Anda di halaman 1dari 6

Khutbah Pertama sempat.

Sehingga kita dapat datang dan berkumpul di


tempat ini, untuk bersama-sama melaksanakan shalat
Allahu Akbar 9x
idul fithri. semua ini merupakan nikmat Allah yang wajib
untuk selalu kita syukuri.

Selanjutnya, shalawat dan salam mari selalu kita


sampaikan kepada Rasullah Muhammad SAW. Karena
atas jasa dan perjuangan dari Nabi itu, kita dapat
merasakan betapa nikmat dan indahnya hidup dalam
naungan agama Islam. Maka itu, mari hiasi hari-hari kita
dengan selalu bershalawat kepada Rasulullah SAW.

Bagi kita yang menghiasi hari-hari dengan Shalawat ,


maka Allah berjanji akan mengampuni segala dosa dan
kesalahan, mengabulkan doa yang dipanjatkan, dan
tentunya mendapakan syafaat dari Rasullah di hari akhir
nantinya.

Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahilhamd


Kaum muslimiin rahimakumullah.

Sebagai orang yang beriman, bertaqwa kepada Allah


Kaum muslimiin Jamaah Idul Fitri yang berbahagia.
merupakan suatu kewajiban yang mesti dilaksanakan.
Mengawali khutbah di hari yang penuh kebahagiaan ini, Wujudnya dengan menjalankan segala amal shaleh
khatib senantiasa mengajak kita semua untuk selalu yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya. Karena dalam
mensyukuri segala nikmat yang telah Allah berikan. Kita kehidupan abadi di akhirat kelak, tidak ada yang
bersyukur atas nikmat Islam dan Iman, nikmat sehat dan bermanfaat bagi kita kecuali takwa dan amal saleh.
Untuk itu, kami berwasiat kepada hadirin agar dengan sesama manusia dan bahkan sesama makhluk
senantiasa berusaha menjaga, menguatkan dan di alam semesta ini.
meningkatkan ketakwaan kepada Allah Ta’ala dengan
Pada hari raya ini, kita semestinya merayakan
semaksimal mungkin melakukan semua kewajiban dan
kemenangan sebagai orang-orang yang berhasil
semaksimal mungkin meninggalkan seluruh larangan.
melewati berbagai rintangan selama menjalani
Allah berfirman:
pendidikan di Madrasah Ramadhan. Kita rayakan
‫ٰٓي َاُّي َه ا اَّلِذ ْي َن ٰا َم ُنوا اَّتُقوا َهّٰللا َح َّق ُتٰق ىِتٖه َو اَل َت ُمْو ُتَّن ِااَّل َو َاْنُتْم ُّمْس ِلُمْو َن‬ keberhasilan dalam menundukkan hawa nafsu. Kita
rayakan kesuksesan dalam mengalahkan tipu daya
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada setan. Kita rayakan kemenangan karena telah melewati
Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah Ramadhan dengan berbagai ibadah dan kebaikan. Di
sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan hari raya ini, kita juga semestinya merayakan kelulusan
beragama Islam. (Q.S. Ali Imran :102) dari Madrasah Ramadhan dengan meraih predikat
Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahilhamd sebagai orang-orang yang bertakwa.
Kaum muslimiin rahamakumullah.
Wujud dari perayaan tersebut diatas adalah dengan
Bulan Ramadhan, selain disebut dengan bulan selalu mengucapkan takbir, tahmid, dan tahlil. Kerena
pengampunan dan bulan atau musim amal shaleh semua itu tidak lepas dari karunia dan pertolongan Allah
dimana berlimpah pahala bagi yang yang melaksanakan Ta’ala.
ibadah di dalamnya, juga ia merupakan bulan
pendidikan atau tarbiyah bagi kita. Ia juga disebut
sebagai Madrasah ramadhan.

