Anda di halaman 1dari 24

RAMADHAN

Ramadhan adalah sebuah kenikmatan yang hanya terasa jika


nikmat sehat dan nikmat iman bertemu. Banyak orang sakit dan
jenazah yang sudah meninggal ingin menghidupkan
Ramadhan, namun mereka tak mampu sebab tak punya nikmat
sehat. Banyak pula orang sehat bertemu bulan Ramadhan,
namun tak mau untuk menghidupkan Ramadhan sebab mereka
tak punya nikmat iman. Maka bila ada orang yang mengaku
sehat dan mengaku beriman tetapi tidak jua menghidupkan
Ramadhannya, jangan-jangan ia tidak sehat dan tidak pula
cukup beriman.

King Shifrun

Persembahan
King Shifrun & Queen Shebyka
Beserta Tim K-Habits

I
Daftar Isi

Persembahan I

Daftar Isi II

Kalender Ramadhan III

Sejarah Ramadhan 1

Sunnah-Sunnah di Bulan Ramadhan 6

Keutamaan Tarawih 8

My Interaction with Qur'an 9

Target Khatam 10

My Habits 11

Daily Planner Ramadhan 12

Keutamaan Lailatul Qadar 16

Checklist Amalan 10 Malam Terakhir


17
Ramadhan

My Evaluation in Ramadhan 18

TTS Ramadhan 19

Note 20
II
Kalender Ramadhan

III
SEJARAH RAMADHAN
Ramadhan adalah bulan ke sembilan dalam urutan
pengkalenderan Islam. Penamaan bulan Ramadhan secara
Bahasa berasal dari kata “Ramadhan” yang berarti panas yang
menyengat atau membakar, kurang-lebih jika bagi kita (orang
Indonesia) musim ini laksana musim kemarau yang panas
menyengat namun lebih panas lagi. Dinamakan sedemikian
sebab di bulan ini bertepatan dengan musim panas di mana panas
di bulan ini terasa lebih panas dari bulan lainnya. Lebih spesifik
lagi, ia juga diyakini berasal dari kata “Ar Ramdu” yang artinya
batu yang kepanasan, sebab di waktu itu saking teriknya matahari
di bulan ini sampai-sampai batu pun menjadi teramat panas atau
menyengat.

Mungkin kita bertanya kenapa penggambaran musim


panas bagi orang Arab ini diidentikan dengan batu. Ternyata
di bulan ini, batu memiliki perhatian khusus di mana di bulan ini
orang-orang Arab Jahiliyyah terdahulu menjadikan momen di
bulan ini sebagai waktu untuk mengasah senjata-senjata mereka
baik tombak ataupun pedang dengan batu, sehingga senjata
mereka semakin tajam, dan kelak di bulan berikutnya (Syawal)
senjata-senjata itu akan mereka gunakan untuk berperang
dengan suku atau kabilah lainnya sebagaimana kebiasaan orang
Arab Jahiliyyah yang memiliki budaya yang erat dengan perang
saudara. Keberadaan bulan Ramadhan menjadi krusial untuk
mengasah, mempertajam, dan mempersiapkan senjata mereka
sebab kesempatan berperang mereka praktis saat itu hanya
tersisa di bulan Syawal saja, sebab setelah itu secara 3 bulan
berturut-turut yakni bulan Dzulqa'dah, Dzulhijjah, dan Muharram
merupakan bulan haram di mana mereka telah berkomitmen
untuk mengharamkan berperang di bulan-bulan haram.

Selain itu, terkadang di bulan Ramadhan tidak sepenuhnya


menjadi musim panas yang menyengat. Terkadang terjadi
perubahan musim di tengah bulan Ramadhan. Sehingga, seorang
ulama tabi'in sekaligus ahli bahasa dan peletak ilmu arudh (ilmu
yang membahas pola-pola syair Arab untuk mengetahui wazan
atau timbangan yang benar dan salah dan sebuah bahasa Arab),

1
Al Kholil bin Ahmad Al Farahidi memiliki pendapat bahwa
Ramadhan diambil dari kata Ar Ramidh yang artinya awan atau
hujan yang turun di ujung akhir musim panas. Dengan turunnya
hujan ini, maka ini menandakan berakhirnya musim panas
sekaligus menjadi pertanda akan masuknya musim gugur yang
menghapus, menghilangkan, menggugurkan, dan melunturkan
hawa, serta rasa panas sebelumnya.

