Segala puji bagi Allah semata, banyaknya. Allah menyediakan maka sesungguhnya dia telah
saat ini kita ada di bulan Ramadan. ganjaran pahala yang sangat dijauhkan dari kebajikan.”
Bulan kemenangan dan penuh besar, bahkan terlalu besar bila Berkah Ramadan yang begitu
rahmat. Bulan yang selalu dibandingkan apa yang dilakukan besar hingga sejak bulan Rajab,
ditunggu kehadirannya oleh manusia. Pahala yang tidak Rasulullah mengajarkan kepada
hamba-hambanya yang sholeh dan disediakan di bulan selain Ramadan kita untuk selalu berdoa: “Ya Allah
mendapat bagian dari inayah Allah. yang mulia. berkatilah kami di bulan Rajab dan
Tak terkecuali Nabi kita Muhammad Marhaban Ya Ramadan, kata- Sya’ban, dan sampaikanlah kami
saw serta para sahabatnya. Ramadan kata yang paling tepat diucapkan pada bulan Ramadan.” Doa yang
telah ditunggu kehadirannya sejak mereka yang menyadari betapa diajarkan nabi ini, menyiratkan
bulan Rajab. Segala persiapan Allah ngujo-ujo kita di bulan ini. bahwa kita seharusnya bersyukur
dilakukan untuk menyempurnakan Bulan yang suci, yang memiliki karena masih diizinkan oleh Allah
ibadah di dalam Ramadan. seribu keberkahan dan membuka SWT untuk menghirup udara segar
Bagi mereka yang hari ini luas pintu ampunan. di dunia fana ini dan merasakan
masih hidup dan menghirup udara Kehadiran bulan suci ini kenikmatan berpuasa di bulan
Ramadan, mereka adalah orang- seharusnya disambut dengan Ramadan.
orang yang beruntung karena Allah penuh kegembiraan dan keinsyafan Sesungguhnya kedatangan
masih memberi peluang keemasan tanpa mengeluh apa-apa karena Ramadan bukan saja harus disambut
kepada kita untuk memperbaiki diri Rasulullah saw sendiri senantiasa dengan gembira tetapi seharusnya
dan meningkatkan kualitas pribadi menyambut gembira setiap kali dirindukan setiap waktu. karena di
muslim. bulan Ramadan datang. bulan Ramadan ini, sebagaimana
Ramadan adalah penghulu Rasulullah pernah bersabda, diceritakan dalam sebuah hadits,
segala bulan. Allah melimpahkan “Sesungguhnya telah datang umat Muhammad mendapat lima
di dalamnya rahmat kepada semua kepadamu bulan Ramadan, bulan keutamaan yang tidak diberikan
ummat yang benar-benar beriman. yang penuh keberkahan. Allah telah pada seorang nabipun sebelum
Di dalam bulan ini, umat Islam yang mewajibkan atas kamu berpuasa. Rasulullah. Lima keutamaan yang
cukup syarat dan berkemampuan Di bulan Ramadan dibuka segala dimaksudkan oleh Rasulullah itu
diwajibkan berpuasa. pintu surga dan dikunci segala adalah sebagai berikut.
Ramadan adalah syahr al pintu neraka dan seluruh syaitan
ibadah (bulan ibadah). Allah dibelenggu. Padanya ada suatu Pertama, pada awal Ramadan
membuka peluang seluas-luasnya malam yang lebih baik dari seribu Allah berkenan melihat
kepada hamba Nya yang mukmin bulan. Barang siapa tidak diberikan (mendatangi) mereka yang bersiap-
melaksanakan ibadah sebanyak- kepadanya kebaikan malam itu siap untuk puasa. Rasulullah
Mading Mushollah Asy-Syabab Edisi 6/Juli/III/2011
bersabda, “Barangsiapa dilihat adakah syaitan benar-benar dirantai
Allah (dengan pandangan rahmat), sepanjang Ramadan? Padahal
orang tersebut tidak akan diadzab maksiat masih juga banyak terjadi
selama-lamanya.” dalam bulan suci ini.
