Anda di halaman 1dari 40

Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

‫مؤسسة الشكورعليعي‬
YAYASAN ASY-SYAKUR NGLINGI

BIOGRAFI & KAROMAH KH. ABD SYAKUR


“WALIYYUN HAMIM”
NGLINGI NGASEM BOJONEGORO
Alamat: Jl. Raya Ngasem-Kalitidu No. 183 Nglingi Desa Bareng Ngasem
Bojonegoro 62154

1
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

PENYUSUN
M Abd Mu’id Anwar (Gus A’id )
PENYUNTING AKHIR:
KH Marwan Aly
KH Musdar M.Pdi
H Ribhan
TERIMA KASIH KEPADA:
KH Tasmiran Mushir
NY HJ Maemunah Syakur
Ny Hj Munawaroh Syakur
Ny Hj Malihah
KH Anwar Sadat
KH MMZ Arifin
KH Muaris Maulana SPd
KH Nailin Fauz Misbach SE
Gus Bed,Gus Lot SH
Neng Rosich Mpd
Neng Linda, Neng Irya
Gus Aab, Gus dita
Gus Wafa, Gus Abak
Gus Amak, Gus Nayef
Seluruh Keluarga Ndalem & Alumni
TIM PENULIS:
Rosyidin Nur
Latif Basya
Imam Saifudin
TIM LAYOUT:
Kang Udin
ALBA CENTER SARANG

2
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

KATA PENGANTAR
Oleh Pengasuh ‘Amm PP Asy-Syakur Nglingi :

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

‫ و الصالة و السالم على سيدنا محمد‬.‫الحمد هلل رب العالمين‬.

Syukur Alhamdulillah kami atas nikmat dan hidayah Allah SWT. Sholawat
dan salam semoga tetap terhaturkan kepada Nabi kita Muhammad SAW.

Kami sangat bagia dengan terbitnya buku biografi KH. Abd. Syakur ini, yang
tentunya akan menjadi ibroh dan suri tauladan bagi anak kami selanjutnya,
khususnya untuk para santri pondok pesantren Asy-Syakur Nglingi dalam
menimba,mengamalkan dan menyebarkan ilmu serta mengabdikan diri kepada
masyarakat dalam menjalankan syari’at Allah SWT.

Kami mewakili dewan masyayekh pondok pesantren Asy-Syakur


mengucapkan terima kasih banyak kepada khayalak umum, dan kepada para santri
serta para pembaca. Semoga buku ini memberi manfa’at kepada kita semua dan
dapat membuka hati kita untuk mencintai para ulama’ dan waliyyullah amiiiin.

‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Pengasuh PP Asy-Syakur Nglingi

3
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

KH. MM Zainal Arifin Ts.

KATA PENGANTAR
Oleh Penyusun :

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

‫ و الصالة و السالم على سيدنا محمد‬.‫الحمد هلل رب العالمين‬.

Alhamdulillah atas Ma’unah dan Hidayah Allah SWT. kami dapat menyusun
buku ini.Sholawat salam selalu kami haturkan kepada Nabiyuna Muhammad SAW.

Tentunya terima kasih Kamitujukan kepada seluruh keluarga ndalem, para


alumni dan para santri KH. Abd Syakur. Buku ini tersusun dari beberapa sumber
yang dekat dengan beliau KH. Abd. Syakur meliputi Keluarga Ndalem ,santri, teman
seperjuangan & kaum masyarakat pecinta KH Abd Syakur. maupun sumber yang di
anggap dan diyakini dapat di percaya. Semua tentu bertujuan untuk menjadikan
perjalan hidup mbah yai sebagai teladan bagi generasi milenial ini.

Buku ini memang menceritakan tokoh yang luar biasa , akan tetapi kami
mohon ma’af apabila dalam kami menulis terdapat banyak kekurangan dari banyak
aspek. Namun kami menyusun buku ini dengan tujuan amal bakti kami, dan semoga
menjadi catatan amal baik, serta semoga dengan buku ini kami sebagai penyusun
terakui sebagai santri beliau KH. Abd Syakur Amiiin.

‫والسالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Penyusun

M. Abd Mu’Id Anwar

4
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

Daftar isi
BAB I........................................................................................................................................6

BIOGRAFI KH. ABD SYAKUR NGLINGI......................................................................................6

A. Silsilah & Nasab Mbah Yai Abd-Syakur........................................................................6

B. Biografi & Nasab Mbah Nyai ( Istri Mbah Yai Syakur)....................................................8

C. Mbah Yai Mengembara Menimba Ilmu........................................................................10

D. Perjuangan Mbah Yai....................................................................................................11

E. Mbah Yai Sosok Pejuang & sangat Cinta Tanah Air.......................................................16

F . Mbah Yai Syakur Wafat...............................................................................................18

BAB II.....................................................................................................................................24

KAROMAH - KAROMAH MBAH YAI SYAKUR..........................................................................24

PENUTUP..............................................................................................................................40

AUTOTOBIOGRAFI PENYUSUN..............................................................................................41

5
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

BAB I

BIOGRAFI KH. ABD SYAKUR NGLINGI

A. Silsilah & Nasab Mbah Yai Abd-Syakur


Alhamdulillah disuatu hari tahun 1906 lahirlah seorang putra yang kelak
mendapat kedudukan tinggi disisi Allah azza wa jalla KH Abdusy-Syakur, yang
panggilan akrabnya Mbah Yai Syakur.Beliau dilahirkan dari pasangan KH. Abdul
Jabar bin Safi’i atau Bapak Suradrana dan Ibu Tamijah binti Jayarana keturunan
Kentarbahu.

KH. Abdul Jabar bin Syafi’i berasal dari Tempuran yang hijrah ke Ngasem
Bojonegoro karena menghindari geger yang telah terjadi di daerah Tempuran waktu
itu.Sang Ibu adalah seorang putri dari Jayarana yang merupakan putra dari seorang
putri berasal dari Rembang, yang menghindar pula sewaktu ada peperangan di
Rembang dengan pihak kolonial penjajah Belanda.

KH. ABD SYAKUR

Pendiri Pondok Pesantren Asy-Syakur Nglingi


6
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

KH Abdul Jabar bin Safi’i dengan ibu Tamijah melahirkan putra-putri :

1. Ibu Sujirah
2. Mbah Kyai Syakur
3. Ibu Khofsatun
4. Kyai Suleman
5. Kyai Cholil
6. Ibu Siti Qhomari
7. Ibu Siti Sundar

B. Biografi & Nasab Mbah Nyai ( Istri Mbah Yai Syakur)


Mbah Umi kulstum adalah putri dari guru mbah yai sendiri.putri dari mbah
yai Masdar Banjarsari Bojonegoro.Ibu dari mbah ummi kultsum merupakan
keturunan ke delapan dari Sunan Gunung Jati Syarif Hidatulloh Cirebon Jawa Barat.

Berikut urutan silsilah beliau :

Umi kulstum

Sofiyah

Aminah

Singo joyo

Singo noyo /mbah jumali

Mbah sa’du

Mbah buyut kaliwungu Beliaulah cucu Sunan Gunung jati Syarif hidayatulloh.

