Anda di halaman 1dari 7

dapat melaksanakan Sholat Idul Fitri, dalam keadaan sehat zahir dan batin, diberikan

kelapangan dan kesempatan, serta masih dipanjangkan umur kita oleh Allah SWT.
Perasaan bahagia, haru dan bangga tidak dapat kita ungkapkan dan kita lukiskan dengan
kata-kata, melainkan hanya bisa kita ungkapkan dengan takbir, tahlil dan tahmid yang
bergelora dan bergema sejak magrib kemarin di masjid-masjid, musholla, rumah dan lain
KHUTBAH IDUL FITRI sebagainya. Dengan nikmat dan karunia-Nya semata kita dapat melaksanakan ibadah
Ustadz Ubaidullah Murjani Yatim, S.Pd.I, M.Pd puasa sebulan penuh dalam keadaan sehat wal afiyat, hingga dapat menyelesaikan
kegiatan puasa dari periode ke periode, mulai dari periode rahmat, periode Margfirah
WhatsApp : 0822-5307-0340
dan periode Itsqum Minannar. Alhamdulillah selanjutnya kita dipertemukan dengan hari
raya Idul Fitri ini.
“TIGA KUNCI KESUKSESAN SEJATI”
Sholawat dan salam kita sampaikan kepada manusia pilihan, pembawa bendera
Oleh : Ustadz Ubaidullah Murjani Yatim, S.Pd.I, M.Pd kebenaran. Beliaulah yang memiliki mu’jizat Al-Qur’an, dan beliau pulalah yang
-Pembina Dakwah Centre Indonesia Nurul Musthofa memiliki akhlak sebaik dan seperti akhlaknya Al-Qur’an. Beliaulah yang didalam kitab
-Pembina Ikatan Imam dan Khatib Kalimantan Barat ‘Al-Barzanji’ yang sering kita baca disebutkan tentang kemuliaan, ketinggian,
-Founder Pusat Kaderisasi Da’i kehormatan dan keluhurannya. Seperti dalam satu bait syairnya disebutkan ‘Anta
syamsun anta badrun anta nurun fauqonuri’ artinya ‘engkau wahai Rasulullah bagaikan
matahari, bagaikan bulan purnama, bagaikan cahaya diatas seluruh cahaya.’ Beliaulah
kekasih kita, idola kita, teladan kita, satu-satunya manusia yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya hingga yaumul qiyamah, baginda Nabi Besar Nabiyuna Wahabibuna
Muhammad SAW. Mudah-mudahan kita semua diakui menjadi umat yang setia dan
kelak diakhirat dikumpulkan bersama beliau disurga yang penuh dengan kenikmatan.
Aamiin YRA.

Judul khutbah kali ini adalah “Tiga Kunci Kesuksesan Sejati.”

Allahuakbar 3X Walillahil Hamd


Allahuakbar 3X Walillahil Hamd Kaum Muslimin Yang Di Muliakan Allah SWT
Kaum Muslimin Yang Di Muliakan Allah SWT
Idul Fitri bukanlah akhir dari puasa Ramadhan, melainkan harus ada
Alhamdulillah, limpahan puji dan syukur kita haturkan kehadirat Allah SWT. kesinambungan pada sebelas bulan yang akan datang. Kebiasaan baik, amalan baik,
Atas segala limpahan rahmat, nikmat, taufik, inayah dan hidayah-Nya, pada pagi ini kita perbuatan, sikap dan tutur kata yang baik harus kita pertahankan hingga Ramadhan yang
1
akan datang. Dimulai dengan Idul Fitri inilah diharapkan bisa melihat sejauh mana Kemudian dia (Jibril) berkata, 'Celakalah seorang hamba jika mendapati kedua
pengaruh ibadah puasa Ramadhan terhadap perjalanan ibadah disebelas bulan diluar atau salah satu orang tuanya masih hidup, tetapi keberadaan orang tuanya tidak
bulan Ramadhan. Jadi bukan berarti selesai melaksanakan puasa dengan ditandai Idul membuatnya masuk ke dalam surga.' Aku pun berkata, 'Aamiin.' Selanjutnya, dia
Fitri, semua urusan selesai. Kita kembali seperti sebelum melakukan puasa Ramadhan. berkata, 'Celakalah seorang hamba jika namamu (Muhammad) disebutkan di
Bila sebelum puasa sering meninggalkan sholat kembali lagi seperti itu. Bila sebelum hadapannya, tetapi dia tidak bershalawat untukmu.' Maka aku pun berkata, 'Aamiin.'
puasa sering melakukan maksiat dan mungkarat kembali lagi seperti itu. Bila sebelum
puasa sering berbohong dan menipu kembali lagi seperti itu. Sama sekali tidak ada Dari hadits diatas dapat disimpulkan bahwa ada tiga kunci kesuksesan sejati yaitu
perubahan dan peningkatan ibadah. Ini berarti puasa kita gagal dan kita tidak dapat mendapatkan ampunan Allah SWT, berbakti kepada kedua orangtua dan menyenangkan
memperoleh derajat Muttaqin. Puasa kita hanya puasa cap tomat, mulai puasa taubat, hati Nabi Muhammad SAW.
selesai puasa kumat. Kita bukan berIdul Fitri, tapi hanya merayakan Idul Fitri. Sebab
1. Mendapatkan ampunan Allah SWT
hakikat Idul Fitri bukan hanya sekedar merayakan Idul Fitri dengan berpakaian baru dan
bergembira ria, tapi hakikat Idul Fitri adalah meningkatnya derajat ketaatan dan Dalam hadis tersebut, Rasulullah SAW antara lain mengingatkan kita tentang
ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Sebagaimana dikatakan dalam sebuah Qaul: kemuliaan Ramadhan. Ternyata, masih banyak umat Islam yang menjalani bulan suci
tetapi justru enggan memohon ampun dan rahmat kepada Allah SWT. Akhirnya,
Laisal’iidu Liman Labisal Jadiid, Liman Tho’atuhu Wataqwahu Taziid, Wa’anil Ramadhan berlalu, sedangkan dirinya masih berlumuran dosa. Malaikat Jibril pun
Ma’ashi Ba’iid (Bukanlah ‘Id ‘berhari raya’ itu bagi orang yang memakai pakaian baru, mendoakan celaka atas mereka.
tapi ‘Id adalah bagi orang yang taat, taqwanya meningkat dan menjauhi maksiat).
Salah satu tanda seseorang mendapatkan ampunan Allah SWT adalah senantiasa
Allahuakbar 3X Walillahil Hamd Ikhlas dan selalu mengutamakan kehidupan akhirat. Ikhlas dalam beramal artinya dia
Kaum Muslimin Yang Di Muliakan Allah SWT beramal semata-mata hanya mengharapkan Ridha Allah SWT. Puasa adalah latihan
ikhlas, sebab puasa tidak kelihatan orang dan sukar ditebak. Puasa seseorang akan
Bersumber dari sebuah hadits dari Ka’ab bin Ujrah RA, pada suatu hari Nabi
berhasil bila dijalankan dengan ikhlas. Karena itu, apabila puasa seseorang berhasil, dia
SAW naik ke mimbar. Ketika menapaki anak tangga pertama, kedua, dan ketiga, beliau
tidak akan mengharapkan pujian orang lain dalam beribadah. Puasa tidak bertujuan untuk
selalu mengucapkan, Aamiin. Melihat itu, para sahabat pun berkata kepada beliau,
mendapatkan kekayaan, harta, pangkat, jabatan dan kedudukan dunia. Dalam puasa
“Wahai Rasulullah SAW, kami semua mendengar engkau berkata, 'aamiin, aamiin,
seseorang di didik bahwa keridhaan Allah lebih besar dari segala-galanya. Waridwanum
aamiin.'
Minallahi Akbar (QS. At-Taubah : 72).
Mereka bertanya, Mengapa Engkau melakukan itu?” Nabi SAW menjawab,
“Ketika aku menaiki tangga pertama, Jibril datang kepadaku dan berkata, 'Celakalah Dalam mengutamakan urusan akhirat, ada sebuah kisah menarik, suatu hari
seorang hamba yang mendapati bulan Ramadan tetapi dosanya tidak diampuni. Maka Sayyidina Umar Bin Khattab RA datang kerumah Rasulullah SAW. Setelah Umar
aku pun mengucapkan, 'Amiin.'” mengucapkan salam dan di izinkan masuk, ia melihat Rasulullah sedang berbaring di
atas tikar kasar yang terbuat dari pelepah kurma. Tikar itu menimbulkan bekas pada
2
punggung mulia Rasulullah SAW. Melihat keadaan yang mengharukan itu, Umar Bin Ibu merupakan seseorang yang memiliki tempat sangat mulia dalam Islam. Oleh
Khattab pun menangis. Lalu terjadilah dialog antara Rasulullah dengan Umar : sebab itu setiap anak diwajibkan berbakti kepada orang tuanya. Seorang anak tidak boleh
“Mengapa engkau menangis, wahai putra al-Khattab?, Tanya Rasulullah. membentak orang tua, apalagi durhaka kepadanya. Jika seorang anak durhaka kepada
orang tuanya terutama ibu, maka Allah akan melaknat orang tersebut sampai dia meminta
Umar pun menjawab : “Duhai Nabi Allah, Wahai Rasul Allah, bagaimana aku maaf kepada ibunya dan bertaubat kepada Allah.
tidak menangis. Tikar kasar ini sudah membuat punggung muliamu berbekas. Dan aku
lihat hanya ini saja perabotan rumahmu. Padahal, engkau adalah Nabi Allah, engkau Berbakti kepada orang tua telah diajarkan dan dicontohkan oleh umat Islam
adalah kekasih Allah, engkau manusia paling mulia. Sementara di sana, yang namanya terdahulu. Bahkan ketika seseorang berbakti kepada kedua orang tuanya, berarti telah
Raja, Kisra dan kaisar duduk bertahtakan emas dan permata, tidur berbantalkan sutra.” berbakti pula kepada Allah dan Rasul-Nya.

