Anda di halaman 1dari 14

SIFAT FISIS DAN KIMIA SENYAWA ALKANA,

ALKENA DAN ALKUNA

Disusun Oleh:
Lestari Kurniawati Zai

SMA Negeri 7 Yogyakarta


Tahun Pelajaran 2020/2021
A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.1 Menganalisis struktur 3.1.1 Mendeskripsikan sifat-sifat
dan sifat senyawa senyawa alkana, alkena dan alkuna
hidrokarbon 3.1.2 Menjelaskan reaksi-reaksi
berdasarkan sederhana pada senyawa alkana,
pemahaman kekhasan alkena dan alkuna
atom karbon dan 3.1.3 Menjelaskan manfaat hidrokarbon
penggolongan dalam hidup sehari
senyawanya

B. Tujuan Pembelajaran
3.1.1.1 Peserta didik mampu mendeskripsikan sifat-sifat senyawa alkana,
alkena dan alkuna
3.1.2.1 Peserta didik mampu menjelaskan reaksi-reaksi sederhana pada
senyawa alkana, alkena dan alkuna
3.1.3.1 Peserta didik mampu menjelaskan manfaat hidrokarbon dalam
kehidupan sehari-hari

C. Penilaian
✓ Pengetahuan
✓ Keterampilan
✓ Sikap
PETA KONSEP

Sifat Senyawa Hidrokarbon

Sifat fisis Sifat kimia

Alkana Alkena Alkuna Alkana Alkena Alkuna

Pembakaran Pembakaran Pembakaran


Nonpolar

Subtitusi Adisi (H2, X2, HX, H2O) Adisi (H2, X2, HX)
Titik didih

Pemecahan Polimerisasi
Titik leleh
APERSEPSI

Pernahkah kalian memasak air dirumah? atau memasukkan air yang berada dalam plastic
kedalam kulkas? Apakah yang terjadi ketika air terus-terusan dipanaskan? Apakah yang terjadi
ketika air dalam plastik dibiarkan lama-lama didalam kulkas?
Air yang dipanaskan terus menerus akan mendidih apabila telah mencapai suhu 100 °C dan
membeku dalam kulkas ketika berada pada suhu 0°C. Hal ini merupakan sifat fisis dari air
yakni mendidih pada suhu 100 °C dan membeku pada suhu 0°C.
Nah, pada bab sebelumnya kita telah mempelajari tentang jenis-jenis hidrokarbon. Jenis-jenis
hidrokarbon juga memiliki sifat-sifat yang khas. Apa saja sifat-sifat dari jenis-jenis senyawa
hidrokarbon tersebut. Yuk pelajari bab ini.
Materi Ajar

SIFAT FISIS DAN KIMIA SENYAWA ALKANA,


ALKENA DAN ALKUNA

1. Sifat-Sifat Senyawa Alkana


a) Sifat Fisis
Alkana merupakan senyawa kovalen yang mempunyai titik didih dan titik lebur.
Titik didih dan titik lebur alkana ditentukan oleh banyaknya atom karbon dan struktur
rantai karbonnya. Secara umum titik didih dan titik lebur alkana memiliki pola sebagai
berikut.
1. Alkana bersifat hidrofobik sehingga tidak larut dalam air
2. Titik didih dan titik leleh alkana bertambah secara linear sesuai dengan bertambahnya
jumlah atom karbon dan massa molekul.
3. Untuk jumlah atom C yang sama, alkana bercabang mendidih pada suhu yang lebih
rendah dari pada alkana tak bercabang.
4. Untuk jumlah atom C yang sama alkana bercabang memiliki titik leleh yang lebih
tinggi dari pada alkana tak bercabang.
Tabel 1. Rumus senyawa alkana tak bercabang beserta dengan sifat-sifat fisiknya
Titik Titik
Nama Rumus
Jumlah C Didih Lebur Kerapatan
Alkana Molekul
(°𝑪) (°𝑪)
Metana 1 CH4 -164 -183 0,55
Etana 2 C2H6 -89 -183 0,51
Propana 3 C3H8 -42 -189 0,50
n-butana 4 C4H10 0 -138 0,58
n-pentana 5 C5H12 36 -130 0,63
n-heksana 6 C6H14 69 -95 0,66
n-heptana 7 C7H16 98 -91 0,68
n-oktana 8 C8H18 126 -57 0,70
n-nonana 9 C9H20 151 -51 0,72
n-dekana 10 C10H22 174 -30 0,73

b) Sifat Kimia
Semua ikatan yang ada pada alkana merupakan ikatan kovalen yang sempurna.
Akibatnya, hidrokarbon merupakan senyawa yang kurang reaktif, yang artinya daya
gabung atau daya reaksinya rendah. Semakin panjang rantai karbon semakin kurang
kereaktifannya. Pada alkana reaksi yang terjadi adalah reaksi subtitusi yaitu reaksi
penggantian gugus atom hidrogen pada suatu alkana.
Berikut adalah reaksi sederhana alkana.
1. Reaksi Pembakaran
Reaksi pembakaran adalah reaksi oksidasi cepat pada suhu tinggi. Pembakaran
sempurna akan mengubah alkana menjadi karbon dioksida dan uap air.
CxHy + 2O2 CO2 + 2H2O
Contoh
CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O
Pembakaran tidak sempurna akan mengubah alkana menjadi gas CO dan uap air
CxHy + O2 CO + 2H2O
Contoh
CH4 + O2 CO + 2H2O

2. Reaksi Subtitusi Halogen (Halogenasi)


Reaksi halogenasi alkana tergolong sebagai reaksi subtitusi (pertukaran) karena dalam
reaksi ini terjadi penukaran atom H dengan atom halogen. Reaksi ini memerlukan
pemanasan dan pencahayaan untuk mengawali reaksi.
Contoh
Reaksi CH4 dengan Cl2
panas atau cahaya
CH4 + Cl2 CH3Cl + HCl
Metilklorida
(klorometana)
H
panas atau cahaya
H C H Cl-Cl CH3Cl + HCl
H
3. Reaksi Pemecahan Rantai (Cracking)
Pemecahan katalitik hidrokarbon pada suhu yang tinggi menghasilkan potongan-
potongan molekul hidrokarbon yang lebih kecil. Pada proses pemecahan dengan
hidrogen, gas hidrogen ditambahkan pada hidrokarbon jenuh. Pemecahan tanpa
hidrogen menghasilkan campuran alkana dan alkena
a. Pemecahan dengan hidrogen
Contoh
H2 C5H12
C12H26 C7H16

b. Pemecahan rantai
Contoh
Panas C5H10
C12H26 C7H16

c) Manfaat Alkana
1. Metana (CH4) sebagai bahan bakar untuk memasak, bahan baku untuk pembuatan
bahan-bahan kimia seperti ammonia (NH3) dan gas hidrogen
2. Etana (C2H2) sebagai bahan bakar untuk memasak dan bahan pendingin untuk sistem
pendingin pada suhu rendah
3. Propuna (C3H8) sebagai komponen utama elpiji dan pendingin mesin,
4. Butana (C4H10) komponen utama elpiji dan bahan bakar kendaraan roda dua,
5. Heptana (C7H16) sabagai komponen utama bahan bakar bensin
6. Sebagai pelarut nonpolar yang dapat melarutkan senyawa-senyawa nonpolar

2. Sifat – Sifat Senyawa Alkena


a. Sifat Fisis
1) Alkena merupakan senyawa non polar
2) Semakin banyak jumlah atom karbon, semakin tinggi titik didih dan titik lelehnya
3) Adanya rantai cabang pada senyawa alkena, menurunkan titik didihnya, semakin
banyak cabang, titik didik semakin rendah
4) Alkena lebih mudah larut dalam air dibandingkan dengan alkana.
Tabel 2. Rumus senyawa alkena beserta dengan sifat-sifat fisiknya
Titik Kerapatan
Nama Struktur Jumlah C
Didih (°𝑪) (g/mL)
Etena CH2=CH2 2 -104
Propena CH3CH=CH2 3 -47 0,52
1-butena CH3CH2CH=CH2 4 -7 0,59
3-metil-1- CH3CH(CH3)CH=CH2 5 25 0,65
butena
1-heksena CH3(CH2)3CH=CH2 6 64 0,68
2,3- (CH3)2 C=C(CH3)2 6 73 0,71
dimetil-2-
butena
1-heptena CH3(CH2)4CH=CH2 7 93 0,70
1-oktena CH3(CH2)5CH=CH2 8 122 0,72
1-nonena CH3(CH2)6CH=CH2 9 146 0,731
1-dekena CH3(CH2)7CH=CH2 10 171 0,74