7
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

Ny Hj Ummi Kulstum Istri KH Abd Syakur

Seorang santri yang bernama Abdus Syakur ternyata sempat mencuri hati kyainya
sendiri KH Masdar, waktu itu sedang belajar dipondok pesantren Banjarsari, saat
santri, pemuda nglingi ini sudah menunjukkan bakat yang luar biasa dalam menyerap
ilmu, bahkan sempat diberi peluang untuk mengajar dipondok pesantren tersebut
(mungkin uji coba dari calon mertua) sehingga akhirnya sang kyai berusaha
menjodohkan salah satu putri beliau Umi Kulsum yang kemudian terkenal dengan
gelar Mbah Nyai Sum dan Alhamdulillah terlaksana. Pernikahan ini terjadi pada
tahun 1938, Saat mbah yai Abdus Syakur berusia 32 tahun.

Dari membina mahligai keluarga ini, Allah mengamanahkan putra-putri sebagai


berikut :

1 Ibu Nyai Maemunah

2 Ibu Mahrifah, meninggal waktu usia dini

3 KH Ahmad Marzuqi, almarhum

8
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

4 KH Misbah syakur, almarhum

5 Ibu Nyai Munawaroh, dan

6 Nur Hasyim, sudah tiada sejak kecil

C. Mbah Yai Mengembara Menimba Ilmu


Dalam menentukan pilihan, terjadi Perbedaan visi antara sang bapak dan ibu.
Mbah Kyai Abdul Jabar mendambakan seorang putra yang mumpuni dalam olah
kanuragan, sehingga diharapkan dengan menguasai ilmu ini dapat menjaga
keselamatan seluruh keluarga terutama para adik-adiknya, sampai di wejang “jangan
pulang menuntut ilmu sebelum bisa membuat blarak (daun kelapa yang sudah
kering) menjadi klabang”.

Dan memang situasi nglingi sebagai sarang begal saat itu menuntut sekali
mempunyai ilmu semacam tersebut. Sedang sang ibu punya harapan lain, putra
pertama harus alim dan kelak menjadi seorang yang mumpuni dalam bidang agama,
suatu cita-cita yang mulia. Oleh karena itu sejak awal, beliau sang bapak/ibu selalu
ta’dzim dan hormat kepada setiap ulama’.

Disamping perilaku yang demikian luhurnya juga di barengi nyenyuwun


maring Allah, berupa sholat-sholat, munajad maupun puasa-puasa dan Alhamdulillah
dikabulkan.Yang pada Akhirnya kyai Syakur masih kecil dapat memenuhi
keinginan kedua orang tua yang sangat-sangat dipuja, dihormati, dan ditaati.

Sang ibu juga merupakan sosok yang Sholihah , sangat mencintai ulama dan
pribadi yang Sakho ( lumo ), bahkan saat menjelang wafat beliau memberikan salam
pada malaikat seperti menjawab salam seorang tamu . Sang ibu lah orang yang
9
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

paling berjasa , bahkan mbah yai saat kecil sering kali pulang dari mondok karena
tidak krasan, tetapi sang ibu kembali trus mengantar Mbah Yai Syakur .

Berikut Pesantren pesantren Tempat Mbah yai menimba ilmu:

Al-Musthafa, Panjunan – Kalitidu Bojonegoro.

Banjarsari, Bojonegoro (Pesantren Mertuanya).

Kendal, Bojonegoro dalam asuhan KH. Abu Dzarrin.

Langitan, Diasuh oleh panjenenganipun KH. Abdul Hadi.

Sidoresmo, Surabaya (pondok penempa Kadigdayan).

Jamseran, Solo Jawa tengah.

Tebu Ireng Jombang,Jawa Timur oleh Hadratus Syeh KH. Hasyim Asy’ari.

Turmas, Arjosar Pacitan Jawa timur

D. Perjuangan Mbah Yai


Beberapa saat kemudian setelah mempersunting putri gurunya, Mbah kyai
Syakur muda memboyong keluarganya kembali kepangkuan tanah kelahirannya,
Dusun Nglingi kecamatan Ngasem. Disini beliau mendirikan bangunan langgar kecil
untuk sholat sehari-sehari juga untuk Nasrul ilmi (mengajarkan ilmu) yang telah
diperoleh dari beberapa pondok pesantren.

10
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

Untuk menunjang ekonomi keluarga, Mbah Kyai Syakur muda membuka


lahan baru yang sama sekali asing, yaitu :berdagang sapi dan kerbau di pasar-pasar
hewan atau dari orang-orang desa yang akan menjual hewan peliharaanya kemudian
dijual didalam pasar-pasar, tak jarang hewan yang sudah terbeli masih dititipkan
kepada pemiliknya.

Kesibukan ini di akhirnya dihentikan mbah yai karena satu saat mbah yai
khilaf menyabdakan seorang partner kerja yang berhutang cukup banyak namun
enggan membayar. Yang kemudian orang tersebut memiliki masalah dan dipenjara
oleh Belanda.

Mendengar Mbah Kyai Syakur menyabdakan seseorang, terusiklah hati Mbah


Tamijah ibu mbah Yai, dalam benak ibu ini mungkin bicara :lha kok anak ku akan
mencelakakan orang karena perkara sepele……….Uang. maka dipanggillah anak
kesayangan ini (Kyai Syakur muda) menghadap dan dinasehati:

“Le...Sampean bien tak pondokno gak tak kongkon angon, tp tak


kon ngaji, lha kok tuwek-tuwek malah kalungan dadung”

(Nak, kamu dulu tidak saya suruh mengembala, tetapi saya suruh mencari ilmu
agama, ternyata setelah dewasa malah sibuk ngurusi dagangan sapi )

Nangislah beliau Mbah Kyai Syakur dipangkuan sang ibu tersayang sekalian
meminta maaf. Mulai detik itu, hidupnya diabdikan untuk mengembangkan ajaran
agama islam, perkara rizki diserahkan sepenuhnya pada yang Maha Kuasa. Dan
memang sampai kapanpun tidak ada seseorang yang mengabdikan sepenuh hidupnya
secara ikhlas untuk Allah akan mati kelaparan, dan orang yang kaya raya adalah
mereka-mereka yang tidak memikirkan keduniawian.

11
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

Mulai saat itu pula harta-harta beliau Mbah Kyai Syakur baik yang berupa
piutang maupun hewan-hewan dan barang dagangannya yang ada ditempat orang-
orang tidak diurusinya. Terserah ,kalau dikembalikan ya diterima kalau tidak
dikembalikan juga tidak akan ditagih.

Kegiatan mengaji dan dakwah lewat pengajian keliling ini lebih intensiv lagi
dilakukan setelah bapak mbah yai KH. Abdul Jabar kapundut (wafat)pada tahun
1932.

Bahkan setiap beliau keliling ketempat-tempat pengajian di majlis yang


dibentuknya yang tersebar di beberapa daerah yang jumlahnya sampai 65 kelompok,
dengan mengendarai sepeda ontel, kadang kala membawa bekal sendiri, yang biasa
dibawa yaitu makanan standart gula kopi, untuk tempat-tempat tertentu yang
kebetulan pemilik rumah tersebut tergolong ekonomi sangat lemah, dan tidak lupa
sebilah pedang tidak lepas dari tubuhnya, guna menjaga keamanan yang waktu itu
memang sangat rawan.

Tempat yang di kunjunginya antara lain:


Desa-desa wilayah kecamatan Ngasem-kabupaten Bojonegoro.
Desa-desa lingkupan kecamatan soko- kabupaten Tuban.
Desa-desa di kecamatan Parengan- kabupaten Tuban.
Desa-desa tempat mertua beliau berasal, Banjarsari- kabupaten Bojonegoro.
Jadi metode yang diterapkan adalah menjemput bola, bayangkan betapa
cerdas pemikiran beliau, waktu itu jauh dari kemerdekaan 1982, sedang metode ini
baru viral setelah tahun 1983 yang diterapkan oleh lembaga perbank-kan dengan
mengunjungi calon nasabah-nasabah dalam rangka menghimpun dana masyarakat.

12
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

Metode ini tentunya pada masa itu jelas banyak tantangan dan kritik dari lawan-
lawan.

Semua perjuangan itu juga mendapat rintangan dan cobaan termasuk saat
tahun 1970 banyak kyai kyai lain mengkritik berpendapat: lha kok sumur marani
(mencari) timba ada juga yg menuduh mbah yai hanya mencari Amplop ... tetapi
siapapun yg dekat dengan mbah yai bahwa mbah yai tidak demikian.

Alhamdulillah langgar kecil dan reyot itu sekarang sudah berkembang pesat
menjadi Pondok Pesantren besar PP. Asy-Syakur Nglingi, yang diasuh oleh penerus
beliau Mbah KyaISyakur yakni putranya sendiri KH Ahmad Marzuki almarhum,
kemudian diteruskan oleh putra yang lain KH. Misbah Syakur, sampai Anak cucu
mbah yai dan seluruh keluarga besar ndalem.dan kemajuan ini pula yang dulu dicita-
citakan oleh Mbah Kyai Syakur menjadikan nglingi bumi para alim ulama.
Kemajuan yang pesat ini tidak lepas dari keharuman nama Mbah Kyai Syakur,

KH Marzuqi Syakur
13
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

Dalam rangka mengabadikan nama Mbah Kyai Syakur, dibentuklah Yayasan


Pendidikan Yang Sekarang Bernama Asy-Syakur Yang dulu oleh Mbah Yai
Dinamakan “ Mafatihul Huda “ sebagai berikut :

 RA & PAUD Asy-Syakur


 Madrasah Ibtidaiyah Asy-Syakur 1949
 Madrasah Tsanawiyah Asy-Syakur
 Madrasah Aliyah Asy-Syakur 1986
 TPQ Asy syakur
 Madin Asy-Syakur 1985
 Pengajian rutin Selapanan (tinggalan mbah yai)
 Setunan (ngaji masyarakat)
 SMK Negeri Ngasem.
 Dan tentunnya Pondok Pesantren Asy-Syakur

14
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

Awal-awal Mbah Kyai Syakur membangun fisik pondok lewat komunitas


pengajian klasik baik didalam pondok pesantren maupun di tengah-tengah
masyarakat, caranya beliau mengumumkan mempunyai rencana membangun
madrasah maupun masjid, diharapkan kehadiran pecan berikutnya, hadirin peserta
pengajian membawa pasir barang satu rinjing, atau bata satu dua biji, intinya
menurut kemampuan masing-masing. Dan karena rasa cinta masyarakat kepada
Mbah yai.

Oleh karena itu tidak heran didalam saku Kyai Syakur selalu ada sebuah
pulpen untuk mencatat secara teliti siapa-siapa yang menyumbang baik dalam bentuk
material maupun uang tunai, termasuk kegunaanya. Saat mbah yai wafat pun seluruh
catatan tentang keuangan lengkap tersimpan disabuk mbah yai.

E. Mbah Yai Sosok Pejuang & sangat Cinta Tanah Air


Sebagai warga Negara, Kyai Syakur tidak tinggal diam. Didalam pendudukan
jepang beliau pernah masuk dalam kancah pendidikan kemiliteran yang tergabung
dalam GUMINCOK. Kemudian pada masa mempertahankan kemerdekaan republic
Indonesia, November 1945 cancut tali wanda masuk dalam barisan Hisbullah
menceburkan diri perang melawan sekutu di Surabaya yang diprakarsai oleh Bung
Tomo dan disemangati Fatwa Hadratusy Syeikh KH. Hasyim Asy’ari, dari jombang.
Fatwanya antara lain: hukumnya fardzu ‘ain mempertahankan tanah tumpah darah
dari cengkeraman penjajah pada radius ±70 Km dari tempat kaum colonial bercokol.

Dengan dilandasi tidak hanya tekad dan semangat saja, tapi juga professional
artinya sedikit banyak telah ada ilmu perang dengan didikan gumincok, maka
berangkatlah Mbah Kyai Syakur muda ke medan laga lewat Jombang ke Surabaya
dengan berjalan kaki yang akhirnya terkenal dengan hari pahlawan 10 November
1945.
15
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

Dalam arena perang ini tidak banyak yang dapat di ceritakan sebab Mbah
Kyai Syakur selalu menutup diri, mungkin saja takut menimbulkan rasa bangga
bahkan takabur yang ujung-ujungnya akan mengurangi keikhlasan beliau berjuang.
Dan ini sikap umum dikalangan para orang-orang yang berjiwa besar yang tidak
mengharapkan pujian.

Pada tahun 1948 affair madiun pecah, kuatnya pengaruh komunis merajalela
di desa-desa bahkan melanda sampai aparat pemerintahan dikota-kota, anak-anak
sekolah rakyat oleh penguasa berjiwa PKI, diharuskan belajar sampai sore hari. Hal
ini ditentang habis-habisan oleh panjenenganipun Kyai Syakur, sebab apa anak-anak
tersebut praktis tidak sekolah diniah disore hari, sedang malamnya kecapean dan
langsung tidur.

Usaha ini kelihatannya mengalami hambatan, strategi dirubah Mbah Kyai


Syakur membuka madrasah dipagi hari, dengan berbagai konsekwensi yang
dihadapinya baik dari masyarakat islam sendiri yang kurang menyadari, lebih-lebih
orang maupun pejabatberm yg ental komunis.

Sebuah kisah heroic datang jg saat Sedemikian kurang ajarnya PKI yang
sudah diluar batas, dengan lekranya, menggelar pentas ketoprak “Lahirnya Gusti
Allah” kemudian mendengar ini mbah yai datang sendiri dengan didampingi hanya 1
santri , yang kelak menjadi carik Jampet Kecamatan Ngasem, Bapak Musdar. Dan
Alhamdulillah berhasil menggagalkan pertunjukan ketoprak tersebut. .

Dari kegigihan seluruh perjuangan tersebut, rekayasa-rekayasa dibangun untuk


menjatuhkan Kyai Syakur, sempat beliau diterpa fitnah dan sempat pula mendekam
dalam tahanan beruji besi dalam pengawasan ketat pihak aparat keamanan di
Bojonegoro, selama lebih 90 hari akibat fitnah tersebut, dan lagi-lagi Alhamdulillah
Allah melindungi, terbebaslah beliau sebab tidak ada bukti yang mendukung fitnah
16
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

tersebut. Saat itu juga mbah yai mendapat musibah, Ma’rifat Putri mbah yai masih
kecil saat dipanggil Allah SWT, mbah Kyai baru tahu setelah keluar dari penjara.

Kemudian PKI berulah lagi, gerakan 30 September meletus. Dibarisan depan


Mbah Kyai Syakur member semangat dan dorongan kaum muda nahdliyin gerakan
pemuda ANSOR, khusus BANSERnya (Barisan Serba Guna) maju kedepan
membantu aparat keamanan membabat anasir-anasir buruk perusak Negara Republik
Indonesia dan Agama. Karena sifat pejuang inilah Sejak muda sampai wafat, Kyai
Syakur tidak pernah lepas dari gerakan keagamaan, secara aktif antara lain:

Pengurus partai Masyumi.


Pengurus majlis wakil cabang ditingkat kecamatan.
Pengurus Nahdlotul Ulama’ ditingkat kabupaten.
Suriah NU kabupaten Bojonegoro.

F. Mbah Yai Syakur Wafat

Makam KH ABD SYAKUR

17
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

Prinsip utama mbah Kyai adalah“waktu adalah untuk mencari ridho


ALLAH” tidak ada ruangan untuk berleha-leha mencari kenikmatan jasmani,
rekreasi missal jauh dari benak beliau.

Bila ada kesempatan kosong digunakan mematla’ah kitab-kitab kuning


sendirian dan sealau haus akan ilmu baik pengetahuan lebih-lebih agama. Mbah Kyai
ssat sepu pun kerap juga masih hadir ikut mengaji dipondok pesantren Kendal Abu
Dzarin dalam rangka tawadzuk pada Mbah Kyai Abu Dzarin.

Pernah suatu saat beliau dibawakan buku tentang asal usul Al- Maghfurlah
Al- Alim Al-Alamah almarhum KH Hasyim Asy’ari, oleh beliau diminta akan ditulis
ulang dengan cara menyuruh para santri-santrinya, waktu itu mesin copy belum
banyak beredar seperti sekarang.

Sebagaimana biasa, beliau berangkat untuk melakukan pengajian keliling.


Tepat pada senin pahing tanggal 26 sya’ban 1406 H. atau bersamaan tanggal 06 Mei
1986, dengan membonceng sepeda ontel setianya menuju dusun Dhemek, Desa
Bendrek mendatangi jama’ah pengajian rutinnya, tanpa pulang kerumah desa
Nglingi, safarinya dilanjutkan ketempat berikutnya pada hari selasa pon tanggal 07
Mei 1986 di Banjarsari dimana Bu Nyai berasal.

Di tengah-tengah pengajian dihadapan ratusan jama’ah pengajian, terasa


badan belau sakit, akhirnya forum pengajian dalam langgar Kyai Mohammad Sirot
ini terpaksa dihentikan dan Mbah Kyai didalam langgar itu pula minta dipijit,
kemudian mbah yai dipindah kerumah seorang kluarga banjarsari tapi Mbah Kyai
dawuh penglihatanya gelap, saat itulah INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI
ROJI’UN Sang Waliyulloh Dipanggil kembali kehadirat Allah Swt. Tepat pukul
15:00 WIB. Selasa pon,, 27 Sya’ban 1406 H./ 1986 M.

18
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

Dan itulah hari paling menyedihkan seluruh keluarga santri alumni dan
khususnya seluruh kaum masyarakat yg sangat mencintai beliau..hingga banyak
cerita kesedihan yang sangat panjang.

Sebelumnya Dr. Hartaya RSU Kabupaten Bojonegoro yang berdomisili di


Banjarsari yang dipanggil oleh bapak Drs. H. Sutrisna Rachmad, SE. M.pd (Kepala
Kemenag jawatimur) sempat datang, dan waktu menunjukkan tepat pukul 14.00
habis sholat dzuhur.Tidak berapa lama kemudian datang Bu Nyai Syakur yang
secara tidak sengaja pergi ke Desa ini guna menghadiri hajat atas undangan warga
setempat, kemudian disusul oleh KH. Misbah sang putra.

Kemudian Tokoh-tokoh masyarakat desa Banjarsari berkumpul bersepakat


menghendaki, alangkah mulianya bumi Banjarsari bila janazah waliyulloh ini
dikebumikan di Desanya.

Pertama,Bapak Sarbi meminta KH. Misbah Syakur dengan mengucap:


karsanipun masyarakat Jarsari (kependekan dari Banjarsari) Kedua,Maju pengganti
pak Sarbi yaitu pak Muslih Ketiga atau terakhir mbah suli.

Kemudian KH Misbah Syakur mewakili keluarga menghaturkan keputusan,”


Saya tahu maksud bapak-bapak yang mempunyai tujuan mulia ini, yaitu supaya
jasad beliau Mbah Kyai Syakur hendaknya dikebumikan di Desa sini, tapi dengan
sangat menyesal kami atas nama keluarga hanya memberikan kesempatan
memandikan Mbah Kyai Syakur.” Kemudian seluruh fihak menerima.

19
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

KH Misbach Syakur Bersama Syaikhuna KH Maemun Zubair Sarang Rembang

Malam beranjak datang, ambulan janazah Mbah yai Syakur yang sudah
dimandikan ini diberangkatkn menuju bumi kelahirannya, Desa Nglingi. Turut serta
KH. Hadzik salah satu suriah NU Cabang dari dukuh plasa lanang, Desa Campurejo,
Kecamatan Kota Bojonegoro, Menyertai dalam mobil. Di tengah-tengah prosesi
menjelang persiapan pemakaman bergema bacaan ayat Al-Qur’an, tahlil, tahmid, dan
sebagainya, sholat janazah tidak henti-hentinya entah sudah berapa puluh kali
dilakukan baik waktu di Banjarsari maupun di Nglingi sendiri.

Kemudian datanglah sosok misterius yang keluargapun meyakini beliau tidak


pernah datang ke nglingi. Datang sosok sepuh yg kemudian diketahui beliau adalah
KH. Muslim Rifa’i Imampura,Waliyulloh besar dari klaten Jawa tengah, teman karib
Gus dur. Mbah Lim Biasa dipanggil Mbah lim juga pendiri dan pengembang pondok
pesantren pancasila sakti klaten Jawa tengah.

Dari klaten Jawa Tengah sekitar pukul 02.00, atau 12 jam setelah
meninggalnya Mbah Kyai Syakur, melakukan sholat janazah dalam masjid pondok
20
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

dan mencium kening almarhum.Kemudian oleh Mbah Lim meminta para kerabat
baik istri, putra putri, menantu dan para adik-adik almarhum berkumpul dirumah
beliau yang terletak di sebelah utara masjid pondok, Mbah Lim menyampaikan
wasiat pesan dari mbah yai. Sebelumnya Mbah lim berpesan”Semuanya jangan
menangis dan jangan bersedih, sebab janazah ini tidak hancur, beliau ini seorang
WALIYULLAH”. Kemudian mbah lim mnyampaikan wasiat sebagai berikut :

KH. Ahmad Marzuqi sebagai putra tertua harus merawat & menjaga sang ibu .
JANGAN MEWARISI SAWAH DAN HARTAKU WARISILAH ILMU DAN
PERJUANGANKU.
Kemudian Mbah Lim menunjukan sebuah tulisan dalam selembar kertas
putih untuk direkatkan didalam masjid yang berisi Syahadah kewalian “Mbah Kyai
Syakur adalah seorang wali yang dekat sekali dengan umatnya dengan julukan
Waliyyun Hamim”

KH. Muslim Rifa’i Waliyulloh imam putra klaten pencetus “NKRI harga mati “

21
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

Syahadah Kewalian KH Abd Syakur oleh KH Muslim Rifa’i

Pengertian dekat dengan umatnya ini sangat dirasakan oleh mereka-mereka


yang pernah dekat dengan almarhum, salah satu contoh, berapa kali yang namanya
Mbah Suli, karena sesuatu sebab menjauh dengan beliau almarhum. Oleh Mbah Kyai
di datangindengan tutur kata lemah lembut diajak kembali ke jalan Allah. Yang
bersangkutan sendiri pernah terlontar dari mulutnya, kalau pendekatan itu tidak
terjadi sangat mungkin saya menjadi PKI.

KH. Misbah Syakur juga dawuh, sebab selama itu bapaknya tidak kenal sama
sekali apalagi kok bergaul dengan panjenenganipun Mbah Lim, Klaten sampai
Bojonegoro bukan jarak yang pendek, toh pada saat yang tepat. Kemudian KH
Misbach Syakur menghampiri penderek Mbah Lim.

Kemudian penderek itu bercerita “: tadi Mbah Lim ngendiko: ayo ikut, saya
melihat ada Nur cahaya mlantheng bersinar terang dari satu lokasi, Insyaallah ada
wali yang dipanggil Allah. Mari kita cari akhirnya ditemukan inilah tenpatnya, nur
yang memancar keluar dari jasad almarhum.

22
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

Suluruh orang merasa menyesal dengan sangat, sebab selama dekat dan
bergaul dengan panjenenganipun Rama Kyai Syakur tidak pernah terasa bahwa
beliau seorang WALIYULLAH, diperlakukan bak sebagai teman atau manusia pada
umumnya, andaikan tahu disuruh apapun oleh Almukarom Mbah Kyai akan
dilaksanakan dengan patuh dan penuh keikhlasan.

BAB II

KAROMAH - KAROMAH MBAH YAI SYAKUR


Banyak cerita tentang karomah Mbah Kyai Syakur dari beberapa sumber dan
tidak pernah keluar dari almarhum sendiri, yang memang ini bener dan nyata. Tidak
heran bila Allah SWT. memberikan karomah pada almarhum Mbah Kyai Syakur,
betapa tidak beliau sosok yang:

 Tokoh yang Alim dan berkharismatik


 Sangat Taat pada kedua orang tua terutama pada sang ibu.
 Jiwa tangguh dalam menegakkan kebenaran.
 Berhimmah tinggi dalam menimba ilmu.
 Disiplin, istiqomah khusus dalam tanggung jawab.
 Sangat peduli terhadap keadaan umat.
 Selalu bersuci dari hadas besar dan kecil.
 Selalu sholat berjama’ah dan sholat sunat.
 Sangat Waro’ dan menghindari larangan larang Allah

23
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

Berikut kami cantumkan beberapa karomah yang dimiliki oleh panjenenganipun


almarhum Mbah Kyai Syakur :

 Mbah yai menangkis ratusan peluru

KH. Marwan Ali bercerita Sepulang dari pasar hewan desa Banjarjo-
Padangan, disekitar hutan daerah Prajekan bertemu dengan konvoi belanda. Saemo
yang membonceng sepeda Mbah Kyai Syakur muda takut setengah mati, oleh baliau
Mbha Kyai si Saemo disuruh pegangan sabuk. Dan berondongan peluru
berhamburan dari moncong senjata kaum penjajah itu, Alhamdulillah mereka berdua
selamat.

 Mbah yai menolong orang sakit

Seorang penduduk di Desa Murpandan, Mbah cokro namanya menderita


penyakit kronis bahkan boleh dikatakan menjadi kembange baying akibat lamanya
terbaring sakit di tempat tidur, oleh salah satu family yang mejadi kamituwo
mencoba minta barokah do’a, oleh Mbah Kyai Syakur diberi obat ala kadarnya
berupa air putih.

Setelah diminum oleh si penderita Alhamdulillah sembuh. Saking


gembiranya, Mbah Kyai Syakur adalah Gusti Allah ngejawantah. Gara-gara ini
Mbah Kyai Syakur berhenti menjadi dukun, yang semula niatnya membantu
mengurangi beban masyarakat.

24
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

 Mbah yai dimintai tolong oleh penjudi

Satu lagi peristiwa menggelikan. Sebuah arena judi sedang marak-maraknya


yang bernama Lotto, seseorang memberanikan diri sowan Mbah Kyai Syakur guna
meminta nomor. Subhanallah, oleh Mbah Kyai Syakur orang tersebut diusir,namun
karena saking bandelnya ia tidak mau keluar rumah sampai-sampai Mbah Kyai tega
menggunakan tongkat yang biasa dipakai, dengan ditojokkan keorang tersebut
sampai ia keluar halaman rumah, dan akhirnya orang tersebutpun pulang.

Sesampainya di rumah, tongkat dan tindakan Mbah Kyai diramal dan


kebetulan keluar angka tersebut. Luar biasa senangnya orang ini,lalu ia kembali ke
rumah Kyai Syakur dengan membawa oleh-oleh beraneka makanan.

 Mbah yai dapat berjalan di atas Air

Sepulang dari pengajian keliling yang kebetulan menyebrang sungai, para


tukang prahu yang melihat Mbah Kyai Syakur diseberang, langsung menghampiri,
namun ternyata setelah sampai dibibir sungai yang dituju, justru Mbah Kyai Syakur
sudah menyeberang sungai.

Orang-orang dibuat heran, kapan Mbh Yai menyeberangnya, pakai apa,


mungkinkah berenang dan sebagainya. Selalu Mbah Kyai menutupi perkara
semacam ini. Kejadian ini tidak hanya sekali saja, berulang kali baik waktu pulang
dari ngaji di Desa Butoh, Desa Tengger dan Desa Banjarsari.

25
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

 Mbah yai mengangkat bangunan

Suatu keajaiban diluar nalar biasaanya diperuntukan oleh Allah SWT. pada
kekasih-kekasih-Nya,dan jika kejadian itu pada Nabi disebut mu’jizat, maka
karomah adalah sebutan kejadian itu pada wali-wali Allah.

