FIKIH 10 Nop
FIKIH 10 Nop
artinya:
“Adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat (sunnah) di atas kendaraannya ke arah timur.
Apabila beliau hendak shalat wajib maka beliau turun dari kendaraan kemudian menghadap
kiblat”. (HR. Al Bukhari).
Adapun tata cara shalat di atas kendaraan, baik itu pesawat, bus, kereta, atau kapal laut adalah
sebagai berikut:
a. Hendaklah shalat dengan berdiri menghadap kiblat apabila mampu. Jika tidak, maka
shalatlah dengan duduk dan berisyarat ketika ruku’ dan sujud. Rasulullah Saw. pernah ditanya
tentang shalat di atas perahu. Beliau menjawab:
“Shalatlah dengan berdiri kecuali apabila kamu takut tenggelam.” (HR. Al Hakim)
b. Berusahalah tetap shalat berjama’ah (terutama bagi laki-laki). Apabila dalam kendaraan ada
ruang yang bisa digunakan shalat berjama’ah maka shalatlah dengan berjama’ah walaupun hanya
dua orang. Bila tidak, maka shalatlah berjama’ah dengan duduk.
c. Kerjakan shalat seperti biasa: niat dalam hati, takbiratul ihram, membaca doa iftitah, membaca
al-Fatihah, membaca surat dalam Alqur’an, ruku’, kemudian bangkit dari ruku’, lalu sujud.
FIKIH MADRASAH IBTIDAIYAH KELAS 3 59
d. Bila tidak mampu ruku’, maka cukup dengan menundukkan kepala dan engkau dalam keadaan
berdiri.
e. Bila tidak mampu sujud, maka cukup dengan duduk seraya menundukkan kepala.
f. Apabila shalatnya dikerjakan dalam keadaan duduk, maka ketika ruku’ dan sujud cukup dengan
menundukkan kepala dan jadikan posisi kepala untuk sujud itu lebih rendah.
4. Tayamum dengan debu/tanah pengganti wudlu dalam kondisi tidak mendapatkan air
Artinya:
“Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” (QS. Al-
Baqarah (2):185)
Juga firman Allah Swt. yaitu:
artinya:
“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS.
An-Nisa’ (4):28)
Diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra., Rasulullah Saw. bersabda:
Artinya : tinya:
“Sesungguhnya agama ini mudah dan tidak ada orang yang berlebih-lebihan dalam agama ini
kecuali akan mengalahkannya (tidak mampu melakukannya).” (HR. Bukhari)