Kedua, sesungguhnya bau yang Jawabnya, tidak lain karena diri
tidak sedap yang keluar dari mulut mereka yang melakukan maksiat
mereka yang berpuasa pada senja itu, meski pada dzahirnya mereka
hari itu lebih harum di sisi Allah berpuasa, tetapi jiwanya telah
dibanding dengan minyak misik. dikuasai oleh nafsu. Perlu diketahui
Ketiga, sesungguhnya malaikat tarikan nafsu itu lebih kuat dibanding
memohonkan ampun bagi orang syaitan. Bagi mereka hanyalah perut
yang berpuasa siang dan malam. yang berpuasa, tidak makan dan
Keempat, sesungguhnya Allah tidak minum, sedangkan mata, hati,
memerintahkan surgaNya melalui telinga, kaki dan anggota tubuh lain
firmanNya, “Bersiap-siaplah surgaKu tidak ikut berpuasa. Jika demikian Dari Aisyah ra,
dan berhias dirilah untuk hamba-
hambaKu, mereka beristirahat dari
yang terjadi, maka dihadapan Allah
puasa mereka tidak ada artinya.
berkata; bahwa
lelahnya dunia menuju rumahKu Mengenai perilaku orang-orang Rasulullah saw.
dan kemuliaanKu.” yang telah dikuasai oleh nafsu ini,
Keutamaan kelima pula yang Rasulullah menyatakan: “Banyak Bersabda :“Orang
ditegaskan oleh Rasulullah ialah
sesungguhnya pada akhir malam
sekali orang yang berpuasa, tetapi
tidak mendapatkan apa-apa
yang
Ramadan yaitu malam hari raya, dari puasanya selain lapar dan membaca Al-Qur’an
Allah mengampuni orang yang dahaga, dan banyak sekali mereka
berpuasa semuanya. Mengenai yang ibadah malam hari tidak dan
keutamaan kelima ini seorang
sahabat bertanya: “Wahai
mendapatkan apa-apa kecuali
kurang tidur/begadang.” (HR.
ia mahir
Rasulullah, apakah malam Lailatul Nasai) membacanya, maka
Qadar itu?” Rasulullah menjawab, Sewaktu berpuasa, seluruh
“tidakkah kamu perhatikan para manusia berjuang melawan hawa kelak ia
pekerja yang melaksanakan
pekerjaannya, bila telah selesai
nafsunya, takut melanggar segala
larangan Allah meski sekecil apapun,
akan bersama para
mengerjakan pekerjaannya mereka padahal tidak ada manusia lain yang malaikat yang mulia
segera dibayar gajinya? Itulah melihat tingkah laku perbuatannya.
ampunan yang diberikan setiap Tujuan penting puasa adalah untuk lagi taat kepada
malam”.
Kini ruang terbuka luas kepada kita
membentuk sikap berdisiplin di
kalangan mukmin, terutama disiplin
Allah.”
untuk merebut kelima keutamaan terhadap waktu. Namun tidak Dan orang yang
itu, kita harus bersedia menyambut sedikit mereka yang menyimpangi
Ramadan dengan penuh rasa tujuan ajaran puasa itu, seperti membaca Al-Qur’an,
keinsyafan dan menanamka tekad
untuk memastikan ia tidak berlalu
memperbanyak tidur dengan
alasan capek dan letih, atau banyak
sedang ia masih
begitu saja tanpa memberikan makan di malam hari. Akhirnya terbata-bata lagi berat
berkah. tujuan utama puasanya menjadi
Pada bulan ini, Allah akan kurang sempurna atau bahkan tidak dalam membacanya,
membukakan pintu surga dan
menutup pintu neraka. Rasulullah
berhasil yaitu berjuang melawan
hawa nafsu.
maka ia akan
menyatakan: “Apabila tiba Kembali kepada anda, apakah mendapatkan dua
Ramadan, maka dibukakan pintu Menjadikan puasa sebagai alasan
surga dan ditutuplah pintu neraka, bermalas-malasan ataukah pahala.” (HR. Bukhari
syaitan pun dibelenggu.” (HR.