Masih terkait dengan fenomena di atas, secara filosofis


keislaman, Ramadhan kemudian diartikan secara pemaknaan
tidak jauh dari latar belakang penamaannya. Bagi kaum muslimin
bulan ini bukan sekadar panas yang membakar tapi juga
menggugurkan hawa panas sebelumnya, namun bulan ini juga
mampu membakar, menghapus, melunturkan, menghilangkan,
dan menggugurkan dosa di bulan-bulan terdahulu sebagaimana
penjelasan dari Imam Al Qurthubi dalam Tafsir Al Qurthubi
menyebutkan, “Dinamakan bulan Ramadhan karena ia
menggugurkan dan membakar dosa-dosa dengan amal shalih.”

Selain itu, bulan ini juga kerap disebut sebagai bulannya


Al Qur'an, di mana segala amalan yang terkait dengan Al Qur'an
direkomendasikan agar lebih diprioritaskan daripada amalan
lainnya. Lebih jauh lagi dalam tafsirnya Ibnu Katsir menyebutkan
riwayat bahwa kitab-kitab suci terdahulu ternyata juga Allah
rancang turun di bulan ini, “Suhuf Ibrahim diturunkan pada
malam pertama di bulan Ramadhan. Zabur diturunkan pada
malam ketiga belas bulan Ramadhan. Taurat diturunkan pada
malam ketujuh bulan Ramadhan. Injil diturunkan pada malam
keempat belas bulan Ramadhan (di riwayat lain kesembilan
belas). Sedangkan Al Qur'an diturunkan pada malam kedua puluh
lima bulan Ramadhan.”

2
Inilah bulan yang paling istimewa yang pernah Allah
hadirkan bagi makhluk-Nya. Bahkan keistimewaannya jauh
melampaui keistimewaan bulan-bulan haram. Namun yang
membuat lebih istimewa lagi ialah keistimewaan bulan ini yang
telah terencana sejak jauh di awal kenabian, ternyata hanya Allah
p e r u n t u k ka n ke pa d a u m a t nya Ra s u l u l l a h M u h a m m a d
shallallahu 'alaihi wa sallam saja. Sedangkan bagi umat yang lain,
memang mereka juga memiliki bulan Ramadhan, namun
keistimewaan di bulan ini belum Allah aktifkan untuk mereka,
sehingga bulan Ramadhan bagi ummat terdahulu tak ubahnya
bulan-bulan lainnya yang tidak seistimewa bulan haram. Saking
istimewanya bulan ini yang diperuntukkan hanya untuk umat
Rasulullah Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam saja,
sampai-sampai Musa 'alaihissalam yang mengetahui hal ini
memberanikan diri melobi Allah agar keistimewaan itu diberikan
kepada umatnya, “Ya Rabb, aku temukan di catatan ini (wahyu
Allah) satu ummat yang berpuasa untuk-Mu di bulan Ramadhan,
maka Engkau ampuni dosa-dosa mereka yang terdahulu, maka
jadikanlah mereka adalah ummatku, Ya Rabbi.” Namun Allah
menjawab Musa, “Mereka adalah ummat Muhammad.”

Lebih beruntung lagi kita yang terlahir sebagai ummat


Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sejak lahir, di mana
sejak itu pula kita sudah merasakan keistimewaan bulan
Ramadhan. Sebab di generasi pertama, keistimewaan Ramadhan
baru Allah singkap dan proklamirkan setelah di tahun kedua
hijriyyah sebagaimana ditandainya oleh turunnya wahyu, “Bulan
Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Qur'an sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai
petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil).
Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan
itu, dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka),
maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang
ditinggalkannya itu pada hari-hari yang lain.