b. Sifat Kimia
1) Reaksi Pembakaran
Reaksi pembakaran sempurna dan tidak sempurna juga terjadi pada alkena seperti
halnya pada alkana.
Contoh
C2H4 + 4O2 2CO2 + 4H2O (Pembakaran sempurna)
C2H4 + 2O2 2CO + 2H2O (Pembakaran tak sempurna)
2) Adisi alkena dengan hidrogen (Hidrogenasi)
Hidrogenasi alkena disebut juga reaksi reduksi. Reaksi adisi merupakan reaksi
pemutusan ikatan rangkap. Pada adisi alkena, ikatan rangkap berubah menjadi
ikatan tunggal. Reaksi ini terjadi melalui penambahan H2 pada ikatan rangkap
alkena. Proses ini memerlukan katalis PT, Pd atau Ni
Contoh
pt
CH3-CH2-CH=CH2 + H2 CH3-CH2-CH2-CH3
1-butena n-butana
3) Adisi alkena dengan Halogen (Cl2, Br2 dan I2) (Halogenasi)
Alkena dapat berekasi dengan halogen (Cl2, Br2 I2). Reaksi adisi oleh halogen akan
memutus rantai rangkap alkena membentuk alkana. Selanjutnya halogen tersebut
akan menjadi cabang dari alkana yang terbentuk.
Contoh
CH3-CH2-CH=CH2 + Cl2 CH3-CH2-CHCl-CH2Cl
1-butena 1,2-diklorobutana
CH3-CH2-CH=CH2 + Cl-Cl CH3-CH2-CHCl-CH2Cl
1-butena 1,2-diklorobutana
4) Adisi alkena dengan Asam Halida (Hidrohalogenasi)
Adisi asam halida akan memutus ikatan rangkap pada alkena menjadi alkana
dengan mengikuti aturan Markovnikof. Atom H dari asam halida (HX)
ditambahkan pada atom C berikatan rangkap yang mengikat atom H lebih banyak.
Adapaun atom halogen (X) ditambahkan pada atom C lainnya (yang kurang
tersubtitusi).
Contoh
Cl
CH3-CH2-CH=CH2 +H-Cl CH3-CH2-CH-CH3
1-butena 2-klorobutana

5) Adisi alkena dengan air (Hidrasi)


Reaksi hidrasi disebut juga sebagai reaksi penambahan air. Dalam reaksi ini atom
H ditambahkan pada atom C rangkap yang mengandung H lebih banyak dan gugus
-OH ditambahkan pada atom C rangkap yang satunya lagi.
Contoh
OH
CH3-CH2-CH=CH2 +H-OH CH3-CH2-CH-CH3
1-butena 2-butanol
6) Reaksi polimerisasi
Reaksi polimerisasi adalah reaksi penggabungan monomer-monomer kecil untuk
membentuk monomer besar, disebut dengan polimer
Contoh
H H H H HHH H
C=C + C=C -C-C-C-C-
H H H H HHH H
Etena Etena dimer etena
c. Manfaat Alkena
a. Etena dipakai untuk bahan baku pembuatan plastik polietena yaitu suatu polimer
untuk pembuatan peralatan plastik
b. Propena dipakai untuk membuat polipropilena yaitu suatu polimer untuk plastic
bungkus
c. Butena untuk membuat polibutadiena, suatu karet sintesis untuk pembuatan ban
mobil

3. Sifat- sifat Alkuna


a. Sifat Fisis
Sifat fisis alkuna sama dengan alkana dan alkena, senyawa alkuna memiliki titik didih
yang relatif sama dengan alkana dan alkena dengan kerangka karbon yang sama.
Tabel 3. Sifat Fisis Alkuna
Nama Struktur Titik Lebur (°𝑪) Titik Didih (°𝑪) Kerapatan
Etuna CH≡CH -82 -84 0,62
Propuna CH≡CCH3 -101 -23 0,67
1-butuna CH≡CCH2CH3 -126 8 0,67
2-butuna CH3C≡CCH3 -32 27 0,69
1-pentuna CH≡CCH2CH2 -90 40 0,70
CH3
2-pentuna CH3C≡CCH2 -101 55 0,71
CH3

b. Sifat Kimia
Reaksi pembakaran
Pembakaran sempurna (menghasilkan karbon dioksida dan uap air)
CxHy + O 4CO2 + 2H2O
Pembakaran tak sempurna (menghasilkan karbon monoksida dan uap air)
CxHy + O2 CO + H2O
Reaksi Adisi
Reaksi adisi adalah reaksi penjenuhan atau pemutusan ikatan rangkap oleh hidrogen
(H2), halogen (X2) atau asam halide (HX). Reaksi adisi pada alkuna membutuhkan
pereaksi dengan jumlah dua kali lipat dari alkena
1) Reaksi adisi dengan H2
Dengan adanya katalis yang sesuai, hidrogenasi alkuna menghasilkan senyawa
alkana. Platina, palladium dan nikel adalah katalis yang umum digunakan dalam
reaksi ini.

