مؤسسة الشكورعليعي
YAYASAN ASY-SYAKUR NGLINGI
1
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
PENYUSUN
M Abd Mu’id Anwar (Gus A’id )
PENYUNTING AKHIR:
KH Marwan Aly
KH Musdar M.Pdi
H Ribhan
TERIMA KASIH KEPADA:
KH Tasmiran Mushir
NY HJ Maemunah Syakur
Ny Hj Munawaroh Syakur
Ny Hj Malihah
KH Anwar Sadat
KH MMZ Arifin
KH Muaris Maulana SPd
KH Nailin Fauz Misbach SE
Gus Bed,Gus Lot SH
Neng Rosich Mpd
Neng Linda, Neng Irya
Gus Aab, Gus dita
Gus Wafa, Gus Abak
Gus Amak, Gus Nayef
Seluruh Keluarga Ndalem & Alumni
TIM PENULIS:
Rosyidin Nur
Latif Basya
Imam Saifudin
TIM LAYOUT:
Kang Udin
ALBA CENTER SARANG
2
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
KATA PENGANTAR
Oleh Pengasuh ‘Amm PP Asy-Syakur Nglingi :
Syukur Alhamdulillah kami atas nikmat dan hidayah Allah SWT. Sholawat
dan salam semoga tetap terhaturkan kepada Nabi kita Muhammad SAW.
Kami sangat bagia dengan terbitnya buku biografi KH. Abd. Syakur ini, yang
tentunya akan menjadi ibroh dan suri tauladan bagi anak kami selanjutnya,
khususnya untuk para santri pondok pesantren Asy-Syakur Nglingi dalam
menimba,mengamalkan dan menyebarkan ilmu serta mengabdikan diri kepada
masyarakat dalam menjalankan syari’at Allah SWT.
3
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
KATA PENGANTAR
Oleh Penyusun :
Alhamdulillah atas Ma’unah dan Hidayah Allah SWT. kami dapat menyusun
buku ini.Sholawat salam selalu kami haturkan kepada Nabiyuna Muhammad SAW.
Buku ini memang menceritakan tokoh yang luar biasa , akan tetapi kami
mohon ma’af apabila dalam kami menulis terdapat banyak kekurangan dari banyak
aspek. Namun kami menyusun buku ini dengan tujuan amal bakti kami, dan semoga
menjadi catatan amal baik, serta semoga dengan buku ini kami sebagai penyusun
terakui sebagai santri beliau KH. Abd Syakur Amiiin.
Penyusun
4
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
Daftar isi
BAB I........................................................................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................................24
PENUTUP..............................................................................................................................40
AUTOTOBIOGRAFI PENYUSUN..............................................................................................41
5
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
BAB I
KH. Abdul Jabar bin Syafi’i berasal dari Tempuran yang hijrah ke Ngasem
Bojonegoro karena menghindari geger yang telah terjadi di daerah Tempuran waktu
itu.Sang Ibu adalah seorang putri dari Jayarana yang merupakan putra dari seorang
putri berasal dari Rembang, yang menghindar pula sewaktu ada peperangan di
Rembang dengan pihak kolonial penjajah Belanda.
1. Ibu Sujirah
2. Mbah Kyai Syakur
3. Ibu Khofsatun
4. Kyai Suleman
5. Kyai Cholil
6. Ibu Siti Qhomari
7. Ibu Siti Sundar
Umi kulstum
Sofiyah
Aminah
Singo joyo
Mbah sa’du
Mbah buyut kaliwungu Beliaulah cucu Sunan Gunung jati Syarif hidayatulloh.
