XII. Kekuasaan mutlak dan kekuasaan relatif Pengadilan Agama dan Mahkamah
Syar’iyyah.
a. Apa yang dimaksud dengan kekuasaan mutlak pengadilan ! Kemukakanlah
cakupan kekuasan mutlak Peradilan Agama menurut Undang-Undang Nomor 7
Tahun 1989 dan menurut Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006. Kemukakan
pula cakupan kekuasan mutlak Mahkamah Syar’iyyah di Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam!
b. Apa yang dimaksud dengan kekuasaan relatif pengadilan ? Kemukakanlah
cakupan kekuasan relatif Pengadilan Agama dan Pengadilan Tinggi Agama serta
Mahkamah Syar’iyyah dan Mahkamah Syar’iyyah Provinsi di Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam!
XIII. Yurisprudensi Peradilan Agama/ Mahkamah Syar’iyyah dan kontribusinya
terhadap pembangunan hukum Nasional di Indonesia
a. Kemukakan tiga macam pengertian yurisprudensi disertai dengan penjelasan
singkat!
b. Mengapa yurisprudensi dalam produk Peradilan Agama itu penting ? Jelas secara
singkat !
c. Apa kontribusi yurisprudensi dalam produk Peradilan Agama terhadap
pembangunan hukum di Indonesia ?
XIV. Prospek Peradilan Agama/ Mahkamah Syar’iyyah Pasca Penyatuatapan ke
Mahkamah Agung
a. Bagaimanakah kedudukan dan eksistensi Peradilan Agama/ Mahkamah
Syar’iyyah Pasca Penyatuatapan ke Mahkamah Agung?
b. Peluang-peluang dan tantangan-tantangan apakah yang dihadapi Peradilan
Agama/ Mahkamah Syar’iyyah Pasca Penyatuatapan ke Mahkamah Agung?
c. Bagaimanakah prospek Peradilan Agama/ Mahkamah Syar’iyyah Pasca
Penyatuatapan ke Mahkamah Agung? Jelaskan argumentasi Saudara!