Muslim).
menjadikannya
mendekat Allah?
media untuk Muslim)
Mungkin ada yang bertanya Ahmad Zahr al Din
2. Sayang sekali ternyata kami tidak menemukan dalil yang menganjurkan waktu yang paling baik untuk berziarah
kubur. Apalagi jika dikaitkan dengan kedatangan bulan Ramadhan. Yang ada hanyalah anjuran untuk berziarah
kubur, karena mengingatkan kita kepada kematian. Tapi waktunya tidak pernah ditentukan. Jadi boleh kapan saja,
tidak harus menjelang masuknya bulan Ramadhan.
Adapun kebiasaan yang sering kita saksikan di tengah masyarakat untuk berziarah kubur menjelang datangnya
Mading Mushollah Asy-Syabab Edisi 6/Juli/III/2011
Ramadhan, kami yakin bahwa mereka melakukannya tanpa punya dalil yang eksplisit dari nabi SAW. Dalil yang
mereka gunakan hanyalah dalil umum tentang anjuran berziarah kubur. Sedangkan dalil yang mengkhususkan ziarah
kubur menjelang Ramadhan, paling tinggi hanya sekedar ijtihad. Itu pun masih sangat mungkin disanggah.
Beliau SAW tidak pernah menganjurkan secara tegas bahwa bila Ramadhan menjelang, silahkan kalian berziarah
ke kuburan-kuburan. Atau kalau ke kuburan jangan lupa pakai pakaian hitam-hitam, dan juga jangan lupa bawa
kembang buat ditaburkan. Sama sekali tidak ada nashnya, baik di Al-Quran maupun di Sunnah nabi-Nya.
Dan memang semua fenomena itu terjadi begitu saja, tanpa ada ulama yang memberian arahan dan penjelasan.
Padahal masyarakat kita ini terkenal sangat agamis dan punya semangat besar untuk menjalankan agama.
Sayangnya, mereka tidak punya akses untuk bertanya kepada para ulama syariah yang ahli di bidangnya.
Yang tersedia hanya para penceramah, da’i, atau ahli pidato yang digelembungkan namanya lewat media massa,
sehingga sangat tenar bahkan masuk ke wilayah selebriti, tetapi sayangnya mereka kurang punya perhatian dalam
masalah hukum Islam, apalagi sampai kepada kritik sanad hadits-hadits nabawi.
Ini perlu dipikirkan agar jangan sampai kejahilan di tengah umat ini terus-menerus terjadi, bahkan menjadi
tradisi. Sudah waktunya bila umat ini punya akses kuat kepada para ulama ahli syariat, untuk meluruskan kembali
kehidupan mereka sesuai dengan syariat Islam yang lurus. Jauh dari pola ikut-ikutan tanpa manhaj yang benar.
Namun sekedar mencaci dan mengumpat atau menuduh bahwa mereka itu ahli bid’ah, atau jahiliyah, atau tidak
sejalan dengan manhaj ahli sunnah, tentu tidak akan menyelesaikan masalah. Bahkan dalam banyak kasus, malah
akan menimbulkan masalah.
Kita berharap proses pencerahan umat untuk mengenal syariah ini tidak terkotori dengan adab yang buruk, atau
dengan sikap arogan, yang hanya akan membuat objek dakwah kita semakin menjauh. Yang dibutuhkan adalah
pemberian pemahaman secara simpatik, cerdas, dan tetap menghargai serta tidak mempermalukan.
Wallahu a’lam bishshawab, wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh,