Anda di halaman 1dari 42

BUKU PANDUAN

ZIARAH WALI SANGA


MTs. MA’ARIF NU 1 JATILAWANG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Jl. Raya Tinggarjaya No.1051


Kec. Jatilawang Kab. Banyumas
Jawa Tengah
Telp. 0281-6848577

Teguh dalam Aqidah, Unggul dalam Prestasi,


dan Santun dalam
1 Perilaku
BUKU PANDUAN

Ziarah Wali Songo dan Ujian Takhassus


MTs Ma’arif NU 1 Jatilawang
Banyumas Jawa Tengah

Pelindung :
HANIF FAUZI, S.Ag., M.Pd.I.
(Kepala Madrasah)

Steering Committee :
SYAMSU, BA.
(Wakaur Kesiswaan)
SUKRON MA’MURI, S.Pd.
(Wakaur Humas)

Penyusun :
PANITIA

BIODATA PEMILIK
Nama : ………………………………………….………………
Kelas : …………………………………….……………………
Alamat : ………………………………………………….………
No. HP. : ………………………………………………….………
No. Bus & Kursi : ……….……………..… / ……………….………
PERINGATAN
2
1. Buku ini selalu dibawa selama perjalanan;
2.  Buku ini tidak dapat dipindah tangankan dengan cara
apapun tanpa seizin Panitia;
3.  Barang siapa yang menemukan buku ini harap
dikembalikan kepada yang bersangkutan atau kepada
Panitia;
4.   Buku sangat terbatas, apabila hilang segera lapor
Panitia.

SUSUNAN PANITIA ZIARAH


DAN UJIAN TAKHASSUS
MTs MA’ARIF NU 1 JATILAWANG
Pelindung : Hanif Fauzi, S.Ag.,M.Pd.I.
(Kepala Madrasah)
Steering Commitee : 1. Syamsu, BA..
2. Sukron Ma’muri, S.Pd.
Ketua : Drs. Masngud, M.Pd.
Sekretaris : Suroso, S.Kom.
Bendahara : Dra. Sri Suharyatiningsih
Sie. Pelayanan dan : Karsun, S.Ag.
Perjalanan
- Ketua Rombongan Bis : (1) Sukirno, SE. (2) Dartam,
SH.I. (3) Slamet Yulianto, SH. (4) Nurlaeli, S.Pd.
(5) M. Nurrijali, S.Kom. (6) Ida Farida Azizatin, S.Pd.
Sie. Pengujian Takhassus : Nurdin, S.Pd.I.
Sie. Kegiatan Peribadatan : Abdul Gofar, S.Pd.I.
- Imam Tahlil : 1. A. Dardiri, AR.
2. Syaifudin Zuhri
DAFTAR ISI
3
Halaman Judul............................................................... 1
Halaman Redaksional.................................................... 3
Susunan Panitia............................................................. 3
Daftar Isi........................................................................ 4
Tata Cara Ziarah............................................................ 5
Tata Tertib..................................................................... 5
Daftar Maqam yang Akan Diziarahi............................ 8
Jadwal Perjalanan.......................................................... 9
Doa Safar (Bepergian)................................................... 12
Salam dan Doa Ketika Sudah Sampai di Maqam......... 12
Doa dan Salam Untuk Para Wali, Ulama, dan Kiai ..... 13
Shalat Jamak dan Qashar............................................... 14
Contoh Niat Shalat Jamak dan Qashar.......................... 15
Profil Tokoh dan Lokasi Ziarah ................................... 17
Daftar Kelompok Ujian Takhassus .............................. 39
Jadwal Ujian Takhasus.................................................. 39
Daftar Penguji Ujian Takhasus..................................... 40
Kontak Panitia............................................................... 41

TATA CARA ZIARAH

4
1. Ketika akan berangkat berdoa dan niat secara ikhlas
untuk beribadah kepada Allah SWT.
2. Bacalah tata tertib ziarah secara seksama.
3. Ketika sudah sampai, pada tiap maqam ucapkanlah
salam kepada ahli qubur/wali/ulama/kiai yang ada
disitu.
4. Selama ziarah usahakan selalu mengingat Allah dan
perbanyaklah membaca kalimah-kalimah Allah,
shalawat, tahlil, atau membaca Alquran dll.
5. Jangan melakukan hal-hal yang dapat menjadikan
kemusyrikan dan mubah seperti memberi sesaji, baik
makanan, minuman, atau uang ke maqam.
6. Ingat ! kegiatan ini murni ibadah bukan agenda plesir,
belanja, atau bersenang-senang yang dapat
mengurangi atau merusak niat dan pahala ziarah.
7. Ikutilah segala petunjuk dan aturan dari imam ziarah
dan panitia.

TATA TERTIB

A. Kewajiban :
1. Niat dan berdoa untuk Ziarah Wali Sanga dengan
tujuan untuk beribadah kepada Allah SWT;
2. Mengikuti setiap kegiatan hingga selesai;
3. Mengenakan pakaian yang pantas dan sopan
dengan ketentuan :
a. Hari Kamis berpakaian OSIS, Jum’at
berpakaian BATIK MA’ARIF dan Sabtu
mengenakan KAOS MTs. MANUSAJA

5
b. Membawa pakaian (baju koko/kemeja)
cadangan dan jaket tebal.
c. Bersepatu dan berkaus kaki.
4. Peserta didik diharuskan membawa :
a. Peralatan mandi (handuk, sabun, sikat gigi,
pasta gigi)
b. Peralatan shalat (mukena, sarung, songkok)
c. Obat-obatan pribadi (minyak kayu putih, obat
anti mabuk, anti nyamuk dll.)
d. Uang saku dan bekal awal secukupnya
(makanan, snack, dan minuman).
e. Jas hujan/payung sebagai langkah antisipasi
apabila hujan.
f. Sandal
5. Segera manuju maqbaroh/maqam saat sampai
tujuan;
6. Berkumpul dikendaraan 10 menit sebelum
berangkat;
7. Meminta izin kepada panitia apabila
meninggalkan kendaraan/bus;
8. Selalu membawa buku panduan;
9. Menjaga kebersihan dan kesehatan dalam Bus;
10. Menjaga sopan santun dan nama baik rombongan;
11. Memperhatikan dan mematuhi instruksi Panitia.

B. Larangan :
1. Membawa barang dan mengenakan perhiasan
secara berlebihan
2. Menabur uang, mengambil sesuatu ke dan dari
area maqam

6
3. Melakukan aktivitas seperti mandi, buang hajat,
makan, belanja/jajan tanpa ada izin dari Panitia
atau tidak di tempat yang telah ditentukan
4. Membawa rokok dan merokok serta membawa
senjata tajam.
5. Melepas jilbab selama ziarah bagi Peserta didik
putri baik di dalam bus maupun di luar bus.

