TERIMA KASIH
APABILA ANDA BERKENAN
MENYEBARLUASKAN TULISAN INI
DISERTAI PENGAKUAN BAHWA INI
ADALAH KARYA KAMI
Disusun Oleh:
Alamat: Kantor Pusat KESAN Jl. Raya Widang - Tuban Po. Box 02 Babat 62271
Telp.: 0823-0189-7436 Email: ltnkesan_langitan@gamil.com
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Ilahi Rabi. Salawat serta salam semoga
senantiasa tercurah ke haribaan Baginda Nabi Saw.
Tersebab hanya karena perkenan-Nya kita semua sampai pada penghujung
bulan Sya'ban, bulan mulia yang penuh berkah dan ampunan. Selanjutnya,
menjelang di hadapan kita pintu gerbang bulan suci Ramadhan, bulan yang
tiap sepertiganya berarti rahmat, ampunan, dan pembebasan dari api neraka.
Ramadhan adalah api yang menyala, panas yang meluruhkan segala dosa. Pada
bulan ini, kita tahu, setan dan para sekutunya diikat, pintu-pintu neraka
ditutup rapat; sementara pintu surga dibuka lebar, dan jalan-jalan menuju ke
sana dilapangkan.
Tidak ada kebaikan melebihi kebaikan di Bulan Ramadhan. Hanya pada bulan
ini kita diwajibkan puasa, satu-satunya ibadah yang didaku oleh Allah Swt
sebagai milik-Nya. Hanya Allah Swt, satu-satunya, yang tahu dan kuasa
menghitung pahala dan lipatan kebaikannya.
Tidak akan pernah kita jumpai, pada bulan sebelum dan sesudah Ramadhan,
sebuah bulan di mana menghidupkan tiap sepertiga terakhir malamnya
diganjar dengan ampunan. Belum lagi jika kita berkesempatan menjumpai
Lailatul Qadar, sebuah malam yang teristimewa, yang kebaikannya hanya
dapat ditandingi dengan sepenuh ibadah selama seribu bulan. Karena itu,
barangsiapa yang tidak memperoleh kebaikan dari bulan yang murah ini, maka
ia tidak beroleh apa-apa lagi.
Risalah kecil ini hadir sebagai ikhtiar kami untuk menyempurnakan ibadah di
bulan Ramadhan. Tentunya masih banyak kekurangan di sana-sini dan jauh
dari kata sempurna. Karenanya, kritik dan saran dari sidang pembaca yang
mulia sangat kami harapkan.
Akhirnya, ucapan terima kasih kami haturkan kepada pihak-pihak yang
menjadi wasilah tersusunnya risalah kecil ini. Semoga amal yang tak berarti
ini dapat menjadi jariyah bagi kita semua.
1 Ramadhan 1442 H.
LTN Kesan Langitan
Lajnah Ta’lif Wan Nasyr Kesan Pusat Pondok Pesantren Langitan iii
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar ........................................... iii
Daftar Isi ................................................... iv
Daftar Maraji’............................................. 21
A. KEMULIAAN RAMADHAN
Salah satu waktu yang istimewa tersebut adalah bulan Ramadhan. Bulan
di mana Allah Swt. membuka lebar pintu surga untuk kaum muslimin.
Baginda Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila Ramadhan tiba, pintu-pintu
langit dibuka, pintu-pintu neraka Jahannam ditutup, dan setan di
belenggu dengan rantai.'' (HR. Bukhari dan Muslim)
،ِ ﺗُﻔْتَﺢُ ﻓِيهِ ﺃَْبوَﺍﺏُ ﺍلْﺠ ََﻨَﺔ،ُ ﺍﻓْتَرَﺽَ ﺍللهُ َعلَيْﻜُمْ صِيَامَه،ٌ َﺷﻬْرٌ مُبَاﺭَﻙ،ُﻗَدْ ﺟَا َﺀﻛُمْ ﺭَمَﻀَاﻥ
َ َمنْ حُرِﻡ،ٍ ﻓِيهِ لَْيلَ ﺔٌ ﺧَيْرٌ ِمنْ ﺃَلْﻒِ َﺷﻬْر،ُ ﻭَﺗُﻐَﻞُ ﻓِيهِ ﺍلﺸَيَاﻃِين،ِﻭَﺗُ ْﻐَل ُﻖ ﻓِيهِ ﺃَْبوَﺍﺏُ ﺍلْﺠَحِيم
َﺧَيْرَﻫَا ﻓَﻘَ ْد حُرِﻡ
وآﺧره عتﻖ من، وأوسطه مﻐﻔرة، أول ﺷﻬر رمﻀان رمحﺔ: أيﻀا من حديث أيب ﻫريرة
ً وروي
. رواه ابن أيب الدنيا واخلطيب وابن عساﻛر.الﻨار
Artinya: “Diceritakan dari Abi Hurairah ra., “Permulaan Ramadhan
adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, dan akhirnya
pembebasan dari api neraka.”
ﺧلوف ﻓم الصائم أﻃيب عﻨد: مل ﺗعطﻬا أمﺔ ﻗبلﻬم،أعطيت أميت مخس ﺧصال يف رمﻀان
مث، ويزين هللا عز وﺟﻞ ﻛﻞ يوم ﺟﻨته، وﺗستﻐﻔر هلم املالئﻜﺔ حىت يﻔطروا،هللا من ريﺢ املسك
ويصﻔد ﻓيه، ويصريوا إليك، يوﺷك عبادي الصاحلون أن يلﻘوا عﻨﻬم املؤنﺔ واألذى:يﻘول
:)ﻗيﻞ. ويﻐﻔر هلم يف آﺧر ليلﺔ، ﻓال خيلصوا إىل ما ﻛانوا خيلصون إليه يف غريه،مردة الﺸياﻃني
. ولﻜن العامﻞ إمنا يوىف أﺟره إذا ﻗﻀى عمله،ال: (اي رسول هللا! أﻫي ليلﺔ الﻘدر؟ ﻗال
Artinya: "Pada bulan Ramadhan, umatku diberi lima keutamaan yang
tidak diberikan kepada umat sebelumnya, yaitu: (1). Bau mulut
orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma
Kasturi, (2). Para malaikat memohonkan ampunan bagi mereka
sampai waktu berbuka, (3). Allah ‘Aazza wa Jalla setiap hari
menghiasi Surga-Nya lalu berfirman (kepada Surga), “Hampir
tiba saatnya para hamba-Ku yang salih dibebaskan dari beban
dan derita serta mereka menuju kepadamu, (4). Pada bulan ini
Lajnah Ta’lif Wan Nasyr Kesan Pusat Pondok Pesantren Langitan 2
para jin yang jahat diikat sehingga mereka tidak bebas
bergerak seperti pada bulan lainnya, (5). Dan diberikan kepada
umatku ampunan pada akhir malam. "Beliau ditanya, “Wahai
Rasulullah apakah malam itu Lailah al-Qadar. Beliau
menjawab: “Tidak, namun orang yang beramal tentu diberi
balasannya jika menyelesaikan amalnya.” (HR. Ahmad)
عن أنس بن مالك أن عذاب الﻘرب يرﻓع عن املوﺗى يف ﺷﻬر رمﻀان وﻛذلك ﻓتﻨﺔ الﻘرب ﺗرﻓع
عمن مات يوم اجلمعﺔ أو ليلﺔ اجلمعﺔ
Artinya: “Dari Anas Ibn Maalik ra., Sesungguhnya siksa kubur diangkat
dari orang-orang yang meninggal di bulan Ramadhan, begitu
juga fitnah kubur diangkat bagi orang yang meninggal di hari
Jumat atau malam Jumat.”
1. DEFINISI PUASA
ﻛﻞ ممسك عن ﻛالم أو ﻃعام أو سري ﻓﻬو صائم:ﻗال أبو عبيد الﻘاسم بن سالم
Artinya: “Setiap orang yang menahan, baik dari berbicara, makan
atau menahan dari melakukan perjalanan, maka bisa
disebut puasa (secara bahasa).3
1 Sayyid Hasan Ibn Ahmad al-Kaff, Al-Taqrirat al-Sadidah fi al-Masa'il al-Mufidah, Tareem: Yaman: Daar al-Mirats al-
Nabawy, 2003, 433.
2 Sayyid Hasan Ibn Ahmad al-Kaff, Al-Taqrirat al-Sadidah, 434.
3 Imam Ahmad Ibn Muhammad Ibn Ali al-Fouyumi, Mishbah al-Munir, Juz 1, Beirut: al-Maktabah al-‘Ashriyah, 1996, 352.
.اإلمساك عن مجيع املﻔطرات من ﻃلوع الﻔﺠر إىل غروب الﺸمس بﻨيﺔ خمصوصﺔ
Yaitu menahan diri dari semua hal yang bisa membatalkan puasa yang
dimulai dari terbitnya fajar shadiq (Subuh) hingga terbenamnya
matahari (Maghrib) dengan niat secara khusus.4
2. KEUTAMAAN PUASA
أﺧرج اإلمام مسلم من حديث أىب ﻫريرة رضى هللا عﻨه أ َن الﻨىب صلى هللا عليه وسلم
. وﻓرحﺔ حني يلﻘى ربه، ﻓرحﺔ حني يﻔطر: للصائم ﻓرحتان:ﻗال
3. ATURAN BERPUASA
c) Rukun Puasa
6 Memukul disini maksudnya adalah memberi pelajaran, tidak boleh menyakiti secara fisik sampai keterlaluan.
7 Sayyid Hasan Ibn Ahmad al-Kaff, Al-Taqrirat al-Sadidah, 439.
8 Syaikh Nawawi al-Jawi, Kasyifah al-Saja, Jakarta: Daar al-Kutub al-Islamiyah, 2008, 195.
9 Syaikh Nawawi al-Jawi, Quth al-Habib al-Gharieb, Jakarta: Daar al-Kutub al-Islamiyah, 2002, 219.
10 Sayyid Hasan Ibn Ahmad al-Kaff, Al-Taqrirat al-Sadidah, 440.
e) Sunah Puasa
1) Segera berbuka; hal ini disunahkan untuk meringankan
beban. Jika menunda-nunda berbuka berarti ia telah
menambah jam atau waktu berpuasa, tentunya ini akan
lebih menambah beban, sedangkan Islam memiliki ajaran
yang mempermudah pemeluknya. Nabi Saw. bersabda:
والتمر، يستحب ملن عﻨده ﺟوع ﺷديد أن يﻨبه معدﺗه أبﻛﻞ حلو: ﻗالوا
أوىل؛ ألنه يعني املعدة ويعطيﻬا حرارة
Artinya: “Ulama berkata: “Disunahkan bagi orang yang
sangat lapar agar memulai makan (agar tidak
ويﻘرأ غريه عليه، أن يﻘرأ على غريه: واملدارسﺔ ﻫي،ومدارسﺔ الﻘرآن أﻓﻀﻞ
. ﻓإن ﻗرأ ما بعده وﻫﻜذا ﻓﻬي إدارة حسﻨﺔ،ما ﻗرأه
Artinya: “Paling afdal adalah metode mudarasah, yaitu:
seseorang membaca di hadapan (disimak) orang
lain, kemudian secara bergantian ia juga
mendengarkan (menyimak) bacaan orang lain
tersebut di ayat atau surat yang sama. Akan
tetapi jika orang lain tersebut meneruskan ayat
setelahnya (tidak mengulang ayat yang telah
dibaca temannya), maka metode ini disebut
idarah, dan hal ini juga dikatakan bagus.15
5) Bersedekah di bulan Ramadhan; bersedekah dianjurkan
terlebih di bulan Ramadhan.
f) Makruh Puasa
Maksud dari sub judul ini adalah hal-hal yang dihukumi makruh
saat berpuasa, diantaranya:
1) Mengunyah; mengunyah makanan hukumnya makruh dan
tidak membatalkan puasa jika tidak ada yang tertelan, jika
ada yang tertelan maka membatalkan puasa;
2) Menyicip makanan (sekedar untuk mengetahui rasa);
perbuatan ini dihukumi makruh jika tanpa ada hajat serta
tidak ada yang tertelan. Jika ada yang tertelan maka bisa
membatalkan puasa;
3) Bekam; dimakruhkan baik yang dibekam maupun yang
membekam;
- Dalam kitab Taqrirat bab zakat fitri disebutkan: satu sha' adalah
empat mud, sedang satu sha' senilai : 2,75 kg.20 (artinya satu mud
adalah satu sha' dibagi empat = 2,75 ÷ 4 = 0,6875 kg ( mendekati
tujuh ons).