3
Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas
petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu. Supaya kamu
bersyukur." (QS. Al Bagarah: 185). Dengan turunnya ayat ini maka
barulah aktif dan berlakulah keistimewaan bagi bulan Ramadhan
hingga akhir zaman, padahal mereka, para sahabat sudah
membersamai dakwah Rasulullah selama 15 tahun lamanya,
sehingga praktis bagi Rasulullah sendiri sekalipun, beliau baru
merasakan nikmat keberkahan di bulan Ramadhan sebanyak 9
kali dalam 9 tahun sisa usia beliau semenjak turunnya ayat di atas.

Tatkala hijab kemuliaan telah dibuka dan pengkhususan


bulan Ramadhan ini telah resmi diberlakukan bagi kaum
muslimin, Rasulullah bersabda, “Kini bulan Ramadhan telah
datang kepada kalian. Di bulan yang penuh berkah ini, Allah telah
mewajibkan bagi kita untuk berpuasa, di dalamnya telah dibuka
pintu-pintu surga, ditutup pula semua pintu-pintu neraka, serta
dibelenggu semua syetan. Di sana terdapat malam yang lebih
baik daripada seribu bulan, dan barangsiapa mengharamkan
(tidak melakukan) kebaikan di bulan ini, maka akan diharamkan
oleh Allah dari kebaikan di bulan ini.” Bulan ini juga disifati oleh
Rasulullah sebagai penghulu para bulan sebagai mana beliau
mensifati hari Jum'at sebagai penghulu para hari, “Telah datang
kepada kalian bulan Ramadhan yang merupakan penghulu para
bulan, maka selamat datang kepadanya.” Sungguh sangat layak
untuk kita ucapkan selamat bagi mereka yang beriman lalu
bertemu dengan bulan ini, sebab menjumpai bulan ini dalam
keadaan beriman merupakan sebuah nikmat agung dan sebuah
keberuntungan yang tidak bisa dibeli dengan harta seisi dunia.

Keistimewaan bulan Ramadhan sangatlah banyak,


bukankah sudah cukup tersirat jelas jika sampai Rasulullah dua
bulan sebelum bulan Ramadhan mengajak ummatnya

4
untuk berdoa, “Allahumma bariklana fi Rajaba wa Sya'bana wa
ballighna Ramadhan. Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab
dan bulan Sya'ban dan pertemukanlah kami dengan bulan
Ramadhan.” Adapun keistimewaan di bulan ini antara lain adalah:
ia merupakan bulan diturunkannya Al Qur'an, dibukakannya
pintu-pintu surga dan tertutupnya pintu-pintu neraka, pahala dan
dosa dilipatgandakan, dimudahkannya kaum muslimin
melakukan pahala dan ibadah, dibelenggunya syetan-syetan
yang terkutuk, amalan sunnah disetarakan dengan amalan wajib,
dan amalan wajib mininimal dikalikan 70 kali lipat, dicurah-
curahkannya berkah, rahmat, ampunan, taufik, hidayah, inayah,
dan ridho Allah, dijadikan bulan ini sebagai tempat penunaian
rukun islam yang ketiga (berpuasa di bulan Ramadhan), dijadikan
ia sebagai tempat mustajabnya doa, dan masih banyak
keistimewaan yang lainnya.

