Anda di halaman 1dari 2

Tugas Bahasa Indonesia

Nama : Nur Aini Muflihah


Kelas : VII C / 24
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Ibnu_Sina diunduh pada tanggal 9
Februari 2014.
Ibnu Sina
Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai Avicenna di Dunia Barat adalah seorang
filsuf, ilmuwan, dan juga dokter kelahiran Persia (sekarang sudah menjadi bagian
Uzbekistan). Ia juga seorang penulis yang produktif dimana sebagian besar karyanya
adalah tentang filosofi dan pengobatan. Bagi banyak orang, beliau adalah "Bapak
Pengobatan Modern" dan masih banyak lagi sebutan baginya yang kebanyakan
bersangkutan dengan karya-karyanya di bidang kedokteran. Karyanya yang sangat
terkenal adalah Qanun fi Thib yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama
berabad-abad.
Ibnu Sina bernama lengkap Ab Al al-Husayn bin Abdullh bin Sn (Persia
Abu Ali Sina atau dalam tulisan arab : ) . Ibnu Sina lahir pada
980 di Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan (kemudian
Persia), dan meninggal pada bulan Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran).
Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan besar. Banyak di
antaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran. Dia dianggap oleh banyak orang
sebagai "bapak kedokteran modern." George Sarton menyebut Ibnu Sina "ilmuwan paling
terkenal dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang, tempat, dan
waktu." pekerjaannya yang paling terkenal adalah The Book of Healing dan The Canon
of Medicine, dikenal juga sebagai sebagai Qanun (judul lengkap: Al-Qanun fi At Tibb).
Ibnu Sina merupakan seorang filsuf, ilmuwan, dokter dan penulis aktif yang lahir di
jaman keemasan Peradaban Islam. Pada jaman tersebut ilmuwan-ilmuwan muslim
banyak menerjemahkan teks ilmu pengetahuan dari Yunani, Persia dan India. Teks Yunani
dari jaman Plato, sesudahnya hingga jaman Aristoteles secara intensif banyak
diterjemahkan dan dikembangkan lebih maju oleh para ilmuwan Islam. Pengembangan
ini terutama dilakukan oleh perguruan yang didirikan oleh Al-Kindi. Pengembangan ilmu
pengetahuan di masa ini meliputi matematika, astronomi, Aljabar, Trigonometri, dan
ilmu pengobatan. Pada jaman Dinasti Samayid dibagian timur Persian wilayah Khurasan
dan Dinasti Buyid dibagian barat Iran dan Persian memberi suasana yang mendukung
bagi perkembangan keilmuan dan budaya. Di jaman Dinasti Samaniyah, Bukhara dan
Baghdad menjadi pusat budaya dan ilmu pengetahun dunia Islam.
Ilmu ilmu lain seperti studi tentang Al Quran dan Hadist berkembang dengan
perkembangan dengan suasana perkembangan ilmiah. Ilmu lainya seperti ilmu filsafat,

Ilmu Fikih, Ilmu Kalam sangat berkembang dengan pesat. Pada masa itu Al-Razi dan AlFarabi menyumbangkan ilmu pengetahuan dalam bidang ilmu pengobatan dan filsafat.
Pada masa itu Ibnu Sina memiliki akses untuk belajar di perpustakaan besar di wilayah
Balkh, Khwarezmia, Gorgan, Kota Ray, Kota Isfahan dan Hamedan. Selain fasilitas
perpustakaan besar yang memiliki banyak koleksi buku, pada masa itu hidup pula
beberapa ilmuwan muslim seperti Abu Raihan Al-Biruni seorang astronom terkenal,
Aruzi Samarqandi, Abu Nashr Mansur seorang matematikawan terkenal dan sangat teliti,
Abu al-Khayr Khammar seorang fisikawan dan ilmuwan terkenal lainya.
Karya Ibnu Sina

Qanun fi Thib (Canon of Medicine : Aturan Pengobatan).


Asy Syifa (terdiri dari 18 jilid berisi tentang berbagai macam ilmu pengetahuan).
An Najat
Mantiq Al Masyriqin : Logika Timur.

Anda mungkin juga menyukai