Karena pada
Oleh : Aris Saefulloh, S.Sos.I, MA hakekatnya, pergantian tahun baru (baik Hijriyah maupun Masehi),
merupakan sunnatullah yang akan dialami oleh setiap insan, dimana
Sidang Jum’ah yang berbahagia ! dalam pergantian tahun baru itu, bukanlah berarti kita bertambah
umurnya, namun justru berkurang jatah umur yang diberikan Allah
Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah bersama-sama kepada kita; sehingga dengan pemahaman ini, seharusnya akan
meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dengan sebenar- menjadikan kita untuk lebih mendekatkan diri kita kepada Allah.
benarnya taqwa, yaitu dengan beupaya semaksimal mungkin untuk Bukanlah dihadapi dengan perayaan yang mewah, petasan yang ramai,
melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan- kembang api yang mahal, berjoget, berdansa dan kegiatan-kegiatan
Nya; dan taqwa yang dapat mengikis habis segala bentuk kemusrikan sejenisnya. Kita harus mulai merubah kebiasaan-kebiasaan tersebut
dan kemunafikan, sehingga kita benar-benar menjadi muslim kaffah. dengan kegiatan- kegiatan keagamaan, seperti dzikir dan doa bersama,
atau kegiatan bermanfaat lainnya.
Dengan bekal taqwa ini pula dapat melahirkan amal-amal sholeh yang
bukan hanya bermanfaat secara pribadi ( hablum minallah), namun Jama’ah yang berbahagia
juga bermanfaat secara sosial ( hablun min an nas). Bahkan
seseorang dapat dikatakan sebagai seorang mu’min, manakala dalam Marilah umur yang tersisa dalam hidup di dunia ini, kita pergunakan
setiap tingkah laku dan perbuatannya mencerminkan amal sholeh. untuk mengabdi, melakukan segala sesuatu yang bermanfaat bagi
agama, masyarakat, bangsa dan negara. Semakin bertambahnya usia,
Karena pada hakekatnya, amal sholeh itu adalah buah dari hendaknya semakin baik dan semakin banyak membawa manfaat;
kesempurnaan iman. Jadi setiap orang yang beriman, pasti akan bukan malah sebaliknya, makin tua usia kita, semakin menambah
melahirkan amal sholeh dalam perilakunya. deretan dosa yang akan menambah siksa kelak.
Tidak lupa marilah kita tidak henti-hentinya untuk bersyukur kepada Kita jaga betul semua anggota tubuh kita, untuk senantiasa melakukan
Allah SWT atas segala rahmat, nikmat, taufik dan hidayah-Nya yang apa yang diridloi-Nya. Telinga, kita gunakan untuk memperbanyak
telah Allah anugerahkan kepada kita, sehingga pada detik ini kita mendengarkan hikmah kebaikan; mulut, kita perbanyak dengan berucap
masih diberi kesempatan melaksanakan kewajiban ibadah serta kebenaran ayat-ayat Al Qur’an bukan untuk berkarlota tanpa makna.
memelihara amanah Allah sebagai makhluk yang beragama. Terlebih Kaki, juga diperbanyak untuk mengantarkan badan kita menuju majlis
pada saat sekarang ini,umat Islam belum lama ini telah memasuki taklim, sholat berjamaah. Senantiasa hiasilah hati kita dengan kejernihan
tahun baru 1429 Hijriyah. Al Qur’an, bak jernihnya mata air yang mengalir keseluruh anggota
tubuh kita, sehingga akan tetap terjaga dalam setiap nafas dan gerak
Jama’ah yang berbahagia ... kita. Hal ini didasarkan bahwa setiap anggota tubuh kita, kelak akan
Seiring masih dalam suasana tahun baru ini, tidak ada yang paling dimintai pertanggungjawabannya.
penting bagi kita untuk dipikirkan kecuali hanyalah dengan
Artinya : Manusia itu tidak dapat lepas dari kesalahan dan kelalaian.
Ada satu rumus untuk menjaga hati kita agar senantiasa tetap berada
dalam rel-rel Illahi, yaitu dengan senantiasa ber- istighfar. Istighfar atau
meminta ampun kepada Allah, adalah doa sekaligus perwujudan
penghambaan kita kepada Allah atas segala perbuatan kesalahan
atau dosa yang kita perbuat, baik dosa yang kita ketahui maupun ”Hai jiwa yang tenang !kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang
dosa yang tidak kita ketahui. Karena kebanyakan orang cenderung puas lagi diridloi-Nya, kemudian masuklah ke dalam golongan hamba-
tidak ”merasakan” atau tidak ingat dosa-dosa yang mereka perbuat. hamba Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. (Al Fajr : 27-30)
(atau dengan kata lain mudah berbuat dosa, dan mudah pula
melupakan dosa yang diperbuatnya). Terlebih, manusia memang Kaum muslimin Rahimakumullah..
ditakdirkan tidak akan lepas dari lupa dan kelalaian. Dengan beristighfar, Allah juga telah menjanjikan kepada kita sebuah
ketenangan hidup di dunia dan di akherat, juga akan diberi rizki yang
berlimpah.
”Barang siapa yang memperbanayak istighfar, maka Allah akan
menjadikan baginya dari setiapkesusahan menjadi kegembiraan, dari
setiap kesempitan menjadi kelapangan dan diberi rizki tanpa
disangka-sangka. (HR. Ahmad dan Hakim)