Secara umum, Rasulullah membagi bulan ini menjadi 3


fase atau bagian, “Bulan Ramadhan itu awalnya adalah rahmat,
pertengahannya adalah ampunan, dan akhirnya adalah
pembebas dari neraka.” (HR. Khuzaimah). Dengan begitu
berlimpahnya keistimewaan di bulan Ramadhan ini, sungguh
ironi ketika kita kaum muslimin akhir zaman ini memandang
bulan Ramadhan sebagai bulan beban bukan keistimewaan,
bulan yang berat bukan bulannya rahmat, bulan penghukuman
bukan keistimewaan, bulan yang berat bukan bulannya rahmat,
bulan penghukuman bukan sebagai bulan pengampunan, bulan
yang ingin segera dihindari bukan bulan yang ingin segera
dijumpai. Maka wajar jika Rasulullah mewanti-wanti muslimin
seluruhnya dengan, “Celaka orang yang berjumpa dengan bulan
Ramadhan kemudian keluar dari bulan tersebut, namun dosa-
dosanya tidak diampuni oleh Allah.” (HR. Tirmidzi). Semoga kita
diperjumpakan dengan bulan Ramadhan dan yang lebih penting
adalah semoga kita dimampukan dan dibimbing serta ditolong
oleh Allah untuk mengoptimalkan dan memaksimalkan setiap
bulan Ramadhan yang kita jumpai. Wallahu 'alam bishawab.

5
sunnah-sunnah
di bulan RAMADHAN
Mengakhirkan sahur
“Maka sahurlah karena sesungguhnya pada sahur itu
terdapat keberkahan.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Memberi makan pada orang yang berbuka


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa,
maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa
tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang
berpuasa itu sedikit pun juga.”
[HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad]

Menyegerakan berbuka
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan
selama mereka menyegerakan berbuka.”
[HR. Bukhari dan Muslim]

Berdoa ketika berbuka

“Dzahbazh zhoma’u wabtallatil’uruqu wa tsabatal


ajru insyaa Allah (artinya: Rasa haus telah hilang dan
urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan
insyaa Allah).”

Berbuka dengan kurma jika mudah diperoleh atau dengan air

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah


shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya berbuka dengan
rothb (kurma basah) sebelum menunaikan shalat.
Jika tidak ada rothb, maka beliau berbuka dengan tamr
(kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau
berbuka dengan seteguk air.” [HR. Daud dan Ahmad]

6
lebih banyak berderma dan beribadah
di bulan RAMADHAN
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhu,
ia berkata, “Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam
adalah orang yang paling gemar melakukan
kebaikan. Kedermawanan (kebaikan) yang beliau
lakukan lebih lagi di bulan Ramadhan yaitu ketika
Jibril ‘alaihis salam menemui beliau. Jibril ‘alaihis salam
datang menemui beliau pada setiap malam di bulan
Ramadhan (untuk membaca Al Qur’an) hingga Al Qur’an
selesai dibacakan untuk Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam.
Apabila Jibril ‘alaihis salam datang menemuinya, beliau
adalah orang yang lebih cepat dalam kebaikan dari angin
yang berhembus.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata,


Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Allah berfiman, ‘Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa.
Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.”
[HR. Bukhari dan Muslim]

Ketika haid datang, tetap perbanyak ibadah!

Berdzikir Berdoa Menuntut ilmu

Mendengarkan Memberi makan orang


bacaan Al Qur’an berbuka puasa

Note: segala amalan kebaikan ikhlas karena Allah


dan sesuai syari’at akan bernilai ibadah

7
Keutamaan Tarawih

“Bulan Ramadhan adalah bulan yang


Allah wajibkan kalian untuk
berpuasa, dan aku telah
mensunnahkan kaum muslimin
untuk shalat malam di dalamnya.
Maka barangsiapa berpuasa dengan
penuh keimanan dan mengharap
pahala, niscaya dosa-dosanya akan
keluar (darinya) bagaikan hari ketika
ia baru dilahirkan ibunya”

(HR Ahmad)

Mendapatkan ampunan dosa yang telah lalu

Sholat terawih bersama imam seperti shalat semalam penuh

Sholat terawih adalah seutama-utamanya shalat

Yuk semangat menjalankan ibadah tarawih di bulan Ramadhan!