Lalu Rasulullah SAW berkata : Orang-orang yang kau sebutkan barusan adalah
Berbicara tentang memuliakan ibu, mari kita semua belajar kepada salah seorang
mereka yang disegerakan kesenangannya oleh Allah di dunia, padahal itu adalah
sahabat Nabi. Pemuda ini tidak pernah berjumpa dengan nabi. Pemuda ini merupakan
kesenangan yang sebentar dan akan berakhir. Sementara kita adalah kaum yang Allah
seorang pemuda miskin yang tinggal di pinggiran Yaman, namanya ialah Uwais Al-
tunda kesenangan didunia untuk kesenangan di akhirat yang abadi selama-lamanya.
Qarni.
“Perumpamaan ku dengan dunia adalah seumpama seorang musafir yang berjalan lalu
berteduh dibawah pohon sejenak, setelah itu melanjutkan perjalanannya.”
Uwais Al-Qarni merupakan seorang pemuda yang tidak terkenal, miskin, dan
Sukses sejati adalah jika kita mendapatkan ampunan Allah SWT dengan memiliki penyakit kulit. Tak ada orang yang mengenalnya bahkan namanya pun tak
senantiasa Ikhlas dan selalu mengutamakan kehidupan akhirat, itulah target pertama dan pernah dikenal. Namun ia merupakan pemuda yang pernah disebut oleh Rasulullah
paling utama seorang muslim. SAW sebagai pemuda yang sangat dicintai oleh Allah dan terkenal di langit.