7
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
Seorang santri yang bernama Abdus Syakur ternyata sempat mencuri hati kyainya
sendiri KH Masdar, waktu itu sedang belajar dipondok pesantren Banjarsari, saat
santri, pemuda nglingi ini sudah menunjukkan bakat yang luar biasa dalam menyerap
ilmu, bahkan sempat diberi peluang untuk mengajar dipondok pesantren tersebut
(mungkin uji coba dari calon mertua) sehingga akhirnya sang kyai berusaha
menjodohkan salah satu putri beliau Umi Kulsum yang kemudian terkenal dengan
gelar Mbah Nyai Sum dan Alhamdulillah terlaksana. Pernikahan ini terjadi pada
tahun 1938, Saat mbah yai Abdus Syakur berusia 32 tahun.
8
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
Dan memang situasi nglingi sebagai sarang begal saat itu menuntut sekali
mempunyai ilmu semacam tersebut. Sedang sang ibu punya harapan lain, putra
pertama harus alim dan kelak menjadi seorang yang mumpuni dalam bidang agama,
suatu cita-cita yang mulia. Oleh karena itu sejak awal, beliau sang bapak/ibu selalu
ta’dzim dan hormat kepada setiap ulama’.
Sang ibu juga merupakan sosok yang Sholihah , sangat mencintai ulama dan
pribadi yang Sakho ( lumo ), bahkan saat menjelang wafat beliau memberikan salam
pada malaikat seperti menjawab salam seorang tamu . Sang ibu lah orang yang
9
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
paling berjasa , bahkan mbah yai saat kecil sering kali pulang dari mondok karena
tidak krasan, tetapi sang ibu kembali trus mengantar Mbah Yai Syakur .
Tebu Ireng Jombang,Jawa Timur oleh Hadratus Syeh KH. Hasyim Asy’ari.
10
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
Kesibukan ini di akhirnya dihentikan mbah yai karena satu saat mbah yai
khilaf menyabdakan seorang partner kerja yang berhutang cukup banyak namun
enggan membayar. Yang kemudian orang tersebut memiliki masalah dan dipenjara
oleh Belanda.
(Nak, kamu dulu tidak saya suruh mengembala, tetapi saya suruh mencari ilmu
agama, ternyata setelah dewasa malah sibuk ngurusi dagangan sapi )
Nangislah beliau Mbah Kyai Syakur dipangkuan sang ibu tersayang sekalian
meminta maaf. Mulai detik itu, hidupnya diabdikan untuk mengembangkan ajaran
agama islam, perkara rizki diserahkan sepenuhnya pada yang Maha Kuasa. Dan
memang sampai kapanpun tidak ada seseorang yang mengabdikan sepenuh hidupnya
secara ikhlas untuk Allah akan mati kelaparan, dan orang yang kaya raya adalah
mereka-mereka yang tidak memikirkan keduniawian.
11
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
Mulai saat itu pula harta-harta beliau Mbah Kyai Syakur baik yang berupa
piutang maupun hewan-hewan dan barang dagangannya yang ada ditempat orang-
orang tidak diurusinya. Terserah ,kalau dikembalikan ya diterima kalau tidak
dikembalikan juga tidak akan ditagih.
Kegiatan mengaji dan dakwah lewat pengajian keliling ini lebih intensiv lagi
dilakukan setelah bapak mbah yai KH. Abdul Jabar kapundut (wafat)pada tahun
1932.
12
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
Metode ini tentunya pada masa itu jelas banyak tantangan dan kritik dari lawan-
lawan.
Semua perjuangan itu juga mendapat rintangan dan cobaan termasuk saat
tahun 1970 banyak kyai kyai lain mengkritik berpendapat: lha kok sumur marani
(mencari) timba ada juga yg menuduh mbah yai hanya mencari Amplop ... tetapi
siapapun yg dekat dengan mbah yai bahwa mbah yai tidak demikian.
Alhamdulillah langgar kecil dan reyot itu sekarang sudah berkembang pesat
menjadi Pondok Pesantren besar PP. Asy-Syakur Nglingi, yang diasuh oleh penerus
beliau Mbah KyaISyakur yakni putranya sendiri KH Ahmad Marzuki almarhum,
kemudian diteruskan oleh putra yang lain KH. Misbah Syakur, sampai Anak cucu
mbah yai dan seluruh keluarga besar ndalem.dan kemajuan ini pula yang dulu dicita-
citakan oleh Mbah Kyai Syakur menjadikan nglingi bumi para alim ulama.
Kemajuan yang pesat ini tidak lepas dari keharuman nama Mbah Kyai Syakur,
KH Marzuqi Syakur
13
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
14
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
Oleh karena itu tidak heran didalam saku Kyai Syakur selalu ada sebuah
pulpen untuk mencatat secara teliti siapa-siapa yang menyumbang baik dalam bentuk
material maupun uang tunai, termasuk kegunaanya. Saat mbah yai wafat pun seluruh
catatan tentang keuangan lengkap tersimpan disabuk mbah yai.
Dengan dilandasi tidak hanya tekad dan semangat saja, tapi juga professional
artinya sedikit banyak telah ada ilmu perang dengan didikan gumincok, maka
berangkatlah Mbah Kyai Syakur muda ke medan laga lewat Jombang ke Surabaya
dengan berjalan kaki yang akhirnya terkenal dengan hari pahlawan 10 November
1945.
15
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
Dalam arena perang ini tidak banyak yang dapat di ceritakan sebab Mbah
Kyai Syakur selalu menutup diri, mungkin saja takut menimbulkan rasa bangga
bahkan takabur yang ujung-ujungnya akan mengurangi keikhlasan beliau berjuang.
Dan ini sikap umum dikalangan para orang-orang yang berjiwa besar yang tidak
mengharapkan pujian.
Pada tahun 1948 affair madiun pecah, kuatnya pengaruh komunis merajalela
di desa-desa bahkan melanda sampai aparat pemerintahan dikota-kota, anak-anak
sekolah rakyat oleh penguasa berjiwa PKI, diharuskan belajar sampai sore hari. Hal
ini ditentang habis-habisan oleh panjenenganipun Kyai Syakur, sebab apa anak-anak
tersebut praktis tidak sekolah diniah disore hari, sedang malamnya kecapean dan
langsung tidur.
Sebuah kisah heroic datang jg saat Sedemikian kurang ajarnya PKI yang
sudah diluar batas, dengan lekranya, menggelar pentas ketoprak “Lahirnya Gusti
Allah” kemudian mendengar ini mbah yai datang sendiri dengan didampingi hanya 1
santri , yang kelak menjadi carik Jampet Kecamatan Ngasem, Bapak Musdar. Dan
Alhamdulillah berhasil menggagalkan pertunjukan ketoprak tersebut. .
tersebut. Saat itu juga mbah yai mendapat musibah, Ma’rifat Putri mbah yai masih
kecil saat dipanggil Allah SWT, mbah Kyai baru tahu setelah keluar dari penjara.
17
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
Pernah suatu saat beliau dibawakan buku tentang asal usul Al- Maghfurlah
Al- Alim Al-Alamah almarhum KH Hasyim Asy’ari, oleh beliau diminta akan ditulis
ulang dengan cara menyuruh para santri-santrinya, waktu itu mesin copy belum
banyak beredar seperti sekarang.
18
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
Dan itulah hari paling menyedihkan seluruh keluarga santri alumni dan
khususnya seluruh kaum masyarakat yg sangat mencintai beliau..hingga banyak
cerita kesedihan yang sangat panjang.
19
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
Malam beranjak datang, ambulan janazah Mbah yai Syakur yang sudah
dimandikan ini diberangkatkn menuju bumi kelahirannya, Desa Nglingi. Turut serta
KH. Hadzik salah satu suriah NU Cabang dari dukuh plasa lanang, Desa Campurejo,
Kecamatan Kota Bojonegoro, Menyertai dalam mobil. Di tengah-tengah prosesi
menjelang persiapan pemakaman bergema bacaan ayat Al-Qur’an, tahlil, tahmid, dan
sebagainya, sholat janazah tidak henti-hentinya entah sudah berapa puluh kali
dilakukan baik waktu di Banjarsari maupun di Nglingi sendiri.
Dari klaten Jawa Tengah sekitar pukul 02.00, atau 12 jam setelah
meninggalnya Mbah Kyai Syakur, melakukan sholat janazah dalam masjid pondok
20
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
dan mencium kening almarhum.Kemudian oleh Mbah Lim meminta para kerabat
baik istri, putra putri, menantu dan para adik-adik almarhum berkumpul dirumah
beliau yang terletak di sebelah utara masjid pondok, Mbah Lim menyampaikan
wasiat pesan dari mbah yai. Sebelumnya Mbah lim berpesan”Semuanya jangan
menangis dan jangan bersedih, sebab janazah ini tidak hancur, beliau ini seorang
WALIYULLAH”. Kemudian mbah lim mnyampaikan wasiat sebagai berikut :
KH. Ahmad Marzuqi sebagai putra tertua harus merawat & menjaga sang ibu .
JANGAN MEWARISI SAWAH DAN HARTAKU WARISILAH ILMU DAN
PERJUANGANKU.
Kemudian Mbah Lim menunjukan sebuah tulisan dalam selembar kertas
putih untuk direkatkan didalam masjid yang berisi Syahadah kewalian “Mbah Kyai
Syakur adalah seorang wali yang dekat sekali dengan umatnya dengan julukan
Waliyyun Hamim”
KH. Muslim Rifa’i Waliyulloh imam putra klaten pencetus “NKRI harga mati “
21
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
KH. Misbah Syakur juga dawuh, sebab selama itu bapaknya tidak kenal sama
sekali apalagi kok bergaul dengan panjenenganipun Mbah Lim, Klaten sampai
Bojonegoro bukan jarak yang pendek, toh pada saat yang tepat. Kemudian KH
Misbach Syakur menghampiri penderek Mbah Lim.
Kemudian penderek itu bercerita “: tadi Mbah Lim ngendiko: ayo ikut, saya
melihat ada Nur cahaya mlantheng bersinar terang dari satu lokasi, Insyaallah ada
wali yang dipanggil Allah. Mari kita cari akhirnya ditemukan inilah tenpatnya, nur
yang memancar keluar dari jasad almarhum.
22
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
Suluruh orang merasa menyesal dengan sangat, sebab selama dekat dan
bergaul dengan panjenenganipun Rama Kyai Syakur tidak pernah terasa bahwa
beliau seorang WALIYULLAH, diperlakukan bak sebagai teman atau manusia pada
umumnya, andaikan tahu disuruh apapun oleh Almukarom Mbah Kyai akan
dilaksanakan dengan patuh dan penuh keikhlasan.
BAB II
23
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
KH. Marwan Ali bercerita Sepulang dari pasar hewan desa Banjarjo-
Padangan, disekitar hutan daerah Prajekan bertemu dengan konvoi belanda. Saemo
yang membonceng sepeda Mbah Kyai Syakur muda takut setengah mati, oleh baliau
Mbha Kyai si Saemo disuruh pegangan sabuk. Dan berondongan peluru
berhamburan dari moncong senjata kaum penjajah itu, Alhamdulillah mereka berdua
selamat.
24
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
25
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
Suatu keajaiban diluar nalar biasaanya diperuntukan oleh Allah SWT. pada
kekasih-kekasih-Nya,dan jika kejadian itu pada Nabi disebut mu’jizat, maka
karomah adalah sebutan kejadian itu pada wali-wali Allah.
Namun empat orang santri mbah Abu Dzarin tak mampu mengangkat kamar
tersebut, karena kamar tersebut terbuat dari kayu balok besar, yang mana mbah yai
menghendaki memasang batu sanggahan dibawahnya, ketika kyai Syakur datang
empat santri itu disuruh menyingkir,beliau berkata “kae loh enek Syakur,ben
digenjong Syakur” ,dan betul saja kyai Syakur mengangkat gotak’an itu sendirian
menggunakan pundaknya,mbah Sahlan tertawa lepas mengenang maha gurunya
sambil geleng-geleng tanda ketakjuban.
Seorang alumni mengaku pernah diajak oleh beliau Yai Syakur untuk ngaji
didesa Dukoh Kidul, di sebuah musholla di Ds. Dukoh. Waktu itu hujan lebat dan
sungai banjir besar,Pak Kasun bersama Kyai Mahfud(cucu Kyai Syakur)disuruh
nyebrang sungai lebih dahulu oleh mbah yai dengan membuat alat dari pohon pisang.
26
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
Namun anehnya ketika pak saiful Pak Kasun dan Kyai Mahfud sampai
mushola dengan basah kuyup, kyai syakur sudah duduk manis di mushola tanpa ada
bercak air sedikitpun,sambil beliau berkata “Pye pul,ndisek aku to..?” Pak Kasun
bercerita dengan penuh semangat.
Cerita semacam ini juga pernah saya dengar dari dari mbah saya Hj.
Maemunah Syakur (Putri pertama Kyai Syakur),Beliau bercerita,sering kali jama’ah
pengajian Banjarsari dibuat heran ketika beliau akan dijemput di sebrang dengan
perahu,tahu-tahu sudah nyabrang,entah kapan nyebrangnya..? dan pakai apa.
Cerita ini datang dari Bapak saya KH Anwar sadat cucu menantu Mbah yai,
ibu saya adalah cucu Mbah yai, bahwa ketika Yai Anwar berangkat mondok ke
sarang beliau bertemu dengan seorang prajurit veteran tentara di Jatirogo,orangnya
agak sepuh,beliau bertanya “ Rumahnya mana Nak..?”
27
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
Beliau kembali bertanya “kenal Mbah Yai Syakur…?” Sebelum Bapak saya
menjawab,beliau langsung bercerita.
Almarhum Mbah Maskub adalah santri setia Kyai Syakur,beliau adalah tokoh
paling dekat dengan Kyai Syakur diantara santri yang lain.
29
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
Ny Hj Munawaroh Syakur
30
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
Dijaman PKI Mbah Yai mendapat banyak teror,disuatu hari Mbah Yai
Syakur bersepada lewat jampet,dan akan dibantai ditengah jalan,tapi entah mengapa
setiap Mbah Yai lewat didepan mereka selalu tak terlihat tau tau sudah lewat
jauh,inilah yang membuat PKI segan.
KH Tasmiran Mushir
31
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
Mbah Tasmiran juga merupakan tokoh alim di Nglingi yang juga banyak
kisah diluar nalar, Beliau sosok yang sangat sabar tak pernah ada yg pernah melihat
beliau marah.
Akan tetapi penduduk sekitar dibuat heran,Mbah Yai Syakur dan Mbah Yai
Musir selamat dan dapat melanjutkan perjalanan. Dan kita tak tau bagaimana beliau
menghadapi, mungkin inilah yang dinamakan karomah, wallahua’lam.
32
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
Nyai Maemunah Syakur berkata: “Mbah Yai itu selalu suci dari hadast kecil
dan besar, ketika Mbah Yai batal wudhu ketika itu juga Mbah Yai akan berwudhu,
pernah juga suatu ketika Mbah Yai diare sehingga entah 17/18 kali bolak balik ke
kamar mandi, tetapi Mbah Yai tetap selalu wudhu,selalu menjaga kesuciannya.”
Pengajian Mbah Yai pernah dicekal perangkat Desa Bareng yang saat itu
banyak yang mengikuti partai PKI,dan di laporkan ke kecamatan, dan akhirnya
beliau dibawa ke Kejaksaan kabupaten.
