Disusun Oleh :
Nim: 17061139
Kelas: B
Semester: 7
E. Masalah Keperawatan
1. Isolasi sosial: menarik diri
2. Risiko gangguan persepsi sensori: halusinasi
3. Gangguan konsep diri: harga diri rendah.
F. Diagnosa Keperawatan
1. Isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah
2. Risiko perubahan persepsi sensori: halusinasi berhubungan dengan isolasi sosial:
menarik diri.
G. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada pasien dengan masalah isolasi sosial: menarik diri meliputi:
a. ECT (Electro Confulsive Therapy), merupakan jenis pengobatan dengan
menggunakan arus listrik pada otak dengan memakai 2 elektroda.
b. Psikoterapi, dilaksanakan dengan upaya untuk memberikan rasa nyaman dan
tenang serta menciptakan lingkungan yang teraupetik, memotivasi klien untuk
mengungkapkan apa yang dirasakan secara verbal, bersikap ramah dan sopan serta
jujur untuk menciptakan kepercayaan klien terhadap pemberi terapi.
c. Terapi Okupasi, dilakukan untuk mengarahkan pasien kepada sebuah aktivitas
atau tugas yang sudah dipilih dengan maksud memperbaiki dan meningkatkan
harga diri pasien.
Selain tiga penatalaksanaan tersebut, upaya yang juga dapat dilakukan pada pasien
dengan isolasi sosial: menarik diri yaitu dengan melakukan sosial skill training. Hal ini
sudah terbukti dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukaesti (2018) dimana dengan
penerapan sosial skill training, klien lebih optimal secara fisik, emosi, sosial dan
kekeluargaan serta klien dapat memecahkan masalahnya sendiri dan kemampuan
intelektual dalam mensuport diri meningkat.
H. Rencana Tindakan Keperawatan
A. KLASIFIKASI DATA
B. ANALISA DATA
Data Objektif
-
2 Data Subjektif Isolasi sosial : Menarik Diri
Keluarga klien mengatakan klien memang tidak
suka berada ditempat umum dan saat dirumah pun
malas keluar rumah karena takut diejek tidak
punya suami
Data Obejektif
Data Objektif
C. DIAGNOSA
Isolasi sosial : Isolasi sosial berhubungan dengan perubahan status mental ditandai
dengan:
Data Subjektif
Keluarga klien mengatakan klien memang tidak suka berada ditempat umum dan saat dirumah
pun malas keluar rumah karena takut diejek tidak punya suami.
Data Objektif
D. POHON MASALAH
causa
Gangguan Konsep Diri :
Harga Diri Rendah
E. INTERVENSI
Dari diagnosa Isolasi sosial : Isolasi sosial berhubungan dengan perubahan status mental
1. Bina hubungan saling percaya dengan prinsip komunikasi terapeutik
2. Kaji pengetahuan klien tentang kerugian bila tidak berhubungan dengan orang lain
3. Kaji pengetahuan klien tentang keuntungan dan manfaat bergaul dengan orang lain.
4. Berikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan perasaanya
F. IMPLEMENTASI & EVALUASI KEPERAWATAN
A: Masalah belum
teratasi
P: Intervensi dilanjutkan.
Strategi Pelaksanaan
Hari-1
1) Fase Orientasi
a. Salam terapeutik :
- Memberi salam terapeutik
- Memperkenalkan diri dengan sopan
b. Evaluasi/ validasi :
- Menanyakan perasaan klien dan meminta klien untuk ceritakan perasaannya
saat ini
c. Kontrak (topik, waktu, tempat) :
- Membuat kontrak topik, waktu dan tempat untuk berbincang-bincang
d. Tujuan :
- Menjelaskan tujuan dari tindakan keperawatan yang akan dilakukan
2) Fase Kerja
- Bertanya tentang persaan klien dan keluhan apa yang klien rasakan
- Meyakinkan klien bahwa tempat ini aman serta nyaman untuk klien dan bisa
mendapatkan teman-teman baru
- Bertanya tentang idenditas klien terkait alamat, keluarga, hobi bahkan apa
yang menjadi keinginan klien saat ini
- Memberikan pujian kepada klien karena sudah menceritakannya
- Meyakinkan klien bahwa saya bisa menjadi teman yang baik buat klien dan
menanyakan terkait teman-teman kamar klien
3) Fase Terminasi
a. Evaluasi :
1) Ev. Subjektif :
- Menanyakan perasaan klien setelah berbinbang-bincang apakah nyaman
dan senang
2) Ev. Objektif :
- Klien mau menjawab setiap pertanyaan yang diberikan perawat serta
mampu bercerita dengan nyaman dengan sesekali melihat ke arah perawat
- Meberikan pujian kembali karena sudah bercerita dengan saya
b. Rencana Tindak Lanjut (RTL):
- Menanakan kembali siapa nama saya
- Memberikan pujian karena sudah mau berkenalan dengan saya
- Membuat kontrak baru di hari yang akan mendatang
c. Kontrak pertemuan selanjutnya :
a) Topik :
- Membuat kembali kontrak baru terkait tindakan yang akan dilakukan pada
besok hari
b) Waktu :
- Membuatk kontrak waktu terkait topik yang akan dilakukan
c) Tempat :
- Membuat kontrak tempat baru terkait topik yang akan dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
Azizah, dkk. (2016). Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa Teori dan Aplikasi
Yusuf, dkk. (2015). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika.
Sukaesti, D. (2018). Sosial Skill Training Pada Klien Isolasi Sosial. Jurnal Keperawatan