Allahuakbar 3X Walillahil Hamd Sebab kecintaan Allah kepadanya yaitu dikarenakan ia patuh dan menghormati
Kaum Muslimin Yang Di Muliakan Allah SWT ibunya yang sakit lumpuh. Suatu waktu, Uwais meminta izin kepada sang ibu untuk pergi
ke Madinah dalam rangka untuk melepaskan kerinduannnya kepada Rasulullah SAW.
2. Berbakti kepada kedua orangtua Sang ibu memberinya izin untuk pergi, namun dengan syarat agar setelah berjumpa
Pada hari yang Fitri ini marilah kita kembali mengenang pengorbanan kedua Rasulullah ia cepat pulang kembali karena ibunya yang sakit-sakitan.
orangtua kita masing masing, hingga sampai-sampai Allah mewajibkan kepada kita
semua agar berbuat baik kepada kedua orangtua, bahkan Allah meletakkan pintu surga Setelah melakukan perjalanan yang sangat panjang, Uwais tidak mendapati
yang paling dekat dengan kita, dia adalah kedua orangtua kita. Rasulullah di rumahnya karena sedang memimpin peperangan. Meski kerindunya amat
besar terhadap Rasulullah, Uwais lekas pulang demi ibunya. Ia hanya menitip pesan
Allah berfirman : “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan kepada Siti Aisyah.
menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak.” (QS. Al Isro': 23)
3
Kemudian pada kesempatan yang lain, sang ibu meminta Uwais untuk Sebuah kisah menarik di negeri Mesir. Ada seorang anak yang terkenal karena
mengantarkannya pergi haji. Uwais tidak mau menolak walaupun mereka merupakan kebandelan dan kenakalannya. Bahkan, ada sebagian orang yang mengatakan bahwa
keluarga yang miskin, dengan sekuat tenaga ia menggendong ibunya yang lumpuh itu anak yang paling bandel di Mesir pada zaman itu adalah orang tersebut.
untuk berziarah ke Baitullah.
Ia bernama Mutawalli al-Sya’rawi. Dia adalah orang yang dikenal sebagai
Meski belum pernah berjumpa dengan Nabi, Rasulullah seperti sudah mengenal seorang mufassir besar dari negeri Mesir. Seorang yang nasihatnya didengar oleh setiap
betul pemuda miskin itu. Ia memuji Uwais dengan mengatakan kepada para Sahabat umat Islam, bahkan oleh orang sekelas Hosni Mubarak.
yang lain, “Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan
istighfarnya. Dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi,” (HR. Ahmad). Syekh Mutawalli al-Sya’rawi kecil adalah seorang anak yang bandel sekali, anak
yang sering membuat keonaran. Setiap ada Syekh Mutawalli kecil pasti ada saja
Karena bakti yang tulus dan ikhlas kepada ibundanya, membuat nama Uwais Al- kegaduhan yang terjadi. Namun, sebandel apa pun Syekh Mutawalli kecil, ada satu hal
Qarni terkenal di langit, meski di bumi ia bukan siapa-siapa. yang tidak bisa ia lakukan yakni membangkang kepada orangtuanya. Syekh Mutawalli
kecil adalah orang yang amat patuh terhadap kedua orangtuanya.
Allahuakbar 3X Walillahil Hamd
Kaum Muslimin Yang Di Muliakan Allah SWT
Suatu hari orangtuanya mengetahui perilaku Syekh Mutawalli kecil yang selalu
Diantara kisah para ulama terdahulu yang juga sangat patuh kepada orang tua membuat kegaduhan dan kenakalan. Kemudian kedua orangtuanya berinisiatif
yaitu Muhammad bin Sirin, biasa merendahkan suaranya saat berbicara kepada ibunya. mengirimnya ke pesantren di daerah Mesir. Tidak berbeda jauh, Syekh Mutawalli kecil
Dan dia berbicara seolah-olah seperti menjadi orang yang sedang mendengar. Sehingga tetap menjadi anak yang bandel hingga membuat para ustadz yang ada di pesantrennya
siapa pun yang melihatnya, maka akan menganggap Muhammad bin Sirin sedang sakit. geleng kepala.

Iyas bin Muawiyah, menangis saat ibunya wafat. Saat ditanya mengapa Suatu hari Syekh Mutawalli kecil membuat rencana untuk keluar dari pesantren.
menangis, dia menjawab: “Aku punya dua pintu yang terbuka untuk ke Surga, dan salah Ini terjadi ketika pesantren mengharuskan para santrinya memiliki sejumlah kitab yang
satunya telah tertutup." harganya tidak murah. Kemudian Syekh Mutawalli kecil menulis surat kepada kedua
Said bin Sufyan Ats-Tsauri selalu tanggap saat dipanggil oleh sang ayah dan orangtuanya melaporkan hal ini.
langsung menemuinya. Dia mengatakan: "Jika ayahku memanggil dan aku sedang
sholat, maka aku potong sholatku, untuk menjawab panggilan ayahku." Surat Syekh Mutawalli kecil itu sebenarnya bertujuan agar kedua orangtuanya
mau mengeluarkannya dari pesantren karena ia tahu bahwa kedua orangtuanya tidak
Setiap orang pasti menginginkan surga. Namun, bagaimana manusia dapat memiliki uang sebanyak itu untuk membeli kitab-kitab yang diperlukan.
mendapatkan surga? Salah satu cara yang paling mudah adalah dengan mencari surga
dari orang yang paling dekat yaitu kedua orangtua. Seminggu kemudian, tanpa disangka-sangka, kedua orangtuanya datang ke
pesantren. Alih-alih memintanya keluar dari pesantren lantaran tidak memiliki cukup
4
uang guna membeli kitab, kedua orangtuanya malah membeli semua kitab yang diminta berkunjung. Ketika jamuan telah tersaji, lantaran para tamu belum datang, tiba-tiba
oleh pesantrennya. tangan mungil Syeikh Sudais kecil dengan segenggam tanah ditaburkannya debu itu ke
atas makanan. Sontak, melihat kelakuan nakal sang anak, ibu pun marah besar. “idzhab
Hal itu sontak membuatnya kaget dan terpaku. Ini membuatnya merenung selama ja’alakallahu imaaman lil haramain (pergi kamu, biar kamu jadi Imam di Haramain),”
beberapa hari. Akhirnya, ia sampai pada kesimpulan bahwa kedua orangtuanya ingin ujar sang ibu dengan nada marah.
agar dirinya benar-benar menjadi seorang ulama yang berilmu.
Entah apakah ini doa atau kutukan seorang ibu. Yang pasti, intinya ibunya
Setelah perenungannya tersebut, tidak membutuhkan waktu lama, Syekh memang menginginkannya menjadi orang yang bermanfaat bagi umat. Dan dalam
Mutawalli menamatkan semua kitab yang diberikan oleh kedua orangtuanya. Setelah itu, kesehariannya, sang ibunda kerap memanggil Syeikh Sudais kecil dengan sebutan “Ya
ia langsung kembali menghafalkan Alquran, hadis, kitab-kitab fikih, dan lainnya. Abdurrahman, ya hafidzal quran, ya imamal masjidil haram.” Rupanya lewat panggilan
itulah doa yang kerap diucapkan ibu kepadanya.
Pada akhirnya, Syekh Mutawalli menjadi seorang mufti termuda di Mesir saat
itu. Hal ini karena ia tetap berbakti kepada kedua orangtuanya. Kini, Syeikh Sudais tak sekadar hafidz, tapi suaranya yang begitu indah kala
melantunkan ayat-ayat Al-Quran begitu menyejukkan hati. Pada tahun 2012 Syeikh
Dari cerita Syekh Mutawalli dapat diambil sebuah ibrah yang amat berharga. Sudais mengemban amanah dari Kerajaan Arab Saudi, sebagai Kepala Dua Tanah Suci,
Setiap manusia hendaknya tetap berbakti, menuruti semua yang dikatakan oleh kedua Makkah Al-Mukarramah dan Madinah Al-Munawarah. Sebuah jabatan khusus setingkat
orang tuanya. Jangan pernah membuat hati kedua orangtua kecewa, apalagi marah. menteri di Arab Saudi.

