Anda di halaman 1dari 4

Hadirin Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah

KHUTBAH IDUL FITRI 1444 H / 2023 M Dalam suasana pagi hari yang khidmat berselimut rahmat dan
Mengurai Makna Fitrah kebahagiaan ini, marilah kita senantiasa memanjatkan puji
di Tengah Arus Perubahan dan Dinamika Kehidupan syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala curahan rahmat dan
nikmat-Nya kepada kita semua, sehingga di pagi hari yang
cerah ini kita dapat menunaikan sholat ‘dul Fitri dengan
khusyu’ dan tawadhu’.
Hari ini, takbir dan tahmid berkumandang di seluruh penjuru
dunia, mengagungkan asma Allah SWT. Gema takbir yang
disuarakan oleh lebih dari satu setengah milyar umat manusia
di muka bumi ini, menyeruak di setiap sudut kehidupan, di
masjid, di lapangan, di surau, di kampung-kampung, di
gunung-gunung, di pasar, dan di seluruh pelosok negeri umat
Islam.
Pekik suara takbir itu juga kita bangkitkan disini, di bumi
tempat kita bersujud dan bersimpuh ke hadirat-Nya. Iramanya
memenuhi ruang antara langit dan bumi, disambut riuh rendah
suara malaikat nan khusyu’ dalam penghambaan diri mereka
kepada Allah SWT. Getarkan qalbu (hati) mukmin yang tengah
dzikrullah, penuh mahabbah, penuh ridha, penuh roja’
(pengharapan) akan hari perjumpaannya dengan Sang Khaliq,
Dzat yang mencipta jagat raya dengan segala isinya.
Kumandang takbir dan tahmid itu sesungguhnya adalah
wujud kemenangan dan rasa syukur kaum muslimin kepada
Allah SWT atas keberhasilannya meraih fitrah (kesucian diri)
melalui mujahadah (perjuangan lahir dan batin) dan

1
pelaksanaan amal ibadah selama bulan suci Ramadhan yang kesucian ruhaninya, mengurai asal kejadiannya dan menikmati
baru berlalu. Allah SWT menegaskan : sikap keberagamaan yang benar, keberagamaan yang diridlai
Allah swt.

ْ َ‫َلى َما َهدَا ُك ْم َولَعَلَّ ُك ْم ت‬


‫شك ُُر ْو َن‬ َ ‫َو ِلتُك ِْملُ ْوا ال ِع َّدةَ َو ِلتُك َِب ُروا هللاَ ع‬ Di sinilah sesungguhnya letak keagungan dan kebesaran hari
raya Idul fitri, Hari di mana para hamba Allah merayakan
Artinya: “Dan hendaklah kamu menyempurnakan bilangannya dan keberhasilannya mengembalikan kesucian diri dari segala dosa
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepada kamu dan khilaf melalui pelaksanaan amal shaleh dan ibadah puasa
semoga kamu bersyukur (kepada-Nya).” (QS. al-Baqoroh : 185) Ramadhan, sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW :

Islam sesungguhnya telah mengajarkan takbir kepada


‫سابًا غُ ِف َر لَهُ َما تَقَ َّد َم ِم ْن ذَ ْن ِب ِه‬
َ ِ‫ان إ ْي َمانًا َواحْ ت‬
َ ‫ض‬َ ‫َم ْن صَا َم َر َم‬
umatnya, agar ia senantiasa mengagungkan asma Allah SWT
kapanpun dan di manapun, saat adzan kita kumandangkan Artinya: “Siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan atas dasar
takbir, saat iqamah kita lafalkan takbir, saat membuka shalat keimanan dan dilaksanakan dengan benar, maka ia diampuni dosa-
kita ucapkan takbir, saat bayi lahir kita perdengarkan kalimat dosanya yang telah lewat”. (HR. Imam Muslim).
takbir, saat menyembelih hewan kita baca takbir, bahkan saat
di medan laga perjuangan, kita juga mengumandangkan suara
takbir. Hadirin Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah

Hadirin Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah Namun patut diingat, bahwa dosa atau kekhilafan antar
sesama umat manusia, ia baru terampuni apabila mereka saling
Dalam suasana kemenangan ini, marilah kita menghayati memaafkan, dan karena itulah, mari kita jadikan momentum
kembali makna kefitrahan kita, baik sebagai hamba Allah Idul Fitri yang suci ini untuk saling meminta dan memberi
maupun sebagai khalifatullah fil ardli. Idul Fitri yang dimaknai maaf atas segala kesalahan antar sesama, kita buang perasaan
kembali kepada kesucian ruhani,’ atau ‘kembali ke asal dendam, kita sirnakan keangkuhan dan kita ganti dengan pintu
kejadian manusia yang suci, atau ‘kembali ke agama yang maaf dan senyum sapa yang tulus penuh dengan persaudaraan
benar’, sesungguhnya mengisyaratkan, bahwa setiap orang dan kehangatan silaturrahim antar sesama.
yang merayakan Idul fitri berarti dia sedang merayakan
Terkait dengan kemuliaan orang yang mampu mensucikan Mereka inilah pemilik agama yang benar, agama yang
dirinya ini, Allah SWT menggambarkan dalam firman-Nya, hanifiyyah wa al-samhah – terbuka, toleran, pemaaf, dan
Surat Al-Fathir, ayat 18-21 : santun. Inilah agama tauhid, agama Nabi Ibrahim dan anak
keturunannya: Ismail, Ishaq, Ya’kub, Yusuf, dan Nabi
ْ َ‫) َو َما ي‬18( ‫س ِه َوإلَى هللاِ ا ْل َم ِصي ُْر‬
‫ستَ ِو ْي‬ ِ ‫َو َم ْن تَ َزكَّى فَإنَّ َما يَتَ َزكَّى ِلنَ ْف‬ Muhammad saw.
ِ َ‫) َوال‬20( ‫ظلُ َماتُ َوالَ النُّ ْور‬
َ‫الظ ُّل َوال‬ ُّ ‫) َوالَ ال‬19( ‫اْألَ ْع َمى َواْل َب ِصي ُْر‬
Hadirin Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah
.)21( ‫ح ُر ْو ُر‬ َ ‫اْل‬
“Barang siapa yang mensucikan dirinya, sesungguhnya dia telah Idul Fitri pada hakikatnya memberikan pesan kepada kita,
mensucikan diri untuk memperoleh kebahagiaannya sendiri. Dan bahwa syari’at Islam mengajarkan kepada kesucian, keindahan,
hanya kepada Allah-lah tempat kembalimu. Bukankah tidak sama kebersamaan dan mengarahkan umatnya memiliki kepedulian
orang yang buta dengan orang yang melihat ? Bukankah pula tidak sosial yang tinggi. Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing,
sama gelap-gulita dengan terang-benderang ? Dan bukankah juga duduk sama rendah berdiri sama tinggi, rukun dalam
tidak sama yang teduh dengan yang panas ?” (QS. al-Fathir : 18-21) kebersamaan dan bersama dalam kerukunan. Segala kelebihan
yang melekat dalam diri manusia dalam bentuk apapun,
hendaknya disadari bahwa selain merupakan nikmat, ia juga
Pada ayat tersebut, Allah SWT membandingkan antara orang sekaligus sebagai amanat.
yang mampu mensucikan jiwanya dengan yang suka
mengotorinya, laksana orang yang melihat dengan orang yang Perbuatan yang indah akan melahirkan seni dan estetika, dan
buta, laksana terang dan gelap, laksana teduh dan panas. seni akan menghasilkan kreatifitas yang membangun dan
Sungguh sebuah metafora yang patut kita renungkan. Allah menyejukkan. Perbuatan baik akan menimbulkan etika dan
seolah hendak menyatakan bahwa manusia yang suci, manusia menciptakan tatanan kehidupan yang tertib dan harmonis,
yang baik, manusia yang menang dan beruntung itu, adalah sementara kebenaran akan menghasilkan ilmu pengetahuan
mereka yang mau dan mampu melihat persoalan yang mengantarkan kemajuan peradaban umat manusia.
lingkungannya secara bijak dan kemudian bersedia Karenanya perubahan ke arah yang lebih baik hanya akan
menyelesaikannya, mereka yang mampu menjadi lentera di dapat diwujudkan oleh pribadi-pribadi yang dalam dirinya
kala gelap, dan menjadi payung berteduh di kala panas. telah bersemi ke-Fitrah-an.
Hadirin Jamaah Idul Fitri Rahimakumullah Akhirnya, semoga Allah SWT senantiasa berkenan
membimbing kita semua agar tergolong hamba-hambanya
Oleh karena Fitrah manusia dapat berubah dari waktu ke yang mampu meraih sertifikat kefitrahan di hari kemenangan
waktu berubah karena pergaulan, karena pengaruh budaya yang agung ini, sehinnga kita layak mendapatkan penghargaan
dan lingkungan, karena latar belakang pendidikan dan karena “Minal’aidin Walfaizin”, Semoga Allah SWT berkenan
faktor-faktor lain, maka agar Fitrah itu tetap terpelihara mencurahkan rahmat-Nya kepada bangsa Indonesia serta umat
kesuciannya, hendaknya ia selalu mengacu pada pola Islam pada umumnya untuk senantiasa mengamalkan syariat-
kehidupan islami yang berlandaskan Al-Qur’an, As-Sunnah Nya, menghidupkan sunnah-sunnah Rasul-Nya.
dan teladan para ulama, pola kehidupan yang bersendikan
nilai-nilai agama dan akhlak mulia, sehingga darinya
diharapkan mampu membangun manusia seutuhnya, insan
kamil yang memiliki keteguhan iman, keluasan ilmu
pengetahuan serta tangguh menjawab berbagai peluang dan
tantangan kehidupan.

Karena itu, segala kebiasaan baik yang telah kita lakukan di


bulan suci Ramadhan, baik ibadah shiyam, qiyamullail, tilawah
dan tadabbur Al-Quran, peduli kaum dluafa, mengendalikan
amarah dan hawa nafsu, menjaga kejujuran hendaknya tetap
kita lestarikan dan bahkan kita tingkatkan sedemikian rupa
agar dapat menjadi tradisi yang mulia dalam diri, keluarga dan
lingkungan masyarakat kita, sehingga Fitrah yang telah kita
raih di hari yang agung ini akan tetap terpelihara hingga ahir
kehidupan kita. Marilah kita jadikan spirit ibadah puasa
sebagai perisai diri kita dari godaan dan ujian kehidupan di
masa-masa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai