami berikan cinta kasih antar sesama
senantiasa disorot kamera raksasa, cobaan kepadamu, dengan sedikit
dan pada saatnya nanti pasti akan ketakutan, kelaparan, kekurangan Fakir miskin yang hidupnya serba
dimintai pertanggungjawaban. harta, jiwa dan buah-buahan. Dan kekurangan hingga sangat sulit
Dengan demikian Kita akan berikanlah berita gembira kepada menemukan sesuatu yang dapat
tergerak untuk selalu menebar laku orang-orang yang sabar.” dimakan layaknya orang berpuasa
kebaikan kepada semua. Tidak siang malam. Ia merasakan lapar
akan merasa jumawa, tidak juga Ujian dalam hidup itu pasti ada. dan dahaga. Mau makan dan
merendahkan sesama. Tidak Wabah ini menimbulkan minum ternyata sulitnya ekonomi
sekadar baik ketika dilihat kepanikan, kekhawatiran, menjadikannya enggan
manusia. Allah hadir bersama kita. kelaparan. Kegiatan ekonomi mewujudkan keinginannya.
berhenti. Kepongahan menjadi tak Sedang orang kaya secara
Kaum Muslimin Jama’ah idul fitri berarti. Wabah ini membuat angka
gampangnya menabur duit
Rahimakumullah. pengangguran melonjak tinggi,
mewujudkan keinginannya.
PHK di mana-mana. Angka
kematian akibat korona juga terus Orang yang berpuasa pada saat
Puasa itu melatih sikap sabar. bertambah di luar kendali, tidak
Kesabaran dalam menahan segala menjalankan puasanya juga dapat
memandang kelas sosial, agama, merasakan apa yang dirasakan oleh
larangan  yang dapat membatalkan suku, negara. Di tengah itu semua,
puasa atau mengurangi pahala dan mereka. Lapar dan dahaga
kita harus yakin bahwa semua
makna puasa. Sabar berarti menjadikannya tertegun sambil
yang menimpa manusia
menahan diri dari sikap ingin lepas merupakan kehendak dari Yang merasakan kesulitan yang
kendali. Kemampuan menahan diri Maha Pengasih, yang tak mungkin menimpa mereka. Sehingga
ini membuat manusia punya berbuat zalim kepada hamba-Nya. terketuklah hatinya untuk mebantu
kesempatan untuk mengenali diri meringankan beban serta kesulitan
dan menyadari batas-batas mereka dengan membagikan
kekuatan dan kelemahannya. Sabar ُ qqqqَ‫ا َل َذر ٖ َّۖة َوإِن ت‬qqqqَ‫إِ َّن ٱهَّلل َ اَل يَ ۡظلِ ُم ِم ۡثق‬
‫ن َٗة‬qqqq‫ك َح َس‬
sesutu yang dapat dinikmati
mengantarkan manusia untuk ٤٠ ‫ت ِمن لَّد ُۡنهُ أَ ۡجرًا َع ِظ ٗيما‬ ِ ‫ض ِع ۡفهَا َوي ُۡؤ‬ َ ٰ ُ‫ي‬ mereka.
mengakrabi dan mengevaluasi
dirinya. Pengendalian diri selama 40. Sesungguhnya Allah tidak puasa yang disyariahkan dapat
berpuasa merupakan bagian dari menganiaya seseorang walaupun mengosongkan jiwa dari sifat egois
ujian hidup. sebesar zarrah, dan jika ada terhadap orang fakir miskin.
kebajikan sebesar zarrah, niscaya Karena puasa mengajarkan akan
Di masa pandemi Covid-19 kali Allah akan melipat gandakannya kehilangan. Puasa pun juga
ini, rutinitas puasa Ramadhan kita dan memberikan dari sisi-Nya menjadi pelajaran betapa sulitnya
menjadi berbeda. Kita mungkin pahala yang besar. perekonomian menyiksa
tidak menemukan ritual agama seseorang yang sedang berpuasa.
yang semarak di rumah-rumah Akumulasi cobaan ini, harus Selanjutnya puasa juga menjadi
ibadah. Tidak ada parade dihadapi dengan penuh ladang untuk memupuk
kesahalehan yang kadang hanya kesabaran. Pertama, kesabaran kekhusyuan. Maka dari itu, setiap
berada di lapis permukaan. Di menahan hawa nafsu individu.
masa wabah korona ini, justru kewajiban memiliki hikmah
Meminta pertolongan kepada
napas-napas ketuhanan kita tersendiri yang fakta zahirnya
Allah dengan sabar dan shalat.
temukan pada ruang sunyi dalam adalah kesengsaraan sedang
Puasa merupakan latihan sabar.
kesendirian. Suara-suara wahyu Sabar dari segala sifat buruk, batinnya terselubung rasa kasih
akan kita temukan dalam termasuk rakus. Kedua, kesabaran sayang.
kekusyukan dialog batin dalam bersama dalam mengembangkan
setiap ibadah kita. Membantu mereka yang duafa dan
ilmu pengetahuan, mencari jalan ‘mustadha’afin’ dalam kondisi
keluar dari setiap masalah, tekun sulit melawan wabah covid 19
Wabah korona pada Ramadhan dan sabar meneliti tentang wabah adalah bentuk Jihad fisabilillah,
kali ini menjadi salah satu bentuk
yang mana ini merupakan bagian Idul Fitri, setiap insan muslim
dari da’wah amar ma’ruf nahi dapat menjalani kehidupan dengan
mungkar yang sifatnya ta’awun berhias akal budi yang tercerahkan
atau tolong menolong yang berbingkai akhlak mulia
sebagai cermin dari takwa hasil
puasa.
q‫اونُوْ ا َعلَى ْالبِ ِّر َوالتَّ ْق ٰو ۖى َواَل تَ َعا َونُوْ ا‬ َ ‫َوتَ َع‬
ِ ‫َعلَى ااْل ِ ْث ِم َو ْال ُع ْد َو‬
‫ان‬ Akhirnya, marilah kita bermunajat
kepada Allah SwT agar seluruh
dan tolong-menolonglah kamu dalam
amal ibadah kita diterima Allah,
(mengerjakan) kebajikan dan takwa, diampuni dosa dan kesalahan, serta
dan jangan tolong-menolong dalam kita selalu berada di jalan-Nya
berbuat dosa dan pelanggaran” (Q.S. guna meraih ridla serta karunia-
AlMaidah ayat 2) Nya.