Dalam Madrasah Ramadhan, kita tidak hanya dididik Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan
dididik untuk memperbaiki hubungan dengan Allah hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-
Ta’ala. Tapi juga dilatih untuk memperbaiki hubungan Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.
Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahilhamd Ramadhan, kita ditempa untuk menerima berbagai
Kaum Muslimin Rahimakumullah. pelajaran. Di antaranya:
Perlu kita ingat dan pahami dan juga pertanyakan, Pertama, takwa. Tujuan utama dari puasa adalah
bagimana jika kondisi sebaliknya, jika keluar dari la’allakum tattaquun. Artinya, puasa Ramadhan
Madrasah Ramadhan namun kita belum menjadi pribadi diwajibkan agar menjadi sarana bagi kita untuk meraih
yang bertakwa, belum berhasil menundukkan hawa ketakwaan. Ketika berpuasa, kita mendekatkan diri
nafsu dan masih kalah dengan tipu daya setan, kepada Allah dengan meninggalkan syahwat makan,
pantaskah di hari yang fitri ini kita merayakan minum dan syahwat-syahwat lainnya. Kita melakukan
kemenangan? Sejatinya pula, apa yang kita rayakan hal itu tiada lain karena kecintaan kita kepada Allah lebih
pada hari raya ini jika kita belum benar-benar menjadi besar daripada kecintaan kita kepada diri kita sendiri. Di
orang-orang yang bertakwa? bulan Ramadhan, kita dilatih untuk mempuasakan
seluruh anggota badan semampu yang dapat kita
Oleh karena itu, hadirin sekalian, marilah kita
lakukan.
bermuhasabah. Kita introspeksi dan evaluasi diri kita.
Apakah kita telah layak untuk merayakan kemenangan Mata berpuasa sehingga tidak melihat yang haram.
di hari raya ini? Lisan berpuasa sehingga tidak mengucapkan perkataan
yang diharamkan. Begitu pula, hidung, telinga, tangan,
Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahilhamd
Kaum muslimiin Jamaah Idul Fitri yang berbahagia. kaki dan seluruh anggota badan ikut berpuasa sehingga
tidak melakukan perkara-perkara yang diharamkan.
Ramadhan tiada lain adalah salah satu madrasah yang Bahkan jika mampu, hati juga ikut berpuasa. Puasanya
menempa diri kita menjadi pribadi yang lebih baik. Yaitu hati adalah mencegahnya secara total dari pikiran-
pribadi yang mampu memenuhi hak Allah dan hak pikiran duniawi dan segala hal selain Allah Ta’ala.
sesama hamba. Pribadi yang melakukan kewajiban
kepada Allah dan kewajiba kepada sesama hamba. Kedua, ikhlas. Yakni melakukan ketaatan semata-mata
Ketika menjalani pendidikan dan pelatihan di Madrasah karena Allah. Puasa mengajarkan kepada kita
keikhlasan dan menghindarkan diri dari niat ingin rasa lapar dan rasa haus dan merasakan apa yang
memperoleh pujian dari sesama. Puasa seorang dirasakan oleh mereka yang tidak seberuntung kita.
mukmin adalah rahasia antara dirinya dan Allah. Tiada
Keempat, menjaga lisan. Puasa mengajarkan kepada
yang mengetahui puasanya kecuali Allah dan dirinya
kita untuk menjaga lisan jangan sampai mengatakan
sendiri. Jika mau, sangat mudah bagi kita untuk
ucapan yang tidak diridlai Allah. Baginda Nabi
melakukan hal-hal yang membatalkan puasa tanpa
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
diketahui oleh orang lain lalu kita tampakkan seolah-olah
diri kita masih berpuasa. Kenapa hal itu tidak kita
lakukan? Karena niat kita lillaahi ta’aalaa, bukan karena
yang lain dan tidak bertujuan memperoleh sanjungan “Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dosa