Allahuakbar 3X Walillahil Hamd


Allahu Akbar. Betapa dekatnya surga terutama bagi yang orang tuanya masih
Kaum Muslimin Yang Di Muliakan Allah SWT
ada. Berikan yang terbaik untuk orang tua kita, belikan makanan dan pakaian yang
Siapa yang tak kenal Syeikh Abdurrahman bin Abdul Aziz As-Sudais. Lantunan mereka sukai. Jangan menunggu sisa anak dan Istri, dahulukan orang tua kita. Jangan
ayat-ayat suci Al-Qur’an yang dikumandangkan begitu indah dan familiar. Bahkan sampai dia menunggu berlama-lama. Apakah kita akan mendahulukan anak istri
favorit sebagian besar kaum muslim di dunia, termasuk umat Islam Indonesia. ketimbang kedua orang tua kita. Ingat, engkau dan hartamu adalah milik kedua orang
tuamu.
Lantas, siapa yang menyangka tampilnya Syeikh Sudais sebagai Imam besar
Masjidil Haram merupakan buah dari ‘kutukan’ ibunya. Dan memang, Allah senantiasa Dalam sebuah hadits dikatakan dari Jabir bin Abdillah, ada seorang berkata
mengabulkan doa seorang ibu untuk anaknya. Seperti yang dilakukan ibu Syeikh Sudais kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, sesungguhnya aku memiliki harta dan anak namun
kala itu. ayahku ingin mengambil habis hartaku.” Rasulullah bersabda, “Engkau dan semua
hartamu adalah milik ayahmu.” (HR. Ibnu Majah, no. 2291)
Begini ceritanya, kala itu Syeikh Sudais kecil tengah asyik bermain tanah. Di saat
yang sama, ibunya sibuk menyiapkan hidangan makanan untuk tetamu yang hendak
5
Seperti inilah sesungguhnya hak kedua orang tua kita, hanya saja para orang tua Itulah sebabnya ada yang mengatakan, bahwa hari raya adalah merupakan
tidak setega itu, dia lebih memilih diam dari pada harus minta kepada anak-anaknya. musibah bagi anak-anak yatim, umumnya mereka bersedih. Ada sebuah hikayah/cerita
Tapi kita yang sebagai anak terkadang teganya luar biasa, lebih membela istri daripada dari Anas Bin Malik RA, dari Nabi SAW :
orang tuanya. Lebih membela anak dari orang tuanya, padahal dirinya dan hartanya
adalah milik kedua orang tuanya. Bahwasanya Beliau SAW berangkat menuju sholat ‘Id, anak-anakpun asyik
bermain gembira menyambut kehadiran Idul Fitri. Dan diantara mereka ada seorang anak
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang duduk menyaksikan mereka yang tengah bergembira, pakaiannya bekas, lusuh dan
tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah dan diapun menangis.
menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang
Kemudian Nabi SAW bertanya : Hai anak kecil, kenapa kamu menangis
tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.” (QS Lukman 14).
sendirian, sedangkan mereka tengah asyik bermain dan bergembira? Anak kecil itu
belum mengenal Rasul SAW. Lalu diapun menjawab: “Hai seorang pria, Ayahku
Berbakti kepada kedua orang tua tak terbatas waktu. Selama masih hidup,
meninggal dunia disisi Rasul SAW dalam mengikuti perang. Dan sesudah itu ibuku
seorang anak bisa berbakti kepada bapak dan ibunya. Bakti itu bisa berupa mencukupi
kawin lagi, menyita seluruh harta peninggalan ayahku, kemudian akupun disingkirkan