Kamu bisa arsir kotak 1-29 satu per satu untuk menunjukkan kamu
sudah melaksanakan shalat terawih

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

8
My Interaction with Qur’an

“Siapa yang membaca satu huruf dari Al Qur’an maka baginya


satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan
menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan “alif
lam mimm” satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, laam satu
huruf dan Miiim satu huruf“

(HR. Tirmidzi)

Yuk perbanyak membaca Al-Qur’an

Tips khatam di bulan Ramadhan


Khatam Banyak lembar/hari

1x 10 lembar/hari
2x 20 lembar/hari
3x 30 lembar/hari
4x 40 lembar/hari

1 Juz - 10 lembar - 20 halaman

9
Target Khatam
Bismillah. Baca . . . lembar/hari
Tanggal Surah Note

10
My Habits
Yuk bangun habits mu untuk lebih dekat dengan-Nya
Skor 0 - tidak mengamalkan
1 - mengamalkan R A M A D H A N
Skor hari ke-
No Amalanku
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

1 Tahajjud 1

2 Tilawah 1/2 juz 1

3 Dzikir pagi 1

4 Sedekah shubuh 1

5 Dhuha 1

6 Dzikir petang 1

7 Al-Mulk 1

8 Tilawah 1/2 juz 1

*Total skor 8

*Total skor amalan setiap harinya dapat disalin ke dalam grafik di halaman ‘My evaluation’, untuk
mengetahui perkembangan setiap harinya

11
DAILY PLANNER
RAMADHAN

12
DAILY PLANNER
RAMADHAN

13
DAILY PLANNER
RAMADHAN

14
DAILY PLANNER
RAMADHAN

Note

15
5 KEUTAMAAN
Lailatul Qadar
Di 10 hari terakhir di bulan Ramadhan, terdapat satu malam
yang disebut sebalai Lailatul Qadar atau malam yang mulia
dan lebih baik dari 1000 bulan

Diturunkannya Al-Qur’an

Malam paling mulia

Para malaikat turun ke bumi

Malam penentuan

Malam pengampunan

TIPS MEMAKSIMALKAN
10 MALAM TERAKHIR RAMADHAN

Melakukan I’tikaf

Perbanyak dzikir &


membaca Al-Qur’an

Perbanyak doa
Allahumma innaka ‘afuwwun
tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni

Menghidupkan malam Lailatul Qadar


dengan Qiyaumul Lail

16
CHECKLIST AMALAN
10 Malam Terakhir Ramadhan

Beri checklist pada lingkaran jika kamu telah melaksanakan


amalan-amalan berikut pada 10 Malam Terakhir Ramadhan

I'tikaf

Membaca Al-Qur’an & Dzikir

Perbanyak Doa

Qiyamul Lail

17
12
11
10
9
8
Total Skor

7
6
5
4
3
2
1
Hari ke-
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30

Beri tanda untuk total skor amalan pada setiap harinya,


kemudian hubungkan tanda tersebut sehingga terbentuk
suatu diagram garis.

18
3

6 7

4 5

11

8 9

10

MENDATAR MENURUN
1 Nama pintu syurga yang akan dimasuki oleh 2 Sebutan bagi orang yang bepergian jauh dan
orang-orang yang melaksanakan puasa diperbolehkan untuk tidak melakukan puasa
Ramadhan? Ramadhan?
4 Surat yang menggambarkan bahwa salah satu 3 Sebutan untuk penentuan awal dan akhir
malam di bulan ramadhan lebih baik dari seribu ramadhan?
bulan? 5 Perang yang pernah terjadi pada 17 Ramadhan?
6 Kata kunci pembelajaran dalam Puasa
7 Surat yang menjelaskan tentang kewajiban
Ramadhan?
melaksanakan puasa Ramadhan?
8 10 hari pertama pada bulan Ramadhan disebut
9 Salah satu pembatal puasa dimana orang
fase?
tersebut keluar dari Islam?
10 Menahan diri dari hal-hal yang
11 Berdiam diri di masjid pada saat bulan
membatalkan puasa merupakan ___ puasa.
Ramadhan?

19
20

Anda mungkin juga menyukai