C. Lain-lain
1. Peserta didik yang melanggar salah satu aturan di
atas akan dikenakan sanksi, baik sanksi edukatif
maupun pengurangan bahkan pemberian nilai nol
untuk ujian takhasus;
2. Kehilangan barang bawaan bukan menjadi
tanggungan panitia/madrasah tapi menjadi
tanggungan peserta sepenuhnya;
3. Peserta yang tertinggal setelah batas waktu yang
telah ditentukan, diluar tanggung jawab Panitia;
4. Bepergian selalu bersama-sama;
5. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,
diharapkan tidak makan/jajan sembarangan;
6. Route perjalanan dapat berubah sesuai dengan
situasi dan kondisi;
7. Aktifitas yang tidak sesuai dengan jadwal yang
ada, sangat menghambat perjalanan;
8. Selama perjalanan hendaknya memperbanyak
Zikir dan Sholawat;
9. Siapkan Shodaqoh (recehan) di setiap Makam;
10. Hal-hal yang belum tertulis akan diatur kemudian.
DAFTAR MAQAM & TEMPAT
YANG AKAN DIZIARAHI
7
1. Sunan Gunung Jati (Cirebon, Jawa Barat)
2. Habib Ahmad Bin Abdullah Bin Thalib Al Athas
(Sapuro, Pekalongan)
3. Masjid Agung Jawa Tengah (Semarang, Jateng)
4. Raden Fatah (Sultan Demak ke-1) dan Masjid Agung
Demak Jawa Tengah
5. Sunan Kalijaga (Raden Syahid), Kadilangu Demak
Jawa Tengah
6. Sunan Kudus (Raden Ja’far Shadiq) dan Menara
Kudus, Kudus Jawa Tengah
7. Sunan Muria (Raden Umar Sa’id), Bukit Muria Jawa
Tengah
8. Sunan Bonang (Raden Maqdum Ibrahim), Tuban Jawa
Timur
9. Syekh Ibrahim as-Samarqandi (Tuban, Jawa Timur)
10. Sunan Drajat (Raden Qosim/Syarifudin), Sedayu Jawa
Timur
11. Sunan Giri (Raden Paku), Bukit Giri Jawa Timur
12. Maulana Malik Ibrahim, Gresik Jawa Timur
13. Sunan Ampel (Raden Ahmad Ali Rahmatullah),
Surabaya Jawa Timur
14. KH. Kholil, Bangkalan, Madura
15. KH. Hasyim Asyari (Pendiri NU), Jombang Jatim
16. KH. Wahid Hasyim (Penggerak NU), Jombang Jatim
17. KH. Abdurrahman Wahid/Gus Dur (Presiden RI ke-4,
mantan Ketua PBNU) Jombang Jawa Timur

J A D W A L PE R J A L A N A N
Kamis, 22 Desember 2016
8
08.00 - 09.00 : Persiapan ( Presensi, Do’a )
09.00 - 13.00 : Perjalanan menuju Makam Sunan
Gunung Jati Cirebon
13.00 : Tiba di Makam Sunan Gunung Jati
13.00 - 14.00 : Do'a Tahlil di Makam dan Sholat Jamak
Takdim Dzuhur + 'Ashar
14.00 - 17.00 : Perjalanan menuju Makam Habib Ahmad
Pekalongan
17.00 : Tiba di Makam Habib Ahmad
17.00 - 19.00 : Do'a Tahlil di Makam dan Sholat Jamak
Takdim Maghrib + Isya
19.00 - 22.00 : Perjalanan menuju Semarang
22.00 : Tiba di MAJT
22.00 - 06.00 : MCK, Ujian Takhassus, Istirahat,
Sholat Subuh

Jum’at, 23 Desember 2016


06.00 - 07.00 : Perjalanan menuju Makam Raden Fatah
(Demak)
07.00 : Tiba di Makam Raden Fatah (Demak)
07.00 - 08.00 : Do'a Tahlil
08.00 - 08.30 : Perjalanan menuju Makam Sunan
Kalijaga (Kadilangu)
08.30 : Tiba di Makam Sunan Kalijaga
(Kadilangu)
08.30 - 09.30 : Do’a Tahlil
09.30 - 10.00 : Perjalanan menuju Sunan Kudus
10.00 : Tiba di Makam Sunan Kudus
10.00 - 12.00 : Do'a Tahlil
12.00 - 14.00 : Perjalanan menuju Makam Sunan Muria
14.00 : Tiba di Makam Sunan Muria

9
14.00 – 16.00 : Naik ke Makam Sunan Muria, Do’a
Tahlil
16.00 - 17.00 : MCK dan Sholat Jamak Takhir Dzuhur +
'Ashar, Belanja Souvenir
17.00 - 22.00 : Perjalanan menuju Makam Sunan
Bonang (Lamongan - Tuban)
22.00 : Tiba di Makam Sunan Bonang
22.00 - 23.00 : Do'a Tahlil, Sholat Jamak Takhir
Maghrib + Isya
23.00 - 24.00 : Perjalanan menuju Makam Syekh
Ibrahim As-Samarqandi (Tuban)
24.00 : Tiba di Makam Syekh Ibrahim As-
Samarqandi
24.00 - 01.00 : Do'a Tahlil
01.00 - 06.00 : Istirahat, MCK dan Sholat Shubuh,
Makan Pagi (Menyelesaikan Ujian
Takhassus jika masih ada yang belum
selesai)

Sabtu, 24 Desember 2016


06.00 - 07.30 : Perjalanan menuju Makam Sunan Drajat
07.30 : Tiba di Makam Sunan Drajat
07.30 - 10.00 : Do'a Tahlil
10.00 - 12.00 : Perjalanan menuju Makam Maulana
Malik Ibrahim (Gresik)
12.00 : Tiba di Makam Maulana Malik Ibrahim
(Gresik)
12.00 - 14.00 : Do’a Tahlil, Sholat Jamak Takdim
Dzuhur + 'Ashar
14.00 - 15.00 : Perjalanan ke Makam Sunan Giri
15.00 : Tiba di Makam Sunan Giri

10
15.00 - 16.00 : Do’a Tahlil
16.00 - 18.00 : Perjalanan ke Makam Sunan Ampel
18.00 : Tiba di Makam Sunan Ampel
18.00 - 20.00 : Do'a Tahlil, Sholat Jamak Takhir
Maghrib + Isya
20.00 - 22.00 : Perjalanan menuju Bangkalan - Madura
(Suramadu)
22.00 : Tiba di Makam Mbah Kholil Bangkalan
22.00 - 24.00 : Do'a Tahlil
24.00 - 03.00 : Perjalanan pulang menuju Makam Gus
Dur ( Jombang )
03.00 : Tiba di Makam Gus Dur
03.00 - 04.30 : Do'a Tahlil dan Sholat Shubuh

Minggu, 25 Desember 2016


04.30 - 07.30 : Perjalanan menuju Sragen
07.30 - 09.00 : Makan Pagi di RM Nurul Huda – Sragen
09.00 - 11.00 : Perjalanan menuju Pantai Glagah –
Kulonprogo
11.00 : Tiba di Pantai Glagah
11.00 - 13.00 : Refreshing, Sholat Jamak Takdim
Dzuhur + 'Ashar
13.00 - 17.00 : Perjalanan pulang menuju Jatilawang
17.00 : Tiba di MTs Ma'arif NU 1 Jatilawang

DO’A SAFAR (BEPERGIAN)

11
‫خَر َلَن ا هَ َذا وَمَ ا ُكَّنا‬
‫حَنا الَِّذى سّ َّ‬ ‫اهلل اكبر اهلل اكبر اهلل اَكبر سُْب َ‬
‫ك ِفى سَفَ ِرناَ‬ ‫َل ُه مُ ْق ِرِنْيَن َوِإَّن ِاَلى رَِّبَن ا َلُمْنقَلُِب وَْن َاَّل ُ‬
‫لهَّم ِاَّنَانسَْئُل َ‬
‫َه َذا اْلبِ رَّ َوَت ْق َوى وَِمَن ْاَلعمَ ِل مَ ا تَرْضَى َاَّللهَُّم َه وِّْن َعَلْيَن ا ِفى‬
‫ب ِفى الس َّفَِر‬
‫اح ُ‬
‫ت الص َّ ِ‬
‫ه اللهَُّم َاْن َ‬
‫س ََفرَِنا َه َذا وََاْطوَِعَّنا بُعْ َد ُ‬
‫وكَاَب ة‬
‫اء السََّفرِ َ‬
‫ك مِْن َوْعَث ِ‬
‫خِلْيقًُة ِفى اَْالْهِل اللهَُّم ِاِّنى َاعُْوذُِب َ‬
‫واْل َ‬
‫َ‬
‫اهلِ‪.‬‬
‫مال َوْاَل ْ‬
‫ب ِفى اَْل ِ‬
‫منَقَل ِ‬
‫منَظرِ َوُسوِْء ْاُل ْ‬
‫ْاَل ْ‬