Ketika saya selesai menunaikan jama’ah magrib di masjid Baitusy-Syakur


saya bertemu dengan salah seorang murid kyai Syakur yang sudah sepuh,beliau biasa
dipanggil mbah Sahlan,beliau bercerita,dulu waktu saya diajak oleh kyai syakur
untuk sowan kepada gurunya kyai Abu Dzarin kendal, waktu itu sedang didirikan
sebuah gotak’an (kamar santri).

Namun empat orang santri mbah Abu Dzarin tak mampu mengangkat kamar
tersebut, karena kamar tersebut terbuat dari kayu balok besar, yang mana mbah yai
menghendaki memasang batu sanggahan dibawahnya, ketika kyai Syakur datang
empat santri itu disuruh menyingkir,beliau berkata “kae loh enek Syakur,ben
digenjong Syakur” ,dan betul saja kyai Syakur mengangkat gotak’an itu sendirian
menggunakan pundaknya,mbah Sahlan tertawa lepas mengenang maha gurunya
sambil geleng-geleng tanda ketakjuban.

 Mbah yai melewati sungai banjir tanpa perahu tanpa basah.

Seorang alumni mengaku pernah diajak oleh beliau Yai Syakur untuk ngaji
didesa Dukoh Kidul, di sebuah musholla di Ds. Dukoh. Waktu itu hujan lebat dan
sungai banjir besar,Pak Kasun bersama Kyai Mahfud(cucu Kyai Syakur)disuruh
nyebrang sungai lebih dahulu oleh mbah yai dengan membuat alat dari pohon pisang.

26
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

Namun anehnya ketika pak saiful Pak Kasun dan Kyai Mahfud sampai
mushola dengan basah kuyup, kyai syakur sudah duduk manis di mushola tanpa ada
bercak air sedikitpun,sambil beliau berkata “Pye pul,ndisek aku to..?” Pak Kasun
bercerita dengan penuh semangat.

Cerita semacam ini juga pernah saya dengar dari dari mbah saya Hj.
Maemunah Syakur (Putri pertama Kyai Syakur),Beliau bercerita,sering kali jama’ah
pengajian Banjarsari dibuat heran ketika beliau akan dijemput di sebrang dengan
perahu,tahu-tahu sudah nyabrang,entah kapan nyebrangnya..? dan pakai apa.

Ny Hj Mamunah Syakur Putri pertama Mbah yai

 Kyai Syakur Pahlawan Nasional.

Cerita ini datang dari Bapak saya KH Anwar sadat cucu menantu Mbah yai,
ibu saya adalah cucu Mbah yai, bahwa ketika Yai Anwar berangkat mondok ke
sarang beliau bertemu dengan seorang prajurit veteran tentara di Jatirogo,orangnya
agak sepuh,beliau bertanya “ Rumahnya mana Nak..?”

27
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

Bapak saya menjawab “Ngasem pak”

Beliau kembali bertanya “kenal Mbah Yai Syakur…?” Sebelum Bapak saya
menjawab,beliau langsung bercerita.

Dulu waktu saya perang disurabaya,saya berada dibelakang Mbah


Syakur,dan beliau tertembak berkali-kali,tapi nggak apa-apa,begitu juga dengan saya
yang dibelakangnya,bahkan pasukan dari Bojonegoro,madiun,dan lainnya,tidak
berani berangkat sebelum Kyai Syakur yang berangkat duluan. Memang Mbah yai
Adalah salah satu pejuang perang Surabaya.

 Kyai Syakur Mengobati Orang.

Hj Maemunah syakur pernah bercerita,suatu hari Mbah Yai Syakur pernah


didatangi segerombolan bajingan dari Gayam,para santai Kyai Syakur khawatir
mereka akan menyerang,eh...ladalah...malah sebaliknya,mereka malah minta tolong
agar Kyai Syakur berkenan mengobati juragan mereka yang sedang sakit lumpuh.

Singkat cerita Kyai Syakur sampai di Gayam,ketika kaki Kyai Syakur


pertama kali menginjak rumah bos mereka,rumah itu bergetar,dan seketika bos
mereka bisa bangkit dan berbicara ,rupanya bos mereka terkena teluh.

Kemudian saking bahagianya atas kesembuhan itu,bos tersebut mengirim


aneka makanan dan satu ekor sapi,dan yang ekstrimnya lagi,mereka berkata “Kyai
Syakur itu Tuhan”,kemudian Kyai Syakur marah dan berkata “saya bisa begini karna
Tuhan,saya manusia biasa”, dan Akhirnya Kyai Syakur enggan untuk membantu
mengobati orang lagi.

 Mbah yai bercerita masa depan tambang di bojonegoro.


28
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

KH Misbah Syakur(Putra Kyai Syakur) pernah bercerita tentang nasehat


ayahnya,kelak masyarakat Bojonegoro bagaikan ” Seekor Banyak(angsa) ngelangi
nok banyu,tapi gak iso ngombe(Angsa berenang di air,tapi tidak bisa minum)” yang
artinya,masyarakat bojonegoro hidup diatas minyak mentah yang harganya bagaikan
emas tapi tidak bisa menikmati, dan itu betul, menurut informasi, yang menambang
adalah perusahaan asing amerika,aset 50% milik perusahaan asing,dan 50% nya
lagi dibagi pusat,jawa timur,dan bojonegoro mendapat hasil yang tidak maksimal.

 Mbah yai Bersepeda Secepat Motor.

Almarhum Mbah Maskub adalah santri setia Kyai Syakur,beliau adalah tokoh
paling dekat dengan Kyai Syakur diantara santri yang lain.

Suatu ketika seperti biasa beliau membonceng Kyai Syakur ke pengajian,lalu


Kyai Syakur dikunjungi oleh muallaf etnis China Bojonegoro yang baru masuk
islam,dengan maksud akan menghadiahi Kyai Syakur sebuah motor,Kyai Syakur
berkata “kalau motornya lebih cepat dari sepedah saya,saya mau terima”, orang cina
tersebut tertawa,dia mengira Kyai Syakur bercanda.

kemudian Kyai Syakur menyuruh orang china tersebut untuk pulang


duluan,dan anehnya,setelah orang china tersebut sampai rumah,Kyai Syakur sudah
didepan rumah orang china tersebut. Orang china tersebut masih tidak percaya,rasa
penasarannya masih besar,kemudian menantang Kyai Syakur dan Mbah Maskub
untuk balapan,Kyai Syakur menerima tantangan tersebut. Hasilnya sangat
menakjubkan,secepat apapun orang china mengegas motornya,sepeda Kyai Syakur
yang di setir Mbah Maskub dan berboncengan dengan Kyai Syakur tetap berada

29
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

disamping motor tamu china tersebut, Kyai Syakur bertanya sambil


tersenyum,”Piye..? Banter ndi…?”

 Mbah Yai Bercerita Masa Depan.