Sebagai anggota persyarikatan


Kita memohon Kepada Allah
Muhammadiyah kita, sudah
semoga wabah atau Pandemi yang
diwariskan mozaik dari KH
menimpa umat manusia saat ini
Ahmad Dahlan dengan penerapan
segera berlalu, hanya kepadanya
teologi Alma’un. Beliau
pula kita memohon perlindungan
mengajarkan Al’maun selama tiga
agar dijauhkan dari musibah Bala
bulan sebagai bentuk pengajaran
dan bencana yang sering datang
luar biasa, yang oleh akademisi
tiba tiba dan tanpa kita duga
ilmu social saat ini disebut dengan ِ ‫ك ِم ْن ز ََو‬
‫ال‬ َ ِ‫اللهُ َّم إِنِّي أَ ُعو ُذ ب‬
dekonstruksi, membongkar alam
piliran. Kita berdo’a bagi saudara-saudara ‫ َوفُ َجا َء ِة‬، َ‫ َوتَ َح ُّو ِل عَافِيَتِك‬، َ‫نِ ْع َمتِك‬
ِ ‫ َو َج ِم‬، َ‫نِ ْق َمتِك‬
kita yang sakit dan sedang terkena ‫ك‬ َ ‫يع َسخَ ِط‬
musibah di mana pun berada baik
Tujuh ayat tersebut jika dihafalkan
yang disebabkan wabah corona
mungkin hanya butuh waktu
ataupun sakit lainya, agar diberi َ ِ‫اللهُ َّم إِنِّ ْي أَ ُعوْ ُذ ب‬
،‫ك َج ْه ِد البَالَ ِء‬
setengah jam. Tetapi KH Ahmad
Dahlan mengajarkan itu selama
kesembuhan, kesabaran,
keringanan, dan keberkahan oleh
،‫ضا ِء‬ َ َ‫ َوسُو ِء الق‬،‫ك ال َّشقَا ِء‬ ِ ‫َو َد َر‬
tiga bulan. Ternyata ada yang ingin Allah Yang Maha Rahman dan ‫َو َش َماتَ ِة األَ ْعدَا ِء‬
diraih, yakni Keutamaan berupa Rahim.
Aksi Nyata. Oleh karena itu, ،‫ص‬
ِ ‫ك ِمنَ البَ َر‬ َ ِ‫اللَّهُ َّم إِنِّي أَ ُعو ُذ ب‬
marilah kita hidupkan kembali
spirit Al ma’un Ta’awun dalam ‫ َو ِم ْن َسي ِِّئ‬،‫ َو ْال ُج َذ ِام‬،‫َو ْال ُجنُو ِن‬
kehidupan kita mulai detik ini ‫اأْل َ ْسقَ ِام‬
hingga Ramadhan mendatang.
Kita boleh mengatakan selamat
tinggal Ramdhan. Tapi kita jangan
pernah meninggalkan semangat
dan pelajaran Ramdhan. Karena
sebagaimana kita ketahui bulan
Ramadhan tujuannya tiada lain dan
bukan kecuali melatih dan
mendidik kita untuk bisa lebih baik
dalam kehidupan selanjutnya.
Pasca Ramadhan dan Idul Fitri ini
marilah semua insan beriman
berlomba-lomba beramal kebaikan
sebagai perwujudan takwa dalam
sepanjang hayat. Nabi
mengingatkan, “Jika sekiranya
manusia mengetahui kebajikan
kebajikan yang terkandung dalam
bulan Ramadhan, niscaya mereka
mengharap-harap agar bulan
Ramadhan berlaku sepanjang
tahun” (HR Ibn Abdi Dunya).
Karenanya, pasca Ramadhan dan

Anda mungkin juga menyukai