Anda di halaman 1dari 6

Latihan Menggunakan MTBD

Ada 8 Kasus

Baca kasus dengan baik , temukan dalam Keluhan Utama :Tanya ,


Liat,Raba,Dengar Tuliskan Gejala , Klasifikasi,Tindakan/ Pengobatan dan
kunjungan ulang kapan lagi gunakan buku MTBS

Kasus 1:

Amanda anak perempuan, umur 7 bulan, Berat badan 5,8 kg. Panjang badan 59
cm. Suhu badan 38°C. Ibu berkata anaknya batuk selama 2 hari. Petugas kesehatan
memeriksa tanda-tanda bahaya umum. Ibu berkata bahwa Amanda dapat menyusu.
Ia tidak muntah dan tidak kejang. Anak sadar dan tidak letargis. Frekuensi
pernapasan Audi : 58 kali per menit. Ia tidak melihat tarikan dinding dada ke
dalam dan tidak mendengar stridor.

Catat gejala-gejala Amanda dan klasifikasinya pada Formulir Pencatatan Kasus,

Kasus 2 :

Arumi anak perempuan, umur 22 bulan. Berat badan 11 kg, Panjang badan 83 cm
dan suhu badan 37°C. Ibu berkata anak batuk selama 3 hari. Petugas kesehatan
memeriksa tanda bahaya umum. Ibu berkata bahwa anak bisa minum, tidak muntah
dan tidak kejang. Anak sadar dan tidak letargis. Petugas kesehatan menghitung
napas : 38 kali per menit, tidak melihat tarikan dinding dada ke dalam dan tidak
mendengar stridor ketika mendengarkan napas anak itu. Catat gejala-gejala Arumi
pada Formulir Pencatatan ,Klasifikasikan penyakit Arumi dan tulis jawaban dalam
kolom klasifikasi
Kasus 3 :

Rahmi anak perempuan, umur 14 bulan. Berat badan 12 kg. Panjang badan 94 cm.
Suhu badan 37.5°C. Ibu berkata bahwa anak mende rita diare selama 3 minggu,
tidak ada tanda-tanda bahaya umum, tidak batuk atau sukar bernapas. Petugas
kesehatan memeriksa diare Rahmi. Ibu mengatakan bahwa tidak ada darah dalam
tinja anak. Anak tampak selalu rewel dan gelisah. Matanya tidak cekung. Ia minum
dengan lahap. Cubitan kulit perut kembali segera. Catat gejala pada Rahmi dan
klasifikasikan pada Formulir Pencatatan.

Kasus 4 :

Ahmad anak laki-laki, umur 3 tahun. Berat badan 10 kg. Tinggi badan 75 cm. Suhu
badan 370C. Ibu datang hari ini karena Ahmad batuk dan diare. Ahmad tidak
menunjukkan tanda bahaya umum dan batuk selama 3 hari. Ia menghitung napas:
36 kali per menit. Tidak ada tarikan dinding dada ke dalam atau stridor. Ibu
mengatakan bahwa Ahmad diare sudah 2 minggu lebih. Tidak ada darah dalam
tinja, anak tampak rewel dan gelisah. Mata tidak cekung, ia dapat minum tetapi
tidak haus. Cubitan kulit perut segera kembali. Catat gejala Ahmad dan
klasifikasikan pada Formulir Pencatatan.

Kasus 5 :

Badu anak laki-laki, umur 24 bulan, berat badan 9.5 kg Tinggi badan 75 cm. dan
suhu badan 370 C. Ibu berkata anak tidak mau makan akhir-akhir ini. Petugas
memeriksa tanda bahaya umum. Anak bisa minum, tidak muntah, tidak kejang dan
masih sadar serta tidak letargis. Anak tidak batuk dan tidak diare. Ibu berkata Badu
teraba panas selama 2 hari. Daerahnya risiko tinggi malaria. Anak tidak menderita
campak dalam 3 bulan terakhir. Pada pemeriksaan RDT hasilnya positif Tidak
ditemukan kaku kuduk, tidak pilek dan tak mempunyai ruam. Dia tidak
mempunyai gejala yang mengarah ke campak. Tidak ada perdarahan dari hidung
maupun gusi, tidak muntah dan beraknya normal, dan tidak ada tanda syok. Setelah
diperiksa dengan teliti, petugas menemukan bintik perdarahan pada perut Badu.
Selanjutnya petugas melakukan uji Tourniquet dan ternyata hasilnya positif Catat
gejala pada Badu dan klasifikasinya pada Formulir Pencatatan .

Kasus 6:

Nana perempuan umur 3 tahun, berat badan 13 kg, tinggi badan 86 cm. suhu badan
37.50C. Ibu datang ke klinik hari ini karena Anak demam selama 2 hari terakhir. Ia
menangis tadi malam dan berkata bahwa telinganya sakit Petugas kesehatan
memeriksa dan tidak menemukan tanda bahaya umum. Anak tidak batuk atau
sukar bernapas dan tidak diare. Risiko malaria di daerah tersebut tinggi.
Demamnya diklasifikasikan sebagai MALARIA. Tidak ditemukan gejala yang
mengarah ke DBD, oleh karena itu ia di klasifikasikan sebagai DEMAM :
MUNGKIN BUKAN DBD Ibu berkata bahwa ia merasa pasti telinga Nana sakit.
Hampir sepanjang malam anak menangis karena telinganya sakit. Petugas tidak
menemukan cairan/nanah yang keluar dari telinga anak. Ia meraba bagian belakang
telinga dan merasakan pembengkakan yang nyeri di belakang salah satu telinga.
Tuliskan gejala-gejala masalah telinga Nana dan klasifikasikan pada formulir
Pencatatan Kasus
Kasus 7

