Anda di halaman 1dari 2

Assalamu’alaikum Wr.

Wb

‫ان الحمد هلل نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ باهلل من شرور انفسنا ومن س يئات اعمالن ا من‬
‫يهديه هللا فال مضل له ومن يضلله فال هادي له‬
‫ص ْد ِري َويَسِّرْ لِي َأ ْم ِري َواحْ لُلْ ُع ْق َدةً ِم ْن لِ َسانِي يَ ْفقَهُوا قَوْ لِي‬
َ ‫َربِّ ا ْش َرحْ لِي‬
Yang terhormat, dewan juri dan segenap hadirin yang berbahagia.
Pertama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kehadirat Allah Swt. yang telah
memberikan kesempatan dan kesehatan kepada kita semua untuk meramaikan bulan yang
penuh maghfiroh ini. Shalawat beriring salam tak lupa pula kita haturkan kepada Nabi besar
Muhammad Saw., rahmat bagi seluruh alam beserta keluarga dan sahabat yang telah
memperjuangkan dan menyebarkan islam keseluruh dunia, hingga kita merasakan nikmatnya
iman dan islam pada saat ini.
Hadirin yang berbahagia,
Pemuda dan pemudi merupakan generasi penerus sebuah bangsa, kader bangsa, kader
masyarakat dan kader keluarga. Pemuda/i selalu diidentikan dengan perubahan betapa tidak,
peran pemuda dalam membangun bangsa ini, peran pemuda dalam menegakkan keadilan,
peran pemuda yang menolak kekuasaan. Sekarang Pemuda/i lebih banyak melakukan
peranan sebagai kelompok politik dan sedikit sekali yang melakukan peranan sebagai
kelompok sosial, sehingga kemandirian pemuda sangat sulit berkembang dalam mengisi
pembangunan ini.
Peranan pemuda/i dalam sosialisasi bermasyrakat sungguh menurun dratis, dulu
biasanya setiap ada kegiatan masyarakat seperti kerja bakti, acara-acara keagamaan, adat
istiadat biasanya yang berperan aktif dalam menyukseskan acara tersebut adalah pemuda
sekitar. Tetapi, melihat realitas dan faktanya Pemuda/i zaman sekarang lebih suka dengan
kesenangan, selalu bermain-main, lebih suka peranan di dunia maya ketimbang dunia nyata.
Lebih suka Facebook-an, twwiter-an, bbm-an, whats-up, lebih suka menghabiskan waktu
dengan hal yang lebih banyak mudharat daripada manfaatnya ketimbang duduk mufakat
untuk kemajuan RT, RW, Kecamatan, Provinsi bahkan di tingkat lebih tinggi adalah Negara.

Padahal, Pemuda/i kita dituntut aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi


dengan warga sekitar. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong perubahan dan
pembaharuan bagi masyarakat dan negara.
Dan hal yang paling menonjol dari pemuda ialah dengan cara melakukan perubahan
menjadi lebih baik dan menjadi lebih maju. Dengan semangat ini pemuda bisa merubah
segalanya menjadi lebih baik. perubahan hampir selalu di majukan oleh para golongan muda.
pemuda merupakan pilar bagi kebangkitan umat. banyak kewajiban pemuda/i yaitu tanggung
jawab. kebaikan akan membuat mereka jaya diduniannya.

Muhammadiyah mengajak umat Islam untuk menempatkan dan mengangkat agama


pada posisinya yang tertinggi.
Pertama, Muhammadiyah memaknai agama sebagai kata kerja: beragama sebagai
proses aktif dan dinamis (becoming). Beragama, baik dari sisi pemahaman maupun
pengamalan, berlangsung terus menerus dan terbuka. Agama dapat menjadi inspirasi
kemajuan apabila manusia menyadari bahwa keberagamannya belumlah sempurna sehingga
manusia senantiasa berusaha untuk menjadi lebih baik.
Kedua, agama menurut Muhammadiyah merupakan wahyu Allah yang berisi
seperangkat ajaran, nilai-nilai, dan hukum yang menuntun manusia menuju kebahagiaan
hidup material dan spiritual serta dunia dan akhirat. Beragama merupakan proses literasi yang
membuka cakrawala pandang, nalar yang terbuka, dan nurani yang hidup sehingga manusia
mencapai keluhuran akhlak sebagai puncak ritual ibadah. Beragama adalah proses knowledge
literacy menuju moral literacy. “Apakah sama antara orang yang berilmu dengan yang
bodoh? Sesungguhnya orang- -orang yang berilmu adalah orang yang bertaqwa” (QS.39 Az-
Zumar : 9)
Ketiga, agama merupakan sumber nilai dan motivasi yang menggerakan manusia
meraih kemajuan. Agama adalah spirit yang membangun optimisme sebagai energi dalam
yang membentuk karakter yang kuat. Dalam konteks ini, Alquran menyebut agama sebagai
“nur” (cahaya) yang menerangi dan meneguhkan manusia di atas jalan kebenaran, memiliki
visi jauh ke depan dan tegar menghadapi berbagai tantangan. “Dan siapakah yang lebih zalim
daripada orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah padahal dia diajak kepada
(agama) Islam? Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. Mereka
hendak memadamkan cahaya (agama) dengan kebohongan. Dan Allah akan
menyempurnakan cahaya-Nya walaupun orang-orang kafir membenci.” (QS. 61, As-Saff: 7-
8).

Anda mungkin juga menyukai