Anda di halaman 1dari 5

SAMBUTAN PENGANTAR SHOLAT IDUL

FITRI 1436 H

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh


Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahu Akbar!
Alhamdulillahi Rabbil 'Alamiin, wabihi
nastaiinu alaa umuriddunya waddin, washolatu
wassalamu ala asyrofil mursalin, Sayyidina
MUhammadin wa ala aalihi waashabihi waman
tabiahum waman tabiahum ila yaumuddin.
Ammaa Badu.
Hadirin kaum muslimin jamaah Sholat Id
yang berbahagia. Marilah kita memanjatkan puji
syukur kehadirat Allah SWT. Karena pada saat ini
kita telah dapat berkumpul di tempat ini dalam
keadaan sehat wal afiat untuk
mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid serta
melaksanakan sholat Id.
Sholawat serta salam semoga senantiasa
tercurah terhadap nabi akhirul zaman, pemimpin
kita nabi besar Muhammad saw, kepada keluarga
dan para sahabatnya serta kepada kita umatnya
yang taat mengikuti ajarannya, Amin Ya Robbal
Alamiin.
Pada saat ini, kita berkumpul di tempat ini
untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri yang
merupakan rangkaian kegiatan Ramadhan dari
Sholat Tarawih pertama pada malam Kamis
tanggal 18 Juni 2015 yang lalu yang menandai
dimulainya ritual Ramadhan sampai dengan saat
ini kita melaksanakan Sholat Id dan kemudian

berlanjut dengan kegiatan Halal Bi halal yang


merupakan tradisi domestic muslim Indonesia.
Ramadhan telah memberi warna Islam
dalam kehidupan pribadi, ruang public dan media
televisi maupun cetak di negeri ini. Nuansa Islam
terasa begitu indah dalam perikehidupan umat
Islam Indonesia, yang biasanya bercampur aduk
antara sekularitas dan religiusitas, walaupun
sekularitas tidak sepenuhnya ditinggalkan.
Dinamika Ramadhan menunjukan panorama
yang berbeda dengan bulan-bulan lainnya diluar
Ramadhan. Masjid-masjid semarak dengan
kegiatan ritual dari umat muslim yang merindukan
dan memburu Malam Lailatul Qadr atau Malam
kemuliaan wamaa adroka malailatul qodr, dan
tahukah kamu apakah Malam kemuliaan itu?
Lailatul Qodri khoerum min al fi Syahr. Malam
kemuliaan itu lebih baik dari pada seribu bulan.
Seribu bulan adalah 83 tahun 4 bulan. Malam
kemuliaan adalah sosok yang belum pasti kapan ia
akan hadir, tetapi pasti hadir, ia merupakan
misteri, tetapi setiap individu beriman meyakini
akan hadirnya malam kemuliaan itu.
Malam kemuliaan akan hadir dan
menghampiri pribadi muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT dan beramal sholeh,
insan yang senantiasa menjauhi segala laranganlaranganNya dan senantiasa berusaha
melaksanakan segala perintahNya, berperilaku
Mulia, Agung dan Menebar Salam dan Berkah
Kebajikan.

Dan Sesungguhnya manusia tidak (akan)


memperoleh balasan, selain apa yang telah
diusahakannya (Q.S an Najm (53) ayat 39)
Jadi Malam kemuliaan itu tidak akan hadir ujugujug, tidak akan sekonyong-konyong hadir, atau
kaligane hadir menghampiri setiap orang,
susuganan kapuragan lailatul Qadr, melainkan
harus diupayakan sepanjang tahun, sepanjang
hidup individu muslim.
Kesimpulannya malam lailatul Qadr hanya
dapat diraih oleh manusia Beriman, Bertaqwa dan
melaksanakan ibadah yang diperintahkan Allah
dan dicontohkan Rasulullah dengan penuh
ketaatan dan menjauhi segala laranganlaranganNya sepanjang tahun. Jadi, perilaku itu
terpancar setiap saat baik dikala Ramadhan
maupun pasca Ramadhan.
Demikianlah hakikatnya manusia muslim
beriman yang demikian itulah yang akan meraih
lailatul Qadr, yaitu malam yang penuh cahaya
Keagungan, Kemuliaan dan Keberkahan yang tidak
akan pernah dirasakan oleh orang-orang yang
tidak Beriman dan Bertaqwa kepada Allah SWT.
Kini Ramadhan 1436 H sedang kita tinggalkan
(bukan Ramadhan yang meninggalkan kita, tapi
kita yang meninggalkan Ramadhan 1436 H
menuju Ramadhan 1437 H) dengan
mengumandangkan takbir, tahlil dan tahmid.
Semakin jauh kita berjalan, semakin sayup-sayup
takbir, tahlil dan tahmid itu masuk ke telinga kita
bersamaan dengan alunan takbir, tahlil dan

tahmid yang berkumandang didalam hati kita dan


kemudian berakhir ketika khatib turun dari mimbar
yang menandakan berakhirnnya Shalat Idul Fitri.
Semoga kita diberiNya usia panjang dan
diberiNya kesempatan untuk memasuki dan
menjalani Ramadhan 1437 H. Sebuah Rutinitas
atau Siklus tahunan yang padat makna dan pahala
dan penuh arti yang akan berakhir kita jalani
seiring dengan berakhirnya usia kita.
Kepada Panitia Shalat Idul Fitri 1436 H, saya
ucapkan terima kasih atas jerih payahnya
mempersiapkan tempat walaupun sedang
berpuasa dan panas matahari menyengat. Semoga
Allah SWT memberi balasan yang berlipat ganda.
Kepada para Jamaah sholat Ied, saya juga
mengucapkan terima kasih atas kesediaannya
melaksanakan sholat Ied di tempat ini. Khusus
kepada para urban selamat jalan, selamat kembali
ke kota metropolitan dan ke kota-kota lainnya,
setelah bersilaturahim dan melepas rindu dengan
orang tua, sanak saudara dan handai taulan.
Selamat jalan dan semoga sukses di perantauan.
Hati-hati didalam perjalanan.
Selanjutnya pengumuman dan pengumpulan
dan penyaluran zakat.
Terima kasih atas segala perhatian dan
mohon maaf atas segala kekurangan. Wallahul
Muwaffiq Illa Aqwaamith Thoriq Walafwu minkun
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Demikian dan pada Sholat Iedul Fitri ini
Imam
: Ustadz Mustofa

Khatib
: Ustadz Soni
Muroqi
: Ustadz Muhdor
Kepada Yth Bapak Camat dipersilahkan
untuk membacakan Amanat/Sambutan Bapak
Bupati.

Anda mungkin juga menyukai