Mbah Yai Syakur menasehati putra putranya, “santri dipondok akan


dilengkapi fasilitas modern dan memudahkan aktifitas,misal lampu tinggal
tekan,pompa air tinggal tekan tidak usah mikul air,justru dari semua itu semakin
sedikit orang yang ngaji,dan kamu semua(anak dan cucuku)yang memegang agama
bagaikan memegang segumpal bara api”.

Inilah tantangan generasi keturunan Mbah yai dalam berdakwah islam


secara sempurna di perkembangan zaman yang metropolis dan matrealis,yang
membuat jalan ini tak mudah. Mbah Nyai Munawaroh Juga sering bercerita tentang
kehidupan Mbah Yai yang penuh rintangan dalam berjuang

Ny Hj Munawaroh Syakur
30
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

 Mbah Yai Syakur Menghilang Mengelabuhi Musuh.

Dijaman PKI Mbah Yai mendapat banyak teror,disuatu hari Mbah Yai
Syakur bersepada lewat jampet,dan akan dibantai ditengah jalan,tapi entah mengapa
setiap Mbah Yai lewat didepan mereka selalu tak terlihat tau tau sudah lewat
jauh,inilah yang membuat PKI segan.

Bahkan ketika gerombolan PKI membuat pementasan melecehkan


Islam,yang bertemakan “Lahire Gusti Allah”, sontak mbah yai marah dan
mengobrak-abrik pementasan tersebut hanya dengan bantuan satu santri, dan para
PKI tersebut lari kocar-kacir.

KH Tasmiran musir ( Menantu mbahyai )bercerita mbah yai memiliki sabuk


yang dijuluki sabuk seribu malaikat sabuk inilah yang menjadi lantaran pertolongan
Allah mbah yai tidak mempan ditembak peluru.

KH Tasmiran Mushir

31
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

Mbah Tasmiran juga merupakan tokoh alim di Nglingi yang juga banyak
kisah diluar nalar, Beliau sosok yang sangat sabar tak pernah ada yg pernah melihat
beliau marah.

Banyak masyarakat bercerita beliau pernah memetik kelapa dengan


melengkungkan pohonya,beliau dapat melihat radius 1 km. beliau pernah berubah
menjadi asap saat masuk ke rumah yang terkunci dan lain-lain.

 Mbah Yai Syakur Masuk Gua Larangan.

ketika Mbah Yai akan menghadiri undangan bahtsul masa’il privinsi di


Bendo, Pare, Kediri, Mbah Yai Syakur tersesat disebuah goa larangan bersama Mbah
Yai Musir (Ayah KH. Tasmiran/Menantu Mbah Yai Syakur), didalam goa terdapat
ular-ular besar, harimau, dan hewan buas lainnya. padahal kata penduduk setempat
setiap ada orang terjebak di dalam goa pasti tak pernah kembali.

Akan tetapi penduduk sekitar dibuat heran,Mbah Yai Syakur dan Mbah Yai
Musir selamat dan dapat melanjutkan perjalanan. Dan kita tak tau bagaimana beliau
menghadapi, mungkin inilah yang dinamakan karomah, wallahua’lam.

 Mbah Yai Syakur Sosok Pemaaf.

Saat pemerintah Indonesia menugaskan Ansor untuk mengeksekusi dan


membasmi PKI, Mbah Yai Syakur sebagai ulama’ besar di Bojonegoro titak
langsung bertindak, beliau selalu menawari para pengikut PKI untuk bertaubat,dan
ketika mereka banyak yang bertaubat Mbah Yai melindungi mereka.

32
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

Sehingga banyak orang yang seharusnya dieksekusi oleh pemerintah terselamatkan.


ini sesuai dengan ibarot dikitab fathul mu’in.

 Mbah Yai Selalu Suci (Daimul wudhu).

Nyai Maemunah Syakur berkata: “Mbah Yai itu selalu suci dari hadast kecil
dan besar, ketika Mbah Yai batal wudhu ketika itu juga Mbah Yai akan berwudhu,
pernah juga suatu ketika Mbah Yai diare sehingga entah 17/18 kali bolak balik ke
kamar mandi, tetapi Mbah Yai tetap selalu wudhu,selalu menjaga kesuciannya.”

 Kyai Syakur Kyai yang dimulyakan ulil amri.

Pengajian Mbah Yai pernah dicekal perangkat Desa Bareng yang saat itu
banyak yang mengikuti partai PKI,dan di laporkan ke kecamatan, dan akhirnya
beliau dibawa ke Kejaksaan kabupaten.

Masyarakat sangat takut jika Mbah Yai di penjara,tapi yang terjadi malah
sebaliknya,di kantor kabupaten Mbah Yai malah di jamu sebagai tamu agung karena
kebanyakan pegawai PEMKAB adalah jam’iyah di Banjarsari, dan Mbah Yai di
antar pulang dengan mobil dinas.

Hal ini membuat para perangkat Desa Bareng malu dan diam seribu
bahasa,dan bahkan suatu ketika Mbah yai di undang kependopo Bojonegoro, saat itu
sedang hujan, dan yang membawakan payung untuk memayungi beliau langsung
adalah Bapak Bupati Bojonegoro.

 Mbah Kyai yang sangat taat pada ibu.


33
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

Menurut cerita bahwa salah satu syarat ilmu-ilmu mbah yai yang diluar
nalar itu adalah tidak boleh membangkang pada ibundanya, seperti dapat menghilang
dapat luput dari pandangan musuh.

Pernah suatu ketika beliau membantah ibunya yang melarang beliau ngaji di
banjarejo dan banjarsari, namun beliau menolak dan akhirnya beliau dihadang
pasukan jepang dan kitabnya dihambur-hamburkan, sejak saat itu beliau semakin
yakin bahwa restu ibu adalah segalanya

 KH. Abd Syakur tidak basah kehujanan.

Banyak cerita tentang karomah ini, bapak Zuhdi seorang guru Madrasah
Diniyah Asy-Syakur bercerita bahwa waktu kecil beliau sering melihat mbah yai
pulang ngaji dibonceng ketika hujan, santri yang membonceng Mbah Yai bajunya
basah tetapi Mbah Yai tidak basah sama sekali.

Dan seorang alumni juga bercerita saat sama-sama pergi kesawah,lalu turun
hujan deras lalu mengajak mbah yai berteduh, beliau sudah basah kuyub tetapi baju
Mbah Yai sama sekali tidak basah.

 Nasehat Mbah Yai menjelang wafat.

Mbah Yai jauh hari sebelum wafat sudah menunjukan tanda-tanda pada kaum
dan santri, seperti saat ngaji di dukoh kidul menyebrangi sungai, seorang santri
didawuhi, “cung aku gendong nyebrang kali, sedelok kas awakmu gak iso gendong
aku.”

34
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

Dan selang tiga hari setelah itu beliau wafat. Beliau juga sering nimbali
(manggil) para jamaah sholat, lalu dawuh, “sokben anak turunku ojo bedak-
bedakno.” Dan memang masyarakat benar benar melaksanakan wasiat ini.

 Mbah Yai memecah kelapa dengan tangan kosong.