Contoh
pt
CH3-C≡C-CH3 + 2H2 CH3-CH2-CH2-CH2-H
2-butuna n-butana
Langkahnya adalah sebagai berikut
pt
CH3-C≡C-CH3 + H-H CH3-CH=CH-CH3 + H-H CH3-CH2-CH2-CH2-H
2-butuna 2-butena n-butana

2) Reaksi adisi dengan X2 (F2, Cl2 Br2 I2)


Contoh
Br Br
CH3-C≡C-CH3 + 2Br2 CH3-C-C-CH3
2-butuna Br Br
2,2,3,3-tetrabromobutana
Langkahnya adalah sebagai berikut
Br Br Br
CH3-C≡C-CH3 + Br-Br CH3-C=C-CH3 + Br-Br CH3-C-C-CH3
2-butuna Br Br Br
2,3-dibromobutena 2,2,3,3-tetrabromobutana
3) Reaksi adisi dengan HX (X= F, Cl, Br, I)
Contoh Cl
CH3-C≡CH + HCl CH3 CCl = CH2 + HCl CH3-C-CH3
1-propuna 2-kloro-1-propena Cl
2,2-dikloropropana
c. Manfaat alkuna
1) Asetilena sebagai bahan baku untuk membuat senyawa-senyawa organic seperti
asam asetat dan etanol
2) Metilasetilena digunakan dalam proses pengelasan

Kegunaan Hidrokarbon
1. Bidang pangan
Bahan makanan merupakan keperluan hidup manusia dibidang pangan. Senyawa-senyawa
yang terkandung didalam bahan makanan masing-masing mempunyai fungsi bagi tubuh
manusia, misalnya karbohidrat untuk memenuhi kebutuhan energi dalam melakukan
aktivitas sehari-hari. Senyawa karbon lainnya yang terdapat dalam makanan yaitu protein
dan lemak. Untuk memasak bahan makanan digunakan bahan dasar minyak tanah (LPG)
yang merupakan contoh dari senyawa hidrokarbon dalam hidup sehari-hari.
Sekarang banyak makanan dan minuman yang dikemas dengan citarasa dan aroma yang
beraneka ragam serta dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Pada makanan
tersebut telah ditambahkan berbagai zat aditif makanan. Bahan dasar zat aditif ada yang
berasal dari hidrokarbon yaitu benzene dengan rumus C6H6.
2. Bidang sandang
a. Nilon, merupakan senyawa polimer yang banyak digunakan untuk serat pakaian
b. Dakron, merupakan serat pliester untuk pengganti kapas dalam keperluan rumah tangga,
misalnya kasur dan bantal
c. Polisoprena, merupakan karet alami, yang digunakan sebagai ban kendaraan, dan sepatu
d. Poliviniklorida (PVC) terbentuk dari viniklorida yang mempunyai ikatan rangkap C
rangkap 2. Banyak digunakan untuk pembuatan pipa
3. Bidang papan
a. Metana, digunakan untuk bahan dasar pembuatan cat vinil untuk cat tembok
b. Etena, digunakan sebagai bahan dasar pembuatan cat lateks untuk cat tembok
c. Propena, digunakan sebagai bahan dasar pembuatan cat damar alkid untuk cat kayu atau
besi
d. Kloro etana, digunakan sebagai bahan dalam pembuatan PVC untk pipa air
4. Bidang perdagangan
a. Metana, untuk pembuatan Teflon
b. Etena dan benzene untuk bahan dasar pembuatan aspirin dan juga obat penahan sakit
paracetamol.
5. Bidang seni dan estetika
a. Dibidang seni, senyawa hidrokarbon yang sering dipakai antara lain lilin untuk melapisi
suatu karya pahat agar tampak lebih mengkilat
b. Bunga dan buah platik yang mengandung senyawa hidrokarbon berupa etena
Daftar Pustaka
Fessenden, R.J. & Fessenden, J.S. 2010. Dasar-Dasar Kimia Organik. Binarupa Aksara
Publisher: Tangerang
Sudarmo, 2013. Kimia. Erlangga: Jakarta
Watoni, A.H. 2014. Kimia. Yrama Widya: Bandung

Anda mungkin juga menyukai