Rama anak laki-laki umur 18 bulan, berat 6 kg, panjang badan 68 cm dan suhu
38.5°C. Ibu membawanya hari ini karena anak demam dan ada ruam. Petugas
kesehatan melihat Rama kelihatan seperti tulang tertutup kulit, anak bisa minum,
tidak muntah, tidak kejang, sadar dan tidak letargis. Ia tidak batuk atau sukar
bernapas dan tidak diare. Rama tinggal di daerah risiko rendah malaria. Ibu
membawa anak mengunjungi keluarga yang tinggal di daerah risiko malaria tinggi
sekitar 1 minggu yang lalu. Anak demam selama 5 hari, mempuyai ruam
kemerahan menyeluruh dan matanya merah. Ia menderita campak. Lehernya tidak
kaku dan tidak ada pilek. Petugas kesehatan memeriksa gejala komplikasi campak.
Anak tidak mempunyai luka di mulut. Tidak ada nanah keluar dari matanya dan
tidak ada kekeruhan pada kornea. Tidak ada tanda perdarahan termasuk bintik
perdarahan di kulit, dan tidak ada tanda-tanda syok atau gejala DBD yang lain.
Rama tidak mempunyai masalah telinga Selanjutnya petugas memeriksa status gizi
dan anemia. Rama tampak sangat kurus, tidak pucat, kedua kakinya tidak bengkak.
Pada pemeriksaan RDT hasilnya positif falsiparum
Kasus 8 :

Mamat, anak laki-laki umur 37 bulan, berat badan 9.6 kg, tinggi badan 87 cm dan
suhu badan 37.5°C. Ia dibawa ibu ke klinik hari ini karena panas. Mamat terus
menangis dan menggosok telinganya. Petugas tidak melihat tanda bahaya umum.
Ia tidak batuk atau sukar bernapas. Ia tidak diare. Risiko malaria di daerah tersebut
rendah. Tidak ada riwayat perjalanan keluar daerah dalam 2 minggu terakhir.
Demam Hasan sudah 3 hari. Ia tidak menderita campak dalam 3 bulan terakhir.
Lehernya bergerak dengan mudah. Mamat pilek dan tidak ada gejala yang
mengarah ke campak. Petugas memeriksa tanda perdarahan termasuk bintik
perdarahan di kulit yang ternyata tidak ada. Mamat tidak mengeluh nyeri ulu hati
dan tidak gelisah serta tidak ada tanda-tanda syok atau tanda-tanda lain dari DBD.
Petugas menanyakan apakah anak mempunyai masalah telinga. Ibu mengatakan
bahwa Mamat mengeluh nyeri telinga. Ibu juga melihat nanah keluar dari telinga
kira-kira selama 5 hari. Petugas melihat nanah keluar dari telinga Mamat dan tidak
menemukan pembengkakan yang nyeri di belakang kedua telinga. Selanjutnya,
petugas kesehatan memeriksa status gizi dan anemia. Anak terlihat kurus, tetapi
tidak ceking. Ia tidak pucat. Tak ada pembengkakan pada kedua kakinya. Petugas
kesehatan menentukan berat badan menurut tinggi badan. Pada pemeriksaan RDT
hasilnya negatif untuk semua plasmodium. Catat gejala-gejala Mamat dan
klasifikasinya dalam Formulir Pencatatan

Hani Hani, bayi perempuan umur 3 minggu dibawa ibunya ke puskesmas karena
diare selama 2 hari.at badan 3600 gram, suhu 36,30C. Hani sadar dan tidak
letargis, gelisah dan rewal, matanya cekung. Pada pemeriksaan didapat cubitan
kulit perut kembali segera dan terdapat pustul di kulit. Hitung napas 57 kali /
menit. Kasus 2: Erna Erna, bayi perempuan umur 1 bulan dibawa ibunya karena
diare selama 3 hari. Berat badan 3700 gram, suhu 35.90C. Hitung napas 58 kali /
menit. Erna masih bias minum, tidak muntah dan tidak ada riwayat kejang. Pada
pemeriksaan tidak ditemukan tarikan dinding dada kedalam yang kuat, tidak
merintih, mata tidak bernanah dan pusarnya normal. Anak tampak letargis,
matanya cekung, cubitan kulit perut kembalinya lambat

Kasus 3 : Eva Waktu kunjungan rumah, petugas memeriksa bayi perempuan Eva,
umur 5 hari, berat badan 2.500 gram, suhu 36,1oC. Menurut ibu, tangan kanan bayi
tidak bergerak sejak lahir dan mulai kemarin bayi tampak kuning. Pada
pemeriksaan, hitung napas 57 kali/menit, tidak ada tanda/gejala kemungkinan
penyakit sangat berat atau infeksi bakteri. Petugas melihat warna kuning yang
meluas sampai dada, warna tinja tidak pucat. Tidak ada diare. Bayi disusui 3 - 4
kali sehari dan mendapat susu formula 2 botol sehari. Ketika menilai cara
menyusui, didapatkan: badan bayi tersangga dengan baik, kepala dan tubuh bayi
lurus, badan bayi menghadap ke dada ibu dan dekat ke ibu. Dagu bayi menempel
payudara, mulut bayi kurang terbuka lebar, bibir bawah kurang membuka keluar
dan areola bagian atas tampak lebih banyak. Bayi mengisap dengan cepat dan
dangkal. Eva sudah mendapat imunisasi Hepatitis B saat lahir. Ibu juga
mengatakan payudaranya bengkak dan terasa sakit waktu disentuh. Pada
pemeriksaan, terlihat payudara kiri ibu bengkak, kemerahan dan puting masuk ke
dalam

Anda mungkin juga menyukai