dari sesama makhluk. dan perbuatan dosa, maka Allah tidak akan menerima
Ketiga, sabar. Di Madrasah Ramadhan, kita dilatih dan puasanya” ( H.R. Al Bukhari).
dididik untuk bersabar. Dengan berpuasa, kita belajar Kelima, mengendalikan amarah dan tidak membalas
sabar dengan tiga jenisnya sekaligus: sabar dalam keburukan dengan keburukan. Rasulullah shallallahu
melakukan ketaatan, sabar dalam menjauhi kemaksiatan ‘alaihi wasallam bersabda:
dan sabar dalam menghadapi musibah. Selama
Ramadhan, kita bersabar dalam melakukan shalat-
shalat fardlu maupun sunnah, sabar dalam membaca Al-
Qur’an, sabar dalam beri’tikaf di masjid dan sabar dalam
“Sesungguhnya puasa adalah perisai, jika salah seorang
menjalankan berbagai amal kebaikan yang lain.
dari kalian sedang berpuasa maka janganlah bersikap
Kita juga sabar dalam meninggalkan syahwat makan, keji dan jangan bertindak bodoh, jika ada orang yang
minum, berhubungan dengan istri dan syahwat-syahwat mengganggunya atau mencacinya maka hendaklah ia
lainnya mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya berkata: aku sedang berpuasa, aku sedang
matahari. Kita juga dilatih bersabar dalam menghadapi berpuasa”(H.R. al-Bukhari dan Muslim).
Keenam, menjaga persatuan, kebersamaan dan saling Jika pelajaran-pelajaran itu telah menghiasi diri kita baik
tolong menolong serta berempati kepada orang yang di bulan Ramadhan maupun di luar bulan Ramadhan,
membutuhkan. sungguh kita termasuk orang-orang yang mulia menurut
Allah Ta’ala. Alangkah indah dan bahagianya kita jika
Madrasah Ramadhan mengajarkan kepada umat Islam
telah menjadi pribadi yang bertakwa, ikhlash dalam
untuk bersatu dan saling tolong menolong. Shalat
menjalankan ketaatan, selalu bersabar, kuat
tarawih berjamaah, tadarus Al-Qur’an bersama, berbuka
menundukkan hawa nafsu dan mengalahkan godaan
puasa bersama di waktu yang sama, berbagi takjil di
setan, mampu menjaga lisan, dapat mengendalikan
jalanan, i’tikaf bersama di masjid, kegembiraan
amarah dan tidak membalas keburukan dengan
menyambut hari raya yang sama, itu semua adalah
keburukan, menjaga persatuan dan kebersamaan
jembatan yang menghubungkan antar hati yang
dengan saudara sesama muslim, senantiasa
sebelumnya mungkin saling membenci, perekat antar
menyambung silaturahim, memperbanyak sedekah serta
jiwa yang sebelumnya mungkin saling memusuhi serta
selalu mengingat kematian dan kehidupan akhirat.
wasilah yang mendekatkan antar warga yang
sebelumnya mungkin saling menjauhi. Lalu zakat di Lebih dari itu apalagi yang kita inginkan? Dengan
akhir Ramadhan adalah perwujudan dari semangat menerapkan pelajaran pelajaran itu secara istiqamah,
saling tolong menolong dalam kebaikan dan membantu kita telah menjadi hamba yang diridhai Allah dan kelak
saudara- saudara sesama muslim yang membutuhkan. kita akan meraih kebahagiaan yang sejati, hakiki dan
abadi di negeri akhirat.
Itulah di antara sekian banyak pelajaran dari Madrasah
Ramadhan. Jika seluruh pelajaran itu sudah berhasil kita
terapkan di bulan Ramadhan, marilah kita
mempertahankannya setelah kita meninggalkan
Ramadhan.
Khutbah Kedua

Maasyiral Muslimin Rahimakumullah

Taqobbalallahu minna wa minkum, shalihal a’maal, kullu ‘aamin wa antum bi khairin.

Wassalaamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuh.

Anda mungkin juga menyukai