‫‪SALAM DAN DO’A‬‬


‫‪KETIKA SUDAH SAMPAI DI MAQAM‬‬

‫اءاهللُ بِ ُك ْم الَ ِح ُق ْو َن‬ ‫ِ‬ ‫ٍ ِِ‬


‫لس الَ ُم َعلَْي ُك ْم َد َار َق ْوم ُم ْؤ من ْي َن َوانَّاَ ا ْن َش َ‬ ‫اَ َّ‬
‫َأج َر ُه ْم َوالََت ْفتِنَّا‬ ‫ِ‬
‫َأل اهللَ لَنَا َولَ ُك ْم ال َْعا فيَ ةَ‪ .‬اَللَّ ُه َّم الَتَ ْح ِر ْمنَا ْ‬ ‫نَ ْس ُ‬
‫َب ْع َد ُه ْم َوا ْغ ِف ْرلَنَ َاول َُه ْم‬

‫‪SALAM DAN DO’A‬‬


‫‪UNTUK PARA WALI, ULAMA, DAN KIAI‬‬
‫‪12‬‬
‫(‪)dibaca sambil berdiri‬‬
‫اك َزاِئ ِريْ َن‬‫ب الْ َك َر َام ِة‪ِ ,‬جْئ نَ َ‬ ‫اهلل ‪ِ .....‬‬ ‫ك يا ولِ َّي ِ‬
‫صاح َ‬ ‫َ‬ ‫لسالَ ُم َعلَْي َ ّ َ‬ ‫اَ َّ‬
‫اك َش َها َدةَ اَ ْن الَ اِلَّهَ اِالَّ اللَّهُ َواَ َّن‬ ‫ك َواقِ ِف ْي َن‪ ,‬اَ ْو َد ْعنَ َ‬ ‫َو َع َل َم َق ِام َ‬
‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‪.‬‬ ‫ِ‬
‫ُم َح َّم ًد َر ُس ْو ُل اَللَّه َ‬
‫الر ْحم ِن َي ْغ َشا ُك ْم‬ ‫ِم َن َّ‬ ‫ادةُ‬‫اس َ‬ ‫ِ‬
‫َسالَ ُم اهلل يَ َ‬
‫ص ْدنَـا ُك ْم طَلَْبنَا ُك ْم‬ ‫قَ َ‬ ‫اد اهللْ ِجْئ نَا ُك ْم‬ ‫ِعبَ َ‬
‫بِ ِه َّمتٍ ُك ْم َو َج ْد َوا ُكم‬ ‫تُِغ ْي ُث ْونَـا تُِع ْي ُن ْو َن‬
‫َعطَايَا ُك ْم َه َدايَا ُك ْم‬ ‫فَاَ ْح ُب ْونَ َاواَ ْعطُْونَا‬
‫فَ َحا َشا ُك ْم َو َحا َشا ُكم‬ ‫فَالَ َخيَّْبتُ ُم ْـواظَنّى‬
‫َو ُف ْزنَا ِح ْي َن ُز ْرنَا ُك ْم‬ ‫َس ِع ْدنَـااِ ْذاََت ْينَا ُك ْم‬
‫الر ْحم ِن َم ْوالَ ُك ْم‬ ‫لى َّ‬ ‫ِ‬ ‫َف ُق ْو ُم ْوا َوا ْش َفعُ ْوافِ ْينَـا‬
‫اَ‬
‫ـام ْن َم َزايَا ُك ْم‬ ‫عسى نَحظَى عسى َنعطَى مزاي ِ‬
‫ََ َ‬ ‫ََ ْ ََ ْ‬
‫َع َسى نَظ َْر ْة َع َسى َر ْح َم ْة َت ْغ َشانـَ َاوَت ْغ َشا ُك ْم‬
‫و َع ْين ِ‬
‫اهلل َت ْر َعا ُك ْم‬ ‫اهلل َحيَّـا ُك ْم‬ ‫سـالَم ِ‬
‫َ ُ‬ ‫َ ُ‬
‫َّ‬
‫َو َسل َم َما اََت ْينَا ُك ْم‬ ‫ص َّل اهلل َم ْوالَنـاَ‬ ‫َو َ‬
‫َو ُم ْن ِق ْذنَا َواِيَّا ُك ْم‬ ‫َعلَى ال ُْم ْختَا ِر َشافِ ِعنَا‬
‫‪Doa Setelah Tahlil untuk sendiri-sendiri ± 5 menit,‬‬
‫‪selanjutnya membaca :‬‬
‫‪13‬‬
1. Istighfar 3x
2. Syahadat 3x
3. Shalawat 3x
4. Bismilahirrahmanirrahim 3x tanpa nafas.
5. Selanjutnya memabaca doa :

‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه‬ ٍ ِ ِ


َ ‫ك ُم َح َّمد‬ َ ِّ‫ك بِنَبِي‬ َ ‫اَللَّ ُه َّم انِّى اَ ْس اَ ل‬
َ ‫ُك َواَتَ َش َّف ْع ا ْلي‬
ِ
..... ‫ يَا َس يِّ ِد ْى‬..... ‫ك‬ َ ِّ‫ك بَِولِي‬َ ‫َو َس لَّ َم َواَ ْه ِل َب ْيتِ ِه َواََت َو َّس ُل ال َْي‬
.... ‫اجتِ ْي َه ِذ ِه‬ ِ َ َ‫ك فِى ق‬ ِ ِ‫اِنِّي اََتو َّسل ب‬
َ ‫ضاء َح‬ َ ِّ‫ك الَي َرب‬ َ ُ َ ْ
Ket. :
Pada bagain titik-titik disebutkan apa yang menjadi hajat
saudara.
Contoh : Ya Alloh Ya Rabby dengan wasilah
Sunan/Wali/Kiai Kalijaga saya mohon ……………………

SHALAT JAMAK DAN QASHAR


Jamak shalat adalah melaksanakan dua shalat fardhu
dalam satu waktu shalat tertentu. Shalat yang bisa dijamak
adalah shalat dhuhur dengan ashar dan maghrib dengan
isya. Shalat jamak dibagi menjadi 2 (dua) :
1. Jamak taqdim, yaitu mengerjakan 2 (dua) shalat dalam
satu waktu pada waktu shalat fardu yang waktunya
lebih awal. Misalnya shalat Dhuhur dengan Ashar
dikerjakan di waktu Dhuhur atau shalat Maghrib
dengan Isya dikerjakan di waktu Maghrib.

14
2. Jamak ta’khir, yaitu mengerjakan 2 (dua) shalat dalam
satu waktu pada shalat fardhu yang kedua. Misalnya
shalat Dhuhur dengan Ashar dikerjakan di waktu
Ashar atau shalat Maghrib dengan Isya dikerjakan di
waktu Isya.

Ketika akan melaksanakan shalat jamak terlebih dahulu


harus diniati sebelum masuk waktu shalat yang
bersangkutan.

Qashar adalah meringkas jumlah rakaat shalat pada shalat


ruba’yyah (Dhuhur, Ashar, Isya) dari 4 (empat) rakaat
menjadi 2 (dua) rakaat.

CONTOH NIAT JAMAK DAN QASHAR


Shalat Dzuhur dengan shalat Ashar, dikerjakan di waktu
Dzuhur (jamak taqdim)

ْ ‫رض الظُّ ْه ِر َر ْك َعَت ْي ِن َم ْج ُم ْو ًعا بِال َْع‬


‫ص ِر َج ْم َع‬ َ َ‫ص لِّى ف‬ َ ُ‫ت ا‬
ُ ْ‫َن َوي‬
‫ص ًرا َم ُأم ْو ًمالِلَّ ِه َت َعالَى‬
ْ َ‫َت ْق ِديْ ِم ق‬
: Shalat Qashar

‫ص ًرا َم ُْأم ْو ًما لِلَّ ِه َت َعالَى‬


ْ َ‫ص ِر َر ْك َعَت ْي ِن ق‬ َ ‫صلِّى َف ْر‬
ْ ‫ض ال َْع‬ َ ُ‫ت ا‬
ُ ْ‫َن َوي‬
Shalat Dzuhur dengan shalat Ashar, dikerjakan di waktu
Ashar (jamak ta’khir)

15
‫رض الظُّ ْه ِر َر ْك َعَت ْي ِن َم ْج ُم ْو ًعا بِال َْع ْ‬
‫ص ِر َج ْم َع‬ ‫ص لِّى فَ َ‬ ‫ت اُ َ‬‫نَ َويْ ُ‬
‫ص ًرا َم ُأم ْو ًمالِلَّ ِه َت َعالَى‬ ‫ِ‬
‫تَْأخ ْي ٍر قَ ْ‬
‫‪: Shalat Qashar‬‬

‫ص ًرا َم ُْأم ْو ًما لِلَّ ِه َت َعالَى‬


‫ص ِر َر ْك َعَت ْي ِن قَ ْ‬ ‫صلِّى َف ْر َ‬
‫ض ال َْع ْ‬ ‫ت اُ َ‬
‫َن َويْ ُ‬
‫‪Shalat Maghrib dengan Shalat Isya, dikerjakan diwaktu‬‬
‫)‪Maghrib (jamak taqdim‬‬

‫ث ر َكع ٍ‬
‫ات َم ْج ُم ْو ًعا‬ ‫رض ال َْم ْغ ِر ِ‬
‫صلِّى فَ َ‬
‫ب ثَالَ َ َ َ‬ ‫ت اُ َ‬ ‫نَ َويْ ُ‬
‫بِال ِْع َش ِاء َج ْم َع َت ْق ِديْ ٍم َم ُأم ْو ًمالِلَّ ِه َت َعالَى‬
‫‪: Shalat Qashar‬‬

‫ص ًرا َم ُْأم ْو ًما لِلَّ ِه َت َعالَى‬ ‫ِ‬


‫ض ال ِْع َشاء َر ْك َعَت ْي ِن قَ ْ‬
‫صلِّى َف ْر َ‬
‫ت اُ َ‬
‫َن َويْ ُ‬

‫‪Shalat Maghrib dengan Shalat Isya, dikerjakan diwaktu‬‬


‫)‪Isya (jamak ta’khir‬‬

‫ات َم ْج ُم ْو ًعا بِال ِْع َش ِاء‬


‫ث ر َكع ٍ‬ ‫رض ال َْمغْ ِر ِ‬
‫ب ثَالَ َ َ َ‬ ‫صلِّى فَ َ‬ ‫ت اُ َ‬ ‫نَ َويْ ُ‬
‫جمع تَ ِ‬
‫َأخ ْي ِر َم ُأم ْو ًما لِلَّ ِه َت َعالَى‬ ‫َْ َ‬
‫‪: Shalat Qashar‬‬
‫‪16‬‬
‫ص ًرا َم ُْأم ْو ًما لِلَّ ِه‬ ِ
ْ َ‫ض ال ِْع َشاء َر ْك َعَت ْي ِن ق‬
َ ‫صلِّى َف ْر‬
َ ُ‫ت ا‬
ُ ْ‫َن َوي‬
‫ال‬
َ ‫َت َع‬
PROFIL TOKOH DAN LOKASI

SUNAN GUNUNG JATI (SYARIF IDAYATULLAH)

 ALAMAT
Gunung Sembung Gunung Jati, didesa Astana
kecamatan Cirebon Utara, sekitar 15 KM dari Kota
Cirebon

 BIOGRAFI TOKOH
Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah di
perkirakan lahir sekitar tahun 1448 M. Ibunya adalah
Nyai Rara Santang, putri dari Raja Pajajaran yaitu
Raden Manah Rarasa. Sedangkan ayahnya adalah
Sultan Syarif Abdullah Huda, pembesar Mesir
keturunan Bani Hasyim dari Palestina. Syarif
Hidayatullah mendalami ilmu agama sejak berusia 14
tahun dari para ulama Mesir. Ia sempat berkelana ke
berbagai negara. Menyusul berdirinya Kesultanan
Bintoro Demak, dan atas restu kalangan ulama lain, ia
mendirikan Kesultanan Cirebon yang juga di kenal
sebagai Kesultanan Pakungwati.
Sunan Gunung Jati memanfaatkan pengaruhnya
sebagai cucu Raja pajajaran untuk menyebarkan islam
dari pesisir Cirebon ke pedalaman Pasundan atau
Priangan. Dalam berdakwah ia menganut
17
kecenderungan Timur Tengah yang luas. Namun ia
juga mendekati rakyat dengan membangun
infrastruktur berupa jalan-jalan yang menghubungkan
antar wilayah.
Bersama putranya, Maulana Hasanuddin, Sunan
Gunung Jati juga melakukan ekspedisi ke Banten. Pada
usia 89 Tahun, Sunan Gunung Jati mundur dari
jabatannya dan hanya ingin menekuni bidang dakwah.
Sunan Gunung Jati wafat dalam usia 120 Tahun, di
Cirebon (dulu Carbon).

 KEADAAN LOKASI :
Di kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati, sering
terlihat peziarah dari kalangan etnis China, Budha dan
Konghucu. Merekapun memiliki maksud yang sama
yaitu untuk beziarah dikarenakan di sayap barat makam
Sunan Gunung Jati terdapat makam Putri Ong Tien
(Nyi Rara Semanding) yaitu putri Kaisar Hong Gie dari
Dinasti Ming China yang merupakan salah seorang istri
Sunan Gunung Jati. Untuk keperluan ritual mereka
disediakan “Kavling” khusus di sisi barat serambi
depan kompleks pemakaman.

MASJID AGUNG JAWA TENGAH (MAJT)

 ALAMAT
Jalan Gajah Semarang Kawasan Semarang Timur Jawa
Tengah.
 PROFIL

18
Masjid Agung Jawa Tengah (MAJAT) yang
megah dan spektakuler ini berdiri di atas lahan 10
hektare dengan perpaduan gaya arsitektur Jawa, Arab
dan Yunani. Pembangunan Masjid ini berangkat dari
idealisme dan cita-cita yang paling utama yaitu agar
mampu menjadi pengendali kehidupan sosial ekonomi
yang cenderung mengedepankan keduniawian semata.
Secara keseluruhan pembangunan Masjid ini menelan
biaya sebesar Rp. 198.692.340.000. Masjid ini secara
simbolistik di resmikan oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono pada tanggal 14 Nopember 2006.

 KEADAAN LOKASI
Luas bangunan Induk MAJT seluas 7.669 M2
dan mampu menampung 6.000 jama’ah. Sedangkan
pelatarannya seluas 7.500 M2 di lengkapi 6 payung
raksasa yang bisa membuka dan menutup secara
otomatis seperti yang ada di Masjid Nabawi di Kota
Madinah, dan mampu menampung 10.000 jama’ah. Di
bangunan sayap kanan terdapat convention hall atau
auditorium yang mampu menampung 2.000 jama’ah,
sedang di sayap kiri di persiapkan untuk perpustakaan
yang nantinya di desain menjadi perpustakaan modern
serta ruang perkantoran.
Selain itu, masjid ini memiliki menara Al-Husna
yang tingginya 99 M. Bagian dasar dari menara ini
terdapat studio radio dals (dakwah islam). Sedangkan
di lantai 2 dan lantai 3 digunakan sebagai museum
kebudayaan islam, dan di lantai 18 terdapat cave
muslim yang dapat berputar 360 derajat. Dilantai 19

19
yaitu untuk menara pandang di lengkapi 5 teropong
yang bisa melihat kota Semarang.

 CATATAN
Jaga kebersihan di sekitar lokasi dan disiplin waktu !

SULTAN RADEN FATAH (PANGERAN JIMBUN)

 ALAMAT
Desa Kauman, Kabupaten Demak, Propinsi Jawa
Tengah.

 BIOGRAFI TOKOH :
Sultan Raden Fatah adalah perintis kerajaan
Islam pertama di tanah Jawa. Beliau disebut-sebut
sebagai putra kerajaan Majapahit yaitu Brawijaya v
dengan putri asal Campa (kini Kamboja) yang telah
masuk Islam. Masa kecil beliau dihabiskan di Pesantren
Ampel Denta yaitu Pesantren yang di asuh oleh Sunan
Ampel. Ketika kondisi Kerajaan Majapahit melemah
dan terjadi pertikaian internal, Raden Fatah
menyatakan diri lepas dari kekuasaan Majapahit dan
membangun Kesultanan Demak. Dalam konflik dengan
Majapahit, beliau di bantu dengan Sunan Giri sehingga
berdirilah Kesultanan Demak pada tahun 1475 M.

 KEADAAN LOKASI

1.   Masjid Agung Demak

20
Menurut legenda, masjid ini didirikan oleh
Wali Songo secara bersama-sama dalam tempo satu
malam. Babad Demak menunjukkan bahwa masjid
ini didirikan pada tahun Saka 1399 (1477) yang di
tandai oleh candra sengkala “Lawang Trus
Gunaning janmi”, sedang pada gambar bulus yang
berada di mihrab masjid ini terdapat lambang tahun
Saka 1401 yang menunjukkan bahwa masjid ini
berdiri tahun 1479.
Bangunan yang terbuat dari kayu jati ini
berukuran 31 M x 31M dengan bagian serambi
berukuran 31 M x 15 M. Atap tengah nya di topang
oleh empat buah tiang kayu raksasa (Soko Guru),
yang dibuat oleh empat wali diantara Wali Songo.
Soko sebelah tenggara adalah buatan Sunan Ampel,
sebelah barat laut buatan Sunan Bonang, sedang
sebelah timur laut yang tidak terbuat dari satu buah
kayu utuh melainkan melainkan di susun dari
beberapa potongan balok yang di ikat menjadi satu
(soko tatal), merupakan sumbangan dari Sunan
Kalijogo.

2.   Museum Demak


Di museum ini di simpan bagian-bagian
soko guru yang rusak (soko guru sunan Kalijaga,
soko guru Sunan Bonang, soko guru Sunan Gunung
Jati, soko guru Sunan Ampel), sirap, kentongan dan
bedug peninggalan para wali, dua buah gentong
(tempayan besar) dari Dinasti Ming hadiah dari
Putri Campa abad XIV, pintu bledeg buatan Ki
Ageng Selo yang merupakan condrosengkolo

21
berbunyi Nogo Mulat Saliro Wani yang berarti
angka tahun 1388 Saka atau 1466 M atau 887 H,
foto-foto Masjid Agung Demak tempo dulu, lampu-
lampu dan peralatan rumah tangga dari kristal dan
kaca hadiah dari PB I tahun1710 M, kitab suci Al-
Qur’an 30 juz tulisan tangan, maket Masjid Demak
tahun 1845-1864 M, beberapa prasasti kayu
memuat angka tahun 1344 Saka, kayu tiang tatal
buatan Sunan Kalijaga, lampu robyong Masjid
Demak yang dipakai tahun 1923-1936 M dan lain-
lain.
Museum ini buka tiap hari dari senin hingga
minggu (jam keja : 08.00-16.00) dengan mengisi
kas untuk pemeliharaan koleksi secara sukarela.

SUNAN KALIJOGO (RADEN SAID)

 ALAMAT
Kadilangu, Demak, Jawa Tengah. Sekitar 2 kilometer
dari Masjid Agung Demak.

 BIOGRAFI TOKOH
Raden Said atau Sunan Kali Jaga lahir sekitar
tahun 1450 Masehi. Ayahnya adalah Tumenggung
Arya Wilatikta, Adipati Tuban keturunan dari tokoh
pemberontak Majapahit, Ronggolawe. Masa itu, Arya
Wilatiikta diperkirakan telah menganut islam. Sunan
Kalijogo memiliki sebuah nama panggilan seperi
Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban atau Raden
Abdurrahman.

22
Masa hidup Sunan Kalijogo diperkirakan
mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian beliau
mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir
1478). Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan
Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir
pada1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram di
bawah pimpinan Panembahan Senopati. Beliau ikut
pula merancang pembangunan Masjid Agung Demak.
Tiang “tatal” (pecahan kayu) yang merupakan salah
satu dari tiang utama Masjid Agung Demak adalah
kreasi Sunan Kalijogo. Dalam dakwah, beliau punya
pola yang sama dengan Sunan Bonang. Beliau juga
memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk
berdakwah.

 KEADAAN LOKASI
Luas kompleks pemakaman Sunan Kali Jaga sekitar
1,25 hektar, dan di dalamnya terdapat sekitar 195
makam. Selain makam Sunan Kalijaga sendiri, di
tempat itu terdapat pula makam Dewi Arofah Retno
Dumilah (istri Sunan Kalijaga), beserta makam ke
empat anak beliau. Makam Tumenggung Arya
Wilatikta (ayah Sunan Kalijogo). Makam-makam
tersebut merupakan makam utama yang di tempatkan
dalam sebuah rumah yang atapnya berbentuk tajuk
yang pernah di pugar oleh Presiden Soekarno pada
tahun 1963.

 CATATAN
Jarak tempat parkir ke makam sekitar 200m, toilet di
areal parkir dan di sekitar jalan menuju makam (bayar).

23
SUNAN KUDUS (RADEN JA’FAR SHODIQ)

 ALAMAT
Kompleks Masjid Menara Kudus (KMMK) Kauman,
Kota Kudus, Jawa Tengah.

 BIOGRAFI TOKOH:
Nama asli beliau adalah Raden ja’far Shodiq.
Beliau merupakan putra Sunan Ngudung dari Jipang
Panolan. Disebutkan bahwa sunan Ngudung adalah
salah seorang putra sultan di Mesir yang beerkelana
hingga di Jawa. Di kesultanan Demak, sunan kudus di
angkat menjadi panglima perang dan setelah itu
dipercaya untuk menjabat sebagai hakim agung
pengadilan. Sunan kudus banyak burguru pada sunan
kalijogo. Kemudian beliau berkelana ke berbagai
daerah tandus di jawa Tengah seperti seragen , Simo
hingga gunung kidul. Cara berdakwahnya pun menuru
pendekatan Sunan kalijogo (sangat toleran pada budaya
setempat). Cara penyampaiannya bahkan lebih halus.
Cara sunan kudus mendekati masyarakat kudus adalah
dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan
Budha. Hal itu terlihat dari arsitektur masjid kudus.
Bentuk menara, gerbang dan pancuran/padasan wudhu
yang melambangkan delapan jalan Budha yang
merupakan sebuah wujud kompromi yang di lakukan
sunan kudus.

 KEADAAN LOKASI
Terminal Lokawisata Kompleks Masjid Menara
Kudus (KMMK) terletak di Desa Bakalan Krapyak,

24
sekitar 1,5 km dari KMMK. Untuk munuju lokasi
makam peziarah dapat berjalan kaki atau menggunakan
jasa transportasi berupa becak / ojek. Setelah sampai di
lokasi peziarah akan melihat perpaduan arsitektur
Hindu-Islam yaitu berupa masjid dengan sebuah
menara yang mirip dengan Candi jogo atau Candi
Singosari di Jawa Timur. Menara setinggi 15 m itu
berbahan dasar batu bata, sirap dan semen. Dan di
bangun pada tahun 1687 M.
Lokasi makam Sunan Kudus terletak persis di
belakang Masjid. Dan untuk ke sana harus melewati
pintu gerbang di sebelah selatan menara. Makam Sunan
Kudus terletak di tengah-tengah bangunan induk
berbentuk joglo.

SUNAN MURIA (RADEN UMAR SAID)

 ALAMAT
Desa Colo, Kecamatan Dawe. Sekitar 30 kilometer
arah utara dari KMMK (kompleks Masjid Menara
Kudus).

 BIOGRAFI TOKOH
Beliau merupakan Putra Dewi Saroh (adik
kandung Sunan Giri) dengan Sunan Kali Jogo. Nama
kecil beliau adalah Raden Prawoto. Nama muria di
ambil dari tampat tinggal terakhir beliau di lereng
Gunung Muria. Gaya berdakwah beliau banyak
mangambil cara ayahnya, Sunan Kalijogo. Namun
berbeda dengan sang ayah, sunan Muria lebih suka

25
tinggal di daerah sangat terpencil dan jauh dari pusat
kota untuk menyebarkan agama Islam. Bergaul dengan
rakyat jelata, sambil mengajar keterampilan-
keterampilan bercocok tanam, berdagang dan melaut
adalah kesukaannya. Sunan Muria sering kali di jadikan
pula sebagai penengah dalam konflik internal di
Kesultanan Demak (1518-1530), beliau di kenal
sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai
masalah betapapun rumitnya masalah itu. Solusi
pemecahnya pun selalu dapat di terima oleh semua
pihak yang berseteru. Sunan Muria berdakwah dari
Jepara, Tayu, Juana hingga sekitar Kudus dan Pati.
Salah satu hasil dakwah beliau lewat seni adalah lagu
Sinom dan Kinanti.

 KEADAAN LOKASI
Kompleks makam Sunan Muria terletak di
daerah pegunungan sehingga rute yang di tempuh
cukup berkelok dan menanjak. Kendaraan roda empat
biasanya berhenti di sub terminal Colo, sekitar 2 km
dari lokasi makam. Dikarenakan jalan menuju makam
sangat menanjak dan sempit , para peziaroh bisa
memakai jasa transportasi ojek.
Kompleks makam Sunan Muria berbentuk
cengkup batu dan di atasnya terdapat hiasan berbentuk
troloyo di kelilingi kelambu putih. Usai dari makam
Sunan Muria, beberapa langkah munuju pintu keluar,
peziarah bisa mengambil air dari gentong kramat
peninggalan Sunan Muria.

26
 CATATAN:
Jarak tempat parkir ke makam naik puncak gunung
sekitar 2 KM, tersedia trasportasi ojek, dan air banyak.
Siapkan tempat alas kaki, jangan jauh dari rombongan,
disiplin waktu

SUNAN BONANG ( RADEN MAKDUM IBRAHIM )

 ALAMAT
Desa kutorejo, kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban.
Letak kompleks makam ini berada disebelah barat
alun- alun Tuban, tempat disebelah barat Masjid Besar
Tuban.

 BIOGRAFI TOKOH
Beliau adalah putra Sunan Ampel, nama kecil
beliau adalah Raden Maulana Makdum Ibrahim.
Karena beliau tinggal di Bonang daerah Kabupaten
Tuban, maka nama beliau melekat pada nama Sunan
Ampel dengan Nyai Ageng Manila. Nyai Ageng
Manila adalah anak dari Ariya Teja, seorang
tumenggung dari kerajaan majapahit yang ditempatkan
di Tuban. Sunan Bonang dilahirkan sekitar tahun 1465
M dan wafat pada tahun 1525 M. Semasa hidupnya
beliau menyebarkan agama Islam didaerah Tuban
khususnya dan daerah jawa timur pada umumnya.
Dikisahkan beliau pernah belajar agama islam
pasai bersama Raden Paku (Sunan Giri). Setelah itu
beliau memasukan agama islam kekalangan penguasa
kerajaan Majapahit. Beliau memberikan pendidikan

27
agama Islam kepada Raden Patah. Putra dari raja
Brawijaya v dari Kerajaan Majapahit. Dalam
mengajarkan ilmunya beliau, beliau mengubah dan
menciptakan nama- nama baru untuk menggantikan
nama / istilah Hindu. Nama- nama itu diambil dari
nama–nama malaikat dan nabi- nabi. Beliau terkenal
dengan penulis suluk Bonang dan seorang sastrawan
jawa.

 KEADAAN LOKASI
Kompleks makam sunan Bonang terdiri dari tiga
halaman yang tersusun terbelakang. Antara kompleks
makam dengan halaman luar dibatasi oleh tembok
keliling yang mempunyai empat pintu bentuk gapura.
Dihalaman pertama tidak terdapat makam, akan tetapi
terdapat tiga bangunan pendopo. Dua diantara pendopo
tersebut berfungsi sebagai paseban sedangkan satunya
berfungsi sebagai tempat istirahat.

 CATATAN
Jarak terminal sampai makam sekitar 1,5 km dan
tersedia transportasi becak. Siapkan shodakoh

SUNAN DRAJAD ( RADEN QOSIM )

 ALAMAT
Makam sunan Drajad dapat ditempuh dari Surabaya
maupun Tuban lewat jalan Dandeles (Anyer-
Panarukan)

28
 BIOGRAFI TOKOH
Sunan Drajad diperkirakan lahir pada tahun
1470. Nama kecil beliau adalah Raden qosim, dan
beliau sangat terkenal dengan kecerdasannya.
Kemudian mendapatkan gelar Raden Syarifudin. Beliau
adalah putra dari Sunan Ampel, dan bersaudara dengan
Sunan Bonang. Ketika dewasa setelah menguasai
pelajaran Islam secara mendalam, beliau menyebarkan
agama Islam Di desa derajad sebagai tanah perdikan di
Kecamatan paciran dan mendirikan Pesantren Dalam
Duwur. Tempat ini di berikan oleh kerajaan Demak.
Dan oleh Sultan Demak Raden Fatah, beliau diberi
gelar Sunan Mayang Madu pada tahun saka 1442/1520
masehi.

 KEADAAN LOKASI
Di komplek makam Sunan Drajad di bangun
sebuah museum tempat menyimpan barang-barang
peninggalan sunan Drajad termasuk dayung prahu yang
pernah menyelamatkan beliau. Bekas padepokan Sunan
Drajad kini menjadi kompleks perkuburan, lengkap
dengan cangkup makam petilasan. Disana pula di
bangun sebuah Masjid Nur Drajad. Dan tidak jauh juga
dari kompleks makam Sunan Drajad tersebut, terdapat
Pondok Psantren Sunan Drajad yang di pimpin oleh
seorang keturunan Sunan Drajad bernama prof. KH.
Abdul Ghofur.

 CATATAN
Jarak tempat parkir ke makam sekitar 250 m, banyak
pengemis, dan tempat tahlil sempit.

29
SUNAN GRESIK
( SYEKH MAULANA MALIK IBRAHIM )

 ALAMAT
Desa Gapura Wetan, Kabupaten Gresik, Propinsi Jawa
Timur

 BIOGRAFI TOKOH
Maulana Malik Ibrahim atau disebut juga
sebagai sunan Gresik, atau terkadang Syekh Magribi
dan Makdum Ibrahim As-Samarqandy. Maulana Malik
Ibrahim diperkirakan lahir di Samarkhand di Asia
Tengah, pada paruh awal abad ke-14. Babat Tanah Jawi
fersi Meinsma menyebutnya Asmara kandi, mengikuti
pengucapan lidah jawa terhadap As-maraqandi,
berubah menjadi Asmarakandi. Sebagian cerita rakyat,
ada pula yang menyebut beliau dengan panggilan
Kakek bantal. Maulana Malik Ibrahim adalah wali
pertama yang membawakan ilam itanah jawa. Maulana
Malik Ibrahim juga megajarkan cara-cara baru
bercocok tanam.
Beliau banyak merangkul rakyat kebanyakan,
yaitu golongan yang tersisihkan dalan masysrakat jawa
diahir kekuasaan Majapahit. Misinya ialah mencari
tempat dihati masyarakat sekitar yang seketika itu
tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara.
Pada tahun 1419, setelah selesai membangun dan
menata pondokan tempat belajar agama di leran,
Maulana Malik Ibrahim wafat. Maulana Malik Ibrahim

30
adalah sosok penyebar agama islam ditanah jawa dan
merupakan wali tertua dari kesembilan Wali.

 KEADAAN LOKASI
Tidak seperti makam wali lainnya, maka Maulana
Malik Ibrahim berada di jalan Kecamatan yang cukup
lebar. Bahkan orang yang berjualan di sekitar makam
pun lebih sedikit. Dan aktivitas peziarah di kompleks
pemakaman tersebut dapat dilihat dari jalan raya.
Bangunan dari Maulana Malik Ibrahim mempunyai
kekasn tersendiri. Halini terlihat dari bahan batu nisan
dan gaya tulisan arab, Batu nisan tersebut dari marmer
dengan gaya Gujarat.

 CATATAN
- Jarak parkir dan makam sekitar 250 M
-   Hati-hati dan disiplin waktu !

SUNAN GIRI ( RADEN ‘AINUL YAQIN )

 ALAMAT
Bukit Giri Desa Sudomukti, Kecamatan Kebomas,
Kota Gresik Jawa Timur.

 BIOGRAFI TOKOH
Sunan Giri adalah seorang Wali Songo dan
pendiri kerajaan Giri Kedaton yang berkedudukan di
daerah Gresik, Jawa Timur.Sunan Giri memiliki
beberapa nama panggilan, yaitu Raden Paku, Prabu
Satmata, Sultan Abdul Faqih, Raden Ainul Yaqin dan
Jaka Samudra.Di masa menjelang keruntuhan

31
Majapahit, Sunan Giri dipercaya sebagai raja peralihan
sebelum Raden Fatah naik menjadi Sultan Demak.
Ketika Sunan Ampel wafat ,Sunan Giri
menggantikannya sebagai mufti tanah Jawa. Pesantren
Giri hingga di masa Mataram menjadi Giri Kedaton
yang selalu diminati untuk merestui raja-raja di
sebagian wilayah Nusantara.
Catatan Portugis dan Belanda di Ambon
menyebut,Sunan Giri (dan pelanjutnya) sama dengan
Paus di Roma yang memberkati para kepala negeri
sebelum naik tahta. Termasuk di dalamnya para Sultan
Islam di Maluku, Hitu dan Ternate.

 KEADAAN LOKASI
Daya tarik wisata yang terdapat pada makam
Sunan Giri antara lain : Cungkup makam yang terbuat
dari kayu jati asli, Dindingnya terdiri dari panel
tumbuh-tumbuhan, sedangkan pintu cungkup terdapat
kala makara yang distilir motif tumbuh-tumbuhan.
Masih banyak lagi motif arkeologi peninggalan pada
masa awal agama islam, misalnya gapura pintu masuk
makam terbuat dari batu berkepala naga raja.Sementara
di sebelah timur pemakaman, terdapat pepohonan tua
dengan monyat bergelantungan di dahannya. Menurut
warga sekitar,monyet tersebut tidak pernah menyerang
pengunjaung sebab menurut legenda momyet itu telah
dilatih oleh Sunan Giri sebagai pembantunya dalam
mencari makanan berupa buah-buahan dahulu.

32
 CATATAN
Jarak ke makam sekitar 1.300 M dan tarsedia
transportasi ojek/dokar lalu berjalan kaki meniki bukit
sekitar 300 M.

SUNAN AMPEL ( RADEN FATAH )

 ALAMAT
Kompleks Masjid Jami’ Ampel Surabaya Propinsi
Jawa Timur.

 BIOGRAFI TOKOH
Raden Rahmat lahir di Cempa pada tahun 1401
Masehi. Nama Ampel sendiri, diidentikan dengan
tempat dimana beliau lama bermukim di daerah Ampel
atau Apel Denta.Sunan Ampel masuk ke pulau Jawa
pada tahun 1443 M bersama Sayid Ali Murtadho, sang
adik. Tahun 1440, sebelum ke Jawa, mereka singgah
dulu di Pelembang. Setelah tiga tahun di Palembang,
kemudian beliau melabuh ke daerah Gresik lalu pergi
ke Majapahit menemui bibinya, seorang putri dari
Cempa, bernama Dwarawati, yang dipersunting salah
seorang raja Majapahit beragama Hindu bergelar Prabu
Sri Kertawijaya. Sunan Ampel menikah dengan putri
seorang Adipati di Tuban. Dari perkawinannya itu
beliau di karunia beberapa putra dan putri. Diantaranya
yang menjadi penerus beliau adalah Sunan Bonang dan
Sunan Drajad.

33
 KEADAAN LOKASI
Masuk ke kompleks pemakaman Sunan Ampel
melalui gang selebar sekitar dua meter, dan hanya
untuk pejalan kaki. Didepan makam ada dua pintu
gerbang besar bergaya Eropa. Makamnya terpisah
dengan dari makam lainnya dan diberi pagar teralis dan
besi setinggi 110 CM. Diarah kaki (bagian selatan) ada
pintu yang dapat dibuka dan ditutup dan dilengkapi
dengan kunci gembok. Jiratnya disusun empat tingkat
dan nisannya bagian atas berbentuk seperti daun teratai.
Pada sisi jiat bagian selatan ditulis keterangan diri
tentang Sunan Ampel dalam Aksara Latin. Sedangkan
di kiri kanan jalan sebelum masuk pemakaman, berjejer
toko yang menjual aneka ragam makanan, juga
peralatan khas Islam seperti songkok, peci, serban, baju
koko dan lain sebagainya.

 CATATAN
Jarak antara tempat parker ke makam sekitar 300 M.
siapkan shodakoh dan tempat alas kaki, jangan jauh
dari rombongan dan disiplin waktu!

JEMBATAN NASIONAL SURAMADU

 ALAMAT
Selat Madura (menghubungkan Surabaya - Madura)
Jawa Timur.

34
 PROFIL
Jembatan Suramadu adalah jembatan
kebanggaan Indonesia dan merupakan jembatan
terpanjang se-Asia Tenggara. Jembatan ini memiliki
panjang 5.438 m dan menghubungkan dua daerah yaitu
Surabaya dan Madura. Pembangunan jembatan ini
ditunjukan untuk mempercepat pembangunan di pulau
Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di
Madura yang Relatif tertinggal dibandingkan dengan
kawasan lain di Jawa Timur. Pembangunan Jembatan
ini menelan biaya Rp. 5 triliyun. Jembatan ini
diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono
pada tanggal 10 juni 2009.

 KEADAAN LOKASI
Jembatan Suramadu pada dasarnya merupakan
gabungan dari tiga jenis jembatan yaitu Jalan Layang
(causeway), Jembatan penghubung (approach bridge)
dan Jembatan utama (main bridge) dengan panjang
keseluruhan 5.438 meter dan lebar kurang lebih 3,5
meter dengan dua jalur darurat selebar 2,75 meter.
Jembatan ini juga menyediakan lajur khusus bagi
pengendara sepeda motor disetiap sisi luar jembatan
untuk mengakomodasi pelayaran kapal laut yang
melintas selat Madura, jembatan ini memberikan ruang
bebas setinggi 35 meter dari permukaan laut.

