Selain itu juga dilakukan identifikasi, analisis dan tindak lanjut terhadap risiko – risiko
yang mungkin terjadi dalam pelayanan klinis. Berdasarkan hasil analisis terhadap adanya
kejadian/insiden keselamatan pasien dan penerapan manajemen risiko di Klinik Pratama
Santo Yosef, maka program ini direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi dan segera
ditindaklanjut.
III.1. PENGORGANISASIAN
Pelindung
Kepala Puskesmas
Drg. Dina Fitrya, M. Kes
Sekretaris :
Erlina Ningsih
*Tim Mutu
*Tim Mutu *Tim Mutu
UKM *Tim Mutu *Tim Audit
Manajerial / Jaringan
admen UKP Internal
Puskesmas
Catatan : *Tim Audit Internal :
*Tim Mutu manajerial/ Admen : Penanggung Jawab
Penanggung Jawab : Anggota :
Anggota :
Ketua tim PMKP bertugas melakukan koordinasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan
sampai dengan monitoring kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Klinik
Pratama Santo Yosef. Koordinator tiap-tiap unit pelayanan di 5 area prioritas melakukan
koordinasi pelaksanaan dan monitoring kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien
pada unit pelayanan yang menjadi tanggung jawabnya. Ketua tim PMKP bertanggung jawab
terhadap Kepala Klinik dalam pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien. Tim PMKP mengadakan rapat koordinasi tiap tiga bulan untuk memonitor kemajuan
dalam pelaksanaan kegiatan dan mengatasi permasalahan.
b. Pelaporan
Tiap koordinator unit pelayanan melaporkan kegiatan setiap bulan kepada ketua tim
PMKP dalam bentuk laporan bulanan. Ketua tim PMKP melaporkan kegiatan PMKP kepada
Kepala Klinik.
IV. TUJUAN
A. Tujuan umum: meningkatkan mutu dan keselamatan pasien di Klinik Pratama Santo
Yosef.
B. Tujuan khusus:
1. Meningkatkan mutu pelayanan klinis
2. Meningkatkan mutu manajemen
3. Meningkatkan pemenuhan sasaran keselamatan pasien
VII. PEMBIAYAAN
Biaya yang timbul akibat dari kegiatan dalam program peningkatan mutu puskesmas
dan keselamatan pasien dibebankan kepada dana APBD.
VIII. SASARAN
1. Mutu pelayanan klinis diukur pada semua unit pelayanan
2. Perilaku petugas pemberi layanan klinis terpantau dengan baik
3. Tercapainya sasaran keselamatan pasien
4. 100 % insiden keselamatan pasien dilaporkan dan ditindak lanjuti
5. Penerapan manajemen risiko di area prioritas
6. Terlaksananya workshop PMKP sesuai rencana
1 Memilih dan
menetapkan
indikator
mutu
pelayanan
klinis
2 Menyusun
pedoman
penilaian
kinerja/mutu
pelayanan
klinis
3 Mencatat
data
indikator
melalui
sensus
harian
4 Mengumpul
kan data
indikator
penilaian
kinerja
pelayanan
klinis
5 Analisis
kinerja
pelayanan
klinis
6 Membuat
indikator
perilaku
pemberi
layanan
klinis
7 Mengumpul
kan data
pemantauan
indikator
perilaku
pemberi
layanan
klinis
8 Melakukan
analisis
indikator
perilaku
pemberi
layanan
klinis
9 Melaksanaka
n tindak
lanjut hasil
analisis
kinerja
pelayanan
klinis
10 Membuat
sistem
pencatatan
dan
pelaporan
insiden
keselamatan
pasien (IKP)
11 Memonitor
insiden
keselamatan
pasien
12 Melaksanaka
n pencatatan
dan
pelaporan
sentinel,
KTD, KTC
dan KNC
13 Melakukan
analisis
kejadian
KTD, KTC
dan KNC
14 Melaksanaka
n identifikasi
risiko di 5
area prioritas
15 Melakukan
analisis
risiko di 5
area prioritas
16 Menyusun
rencana
tindak lanjut
dari hasil
analisis
17 Melakukan
tindak lanjut
dari hasil
analisis
18 Menyusun
kontrak
kerja,
panduan
seleksi dan
evaluasi
kontrak/perja
njian kerja
19 Melaksanaka
n evaluasi
kontrak/perja
njian kerja
20 Menyusun
rencana
diklat PMKP
internal dan
eksternal
21 Melaksanaka
n diklat
PMKP
internal dan
eksternal
Evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dilakukan tiap bulan sesuai dengan jadual
kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan tersebut.