Bapak H. Drs. Fathurrahman Kepala sekolah MI Asy-Syakur yang juga


seorang alumni bercerita bahwa saat beliau mondok di Asy-Syakur Nglingi, beliau
pernah melihat sendiri di sumur depan masjid tua, Mbah Yai memecah kelapa
dengan tangan, tanpa alat bantu apapun.

 Karomah Istiqomah Mbah Yai.

Mbah Yai adalah seorang yang sangat disiplin, baik saat nyantri ataupun
saat sudah menjadi pemimpin umat, Mbah Yai setiap hari selalu menjadi santri yang
bangun awal waktu, bahkan pernah teman mbah yai sengaja menali kakinya dengan
kaki mbah yai agar si teman sama sama ikut terbangun pagi.

Begitupun saat mbah Mbah Yai saat memiliki ngaji rutin juga jarang sekali
absen padahal hanya mengotel sepeda, dan beliau rutin meninjau proses belajar
mengajar di lembaga-lembaga dibawah naungan Yayasan Mafatihul Huda (Nama
Asy-Syakur saat itu).

35
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

 Mbah Yai pengayom masyarakat

Menurut riwayat KH Musdar cucu menantu mbah yai, mbah yai saat jam 12
malam sering kali keliling kampung untuk sekedar memastikan keadaan aman dari
mara bahaya, apalagi jika memasuki bulan Syuro, mbah yai akan memagari desa
berkeliling setapak demi tapak jalan kaki, Bahkan saat Romadhon tiba, mbah yai
akan mendatangi satu persatu mushola yang tidak mau tadarus, meskipun dalam
keaadaan hujan lebat.

 Mbah Yai tetap mengayomi meskipun telah wafat

Dalam ayat Al-Quran dijelaskan bahwa “ Jangan katakan mati pada orang
yang diwafatkan dalam berjuang dijalan Allah. Sesungguhnya mereka hidup.”

Banyak riwayat menuturkan tidak sedikit orang yang di temui oleh mbah yai
meski setelah hari wafatnya... Seorang tokoh didesa jampet,

sempat bertemu mbah yai dimakkah saat beliau berhaji, setiba dirumah beliau kaget
bahwa ternyata mbah yai sudah lama wafat, Karena dulu berhaji itu membutuhkan
waktu 6 bulan menggunakan kapal laut.

Riwayat lain juga menuturkan bahwa seorang habib bernama Sayyid Budi di
Tangerang Jakarta bermimpi didatangi oleh seorang wali bernama mbah Syakur
Bojonegoro Jatim, lalu beliau sering datang ke Nglingi sekitar thahun 2003-2005.
Beliau juga mendirikan sebuah pondok pesantren yang diberi nama Asy-Syakur di
Tangerang, padahal sebelumnya juga tidak mengenal mbah yai, Kalau riwayat mbah
yai bermimpi mendatangi para alumni sangat banyak kisahnya,

36
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

Cerita pribadi saya saat kecil, Tahun 2004, Saya mengalami kecelakaan lalu
lintas, mobil yangg saya kendarai menabrak truk semen, saya luka parah ditangan
kiri dan pelipis kepala, Saya pingsan saat itu, namun saat masuk gerbang RS. umum
Bojonegoro, Saya dibangunkan oleh sosok sepuh berpeci hitam,

Dulu saya tidak tau itu siapa, tempo hari baru tahu bahwa itu adalah Mbah
yai Syakur, setelah lihat foto pengasuh kalender PP Asy-Syakur, padahal saya lahir
1990 dan mbah yai wafat 1986, Saat bapaku sakit lalu sowan ke kyai Ahmad sesepuh
di Mojokerto berkediaman di sebuah pondok pesantren sebelah pabrik Ajinomoto,

Beliau Kyai Mad juga sama sekali tidak mengenal latar belakang keluarga
kami, tapi pada saat sowan ke dua kalinya, yai Mad bercerita dan dawuh " Nopo
leres jnengan gadah mbah namine yai Syakur?” “ Injih Yai , niku mbah kakung
rayatan kulo” jawab Bapaku .” O... Alhamdulillah wau dalu kulo dirawuhi Yai
Syakur, kulo seksi bileh yai Syakur niku waline gusti Allah, Alhamdulillah kulo
saget panggeh wali”.

Masya Allah padahal kami sowan itu tahun 2004.

 Mbah Yai menyimpan ratusan butir peluru

Seorang masyarakat sepuh di dusun jepon bercerita beliu pernah diperintah


mbah yai mengubur 2 keranjang besar ribuan butir misil peluru, Beliau juga bercerita
mbah yai sering kali melindungi masyarakat dari gangguan tentara Belanda dan
Jepang. Mbah yai berpesan agar beliau merahasiakan hal ini. Mbah yai memang
selalu menyembunyikan jejak jejak cerita peperangan yang mbah yai ikuti.

37
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

 Mbah Yai sosok yang lumo dan gemati

Saat malam seusai ngaji para santri kebanyakan tidur diserambi masjid.
Mereka menunggu Nasi berkat dari mbah yai, memang mbah yai sangat sayang pada
para santri, bahkan shalat berjamaah mbah yai sendirilah yang ngobraki para santri.

Terlepas dari sifat tegas khas pendekar mbah yai adalah sosok yang lembut.

Beliau juga sangat senang bersilarurahmi kerumah masyarakat, Beliau adalah


pemimpin umat yang sejati.

38
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

PENUTUP
Buku ini kami susun dengan tujuan mengabadikan cerita-cerita penuh hikmah
dari perjalanan hidup seorang ulama yang dekat dengan Allah SWT. agar kita
sebagai para generasi penerus mampu menjaga dan melanjutkan jejak para ulama
yang mengantarkan kita pada Ridho Allah SWT.

Terakhir, Jika dalam kami menyusun dan menulis terdapat hal-hal yang
keliru dan kesalahan, Kami mohon ma’af sebesar-besarnya. Kami juga menunggu
cerita-cerita lain dari semua pihak guna menyumpurmnakan lagi cerita tentang beliau
KH. ABD. SYAKUR yang tentu akan kami musyawarahkan dengan keluarga
dzuriyyah, para santri dan alumni.

‫العفو منكم‬.

‫اهدنا الصراط المستقيم‬

‫والسالم عليكم و رحمة هللا وبركاته‬

39
Biografi & Karomah Mbah Yai Syakur “Waliyyun Hamim”

AUTOTOBIOGRAFI PENYUSUN
M Abd Muid Anwar (Gus A’id)

Lahir pada 25 April 1990/1 Syawal.

Putra pertama dari KH Anwar Sadat & Ibu Hj Malihah putri Ny. Maemunah Syakur
Putri KH ABD SYAKUR

Gus A’id adalah cicit dari Mbah Yai Syakur.

Kurikulum vitay beliau

RA MI MTS MA Asy-Syakur

BEC Pare Kediri

PP MUS MGS Sarang Rembang

PP Nurul Haromain Pesantren Sayyid Muhammad Malang.

IAI Sunan Giri Bojonegoro.

Gus A’id kini aktif mengajar di Pondok Pesantren Asy-Syakur Al-Anwar


MA&Diniyah Asy-Syakur.

40

Anda mungkin juga menyukai