- Syaikh Ali Jum'ah menjelaskan ukuran mud menurut beberapa
ulama sebagai berikut :
Satu mud menurut Hanafiyah adalah 2 rithl iraq, maka satu
mud menurut Hanafiyyah senilai: 406,25 ×2 = 812,5 gram
Sedangkan menurut mayoritas ulama, satu mud sama dengan
satu rithl Iraq lebih sepertiga, maka satu mud menurut
mayoritas ulama senilai: 352,5 × 1,333 = 510 gram.21
1. MAKNA TARAWIH
ويف، مسيت بذلك السرتاحﺔ الﻘوم بعد ﻛﻞ أربع ﺗﻜبريات،الرتوحيﺔ يف ﺷﻬر رمﻀان
والرتاويﺢ مجع ﺗروحيﺔ، صالة الرتوايﺢ ألهنم ﻛانوا يسرتحيون بني ﻛﻞ ﺗسليمتني: احلديث
. مثﻞ ﺗسليمﺔ من السالم، ﺗﻔعيلﺔ مﻨﻬا،وﻫي املرة الواحدة من الراحﺔ
Artinya: “Tarwihah di bulan Ramadhan disebut demikian sebab kaum
muslimin selalu istirahat setiap selesai empat rakaat. Di
dalam hadis disebut dengan nama tarawih sebab kaum
muslimin istirahat setiap selesai dua salam (empat rakaat),
bentuk jamak dari kata tarwihah ( )ترويحة-yang merupakan
masdar marrah- dari lafal rahah ()راحة, seperti lafal
taslimah dari lafal salam.”
Syaikh Ali Jumah menjelaskan bahwa, dari definisi tarawih sudah bisa
diketahui bahwa bilangan salat tarawih lebih dari 8 rakaat. Jika
tarwihah bermakna satu kali istirahat setiap usai menjalankan empat
rakaat, maka tarawih berarti beberapa kali istirahat. Jika ada dua
kali istirahat saja maka bilangan salat tarawih tersebut adalah 12
rakaat. Sehingga yang sesuai ijma' atau kesepakatan para ulama
adalah: bilangan rakaat tarawih adalah 20 rakaat tanpa witir, atau
23 rakaat dengan witir.
َﻀا َن َوالَ ِيف َغ ِْريهِ َعلَى إِ ْح َدى َع ْﺸَرة َ يد ِيف َرَمُ َما َﻛا َن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يَِز
َ ﻓَال، صلِي أَْربَ ًعا ِِ ِ ٍ
َ ُ ُمثَّ ي، ﻓَالَ ﺗَ ْسأ َْل َع ْن ُح ْسﻨ ِﻬ َّن َوﻃُوهل َّن، صلي أ َْربَ َع َرَﻛ َعات
ِ ي، ًرْﻛعﺔ
َُ ََ
اَّللِ ﺗَﻨَ ُام ﻗَ ْب َﻞ أَ ْن ﺗُوﺗَِر؟
َّ ولَ َاي َر ُس: ت ِ ُمثَّ ي، ﺗَسأ َْل عن حسﻨِ ِﻬ َّن وﻃُوهلِِ َّن
ُ ﻓَ ُﻘ ْل، صلي ثَالَ ًًث
َُ َ ْ ُ َْ ْ
. ﺗَﻨَ ُام َعْي ِِن َوالَ يَﻨَ ُام ﻗَلِْب: ال
َ َﻗ
Artinya: “Bagaimana salatnya Rasulullah Saw. saat Ramadhan? Saya
menjawab, “Beliau tidak pernah menambah, baik saat
Ramadhan atau selainnya dari sebelas rakaat. Salat empat
rakaat, jangan ditanya tentang baik dan panjangnya.
Kemudian salat empat rakaat, jangan ditanya baik dan
panjangnya. Kemudian salat empat rakaat, jangan ditanya
baik dan panjangnya. Kemudian salat tiga rakaat. Saya
bertanya, “Wahai Rasulullah apakah engkau tidur sebelum
berwitir? Beliau menjawab, “Dua mataku tidur tapi hatiku
tidak tidur.”
Jika saja dalil tarawih bukan bersumber dari Sayyidina Umar, maka
kaum muslimin tak akan melaksanakan salat tarawih berjamaah di
masjid dengan satu imam. Mereka yang berpendapat tarawih 8
rakaat, hanya mengikuti Sayyidina Umar hanya dalam hal
pelaksanaannya saja (berjamaah di masjid sepanjang bulan), dengan
alasan hal ini tidak dilakukan oleh Nabi Saw. Akan tetapi mereka
menolak bilangan rakaat yang dilakukakan oleh Sayidina Umar ra.
Ironisnya, mereka sudah merasa seakan-akan telah menerapkan
Sunah Nabi Saw. La haula wala quwwata illa billah.
َّاس ِ ِِ ِ َ اب رضى هللا عﻨه لَْي لَﺔً ِيف رم ِ َّاخلَط
ْ ت َم َع ُع َمَر بْ ِن
ُ ﻓَإ َذا الﻨ، إ َىل الْ َم ْسﺠد،ﻀا َن ََ ُ َﺧَر ْﺟ
ِِِّال ُع َمُر إ
َ ُ ﻓَ َﻘ َّ صالَﺗِِه
ُ الرْﻫ ِ
ب ي ِالرﺟﻞ ﻓَيصل َّ ي ِ ويصل،الرﺟﻞ لِﻨ ْﻔ ِس ِهَّ ي ِأَوزاع مت َﻔ ِرﻗُو َن يصل
َ َُ ُُ َ َُ َ ُُ َُ َُ ٌ َ ْ
،ب ٍ ُىب بْ ِن َﻛ ْع ِ أَرى لَو َمجعت ﻫؤالَِء علَى ﻗَا ِر ٍئ و
َِ ُمثَّ َعَزَم ﻓَ َﺠ َم َع ُﻬ ْم َعلَى أ.اح ٍد لَ َﻜا َن أ َْمثَﻞ
َ َ َ ُ َ ُ َْ ْ َ
Lajnah Ta’lif Wan Nasyr Kesan Pusat Pondok Pesantren Langitan 16
،ِال ُع َمُر نِ ْع َم الْبِ ْد َعﺔُ َﻫ ِذه
َ َ ﻗ،صالَةِ ﻗَا ِرئِ ِﻬ ْم
َ ِصلُّو َن ب
َ َُّاس ي
ُ َوالﻨ،ُﺧَرى ْ ت َم َعهُ لَْي لَﺔً أ
ُ ُمثَّ َﺧَر ْﺟ
َّ ِ ُ يُِر.ومو َن ِ ْوالَِّيت ي ﻨَامو َن عْﻨ ﻬا أَﻓ
ُ ﻀ ُﻞ م َن الَِّيت يَ ُﻘ
ُومو َن أ ََّولَه ُ َوَﻛا َن الﻨ،يد آﺧَر اللْي ِﻞ
ُ َّاس يَ ُﻘ َ ََ ُ َ َ
Artinya: “Aku keluar bersama Umar Ibn Khatthab r.a pada suatu
malam di Bulan Ramadhan menuju ke masjid. Ternyata
manusia terbagi-bagi dan terpisah di mana seorang laki-laki
salat sendiri, dan seseorang lainnya salat lalu sekelompok
orang salat dengan salatnya. Umar berkata; “Aku melihat
seandainya aku mengumpulkan mereka di bawah satu
orang qari’ (imam), maka ini lebih ideal. Lalu ia bermaksud
dan mengumpulkan mereka dengan Ubay bin Ka’ab sebagia
imam. Kemudian aku keluar bersamanya di malam yang
lain, dan orang-orang salat dengan (mengikuti) salat
imamnya. Umar berkata, “Bid’ah yang paling baik adalah
ini (salat tarawih), waktu di saat mereka sedang tertidur
adalah lebih baik daripada di saat mereka mendirikan
salat. Yang dimaksud Sayyidina Umar; bahwa akhir malam
(adalah lebih baik), sementara manusia mendirikannya di
awal malam.”
ما ﺭﻭﺍه ﺍلسائب بن يزيد ﺭضي ﺍلله عﻨه حيث ﻗاﻝ ﻛانوﺍ يﻘوموﻥ على عﻬد عمر بن
ﻭﻛانوﺍ يﻘرﺀﻭﻥ- ﻗاﻝ- ﺍلﺨطاﺏ ﺭضى ﺍلله عﻨه ﻓى ﺷﻬر ﺭمﻀاﻥ بعﺸرين ﺭﻛعﺔ
ﻭﻛانوﺍ يتوﻛﺌوﻥ على عصيﻬم ﻓى عﻬد عثماﻥ بن عﻔاﻥ ﺭضى ﺍلله عﻨه من، بالمﺌين
ﺷدﺓ ﺍلﻘياﻡ
Artinya: “Hadis yang diriwayatkan oleh Saib Ibn Yazid, beliau
berkata: “Mereka mendirikan salat pada masa Sayyidina
Umar ra. dalam bulan Ramadhan dengan 20 rakaat. Beliau
berkata: “Mereka membaca dua ratus (ayat) dan
berpegang kepada tongkat mereka pada masa Sayidina
Usman ra karena berat (lamanya) berdiri.”
ﻭعن يزيد بن ﺭﻭماﻥ ﻗاﻝ ﻛاﻥ ﺍلﻨاﺱ يﻘوموﻥ ﻓى ﺯماﻥ عمر بن ﺍلﺨطاﺏ ﻓى ﺭمﻀاﻥ
بثالﺙ ﻭعﺸرين ﺭﻛعﺔ
Artinya: “Diriwayatkan dari Yazid Ibn Ruman, beliau berkata: “Kaum
muslimin mendirikan salat pada masa Sayyidina Umar Ibn
Khatthab pada bulan Ramadhan dengan bilangan dua puluh
tiga rakaat.”
نرﻯ ﺃﻥ ما عليه ﺍألئمﺔ ﻭﺍلعلماﺀ ﻭﺍلمذﺍﻫب ﺍلﻔﻘﻬيﺔ على مر ﺍلعصوﺭ سلﻔا ﻭﺧلﻔا ﺷرﻗا
ﻭغربا ﺃﻥ صالﺓ ﺍلترﺍﻭيﺢ عﺸرين ﺭﻛعﺔ ﻭﻫى سﻨﺔ مؤﻛدﺓ ﻭليست ﻭﺍﺟبﺔ ﻓمن ﺗرﻛﻬا
حرﻡ ﺃﺟرﺍ عﻈيما ﻭمن ﺯﺍﺩ عليﻬا ﻓال حرﺝ عليه ﻭمن نﻘﺺ عﻨﻬا ال حرﺝ عليه ﺇال ﺃﻥ
ﻭهللا ﺗعالى ﺃعلى ﻭﺃعلم. ﺫلك يعد ﻗياﻡ ليﻞ ﻭليس سﻨﺔ ﺍلترﺍﻭيﺢ ﺍلمذﻛوﺭﺓ
“Bahwa pendapat yang diakui oleh para imam, ulama dan beberapa
mazhab fikih dari semenjak dahulu, baik di wilayah timur maupun
barat adalah salat tarawih berjumlah 20 rakaat dan hukumnya sunah
muakkadah (bukan wajib). Maka barang siapa meninggalkannya
berarti ia terhalang dari pahala yang besar. Tiada dosa bagi siapapun
yang menambahkannya, tiada dosa pula bagi siapapun yang
menguranginya, akan tetapi salatnya tersebut dinamakan qiyam al-
lail, bukan sunah tarawih yang telah disebutkan. Wallahu a’lam bi
al-shawwab.22
22 Syaikh Ali Jum'ah, al-Bayan li ma Yusyghilu al-Adzhan, Mesir: Daar al-Maqthum, 2009, 272-278.
1. PENGERTIAN ITIKAF
2. MASA I’TIKAF
23 Wahbah Zuhaili, Al-Fiqh al-Islam wa Adillatuhu, Juz III, Beirut: Daar al-Fikr, 2000, 123-124.
Al-Qur’an al-Karim