KH. MUHAMMAD KHOLIL


BIN ABDUL LATIF

35
 ALAMAT
Kampung Martajasah, Kelurahan Mjalah, Bangkalan,
Madura, Jawa Timur

 BIOGRAFI TOKOH
KH. Muhammad Kholil adalah salah seorang
ulama besar dari “Pulau Garam”. Tak sedikit yang
menganggap beliau sebagai “Wali Allah’. Sebab
semasa hidupnya, beliau melakoni suci lahir dan batin.
Tujuan hidupnya Beliau hanyalah untuk berbakti
kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga Beliau
kondang sebagai mubhalig ulung dan konsekuen. KH.
Muhammad Kholil adalah tokoh agama Islam yang
terkenal pada zamannya dan sebagai perintis dalam
mengembangkan syiar agama Islam di Bangkalan.
Beliau dikenal Karena sikapnya yang bijaksana dan
terpuji, senang menyambung silaturahmi dan
mempererat tali persaudaraan. Tidak mengherankan
jika para santrinya berhasil menjadi tokoh-tokoh Islam
yang sebagian besar memiliki pondok pesantre baik di
Jawa, Madura maupun Sumatra.Antara lain yaitu KH.
Hasyim Asy’ari, pendiri NU dan pendiri Pondok
Pesantren Tebu Ireng Jombang dan KH. Bisri Mustofa
pendiri Pondok Psantren Rembang.

 KEADAAN LOKASI
Makam KH. Muhammad Kholil berada di dalam
cungkup dibungkus kain kafan putih. Letak cungkup
berdekatan dengan bangunan masjid kecil.Kurang lebih
dua kilo meter dari pasarean KH.Muhamad
Kholil,berada di Desa Kramat, kecamatan

36
Bangkalan,terdapat belik ukuran 9x4 meter yang
dikeramatkan penduduk. Airnya tidak pernah habis
meski saat kemarau. Menurut kepercayaan, air dari
belik Laggundi ini bisa untuk mengobati segala macam
penyakit. Khasiatnya tentu tak bisa dipisahkan dengan
nama besar KH.Muhammad Kholil.

 CATATAN
-  Siapkan Shodaqoh dan tempat Alas kaki.
-  Disiplin Waktu.

KH. ABDURRAHMAN WAHID


( PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KE-4)

 ALAMAT
Kompleks Pondok Pesantren Tebu Ireng Kota Jombang
Kabupaten Jawa Timur.

 BIOGRAFI TOKOH
KH. Abdurrahman Wahid, akrab dipanggil Gus
Dur, lahir pada ke-4 dan bulan ke-8 kalender islam
tahun 1940 di Den Anyar Jombang Jawa Timur dengan
nama Abdurrahman Ad-Dakhil, dari pasangan Wahid
Hasyim dan Sholehah. Terdapat kepercayaan bahwa ia
lahir tanggal 4 Agustus, namun kalender yang
digunakan untuk menandai hari kelahirannya adalah
kalender islam yang berarti ia lahir pada 4 Sya’ban,
sama dengan 7 september 1940. Merupakan tokoh
muslim indonesia dan pemimpin politik yang menjadi
presiden indonesia yang ke-4 dari tahun 1999 hingga

37
2001. Ia adalah ketua NU dan pendiri Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB). Beliau Menggantikan
presiden B.J. Habibi setelah dipilih oleh MPR pada
tahun 2001 tepat pada 23 juli 2001.
Gus Dur adalah putra pertama dari enam
bersaudara. Beliau lahir dalam keluarga yang sangat
terhormat dalam komunitas muslim Jawa Timur. Kakek
dari ayahnya adalah Hasyim Asy’ari pendiri NU,
sementara kakek dari pihak ibu adalah Bisri Syamsuri
adalah pengajar muslim pertama yang mengajarkan
kelas pada wanita. Ayah Gus Dur, Wahid Hasyim
terlibat dalam gerakan nasionalis dan menjadi menteri
agama tahun 1949. Ibunya Nyai Hajah Sholehah adalah
putri pendiri Pon. Pes Denanyar Jombang.
Beliau mendapat penghargaan dari Simon
Wiethemthal center, sebuah yayasan yang bergerak di
bidang penegakan HAM yang awalnya merupakan
organisasi untuk mengejar tokoh nazi Jerman yang
bertanggung jawab atas pembantaian jutaan warga
yahudi di Eropa. Pada tanggal 30 Desember 2009 Gus
Dur telah pulang ke Rahmatulloh kemudian
dimakamkan di Jombang Jawa Timur.

 KEADAAN LOKASI
Makam KH. Abdurrahman Wahid berada di kompleks
Pondok Pesantren Tebu Ireng Jombang Jawa Timur
kira-kira sekitar 200 m dari jalan raya. Disekeliling
jalan menuju maqom berjajar pedagang aneka makanan
dan kenangkenangan.

38
DAFTAR KELOMPOK UJIAN
TAKHASSUS
KELOMPOK KELAS
1 s.d. 8 IX Putra
9 s.d. 15 IX Putri

JADWAL UJIAN TAKHASSUS DI MAJT


SEMARANG
Kelo Baca Karya
Shalat Tahlil
mpok Qur’an Tulis
1 22.00 24.00 23.30 Cirebon
2 22.30 22.00 24.00 Demak
3 23.00 22.30 22.00 Kalijaga
4 23.30 23.00 22.30 Kudus
5 24.00 23.30 23.00 Muria
6 22.00 24.00 23.30 Bonang
7 22.30 22.00 24.00 Drajat
8 23.00 22.30 22.00 Gresik
9 23.30 23.00 22.30 Giri
10 24.00 23.30 23.00 Ampel
11 22.00 24.00 23.30 Madura
12 22.30 22.00 24.00 Jombang
13 23.00 22.30 22.00 Cirebon
14 23.30 23.00 22.30 Kalijaga
15 24.00 23.30 23.00 Muria

39
DAFTAR PENGUJI
UJIAN TAKHASSUS KELAS IX
1. Baca Al-Qur’an : Jumadi, S.Pd.I (1,2,3,4,5),
Tursino, A.Md. (6,7,8,9,10), Karsun, S.Ag.
(11,12,13,14,15).
2. Shalat : Dartam, SH.I. (1,2,3,4,5), Sukron
Ma’muri, S.Pd. (6,7,8,9,10), Mardiyah, S.Pd.I
(11,12,13,14,15).
3. Tahlil : A. Dardiri (1,2,3,4,5), Rasiyem, S.Pd.I.
(6,7,8,9,10), Abdul Gofar, S.Pd.I (11,12,13,14,
15).
4. Karya Tulis : Ida Farida Azizatin, S.Pd. (1 s.d.
15)

Keterangan :
1. Peserta didik harus melaksanakan ujian sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan.
2. Setiap akan melaksanaan ujian, masing-masing
Peserta didik harus menemui penguji sesuai waktu,
kelompok dan penguji yang telah di tentukan.
3. Mata uji Bahasa Indonesia dalam bentuk karya tulis
sesuai dengan lokasi jadwal
4. Peserta didik harus tuntas/selesai melaksanakan ujian
takhasus sebelum pulang ziarah.
5. Hal-hal yang belum jelas terkait materi ujian silahkan
berkonsultasi ke masing-masing penguji sesuai
kelompok.

40
Kontak Panitia

 Drs. Masngud, M.Pd. : 081228867669


 Suroso, S.Kom. : 081327076925
 Dra. Sri Suharyatiningsih : 085227056745
 Karsun, S.Ag. : 085225174633
 Nurdin, S.Pd.I. : 081542701631
 Abdul Gofar, S.Pd.I. : 081317599554
 Sukirno, SE. (Bus 1) : 085227707975
 Dartam, SH.I. (Bus 2) : 082136027553
 Slamet Yulianto, SH. (Bus 3) : 082135741173
 Nurlaeli, S.Pd. (Bus 4) : 081327534531
 M. Nurrijali, S.Kom (Bus 5) : 085291913118
 Ida Farida Azizatin, S.Pd. (Bus 6) : 081228073469

41
Generasi
Bener, Pinter, Idhep Mbener

42

Anda mungkin juga menyukai