kebutuhan hidup, mendoakannya, atau menyambung silaturahim kepada karib-
oleh suaminya atau ayah tiriku dari rumahku. Dan kini tiada makanan, tiada minuman,
kerabatnya.
tiada pakaian dan tiada tempat tinggal bagiku. Sewaktu aku melihat anak-anak sebaya
denganku pada hari ini, sedang mereka masih punya ayah, maka ingatanku tertuju kepada
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya (orang tua) dengan penuh kasih
ayahku yang sudah meninggal dunia, itulah yang menyebabkan aku menangis.”
sayang dan ucapkanlah, 'Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka
berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.” (QS Al Isra' 24). Kemudian Rasulullah SAW memegang tangannya seraya bersabda : “Hai anak
kecil, maukah jika aku sebagai ayahmu, ‘Aisyah sebagai ibumu, Ali sebagai pamanmu,
Kesuksesan sejati adalah dikala kita bisa menjadi anak yang berbakti kepada Hasan dan Husain sebagai saudara priamu dan Fatimah sebagai saudara wanitamu? Maka
kedua orangtua. diapun baru tahu bahwa pria yang berada dihadapannya itu adalah baginda Nabi
Muhammad SAW. Anak itupun menjawab : “Bagaimana mungkin aku tidak mau ya
Allahuakbar 3X Walillahil Hamd Rasul?” selanjutnya diapun dibawa pulang kerumah beliau SAW. Diberi pakaian yang
Kaum Muslimin Yang Di Muliakan Allah SWT bagus, disuruh makan yang kenyang, dihiasi dan diberi minyak wangi yang harum.
3. Menyenangkan hati Rasulullah SAW Lalu diapun tertawa gembira, keluar menjumpai kawan yang sebaya dengannya.
Sifat Kasih Sayang dan Penolong, terutama kepada Faqir Miskin, anak-anak Dan ketika itu kawan-kawannya bertanya : Tadi kamu menangis, kini tertawa gembira
Yatim dan umumnya orang-orang yang hidup melarat dan sengsara adalah akhlak mulia apakah yang terjadi pada dirimu? Jawabnya : “Ya, tadinya perutku lapar, kini sudah
baginda Rasulullah SAW. kenyang. Tadinya aku telanjang, kini sudah berpakaian. Dan keberadaanku sebagai anak
yatim, maka Rasulullah SAW sebagai ayahku, ‘Aisyah sebagai ibuku, Ali sebagai
6
pamanku, Hasan dan Husain sebagai saudara priaku dan Fatimah sebagai saudara
wanitaku, lalu kenapa kini aku tidak bergembira?” Sahut kawan-kawan yang sebaya
dengannya : Sekiranya ayah kami meninggal dalam perang Sabil itu, pasti akupun
sepertinya.

Alkisah, setelah Rasulullah SAW wafat, anak kecil itupun merasa sangat sedih,
hingga menaburkan pasir keatas kepalanya, dia minta bantuan dan berkata : “Kini
keberadaanku sama seperti semula menjadi anak yatim lagi.” Akhirnya diapun
ditampung oleh sahabat Abu Bakkar Ash-Shiddiq RA (Zubdah).

Menyenangkan hati Nabi Muhammad SAW adalah dengan memperbanyak


bersholawat kepadanya, meniru perbuatannya, mengikuti akhlaknya, mengamalkan
sunnahnya dan berkorban untuk agamanya. Kesuksesan sejati adalah saat kita dapat
menyenangkan hati Nabi Muhammad SAW.

Semoga Allah SWT menganugerahi kita semua untuk mendapatkan tiga kunci
kesuksesan sejati dunia akhirat yaitu mendapatkan ampunan Allah SWT, berbakti kepada
kedua orangtua dan dapat selalu menyenangkan hati Rasulullah SAW. Aamiin YRA..

Anda mungkin juga menyukai