Anda di halaman 1dari 3

Ma’asyiral muslimin rahima kumullah, nikmat yang kita rasakan kemudian menjadi nikmat yang hakiki, tatkala

nikmat iman masih mendominasi dalam diri kita. Untuk itu, sebagai rasa
Kaum Muslimin Jamaah Sholat Jumat yang dirahmati Allah
syukur atas nikmat yang telah diberikan, marilah kita tingkatkan iman dan
taqwa kita dengan cara mengoptimalkan beribadah kepada-Nya, berusaha
Di tengah kehidupan yang senantiasa bergulir, jumat demi jumat berlalu, seiring itu juga
meninggalkan seluruh larangan-Nya dan berupaya menjalankan seluruh
khutbah demi khutbah kita perdengarkan dan menyirami sejenak hati yang penuh
perintah-Nya
ketundukan dan mengharapkan keridhoaan Allah. Kesadaran kemudian muncul dengan
tekad untuk menjadi hamba yang Allah yang taat. Namun kadangkala dengan rutinitas Selanjutnya, shalawat dan salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi
yang kembali mengisi hari-hari kita kesadaran itu kembali tumpul bahkan luntur. Oleh Muhammad SAW, nabi akhir zaman pembawa rahmat bagi semesta alam.
sebab itulah melalui mimbar jumat ini khotib kembali mengajak marilah kita berupaya Mudah-mudahan kita semua tetap istiqamah menjalankan ajaran ajaran
secara sungguh-sungguh memperbaharui keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah, beliau dan mendapatkan safaat dari nya kelak di yaumil akhir.
memperbaharui kembali komitmen kita kepada Allah yang sering kita ulang-ulang namun
jarang diresapi, sebuah komitmen yang mestinya menyertai setiap langkah kita:

Kaum muslimin jamaah jumat rahima kumullah……..


‫ش ِري َك لَ هُ َوبِ َذلِ َك‬
َ ‫ ال‬ ‫ين‬َ ‫اي َو َم َم اتِي هَّلِل ِ َر ِّب ا ْل َع الَ ِم‬ ُ ُ‫صالتِي َون‬
َ َ‫س ِكي َو َم ْحي‬ َ َّ‫ِإن‬
‫ين‬َ ‫سلِ ِم‬ْ ‫ُأ ِم ْرتُ َوأنا من ا ْل ُم‬ Umat Islam patut bersyukur karena dalam sepekan ada kesempatan untuk
berkumpul dengan warga sekitar. Kebiasaan yang sulit dilakukan pada
Sesungguhnya sholatku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.
era pandemi Corona seperti ini, ternyata masih bisa dilakukan.
Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah termasuk
Karenanya marilah hal ini dijadikan momentum untuk terus saling
orang orang yang menyerahkan diri.
mengingatkan agar meningkatkan takwallah. Yakni dengan menjalankan
segala perintah dan menjauhi yang dilarang oleh agama. Yakinlah bahwa
dengan meningkatkan takwallah, kita akan mendapatkan kebahagiaan
Pertama dan Utama sekali, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat
sejati yakni di dunia hingga akhirat.
Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan nikmat-Nya pada kita, Nikmat  
yang senantiasa menyertai kehidupan kita; dalam tidur dan terjaga, saat Para Jamaah Rahimakumullah
istirahat maupun beraktifitas, saat kita bergerak maupun diam. Semua
Dunia terus berkembang, termasuk cara berkomunikasi kita. Dulu media sosial dari hari ke hari tidak menjamin semakin berkualitas dari
banyak orang harus menempuh jarak yang jauh untuk bisa bercakap- segi pemanfaatannya.
cakap dengan orang lain di luar daerah. Sekarang, teknologi  
memfasilitasi umat manusia untuk kian mudah menjalin komunikasi Banyak kita jumpai Medsos menjadi ajang pamer (riya) amal kebaikan—
hanya melalui perangkat di genggaman tangan, yakni handphone. Situasi usaha mencari citra kesalehan di mata masyarakat. Dari sini kita secara
ini melanda hampir semua orang di berbagai belahan dunia, tidak tidak langsung menggeser maksud ibadah yang semestinya untuk Allah
pandang agama, wilayah geografis, suku, ras, dan etnis. Kehadiran media SWT menjadi untuk popularitas dan kebanggaan diri. Medsos juga kerap
sosial kian mempermudah lagi. Dalam hitungan detik kita sudah bisa menjadi arena caci-maki antarkelompok yang berbeda agama, aliran,
berinteraksi dan berkirim pesan melalui tulisan, suara, gambar, bahkan pandangan politik, dan sejenisnya. Tak jarang Medsos disesaki debat
video ke orang di belahan dunia lain. kusir saling menjatuhkan, ghibah (gosip), fitnah, berita bohong, hingga
  peningkatan jumlah musuh-musuh baru.
Luas bumi yang mencapai lebih dari setengah miliar kilometer persegi  
seolah mengkerut. Informasi beredar secara instan, kehidupan sosial Hanya berbekal jari tangan dan pikiran keruh dalam sekejam kita sudah
banyak bergeser ke dunia maya, dan sebagian orang bahkan rela membuat mudarat bagi pihak lain. Padahal dalam hadits shahih
menghabiskan separuh waktunya untuk berselancar di internet atau disebutkan bahwa di antara karakter seorang muslim adalah mampu
media sosial (Medsos). menjamin saudaranya dari malapetaka tangan dan lisannya.
   
Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah ‫ال ُم ْسلِ ُم َم ْن َسلِ َم ال ُم ْسلِ ُمونَ ِم ْن لِ َسانِ ِه َويَ ِد ِه‬
Islam bukan agama yang anti perubahan. Namun demikian memiliki  
prinsip-prinsip yang tidak boleh dilanggar. Kita seyogianya Artinya: Seorang muslim adalah orang yang tidak melukai saudara
memposisikan media sosial tak lebih dari sekadar alat, bukan tujuan. muslim lainnya baik dengan lisan dan tangannya.
Medsos sebagai wasîlah, bukan ghâyah. Kenapa? Sebagaimana pisau  
yang bermanfaat bila digunakan memasak dan merugikan bila dipakai Imam Abu Hamid bin Muhammad al-Ghazali dalam kitab Bidayatul
melukai orang lain, begitu pula media sosial. Dalam dirinya terkandung Hidayah menjelaskan bahwa lisan manusia terdiri dari dua jenis, yakni
potensi positif tapi sekaligus negatif. Semakin meningkatnya pengguna
lidah yang berada di dalam mulut dan lidah berupa qalam (pena). Tulisan Sebagai wasîlah, Medsos juga merupakan perantara bagi banyak sekali
memiliki fungsi yang mirip dengan pembicaraan. hal baik. Melalui Medsos, seseorang dengan mudah bersilaturahim
  dengan orang lain yang di dunia nyata terkendala jarak geografis. Media
Qalam dalam konteks hari ini bisa diidentikkan dengan Medsos yang sosial punya fungsi mempersatukan yang semula terpisah, memberi
memiliki peran sama, yakni memproduksi tulisan yang pengaruhnya bisa ruang komunikasi yang semula tanpa kabar. Fungsi positif lain dari
negatif maupun positif. Dengan demikian, sikap bijak kita terhadap media sosial adalah menjadi alat yang bagus untuk mendistribusikan
Medoso termasuk ikhtiar kita untuk menjadi muslim yang baik pesan kebaikan secara luas dengan mudah. Kita dengan mudah
sebagaimana hadits di atas. membagikan informasi, misalnya, soal cara mendidik buah hati, tips
  hidup sehat, atau wawasan bermanfaat lain, hingga menjadikan media
Yang paling rentan dilupakan saat bermedsos adalah betapa berharganya sosial sebagai media syiar yang memberi pendidikan kepada publik
waktu. Berbagai kemudahan yang disediakan sering membuat pengguna tentang nilai-nilai Islam yang mencerahkan, rahmatan lil alamin.
berselancar berjam-jam melewati batas kebutuhan semestinya. Orang  
kadang tidak hanya bertegur sapa dengan sesama atau publikasi aktivitas
di Medsos, tapi juga sampai pada kegiatan-kegiatan mubazir bahkan
maksiat. Saat seseorang terlalu tergantung pada Medsos, pertanyaan
penting yang perlu disodorkan adalah siapa yang sesungguhnya lebih
berkuasa: Medsos atau manusianya?
 
Manusia dianugerahi akal sehat, hati nurani, yang memungkinkan dia
berlaku bijaksana. Sebagaimana perangkat dunia lainnya, tidak
seharusnya manusia diperbudak Medsos, justru semestinya ia
mengendalikannya.
 
Hadirin yang Berbahagia

Anda mungkin juga menyukai