Masyarakat sangat takut jika Mbah Yai di penjara,tapi yang terjadi malah
sebaliknya,di kantor kabupaten Mbah Yai malah di jamu sebagai tamu agung karena
kebanyakan pegawai PEMKAB adalah jam’iyah di Banjarsari, dan Mbah Yai di
antar pulang dengan mobil dinas.
Hal ini membuat para perangkat Desa Bareng malu dan diam seribu
bahasa,dan bahkan suatu ketika Mbah yai di undang kependopo Bojonegoro, saat itu
sedang hujan, dan yang membawakan payung untuk memayungi beliau langsung
adalah Bapak Bupati Bojonegoro.
Menurut cerita bahwa salah satu syarat ilmu-ilmu mbah yai yang diluar
nalar itu adalah tidak boleh membangkang pada ibundanya, seperti dapat menghilang
dapat luput dari pandangan musuh.
Pernah suatu ketika beliau membantah ibunya yang melarang beliau ngaji di
banjarejo dan banjarsari, namun beliau menolak dan akhirnya beliau dihadang
pasukan jepang dan kitabnya dihambur-hamburkan, sejak saat itu beliau semakin
yakin bahwa restu ibu adalah segalanya
Banyak cerita tentang karomah ini, bapak Zuhdi seorang guru Madrasah
Diniyah Asy-Syakur bercerita bahwa waktu kecil beliau sering melihat mbah yai
pulang ngaji dibonceng ketika hujan, santri yang membonceng Mbah Yai bajunya
basah tetapi Mbah Yai tidak basah sama sekali.
Dan seorang alumni juga bercerita saat sama-sama pergi kesawah,lalu turun
hujan deras lalu mengajak mbah yai berteduh, beliau sudah basah kuyub tetapi baju
Mbah Yai sama sekali tidak basah.
Mbah Yai jauh hari sebelum wafat sudah menunjukan tanda-tanda pada kaum
dan santri, seperti saat ngaji di dukoh kidul menyebrangi sungai, seorang santri
didawuhi, “cung aku gendong nyebrang kali, sedelok kas awakmu gak iso gendong
aku.”
34
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
Dan selang tiga hari setelah itu beliau wafat. Beliau juga sering nimbali
(manggil) para jamaah sholat, lalu dawuh, “sokben anak turunku ojo bedak-
bedakno.” Dan memang masyarakat benar benar melaksanakan wasiat ini.
Mbah Yai adalah seorang yang sangat disiplin, baik saat nyantri ataupun
saat sudah menjadi pemimpin umat, Mbah Yai setiap hari selalu menjadi santri yang
bangun awal waktu, bahkan pernah teman mbah yai sengaja menali kakinya dengan
kaki mbah yai agar si teman sama sama ikut terbangun pagi.
Begitupun saat mbah Mbah Yai saat memiliki ngaji rutin juga jarang sekali
absen padahal hanya mengotel sepeda, dan beliau rutin meninjau proses belajar
mengajar di lembaga-lembaga dibawah naungan Yayasan Mafatihul Huda (Nama
Asy-Syakur saat itu).
35
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
Menurut riwayat KH Musdar cucu menantu mbah yai, mbah yai saat jam 12
malam sering kali keliling kampung untuk sekedar memastikan keadaan aman dari
mara bahaya, apalagi jika memasuki bulan Syuro, mbah yai akan memagari desa
berkeliling setapak demi tapak jalan kaki, Bahkan saat Romadhon tiba, mbah yai
akan mendatangi satu persatu mushola yang tidak mau tadarus, meskipun dalam
keaadaan hujan lebat.
Dalam ayat Al-Quran dijelaskan bahwa “ Jangan katakan mati pada orang
yang diwafatkan dalam berjuang dijalan Allah. Sesungguhnya mereka hidup.”
Banyak riwayat menuturkan tidak sedikit orang yang di temui oleh mbah yai
meski setelah hari wafatnya... Seorang tokoh didesa jampet,
sempat bertemu mbah yai dimakkah saat beliau berhaji, setiba dirumah beliau kaget
bahwa ternyata mbah yai sudah lama wafat, Karena dulu berhaji itu membutuhkan
waktu 6 bulan menggunakan kapal laut.
Riwayat lain juga menuturkan bahwa seorang habib bernama Sayyid Budi di
Tangerang Jakarta bermimpi didatangi oleh seorang wali bernama mbah Syakur
Bojonegoro Jatim, lalu beliau sering datang ke Nglingi sekitar thahun 2003-2005.
Beliau juga mendirikan sebuah pondok pesantren yang diberi nama Asy-Syakur di
Tangerang, padahal sebelumnya juga tidak mengenal mbah yai, Kalau riwayat mbah
yai bermimpi mendatangi para alumni sangat banyak kisahnya,
36
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
Cerita pribadi saya saat kecil, Tahun 2004, Saya mengalami kecelakaan lalu
lintas, mobil yangg saya kendarai menabrak truk semen, saya luka parah ditangan
kiri dan pelipis kepala, Saya pingsan saat itu, namun saat masuk gerbang RS. umum
Bojonegoro, Saya dibangunkan oleh sosok sepuh berpeci hitam,
Dulu saya tidak tau itu siapa, tempo hari baru tahu bahwa itu adalah Mbah
yai Syakur, setelah lihat foto pengasuh kalender PP Asy-Syakur, padahal saya lahir
1990 dan mbah yai wafat 1986, Saat bapaku sakit lalu sowan ke kyai Ahmad sesepuh
di Mojokerto berkediaman di sebuah pondok pesantren sebelah pabrik Ajinomoto,
Beliau Kyai Mad juga sama sekali tidak mengenal latar belakang keluarga
kami, tapi pada saat sowan ke dua kalinya, yai Mad bercerita dan dawuh " Nopo
leres jnengan gadah mbah namine yai Syakur?” “ Injih Yai , niku mbah kakung
rayatan kulo” jawab Bapaku .” O... Alhamdulillah wau dalu kulo dirawuhi Yai
Syakur, kulo seksi bileh yai Syakur niku waline gusti Allah, Alhamdulillah kulo
saget panggeh wali”.
37
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
Saat malam seusai ngaji para santri kebanyakan tidur diserambi masjid.
Mereka menunggu Nasi berkat dari mbah yai, memang mbah yai sangat sayang pada
para santri, bahkan shalat berjamaah mbah yai sendirilah yang ngobraki para santri.
Terlepas dari sifat tegas khas pendekar mbah yai adalah sosok yang lembut.
38
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
PENUTUP
Buku ini kami susun dengan tujuan mengabadikan cerita-cerita penuh hikmah
dari perjalanan hidup seorang ulama yang dekat dengan Allah SWT. agar kita
sebagai para generasi penerus mampu menjaga dan melanjutkan jejak para ulama
yang mengantarkan kita pada Ridho Allah SWT.
Terakhir, Jika dalam kami menyusun dan menulis terdapat hal-hal yang
keliru dan kesalahan, Kami mohon ma’af sebesar-besarnya. Kami juga menunggu
cerita-cerita lain dari semua pihak guna menyumpurmnakan lagi cerita tentang beliau
KH. ABD. SYAKUR yang tentu akan kami musyawarahkan dengan keluarga
dzuriyyah, para santri dan alumni.
العفو منكم.
39
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”
AUTOTOBIOGRAFI PENYUSUN
M Abd Muid Anwar (Gus A’id)
Putra pertama dari KH Anwar Sadat & Ibu Hj Malihah putri Ny. Maemunah Syakur
Putri KH ABD SYAKUR
RA MI MTS MA Asy-Syakur
40