Anda di halaman 1dari 3

Wahai manusia!

Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah swt


dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling
mulia di sisi Allah swt. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama.
Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi
jamnya adalah jam-jam yang paling utama. Inilah bulan ketika kamu
diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Di bulan ini
nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima
dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah swt. Rabbmu
dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah swt
membimbingmu untuk melakukan shiyam (puasa) dan membaca Kitab-
Nya.

Dari Salman Al-Farisi ra berkata: Rasulullah saw berkhutbah pada hari


terakhir bulan Syakban: Wahai manusia telah datang kepada kalian
bulan yang agung, bulan penuh berkah, di dalamnya ada malam yang
lebih baik dari seribu bulan. Allah swt menjadikan puasanya wajib, dan
qiyamul lail-nya sunnah. Siapa yang mendekatkan diri dengan kebaikan,
maka seperti mendekatkan diri dengan kewajiban di bulan yang lain.
Siapa yang melaksanakan kewajiban, maka seperti melaksanakan 70
kewajiban di bulan lain. Ramadan adalah bulan kesabaran, dan
kesabaran balasannya adalah surga. Bulan solidaritas, dan bulan
ditambahkan rizeki orang beriman. Siapa yang memberi makan orang
yang berpuasa, maka diampuni dosanya dan dibebaskan dari api neraka
dan mendapatkan pahala seperti orang orang yang berpuasa tersebut
tanpa dikurangi pahalanya sedikitpun.

Keistimewaan Bulan Suci Ramadan


Rasulullah pernah bersabda: Jika sekiranya umatku mengetahui/sadar
akan kemuliaan bulan suci Ramadan, maka mereka menginginkan
semua bulan menjadi bulan Ramadan.

Pertama, \
HR. Nasani
Mang farokha bidhukhuli romadhona haramaallah jasadahu alin niron
artinya: Barang siapa yang gembira dengan datangnya bulan Ramadan,
maka Allah mengharamkan jasadnya terhadap api neraka.
Kedua,
bulan di mana Alquran diturunkan. Dalam Surat Albaqarah 185,
artinya; Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadan, bulan
yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alquran sebagai petunjuk
bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang batil).

Ketiga,
penghulu dari semua bulan. Rasulullah SAW ketika berada di
penghujung bulan Syakban, selalu mengatakan kepada sahabatnya:
“Penghulunya bulan adalah bulan Ramadan dan penghulunya hari
adalah hari Jumat. (HR Thabraniy).
Di Hadis lain, Rasulullah bersabda yang artinya: “Telah datang padamu
bulan Ramadan, penghulu segala bulan. Maka sambutlah
kedatangannya. Telah datang bulan shiyam membawa segala
keberkahan, maka alangkah mulianya tamu yang datang itu.” (HR
Thabrani).

Keempat,
Allah melipatgandakan pahala orang mukmin. HR.Bukhori
Setiap kebaikan amalan seorang muslim akan dilipatgandakan 10 – 700
x kecuali puasa , puasa adalah untuku dan aku sendiri yg akan
membalasnya.

Kelima,
Mangsoma romadhoana…….
bulan penuh ampunan. Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadan
dengan iman dan ihtisab, maka diampuni dosa sebelumnya.

Keenam,
pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan setan dirantai. Hadis
Rasulullah artinya: Apabila telah datang bulan Ramadan, maka Pintu
surga dibuka, pintu neraka ditutup dan setan dirantai.
Ketujuh,
terdapat malam Lailatul Qadar. Sesungguhnya kami Telah
menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu
apakah malam kemuliaan itu?  Malam kemuliaan itu lebih baik dari
seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril
dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh)
kesejahteraan sampai terbit fajar. (Surat Alqadr: 1-5)
Kemuliaan dan fadhilah bulan Ramadan tersebut di atas, tentunya masih
banyak lagi yang lain. Oleh karena itu, mari mempersiapkan diri dan
jiwa kita untuk meraih semua kemuliaan dari bulan yang suci ini.

Takwa Tujuan Ramadan


Puasa merupakan tuntunan teologis bagi umat manusia. Puasa bukan
hanya milik umat Islam tetapi hampir seluruh agama menyerukan
umatnya untuk berpuasa. Selanjutnya, tujuan utama dari puasa adalah
menciptakan manusia-manusia yang bertakwa. Lalu apakah semua orang
yang berpuasa dapat mencapai derajat takwa?
Dalam Alquran, dipergunakan kata la’allakum yang menunjukkan
”harapan” agar orang yang berpuasa itu dapat mencapai derajat takwa.
Hanya saja, harapan ini bisa saja terwujud dan bisa juga tidak terwujud.
Artinya, kemungkinan orang yang berpuasa bisa mencapai derajat takwa
bisa juga tidak. Hal ini Rasulullah Saw telah mensinyalir jauh
sebelumnya bahwa betapa banyak orang yang berpuasa tapi, tidak
mendapatkan apa-apa. Sebagaimana Sabda Rasulullah artinya: Betapa
banyak orang yang berpuasa, akan tetapi tidak mendapatkan apa-apa
dari puasanya kecuali rasa lapar dan haus  (hadis).

Anda mungkin juga menyukai